1. METABOLISME AIR DAN ELEKTROLIT
By:
Elni Sumarni, S.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
2. AIR
AIR
Merupakan unsur yang paling dominan dalam
tubuh.
( lebih dari 65% bagian tubuh terdiri dari air ).
SUMBER AIR TUBUH
Dari makanan dan minuman (per oral)
Dari hasil metabolisme dalam tubuh
Per enteral (infus, tranfusi, dls)
3. Air tubuh dibuang melalui :
Urine
Faeces
Paru-paru
Kulit.
STRUKTUR AIR
Air merupakan molekul yang POLAR : terdiri dari :
2 atom H+ dan 1 atom O-
H+H+
O-
4. Molekul air berinteraksi satu sama lain melalui IKATAN
HIDROGEN
SIFAT AIR
Zat yang reaktif
Karena merupakan molekul polar,maka ia sangat potensial
sebagai zat pelarut yang universal.
H
H
O H
O
H
O
H H O
H
H
5. FUNGSI AIR DALAM FISIOLOGI MANUSIA
1. Media semua reaksi kimia tubuh
2. Berperan dalam pengaturan distribusi kimia &
biolistrik dalam sel
3. Alat transport hormon & nutrien
4. Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh
5. Membawa CO2 dari sel ke paru-paru
6. Mengencerkan zat toksik dan waste product serta
membawanya ke ginjal dan hati
7. Distribusi panas ke seluruh tubuh
7. KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
Cairan Tubuh orang normal
± 60% berat badan
a. 20% cairan extraseluler
b. 40% cairan intraseluler
c. 1-2 liter cairan transeluler
Tergantung : umur, jenis kelamin, dan
derajat kegemukan
8. CAIRAN TUBUH
ELEKTROLIT
TBW (TOTAL BODY WATER)
BAYI (BARU LAHIR) 75%
DEWASA:
PRIA (20-40 TAHUN) 60%
WANITA (20-40 TAHUN) 50%
LANSIA 45 – 50%
(MAXWELL DAN KLEEMAN, 1987)
9. PROSENTASE RATA – RATA CAIRAN TUBUH
Kompartemen
cairan
Bayi
(%)
Pria dws
(%)
Wanita dws
(%)
Lansia
(%)
Intra sel
Ekstra sel
Intravaskul
er
Intertisial
Total
48
4
25
77
45
4
11
60
35
5
10
55
25
5
15
45
10. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
ELEKTROLIT
Kation (muatan positip)
Anion (muatan negatip)
Berfungsi mengatur neuromuskuler dan keseimbangan asam
basa
Satuan mEq/L
MINERAL
Logam, non logam, radikal, fosfat
Berfungsi sebagai katalis dalam respon syaraf, kontraksi otot,
metabolisme zat gizi, keseimbangan elektrolit dan prsoduksi
hormon, menguatkan struktur tulang
SEL
SDM dan SDP
13. CAIRAN EXTRASELULER
Efek Donan :
Konsentrasi Kation plasma sdkt > besar drpd
cairan interstitial, ok protein plasma (dg
muatan akhir negatif) cenderung mengikat
Kation ( Na+ & K+ ).
Sebaliknya konsentrasi Anion dlm C.interstitial
> tinggi ok.protein plasma menolak Anion
14. CAIRAN INTRASELULER
Mengandung sedikit ion Na & Cl ; hampir tanpa ion Ca
Mengandung sejumlah besar ion K, Fosfat
Mengandung sejumlah besar Protein ( 4x dlm plasma)
Mengandung sejumlah sedang ion Mg & Sulfat
( C. Extraseluler : rendah ion K, PO4, Mg & SO4 )
15. CAIRAN TRANSELULER
• Dianggap sbg cairan extraseluler
khusus
• Jumlahnya 1-2 liter
• Terdapat :
Rongga sinovial
Peritoneum
Pericardial
Intraokular
cerebrospinal
20. CAIRAN MASUK
a. Larutan / cairan dari makanan yg dimakan
(2100 ml/hr)
b. Metabolisme tubuh (200 ml/hr)
Total : 2300 ml / hari
Tergantung : cuaca, kebiasaan & aktivitas
fisik
21. CAIRAN KELUAR
1. Insensible fluid loss
a. Kulit 350
b. Paru-paru 350
2. Keringat
100
3. Feces 100
4. Urine 1400
TOTAL 2300
Prolonged Heavy
Exercise
350
650
5000
100
500
6600
Normal
23. PERPINDAHAN CAIRAN & ELEKTROLIT
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut
rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi
osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonis konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan
energi
24. TEKANAN CAIRAN
1. Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah aliran
osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air
tetap berada dalam plasma darah di intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem
tertutup
25. KESEIMBANGAN ASAM & BASA
Keseimbangan asam-basa pengaturan
konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3
-
[H+] dlm plasma pH plasma darah = 7,4
Sistem dapar (buffer) menghambat
perubahan pH yang besar jika ada
penambahan asam atau basa
26. SISTEM DAPAR
1. Asam karbonat:Bikarbonat
sistem dapar di CES untuk asam non-karbonat
2. Protein
sistem dapar di CIS & CES
3. Hemoglobin
sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat
4. Phosphat
sistem dapar di ginjal dan CIS
29. MEKANISME REGULASI KESEIMBANGAN ASAM-
BASA
Sistem dapar hanya mengatasi ketidakseimbangan
asam-basa sementara
Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+ dengan
menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+
secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat &
amonia
Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan
kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut
30. REGULASI PERNAPASAN DLM KESEIMBANGAN
ASAM-BASA
Kadar CO2 meningkat pH menurun
Kadar CO2 menurun pH meningkat
Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg
kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan
hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
31. REGULASI GINJAL DLM KESEIMBANGAN
ASAM-BASA
Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi
HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel
meningkat
HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan
pH cairan tubuh atau peningkatan kadar
aldosteron
Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
32. GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM-BASA
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering
menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
37. TERKOMPENSASI ATAU TIDAK?
Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
terkompensasi
- jika belum mendekati normal
tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
Jika asidosis respiratorik dgn HCO3
- < 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3
- > 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg
terkompensasi sebagian
43. HIPERNATREMIA
Penyebab :
1. Ginjal normal
a. Osmotik diuresis
b. Pemberian Natrium Bicarbonas
c. Hipercalcemia, poliuria, dehidrasi
2. Ginjal Abnormal
a. Diabetes insipidus
44. KALSIUM
Normal : 8 – 10 meq/ L
Diperlukan tubuh untuk :
1. Kontraksi otot
2. Transmisi impuls syaraf
3. Sekresi hormon
4. Pembekuan darah
5. Penyembuhan luka
6. Pergerakan sel dan perbanyakan sel
49. HIPERMAGNESEMIA
Penyebab :
1. Penggantian magnesium yang terlalu cepat
2. Penurunan absorbsi kalsium/ penurunan
konsentrasi kalsium darah
3. Pengguanaan obat-obatan yang nmengandung
magnesium yang berlebih
Gambaran klinis :
1. Lemah, ngantuk, mual, muntah
2. hypotensi, nadi lemah
3. Kesadaran menurun
4. Hypoventilasi
50. MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
51. PENYEBAB
(1) Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui :
kulit, gastro
intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3) Perdarahan
52. TANDA-GEJALA KLINIS
Pusing, kelemahan, Keletihan
anoreksia,mual, muntah, haus,
kekacauan mental
Konstipasi dan oliguria.
suhu meningkat, turgor kulit
menurun, lidah kering, mukosa mulut
kering, mata cekung.
53. 2. HIPERVOLEMIA
q Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
q Hipervolemia adalah kelebihan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium &air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma