Dokumen tersebut membahas gangguan psikologis pada ibu nifas dan menyusui, termasuk adaptasi maternal dan paternal, faktor yang mempengaruhinya, jenis gangguan seperti postpartum blues, depresi dan psikosa, serta penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan pengkajian dan diagnosa kebutuhan psikososial ibu serta rencana intervensi untuk membantu ibu beradaptasi dengan perannya.
2. Setelah bayi lahir, seluruh anggota keluarga
mulai membina hubungan dengan bayi dan perlu
menyesuaikan gaya hidup, interaksi serta
hubungan dalam keluarga. Penyesuaian yang
dilakukan tiap anggota keluarga mempengaruhi
kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.
a. Adaptasi Maternal
Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku
wanita ketika beradaptasi dengan perannya
sebagai orang tua yaitu:
Taking in
Taking hold
Letting go
3. “ Taking in”
Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah
melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan
kebutuhannya sendiri sehingga ia tidak mengawali
kontak dengan bayinya.
Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan
yang baru dialaminya kepada orang lain.
Rubin mengatakan bahwa fase ini akan berakhir dalam
1 atau 2 hari setelah melahirkan.
4. “Taking Hold”
Masa transisi/ mulai belajar.
Terjadi peralihan dari
perasaan tergantung ke
mandiri.
Ibu berada antara mencari
kasih sayang untuk dirinya
sendiri juga mulai
mengalihkan perhatian dan
kasih sayangnya kepada bayi.
Ibu mengharapkan umpan
balik terhadap keterampilan
menyusui bayi.
5. “Letting Go”
Ibu menerima peran
barunya sebagai ibu
secara penuh
Sejalan dengan
peningkatan
keterampilan dalam
merawat bayi
Ibu merasa makin
penuh percaya diri.
6. b. Adaptasi Paternal
Ayah beradaptasi terhadap kehadiran
bayinya dengan mengikuti proses yang sama
seperti ibu bayi
Diawali dengan sentuhan pada bayi.
Biasanya ayah lebih banyak berbicara pada
bayinya ketika memberikan respon terhadap
prilaku bayi, sementara ibu lebih banyak
menggunakan sentuhan dan senyum.
7. Melaporkan bahwa 6 minggu setelah
kelahiran bayi, ayah yang menjalin
kontak lebih dalam dengan bayinya dan
lebih berperan serta aktif dalam
merawat bayi, ternyata lebih positif
penyesuaian perannya sebagai orang
tua daripada yang kurang menjalin
kontak dengan bayi.
KELLER HILDEBRANT DAN RICHARD (1985)
8. FAKTOR YANGMEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOSOSIAL
Dukungan suami, orang tua, teman dan
orang dekat
Usia
Kehamilan yang direncanakan/
tidakdirencanakan
Status sosio-ekonomi
Masalah seksualitas
Pengalaman orang tua sebelumnya
Riwayat melahirkan anggota keluarga
atau teman dekat.
Pengalaman yang lalu terkait dengan
pemberi pelayanan kesehatan ( Cohen,
Kenner& Hollingsworth, 1991)
Sosial dan budaya ( Pillitteri, 1995)
9. Kesiapan psikososial individu yang
bersangkutan.
Karakteristik kesiapan psikososial adalah :
Kapasitas untuk menjalin dan mempertahankan
hubungan yang intim
Kemampuan untuk memberi dan memperhatikan
kebutuhan orang lain
Kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan pola
kehidupan sehari-hari
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
dengan orang lain
Identifikasi seksual yang jelas
10. Bila ibu gagal beradaptasi
terhadap perubahan yang
dialaminya maka kemungkinan
dapat terjadi masalah
gangguan kesehatan jiwa
yaitu :
Kemurungan pasca melahirkan
(Depresi Postpartum Blues)
Depresi pasca melahirkan
(postpartum depresion)
Psikosa pasca melahirkan
(postpartum psikosa)
11. Postpartum Blues
Depresi ringan dan sepintas pada
postpartum, ditandai dengan :
Menangis
Merasa sangat lelah
Insomnia
Mudah tersinggung
Sulit konsentrasi
Gangguan hilang dengan sendirinya dan membaik
setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari
Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan pertama
setelah melahirkan (Johnson 1989; Paltiel 1993)
12. Seberapa baik wanita beradaptasi
sebagai ibu tergantung pada
hubungan keluarga sebelumnya,
gangguan perasaan selama fase
siklus menstruasi dan penggunaan
obat hormonal, dukungan dari
suami dan faktor yang saling
terkait lainnya.
Keterbatasan diri dan perubahan
perasaan ringan yang bersifat
sementara terjadi 30 % sampai 80
% pada ibu yang baru melahirkan.
13. Penyebab
Kekecewaan emosional (hamil,bersalin)
Rasa sakit pada masa nifas awal
Kelelahan, kurang tidur
Cemas terhadap kemampuan merawat
bayi
Takut tidak menarik lagi bagi suami
Penanganan
Tidak memerlukan tindakan serius
Kecuali antisipasi, pemahaman, rasa aman
14. Depresi Postpartum
• Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
• Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi
psikotik sedih/berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan.
• Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan
pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia
setahun.
• Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi
: sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
15. Walaupun etiologi belum diketahui
secara pasti tetapi menurut penelitian :
• Faktor biologis karena perubahan hormon
selama masa pasca melahirkan
• Faktor psikologis termasuk sikap negatif
sebelumnya tentang mengasuh anak dan
keadaan kehidupan yang menegangkan
• Faktor sosial seperti tidak mendapatkan
dukungan dari suami, hubungan perkawinan
yang tidak harmonis.
16. 4. Depresi selama masa pasca melahirkan
dapat timbul lagi dan gejala bisa
berlanjut sampai satu tahun kemudian.
WASPADA !!!
• Pikiran bunuh diri
• Ancaman kekerasan terhadap anak
• Waham paranoid
!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS,
KONSULTASI PSIKIATRI!!!
17. Postpartum Psikosa
Jarang terjadi
Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu
setelah melahirkan berupa halusinasi dan
perilaku yang tidak wajar
Penyebab mungkin berhubungan dengan
perubahan tingkat hormonal, stres psikologis
dan fisik serta sistem pendukung yang tidak
memadai (Bobak & Jensen, 1987)
Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus,
kematian bayi dalam kandungan maupun
kemudian bayi dilahirkan.
18. KESEDIHAN DAN DUKACITA
Perasaan kesedihan dan
dukacita ini berkaitan dengan
kehilangan bayi karena
keguguran, IUFD, meninggal
setelah lahir atau bayi yang
cacat
Ada 2 hal yang perlu diketahui
tentang rasa sedih :
19. 1. Individual
Megungkapkan rasa sedih dengan
menangis, mengadu pada orang lain tetapi
juga ingin menyendiri agat tetap tenang
dan kuat.
Bidan dan keluarga harus tetap
memberikan dukungan dan bersabar serta
menghargai cara orang tsb mengatasi
kesedihannya
2. Tidak Dapat Diramalkan
20. Perkembangan Rasa Dukacita
(Glen Davidson, 1979)
Syok dan mati rasa
Mencari-cari dan merindukan
Disorientasi
Reorganisasi
21. Manajemen PP Aspek Psikososial
Pengkajian
Dengan pertanyaan terbuka meliputi :
1. Pengaruh kelahiran :
• Perasan ibu…?
• Yang paling berkesan…?
2. Interaksi ibu dan bayi :
Perasan menjadi ibu
Perasaan saat bersama bayi
Tanggapan ibu terhadap perasaan bayi
Perhatian apa yang diberikan terhadap
keamanan dan kesehatan bayi
22. 3. Dukungan dan aktivitas sosial
• Hubungan ayah dan bayi
• Masih terlibat kegiatan sosisl (menyenangkan
atau tidak)
4. Harga Diri
Perasan saat ini dibandingkan sebelum
melahirkan…?
Adaptasi…?
Perasaan kondisi fisik…?
Suasana hati yang dominan…?
Masa depan…?
23. 5. Stres keluarga
6. Masalah psikologis PP
7. Sos – ek, pekerjaan
8. Rencana perawatan bayi
9. Lingkungan rumah
PERHATIAN !!!
Pengkajian ini cukup rumit bagi nakes
Sulit mengungkapkan
Terkesan mencampuri / tidak tepat
Hargai nilai-nilai yang dianut
24. Diagnosa
Kebutuhan :
1. Gangguan komunikasi : kurangnya interaksi
ibu – bayi berhubungan dengan pengetahuan
ibu yang kurang tentang respon bayi
2. Cemas b/d stres perubahan struktur
keluarga dan transisi menjadi ortu
3. Koping individu tidak efektif b/d stres tugas
dan tanggung jawab sebagai ortu dan
perawatan anak
4. Konflik peran ortu b/d kelahiran bayi
25. Rencana (Intervensi)
1. Bantu klien beradaptasi dengan peran sebagai ibu
(Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang kelahiran)
2. Bantu klien untuk dapat menerima dan menghadapi
perasaannya sendiri
3. Anjurkan klien untuk istirahat saat bayi tidur
4. Libatkan partisipasi keluarga (bahwa klien butuh
istirahat)
5. Diskusikan mengenai perawatan bayi
6. Ajarkan respon perilaku bayi, anjurkan melakukan
interaksi saat bayi tenang, jaga privacy saat interaksi.
26. 7. Tingkatkan keterampilan sebagai ortu
–Meningkatkan kemampuan untuk merawat
bayi
–Ajarkan ortu tentang perilaku bayi dan
sinkronisasi
8. Bantu mempererat hubungan pasutri
Dorong pasutri untuk melihat sisi positif
antara mereka
Diskusikan tentang hal-hal yang
membahagiakan dan menyulitkan
27. Bantu mengatasi perubahan hubungan
seksual :
• Jelaskan bahwa masalah seksual bisa
menjadi kurang interest karena tangisan
bayi, kelelahan.
• Posisi yang sesuai
9. Libatkan keluarga dalam perawatan bayi
10.Waspadai perasaan in adekuat sebagai orang
tua
11.Bantu sibling beradaptasi
Libatkan sibling
Anjurkan orang tua memanfaatkan waktu
tertentu bersama sibling
28. Evaluasi
• Klien melakukan kontak dini dengan bayi
dan memeprlihatkan perilaku positif (+)
dalam mempererat kasih sayang
• Klien mengekpresikan perasaannya
tentang persalinan
• Klien mengungkapkan pemahaman tentang
waktu yang tepat untuk berinteraksi
dengan bayi
• Klien menerima kehadiran dan keadaan
bayi
29. • Klien memberi respon secara tepat
terhadap isyarat komunikasi bayi
• Klien memperlihatkan kemampuan
dalam merawat bayi
• Klien mengizinkan sibling mengunjungi
bayi dan ikut dalam perawatan
• Ayah mengungkapkan harapan yang
realistik terhadap pemulihan ibu PP
• Kakek / nenek memberi dukungan
terhadap pasutri, sibling dan bayi