SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
UJI HIPOTESIS
DUA POPULASI
MATEMATIKA TERAPAN
CONTENT
Uji mean dua sample dependen
Uji mean dua sample
independent n>30, σ1
2
, σ2
2
tahu
Uji mean dua sample
independent n<30, σ1
2
, σ2
2
?
Uji variance dua sample
Analisis Varians (ANOVA)
Kekuatan battery :
48 +/- 2 jam
Kekuatan battery :
50 +/- 2 jam
CASE 1
44 jam 40 jam 48 jam 40 jam 42 jam
X̄ = 47.5 jam
X̄ = 49.5 jam
APAKAH CLAIM APPLE BENAR??
Peluang dari kedua sampel diambil dari populasi yang sama?
UJI HIPOTESIS
MEAN SAMPEL
GANDA
1. H0 : μ1= μ2
H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung
atau
H1 : μ1< μ2 → Satu ujung
H1 : μ1> μ2 → Satu ujung
2. Derajat kepercayaan
3. Distribusi z atau t
4. Penentuan batas penolakan
5. Pembuatan aturan keputusan
6. Perhitungan RU
→LIHAT FLOW CHART
7. Kesimpulan
UJI HIPOTESIS SAMPEL GANDA
DEPENDEN?
YA
Distribusi t
RUt =
ത
d − μd
൘
Sd
n
Sd =
σ(d − ത
d)2
n − 1
TIDAK
SAMPEL >30
σ1
2
, σ2
2
tahu
YA
Distribusi Z
RUz =
ത
x1 − ത
x2
σത
x1−ത
x2
σത
x1−ത
x2
=
σ1
2
n1
+
σ2
2
n2
TIDAK
Uji mean dua
sample dependen
Dua Populasi Dependen
Suatu kelompok yang ditinjau sifatnya sebelum dan sesudah
mendapatkan perlakukan terhadap sifat yang ditinjau tersebut
Misal:
• Emisi CO2 suatu negara sebelum dan setelah kebijakan energi
terbarukan diberlakukan
• Timbulan sampah di perkantoran setelah top management
berkampanye green life-style
• Konsentrasi BOD pada limbah industri sebelum dan setelah dilakukan
efisiensi produksi
Langkah uji
1. H0 :μd= 0
H1 :μd=/= 0 → Dua ujung
atau
H1 :μd< 0 → Satu ujung
H1 :μd> 0 → Satu ujung
2. Derajat kepercayaan
3. Distribusi t
4. Penentuan batas penolakan
5. Pembuatan aturan keputusan
6. Perhitungan RU
7. Kesimpulan
d = perbedaan data sebelum dan sesudah perlakuan
ҧ
𝑑 = rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan
𝑠𝑑= standar deviasi perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan
RUt =
ത
d − μd
൘
Sd
n
Sd =
σ(d − ത
d)2
n − 1
Contoh
Dengan alfa =0.05, Apakah IPAL efektif dalam menyisihkan
pencemar?
Lokasi
pengambilan
sampel
Konsentrasi Pencemar (mg/L)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Inlet IPAL 292.37 262.82 231.71 201.17 173.28 149.95 352.81 338.96 318.34 292.37
Outlet IPAL 261.88 263.21 262.61 260.5 257.37 253.65 245.98 252.95 258.42 261.88
Sampel x1 x2 d
1 292.37 261.88 30.49
2 262.82 263.21 -0.39
3 231.71 262.61 -30.9
4 201.17 260.5 -59.33
5 173.28 257.37 -84.09
6 149.95 253.65 -103.7
7 352.81 245.98 106.83
8 338.96 252.95 86.01
9 318.34 258.42 59.92
10 292.37 261.88 30.49
3.533
sd 71.82932
ത
d
1.Hipotesis :
H0 : μd = 0
H1 : μd ≠ 0
2. Distribusi t
3. α = 0.05
4. Titik kritis
Distribusi t
Derajat kebebasan = v = n -1 = 10 – 1 = 9
Tα/2,9 = 2.262
5. Aturan penolakan
Tolak H0 apabila RU < -2.262 atau RU > 2.262
6. Rasio Uji
RUt =
ഥ
d−μd
ൗ
Sd
n
RU =
3.533 − 0
71.829/ 𝑛
= 0.155
7. Karena -2.262 <RU < 2.262 , H0 diterima
Tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi
pencemar sebelum dan sesudah IPAL
Uji mean dua sample
independent
(n>30)
Langkah Uji
1. H0 : μ1= μ2
H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung
atau
H1 : μ1< μ2 → Satu ujung
H1 : μ1> μ2 → Satu ujung
2. Derajat kepercayaan
3. Distribusi z
4. Penentuan batas penolakan
5. Pembuatan aturan keputusan
6. Perhitungan RU
7. Kesimpulan
RUz =
ത
x1 − ത
x2
σത
x1−ത
x2
σത
x1−ത
x2
=
σ1
2
n1
+
σ2
2
n2
CONTOH
Sebuah perusahaan telekomunikasi memutuskan untuk membeli sistem antena dari kedua
pemasok dengan syarat tidak ada perbedaan berarti dalam hal daya tahan (umur pemakaian) dari
sistem tersebut. Suatu sampel acak 35 sistem antena dari pemasok pertama dan 32 sistem antena
kedua diuji. Rata-rata waktu kegagalan dari sistem antena pertama adalah 2800 hari dan dari
antena B adalah 2750 hari. Informasi dari suatu sumber industri independen yang layak dipercaya
mengindikasikan bahwa deviasi standard populasi untuk sistem antena pertama adalah 200 jam
sedangkan untuk antena kedua adalah 180 jam. Dengan tingkat kepentingan 0,05 apakah ada
perbedaaan dalam daya tahan sistem antena tsb?
1. Hipotesis:
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2 → uji satu ujung
2. α = 0,05
3. Menggunakan distribusi z
4. Batas-batas daerah penolakan: α = 0,05 → dari tabel z diperoleh batas kritis z0,05
= ± 1,64
5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1 jika Ruz > 1,64 atau <- 1,64.
6. Rasio uji:
7. Karena - 1,64< RUz <+1,64 , maka Ho : μ1 = μ2 diterima. Hal ini berarti rata-
rata daya tahan sistem antena pertama tdk berbeda dg sistem antena kedua.
Uji varian
dua sample
Uji hipotesis varians dg sampel ganda
• Varians sampel (s2) digunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai
varians populasi (σ2)
• Diambil sampel acak dari dua populasi, dihitung varians data dari masing-
masing sampel, dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk membandingkan
varians populasi.
Prosedur pengujian
hipotesis varians sampel ganda
1. Pernyataan hipotesis nol dan alternatif
Ho : σ1
2 = σ2
2
H1 : σ1
2 ≠ σ2
2
σ1
2 > σ2
2
σ1
2 < σ2
2
2. Pemilihan tingkat kepentingan, α
3. Penentuan distribusi pengujian yang digunakan
Dalam uji dua varians, digunakan distribusi F
Prosedur pengujian
hipotesis varians sampel ganda
4. Pendefinisian daerah-daerah penolakan atau kritis
Nilai –nilai dari distribusi F disajikan dalam bentuk Fα,df1,df2, yang dapat ditentukan
dengan mengetahui tiga hal berikut:
➢ tingkat kepentingan, α
➢ derajat kebebasan (degree of freedom) untuk sampel yang digunakan sebagai
PEMBILANG (Numerator) dalam rasio uji s1
2 / s2
2 yaitu
(df1 = v1 = n1 – 1)
➢ derajat kebebasan (degree of freedom) untuk sampel yang digunakan sebagai
PENYEBUT (Denumerator) dalam rasio uji s1
2 / s2
2 yaitu
(df2 = v2 = n2 – 1)
Prosedur pengujian
hipotesis varians sampel ganda
5. Pernyataan aturan keputusan
6. Perhitungan rasio uji (RU)
RUF = Fhitung = s1
2 / s2
2
7. Pengambilan keputusan secara statistik
jika RUF berada di daerah penerimaan, maka hipotesis nol diterima
jika RUF berada di daerah penolakan, maka hioptesis nol ditolak
Contoh SOAL
Untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan peredam suara pad suatu kopartemen
kendaraan dengan dua jenis bahan yang berbeda A dan B, dilakukan sustu eksperimen
pengukuran pengurangan kebisingan dengan menggunakan detektor bunyi. Tujuan
eksperimen ini adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan variabilitas yang berarti
dari kedua bahan tersebut dalam hal kemampuan meredam kebisingan mengingat
harga kedua bahan tersebut sangat berbeda jauh. Untuk menguji hal tersebut, bahan A
dipasangkan pada 8 kompartemen sedangkan bahan B dipasangkan pada 9
kompartemen mobil-mobil yang sejenis. Setelah diuji, ternyata bahan A memberikan
pengurangan kebisingan saebesar 41, 43, 60, 56, 85, 79, 51, 49(dB) sedangkan bahan
B memberikan pengurangan kebisingan sebesar 73, 67, 83, 70, 66, 68, 92, 76, 59 (dB).
Dengan menggunakan uji dua varians, apakah kesimpulan yang bisa diambil?
Sampel bahan A
ത
𝑋 =58
s2 = 260.29
Sampel bahan B
ത
𝑋 =72.7
s2 =98
UJI HIPOTESIS:
1. Hipotesis:
Ho : σ1
2 = σ2
2
H1 : σ1
2 =/= σ2
2
2. α = 0,05
→ 2
→ 1
3. Pengujian menggunakan distribusi F
Karena varians sampel A > varians sampel B, maka:
n1 = nA = 8 dan n2 = nB = 9
df1 = v1 = n1 – 1 = 8-1 = 7
df2 = v2 = n2 – 1 = 9 – 1 = 8
4. Batas-batas daerah penolakan (kritis ) → uji dua ujung
α = 0,05 → batas kritis (LIHAT TABEL F)
F α/2, V1, V2 = F0,025, 7, 8 = 4,53 (Upper Limit)
1/Fα/2, V2, V1 = 1/F0,025,8,7 = 1/4,9 (Lower limit)
5. Aturan keputusan : tolak Ho dan terima H1 jika RUF > 4,53
6. Rasio uji:
RUF = s1
2 / s2
2 = 260,29 / 98 = 2,656
7. Pengambilan keputusan:
Karena RUF < 4,53 maka Ho : σ1
2 = σ2
2 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan terhadap variabilitas hasil kedua eksperimen tsb.
Uji mean dua
sample independent
(n<30, σ1
2 ≠ σ2
2 )
Distribusi F
UJI VARIANS
RUf =
𝑆1
2
𝑆2
2
n<30
𝜎1
2
= 𝜎2
2
?
TIDAK
YA
Distribusi t
V = derajat kebebasan
terkecil
RUt =
ത
x1 − ത
x2
Τ
𝑠1
2
𝑛1 + Τ
𝑠2
2
𝑛2
Distribusi t
V = n1+n2 -2
RUt =
ത
x1 − ത
x2
𝑠1
2
(𝑛1−1) + 𝑠2
2
(𝑛2−1)
𝑛1 + 𝑛2 − 2
1
𝑛1
+
1
𝑛2
Langkah Uji
1. H0 : μ1= μ2
H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung
atau
H1 : μ1< μ2 → Satu ujung
H1 : μ1> μ2 → Satu ujung
2. Derajat kepercayaan
3. Distribusi t
4. Penentuan batas penolakan
V = df terkecil
5. Pembuatan aturan keputusan
6. Perhitungan RU
7. Kesimpulan
RUt =
ത
x1 − ത
x2
Τ
𝑠1
2
𝑛1 + Τ
𝑠2
2
𝑛2
Contoh SOAL
Agen persewaan genset mengatakan kepada sebuah perusahaan yang
berminat menyewa sejumlah unit genset bahwa rata-rata biaya sewa genset
berdaya 10 kW sama saja di sektor A dan B di kota tersebut. Untuk menguji
klaim tersebut, perusahaan tsb memilih secara random sampel dari beberapa
tempat persewaan genset di masing-masing sektor dan mendapatkan data
sebagi berikut. Di sektor A, dengan 10 data, diperoleh rata-rata biaya sewa
sebuah genset Rp. 595.000,- dan deviasi standardnya (sampel) Rp. 62.000,-.
Sedangkan di kota B dengan 12 data diperoleh rata-rata biaya sewa sebuah
genset Rp. 580.000,- dan deviasi standardnya (sampel) Rp 32.000,-. Apa yg
bisa disimpulkan atas klaim tersebut dengan tingkat kepentingan 0,05?
Uji F atas varians:
1. Hipotesis :
Ho : σ1
2 = σ2
2
H1 : σ1
2 ≠ σ2
2 → uji dua ujung
2. α = 0,05
3. Karena varians sampel A lebih besar dari sampel B, maka:
n1 = nA = 10
n2 = nB = 12.
Derajat kebebasan untuk pembilang adalah
df1 = v1 = n1-1 =10-1=9
Derajat kebebasan untuk penyebut adalah
df2 = v2 = n2-1=12-1=11
4. batas-batas daerah penolakan adalah : α = 0,05 → α/2 = 0,025. Dari
tabel F, maka F0,025, 9, 11 = 3,59
Uji F atas varians:
5. Aturan keputusan:
tolak Ho dan terima H1 jika RUF > 3,59
6. Rasio uji:
RUF = Fhitung = s1
2 / s2
2 = 620002 / 320002 = 3,754
7. Pengambilan keputusan:
Karena RUF > 3,59 maka Ho : σ1
2 = σ2
2 ditolak. Hal ini berarti
H1 : σ1
2 ≠ σ2
2 diterima
Uji t :
1. Hipotesis :
Ho : μ1 = μ2
Ho : μ1 > μ2 → uji satu ujung
2. α = 0,05
3. Menggunakan distribusi t
4. Batas-batas daerah penolakan α = 0,05
df = v = 10-1 =9 (yg diambil adalah df yg lebih kecil dari dua sampel)
dari tabel t → t0,05, 9 = 1,83
5. Aturan keputusan:
tolak Ho dan terima H1jika RUt > 1,83
6. Rasio uji:
= 0,692
7. Pengambilan keputusan:
Karena RUt <1.83, maka Ho : μ1 = μ2 diterima. Hal ini
bererti klaim yang dikatakan oleh agen persewaan
genset tersebut benar.
Uji mean dua
sample independent
(n<30, σ1
2 = σ2
2 )
Langkah Uji
1. H0 : μ1= μ2
H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung
atau
H1 : μ1< μ2 → Satu ujung
H1 : μ1> μ2 → Satu ujung
2. Derajat kepercayaan
3. Distribusi t
4. Penentuan batas penolakan
V = n1+n2 -2
5. Pembuatan aturan keputusan
6. Perhitungan RU
7. Kesimpulan
RUt =
ത
x1 − ത
x2
𝑠1
2
(𝑛1−1) + 𝑠2
2
(𝑛2−1)
𝑛1 + 𝑛2 − 2
1
𝑛1
+
1
𝑛2
Contoh SOAL 3 (soal sama dengan
contoh 1)
Dengan mengulang pada contoh 1, dimana uji F pada varians menunjukkan bahwa σ1
2 = σ2
2 maka uji t
untuk meannya sbb:
1. Hipotesis :
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2 → uji satu ujung
2. α = 0,05
3. Menggunakan distribusi t
4. batas-batas daerah penolakan α = 0,05 →
df = v = n1+n2 – 2 = 10+12-2 = 20. dari tabel t untuk α=0,05 ; df = v =20
didapat batas kritis t0,05,20= 1,72
5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1 jika RUt > 1,72
6. Rasio uji:
= - 3,85
7. Pengambilan keputusan:
karena RUt < 1,72, maka terima Ho. Ini berarti mean
rata-rata dari kedua sampel tsb sama (H0 : μ1 = μ2 )
ANALISIS VARIANS
1 FAKTOR
MATEMATIKA TERAPAN
Analisis Data
Populasi terdistribusi normal
Jumlah parameter Jumlah level Metode
1 2 T-test/Z-test
1 > 2 Anova one way
2 > 2 Anova two way
n > 2 Anova n way
Copyright Universitas Indonesia 2020
KEGUNAAN ANOVA ONE WAY
• Digunakan untuk mengetahui signifikansi satu variable independent
terhadap variabilitas variable dependent
• Untuk membandingkan lebih dari dua grup sampel
• Misal
➢ Dari data eksperimen koagulasi, diperoleh efisiensi SS memiliki
variabilitas
➢ Dengan ANOVA ONE WAY dapat dikitahui bahwa bagaimana
pengaruh dosis (independent variable) terhadap variabilitas
efisiensi Suspended Solid (dependent variable)
Copyright Universitas Indonesia 2020
VARIANCE
Rata-rata dari kuadrat selisih antara nilai data dengan nilai mean
sampel/populasinya
Kuadrat perbedaan data
dengan rata-rata
Copyright Universitas Indonesia 2020
DEKOMPOSISI VARIANCE DALA ANOVA
SStotal = SSantar grup + SSdalam grup
Total variabilitas data:
→Sum of squares total (SStotal)
Apabila dikelompokan berdasarkan grup, rata-rata
nilai variable dependent juga memiliki variabilitas
→Variabilitas grup → Sum of square
grup(SSantar grup)
Copyright Universitas Indonesia 2020
DEKOMPOSISI VARIANCE DALA ANOVA
SSdalam 𝑔𝑟𝑢𝑝 variabilitas tidak terjelaskan
→ Variabilitas dari seluruh nilai data
Semakin besar konstribusi SSgrup terhadap
SStotalsemakin besar pengaruh suatu variable
independent terhadap variabilitas variable
dependen
SStotal = SSantar grup + SSdalam grup
Copyright Universitas Indonesia 2020
PRINSIP
Hipotesis
H0 : μ1 = μ2 = μ3 = … =μK
H1 : tidak seluruh mean populasi sama
Distribusi
Distribusi F
Nilai kritis
Dfnum = banyaknya grup – 1
Dfden = jumlah sampel total – jumlah grup
Fα,v1, v2 → dua sisi
Copyright Universitas Indonesia 2020
PRINSIP
RASIO UJI
RU =
MSSantar grup
MSSdalam grup
MSSantar grup =
n1 ഥ
x1 − ഥ
ന
X
2
+ n2 x2 − ഥ
ന
X
2
+ nk xk − ഥ
ന
X
2
dfnum
ന
X =
n1 ഥ
x1 + n2x2 + ⋯ + nkxk
n1 + n2 + ⋯ + nk
SSantar grup = n1 ഥ
x1 − ഥ
ന
X
2
+ n2 x2 − ഥ
ന
X
2
+ nk xk − ഥ
ന
X
2
Copyright Universitas Indonesia 2020
PRINSIP
RASIO UJI
MSSdalam grup =
σ d1
2
+ σ d2
2
+ σ d3
2
+ ⋯ + σ dk
2
dfden
෍ di
2
= Jumlah dari variance(෍ xi − ഥ
xi
2
SSdalam grup = ෍ d1
2
+ ෍ d2
2
+ ෍ d3
2
+ ⋯ + ෍ dk
2
Copyright Universitas Indonesia 2020
DIAMETER FLOC (μm)
BERDASARKAN MERK KOAGULAN
Koagulan merk 1 Koagulan merk 2 Koagulan merk 3
300 250 280
250 325 320
275 350 350
250 280 325
315 300 335
320 350 250
280 325 275
295 360 250
270 250 260
Koagulan mana yang akan dipilih?
Copyright Universitas Indonesia 2020
KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3
x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2
300 250 280
250 325 320
275 350 350
250 280 325
315 300 335
320 350 250
280 325 275
295 360 250
270 250 260
x̄1= 283.888 x̄2= 310 x̄3= 293.889
Copyright Universitas Indonesia 2020
KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3
x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2
300 16.111 250 -60 280 -13.889
250 -33.889 325 15 320 26.111
275 -8.889 350 40 350 56.111
250 -33.889 280 -30 325 31.111
315 31.111 300 -10 335 41.111
320 36.111 350 40 250 -43.889
280 -3.889 325 15 275 -18.889
295 11.111 360 50 250 -43.889
270 -13.889 250 -60 260 -33.889
x̄1= 283.888 x̄2= 310 x̄3= 293.889
Copyright Universitas Indonesia 2020
KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3
x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2
300 16.111 259.568 250 -60 3600 280 -13.889 192.9012
250 -33.889 1148.457 325 15 225 320 26.111 681.7901
275 -8.889 79.012 350 40 1600 350 56.111 3148.457
250 -33.889 1148.457 280 -30 900 325 31.111 967.9012
315 31.111 967.901 300 -10 100 335 41.111 1690.123
320 36.111 1304.012 350 40 1600 250 -43.889 1926.235
280 -3.889 15.123 325 15 225 275 -18.889 356.7901
295 11.111 123.457 360 50 2500 250 -43.889 1926.235
270 -13.889 192.901 250 -60 3600 260 -33.889 1148.457
x̄1= 283.888 Σd1
2 = 5238 x̄2= 310 Σd2
2 = 14350 x̄3= 293.889 Σd3
2 = 12038
Copyright Universitas Indonesia 2020
1.Hipotesis :
H0 : μ1 = μ2 = μ3
H1 : Tidak seluruh mean sama
2. Distribusi F
3. α = 0.05
4. Titik kritis
Distribusi F
dfnum = k-1 = 3-1 =2
dfdem = T-k = 27-3 =24
Fα,2,24 = 3.4
Copyright Universitas Indonesia 2020
MSSantar grup =
9 283.88−295 2+9 310−295 2+9 293.88−295 2
3−1
= 1562.037
MSSdalam grup =
5238 + 14350 + 12038
27 − 3
= 1317.24
RU =
1562.037
1317.24
= 1.18
5. Aturan penolakan
Tolak H0 apabila RU > 3.4
6. Rasio Uji
7. Kesimpulan
• Karena RU< 3.4, maka koagulan dari ketiga merk menghasilkan diameter flok yang sama
• Variable independent jenis koagulan tidak dapat menjelaskan variabilitas variable
dependent diameter floc
Copyright Universitas Indonesia 2020
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiNovhie Red Queen
 
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)Mokhamad Irwan
 
Persamaan linear bentuk pecahan (1)
Persamaan linear bentuk pecahan (1)Persamaan linear bentuk pecahan (1)
Persamaan linear bentuk pecahan (1)ErniPurwanti2
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorBoy Baihaqy
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesJoko Soebagyo
 
GARISTERHADAPLINGKARAN.ppt
GARISTERHADAPLINGKARAN.pptGARISTERHADAPLINGKARAN.ppt
GARISTERHADAPLINGKARAN.pptssuser7faa2b2
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11tahank
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Ridha Zahratun
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDAAYANAH SEPTIANITA
 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassfitriasolihah1
 

What's hot (20)

Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)
PPT Domain, Range, dan Kodomain ( Relasi dan Fungsi)
 
Persamaan linear bentuk pecahan (1)
Persamaan linear bentuk pecahan (1)Persamaan linear bentuk pecahan (1)
Persamaan linear bentuk pecahan (1)
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann Stieltjes
 
GARISTERHADAPLINGKARAN.ppt
GARISTERHADAPLINGKARAN.pptGARISTERHADAPLINGKARAN.ppt
GARISTERHADAPLINGKARAN.ppt
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrass
 

Similar to K14 Uji hipotesis 2 populasi.pdf

UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfCandraPrasetyoWibowo1
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptx
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptxRandomisasi Dua Sampel Independen.pptx
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptxssuserc001db1
 
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptx
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptxBAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptx
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptxAhmadBayuSaputra2
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutSuci Agustina
 
Uji rata rata dua pihak
Uji rata  rata dua pihakUji rata  rata dua pihak
Uji rata rata dua pihakmerisnuspita
 
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptxAnreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptxJoperhanPasbon
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelSelvin Hadi
 
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdfssusere6d456
 
Analisis beda uji t uji f.
Analisis beda uji t uji f.Analisis beda uji t uji f.
Analisis beda uji t uji f.Novy Yuliyanti
 
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2goldrak baskoro
 

Similar to K14 Uji hipotesis 2 populasi.pdf (20)

UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptx
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptxRandomisasi Dua Sampel Independen.pptx
Randomisasi Dua Sampel Independen.pptx
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptx
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptxBAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptx
BAB 7. ANOVA 1 VARIABEL.pptx
 
dua perlakuan.pdf
dua perlakuan.pdfdua perlakuan.pdf
dua perlakuan.pdf
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
 
Uji lanjut
Uji lanjutUji lanjut
Uji lanjut
 
Uji rata rata dua pihak
Uji rata  rata dua pihakUji rata  rata dua pihak
Uji rata rata dua pihak
 
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptxAnreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
 
zeffi dok
zeffi dokzeffi dok
zeffi dok
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
 
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis beda uji t uji f.
Analisis beda uji t uji f.Analisis beda uji t uji f.
Analisis beda uji t uji f.
 
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2
Menguji kesamaan-atau-perbedaan-dua-parameter2
 
Bab 6 uji beda
Bab 6 uji bedaBab 6 uji beda
Bab 6 uji beda
 

Recently uploaded

Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 

Recently uploaded (20)

Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 

K14 Uji hipotesis 2 populasi.pdf

  • 1.
  • 3. CONTENT Uji mean dua sample dependen Uji mean dua sample independent n>30, σ1 2 , σ2 2 tahu Uji mean dua sample independent n<30, σ1 2 , σ2 2 ? Uji variance dua sample Analisis Varians (ANOVA)
  • 4. Kekuatan battery : 48 +/- 2 jam Kekuatan battery : 50 +/- 2 jam CASE 1
  • 5. 44 jam 40 jam 48 jam 40 jam 42 jam X̄ = 47.5 jam X̄ = 49.5 jam APAKAH CLAIM APPLE BENAR?? Peluang dari kedua sampel diambil dari populasi yang sama?
  • 6. UJI HIPOTESIS MEAN SAMPEL GANDA 1. H0 : μ1= μ2 H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung atau H1 : μ1< μ2 → Satu ujung H1 : μ1> μ2 → Satu ujung 2. Derajat kepercayaan 3. Distribusi z atau t 4. Penentuan batas penolakan 5. Pembuatan aturan keputusan 6. Perhitungan RU →LIHAT FLOW CHART 7. Kesimpulan
  • 7. UJI HIPOTESIS SAMPEL GANDA DEPENDEN? YA Distribusi t RUt = ത d − μd ൘ Sd n Sd = σ(d − ത d)2 n − 1 TIDAK SAMPEL >30 σ1 2 , σ2 2 tahu YA Distribusi Z RUz = ത x1 − ത x2 σത x1−ത x2 σത x1−ത x2 = σ1 2 n1 + σ2 2 n2 TIDAK
  • 9. Dua Populasi Dependen Suatu kelompok yang ditinjau sifatnya sebelum dan sesudah mendapatkan perlakukan terhadap sifat yang ditinjau tersebut Misal: • Emisi CO2 suatu negara sebelum dan setelah kebijakan energi terbarukan diberlakukan • Timbulan sampah di perkantoran setelah top management berkampanye green life-style • Konsentrasi BOD pada limbah industri sebelum dan setelah dilakukan efisiensi produksi
  • 10. Langkah uji 1. H0 :μd= 0 H1 :μd=/= 0 → Dua ujung atau H1 :μd< 0 → Satu ujung H1 :μd> 0 → Satu ujung 2. Derajat kepercayaan 3. Distribusi t 4. Penentuan batas penolakan 5. Pembuatan aturan keputusan 6. Perhitungan RU 7. Kesimpulan d = perbedaan data sebelum dan sesudah perlakuan ҧ 𝑑 = rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan 𝑠𝑑= standar deviasi perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan RUt = ത d − μd ൘ Sd n Sd = σ(d − ത d)2 n − 1
  • 11. Contoh Dengan alfa =0.05, Apakah IPAL efektif dalam menyisihkan pencemar? Lokasi pengambilan sampel Konsentrasi Pencemar (mg/L) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Inlet IPAL 292.37 262.82 231.71 201.17 173.28 149.95 352.81 338.96 318.34 292.37 Outlet IPAL 261.88 263.21 262.61 260.5 257.37 253.65 245.98 252.95 258.42 261.88
  • 12. Sampel x1 x2 d 1 292.37 261.88 30.49 2 262.82 263.21 -0.39 3 231.71 262.61 -30.9 4 201.17 260.5 -59.33 5 173.28 257.37 -84.09 6 149.95 253.65 -103.7 7 352.81 245.98 106.83 8 338.96 252.95 86.01 9 318.34 258.42 59.92 10 292.37 261.88 30.49 3.533 sd 71.82932 ത d
  • 13. 1.Hipotesis : H0 : μd = 0 H1 : μd ≠ 0 2. Distribusi t 3. α = 0.05 4. Titik kritis Distribusi t Derajat kebebasan = v = n -1 = 10 – 1 = 9 Tα/2,9 = 2.262
  • 14. 5. Aturan penolakan Tolak H0 apabila RU < -2.262 atau RU > 2.262 6. Rasio Uji RUt = ഥ d−μd ൗ Sd n RU = 3.533 − 0 71.829/ 𝑛 = 0.155 7. Karena -2.262 <RU < 2.262 , H0 diterima Tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi pencemar sebelum dan sesudah IPAL
  • 15. Uji mean dua sample independent (n>30)
  • 16. Langkah Uji 1. H0 : μ1= μ2 H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung atau H1 : μ1< μ2 → Satu ujung H1 : μ1> μ2 → Satu ujung 2. Derajat kepercayaan 3. Distribusi z 4. Penentuan batas penolakan 5. Pembuatan aturan keputusan 6. Perhitungan RU 7. Kesimpulan RUz = ത x1 − ത x2 σത x1−ത x2 σത x1−ത x2 = σ1 2 n1 + σ2 2 n2
  • 17. CONTOH Sebuah perusahaan telekomunikasi memutuskan untuk membeli sistem antena dari kedua pemasok dengan syarat tidak ada perbedaan berarti dalam hal daya tahan (umur pemakaian) dari sistem tersebut. Suatu sampel acak 35 sistem antena dari pemasok pertama dan 32 sistem antena kedua diuji. Rata-rata waktu kegagalan dari sistem antena pertama adalah 2800 hari dan dari antena B adalah 2750 hari. Informasi dari suatu sumber industri independen yang layak dipercaya mengindikasikan bahwa deviasi standard populasi untuk sistem antena pertama adalah 200 jam sedangkan untuk antena kedua adalah 180 jam. Dengan tingkat kepentingan 0,05 apakah ada perbedaaan dalam daya tahan sistem antena tsb?
  • 18. 1. Hipotesis: Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ2 → uji satu ujung 2. α = 0,05 3. Menggunakan distribusi z 4. Batas-batas daerah penolakan: α = 0,05 → dari tabel z diperoleh batas kritis z0,05 = ± 1,64 5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1 jika Ruz > 1,64 atau <- 1,64. 6. Rasio uji: 7. Karena - 1,64< RUz <+1,64 , maka Ho : μ1 = μ2 diterima. Hal ini berarti rata- rata daya tahan sistem antena pertama tdk berbeda dg sistem antena kedua.
  • 20. Uji hipotesis varians dg sampel ganda • Varians sampel (s2) digunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai varians populasi (σ2) • Diambil sampel acak dari dua populasi, dihitung varians data dari masing- masing sampel, dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk membandingkan varians populasi.
  • 21. Prosedur pengujian hipotesis varians sampel ganda 1. Pernyataan hipotesis nol dan alternatif Ho : σ1 2 = σ2 2 H1 : σ1 2 ≠ σ2 2 σ1 2 > σ2 2 σ1 2 < σ2 2 2. Pemilihan tingkat kepentingan, α 3. Penentuan distribusi pengujian yang digunakan Dalam uji dua varians, digunakan distribusi F
  • 22. Prosedur pengujian hipotesis varians sampel ganda 4. Pendefinisian daerah-daerah penolakan atau kritis Nilai –nilai dari distribusi F disajikan dalam bentuk Fα,df1,df2, yang dapat ditentukan dengan mengetahui tiga hal berikut: ➢ tingkat kepentingan, α ➢ derajat kebebasan (degree of freedom) untuk sampel yang digunakan sebagai PEMBILANG (Numerator) dalam rasio uji s1 2 / s2 2 yaitu (df1 = v1 = n1 – 1) ➢ derajat kebebasan (degree of freedom) untuk sampel yang digunakan sebagai PENYEBUT (Denumerator) dalam rasio uji s1 2 / s2 2 yaitu (df2 = v2 = n2 – 1)
  • 23. Prosedur pengujian hipotesis varians sampel ganda 5. Pernyataan aturan keputusan 6. Perhitungan rasio uji (RU) RUF = Fhitung = s1 2 / s2 2 7. Pengambilan keputusan secara statistik jika RUF berada di daerah penerimaan, maka hipotesis nol diterima jika RUF berada di daerah penolakan, maka hioptesis nol ditolak
  • 24. Contoh SOAL Untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan peredam suara pad suatu kopartemen kendaraan dengan dua jenis bahan yang berbeda A dan B, dilakukan sustu eksperimen pengukuran pengurangan kebisingan dengan menggunakan detektor bunyi. Tujuan eksperimen ini adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan variabilitas yang berarti dari kedua bahan tersebut dalam hal kemampuan meredam kebisingan mengingat harga kedua bahan tersebut sangat berbeda jauh. Untuk menguji hal tersebut, bahan A dipasangkan pada 8 kompartemen sedangkan bahan B dipasangkan pada 9 kompartemen mobil-mobil yang sejenis. Setelah diuji, ternyata bahan A memberikan pengurangan kebisingan saebesar 41, 43, 60, 56, 85, 79, 51, 49(dB) sedangkan bahan B memberikan pengurangan kebisingan sebesar 73, 67, 83, 70, 66, 68, 92, 76, 59 (dB). Dengan menggunakan uji dua varians, apakah kesimpulan yang bisa diambil?
  • 25. Sampel bahan A ത 𝑋 =58 s2 = 260.29 Sampel bahan B ത 𝑋 =72.7 s2 =98 UJI HIPOTESIS: 1. Hipotesis: Ho : σ1 2 = σ2 2 H1 : σ1 2 =/= σ2 2 2. α = 0,05 → 2 → 1
  • 26. 3. Pengujian menggunakan distribusi F Karena varians sampel A > varians sampel B, maka: n1 = nA = 8 dan n2 = nB = 9 df1 = v1 = n1 – 1 = 8-1 = 7 df2 = v2 = n2 – 1 = 9 – 1 = 8 4. Batas-batas daerah penolakan (kritis ) → uji dua ujung α = 0,05 → batas kritis (LIHAT TABEL F) F α/2, V1, V2 = F0,025, 7, 8 = 4,53 (Upper Limit) 1/Fα/2, V2, V1 = 1/F0,025,8,7 = 1/4,9 (Lower limit) 5. Aturan keputusan : tolak Ho dan terima H1 jika RUF > 4,53 6. Rasio uji: RUF = s1 2 / s2 2 = 260,29 / 98 = 2,656 7. Pengambilan keputusan: Karena RUF < 4,53 maka Ho : σ1 2 = σ2 2 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap variabilitas hasil kedua eksperimen tsb.
  • 27. Uji mean dua sample independent (n<30, σ1 2 ≠ σ2 2 )
  • 28. Distribusi F UJI VARIANS RUf = 𝑆1 2 𝑆2 2 n<30 𝜎1 2 = 𝜎2 2 ? TIDAK YA Distribusi t V = derajat kebebasan terkecil RUt = ത x1 − ത x2 Τ 𝑠1 2 𝑛1 + Τ 𝑠2 2 𝑛2 Distribusi t V = n1+n2 -2 RUt = ത x1 − ത x2 𝑠1 2 (𝑛1−1) + 𝑠2 2 (𝑛2−1) 𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 𝑛1 + 1 𝑛2
  • 29. Langkah Uji 1. H0 : μ1= μ2 H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung atau H1 : μ1< μ2 → Satu ujung H1 : μ1> μ2 → Satu ujung 2. Derajat kepercayaan 3. Distribusi t 4. Penentuan batas penolakan V = df terkecil 5. Pembuatan aturan keputusan 6. Perhitungan RU 7. Kesimpulan RUt = ത x1 − ത x2 Τ 𝑠1 2 𝑛1 + Τ 𝑠2 2 𝑛2
  • 30. Contoh SOAL Agen persewaan genset mengatakan kepada sebuah perusahaan yang berminat menyewa sejumlah unit genset bahwa rata-rata biaya sewa genset berdaya 10 kW sama saja di sektor A dan B di kota tersebut. Untuk menguji klaim tersebut, perusahaan tsb memilih secara random sampel dari beberapa tempat persewaan genset di masing-masing sektor dan mendapatkan data sebagi berikut. Di sektor A, dengan 10 data, diperoleh rata-rata biaya sewa sebuah genset Rp. 595.000,- dan deviasi standardnya (sampel) Rp. 62.000,-. Sedangkan di kota B dengan 12 data diperoleh rata-rata biaya sewa sebuah genset Rp. 580.000,- dan deviasi standardnya (sampel) Rp 32.000,-. Apa yg bisa disimpulkan atas klaim tersebut dengan tingkat kepentingan 0,05?
  • 31. Uji F atas varians: 1. Hipotesis : Ho : σ1 2 = σ2 2 H1 : σ1 2 ≠ σ2 2 → uji dua ujung 2. α = 0,05 3. Karena varians sampel A lebih besar dari sampel B, maka: n1 = nA = 10 n2 = nB = 12. Derajat kebebasan untuk pembilang adalah df1 = v1 = n1-1 =10-1=9 Derajat kebebasan untuk penyebut adalah df2 = v2 = n2-1=12-1=11 4. batas-batas daerah penolakan adalah : α = 0,05 → α/2 = 0,025. Dari tabel F, maka F0,025, 9, 11 = 3,59
  • 32. Uji F atas varians: 5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1 jika RUF > 3,59 6. Rasio uji: RUF = Fhitung = s1 2 / s2 2 = 620002 / 320002 = 3,754 7. Pengambilan keputusan: Karena RUF > 3,59 maka Ho : σ1 2 = σ2 2 ditolak. Hal ini berarti H1 : σ1 2 ≠ σ2 2 diterima
  • 33. Uji t : 1. Hipotesis : Ho : μ1 = μ2 Ho : μ1 > μ2 → uji satu ujung 2. α = 0,05 3. Menggunakan distribusi t 4. Batas-batas daerah penolakan α = 0,05 df = v = 10-1 =9 (yg diambil adalah df yg lebih kecil dari dua sampel) dari tabel t → t0,05, 9 = 1,83
  • 34. 5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1jika RUt > 1,83 6. Rasio uji: = 0,692 7. Pengambilan keputusan: Karena RUt <1.83, maka Ho : μ1 = μ2 diterima. Hal ini bererti klaim yang dikatakan oleh agen persewaan genset tersebut benar.
  • 35. Uji mean dua sample independent (n<30, σ1 2 = σ2 2 )
  • 36. Langkah Uji 1. H0 : μ1= μ2 H1 : μ1=/= μ2 → Dua ujung atau H1 : μ1< μ2 → Satu ujung H1 : μ1> μ2 → Satu ujung 2. Derajat kepercayaan 3. Distribusi t 4. Penentuan batas penolakan V = n1+n2 -2 5. Pembuatan aturan keputusan 6. Perhitungan RU 7. Kesimpulan RUt = ത x1 − ത x2 𝑠1 2 (𝑛1−1) + 𝑠2 2 (𝑛2−1) 𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 𝑛1 + 1 𝑛2
  • 37. Contoh SOAL 3 (soal sama dengan contoh 1) Dengan mengulang pada contoh 1, dimana uji F pada varians menunjukkan bahwa σ1 2 = σ2 2 maka uji t untuk meannya sbb: 1. Hipotesis : Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ2 → uji satu ujung 2. α = 0,05 3. Menggunakan distribusi t 4. batas-batas daerah penolakan α = 0,05 → df = v = n1+n2 – 2 = 10+12-2 = 20. dari tabel t untuk α=0,05 ; df = v =20 didapat batas kritis t0,05,20= 1,72 5. Aturan keputusan: tolak Ho dan terima H1 jika RUt > 1,72
  • 38. 6. Rasio uji: = - 3,85 7. Pengambilan keputusan: karena RUt < 1,72, maka terima Ho. Ini berarti mean rata-rata dari kedua sampel tsb sama (H0 : μ1 = μ2 )
  • 40. Analisis Data Populasi terdistribusi normal Jumlah parameter Jumlah level Metode 1 2 T-test/Z-test 1 > 2 Anova one way 2 > 2 Anova two way n > 2 Anova n way Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 41. KEGUNAAN ANOVA ONE WAY • Digunakan untuk mengetahui signifikansi satu variable independent terhadap variabilitas variable dependent • Untuk membandingkan lebih dari dua grup sampel • Misal ➢ Dari data eksperimen koagulasi, diperoleh efisiensi SS memiliki variabilitas ➢ Dengan ANOVA ONE WAY dapat dikitahui bahwa bagaimana pengaruh dosis (independent variable) terhadap variabilitas efisiensi Suspended Solid (dependent variable) Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 42. VARIANCE Rata-rata dari kuadrat selisih antara nilai data dengan nilai mean sampel/populasinya Kuadrat perbedaan data dengan rata-rata Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 43. DEKOMPOSISI VARIANCE DALA ANOVA SStotal = SSantar grup + SSdalam grup Total variabilitas data: →Sum of squares total (SStotal) Apabila dikelompokan berdasarkan grup, rata-rata nilai variable dependent juga memiliki variabilitas →Variabilitas grup → Sum of square grup(SSantar grup) Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 44. DEKOMPOSISI VARIANCE DALA ANOVA SSdalam 𝑔𝑟𝑢𝑝 variabilitas tidak terjelaskan → Variabilitas dari seluruh nilai data Semakin besar konstribusi SSgrup terhadap SStotalsemakin besar pengaruh suatu variable independent terhadap variabilitas variable dependen SStotal = SSantar grup + SSdalam grup Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 45. PRINSIP Hipotesis H0 : μ1 = μ2 = μ3 = … =μK H1 : tidak seluruh mean populasi sama Distribusi Distribusi F Nilai kritis Dfnum = banyaknya grup – 1 Dfden = jumlah sampel total – jumlah grup Fα,v1, v2 → dua sisi Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 46. PRINSIP RASIO UJI RU = MSSantar grup MSSdalam grup MSSantar grup = n1 ഥ x1 − ഥ ന X 2 + n2 x2 − ഥ ന X 2 + nk xk − ഥ ന X 2 dfnum ന X = n1 ഥ x1 + n2x2 + ⋯ + nkxk n1 + n2 + ⋯ + nk SSantar grup = n1 ഥ x1 − ഥ ന X 2 + n2 x2 − ഥ ന X 2 + nk xk − ഥ ന X 2 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 47. PRINSIP RASIO UJI MSSdalam grup = σ d1 2 + σ d2 2 + σ d3 2 + ⋯ + σ dk 2 dfden ෍ di 2 = Jumlah dari variance(෍ xi − ഥ xi 2 SSdalam grup = ෍ d1 2 + ෍ d2 2 + ෍ d3 2 + ⋯ + ෍ dk 2 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 48. DIAMETER FLOC (μm) BERDASARKAN MERK KOAGULAN Koagulan merk 1 Koagulan merk 2 Koagulan merk 3 300 250 280 250 325 320 275 350 350 250 280 325 315 300 335 320 350 250 280 325 275 295 360 250 270 250 260 Koagulan mana yang akan dipilih? Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 49. KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3 x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2 300 250 280 250 325 320 275 350 350 250 280 325 315 300 335 320 350 250 280 325 275 295 360 250 270 250 260 x̄1= 283.888 x̄2= 310 x̄3= 293.889 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 50. KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3 x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2 300 16.111 250 -60 280 -13.889 250 -33.889 325 15 320 26.111 275 -8.889 350 40 350 56.111 250 -33.889 280 -30 325 31.111 315 31.111 300 -10 335 41.111 320 36.111 350 40 250 -43.889 280 -3.889 325 15 275 -18.889 295 11.111 360 50 250 -43.889 270 -13.889 250 -60 260 -33.889 x̄1= 283.888 x̄2= 310 x̄3= 293.889 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 51. KOAGULAN 1 KOAGULAN 2 KOAGULAN 3 x1 x1-x̄1 (x1-x̄1)2 x2 x2-x̄2 (x2-x̄2)2 X3 x3-x̄3 (x3-x̄3)2 300 16.111 259.568 250 -60 3600 280 -13.889 192.9012 250 -33.889 1148.457 325 15 225 320 26.111 681.7901 275 -8.889 79.012 350 40 1600 350 56.111 3148.457 250 -33.889 1148.457 280 -30 900 325 31.111 967.9012 315 31.111 967.901 300 -10 100 335 41.111 1690.123 320 36.111 1304.012 350 40 1600 250 -43.889 1926.235 280 -3.889 15.123 325 15 225 275 -18.889 356.7901 295 11.111 123.457 360 50 2500 250 -43.889 1926.235 270 -13.889 192.901 250 -60 3600 260 -33.889 1148.457 x̄1= 283.888 Σd1 2 = 5238 x̄2= 310 Σd2 2 = 14350 x̄3= 293.889 Σd3 2 = 12038 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 52. 1.Hipotesis : H0 : μ1 = μ2 = μ3 H1 : Tidak seluruh mean sama 2. Distribusi F 3. α = 0.05 4. Titik kritis Distribusi F dfnum = k-1 = 3-1 =2 dfdem = T-k = 27-3 =24 Fα,2,24 = 3.4 Copyright Universitas Indonesia 2020
  • 53. MSSantar grup = 9 283.88−295 2+9 310−295 2+9 293.88−295 2 3−1 = 1562.037 MSSdalam grup = 5238 + 14350 + 12038 27 − 3 = 1317.24 RU = 1562.037 1317.24 = 1.18 5. Aturan penolakan Tolak H0 apabila RU > 3.4 6. Rasio Uji 7. Kesimpulan • Karena RU< 3.4, maka koagulan dari ketiga merk menghasilkan diameter flok yang sama • Variable independent jenis koagulan tidak dapat menjelaskan variabilitas variable dependent diameter floc Copyright Universitas Indonesia 2020