SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Ns.Amalia Senja.,M.Kep
 Seorang bayi perempuan umur 30 hari diantar oleh ibunya karena batuk-
batuk sudah 5 hari ini. Pasien juga bernafas lebih cepat biasanya. Setelah
menetek, kadang pasien muntah tetapi hanya sebagian. Pasien belum
pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien lahir di bidan praktek saat
umur kehamilan 39 minggu dengan berat badan lahir 3500 gram. Pasien
tinggal bersama orang tuanya dan ayahnya seorang perokok. Pada
pemeriksaan, nafas 62X/menit, suhu 37,40
C dan nadi 130X/menit. Berat
badan 4300 gram dan panjang badan 50 cm. Suara paru vesikuler, suara
jantung S1-S2 reguler dan suara usus normal. Pada pemeriksaan darah
lengkap didapatkan hasil Hb 12,5 gr%, AL 12,8 rb/ul, segmen 25%,
lymposit 54% dan monosit 16%, dalam batas normal, dan rontgen thorak
dengan kesan bronkhopneumonia
Diagnosis
Analisis dan sebutkan
Terapi
Pasien di infus dengan larutan KN3A
dengan infus set mikro 8 tetes/menit.
Diberikan antibiotik yaitu injeksi Cefotaxim
2x225 mg dan injeksi Ampicilin 2x225 mg
per IV. Dosis Cefotaxim dan Ampicilin
adalah 200mg/kgBB dalam dua dosis.
 
Penilaian (lingkari gejala yang ditemukan)
Klasifikasi Tindakan
Memeriksa tanda bahaya umum:
ü Tidak dapat minum atau menyusui
ü muntahkan semua isi lambung
ü Letargi atau tidak sadar
ü Kejang Ada tanda bahaya umum ?
Ya __ Tidak __
Ingat adanya tanda bahaya umum dalam
mementukan klasifikasi Ingat untuk merujuk
setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum
Apakah anak batuk Ya √ Tidak __ atau sukar
bernapas
ü Hitung napas dalam 1 menit, berapa kali/ menit?
ü Sudah berapa lama, berapa hari ?
ü Lihat adanya tarikan dinding dada
ü Dengar adanya stridor
 ANALISIS DAN PEMBAHASAN KASUS
Penilaian (lingkari gejala yang ditemukan)
Klasifikasi Tindakan
Memeriksa tanda bahaya umum:
ü Tidak dapat minum atau menyusui
ü muntahkan semua isi lambung
ü Letargi atau tidak sadar
ü Kejang Ada tanda bahaya umum ?
Ya __ Tidak __
Ingat adanya tanda bahaya umum dalam
mementukan klasifikasi Ingat untuk merujuk
setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum
Apakah anak batuk Ya √ Tidak __ atau sukar
bernapas
ü Hitung napas dalam 1 menit, 62 kali/ menit
napas cepat
ü Sudah berapa lama, 5 hari
ü Lihat adanya tarikan dinding dada
ü Dengar adanya stridor
 Menentukan tindakan Tanpa Rujukan Segera
Klasifikasi Tindakan pneumonia
 Ø Antibiotik yang tepat
 Ø Kapan harus kembali dan kapan harus
kembali segera
Batuk (bukan pneumonia) Beritahu cara
melegakan tenggorokan
 Kapan harus kembali
 Ø Dehidrasi ringan/sedang Beri cairan
oralit/rencana terapi B
 Ø ASI dan makanan/minuman yang lain tetap
diberikan setelah 3 jam pengobatan oralit
Beri cairan tambahan
Ø Lanjutkan pemberian makanan
Ø Kapan harus kembali :
· Diare persisten Pemberian makanan khusus
· Disentri Beri antbiotik untuk shigella (60%
kasus)
· Atasi dehidrasi
· Demam mungkin bukan malaria (risiko
rendah malaria) Beri antipiretik (parasetamol)
· Kembali jika panas tidak turun dalam 2 hari
Pengobatan lain sesuai penyebab
Ø Demam (mungkin DBD) Beri oralit
Ø Beri antipiretik (parasetamol)
Ø Kapan harus kembali
Ø Demam (mungkin bkan DBD) Beri antipiretik
(parasetamol)
Ø Segera kembali jika 2 hari masih tetap
demam
Menentukan Tindakan Segera Pra-Rujukan
Klasifikasi Tindakan pra-rujukan
· Pneumonia berat atau penyakit lainnya Beri dosis
pertama antibiotic
· Diare persisten berat Perubahan diet
· Pemeriksaan laboratorium
· Tangani dehidrasi
· Penyakit berat dengan demam
· Beri dosis pertama antibiotic
· Antipiretik (parasetamol) jika suhu > 38,5 0C
· Suntikan kinin/endemis malaria
· Ambil sampel darah
· Campak dengan komplikasi berat Beri dosis
pertama antibiotic Vitamin A
· Salep mata untuk mata keruh atau nanah dari
mata
Daftar tindakan segera pra-rujukan (cukup dosis pertama)
1.      Beri antibiotic yang sesuai.
2.     Beri kinin untuk malaria berat.
3.    Beri vitamin A.
4.    Mulai beri cairan IV untuk anak DBD dengan syok.
5.     Lakukan tindakan untuk mencegah turunnya kadar gula 
darah.
6.     Beri obat antimalaria oral.
7.     Beri parasetamol untuk panas tinggi/nyeri akibat 
mastoiditis.
8.     Beri salep mata tetrasiklin atau kloramfenikol.
9.    Beri oralit sedikit demi sedikit dalam perjalanan ke 
rumah sakit.
Jika dibutuhkan rujukan anak
1.      Jelaskan pentingnya rujukan dan minta 
persetujuan.
2.     Hilangkan kekhawatiran.
3.    Tulis surat rujukan.
4.    Beri peralatan dan instruksi yang 
diperlukan pada ibu/pengantar untuk merawat 
selama di perjalanan.
 
 Bayi perempuan umur 30 hari (neonatus) dengan 
nafas  cepat  dan  batuk-batuk  sudah  lima  hari, 
muntah setelah netek, tapi tidak memuntahkan 
semuanya.  Frekuensi  nafas  62  kali/menit,  suhu 
badan  37,40
C.  Foto  rontgen  thorak  dada  AP 
menggambarkan  Brokopneumonia. 
Berdasarkan  MTBS,  bila bayi  0-2 bulan  dengan 
nafas cepat (> 50 kali/menit) tanpa tanda bahaya 
umum  maka  di  diagnosa  pneumonia,  bila  ada 
retraksi  dada  menjadi  pneumonia  berat. 
Penanganan  yang  diberikan  adalah  dengan 
pemberian antibiotik Cefotaxim dan Ampicilin.
Diagnosa pneumonia pada bayi 0-2 bulan sesuai MTBS adalah adanya nafas
cepat. Dilihat adakah tanda bahaya umum (kejang, memuntahkan semuanya,
tidak bisa/ mau netek) dan adanya tarikan atau retraksi dinding dada pada
pneumonia berat. Pneumonia sering terjadi pada bayi prematur, sosial
ekonomi rendah, terpapar asap rokok dan malnutrisi. Faktor resiko pada
pasien ini adalah sosial ekonomi rendah sehingga ventilasi rumah yang tidak
baik dan juga kebersihan kurang ditambah juga sering terpapar asap rokok
oleh ayah bayi. Angka kejadian pneumonia 40-45 dari 1000 anak dibawah 5
tahun. Gejala yang ada pada bayi ini adalah nafas cepat/ takipneu dan batuk
tanpa adanya demam dan keluhan lain.
 Pada  pemeriksaan  darah  lengkap  pada  pasien  ini  menunjukkan  masih  dalam 
batas  normal.  Foto  rontgen  juga  menunjukkan  bronkopneumonia  sebagai 
penguat  diagnosa.  Pada  peneumonia,  pemeriksaan  penunjang  seperti  darah 
lengkap  dan  protein  C-rektif  kurang  spesifik  untuk  menentukan  penyebab. 
Pengecatan gram dan kultur darah dapat membantu menetukan etiologi dan tes 
antigen  virus rapid dapat digunakan jika diperlukan. Leukositosis dapat terjadi 
pada  pasien  terinfeksi  bakteri,  adenovirus,  influenza  virus  atau  infeksi 
mycoplasma. Leukopenia juga dapat terjadi pada infeksi virus atau infeksi bakteri 
yang  berat.  Pada  infeksi  bakteri  sebaiknya  dilakukan  kultur  darah  untuk 
menentukan penyebab dan sensitivitas antibiotik. Foto X-ray dada AP dan lateral 
juga kurang membantu dalam menetukan kausatifnya. 
Kesimpulan
Pneumonia adalah infeksi parenkim paru yang sering didapatkan
di komunitas atau di luar rumah sakit. Pneumonia pada bayi 0-2
bulan sering disebabkan oleh bakteri (E. coli, Streptokokkus
grup B, chlamidia trachomatis dan S. pneumonia) dan oleh virus
(Adenovirus; virus influenza; parainfluenza virus 1, 2 dan 3; dan
respiratory sincytial virus). Berdasarkan MTBS, bila bayi 0-2
bulan dengan nafas cepat (> 50 kali/menit) tanpa tanda bahaya
umum maka di diagnosa pneumonia, bila ada retraksi dada
menjadi pneumonia berat. Penanganan yang diberikan adalah
dengan pemberian antibiotik seperti Azitromicin, Eritromicin,
Cefotaxim, dan Cefuroxin sesuai keadaan dan berat penyakitnya.
SILAHKAN BERDISKUSI DALAM KELOMPOK
LAKUKAN ANALISIS KASUS MTBS
PRESENTASIKAN
 SELAMAT BELAJAR

More Related Content

What's hot

Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
Agus Prayogi
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Amalia Senja
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 

What's hot (20)

Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partum
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 

Similar to Analisis kasus MTBS

Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
Kindal
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
farida937092
 

Similar to Analisis kasus MTBS (20)

glaukoma uum
glaukoma uumglaukoma uum
glaukoma uum
 
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyCbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
 
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anak
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anakAsma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anak
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anak
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Materi respirasi
Materi respirasiMateri respirasi
Materi respirasi
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Tatalaksana pneumonia
Tatalaksana pneumonia  Tatalaksana pneumonia
Tatalaksana pneumonia
 
Rds
RdsRds
Rds
 
APS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptxAPS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptx
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
TTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptxTTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptx
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 

More from Amalia Senja

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 

Recently uploaded

Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
AthoinNashir
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

Analisis kasus MTBS

  • 2.  Seorang bayi perempuan umur 30 hari diantar oleh ibunya karena batuk- batuk sudah 5 hari ini. Pasien juga bernafas lebih cepat biasanya. Setelah menetek, kadang pasien muntah tetapi hanya sebagian. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien lahir di bidan praktek saat umur kehamilan 39 minggu dengan berat badan lahir 3500 gram. Pasien tinggal bersama orang tuanya dan ayahnya seorang perokok. Pada pemeriksaan, nafas 62X/menit, suhu 37,40 C dan nadi 130X/menit. Berat badan 4300 gram dan panjang badan 50 cm. Suara paru vesikuler, suara jantung S1-S2 reguler dan suara usus normal. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil Hb 12,5 gr%, AL 12,8 rb/ul, segmen 25%, lymposit 54% dan monosit 16%, dalam batas normal, dan rontgen thorak dengan kesan bronkhopneumonia
  • 3. Diagnosis Analisis dan sebutkan Terapi Pasien di infus dengan larutan KN3A dengan infus set mikro 8 tetes/menit. Diberikan antibiotik yaitu injeksi Cefotaxim 2x225 mg dan injeksi Ampicilin 2x225 mg per IV. Dosis Cefotaxim dan Ampicilin adalah 200mg/kgBB dalam dua dosis.  
  • 4. Penilaian (lingkari gejala yang ditemukan) Klasifikasi Tindakan Memeriksa tanda bahaya umum: ü Tidak dapat minum atau menyusui ü muntahkan semua isi lambung ü Letargi atau tidak sadar ü Kejang Ada tanda bahaya umum ? Ya __ Tidak __
  • 5. Ingat adanya tanda bahaya umum dalam mementukan klasifikasi Ingat untuk merujuk setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum Apakah anak batuk Ya √ Tidak __ atau sukar bernapas ü Hitung napas dalam 1 menit, berapa kali/ menit? ü Sudah berapa lama, berapa hari ? ü Lihat adanya tarikan dinding dada ü Dengar adanya stridor
  • 6.  ANALISIS DAN PEMBAHASAN KASUS
  • 7. Penilaian (lingkari gejala yang ditemukan) Klasifikasi Tindakan Memeriksa tanda bahaya umum: ü Tidak dapat minum atau menyusui ü muntahkan semua isi lambung ü Letargi atau tidak sadar ü Kejang Ada tanda bahaya umum ? Ya __ Tidak __
  • 8. Ingat adanya tanda bahaya umum dalam mementukan klasifikasi Ingat untuk merujuk setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum Apakah anak batuk Ya √ Tidak __ atau sukar bernapas ü Hitung napas dalam 1 menit, 62 kali/ menit napas cepat ü Sudah berapa lama, 5 hari ü Lihat adanya tarikan dinding dada ü Dengar adanya stridor
  • 9.  Menentukan tindakan Tanpa Rujukan Segera Klasifikasi Tindakan pneumonia  Ø Antibiotik yang tepat  Ø Kapan harus kembali dan kapan harus kembali segera Batuk (bukan pneumonia) Beritahu cara melegakan tenggorokan  Kapan harus kembali  Ø Dehidrasi ringan/sedang Beri cairan oralit/rencana terapi B  Ø ASI dan makanan/minuman yang lain tetap diberikan setelah 3 jam pengobatan oralit
  • 10. Beri cairan tambahan Ø Lanjutkan pemberian makanan Ø Kapan harus kembali : · Diare persisten Pemberian makanan khusus · Disentri Beri antbiotik untuk shigella (60% kasus) · Atasi dehidrasi · Demam mungkin bukan malaria (risiko rendah malaria) Beri antipiretik (parasetamol) · Kembali jika panas tidak turun dalam 2 hari
  • 11. Pengobatan lain sesuai penyebab Ø Demam (mungkin DBD) Beri oralit Ø Beri antipiretik (parasetamol) Ø Kapan harus kembali Ø Demam (mungkin bkan DBD) Beri antipiretik (parasetamol) Ø Segera kembali jika 2 hari masih tetap demam
  • 12. Menentukan Tindakan Segera Pra-Rujukan Klasifikasi Tindakan pra-rujukan · Pneumonia berat atau penyakit lainnya Beri dosis pertama antibiotic · Diare persisten berat Perubahan diet · Pemeriksaan laboratorium · Tangani dehidrasi · Penyakit berat dengan demam · Beri dosis pertama antibiotic · Antipiretik (parasetamol) jika suhu > 38,5 0C · Suntikan kinin/endemis malaria · Ambil sampel darah · Campak dengan komplikasi berat Beri dosis pertama antibiotic Vitamin A · Salep mata untuk mata keruh atau nanah dari mata
  • 13. Daftar tindakan segera pra-rujukan (cukup dosis pertama) 1.      Beri antibiotic yang sesuai. 2.     Beri kinin untuk malaria berat. 3.    Beri vitamin A. 4.    Mulai beri cairan IV untuk anak DBD dengan syok. 5.     Lakukan tindakan untuk mencegah turunnya kadar gula  darah. 6.     Beri obat antimalaria oral. 7.     Beri parasetamol untuk panas tinggi/nyeri akibat  mastoiditis. 8.     Beri salep mata tetrasiklin atau kloramfenikol. 9.    Beri oralit sedikit demi sedikit dalam perjalanan ke  rumah sakit.
  • 14. Jika dibutuhkan rujukan anak 1.      Jelaskan pentingnya rujukan dan minta  persetujuan. 2.     Hilangkan kekhawatiran. 3.    Tulis surat rujukan. 4.    Beri peralatan dan instruksi yang  diperlukan pada ibu/pengantar untuk merawat  selama di perjalanan.  
  • 15.  Bayi perempuan umur 30 hari (neonatus) dengan  nafas  cepat  dan  batuk-batuk  sudah  lima  hari,  muntah setelah netek, tapi tidak memuntahkan  semuanya.  Frekuensi  nafas  62  kali/menit,  suhu  badan  37,40 C.  Foto  rontgen  thorak  dada  AP  menggambarkan  Brokopneumonia.  Berdasarkan  MTBS,  bila bayi  0-2 bulan  dengan  nafas cepat (> 50 kali/menit) tanpa tanda bahaya  umum  maka  di  diagnosa  pneumonia,  bila  ada  retraksi  dada  menjadi  pneumonia  berat.  Penanganan  yang  diberikan  adalah  dengan  pemberian antibiotik Cefotaxim dan Ampicilin.
  • 16. Diagnosa pneumonia pada bayi 0-2 bulan sesuai MTBS adalah adanya nafas cepat. Dilihat adakah tanda bahaya umum (kejang, memuntahkan semuanya, tidak bisa/ mau netek) dan adanya tarikan atau retraksi dinding dada pada pneumonia berat. Pneumonia sering terjadi pada bayi prematur, sosial ekonomi rendah, terpapar asap rokok dan malnutrisi. Faktor resiko pada pasien ini adalah sosial ekonomi rendah sehingga ventilasi rumah yang tidak baik dan juga kebersihan kurang ditambah juga sering terpapar asap rokok oleh ayah bayi. Angka kejadian pneumonia 40-45 dari 1000 anak dibawah 5 tahun. Gejala yang ada pada bayi ini adalah nafas cepat/ takipneu dan batuk tanpa adanya demam dan keluhan lain.
  • 17.  Pada  pemeriksaan  darah  lengkap  pada  pasien  ini  menunjukkan  masih  dalam  batas  normal.  Foto  rontgen  juga  menunjukkan  bronkopneumonia  sebagai  penguat  diagnosa.  Pada  peneumonia,  pemeriksaan  penunjang  seperti  darah  lengkap  dan  protein  C-rektif  kurang  spesifik  untuk  menentukan  penyebab.  Pengecatan gram dan kultur darah dapat membantu menetukan etiologi dan tes  antigen  virus rapid dapat digunakan jika diperlukan. Leukositosis dapat terjadi  pada  pasien  terinfeksi  bakteri,  adenovirus,  influenza  virus  atau  infeksi  mycoplasma. Leukopenia juga dapat terjadi pada infeksi virus atau infeksi bakteri  yang  berat.  Pada  infeksi  bakteri  sebaiknya  dilakukan  kultur  darah  untuk  menentukan penyebab dan sensitivitas antibiotik. Foto X-ray dada AP dan lateral  juga kurang membantu dalam menetukan kausatifnya. 
  • 18. Kesimpulan Pneumonia adalah infeksi parenkim paru yang sering didapatkan di komunitas atau di luar rumah sakit. Pneumonia pada bayi 0-2 bulan sering disebabkan oleh bakteri (E. coli, Streptokokkus grup B, chlamidia trachomatis dan S. pneumonia) dan oleh virus (Adenovirus; virus influenza; parainfluenza virus 1, 2 dan 3; dan respiratory sincytial virus). Berdasarkan MTBS, bila bayi 0-2 bulan dengan nafas cepat (> 50 kali/menit) tanpa tanda bahaya umum maka di diagnosa pneumonia, bila ada retraksi dada menjadi pneumonia berat. Penanganan yang diberikan adalah dengan pemberian antibiotik seperti Azitromicin, Eritromicin, Cefotaxim, dan Cefuroxin sesuai keadaan dan berat penyakitnya.
  • 19. SILAHKAN BERDISKUSI DALAM KELOMPOK LAKUKAN ANALISIS KASUS MTBS PRESENTASIKAN
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.