Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, kebutuhan cairan, jenis-jenis cairan infus, elektrolit utama seperti natrium, kalium, dan kalsium, serta gangguan kesetimbangan asam basa.
6. Dewasa : 30-35 ml/kgBB/24 jam
• Setiap kenaikan 10C meningkat 10-15%
Kebutuhan elektrolit:
• Na 1-2 mEq/kgBB
• K 1 mEq/kgBB
Anak-anak :
• 10 kg I : 4 mL/kg/jam
• 10 kg II : 2 mL/kg/jam
• >20 kg : 1 mL/kg/jam
7.
8. Meningkat
• Demam
• Hiperventilasi
• Aktivitas berlebih
• Suhu lingk ↑
• Kehilangan ab N
(misal:diare)
Menurun
• Hipotermi
• Retensi cairan
• Aktivitas berkurang
• Kelembaban tinggi
• Oliguria-anuria
9. Insensible Water Loss (IWL)
• IWL 15 ml/kgBB/24 jam
Sensible Water Loss (SWL)
• Urin: 1 ml/kgBB/jam
10. Kristaloid
• BM rendah (<8000 D), cepat terdistribusi ke
ekstrasel
• Mekanisme: menembus membran kapiler dari
intravaskular ke interstisial dan distribusi ke
ekstravaskular.
• Membutuhkan vol 3-4 kali dari vol plasma hilang
• Contoh: RL, RA, NaCl 0.9%, D5%, D10%
11. Koloid
• BM tinggi (>8000 D), bertahan di intravaskuler
• Meningkatkan tekanan osmose plasma
• Contoh: HES, Gelatin, Albumin, produk darah
Khusus
utk indikasi khusus atau terapi
Contoh: NaCl 3%, Manitol
12. Cairan Hipotonik
• Osmolaritas < 285 mOsm/L
• Cairan “ditarik” dari intravaskular ke jaringan
interstisial
• Komplikasi:
Kolaps kardiovaskular
P ↑ TIK
• Contoh: D5%
13. Cairan Isotonik
• Osmolaritas = 285 mOsm/L
• Digunakan pada keadaan hipovolemia
• Memiliki risiko overload cairan
• Contoh: RL, NaCl 0.9%
Cairan Hipertonik
• Osmolaritas > 285 mOsm/L
• Menarik cairan dari interstisial ke intravaskular
• Menstabilkan TD, mengurangi edema
• Contoh: Albumin, Na hipertonik