SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
TATAP MUKA KE-10
dengan sampel kecil (n ≤ 30)
 Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan
peneliti ketika memutuskan penelitiannya harus
menggunakan sampel (yang besar).

 Beberapa hal yang dapat menentukan besar kecilnya
sampel adalah waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia,
serta kondisi populasi (datanya homogen atau
heterogen, jumlahnya diketahui atau tidak, apakah
kalau dilakukan penelitian populasi bersifat destruktif
atau tidak, dll).
 Jika penelitian menggunakan sampel yang sedikit (30
ke bawah), maka ada sedikit perbedaan dalam
melakukan pengujian hipotesis terhadap parameter
populasi yang diuji (rata-rata dan proporsi).

Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai t
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
Ho : μ = μ0
Ha : μ > μ0
thitung > t(, n-1)
atau
Uji 1 Sisi Kiri :
Ho : μ = μ0
Ha : μ < μ0
thitung < –t(, n-1)
Uji 2 Sisi/Arah :
Ho : μ = μ0
Ha : μ ≠ μ0
thitung < –t(/2, n-1)
atau
thitung > t(/2, n-1)
n
s
)
μ
x
(
t 0
hitung


1
N
n
N
.
n
s
)
μ
x
(
t 0
hitung




A. UJI HIPOTESIS TERHADAP RATA-RATA (MEAN)
No. 1 No. 3 No. 4
Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai Z
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
H0 : 0 atau P = P0
Ha : 0 atau P > P0
Zhitung > Zα
Keterangan :
= proporsi sampel
Uji 1 Sisi Kiri :
H0 : 0 atau P= P0
Ha : 0 atau P< P0
Zhitung < –Zα
Uji 2 Sisi/Arah :
H0 : 0 atau P = P0
Ha : 0 atau P P0
Zhitung < –Zα/2
atau
Zhitung > Zα/2
n
)
(1
p̂
Z
0
0
0
hitung






p̂
n
x
p̂ 
B. UJI HIPOTESIS TERHADAP PROPORSI
No. 1 No. 3 No. 4
Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai t
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁> μ₂
thitung > t(, n1+n2-2)
Uji 1 Sisi Kiri :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁< μ₂
thitung < –t(, n1+n2-2)
Uji 2 Sisi/Arah :
Ho : μ₁= μ₂
Ha : μ₁≠ μ₂
thitung < –t(/2, n1+n2-2)
atau
thitung > t(/2, n1+n2-2)
























2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
hitung
n
1
n
1
2
n
n
1)s
(n
1)s
(n
)
x
x
(
t
No. 1 No. 3 No. 4
C. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 RATA-RATA (MEAN)
Perumusan Hipotesis
dan
Cara Pengujiannya
Daerah Kritis
(Daerah Tolak H0)
Perhitungan nilai Z
(Statistik Uji)
Uji 1 Sisi Kanan :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 > P2
Zhitung > Zα
Keterangan :
Pg = Proporsi sampel gabungan
Uji 1 Sisi Kiri :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 < P2
Zhitung < –Zα
Uji 2 Sisi/Arah :
H0 : 1 2 atau P1 = P2
Ha : 1 2 atau P1 P2
Zhitung < –Zα/2
atau
Zhitung > Zα/2
  











2
1
2
1
hitung
n
1
n
1
Pg)
Pg(1
p̂
p̂
Z
2
1
2
1
n
n
x
x
Pg



No. 1 No. 3 No. 4
D. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 PROPORSI
Langkah-langkah pengujian hipotesis.
1. Merumuskan H0 dan H1/Ha serta cara pengujian yang tepat {1 sisi
(kiri atau kanan) atau 2 sisi}.
2. Menentukan level of significance atau taraf nyata () yang
digunakan untuk penentuan nilai distribusi teoritis (tabel distribusi
teoritis) yang sesuai.
3. Menentukan kriteria pengujian dan daerah kritis (critical area,
yaitu daerah penolakan H0 atau daerah penerimaan H1/Ha).
Sebaiknya dibuat gambar daerah kritis tersebut.
4. Melakukan perhitungan secara empiris berdasarkan hasil
perhitungan terhadap data sampel yang diperoleh.
5. Menarik kesimpulan (menerima atau menolak H0) dengan cara
membandingkan nilai distribusi teoritis (nilai tabel, langkah 2) dan
nilai distribusi empiris (nilai hitung, langkah 4), kemudian
memberikan interpretasi yang tepat.
Produsen cat dinding ABC mengatakan bahwa
setiap kaleng cat dinding produksinya dapat untuk
mengecat dinding rata-rata seluas 9 m2. Untuk
membuktikan pernyataan tersebut, maka dilakukan
ujicoba terhadap 22 kaleng cat ABC. Luasan dinding
yang dapat dicat dengan cat ABC sebagai berikut
(m2/kaleng) :
Dengan  (taraf nyata) 10 %, apakah pernyataan
produsen cat dinding tersebut dapat diterima atau
dipercaya ? Kemudian berikan interpretasi sesuai
dengan kesimpulan yang Saudara peroleh!
soal - 1
Jawaban Contoh Soal No. 1
soal - 2
Dalam suatu laporan dinyatakan bahwa perbandingan hasil
penjualan petasan buatan luar negeri dan dalam negeri di Jakarta
adalah 2 : 3. Dapatkah kita menyetujui laporan itu, jika dalam
penelitian terhadap 25 petasan sampel/contoh yang terjual
ternyata perbadingannya 3 : 4 ? Pakailah  = 1,5 %.
 Pengujian hipotesis terhadap P atau π (Proporsi)
X = Petasan buatan luar negeri yang terjual di Jakarta (buah)
n = 25 (buah)  pengujian terhadap proporsi tidak dipengaruhi
jumlah sampel, sampel besar atau kecil yang digunakan tetap Tabel Z.
Cara uji : 1 sisi kanan (lihat kolom proporsi di atas : 0,429 > 0,4)
 = 1,5 % = 0,015  tidak perlu dibagi 2 karena uji 1 sisi.
H a s i l Obyek Perbandingan Proporsi
Laporan Populasi 2 : 3 2/5 = 0,4 = 40 % = π0
Pengamatan Sampel 3 : 4 3/7 = 0,429 = 42,9 % = p̂
Jawaban Contoh Soal No. 2
Untuk menguji apakah jenis makanan kacang-kacangan
berpengaruh terhadap kandungan protein, maka diadakan
eksperimen terhadap beberapa ekor tikus percobaan.
Sebanyak 15 ekor tikus diberikan makan kacang mentah dan
15 ekor lainnya diberi makan kacang rebus. Setelah sebulan,
kemudian diperiksa pertambahan kandungan protein pada ke-2
kelompok tikus tersebut.
Tikus yang diberi makan kacang mentah ternyata
tambahan kandungan proteinnya rata-rata 58 gram dengan
deviasi standar 5 gram, sedangkan tikus yang diberi kacang
rebus rata-rata mempunyai tambahan kandungan protein 55
gram dengan simpangan baku 4 gram.
Saudara diminta menguji secara statistik untuk
menentukan apakah kacang mentah mempunyai
terhadap tambahan kandungan protein tubuh
dibandingkan dengan kacang rebus, jika pengujian
menggunakan  (taraf nyata) sebesar 5 % !!
soal - 3
PETUNJUK MENJAWAB SOAL-3
A. Pengujian hipotesis terhadap nilai Rata-rata
 μ dan (μ1–μ2)
 Jika sampel besar [n > 30 atau (n1+ n2) > 30], maka digunakan Tabel
Z (Pola II no. 2).
 Jika sampel kecil [n ≤ 30 atau (n1+ n2) ≤ 30], maka digunakan
Tabel t-Student (Tabel t).
Nilai t dipengaruhi oleh α dan besarnya df (degree of freedom =
derajad bebas). Nilai df sebesar (n - 1) atau (n1 + n2 - 2)
Contoh : Jika n = 27 dan α = 10 %, maka nilai t(α/2; n-1) = t(0,05; 26) = 1,706.
Jika n1 = 15, n2 = 11, dan α = 5 %, maka nilai t(α/2; (n1 + n2 -2))
= t((0,05/2); (15+11-2) = t(0,025; 24) = 2,064
B. Pengujian hipotesis terhadap nilai Proporsi
 π dan (π1–π2) atau P dan (P1 – P2)
 Untuk pengujian hipotesis terhadap nilai proporsi (π dan (π1–
π2)) tidak dipengaruhi oleh jumlah sampel. Sampel besar
maupun kecil, yg digunakan tetap Tabel Z.
Tabel t (Distribusi t-Student);
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERHASIL
Semester Genap – 2021/2022

More Related Content

What's hot

pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
'zakio Ynwa
 

What's hot (20)

Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdyaRegegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
 

Similar to 14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf

RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
blueray11
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Selvin Hadi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 

Similar to 14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf (20)

Aplikasi Statistik.ppt
Aplikasi Statistik.pptAplikasi Statistik.ppt
Aplikasi Statistik.ppt
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Uji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi square
 
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
 
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
 
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
 
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptxAnreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
Anreg-Anava2-Pertemuan 3-4.pptx
 
Ade caca
Ade cacaAde caca
Ade caca
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
Metopel akt 4
Metopel akt 4Metopel akt 4
Metopel akt 4
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptx
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Minggu 3
Minggu 3Minggu 3
Minggu 3
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf

  • 2. dengan sampel kecil (n ≤ 30)  Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan peneliti ketika memutuskan penelitiannya harus menggunakan sampel (yang besar).   Beberapa hal yang dapat menentukan besar kecilnya sampel adalah waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia, serta kondisi populasi (datanya homogen atau heterogen, jumlahnya diketahui atau tidak, apakah kalau dilakukan penelitian populasi bersifat destruktif atau tidak, dll).  Jika penelitian menggunakan sampel yang sedikit (30 ke bawah), maka ada sedikit perbedaan dalam melakukan pengujian hipotesis terhadap parameter populasi yang diuji (rata-rata dan proporsi).
  • 3.  Perumusan Hipotesis dan Cara Pengujiannya Daerah Kritis (Daerah Tolak H0) Perhitungan nilai t (Statistik Uji) Uji 1 Sisi Kanan : Ho : μ = μ0 Ha : μ > μ0 thitung > t(, n-1) atau Uji 1 Sisi Kiri : Ho : μ = μ0 Ha : μ < μ0 thitung < –t(, n-1) Uji 2 Sisi/Arah : Ho : μ = μ0 Ha : μ ≠ μ0 thitung < –t(/2, n-1) atau thitung > t(/2, n-1) n s ) μ x ( t 0 hitung   1 N n N . n s ) μ x ( t 0 hitung     A. UJI HIPOTESIS TERHADAP RATA-RATA (MEAN) No. 1 No. 3 No. 4
  • 4. Perumusan Hipotesis dan Cara Pengujiannya Daerah Kritis (Daerah Tolak H0) Perhitungan nilai Z (Statistik Uji) Uji 1 Sisi Kanan : H0 : 0 atau P = P0 Ha : 0 atau P > P0 Zhitung > Zα Keterangan : = proporsi sampel Uji 1 Sisi Kiri : H0 : 0 atau P= P0 Ha : 0 atau P< P0 Zhitung < –Zα Uji 2 Sisi/Arah : H0 : 0 atau P = P0 Ha : 0 atau P P0 Zhitung < –Zα/2 atau Zhitung > Zα/2 n ) (1 p̂ Z 0 0 0 hitung       p̂ n x p̂  B. UJI HIPOTESIS TERHADAP PROPORSI No. 1 No. 3 No. 4
  • 5. Perumusan Hipotesis dan Cara Pengujiannya Daerah Kritis (Daerah Tolak H0) Perhitungan nilai t (Statistik Uji) Uji 1 Sisi Kanan : Ho : μ₁= μ₂ Ha : μ₁> μ₂ thitung > t(, n1+n2-2) Uji 1 Sisi Kiri : Ho : μ₁= μ₂ Ha : μ₁< μ₂ thitung < –t(, n1+n2-2) Uji 2 Sisi/Arah : Ho : μ₁= μ₂ Ha : μ₁≠ μ₂ thitung < –t(/2, n1+n2-2) atau thitung > t(/2, n1+n2-2)                         2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 hitung n 1 n 1 2 n n 1)s (n 1)s (n ) x x ( t No. 1 No. 3 No. 4 C. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 RATA-RATA (MEAN)
  • 6. Perumusan Hipotesis dan Cara Pengujiannya Daerah Kritis (Daerah Tolak H0) Perhitungan nilai Z (Statistik Uji) Uji 1 Sisi Kanan : H0 : 1 2 atau P1 = P2 Ha : 1 2 atau P1 > P2 Zhitung > Zα Keterangan : Pg = Proporsi sampel gabungan Uji 1 Sisi Kiri : H0 : 1 2 atau P1 = P2 Ha : 1 2 atau P1 < P2 Zhitung < –Zα Uji 2 Sisi/Arah : H0 : 1 2 atau P1 = P2 Ha : 1 2 atau P1 P2 Zhitung < –Zα/2 atau Zhitung > Zα/2               2 1 2 1 hitung n 1 n 1 Pg) Pg(1 p̂ p̂ Z 2 1 2 1 n n x x Pg    No. 1 No. 3 No. 4 D. UJI HIPOTESIS TERHADAP BEDA 2 PROPORSI
  • 7. Langkah-langkah pengujian hipotesis. 1. Merumuskan H0 dan H1/Ha serta cara pengujian yang tepat {1 sisi (kiri atau kanan) atau 2 sisi}. 2. Menentukan level of significance atau taraf nyata () yang digunakan untuk penentuan nilai distribusi teoritis (tabel distribusi teoritis) yang sesuai. 3. Menentukan kriteria pengujian dan daerah kritis (critical area, yaitu daerah penolakan H0 atau daerah penerimaan H1/Ha). Sebaiknya dibuat gambar daerah kritis tersebut. 4. Melakukan perhitungan secara empiris berdasarkan hasil perhitungan terhadap data sampel yang diperoleh. 5. Menarik kesimpulan (menerima atau menolak H0) dengan cara membandingkan nilai distribusi teoritis (nilai tabel, langkah 2) dan nilai distribusi empiris (nilai hitung, langkah 4), kemudian memberikan interpretasi yang tepat.
  • 8. Produsen cat dinding ABC mengatakan bahwa setiap kaleng cat dinding produksinya dapat untuk mengecat dinding rata-rata seluas 9 m2. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, maka dilakukan ujicoba terhadap 22 kaleng cat ABC. Luasan dinding yang dapat dicat dengan cat ABC sebagai berikut (m2/kaleng) : Dengan  (taraf nyata) 10 %, apakah pernyataan produsen cat dinding tersebut dapat diterima atau dipercaya ? Kemudian berikan interpretasi sesuai dengan kesimpulan yang Saudara peroleh! soal - 1
  • 10.
  • 11. soal - 2 Dalam suatu laporan dinyatakan bahwa perbandingan hasil penjualan petasan buatan luar negeri dan dalam negeri di Jakarta adalah 2 : 3. Dapatkah kita menyetujui laporan itu, jika dalam penelitian terhadap 25 petasan sampel/contoh yang terjual ternyata perbadingannya 3 : 4 ? Pakailah  = 1,5 %.  Pengujian hipotesis terhadap P atau π (Proporsi) X = Petasan buatan luar negeri yang terjual di Jakarta (buah) n = 25 (buah)  pengujian terhadap proporsi tidak dipengaruhi jumlah sampel, sampel besar atau kecil yang digunakan tetap Tabel Z. Cara uji : 1 sisi kanan (lihat kolom proporsi di atas : 0,429 > 0,4)  = 1,5 % = 0,015  tidak perlu dibagi 2 karena uji 1 sisi. H a s i l Obyek Perbandingan Proporsi Laporan Populasi 2 : 3 2/5 = 0,4 = 40 % = π0 Pengamatan Sampel 3 : 4 3/7 = 0,429 = 42,9 % = p̂ Jawaban Contoh Soal No. 2
  • 12.
  • 13. Untuk menguji apakah jenis makanan kacang-kacangan berpengaruh terhadap kandungan protein, maka diadakan eksperimen terhadap beberapa ekor tikus percobaan. Sebanyak 15 ekor tikus diberikan makan kacang mentah dan 15 ekor lainnya diberi makan kacang rebus. Setelah sebulan, kemudian diperiksa pertambahan kandungan protein pada ke-2 kelompok tikus tersebut. Tikus yang diberi makan kacang mentah ternyata tambahan kandungan proteinnya rata-rata 58 gram dengan deviasi standar 5 gram, sedangkan tikus yang diberi kacang rebus rata-rata mempunyai tambahan kandungan protein 55 gram dengan simpangan baku 4 gram. Saudara diminta menguji secara statistik untuk menentukan apakah kacang mentah mempunyai terhadap tambahan kandungan protein tubuh dibandingkan dengan kacang rebus, jika pengujian menggunakan  (taraf nyata) sebesar 5 % !! soal - 3
  • 15.
  • 16. A. Pengujian hipotesis terhadap nilai Rata-rata  μ dan (μ1–μ2)  Jika sampel besar [n > 30 atau (n1+ n2) > 30], maka digunakan Tabel Z (Pola II no. 2).  Jika sampel kecil [n ≤ 30 atau (n1+ n2) ≤ 30], maka digunakan Tabel t-Student (Tabel t). Nilai t dipengaruhi oleh α dan besarnya df (degree of freedom = derajad bebas). Nilai df sebesar (n - 1) atau (n1 + n2 - 2) Contoh : Jika n = 27 dan α = 10 %, maka nilai t(α/2; n-1) = t(0,05; 26) = 1,706. Jika n1 = 15, n2 = 11, dan α = 5 %, maka nilai t(α/2; (n1 + n2 -2)) = t((0,05/2); (15+11-2) = t(0,025; 24) = 2,064 B. Pengujian hipotesis terhadap nilai Proporsi  π dan (π1–π2) atau P dan (P1 – P2)  Untuk pengujian hipotesis terhadap nilai proporsi (π dan (π1– π2)) tidak dipengaruhi oleh jumlah sampel. Sampel besar maupun kecil, yg digunakan tetap Tabel Z.
  • 17. Tabel t (Distribusi t-Student);