2. PERSPEKTIF KEPERAWATAN
ANAK
Anak: individu berusia 0 -18 tahun dipandang sebagai individu unik
yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang
Anak bukan miniatur orang dewasa, melainkan individu yang
sedang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai
kebutuhan yang spesifik
Sepanjang rentang sehat sakit, anak membutuhkan bantuan
perawat baik secara langsung maupun tdk langsung sehingga
tumbuh kembangnya dapat terus berjalan
3. Dalamkeperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip
keperawatan anakadalah :
a. Anak bukan miniatur orang dewasa
b. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangan
c. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang
berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat
bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep
anak
4. d. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak &
keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi &
meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum
( legal )
e. Tujuan keperawatan anak& remaja adalah untuk meningkatkan
maturasi / kematangan
f. Berfokus pada pertumbuhan& perkembangan
5. Orang tua diyakini sebagai orang yang paling tepat dan paling baik
dalam memberikan perawatan pada anak, baik dalam keadaan
sehat maupun sakit, sedangkan perawat memberikan bantuan
apabila keluarga tidak mampu melakukannya.
Bantuan perawat: bentuk pelayanan profesional dengan fokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar yang spesifik, yaitu kebutuhan
oksigen, makan, minum, eliminasi, dan kehangatan, selain
kebutuhan lainnya seperti cinta kasih, rasa aman, dan
perlindungan.
6. Keperawatan anak mengalami perubahan mendasar,
muncul orientasi pelayanan dari perawatan isolasi
menjadi rooming in, dengan diterimanya FCC atau
asuhan yang berpusat pada keluarga sebagai satu
pendekatan dalam merawat anak.
8. Pendahuluan
Pengalaman hospitalisasi berkesan
1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa
Anak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga,
Gunakan koping, tidak berhasil --> krisis
Anak sakit di bawa IGD --> bukan khusus anak,
staf tdk dilatih hadapi anak --> stress>>>
Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan dan
mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan
keluarga
9. Stressor yang umum pada
hospitalisasi
Perpisahan
Kehilangan kendali
Perubahan gambaran diri
Nyeri
Rasa takut
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ortu
terhadap penyakit anaknya
Pengalaman dg penyakit/ hospitalisasi
Prosedur medis --> pengobatan dan
diagnosis
Sistem pendukung yg ada --> efek thd fungsi
Kekuatan pribadi
Stres tambahan pada keluarga
Keyakinan agama dan latar belakang budaya
Pola komunikasi diantara keluarga
11. Masuk RS
Rencana: Konseling program oleh perawat
Tahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien,
petugas perawatan
12. Persiapan
Atur kamar berdasarkan tingkat usia, dx
penyakit, penyakit menular, perkiraan lamanya
dirawat
Siapkan teman sekamar (balita s/d remaja)
Siapkan kamar untuk anak dan ortu (formulir
dan alat yg dibutuhkan tersedia)
13. Saat Masuk
Kenalkan tim pada anak dan keluarga
Orientasi ruangan/ fasilitas
Kenalkan anak dan keluarga dg teman sekamar
Berikan gelang identitas
Jelaskan peraturan RS dan jadualnya
Ukur VS, TB dan BB
Lakukan pemeriksaan lab
Dukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik
14. Atraumatic care
Asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada
anak dan keluarganya merupakan asuhan
terapeutik karena bertujuan sebagai terapi
bagi anak.
Dasar pemikiran: Ilmu pengetahuan dan
tekhnologi bidang anak berkembang pesat
tetapi tindakan yang dilakukan pada anak
tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah,
cemas dan takut pada anak.
Belum ada tekhnologi yang dapat mengatasi
masalah yang timbul sebagai dampak
15. Memerlukan perhatian khusus dari tenaga
kesehatan, khususnya perawat dalam
melaksanakan tindakan pada anak dan orang
tua.
Lingkungan RS yang dapat menimbulkan
trauma: lingkungan fisik RS, tenaga kesehatan
baik sikap maupun pakaian putih, alat-alat yg
digunakan dan lingkungan sosial antar
sesama pasien.
16. Dengan adanya stressor trsbt, distres yg
dapat dialami anak adalah gangguan tidur,
pembatasan aktivitas, perasaan nyeri, dan
suara bising, sedangkan distres psikologis
mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa,
sedih, malu dan rasa bersalah
17. HISTORI FCC
FCC:
secara histori berawal dari pengalaman hospitalisasi
anak
Pengalaman hospitalisasi menimbulkan masalah
emosional, psikologis dan konsekuensi pada perkembangan
karena perpisahan antara ibu dan anak serta observasi yang
menunjukkan perubahan tingkah laku dari anak terkait
dengan perpisahan dengan orang tua.
Konsep perawatan anak berpusat pada keluarga pertama
kali secara resmi diartikulasikan pada tahun 1987. Keluarga
didefinisikan sebagai sesuatu yang konstan dalam kehidupan
seorang anak dan mendorong keluarga itu partisipasi aktif
dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
18. Tugas keluarga
• Mengenal masalah kesehatan keluarga
• Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga
• Merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan
• Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga
• Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga
19. Idealnya keluarga adalah sumberkekuatan
dan dukungan anak
Keluarga sangat erat terlibat dalam kesejahteraan fisik
dan psikologis anak-anak mereka serta keluarga
berperan penting dalam promosi kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak mereka
Keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai
tempat tinggal utama dalam kehidupan anak yang
dapat mempengaruhi status kesehatan anak
LANGKAH AWAL : PENGKAJIAN YANG VALID DAN
RELIABEL
20. • Instrument Pengkajian Keluarga GENOGRAM, FAMILY ECOMAP,
FAMILY APGAR, HOME OBSERVATION FOR MEASUREMENT
OF THE ENVIRONMENT, FRIDMAN FAMILY ASSESSMENT
TOOLS
• Mendapatkan informasi tentang fungsi keluarga
terutama stressor keluarga, strategi koping dan
kekuatan keluarga
• Dengan pengkajian yang baik :
perawat dapat bekerja lebih efektif dengan
keluarga dalam merencanakan perawatan
kesehatan bagi anak
21. • Dengan menghormati peran keluarga,
kekuatan, dan pengalaman dengan sistem
perawatan kesehatan, perawat memiliki
kesempatan untuk mengembangkan
kemitraan yang efektif dengan anak dan
keluarga
Kemitraan antara perawat dan keluarga dikenal
sebagai perawatan berpusat pada keluarga
(FAMILY CENTERED CARE)/ FCC
22. Dasar perawatan berpusat pada keluarga
adalah kemitraan
antara keluarga dan profesional.
Kunci kemitraan adalah sebagai berikut:
• Keluarga dan profesional bekerja sama dalam
kepentingan terbaik bagi anak dan keluarga.
• Sebagai anak yang tumbuh, ia mengasumsikan
peran kemitraan.
• Ada saling menghormati terhadap keterampilan dan keahlian
masing- masing pasangan dalam membawa ke hubungan.
• Kepercayaan adalah dasar yang penting
• Komunikasi dan berbagi informasi yang
terbuka dan obyektif.
• Pembuatan keputusan bersama.
• Ada kemauan untuk bernegosiasi.
23. Perawatan pasien berpusat pada keluarga bukanlah
konsep baru
Sebuah pendekatan inovatif untuk perencanaan,
pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan
didasarkan pada saling menguntungkan kemitraan
antara penyedia layanan kesehatan, pasien, dan
keluarga
Perawatan pasien berpusat pada keluarga berlaku untuk
pasien dari segala usia, dan dapat dipraktekkan dalam
pengaturan perawatan kesehatan. Hal ini dapat terjadi
pada setiap dan semua tingkatan dari organisasi
kesehatan.
25. Martabat dan Hormat
Praktisi Kesehatan mendengarkan dan
menghormati pasien dan perspektif keluarga
serta pilihan pasien dan pengetahuan
keluarga, nilai-nilai, keyakinan, dan latar
belakang budaya yang dimasukkan kedalam
perencanaan dan pelaksanaan perawatan.
26. Sharing Informasi
Praktisi kesehatan berkomunikasi dan berbagi
informasi yang lengkap kepada pasien dan
keluarga , keluarga menerima informasi tepat
waktu, lengkap, dan akurat untuk efektif
berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan
27. Peran Serta
Pasien dan keluarga didorong dan didukung
berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan pada pilihan mereka
28. Kolaborasi
Pasien, keluarga, praktisi kesehatan dan
pemimpin kesehatan berkolaborasi dalam
kebijakan dan program intervensi,
implementasi, dan evaluasi dalam desain
fasilitas, pendidikan profesional serta dalam
pemberian perawatan.
29. PERAWATAN BERPUSATPADAKELUARGA
(Family-CenteredCare)
Sebagai filosofi dalam perawatan anak di mana kemitraan
yang saling menguntungkan berkembang antara keluarga dan
perawat, dan juga profesional kesehatan lainnya
KEY CONCEPT:
Respect; Strengths; Choice; Information; Support;
Collaboration; Empowerment
30.
31. •RESPECT/MENGHORMATI :
Menghormati martabat dasar manusia dalam keluarga,
keahlian/kemampuan mereka, nilai-nilai dan budaya, dan cara mereka
dalam mengatasi masalah ------ sebagai landasan untuk komunikasi dan
hubungan dengan keluarga
•STRENGTH/KEKUATAN
Kekuatan dapat ditemukan di setiap keluarga, bahkan dalam situasi krisis.
Perawat/tenaga kesehatan dapat menggunakan kekuatan ini untuk
membantu anak dan keluarga. Misalnya, seorang perawat meminta
orangtua untuk membantu dalam perawatan di rumah sakit -----
merupakan suatu cara mengakui dan memperkuat peran orang tua
sebagai pengasuh
32. •CHOICE/PILIHAN :
Perawatan berpusat pada keluarga mengakui bahwa keluarga sangat
beragam dan akan membuat pilihan yang berbeda untuk anak-anak
mereka dan diri mereka sendiri. Sebagai contoh, beberapa orang tua lebih
memilih untuk tetap dengan anak-anak mereka selama prosedur
pengobatan, sementara lainnya tidak ---- perlu menghargai pilihan
orangtua
•INFORMATION/INFORMASI
Informasi membantu keluarga dalam membuat pilihan selama
memberikan perawatan --- sangat penting bahwa keluarga memiliki akses
yang mudah untuk memahami informasi mengenai anak mereka atau
perawatan mereka sendiri
33. •SUPPORT/DUKUNGAN:
Dukungan yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam sebuah krisis
kesehatan, tetapi bervariasi dari keluarga ke keluarga--- mungkin terdapat
keluarga yang mengalami kesulitan dibanding keluarga yang lain karena
adanya masalah psikososial
•COLLABORATION/KOLABORASI
Kolaborasi adalah PILAR UTAMA dalam perawatan berpusat pada
keluarga. Dalam perawatan anak individu, keluarga dan tenaga kesehatan
berkolaborasi, sebagai mitra, untuk menentukan apa yang terbaik untuk
anak dan keluarga
34. •EMPOWER/PEMBERDAYAAN:
Memberdayakan individu & keluarga dan kemandirian dalam perawatan
Dukungan emosional, sosial dan perkembangan adalah bagian integral
dari pelayanan perawatan
Melibatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan/kesehatan
35. BAGAIMANA PROSES DITERAPKANNYA KONSEP PERAWATAN
BERPUSAT PADA KELUARGA SEBAGAI FILOSOFI DALAM
PERAWATAN ANAK YANG BERFUNGSI SEBAGAI KERANGKA KERJA
BAGI PERAWAT?
36. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
KELUARGA
SEBAGAI PUSAT
(memasukkan ke
dalam kebijakan dan
pengakuan dalam
perawatan
bahwa keluarga
adalah konstan
dalam kehidupan
seorang anak,
sedangkan
sistem layanan dan
dukungan tenaga
kesehatan
berfluktuasi)
• Membangun hubungan terapeutik keluarga
• Lakukan pengkajian keluarga yang komprehensif
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan serta
bekerja sama dengan keluarga
• Gunakan pengkajian keluarga ketika bekerja dengan
keluarga untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi perawatan, serta memperhatikan
dampak penyakit anak atau cedera pada seluruh
keluarga, dengan perhatian khusus pada anak yang
lain
• Memberikan sibling informasi tentang penyakit
saudara mereka sesuai tingkat perkembangan dan
jawaban yang jujur
• Meningkatkan kunjungan sibling untuk berpartisipasi
dalam kegiatan perawatan di rumah
• Mengidentifikasi anggota keluarga yang lain untuk
seharusnya menerima informasi dan termasuk dalam
pendidikan kesehatan
ELEMEN DAN REKOMENDASI DALAM PERAWATAN
37. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
KOLABORASI
KELUARGA-
PROFESSIONAL
(memfasilitasi
kolaborasi keluarga
dan profesional di
tingkat pelayanan
perawatan di rumah
sakit, rumah, dan
masyarakat:
perawatan
dari individual anak,
pengembangan
program,
pelaksanaan,
evaluasi, dan
evolusi, dan
pembuatan
kebijakan)
• Mengembangkan hubungan keluarga-pemberi pelayanan
yang didasarkan pada tujuan yang saling menguntungkan
kedua belah pihak
• Pastikan bahwa orang tua sebagai bagian dan kolaborator
penting dalam proses pengambilan keputusan tentang
perawatan anak mereka. Libatkan anak-anak dan remaja
di dalam proses pengambilan keputusan yang sesuai
dengan perkembangan kognitif dan emosional mereka
• Yakinkan orang tua berada 24-jam untuk anak-anak
mereka, dan memfasilitasi partisipasi mereka dalam
perawatan anak
• Memberikan orang tua pilihan untuk tinggal bersama anak
mereka selama prosedur, dan memberikan cara bagi
orang tua untuk mendukung anak selama prosedur
• Memasukkan orang tua dan anak-anak ke dalam proses
evaluasi/ peningkatan kualitas
• Mengintegrasikan anggota keluarga dalam masyarakat
atau kelembagaan menjadi kelompok yang dapat
memberikan masukan dalam pengembangan suatu
kebijakan
38. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
KOMUNIKASI
KELUARGA-
PROFESSIONAL
(bertukar informasi
yang lengkap dan
objektif
antara keluarga dan
profesional dalam
mendukung
cara perawatan
setiap saat)
• Memberikan informasi tentang masalah anak,
prognosis, dan kebutuhan dengan cara yang
menghormati anak dan keluarga sebagai individu dan
meningkatkan komunikasi dua arah
• Dorong keluarga untuk berbagi informasi tentang anak
dan penyakit/cedera yang dialami sehingga
perencanaan perawatan dan pengambilan keputusan
dibuat berdasarkan informasi yang valid dan dengan
kolaborasi
39. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
KEANEKARAGAM
AN BUDAYA
KELUARGA
(memasukkan ke
dalam kebijakan
dan praktek dengan
menghormati
keragaman budaya,
kekuatan, dan
individualitas dalam
dan di semua
keluarga, termasuk
etnis, ras, spiritual,
sosial, ekonomi,
pendidikan,
dan keragaman
geografis)
• Praktek perawatan berpusat pada keluarga berdasar
kemampuan dengan menghormati dan peka terhadap
nilai dan keyakinan keluarga
• Mencari informasi untuk memahami keyakinan
keluarga dan praktek yang berkaitan dengan ras,
budaya, dan etnis ketika mengembangkan hubungan
dan berkolaborasi dalam perawatan kesehatan anak
• Berusahalah untuk memahami dan menghormati
keluarga agama / keyakinan dan praktik spriritual dan
mengintegrasikan ke dalam perawatan anak, sesuai
keinginan keluarga
• Bekerja dengan keluarga untuk menangani masalah-
masalah dalam perawatan yang berkaitan dengan
status sosial ekonomi, pertimbangan geografis, akses
ke perawatan kesehatan, dan status asuransi
• Mengintegrasikan program pelatihan/training terkait
dengan kemampuan dalam hal keanekaragaman dan
pemahaman budaya ke dalam program pengembangan
staf
40. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
PERBEDAAN KOPING
DAN DUKUNGAN
(mengakui dan
menghormati perbedaan
metode koping dan
melaksanakan kebijakan
dan program yang
komprehensif
yang memberikan
dukungan perkembangan,
pendidikan,
emosional, lingkungan, dan
keuangan
untuk memenuhi beragam
kebutuhan keluarga)
• Menilai kekuatan dan kelemahan strategi
koping keluarga dan faktor ketahanan
(resiliency) dan karakteristik.
Mengidentifikasi mekanisme coping
maladaptif dan membantu keluarga untuk
menambah upaya mereka mengatasi
• Menilai kebutuhan keluarga dan dukungan
keinginan, dan membantu keluarga dalam
mengakses dan menerima dukungan yang
dibutuhkan atau diinginkan
41. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
DUKUNGAN
KELOMPOK
KELUARGA
(mendorong dan
memfasilitasi
dukungan dan
jaringan kerjasama
dari keluarga ke
keluarga yang lain)
• Mendidik orangtua tentang sumber
dukungan antar orangtua dan
keluarga serta membantu mereka
untuk mengakses sumber informasi,
seperti di lembaga dan masyarakat
• Memberikan akses ke kelompok-
kelompok psychoeducational yang
mungkin berguna untuk orang tua,
saudara, atau anak-anak sakit /
terluka
42. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
PANDANGAN HOLISTIK
DALAM PERAWATAN
BERPUSAT PADA
KELUARGA
(menghargai keluarga
sebagai keluarga dan anak-
anak sebagai anak,
mengakui bahwa mereka
memiliki berbagai
kekuatan, kekhawatiran,
emosi, dan aspirasi
yang melampaui kebutuhan
mereka untuk dukungan
pelayanan kesehatan
khusus dan perkembangan)
• Mendorong memperhatikan kebutuhan
perkembangan normal dan tugas
perkembangan dari seluruh unit keluarga dan
anggota keluarga masing-masing
• Mendorong dan memfasilitasi perkembangan
individu dan identitas keluarga di luar fokus
pada penyakit atau cedera
• Memfasilitasi "normalisasi" sebagai nilai-nilai
dan diinginkan oleh keluarga
43. ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN
PELAYANAN KHUSUS
DAN SISTEM
PENDUKUNG
(memastikan bahwa
pelayanan rumah sakit,
rumah, dan masyarakat
serta dukungan sistem bagi
anak-anak dengan
kebutuhan khusus
dan perkembangan dan
keluarga mereka adalah
fleksibel, mudah diakses,
dan komprehensif dalam
merespon dan
mengidentifikasi kebutuhan
keluarga yang beragam)
• Memberikan pelayanan kolaboratif, fleksibel,
dapat diakses, komprehensif, dan terkoordinasi
untuk anak-anak dan keluarga mereka
• Memberikan perawatan yang komprehensif
dan koordinasi untuk anak-anak dan keluarga
dengan kebutuhan perawatan lanjutan
• Bersama dengan keluarga, mengambil peran
aktif dalam advokasi untuk memenuhi
kebutuhan anak-anak sakit dan terluka
44. Patient centered care is good, BUTfamily-
centered care is better.
Here is why:
1. Better patient outcomes
2. Decreased length of stay
3. Enhanced parent-infant attachment and
bonding
45.
46. ATRAUMATIC CARE
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang diberikan
oleh tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,
melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi distres fisik
maupun distress psikologis yang dialami anak maupun orang
tuanya.
Bukan satu bentuk intervensi yang nyata terlihat, tetapi memberi
perhatian pada apa, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana
prosedur dilakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik dan psikologis.
47.
48.
49. PRINSIP UTAMA
Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang
tua dan anak dgn menggunakan pendekatan FCC
Tingkatkan kemampuan ortu dlm mengontrol perawatan
anaknya. Pendidikan kesehatan merupakan strategi yg
tepat utk menyiapkan ortu shg terlibat aktif dlm
perawatan
Cegah dan atau turunkan cedera fisik maupun
psikologis. Rasa nyeri karena tindakan perlukaan
(misalnya disuntik tidak akan bisa dihilangkan, tetapi dpt
dikurangi dgn menggunakan teknik distraksi atau
relaksasi
50. Prinsip dari atraumatic care adalah
menurunkan dan mencegah dampak
perpisahan dari keluarga, meningkatkan
kemampuan orang tua dalam mengontrol
perawatan pada anak, mencegah dan
mengurangi cedera ( injury ) dan nyeri
( dampak psikologis ), tidak melakukan
kekerasan pada anak dan modifikasi
lingkungan fisik.
51. NEXT
Modifikasi lingkungan fisik RS, dengan mendesainnya
seperti di rumah, yaitu penataan dan dekorasi yang
bernuansa anak (misalnya, menggunakan alat tenun
dan tirai bergambar bunga atau binatang lucu, hiasa
dinding bergambar dunia binatang atau fauna, papan
nama pasien bergambar lucu, dinding berwarna dan
penggunaan warna yang cerah di ruangan, tangga dicat
berwarna-warni).
52.
53. Contoh aplikasi atraum atic care
PENGARUHFAMILYTRIPLESUPPORT(FTS) BERBASIS
ATRAUMATIC CARETERHADAPRESPON NYERIBAYI
SAATIMUNISASIDIPUSKESMAS I DENPASARBARAT
Nyeri merupakan salah satu efek samping pemberian
imunisasi secara suntikan yang dapat menimbulkan
distress pada bayi dan ibu (Chamber CT et al., 2009).
Hal ini ditakutkan akan menimbulkan dampak jangka
panjang berupa trauma akan pengalaman nyeri saat
imunisasi. Fam ily Triple Suppo rt (FTS) merupakan salah
satu intervensi non farmakologis.
54. FTS adalah intervensi terintegrasi yang melibatkan peran orang tua
dalam mengatasi permasalahan nyeri saat prosedur imunisasi bayi.
Intervensi ini terdiri atas pemberian informasi tentang metode
reduksi nyeri pada bayi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan
metode mengurangi nyeri saat prosedur imunisasi pada bayi.
Metode mengurangi nyeri yang ditawarkan dalam FTS berupa
pemberian ASI. dengan posisi anak sitting up (po sisi kepala lebih
tinggi dari ektremitas bawah) diikuti dengan distraksi menggunakan
mainan bersuara (krincingan) (Sufriani. 2010; Taddio A et al.,
2009,Sarimin, 2012).