perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
Modul ini kami buat dengan teknis ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) . Modul ini sudah diterapkan oleh sekolah kami pada pelaksanaan P5 di kelas 5 semester 1 Tahun Ajaran 2023/2024.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menggunakan kata tanya "do you like...?" kepada teman-teman, orang tua, dan guru menggunakan bahasa tubuh yang baik dengan ramah dan tepat.
Pembelajaran unit ini, peserta didik akan mempelajari tentang kata tanya "do you like...?" kepada teman-teman, orang tua, dan guru menggunakan bahasa tubuh yang baik
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
2. Preeklamsia ringan
Adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria
dan/atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu
atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul
sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit
trofoblas
Apa itu preeklampsia ringan?
3. Penyakit ini di anggap sebagai
“maladaptation syndrome” akibat
vasospasme general dengan segala
akibatnya
Patofisiologi
4. Gejala klinis:
• Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih,
diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah
sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih
atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg,
diastol 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg.
• Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam
24 jam atau secara kualitatif positif 2 (+2).
• Edema pada pretibia, dinding abdomen,
lumbosakral, wajah atau tangan.
5. Pemeriksaan dan Diagnosis :
1. Kehamilan lebih 20 minggu.
2. Kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
3. Edema tekanan pada tungkai (pretibial),
dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai.
4. Proteinuria lebih 0,3 gram/liter/24 jam, kualitatif (++)
6. Pemeriksaan dan Diagnosis :
1. Kehamilan lebih 20 minggu.
2. Kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih
3. Edema tekanan pada tungkai (pretibial),
dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai.
4. Proteinuria lebih 0,3 gram/liter/24 jam, kualitatif
(++)
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan rawat jalan pasien
preeklamsia ringan :
1. Banyak istirahat
2. Diet :
3. Sedativa ringan
4. Roborantia
5. Kunjungan ulang setiap 1 minggu
6. Pemeriksaan laboratorium
8. Penatalaksanaan rawat tinggal pasien
preeklamsia ringan berdasarkan kriteria :
1. Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan
tidak menunjukkan adanya perbaikan dari
gejala-gejala preeklamsia
2. Timbul salah satu atau lebih gejala atau
tanda-tanda preeklamsia berat.
9. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
• Faktor usia
Dari penelitian didapatkan bahwa dua tahun setelah
menstruasi yang pertama, seorang wanita masih sangat
mungkin terjadinya hipertensi dan kejang di karenakan
mengalami tekanan yang baru dirasakan saat pertama kali
melahirkan sehingga menyebabkan preeklamsia dan eklamsia.
10. • Paritas
Dari penelitian didapatkan bahwa
Primigravida mengalami kejadian
preeklamsia dan eklamsia sebesar 3-
8 % dari semua kasus hipertensi
pada kehamilan.
11. • Riwayat hipertensi
Salah satu faktor risiko terjadinya preeklamsia atau
eklamsia adalah riwayat hipertensi kronis, atau
penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya, atau
hipertensi esensial. Sebagian besar kehamilan dengan
hipertensi esensial berlangsung normal sampai cukup
bulan.
12. • Kehamilan ganda
Preeklamsia dan eklamsia mempunyai risiko 3
kali lebih sering terjadi pada kehamilan ganda
dari 105 kasus kembar dua didapatkan 28,6%
kejadian preeklamsia dan didapatkan satu
kasus kematian ibu karena eklamsia. Dari
hasil yang tercantum diatas, sebagai faktor
penyebabnya adalah dislensia uterus.
13. •
Faktor genetika
Preeklamsia merupakan penyakit yang
diturunkan, preeklamisa dan eklamsia lebih
sering ditemukan pada anak wanita dari ibu
yang menderita preeklamsia. Dan
preeklamsia juga lebih sering ditemukan
pada anak wanita yang mempunyai riwayat
preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga
14. •
Obesitas
Kegemukan disamping menyebabkan
kolesterol tinggi dalam darah juga menyebabkan
kerja jantung lebih berat, karena jumlah darah
yang berada dalam badan sekitar 15% dari berat
badan, semakin gemuk seseorang maka semakin
banyak pula jumlah darah yang terdapat
didalam tubuh yang berarti semakin berat juga
fungsi pemompaan jantung, sehingga dapat
menimbulkan terjadinya preeklamsia.
15. 1. Hasil pengkajian data subjektif, Ny.
menunjukkan mulas semakin sering,
mulas dan nyeri pinggang menjalar
hingga ke perut bagian, sudah keluar
lendir darah sejak pukul 06.00 WIB
dan belum keluar air-air. Dan kaki
tumbuh sejak satu bulan yang lalu.
kasus
16. 1. Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital 140/90 mmHg, pada
pemeriksaan fisik terdapat edema, dan
pada pemeriksaan urin terdapat
proteinuria positif.
2. Analisa yang ditegakkan adalah Ny. I
G3P1A1 usia kehamilan 39 minggu
dengan Preeklampsia Ringan
kasus
18. Berdasarkan saran dokter dan observasi
kemajuan persalinan. Memberikan terapi
oral yaitu SF 1 x 60 mg, amoksisilin 3 x
500 mg, asam mefenamat 3 x 500 mg,
dopamet 3 x 500 mg di ruang nifas
RSUD Leuwiliang dan tekanan darah ibu
turun menjadi 140/90 mmHg.
kasus