1. Eksperimen dilakukan untuk menguji pengaruh jenis kacang-kacangan (mentah vs rebus) terhadap kandungan protein pada tikus.
2. Terdapat dua kelompok tikus yang diberi makan kacang mentah dan rebus selama sebulan.
3. Rata-rata kenaikan protein pada tikus kacang mentah lebih tinggi daripada tikus kacang rebus.
2. dengan sampel kecil (n ≤ 30)
Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan
peneliti ketika memutuskan penelitiannya harus
menggunakan sampel (yang besar).
Beberapa hal yang dapat menentukan besar kecilnya
sampel adalah waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia,
serta kondisi populasi (datanya homogen atau
heterogen, jumlahnya diketahui atau tidak, apakah
kalau dilakukan penelitian populasi bersifat destruktif
atau tidak, dll).
Jika penelitian menggunakan sampel yang sedikit (30
ke bawah), maka ada sedikit perbedaan dalam
melakukan pengujian hipotesis terhadap parameter
populasi yang diuji (rata-rata dan proporsi).
3.
Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai t
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
Ho : μ = μ0
Ha : μ > μ0
thitung > t(, n-1)
atau
Uji 1 Sisi Kiri :
Ho : μ = μ0
Ha : μ < μ0
thitung < –t(, n-1)
Uji 2 Sisi/Arah :
Ho : μ = μ0
Ha : μ ≠ μ0
thitung < –t(/2, n-1)
atau
thitung > t(/2, n-1)
n
s
)
μ
x
(
t 0
hitung
1
N
n
N
.
n
s
)
μ
x
(
t 0
hitung
A. UJI HIPOTESIS TERHADAP RATA-RATA (MEAN)
No. 1 No. 3 No. 4
4. Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai Z
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
H0 : 0 atau P = P0
Ha : 0 atau P > P0
Zhitung > Zα
Keterangan :
= proporsi sampel
Uji 1 Sisi Kiri :
H0 : 0 atau P= P0
Ha : 0 atau P< P0
Zhitung < –Zα
Uji 2 Sisi/Arah :
H0 : 0 atau P = P0
Ha : 0 atau P P0
Zhitung < –Zα/2
atau
Zhitung > Zα/2
n
)
(1
p̂
Z
0
0
0
hitung
p̂
n
x
p̂
B. UJI HIPOTESIS TERHADAP PROPORSI
No. 1 No. 3 No. 4
5. Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai t
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁> μ₂
thitung > t(, n1+n2-2)
Uji 1 Sisi Kiri :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁< μ₂
thitung < –t(, n1+n2-2)
Uji 2 Sisi/Arah :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁≠ μ₂
thitung < –t(/2, n1+n2-2)
atau
thitung > t(/2, n1+n2-2)
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
hitung
n
1
n
1
2
n
n
1)s
(n
1)s
(n
)
x
x
(
t
No. 1 No. 3 No. 4
C. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 RATA-RATA (MEAN)
6. Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai Z
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 > P2
Zhitung > Zα
Keterangan :
Pg = Proporsi sampel gabungan
Uji 1 Sisi Kiri :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 < P2
Zhitung < –Zα
Uji 2 Sisi/Arah :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 P2
Zhitung < –Zα/2
atau
Zhitung > Zα/2
2
1
2
1
hitung
n
1
n
1
Pg)
Pg(1
p̂
p̂
Z
2
1
2
1
n
n
x
x
Pg
No. 1 No. 3 No. 4
D. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 PROPORSI
7. Langkah-langkah pengujian hipotesis.
1. Merumuskan H0 dan H1/Ha serta cara pengujian yang tepat {1 sisi
(kiri atau kanan) atau 2 sisi}.
2. Menentukan level of significance atau taraf nyata () yang
digunakan untuk penentuan nilai distribusi teoritis (tabel distribusi
teoritis) yang sesuai.
3. Menentukan kriteria pengujian dan daerah kritis (critical area,
yaitu daerah penolakan H0 atau daerah penerimaan H1/Ha).
Sebaiknya dibuat gambar daerah kritis tersebut.
4. Melakukan perhitungan secara empiris berdasarkan hasil
perhitungan terhadap data sampel yang diperoleh.
5. Menarik kesimpulan (menerima atau menolak H0) dengan cara
membandingkan nilai distribusi teoritis (nilai tabel, langkah 2) dan
nilai distribusi empiris (nilai hitung, langkah 4), kemudian
memberikan interpretasi yang tepat.
8. Produsen cat dinding ABC mengatakan bahwa
setiap kaleng cat dinding produksinya dapat untuk
mengecat dinding rata-rata seluas 9 m2. Untuk
membuktikan pernyataan tersebut, maka dilakukan
ujicoba terhadap 22 kaleng cat ABC. Luasan dinding
yang dapat dicat dengan cat ABC sebagai berikut
(m2/kaleng) :
Dengan (taraf nyata) 10 %, apakah pernyataan
produsen cat dinding tersebut dapat diterima atau
dipercaya ? Kemudian berikan interpretasi sesuai
dengan kesimpulan yang Saudara peroleh!
soal - 1
11. soal - 2
Dalam suatu laporan dinyatakan bahwa perbandingan hasil
penjualan petasan buatan luar negeri dan dalam negeri di Jakarta
adalah 2 : 3. Dapatkah kita menyetujui laporan itu, jika dalam
penelitian terhadap 25 petasan sampel/contoh yang terjual
ternyata perbadingannya 3 : 4 ? Pakailah = 1,5 %.
Pengujian hipotesis terhadap P atau π (Proporsi)
X = Petasan buatan luar negeri yang terjual di Jakarta (buah)
n = 25 (buah) pengujian terhadap proporsi tidak dipengaruhi
jumlah sampel, sampel besar atau kecil yang digunakan tetap Tabel Z.
Cara uji : 1 sisi kanan (lihat kolom proporsi di atas : 0,429 > 0,4)
= 1,5 % = 0,015 tidak perlu dibagi 2 karena uji 1 sisi.
H a s i l Obyek Perbandingan Proporsi
Laporan Populasi 2 : 3 2/5 = 0,4 = 40 % = π0
Pengamatan Sampel 3 : 4 3/7 = 0,429 = 42,9 % = p̂
Jawaban Contoh Soal No. 2
12.
13. Untuk menguji apakah jenis makanan kacang-kacangan
berpengaruh terhadap kandungan protein, maka diadakan
eksperimen terhadap beberapa ekor tikus percobaan.
Sebanyak 15 ekor tikus diberikan makan kacang mentah dan
15 ekor lainnya diberi makan kacang rebus. Setelah sebulan,
kemudian diperiksa pertambahan kandungan protein pada ke-2
kelompok tikus tersebut.
Tikus yang diberi makan kacang mentah ternyata
tambahan kandungan proteinnya rata-rata 58 gram dengan
deviasi standar 5 gram, sedangkan tikus yang diberi kacang
rebus rata-rata mempunyai tambahan kandungan protein 55
gram dengan simpangan baku 4 gram.
Saudara diminta menguji secara statistik untuk
menentukan apakah kacang mentah mempunyai
terhadap tambahan kandungan protein tubuh
dibandingkan dengan kacang rebus, jika pengujian
menggunakan (taraf nyata) sebesar 5 % !!
soal - 3
16. A. Pengujian hipotesis terhadap nilai Rata-rata
μ dan (μ1–μ2)
Jika sampel besar [n > 30 atau (n1+ n2) > 30], maka digunakan Tabel
Z (Pola II no. 2).
Jika sampel kecil [n ≤ 30 atau (n1+ n2) ≤ 30], maka digunakan
Tabel t-Student (Tabel t).
Nilai t dipengaruhi oleh α dan besarnya df (degree of freedom =
derajad bebas). Nilai df sebesar (n - 1) atau (n1 + n2 - 2)
Contoh : Jika n = 27 dan α = 10 %, maka nilai t(α/2; n-1) = t(0,05; 26) = 1,706.
Jika n1 = 15, n2 = 11, dan α = 5 %, maka nilai t(α/2; (n1 + n2 -2))
= t((0,05/2); (15+11-2) = t(0,025; 24) = 2,064
B. Pengujian hipotesis terhadap nilai Proporsi
π dan (π1–π2) atau P dan (P1 – P2)
Untuk pengujian hipotesis terhadap nilai proporsi (π dan (π1–
π2)) tidak dipengaruhi oleh jumlah sampel. Sampel besar
maupun kecil, yg digunakan tetap Tabel Z.