SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
MODUL3Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit
Penulis: Ningning, S
Kegiatan Belajar 1
“HOSPITALISASI PADA ANAK”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 05
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Tahukah anda sebagai
seorang perawat
materi yang harus
dipahami adalah
hospitalisasi pada anak,
diharapkan saudara
mampu menjelaskan
pengertian
hospitalisasi,
menjelaskan stressor
pada anak saat
hospitalisasi,
dampaknya, reaksi sang
anak, reaksi sang orang
tua, reaksi saudara
kandung dan pula
dapat menjelaskan
intervensi keperawatan
mengatasi dampak
hospitalisasi.
Hospitalisasi
pada Anak
Kegiatan Belajar 1
Pernahkan saudara mendengar kata
Hospitalisasi?, atau arti hospital
dalam bahasa Indonesia yaitu
rumah sakit. Kondisi seperti apa
sehingga seorang anak harus
berada di rumah sakit?, yang pasti
anak mengalami kondisi sakit kronis
ataupun akut yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit.
Apa itu
Hospitalisasi?
Hospitalisasi diartikan sebagai suatu keadaan krisis
pada anak saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit.
Keadaan ini terjadi karena anak berusaha utuk
beradaptasi dengan lingkungan baru dan asing yaitu
rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor
stressor bagi anak, orang tua maupun keluarga (Wong,
2003)
Pengertian Hospitalisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan
berencana atau darurat yang mengharuskan anak
untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi
dan perawatan (Supartin, 2004). Meski demikian
dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah
besar yang dapat menyebabkan ketakutan dan
kecemasan bagi anak.
Pengertian Hospitalisasi
Apakah saudara pernah di rawat di rumah sakit
dan apa yang saudara rasakan ketika dirawat?
Perasaan takut dan cemas kan?
Begitu juga pada anak-anak dimana anak-anak
masih sangat tergantung pada orangtua, anak
yang masih kecil sering takut dengan orang
asing, lingkungan asing dan baru, jauh dari
teman bermain, sehingga perawatan di rumah
sakit merupakan krisis utama bagi anak, ia akan
mengalami stres akibat perubahan yang
dialaminya.
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Stressor pada
anak saat
hospitalisasi”
Beberapa perubahan lingkungan fisik selama dirawat
di rumah sakit dapat membuat anak merasa asing. Hal
tersebut akan menjadikan anak merasa tidak aman
dan tidak nyaman. Ditambah lagi, anak mengalami
perubahan fisiologis yang tampak melalui tanda dan
gejala yang dialaminya saat sakit.
Stressor pada Anak
saat Hospitalisasi
Selain perubahan pada lingkungan fisik, stressor pada
anak yang dirawat di rumah sakit dapat berupa
perubahan lingkungan psikososial. Sebagai akibatnya,
anak akan merasakan tekanan dan mengalami
kecemasan, baik kecemasan yang bersifat ringan,
sedang, hingga kecemasan yang bersifat berat.
Stressor pada Anak
saat Hospitalisasi
Anak biasanya memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan ibunya, akibatnya perpisahan dengan ibu akan
meninggalkan rasa kehilangan pada anak akan orang
yang terdekat bagi dirinya dan akan lingkungan yang
dikenalnya, sehingga pada akhirnya akan
menimbulkan perasaan tidak aman dan rasa cemas
(Nursalam, Susilaningrum dan Utami, 2005).
Stressor pada Anak
saat Hospitalisasi
Selain itu, anak juga mengalami cemas akibat
kehilangan kendali atas dirinya. Akibat sakit dan
dirawat di rumah sakit, anak akan kehilangan
kebebasan dalam mengembangkan otonominya. Anak
akan bereaksi negatif terhadap ketergantungan yang
dialaminya, terutama anak akan menjadi cepat marah
dan agresif
(Nursalam, Susilaningrum dan Utami, 2005).
Stressor pada Anak
saat Hospitalisasi
Dari uraian tadi telah dijelaskan beberapa kondisi
pada anak saat harus menerima perawatan,
sekarang saudara analisa bagaimanakah dampak
atau perubahan pada anak maupun pada
orangtuanya?
Dampak atau perubahan yang muncul seringkali
anak mengalami kemunduran perilaku salah sat
contoh biasanya anak tidak mengompol di rumah
tetapi sekarang setiap malam mengompol
padalah tidak ada hubungan mengompol dengan
kondisi penyakitnya atau pengaruh obat-obatan.
Pembahasan berikutnya,
yaitu
“Dampak
hospitalisasi bagi
anak”
Saudara ingat bahwa Hospitalisasi merupakan
pengalaman penuh stress baik bagi anak maupun bagi
keluarganya. Stressor utama yang dialami dapat
berupa perpisahan dengan keluarga, kehilangan
kendali, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri.
Proses hospitalisasi dapat mengakibatkan perubahan
pada anak diantaranya:
Perubahan konsep diri
Akibat penyakit yang diderita atau tindakan seperti
pembedahan, pengaruh citra tubuh terutama anak
remaja dimana kondisi sakit atau prosedur , dapat
menyebabkan perubahan peran, ideal diri dan
identitas pada anak.
1
Regresi
Biasanya anak mengalami kemunduran ketingkat
perkembangan sebelumya atau lebih rendah dalam
fungsi fisik, mental, prilaku dan intelektual.
2
Dependensi
Anak akan merasa tidak berdaya dan tergantung pada
orang lain atau orangtuanya.
3
Dipersonalisasi
Peran sakit yang dialami anak menyebabkan perubahan
kepribadian, tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit
bekerja sama mengalami masalahnya.
4
Takut dan ansietas
Perasaan takut dan ansietas yang timbul pada anak
karena persepsi yang salah terhadap penyakitnya.5
Kehilangan dan perpisahan
Anak akan merasa kehilangan dan perpisahan selama
dirawat muncul karena lingkungan yang asing dan jauh
dari suasana kekeluargaan, kehilangan kebebasan,
perpisahan dengan teman dan terasing dari orang yang
dicintai.
6
Saudara sudah belajar pertumbuhan dan perkembangan, coba
ingat kembali perkembangan anak sesuai usianya, karena respon
anak akibat menerima perawatan di rumah sakit akan berbeda
pada setiap anak sesuai dengan tahapan usia dan
perkembangnya, seperti respon pada masa toddler tentu akan
berbeda dengan remaja.
Pembahasan berikutnya,
yaitu
“Reaksi anak
terhadap
hospitalisasi”
Reaksi terhadap pengalaman hospitalisasi tersebut
bersifat individual dan sangat tergantung pada
tahapan usia perkembangan anak.
Masa bayi
Pada anak usia lebih dari 6 bulan terjadi Stranger
anxiety, reaksi yang ditunjukan menangis, marah,
banyak melakukan gerakan, bila ditinggalkan ibunya
akan merasa cemas karena perpisahan dan respon nyeri
adalah menangis.
a
Masa toddler
Anak dalam masa toddler menunjukan reaksi cemas
akibat perpisahan, kehilangan kemampuan mengontrol
diri dan menjadi tergantung dengan lingkungan biasa
mengalami regresi dan nyeri terhadap perlukaan.
b
Masa pra-sekolah
Anak biasa menolak makan, menangis dan tidak
kooperatif dengan petugas saat mengalami perpisahan,
kehilangan kontrol terhadap dirinya dan takut terhadap
perlukaan.
c
Masa sekolah sampai usia 12 tahun
Perawatan di rumah sakit memaksakan meninggalkan
lingkungan yang dicintai, keluarga, kelompok sosial
sehinggan menimbulkan kecemasan. Anak yang
kehilangan kontrol maka akan berdampak dalam
perubahan peran dalam keluarga , kehilangan kelompok
sosial, perasaan takut mati dan kelemahan fisik.
d
Masa remaja (12-18 tahun)
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok
sebayanya. Reaksi yang muncul adalah menolak
perawatan atau tindakan yang dilakukan, tidak
kooperatif dengan petugas, perasaan sakit akibat
perlukaan menimbulkan respon bertanya-tanya,
menarik diri dan menolak kehadiran orang lain.
e
Saudara sudah paham bahwa anak-anak tidak bisa dipisahkan dari
orangtua sehingga ketika anak di rawat maka orangtua juga akan
merasakan seperti yang dilami anaknya.
Tahukan saudara apa saja respon yang muncul pada orangtua?
Tentu tahu kan bahwa orangtua akan merasakan takut dan cemas.
Seperti saudara ketahui bahwa orangtualah yang bertanggung
jawab terhadap kehidupan anak, baik sehat maupun sakit
sehingga saat anak sakit maka orangtua akan merasa sebagai
penyebab anak sakit. ia ingin nyeri yang dirasakan anak bisa
berpindah pada dirinya, terutama saat kondisi anak belum
mengalami perkembangan kearah perbaikan maka timbul cemas
atau bahkan saat di vonis kondisi terminal maka timbul frustasi,
putus asa dan sedih.
Pembahasan berikutnya,
yaitu
“Reaksi orangtua
terhadap
hospitalisasi”
Rekasi orangtua terhadap Hospitalisasi anaknya dan
yang melatari belakang penyebabnya
Perasaan takut dan cemas
Perasaan tersebut muncul pada saat anak mendapat
prosedur yang menyakitkan seperti pengambilan darah,
pemberian suntikan dan prosedur invasif lainnya,
seringkali orangtua menangis karena perasaan tidak
tega.
a
Walaupun mempunyai pengalaman perawatan di rumah
sakit, tetapi perasaan cemas akan muncul bahkan
menimbulkan trauma. Perilaku yang ditunjukan
orangtua berkaitan dengan takut dan cemas adalah
sering bertanya berulang-ulang pada orang yang
berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan
marah.
Perasaan sedih
Perasaan tersebut akan muncul terutama pada saat anak dalam
kondisi terminal dan orangtua mengetahui bahwa tidak ada lagi
harapan anaknya untuk sembuh, bahkan saat anak menjelang ajal
sementara orangtua harus memberikan dukungan spiritual tetapi
disisi lain mengalami ketidakberdayaan karena perasaan terpukul
dan kesedihan. Perilaku yang ditunjukan orangtua adalah perilaku
isolasi atau tidak mau didekati oranglain, bahkan tidak kooferatif
terhadap petugas kesehatan. (Supatini, 2004)
b
Perasaan frustasi
Pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama dan
dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak
adekwatnya dukungan psikologis yang diterima
orangtua dari keluarga maupun kerabat lainnya maka
orangtua akan merasa putus asa bahkan frustasi maka
orangtua sering menunjukan perilaku yang tidak
kooferatif, putus asa, menolak tindakan bahkan
meminta pulang paksa. (Supartini, 204).
c
Apakah saudara punya adik yang masih usia anak-anak?,
jika punya, pernahkan adik saudara menerima perawatan di
rumah sakit?, dan apa yang saudara rasakan saat orangtua
memberikan perhatian yang lebih dan meninggalkan
saudara di rumah karena menjaga adik di rumah sakit?.
Tentunya perasaan cemburu dan benci karena menganggap
orangtua lebih mementingkan adiknya.
Pembahasan berikutnya,
yaitu
“Reaksi saudara
kandung terhadap
hospitalisasi”
Orangtua pada dasarnya tidak boleh membedakan
perlakuan pada anak yang sedang sakit dan dirawat di
rumah sakit dengan saudara kandungnya di rumah,
akan tetapi pada kondisi tertentu orangtua dituntut
lebih memprioritaskan anak yang sedang sakit terutama
harus menerima perawatan, fase akut perawatan, atau
pada kondisi terminal sehingga orangtua harus tinggal di
rumah sakit,
maka kebutuhan yang berhubungan dengan perawatan
di rumah sakit akan menuntut orangtua untuk lebih
memprioritaskan daripada kebutuhan saudara di rumah
sehingga menimbulkan perasaan dan pikiran yang
negatif pada saudaranya di rumah terutama pada anak
yang lebih kecil karena kurang menyadari hal ini.
Reaksi yang sering muncul pada saudara kandung
berupa marah karena merasa tidak diperhatikan,
cemburu merasa orangtua lebih mementingkan
saudaranya di rumah sakit dan tidak memahami
kondisinya, benci timbul selain pada saudara karena
situasi yang tidak menyenangkan dan rasa bersalah
karena merasa sakit pada saudara akibat kesalahnya
dengan mengingat kejadian yang lalu terhadap adiknya,
perasaan cemas dan takut karena ketidaktahuan kondisi
saudaranya yang sedang dirawat. (Supartini, 2004).
Intervensi Keperawatan dalam
mengatasi dampak hospitalisasi
Sebagai salah satu anggota tim kesehatan, perawat
memegang posisi kunci untuk membantu orangtua
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan
perawatan anaknya di rumah sakit karena berada
disamping anak selama 24 jam.
Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya untuk
mengatasi masalah yang timbul pada anak maupun
orangtua selama anaknya dalam perawatan di rumah
sakit, fokus intervensi keperawatan adalah
meminimalkan stresor, memaksimalkan manfaat
hospitalisasi, memberikan dukungan psikologis pada
anggota keluarga, dan mempersiapkan anak sebelum
dirawat di rumah sakit.
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stres.
1
Mencegah atau meminimalkan dampak perpisahan dengan melibatkan orangtua
berperan aktif dalam perawatan anak dengan cara memperbolehkan mereka
untuk tinggal bersama anak selama 24 jam
Mencegah perasaan kehilangan kontrol. Apabila anak harus diisolasi, lakukan
modifikasi lingkungan sehingga isolasi tidak terlalu dirasakan oleh anak dan
orangtua, pertahankan kontak antara orangtua dan anak terutama pada bayi
dan anak todler untuk mengurangi stres
Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri dengan cara
Mempersiapkan psikologis anak dan orangtua untuk tindakan prosedur yang
menimbulkan rasa nyeri yaitu dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan
memberikan dukungan psikologis
Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
2
Membantu perkembangan orangtua dan anak dengan cara
memberi kesempatan orangtua mempelajari tumbuh kembang
anak dan reaksi anak terhadap stresor yang dihadapi selama
dalam perawatan di rumah sakit.
a
Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar orangtua. Untuk
itu perawat dapat memberi kesempatan pada orangtua untuk
belajar tentang penyakit anak, terapi yang didapat dan prosedur
keperawatan yang dilakukan pada anak tentunya sesuai dengan
kapasitas belajarnya.
b
Untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan
dengan memberi kesempatan pada anak mengambil keputusan,
tidak terlalu bergantung pada orang lain dan percaya diri.
Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan oleh anak yang lebih besar
bukan bayi. Berikan selalu penguatan yang positif dengan selalu
memberikan pujian atas kemampuan anak dan orangtua serta
dorong terus untuk meningkatkannya.
c
Fasilitasi anak untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesama
pasien yang ada, teman sebaya atau teman sekolah. Beri
kesempatan untuk saling kenal dan berbagi pengalaman.
Demikian juga dengan petugas kesehatan dan sesama orangtua
harus difasilitasi oleh perawat karena selama di rumah sakit
orangtua dan anak mempunyai kelompok sosial yang baru.
d
Memberikan dukungan pada anggota keluarga lain
3
Berikan dukungan kepada keluarga untuk mau tinggal dengan
anak di rumah sakita
Apabila diperlukan, fasilitasi keluarga untuk berkonsultasi pada
psikolog atau ahli agama karena sangat dimungkinkan keluarga
mengalami maslah psikososial dan spiritual yang memerlukan
bantuan ahli.
b
Beri dukungan pada keluarga untuk menerima kondisi anaknya
dengan nilai-nilai yang diyakininya.c
Fasilitasi untuk menghadirkan saudara kandung anak apabila
diperlukan keluarga dan berdampak positif pada anak yang
dirawat maupun saudara kandungnya.
d
Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di
rumah sakit4
Persiapan anak sebelum dirawat dirumah sakit didasarkan
pada adnya asumsi bahwa ketakutan akan sesuatu yang tidak
diketahui akan menjadi ketakutan yang nyata.
Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1
Modul Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai
Sumber Gambar:
http://sehatbuatkita.blogspot.com/2012_06_01_archive.html
http://meydisagita.com/page/2
http://theurbanmama.com/articles/saat-anak-dirawat-di-rumah-sakit.html
https://dinoyudha.wordpress.com/page/2/
http://smykep-2011.blogspot.com/2013/10/kajian-stres-hospitalisasi-terhadap.html
http://www.sehataja.com/parenting/ibu-dan-anak/kelakuan-orang-tua-yang-membuat-anak-
fobia/
http://rahadiona.blogspot.com/2013/12/membedakan-tangisan-bayi-karena-marah.html
http://blog.firstari.com/?cat=4&paged=19
http://faikfariz-faik.blogspot.com/2012_07_01_archive.html
http://www.hatikupercaya.com/kegagalan-menjadikan-pribadi-yang-lebih-kuat.html
http://www.transcends.co/user-stories/hospital-story
http://globe-views.com/dreams/hospital.html
http://www.compassphs.com/blog/uncategorized/4-questions-what-will-help-you-find-the-right-
pysician/

More Related Content

What's hot

Dampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiDampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiCahya
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunAmalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiValny Majid
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakCahya
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 

What's hot (20)

Dampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiDampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasi
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anak
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 

Viewers also liked

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanpjj_kemenkes
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisaspjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic carepjj_kemenkes
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
 
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasiModul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasipjj_kemenkes
 
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbsModul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbspjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakpjj_kemenkes
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered carepjj_kemenkes
 
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolahpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (17)

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 
Modul 7 kb 3
Modul 7   kb 3Modul 7   kb 3
Modul 7 kb 3
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic care
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
 
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasiModul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
 
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbsModul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
 
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 

Similar to Saudara, topik ini membahas reaksi psikologis yang kompleks. Semoga kita dapat memahami perspektif semua pihak dengan empati. Yang terpenting adalah memberikan dukungan pada keluarga yang sedang menghadapi masa sulit

29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitianAbar Meutuah
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptafridarmiyeni
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptApriSetiawan7
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak oksasha ariani
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakWarnet Raha
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahWarnet Raha
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling AnakNira Nufus
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaSusi424611
 
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasganesa2
 
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptKONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptDusadu
 
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptdalma60
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfHoirulIhsan
 

Similar to Saudara, topik ini membahas reaksi psikologis yang kompleks. Semoga kita dapat memahami perspektif semua pihak dengan empati. Yang terpenting adalah memberikan dukungan pada keluarga yang sedang menghadapi masa sulit (20)

29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian
 
STRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASISTRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASI
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak ok
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling Anak
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
 
Hospitalisasi
HospitalisasiHospitalisasi
Hospitalisasi
 
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
 
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptKONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
 
Sari
SariSari
Sari
 
Gangguan emosi
Gangguan emosiGangguan emosi
Gangguan emosi
 
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

Saudara, topik ini membahas reaksi psikologis yang kompleks. Semoga kita dapat memahami perspektif semua pihak dengan empati. Yang terpenting adalah memberikan dukungan pada keluarga yang sedang menghadapi masa sulit

  • 1. MODUL3Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit Penulis: Ningning, S Kegiatan Belajar 1 “HOSPITALISASI PADA ANAK” Prodi: D3 Keperawatan Semester: 05 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2015 Tahukah anda sebagai seorang perawat materi yang harus dipahami adalah hospitalisasi pada anak, diharapkan saudara mampu menjelaskan pengertian hospitalisasi, menjelaskan stressor pada anak saat hospitalisasi, dampaknya, reaksi sang anak, reaksi sang orang tua, reaksi saudara kandung dan pula dapat menjelaskan intervensi keperawatan mengatasi dampak hospitalisasi.
  • 3. Pernahkan saudara mendengar kata Hospitalisasi?, atau arti hospital dalam bahasa Indonesia yaitu rumah sakit. Kondisi seperti apa sehingga seorang anak harus berada di rumah sakit?, yang pasti anak mengalami kondisi sakit kronis ataupun akut yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Apa itu Hospitalisasi?
  • 4. Hospitalisasi diartikan sebagai suatu keadaan krisis pada anak saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha utuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan asing yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak, orang tua maupun keluarga (Wong, 2003) Pengertian Hospitalisasi
  • 5. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan (Supartin, 2004). Meski demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah besar yang dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan bagi anak. Pengertian Hospitalisasi
  • 6. Apakah saudara pernah di rawat di rumah sakit dan apa yang saudara rasakan ketika dirawat? Perasaan takut dan cemas kan? Begitu juga pada anak-anak dimana anak-anak masih sangat tergantung pada orangtua, anak yang masih kecil sering takut dengan orang asing, lingkungan asing dan baru, jauh dari teman bermain, sehingga perawatan di rumah sakit merupakan krisis utama bagi anak, ia akan mengalami stres akibat perubahan yang dialaminya.
  • 7. Sekarang Kita akan masuk ke dalam pembahasan berikutnya, yaitu “Stressor pada anak saat hospitalisasi”
  • 8. Beberapa perubahan lingkungan fisik selama dirawat di rumah sakit dapat membuat anak merasa asing. Hal tersebut akan menjadikan anak merasa tidak aman dan tidak nyaman. Ditambah lagi, anak mengalami perubahan fisiologis yang tampak melalui tanda dan gejala yang dialaminya saat sakit. Stressor pada Anak saat Hospitalisasi
  • 9. Selain perubahan pada lingkungan fisik, stressor pada anak yang dirawat di rumah sakit dapat berupa perubahan lingkungan psikososial. Sebagai akibatnya, anak akan merasakan tekanan dan mengalami kecemasan, baik kecemasan yang bersifat ringan, sedang, hingga kecemasan yang bersifat berat. Stressor pada Anak saat Hospitalisasi
  • 10. Anak biasanya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, akibatnya perpisahan dengan ibu akan meninggalkan rasa kehilangan pada anak akan orang yang terdekat bagi dirinya dan akan lingkungan yang dikenalnya, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan perasaan tidak aman dan rasa cemas (Nursalam, Susilaningrum dan Utami, 2005). Stressor pada Anak saat Hospitalisasi
  • 11. Selain itu, anak juga mengalami cemas akibat kehilangan kendali atas dirinya. Akibat sakit dan dirawat di rumah sakit, anak akan kehilangan kebebasan dalam mengembangkan otonominya. Anak akan bereaksi negatif terhadap ketergantungan yang dialaminya, terutama anak akan menjadi cepat marah dan agresif (Nursalam, Susilaningrum dan Utami, 2005). Stressor pada Anak saat Hospitalisasi
  • 12. Dari uraian tadi telah dijelaskan beberapa kondisi pada anak saat harus menerima perawatan, sekarang saudara analisa bagaimanakah dampak atau perubahan pada anak maupun pada orangtuanya? Dampak atau perubahan yang muncul seringkali anak mengalami kemunduran perilaku salah sat contoh biasanya anak tidak mengompol di rumah tetapi sekarang setiap malam mengompol padalah tidak ada hubungan mengompol dengan kondisi penyakitnya atau pengaruh obat-obatan.
  • 14. Saudara ingat bahwa Hospitalisasi merupakan pengalaman penuh stress baik bagi anak maupun bagi keluarganya. Stressor utama yang dialami dapat berupa perpisahan dengan keluarga, kehilangan kendali, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri.
  • 15. Proses hospitalisasi dapat mengakibatkan perubahan pada anak diantaranya: Perubahan konsep diri Akibat penyakit yang diderita atau tindakan seperti pembedahan, pengaruh citra tubuh terutama anak remaja dimana kondisi sakit atau prosedur , dapat menyebabkan perubahan peran, ideal diri dan identitas pada anak. 1
  • 16. Regresi Biasanya anak mengalami kemunduran ketingkat perkembangan sebelumya atau lebih rendah dalam fungsi fisik, mental, prilaku dan intelektual. 2
  • 17. Dependensi Anak akan merasa tidak berdaya dan tergantung pada orang lain atau orangtuanya. 3
  • 18. Dipersonalisasi Peran sakit yang dialami anak menyebabkan perubahan kepribadian, tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit bekerja sama mengalami masalahnya. 4
  • 19. Takut dan ansietas Perasaan takut dan ansietas yang timbul pada anak karena persepsi yang salah terhadap penyakitnya.5
  • 20. Kehilangan dan perpisahan Anak akan merasa kehilangan dan perpisahan selama dirawat muncul karena lingkungan yang asing dan jauh dari suasana kekeluargaan, kehilangan kebebasan, perpisahan dengan teman dan terasing dari orang yang dicintai. 6
  • 21. Saudara sudah belajar pertumbuhan dan perkembangan, coba ingat kembali perkembangan anak sesuai usianya, karena respon anak akibat menerima perawatan di rumah sakit akan berbeda pada setiap anak sesuai dengan tahapan usia dan perkembangnya, seperti respon pada masa toddler tentu akan berbeda dengan remaja.
  • 23. Reaksi terhadap pengalaman hospitalisasi tersebut bersifat individual dan sangat tergantung pada tahapan usia perkembangan anak.
  • 24. Masa bayi Pada anak usia lebih dari 6 bulan terjadi Stranger anxiety, reaksi yang ditunjukan menangis, marah, banyak melakukan gerakan, bila ditinggalkan ibunya akan merasa cemas karena perpisahan dan respon nyeri adalah menangis. a
  • 25. Masa toddler Anak dalam masa toddler menunjukan reaksi cemas akibat perpisahan, kehilangan kemampuan mengontrol diri dan menjadi tergantung dengan lingkungan biasa mengalami regresi dan nyeri terhadap perlukaan. b
  • 26. Masa pra-sekolah Anak biasa menolak makan, menangis dan tidak kooperatif dengan petugas saat mengalami perpisahan, kehilangan kontrol terhadap dirinya dan takut terhadap perlukaan. c
  • 27. Masa sekolah sampai usia 12 tahun Perawatan di rumah sakit memaksakan meninggalkan lingkungan yang dicintai, keluarga, kelompok sosial sehinggan menimbulkan kecemasan. Anak yang kehilangan kontrol maka akan berdampak dalam perubahan peran dalam keluarga , kehilangan kelompok sosial, perasaan takut mati dan kelemahan fisik. d
  • 28. Masa remaja (12-18 tahun) Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok sebayanya. Reaksi yang muncul adalah menolak perawatan atau tindakan yang dilakukan, tidak kooperatif dengan petugas, perasaan sakit akibat perlukaan menimbulkan respon bertanya-tanya, menarik diri dan menolak kehadiran orang lain. e
  • 29. Saudara sudah paham bahwa anak-anak tidak bisa dipisahkan dari orangtua sehingga ketika anak di rawat maka orangtua juga akan merasakan seperti yang dilami anaknya. Tahukan saudara apa saja respon yang muncul pada orangtua? Tentu tahu kan bahwa orangtua akan merasakan takut dan cemas. Seperti saudara ketahui bahwa orangtualah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan anak, baik sehat maupun sakit sehingga saat anak sakit maka orangtua akan merasa sebagai penyebab anak sakit. ia ingin nyeri yang dirasakan anak bisa berpindah pada dirinya, terutama saat kondisi anak belum mengalami perkembangan kearah perbaikan maka timbul cemas atau bahkan saat di vonis kondisi terminal maka timbul frustasi, putus asa dan sedih.
  • 31. Rekasi orangtua terhadap Hospitalisasi anaknya dan yang melatari belakang penyebabnya
  • 32. Perasaan takut dan cemas Perasaan tersebut muncul pada saat anak mendapat prosedur yang menyakitkan seperti pengambilan darah, pemberian suntikan dan prosedur invasif lainnya, seringkali orangtua menangis karena perasaan tidak tega. a
  • 33. Walaupun mempunyai pengalaman perawatan di rumah sakit, tetapi perasaan cemas akan muncul bahkan menimbulkan trauma. Perilaku yang ditunjukan orangtua berkaitan dengan takut dan cemas adalah sering bertanya berulang-ulang pada orang yang berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan marah.
  • 34. Perasaan sedih Perasaan tersebut akan muncul terutama pada saat anak dalam kondisi terminal dan orangtua mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh, bahkan saat anak menjelang ajal sementara orangtua harus memberikan dukungan spiritual tetapi disisi lain mengalami ketidakberdayaan karena perasaan terpukul dan kesedihan. Perilaku yang ditunjukan orangtua adalah perilaku isolasi atau tidak mau didekati oranglain, bahkan tidak kooferatif terhadap petugas kesehatan. (Supatini, 2004) b
  • 35. Perasaan frustasi Pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekwatnya dukungan psikologis yang diterima orangtua dari keluarga maupun kerabat lainnya maka orangtua akan merasa putus asa bahkan frustasi maka orangtua sering menunjukan perilaku yang tidak kooferatif, putus asa, menolak tindakan bahkan meminta pulang paksa. (Supartini, 204). c
  • 36. Apakah saudara punya adik yang masih usia anak-anak?, jika punya, pernahkan adik saudara menerima perawatan di rumah sakit?, dan apa yang saudara rasakan saat orangtua memberikan perhatian yang lebih dan meninggalkan saudara di rumah karena menjaga adik di rumah sakit?. Tentunya perasaan cemburu dan benci karena menganggap orangtua lebih mementingkan adiknya.
  • 38. Orangtua pada dasarnya tidak boleh membedakan perlakuan pada anak yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit dengan saudara kandungnya di rumah, akan tetapi pada kondisi tertentu orangtua dituntut lebih memprioritaskan anak yang sedang sakit terutama harus menerima perawatan, fase akut perawatan, atau pada kondisi terminal sehingga orangtua harus tinggal di rumah sakit,
  • 39. maka kebutuhan yang berhubungan dengan perawatan di rumah sakit akan menuntut orangtua untuk lebih memprioritaskan daripada kebutuhan saudara di rumah sehingga menimbulkan perasaan dan pikiran yang negatif pada saudaranya di rumah terutama pada anak yang lebih kecil karena kurang menyadari hal ini.
  • 40. Reaksi yang sering muncul pada saudara kandung berupa marah karena merasa tidak diperhatikan, cemburu merasa orangtua lebih mementingkan saudaranya di rumah sakit dan tidak memahami kondisinya, benci timbul selain pada saudara karena situasi yang tidak menyenangkan dan rasa bersalah karena merasa sakit pada saudara akibat kesalahnya dengan mengingat kejadian yang lalu terhadap adiknya, perasaan cemas dan takut karena ketidaktahuan kondisi saudaranya yang sedang dirawat. (Supartini, 2004).
  • 42. Sebagai salah satu anggota tim kesehatan, perawat memegang posisi kunci untuk membantu orangtua menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anaknya di rumah sakit karena berada disamping anak selama 24 jam.
  • 43. Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengatasi masalah yang timbul pada anak maupun orangtua selama anaknya dalam perawatan di rumah sakit, fokus intervensi keperawatan adalah meminimalkan stresor, memaksimalkan manfaat hospitalisasi, memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga, dan mempersiapkan anak sebelum dirawat di rumah sakit.
  • 44. Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stres. 1
  • 45. Mencegah atau meminimalkan dampak perpisahan dengan melibatkan orangtua berperan aktif dalam perawatan anak dengan cara memperbolehkan mereka untuk tinggal bersama anak selama 24 jam
  • 46. Mencegah perasaan kehilangan kontrol. Apabila anak harus diisolasi, lakukan modifikasi lingkungan sehingga isolasi tidak terlalu dirasakan oleh anak dan orangtua, pertahankan kontak antara orangtua dan anak terutama pada bayi dan anak todler untuk mengurangi stres
  • 47. Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri dengan cara Mempersiapkan psikologis anak dan orangtua untuk tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri yaitu dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan memberikan dukungan psikologis
  • 49. Membantu perkembangan orangtua dan anak dengan cara memberi kesempatan orangtua mempelajari tumbuh kembang anak dan reaksi anak terhadap stresor yang dihadapi selama dalam perawatan di rumah sakit. a
  • 50. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar orangtua. Untuk itu perawat dapat memberi kesempatan pada orangtua untuk belajar tentang penyakit anak, terapi yang didapat dan prosedur keperawatan yang dilakukan pada anak tentunya sesuai dengan kapasitas belajarnya. b
  • 51. Untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan memberi kesempatan pada anak mengambil keputusan, tidak terlalu bergantung pada orang lain dan percaya diri. Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan oleh anak yang lebih besar bukan bayi. Berikan selalu penguatan yang positif dengan selalu memberikan pujian atas kemampuan anak dan orangtua serta dorong terus untuk meningkatkannya. c
  • 52. Fasilitasi anak untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesama pasien yang ada, teman sebaya atau teman sekolah. Beri kesempatan untuk saling kenal dan berbagi pengalaman. Demikian juga dengan petugas kesehatan dan sesama orangtua harus difasilitasi oleh perawat karena selama di rumah sakit orangtua dan anak mempunyai kelompok sosial yang baru. d
  • 53. Memberikan dukungan pada anggota keluarga lain 3
  • 54. Berikan dukungan kepada keluarga untuk mau tinggal dengan anak di rumah sakita Apabila diperlukan, fasilitasi keluarga untuk berkonsultasi pada psikolog atau ahli agama karena sangat dimungkinkan keluarga mengalami maslah psikososial dan spiritual yang memerlukan bantuan ahli. b
  • 55. Beri dukungan pada keluarga untuk menerima kondisi anaknya dengan nilai-nilai yang diyakininya.c Fasilitasi untuk menghadirkan saudara kandung anak apabila diperlukan keluarga dan berdampak positif pada anak yang dirawat maupun saudara kandungnya. d
  • 56. Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit4
  • 57. Persiapan anak sebelum dirawat dirumah sakit didasarkan pada adnya asumsi bahwa ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui akan menjadi ketakutan yang nyata.
  • 58. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1 Modul Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara belum Saudara kuasai
  • 59. Sumber Gambar: http://sehatbuatkita.blogspot.com/2012_06_01_archive.html http://meydisagita.com/page/2 http://theurbanmama.com/articles/saat-anak-dirawat-di-rumah-sakit.html https://dinoyudha.wordpress.com/page/2/ http://smykep-2011.blogspot.com/2013/10/kajian-stres-hospitalisasi-terhadap.html http://www.sehataja.com/parenting/ibu-dan-anak/kelakuan-orang-tua-yang-membuat-anak- fobia/ http://rahadiona.blogspot.com/2013/12/membedakan-tangisan-bayi-karena-marah.html http://blog.firstari.com/?cat=4&paged=19 http://faikfariz-faik.blogspot.com/2012_07_01_archive.html http://www.hatikupercaya.com/kegagalan-menjadikan-pribadi-yang-lebih-kuat.html http://www.transcends.co/user-stories/hospital-story http://globe-views.com/dreams/hospital.html http://www.compassphs.com/blog/uncategorized/4-questions-what-will-help-you-find-the-right- pysician/