SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN ANAK 1
SEMESTER 5
MODUL
Yuliastati
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Serta Upaya Mencapai Tumbuh Kembang Optimal
KEGIATAN BELAJAR IV
BERMAIN PADA ANAK
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penyusunan Modul
Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Serta Upaya Mencapai Tumbuh
Kembang Optimal dapat selesai dan
diterbitkan.
Modul ini disusun sebagai pegangan
dan panduan belajar bagi mahasiswa D
III keperawatan dalam mengukuti mata
kuliah Keperawatan Anak I.
Ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis sampaikan kepada
seluruh pihak yang sudah memberikan
kontribusi pada penyusunan dan
penerbitan modul ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa modul ini
masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran selalu penulis
harapkan. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak-
pihak yang membutuhkan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Daftar Istilah
Anoksia embrio :
Antibody	 :
Antigen	 :
Kern ikterus	 :
Milieu		 :
Narsisme	 :
Penyakit
congenital	 :
Proksimodistal :
Sepalocaudal :
Stimulus	 :
Stranger anxiety :
Temper tantrum :
Toilet training :
Keadaan dimana embrio/janin kekurangan oksigen
Glikoprotein yang teraktivasi sebagai respon terhadap antigen.
Zat yang merangsang respon imun, biasanya berupa protein atau
polisakarida atau molekul lainnya termasuk molekul kecil (hapten) yang
bergabung dengan protein-protein pembawa atau carrier masuk ke
dalam tubuh.
Sindroma neurologis yang disebabkan oleh menumpuknya bilirubin
indirek/tak terkonjugasi dalam otak.
Lingkungan disekitar anak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya.
Perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berebihan.
Kelainan bawaan pada bayi yang didapat selama proses pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam kandungan.
Perkembangan tubuh yang terjadi dari anggota gerak kasar (motorik
kasar) ke anggota gerak halus (motorik halus).
Perkembangan tubuh dari kepala menuju ke anggota tubuh.
Suatu hal yang merangsang terjadinya respon tertentu.
Perasaan cemas anak apabila berhadapan dengan orang yang tidak
dikenal. Respon anak biasanya menangis, memegang erat tangan atau
memeluk erat ibunya/orang terdekat.
Luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol yang seringkali
muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun.
Suatu upaya yang dilakukan orang tua untuk mulai mengenalkan dan
melatih anak untuk buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)
secara mandiri.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Salam hangat,
Setelah anda mempelajari dan memahami
modul 1 tentang konsep dasar keperawatan
anak, maka dalam modul 2 ini anda akan
mempelajaritentang bagaimana proses
pertumbuhan dan perkembangan anak serta
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal.
Seperti yang kita ketahui anak adalah individu
yang unik dengan karakteristik yang berbeda
dari orang dewasa. Karakteristik utama
yang ada pada anak dan tidak ditemui pada
orang dewasa adalah ia berada dalam masa
proses pertumbuhan dan perkembangan
dari sejak konsepsi sampai remaja.Proses
pertumbuhan dan perkembangan anak
dipengaruhi oleh 2 hal yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri
dari ras/etnik atau bangsa, keluarga,
umur, jenis kelamin, genetik dan kelainan
kromosom serta faktor eksternal terdiri dari
asupan gizi, paparan penyakit atau toksin,
radiasi, infeksi, kelainan imunologi dan
psikologis ibu.
Agar tumbuh kembang anak dapat optimal
baik fisik, mental, emosional maupun
sosial serta memiliki intelegensi majemuk
sesuai dengan potensi genetiknya, maka
diperlukan upaya-upaya untuk mecapainya
melalui asuh (nutrisi & lingkungan), asih
(kasih sayang), dan asah (stimulasi).
Pemenuhan kebutuhan ini diberikan oleh
orang tua dan orang disekitar anak sesuai
dengan tahapan tumbuh kembangnya.
Agar memudahkan anda belajar, maka
modul ini dikemas dalam 4 kegiatan belajar
dan seluruhnya diberi alokasi waktu 8 jam.
Kegiatan belajar tersebut disusun dengan
urutan sebagai berikut:
Gambar : Peranan orang tua pada anak
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
	 Kegiatan belajar 1: konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
	 Kegiatan belajar 2: anticipatory guidancedan pencegahan kecelakaan pada anak
	 Kegiatan belajar 3: imunisasi pada bayi dan anak
	 Kegiatan belajar 4: bermain pada anak
Oleh karena itu setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat:
1). menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak;
2). Menjelaskan petunjuk antisipasi dan pencegahan kecelakaan pada anak
3). Menjelaskan imunisasi apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan 			
kekebalan dan kesehatan anak. Serta
4). Menjelaskan tentang pentingnya kebutuhan bermain bagi anak.
Proses pembelajaran dalam modul 2 yang sekarang sedang anda ikuti ini dapat berjalan
dengan baik apabila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1.	 Pahami dulu semua materi yang ada dalam modul 1 karena itu merupakan dasar
	 bagi anda untuk memahami keperawatan anak.
2.	 Berusahalah untuk konsentrasi dalam membaca setiap materi yang terdapat di
	 dalam modul ini sehingga anda dapat memahami apa yang dimaksud.
3.	 Belajarlah secara berurutan mulai dari kegiatan belajar 1 sampai selesai 			
	 kemudian baru dilanjutkan ke kegiatan belajar 2 dan selanjutnya. Hal ini penting	
	 untuk menyusun pola pikir anda sehingga menjadi terstruktur.
4.	 Keberhasilan proses belajar modul ini akan sangat tergantung pada kesungguhan 	
	 anda dalam membaca, memahami dan mengerjakan semua latihan yang diberikan. 	
	 Untuk itu jangan tergesa-gesa dalam mempelajari modul ini. Apabila anda kesulitan 	
	 belajar sendiri, anda boleh belajar bersama teman-teman sejawat anda.
5.	 Bila anda menemui kesulitan, silakan hubungi instruktur/widiaiswara 			
	 pembimbing atau fasilitator yang telah ditunjuk didaerah yang terdekat dengan anda.
Selamat belajar, semoga anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul
ini untuk bekal anda dalam melaksanakan tugas dan pengabdian yang anda lakukan.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
setelah selesai mempelajari materi
tentang bermain, anda diharapkan dapat
menerapkan strategi bermain dalam
asuhan keperawatan anak
Kegiatan
Belajar 4 BERMAIN PADA ANAK
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.	 Pengertian bermain
2.	 Fungsi bermain
3.	 Jenis-jenis permainan
4.	 Pedoman bermain
5.	 Karakteristik permainan sesuai usia
Setelah mempelajari materi ini, anda dapat:
1.	 Menjelaskan pengertian bermain dengan tepat
2.	 Menjelaskan fungsi bermain
3.	 Menjelaskan jenis-jenis permainan
4.	 Menjelaskan pedoman bermain
5.	 Menjelaskankarakteristik permainan sesuai usia
Gambar : Bermain Pada Anak
Pokok-pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Uraian
Materi
Anak bermain pada dasarnya agar ia
memperoleh kesenangan, sehingga tidak akan
merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi
waktu tetapi merupakan kebutuhan anak
seperti halnya makan, perawatan dan cinta
kasih.
Fungsi utama bermain adalah merangsang
perkembangan sensoris-motorik,
perkembangan sosial, perkembangan
kreativitas, perkembangan kesadaran diri,
perkembangan moral dan bermain sebagai
terapi (Soetjiningsih, 1995).
Untuk lebih jelasnya dibawah ini terdapat
beberapa fungsi bermain pada anak
diantaranya :Gambar : Fungsi Bermain bersama
Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermainanak akan berkata-kata,
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukandan
mengenal waktu, jarak, serta suara . (Wong, 2004).
Bermain juga merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Hidayat, 2005).
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam
kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres
pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak (Nursalam, 2005).
a.	 Membantu perkembangan sensorik dan motorik
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang sensorik dan motorik terutama
pada bayi. Rangsangan bisa berupa taktil, audio dan visual. Anak yang sejak lahir telah
dikenalkan atau dirangsang visualnya maka di kemudian hari kemampuan visualnya akan
lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru dilihatnya.Demikian juga
pendengaran,apabila sejak bayi dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya
pendengaran dikemudian hari lebih cepat berkembang dibandingkan tidak ada stimulasi
sejak dini.
1.	 Pengertian bermain
2.	 Fungsi Bermain
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
b.	 Membantu perkembangan kognitif
c.	 Meningkatkan sosialisasi anak
d.	 Meningkatkan kreatifitas
e.	 Meningkatkan kesadaran diri
f.	 Mempunyai nilai terapeutik
g.	 Mempunyai nilai moral pada anak
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat
pada saat anak sedang bermain. Anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan
bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal,
mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami
bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan.
Dengan demikian maka fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya.
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan. Sebagai contoh pada usia bayi
ia akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada
teman yang dunianya sama. Pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan
sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain. Pada usia
toddler anak biasanya sering bermain peran seperti berpura-pura menjadi seorang
guru, menjadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-
lain.Kemudian pada usia prasekolah ia sudah mulai menyadari akan keberadaan teman
sebaya sehingga anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang lain.
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai
belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek
yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif melalui model
permainan ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk mengekplorasi
tubuh dan merasakan dirinya sadar akan orang lain yang merupakan bagian dari
individu yang saling berhubungan. Anak belajar mengatur perilaku dan membandingkan
perilakunya dengan perilaku orang lain.
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga stress dan
ketegangan dapat dihindarkan. Dengan demikian bermain dapat menghibur diri anak
terhadap dunianya.
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak.Pada permainan
tertentuseperti sepak bola, anak belajar benar atau salah karena dalam permainan
tersebut ada aturan-aturan yang harus ditaati dan tidak boleh dilanggar. Apabila
melanggar, maka konsekuensinya akan mendapat sanksi. Anak juga belajar benar atau
salah dari budaya di rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Dalam bermain kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak, diantaranya bersifat aktif
danbersifatpasif,sifatdemikianakanmemberikanjenispermainanyangberbeda.Dikatakan
bermain aktif jika anak berperan secara aktif dalam permainan, selalu memberikan
rangsangan dan melaksanakannya. Sedangkan bermain pasif terjadi jika anak memberikan
respons secara pasif terhadap permainan dan lingkungan yang memberikan respons secara
aktif. Melihat hal tersebut kita dapat mengenal macam-macam dari permainan diantaranya
(Nursalam, 2005):
3.	 Jenis-jenis Permainan
a.	 Berdasarkan isinya :
	 Bermain afektif sosial (Social affective play)
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dengan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan
dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain. Contoh :
bermain “cilukba”, berbicara sambil tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan
pada bayi untuk menggenggamnya.
	 Bermain bersenang-senang (Sense of pleasure play)
Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak dan
biasanya mengasyikan. Misalnya : dengan menggunakan pasir, anak akan membuat
gunung-gunungan atau benda-benda apa saja yang dapat dibentuknya dangan pasir. Ciri
khas permainan ini adalah anak akan semakin lama semakin asyik bersentuhan dengan
alat permainan ini dan dengan permainan yang dilakukannya sehingga susah dihentikan.
	 Bermain keterampilan (Skill play)
Sesuai dengan sebutannya, permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya
motorik kasar dan motorik halus. Misalnya : memindahkan benda dari satu tempat ke
tempat lain, dan anak akan terampil naik sepeda. Jadi, keterampilan tersebut diperoleh
melalui pengulangan kegiatan permainan yang dilakukan.
	 Games atau permainan
Games dan permainan adalah jenis permainan yang menggunakan alat tertentu dengan
menggunakan perhitungan atau skor. Permainan ini bisa dilakukan oleh anak sendiri atau
dengan temannya. Banyak sekali jenis permainan ini mulai dari yang sifatnya tradisional
maupun modern. Misalnya: ular tangga, congklak, puzzle.
	 Unoccupied behavior
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit,
bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya. Jadi,
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau objek yang
ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan.
	 Dramatic play
Sesuai dengan sebutannya, pada permainan ini anak memainkan peran sabagai orang
lain melalui permainanya. Anak berceloteh sambil berpakainan meniru orang dewasa,
misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya dan sebagainya yang ingin ia tahu. Apabila
anak bermain dengan temannya, akan terjadi percakapan di antara mereka tentang peran
orang yang mereka tiru. Permainan ini penting untuk proses identifikasi anak terhadap
peran tertentu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
b.	 Berdasarkan karakteristik sosial :
	 Onlooker play
Pada jenis permainan ini, anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Jadi, anak tersebut bersifat pasif,
tetapi ada proses pengamatan terhadap permainan yang sedang dilakukan temannya.
	 Solitary play
Pada permainan ini, anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain
sendiridenganalatpermainanyangdimilikinyadanalatpermainantersebutberbedadengan
alat permainan yang digunakan temannya. Tidak ada kerja sama ataupun komunikasi
dengan teman sepermainanya.
	 Parallel play
Pada permainan ini, anak dapat menggunakan alat permainan yang sama tetapi antara
satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu
dengan anak lain tidak ada sosialisasi satu sama lain. Biasanya permainan ini dilakukan
oleh anak toddler.
	 Associative play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain tetapi tidak
terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang memimpin permainan dan tujuan permainan
tidak jelas. Contoh permainan jenis ini adalah bermain boneka, bermain hujan-hujanan,
dan bermain masak-masakan.
	 Cooperative play
Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini juga tujuan
dan pemimpin permainan. Anak yang memimpin permainan mengatur dan mengarahkan
anggotanya untuk bertindak dalam permainan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
dalam permainan tersebut. Misalnya, pada permainan sepak bola, ada anak yang memimpin
permainan, aturan main harus dijalankan oleh anak dan mereka harus dapat mencapai
tujuan bersama yaitu memenangkan permainan dengan memasukan bola ke gawang
lawan mainnya.
Gambar : Cooperative play
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Menurut Supartini (2004), ada beberapa faktor yang mempengaruhi bermain, yaitu:
a.	 Tahap perkembangan anak
Aktifitas bermain yang tepat dilakukan anak, yaitu sesuai dengan tahapan pertumbuhan
dan perkembangan anak. Tentunya permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Demikian juga sebaliknya karena pada
dasarnya permainan adalah alat stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan
demikian, orang tua dan perawat harus mengetahui dan memberikan jenis permainan yang
tepat untuk setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.
b.	 Status kesehatan anak
Untuk melakukan aktifitas bermain diperlukan energi. Walaupun demikian, bukan berarti
anak tidak perlu bermain pada saat sedang sakit. Kebutuhan bermain pada anak sama
halnya dengan kebutuhan bekerja pada orang dewasa. Yang terpenting pada saat kondisi
anak sedang menurun atau anak terkena sakit, bahkan dirawat di rumah sakit, orang tua
dan perawat harus jeli memilihkan permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan
prinsip bermain pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit.
c.	 Jenis kelamin anak
Ada beberapa pandangan tentang konsep gender dalam kaitanya dengan permainan anak.
Dalam melaksanakan aktifitas bermain tidak membedakan jenis kelamin laki-laki atau
perempuan. Permainan adalah salah satu alat untuk membantu mengenal identitas diri
sehingga sebagian alat permainan anak perempuan tidak dianjurkan untuk digunakan oleh
anak laki laki.
d.	Lingkungan
Terselanggaranya aktifitas bermain yang baik untuk perkembangan anak salah satunya
dipengaruhi oleh nilai moral, budaya, dan lingkungan fisik rumah. Fasilitas bermain tidak
selalu harus yang dibeli di toko atau mainan jadi, tetapi lebih diutamakan yang dapat
menstimulusimajinasidankreatifitasanak,bahkanseringkalimainantradisonalyangdibuat
sendiri dari atau berasal dari benda-benda di sekitar kehidupan anak lebih merangsang
anak untuk kreatifitas.
e.	 Alat dan jenis permainan
Orang tua harus bijaksana dalam memberikan alat permainan untuk anak. Pilih yang sesuai
dengan tahapan tumbuh kembang anak. Label yang tertera pada mainan harus dibaca
terlebih dahulu sebelum membelinya, apakah mainan tersebut sesuai dengan usia anak.
Orang tua dan anak dapat memilih mainan bersama-sama, tetapi harus diingat bahwa
alat permainan harus aman bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus membantu anak
memilihkan mainan yang aman.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi bermain
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
5.	 Pedoman untuk Keamanan bermain
Menurut Soetjiningsih (1995), agar anak-anak dapat bermain dengan maksimal, maka
diperlukan hal-hal seperti:
a.	 Ekstra energi
	 Untuk bermain diperlukan energi ekstra. Anak-anak yang sakit kecil kemungkinan 	
	 untuk melakukan permainan.
b.	Waktu
	 Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga stimulus yang 	
	 diberikan dapat optimal.
c.	 Alat permainan
	 Untuk bermain, alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap 		
	 perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak.
d.	 Ruang untuk bermain
	 Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, halaman, bahkan di tempat 	
	tidur.
e.	 Pengetahuan cara bermain
	 Dengan mengetahui cara bermain maka anak akan lebih terarah dan pengetahuan 	
	 anak akan lebih berkembang dalam menggunakan alat permainan tersebut.
f.	 Teman bermain
	 Teman bermain diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan 			
	 membantu anak dalam menghadapi perbedaan. Bila permainan dilakukan bersama 	
	 dengan orangtua, maka hubungan orangtua dan anak menjadi lebih akrab.
Gambar : Alat Permainan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang dapat memberikan fungsi
permainan secara optimal dan perkembangan anak,dimana melalui alat permainan
ini anak akan selalu dapat mengembangkan kemampuan fisiknya,bahasa,kemampuan
kognitifnyadan adaptasi sosialnya.Dalam mencapai fungsi perkembangan secara
optimal,maka alat permainan ini harus aman,ukurannya sesuai dengan usia anak,modelnya
jelas,menarik,sederhanadan tidak mudah rusak.
Pada kenyataannya masyarakat kadang kurang memahami penggunaan alat permainan
edukatif ini. Banyak orang tua membeli mainan tanpa memperdulikan kegunaannya
sehingga terkadang harganya mahal tetapi tidak sesuai dengan umur anak.
Untuk mengetahui alat permainan edukatif, di bawah ini beberapa contoh alat permainan
yang bersifat edukatif seperti:
a.	 Permainan sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong. Jenis ini 	
	 mempunyai fungsi pendidikan dalam pertumbuhan fisik atau motorik kasar.
b.	 Untuk mengembangkan motorik halus alat-alat permainan dapat berupa 		
	 gunting,pensil,bola,balok,lilin dan sebagainya.
c.	 Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio dan lain-lain dapat 	
	 digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif atau kecerdasan anak.
d.	 Alat permainan seperti buku gambar, buku cerita, majalah, radio, tape dan televisi 	
	 dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa,
e.	 Alat permainan seperti gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki dapat digunakan 	
	 dalam mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri
f.	 Alat permainan seperti kotak, bola dan tali, dapat digunakan untuk mengembangkan 	
	 tingkah laku sosial.
Selainpenggunaanalatpermainansecaraedukatif,peranorangtuaataupembimbingdalam
bermain sangat penting. Orang tua harus memahami dan memiliki kemampuan tentang
jenis alat permainan dan kegunaannya, sabar dalam bermain, tidak memaksakan, mampu
mengkaji kebutuhan bermain seperti kapan harus berhenti dan kapan harus dimulai serta
memberikan kesempatan untuk mandiri. Peran orang tua lainnya dalam kegiatan bermain
anak adalah:
a.	Memotivasi
	 Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan yakin akan 		
	 kemampuan yang ia miliki.
b.	 Mengawasi
	 Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis permainannya, hal 	
	 ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti jatuh saat bermain.
c.	 Mitra
	 Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan rasa kekompakkan dan 	
	 melatih anak untuk bisa bekerja sama saat bermain.
6.	 Alat Permainan Edukatif (APE)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang bermain, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
Bagi anak bermain merupakan kebutuhan. Hampir sebagian besar waktu anak
dihabiskan dengan kegiatan bermain.
Bermain pada anak pada dasarnya tidak hanya menghabiskan waktu saja, tetapi di
dalamnya terdapat fungsi yang berguna bagi perkembangannya. Fungsi bermain bagi
anak diantaranya adalah membantu perkembangan sensorik dan motorik, membantu
perkembangan kognitif, meningkatkan sosialisasi anak, meningkatkan kreatifitas,
mengembangkan kesadaran diri dan mengembangkan nilai moral. Selain itu bermain
juga mempunyai fungsi terapeutik karena dengan bermain maka anak akan merasa
nyaman dan dapat menghilangkan stress.
1.
2.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Baiklah, setelah anda mempelajari materi tentang bermain, kini saatnya anda akan diuji
seberapa besar pemahaman anda tentang konsep bermain.
Di bawah ini ada 10 soal pilihan ganda yang harus anda jawab dengan benar. Tetapi
ingat selama menjawab pertanyaan anda tidak boleh membuka catatan atau melihat
kunci jawaban. Nah selamat mencoba…
Petunjuk: pilihlah salah satu jawaban yag menurut anda paling tepat dengan cara
menyilang salah satu option.
Bermain bagi anak merupakan…
A.	 Suatu keharusan
B.	 Suatu kebutuhan
C.	 Suatu tantangan
D.	 Suatu keinginan
E.	 Suatu paksaan
Saat bermain, anak dapat belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai
manfaat benda yang digunakan dalam permainan. Dengan demikian maka fungsi
bermain bisa untuk.…
A.	 Membantu perkembangan kognitif
B.	 Meningkatkan sosialisasi anak
C.	 Meningkatkan kreatifitas
D.	 Mengembangkan kesadaran diri
E.	 Mengembangkan nilai moral
Kreatifitas seorang anak dapat dilihat saat ia bermain…
A.	 Anak belajar mengatur perilaku dan membandingkan perilakunya dengan 		
	 perilaku orang lain.
B.	 Anak belajar benar salah dari permainan kerjasama seperti bermain sepak bola
C.	 Anak biasanya bermain bersama dengan temannya dan memainkan berbagai 		
	 jenis permainan.
D.	 Anak dapat mengetahui berbagai manfaat benda yag digunakan dalam permainan.
E.	 Anak belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan 				
	 mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan
Berdasarkan isinya, bermain dapat dibedakan menjadi…
A.	 Onlooker play
B.	 Parallel play
C.	 Solitary play
D.	 Dramatic play
E.	 Cooverative play
1.
2.
3.
4.
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Jenis permainan yang sering dilakukan oleh anak toddler adalah…
A.	 Onlooker play
B.	 Parallel play
C.	 Solitary play
D.	 Dramatic play
E.	 Cooverative play
Associative play…
A.	 Anak hanya mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, 		
	 memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya.
B.	 Anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain sendiri 		
	 dengan alat permainan yang dimilikinya.
C.	 Terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain tetapi tidak terorganisasi, 	
	 tidak ada pemimpin atau yang memimpin permainan dan tujuan permainan 		
	 tidak jelas.
D.	 Anak menggunakan alat permainan yang sama tetapi antara satu anak 			
	 dengan anak lain tidak terjadi kontak.
E.	 Aturan permainanjelas sudah ada tujuan dan pemimpin permainan.
Bermain harus disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, artinya…
A.	 Pada saat kondisi anak sedang menurun maka alat dan jenis permainan 			
	 harus disesuaikan.
B.	 Permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk pertumbuhan dan 			
	 perkembangan anak usia sekolah.
C.	 Fasilitas bermain tidak harus selalu lengkapdan mahal, yang penting 			
	 dapat merangsang stimulus anak.
D.	 Dalam aktifitas bermain anak laki-lakidan perempuan tidak dibedakan.
E.	 Alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan keamanan anak.
Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, halaman, bahkan di tempat tidur.
Hal ini berarti bahwa bermain membutuhkan…
A.	Energy
B.	Waktu
C.	 Alat permainan
D.	 Ruang untuk bermain
E.	 Teman bermain
Alat permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif
atau kecerdasan anak adalah…
A.	 Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio.
B.	 sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong.
C.	Gunting,pensil,bola,balok,lilin.
D.	 Gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
E.	 kotak, bola dan tali.
Untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam menghadapi
perbedaan, maka dalam permainan diperlukan,,,
A.	Energy
B.	Waktu
C.	 Alat permainan
D.	 Ruang untuk bermain
E.	 Teman bermain
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Kunci jawaban:
Seperti biasa, setelah anda mengisi seluruh pertanyaan, selanjutnya cocokkan jawaban
anda dengan kunci jawaban. Apabila anda menjawab semua pertanyaan dengan benar
maka anda dinyatakan lulus dan dapat berlanjut ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi
apabila jawaban anda banyak yang salah, maka anda tandai bagian mana yang salah
kemudian pelajari lagi teorinya. Setelah itu anda coba lagi untuk berlatih menjawab soal
sampai semua pertanyaan terjawab dengan benar. Jangan menyerah dan tetap semangat.
No. Jawaban
1. B
2. A
3. E
4. D
5. B
6. C
7. B
8. D
9. A
10. E
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Tugas
Mandiri
Sebagai tugas mandiri untuk kegiatan belajar 4 ini, anda diminta untuk mengidentifikasi
aktifitas bermain yang di lakukan oleh anak. Caranya:
1.	 Carilah beberapa aktifitas bermain yang dilakukan oleh anak-anak yang ada 		
	 di sekitar anda. Boleh disekitar tempat tinggal, tempat kerja atau arena bermain.
2.	 Observasi dan catatlah setiap perilaku yang diperlihatkan oleh setiap 			
	 anak yang teribat dalam permainan. Termasuk di dalamnya jenis 				
	 permainan yang dilakukan dan alat permainan yang digunakan.
3.	 Anda dapat menggunakan kamera atau video untuk mengabadikan 			
	 peristiwa tersebut.
4.	 Simpanlah catatan dan hasil observasi dengan baik sebagai bukti bahwa anda 		
	 telah melakukan tugas.
5.	 Perlihatkan pada pembimbing/instruktur apabila diminta.
6.	 Nah selamat beraksi, saya yakin tugas ini akan sangat menyenangkan bagi anda.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Sebelumandamelangkahpadamodul3,makaterlebihdahuluandaharusmenyelesaikan
dulu modul 2 ini dengan tuntas dan dinyatakan lulus. Caranya anda harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat di bawah ini. Pertanyaan yang diajukan
merupakan rangkuman dari keseluruhan kegiatan belajar pada modul 2. Seperti biasa
selama menjawab pertanyaan anda tidak diperbolehkan membuka catatan atau melihat
kunci jawaban. Jangan khawatir anda pasti bisa!
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara menyilang salah satu jawaban yang anda
anggap paling tepat!
Perkembangan manusia menyebar ke seluruh tubuh mulai dari kepala ke kaki disebut...
A.	Cephalocaudal				
B.	 Tegak lurus
C.	Proximal distal				
D.	Vertical-horizontal
E.	Dorsoventral
Di bawah ini tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak...
A.	 Faktor herediter
B.	 Faktor lingkungan
C.	 Faktor kebiasaan
D.	 Faktor internal
E.	 Faktor individu
Yang termasuk faktor internal adalah:
A.	Kecerdasan
B.	 Pengaruh hormonal
C.	 Pengaruh Emosi
D.	 Latihan fisik
E.	Radiasi
Kebutuhan dasar anak fisik-biomedis:
A.	Asah					
B.	Rekreasi
C.	Asuh					
D.	 Asah dan asuh
E.	Asih
Ikatan kasih sayang orang tua di sebut juga :
A.	Asah					D. Rekreasi
B.	Asuh					E. Asah dan asuh
C.	Asih
1.
2.
3.
4.
5.
Test
Sumatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Sumber kesenangan yang berpusat pada aktifitas oral seperti mengisap, menggigit,
mengunyah dan mengucap dicapai pada usia...
A.	 0-11 bulan				 D. 3-6 tahun
B.	 3-12 bulan				 E. 1-5 tahun
C.	 1-3 tahun
Terbentuknya kepercayaan yang diperoleh dari hubungan dengan orang lain (orang tua)
melalui pemenuhan kebutuhan dasar anak dicapai pada usia…
A.	 0-1 tahun				 D. 5-7 tahun
B.	 2-3 tahun				 E. 5-10 tahun
C.	 3-5 tahun
Pengertian Imunisasi adalah :
A.	 Proses pemberian antigen ke dalam tubuh bayi atau anak
B.	 Kuman atau racun yang telah dimatikan atau dilemahkan
C.	 Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi & anak pada penyakit tertentu
D.	 Kekebalan dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit 		
	tertentu.
E.	 Suatu proses antigen-antibody yang didapat dengan cara pemberian kuman 		
	 yang dilemahkan atau dimatikan
Pengertian Vaksin adalah :
A.	 Suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap 			
	 invasi mikroorganisme
B.	 Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi & anak pada peny tertentu
C.	 Kekebalan dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu 			
	 penyakit tertentu
D.	 Kuman atau racun yang telah dimatikan atau dilemahkan
Kekebalan aktif alamiah ;
A.	 Tubuh anak tidak membuat zat anti sendiri, tetapi kekebalan tersebut 			
	 diperoleh dari luar setelah mendapatkan zat penolak
B.	 Kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat anti
C.	 Kekebalan yang diperoleh bayi setelah lahir dari ibunya
D.	 Kekebalan yang didapat bayi setelah diberikan antigen dari luar
E.	 Tubuh anak /bayi membuat kekebalan sendiri setelah mengalami sembuh 		
	 dari suatu penyakit
Kekebalan pasif buatan
A.	 Kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat anti
B.	 Kekebalan yang diperoleh bayi setelah lahir dari ibunya
C.	 Tubuh anak /bayi membuat kekebalan sendiri setelah mengalami sembuh 		
	 dari suatu penyakit
D.	 Tubuh anak tidak membuat zat anti sendiri, tetapi kekebalan tersebut 			
	 diperoleh dari luar setelah mendapatkan zat penolak
E.	 Kekebalan yang didapat bayi setelah diberikan antigen dari luar
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Di bawah ini merupakan cara penyimpanan vaksin dalam Thermos Es yang tidak tepat…
A. Thermos tidak pecah dan tutupnya baik.
B. 1/3 dari thermos terisi es.
C. Es diletakan diatas vaksin, baik es maupun vaksin harus dibungkus 	
plastik, sehingga bila es mencair label 	 vaksin tidak rusak.
D. Hindari kontak lansung vaksin DPT, DT dan TT dengan Es 					
karena akan menggumpal(rusak)
E. Vaksin polio tidak harus diletakkan di termos es
Jadwal pemberian immunisasi Hepatitis B adalah :
A. Kurang dari 3 bulan .
B. Dapat diberikan bersamaan dengan DPT.
C. Dapat diberikan pada usia 9 bulan
D. Diberikan sekali pada usia 1 bulan
E. 12 jam setelah lahir dgn kondisi stabil, pada usia 1 bln dan 6 bln
Di bawah ini tidak termasuk aspek dalam bermain :
A. Cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial
B. Media yang baik untuk belajar
C. Tempat anak mempraktekan keterampilan dan menjadi kreatif
D. Hasil akhir merupakan tujuan
E. Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa
Pada saat bermain adakalanya anak hanya mengamati temannya bermain tanpa ikut
serta didalamnya. Jenis permainan ini disebut…
A. Onlooker play
B. Solitary play
C. Parallel play
D. Cooverative play
E. Associative play
Dalam bermain anak dapat belajar benar – salah, hal tersebut termasuk fungsi bermain
untuk perkembangan …
A.	Kognitif
B.	Sosial
C.	Moral
D.	 Kesadaran diri
E.	Komunikasi
Klasifikasi bermain menurut karakteristik sosialnya, yaitu …
A. Dramatic play
B. Social afectif play
C. Assosiative play
D. Sense of pleasure play
E. Therapeutic play
Contoh alat permainan yang dapat mengembangkan kemampuan mandiri anak untuk
menolong diri sendiri …
A.	Bola
B.	Sepeda
C.	Gunting
D.	Televisi
E.	 Kaos kaki
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Seorang anak yang bermain dengan berbagai media akan berfungsi terhadap
perkembangan :
A.	 Sensori motorik
B.	 Kesadaran diri
C.	 Terapi pengobatan
D.	 Kreatifitas
E.	Kognitif/Intelektual
Syarat Alat Permainan Edukatif bagi anak :
A. Mainan mempunyai bentuk dan tipe yang sama
B. Alat permainan yang lengkap dan sempurna
C. Diberikan dalam jumlah yang banyak dan sangat mudah dimainkan
D. Desain jelas, aman dan mudah diterima oleh semua kebudayaan
E. Menarik dan indah sesuai pertimbangan orangtua/perawat.
Bermain aktif bagi anak yang sedang sakit sulit untuk dilakukan. Hal ini terjadi karena
bermain membutuhkan…
A.	Energy
B.	 Waktu
C.	 Alat permainan
D.	 Ruang untuk bermain
E.	 Teman bermain
Alat permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik
halus anak adalah…
A.	 Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio.
B.	 Sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong.
C.	Gunting,pensil,bola,balok,lilin.
D.	 Gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
E.	 Kotak, bola dan tali.
Bimbingan antisipasi yang dapat dilakukan pada anak usia 3 tahun adalah…
A.	 Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan.
B.	 Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.
C.	 Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.
D.	 Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara 			
	 mendorong anak berinteraksi dengan temannya.
E.	 Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
Menyiapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah merupakan salah satu strategi
yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak usia…
A.	Bayi
B.	Toddler
C.	 Pra sekolah
D.	Sekolah
E.	Remaja
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Kejadian kecelakaan pada anak lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding anak
perempuan. Hal ini terjadi karena…
A.	 Anak laki-laki lebih bebas bermain dibandingkan anak perempuan.
B.	 Anak laki-laki lebih banyak menggunakan motorik kasar dalam aktifitasnya 		
	 terutama bermain.
C.	 Anak perempuan cenderung pasif dibandingkan dengan anak laki-laki.
D.	 Orang tua lebih percaya pada anak laki-laki pada saat bermain.
E.	 Anak laki-laki lebih percaya diri dalam melakukan aktifitasnya dibanding 			
	 anak perempuan
Untuk menghindarkan kejadian aspirasi maka orang tua sebaiknya…
A.	 Buang peralatan yang mengandung zat kimia seperti baterai bekas
B.	 Jauhkan bahan-bahan dari plastik dari jangkauan anak
C.	 Beri penghalang di tempat tidur bayi
D.	 Jangan letakkan anak di tempat yang tinggi
E.	 Jauhkan benda-benda kecil seperti kancing dari jangkauan anak
Untuk menghindari bahaya luka bakar, maka pencegahan yang dapat dilakukan
diantaranya adalah…
A.	 Simpan bahan-bahan kimia di tempat yang aman
B.	 Cek air mandi sebelum dipakai
C.	 Awasi anak saat main di sumber air
D.	 Hindari sudut permukaan tajam
E.	 Simpan kantung plastik di lemari
Kecelakaan yangpaling sering terjadi pada anak toddler adalah…
A.	Keracunan
B.	 Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
C.	Tenggelam
D.	Aspirasi
E.	 Kecelakaan lalu lintas
Pemahaman yang perlu diberikan pada remaja diantaranya adalah…
A.	 Pendidikan tentang cara bersepeda yang benar
B.	 Beri pengertian bahwa berkendara adalah kegiatan yang membahayakan
C.	 Beri pemahaman pada anak untuk mentaati aturan sekolah
D.	 Berikan pemahaman tentang aturan dan cara berlalu lintas yang benar
E.	 Ajarkan anak untuk tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
Untuk menghindari bahaya jatuh pada anak toddler, maka pencegahan yang dapat
dilakukan adalah…
A.	 Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
B.	 Cek air mandi sebelum dipakai.
C.	 Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
D.	 Jangan biarkan kabel listrik menggantung/menjuntai ke lantai.
E.	 Awasi anak pada saat memanjat, lari, lompat.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN
1. A 11. D 21. A
2. C 12. E 22. C
3. A 13. E 23. A
4. C 14. D 24. C
5. C 15. A 25. B
6. A 16. C 26. E
7. A 17. C 27. B
8. C 18. E 28. B
9. D 19. D 29. D
10. E 20. D 30. E
Kunci jawaban:
Setelah anda mengisi seluruh pertanyaan, selanjutnya cocokkan jawaban anda dengan
kunci jawaban. Apabila anda menjawab semua pertanyaan dengan benar maka anda
dinyatakan lulus dan dapat berlanjut ke modul berikutnya. Tetapi apabila jawaban anda
banyak yang salah, maka anda tandai bagian mana yang salah kemudian pelajari lagi
teorinya.Setelahituandacobalagiuntukberlatihmenjawabsoalsampaisemuapertanyaan
terjawab dengan benar. Jangan menyerah dan tetap semangat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Depkes RI. (2006). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang anak di tingkat pelayanan dasar. Jakarta: Dirjen Binkesmas.
Depkes RI. (2005). Pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas. Jakarta: Direktorat
Jendral PPM & PL Depkes RI.
Hidayat, Aziz Alimul. (2005). Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam, Susilaningrum & utami .(2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk
perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika
Satgas Imunisasi IDAI. (2008). Pedoman Imunisasi di Indonesia.Jakarta: Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Satgas Imunisasi IDAI. (2011). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke 4. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Soetjiningsih. (1995). Pertumbuhan dan perkembangan anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
Wong, D L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik edisi 4, Jakarta:EGC.
Acuan Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
Daftar
Gambar
http://1.bp.blogspot.com/-P6UqtvjuR3o/Tst2aU1XHwI/AAAAAAAAADw/bFG7-
DhincQ/s1600/Bayi-bermain.jpg
http://sariasih.com/lvl2/images/stories/menyusui.jpg
https://paudgrobogan.files.wordpress.com/2010/03/anak-paud-skb-grobogan.jpg
http://kumpulanfotogambarwallpaperterbaru.blogspot.com/2015/03/kumpu-
lan-foto-bayi-laki-laki-lucu-dan-menggemaskan-terbaru.html
https://mhs.blog.ui.ac.id/zhafirah.salsabila/files/2014/03/tes.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-2rKpErcF3kY/UqNLDw0_iII/AAAAAAAAAy4/zsN0Q6Afr1E/
s1600/baby+group-of-babies-27462-hd-wallpapers.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_F1w6HVvyob4/S0_hHD1sp0I/AAAAAAAAABE/cWTE-_
fq1h8/s1600-h/mutation.jpg
http://img.archiexpo.com/images_ae/photo-g/conference-table-laptop-contempo-
rary-adjustable-58009-2911097.jpg
https://mytororo.files.wordpress.com/2013/12/katarak-pada-bayi.jpg
https://www.twah.org.hk/getimage/index/action/images/directShow/1/name/
543f6ac30b267.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-J9bbQTz1-EM/Ud3g4x4TlpI/AAAAAAAAAD8/KA_st-
BO-ujw/s1600/bayi2.jpg
https://diarysepti.files.wordpress.com/2013/12/wallp61.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-pLUVvdLAlDU/T0OPZO0OqGI/AAAAAAAAASQ/ZcWfYcb-
Nl7c/s1600/DSC_6882.jpg
http://pondokibu.com/wp-content/uploads/2013/09/daya-tahan-tubuh-anak.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/Corynebacterium_diphthe-
riae_Gram_stain.jpg
http://www.kabarmaya.com/wp-content/uploads/2015/01/anak.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanUwes Chaeruman
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partumRiska Ramadhana
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepChristine Aie
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusdian sanjaya
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaVerar Oka
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 

What's hot (20)

Analisa data
Analisa data Analisa data
Analisa data
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Intervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdfIntervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdf
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partum
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 

Viewers also liked

Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisaspjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbsModul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbspjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakpjj_kemenkes
 
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolahpjj_kemenkes
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanpjj_kemenkes
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
 
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasiModul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasipjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danpjj_kemenkes
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbsModul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
Modul 4 kb3 manajemen terpadu balita sakit mtbs
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
 
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 
Modul 7 kb 3
Modul 7   kb 3Modul 7   kb 3
Modul 7 kb 3
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
 
Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
 
Materi kep anak
Materi kep anakMateri kep anak
Materi kep anak
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
 
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasiModul 3 3 persiapan pre dan post operasi
Modul 3 3 persiapan pre dan post operasi
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
Perkembangan Sensorik
Perkembangan SensorikPerkembangan Sensorik
Perkembangan Sensorik
 

Similar to Pertumbuhan Anak & Bermain

Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatpjj_kemenkes
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakarekchannel
 
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa AnakTugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa AnakIvarizkyArifah
 
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
PPT MODUL1  KEL- 1.pptxPPT MODUL1  KEL- 1.pptx
PPT MODUL1 KEL- 1.pptxFatinTamimah
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfwiwit69
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadianfahim alwi
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic carepjj_kemenkes
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiRizkiAlfiAltati
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan RikaSafrina
 

Similar to Pertumbuhan Anak & Bermain (20)

Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
Modul 3 kb 2
Modul 3   kb 2Modul 3   kb 2
Modul 3 kb 2
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
 
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa AnakTugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi Makalah Perkembangan Masa Anak
 
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
PPT MODUL1  KEL- 1.pptxPPT MODUL1  KEL- 1.pptx
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
 
Buletin08012009
Buletin08012009Buletin08012009
Buletin08012009
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic care
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

Pertumbuhan Anak & Bermain

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 KEPERAWATAN ANAK 1 SEMESTER 5 MODUL Yuliastati Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Upaya Mencapai Tumbuh Kembang Optimal KEGIATAN BELAJAR IV BERMAIN PADA ANAK
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia- Nya sehingga penyusunan Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Upaya Mencapai Tumbuh Kembang Optimal dapat selesai dan diterbitkan. Modul ini disusun sebagai pegangan dan panduan belajar bagi mahasiswa D III keperawatan dalam mengukuti mata kuliah Keperawatan Anak I. Ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang sudah memberikan kontribusi pada penyusunan dan penerbitan modul ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak- pihak yang membutuhkan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Daftar Istilah Anoksia embrio : Antibody : Antigen : Kern ikterus : Milieu : Narsisme : Penyakit congenital : Proksimodistal : Sepalocaudal : Stimulus : Stranger anxiety : Temper tantrum : Toilet training : Keadaan dimana embrio/janin kekurangan oksigen Glikoprotein yang teraktivasi sebagai respon terhadap antigen. Zat yang merangsang respon imun, biasanya berupa protein atau polisakarida atau molekul lainnya termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-protein pembawa atau carrier masuk ke dalam tubuh. Sindroma neurologis yang disebabkan oleh menumpuknya bilirubin indirek/tak terkonjugasi dalam otak. Lingkungan disekitar anak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berebihan. Kelainan bawaan pada bayi yang didapat selama proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Perkembangan tubuh yang terjadi dari anggota gerak kasar (motorik kasar) ke anggota gerak halus (motorik halus). Perkembangan tubuh dari kepala menuju ke anggota tubuh. Suatu hal yang merangsang terjadinya respon tertentu. Perasaan cemas anak apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenal. Respon anak biasanya menangis, memegang erat tangan atau memeluk erat ibunya/orang terdekat. Luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol yang seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Suatu upaya yang dilakukan orang tua untuk mulai mengenalkan dan melatih anak untuk buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) secara mandiri.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Salam hangat, Setelah anda mempelajari dan memahami modul 1 tentang konsep dasar keperawatan anak, maka dalam modul 2 ini anda akan mempelajaritentang bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Seperti yang kita ketahui anak adalah individu yang unik dengan karakteristik yang berbeda dari orang dewasa. Karakteristik utama yang ada pada anak dan tidak ditemui pada orang dewasa adalah ia berada dalam masa proses pertumbuhan dan perkembangan dari sejak konsepsi sampai remaja.Proses pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh 2 hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik dan kelainan kromosom serta faktor eksternal terdiri dari asupan gizi, paparan penyakit atau toksin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi dan psikologis ibu. Agar tumbuh kembang anak dapat optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya, maka diperlukan upaya-upaya untuk mecapainya melalui asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Pemenuhan kebutuhan ini diberikan oleh orang tua dan orang disekitar anak sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Agar memudahkan anda belajar, maka modul ini dikemas dalam 4 kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi waktu 8 jam. Kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut: Gambar : Peranan orang tua pada anak
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2  Kegiatan belajar 1: konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak  Kegiatan belajar 2: anticipatory guidancedan pencegahan kecelakaan pada anak  Kegiatan belajar 3: imunisasi pada bayi dan anak  Kegiatan belajar 4: bermain pada anak Oleh karena itu setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat: 1). menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak; 2). Menjelaskan petunjuk antisipasi dan pencegahan kecelakaan pada anak 3). Menjelaskan imunisasi apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan anak. Serta 4). Menjelaskan tentang pentingnya kebutuhan bermain bagi anak. Proses pembelajaran dalam modul 2 yang sekarang sedang anda ikuti ini dapat berjalan dengan baik apabila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1. Pahami dulu semua materi yang ada dalam modul 1 karena itu merupakan dasar bagi anda untuk memahami keperawatan anak. 2. Berusahalah untuk konsentrasi dalam membaca setiap materi yang terdapat di dalam modul ini sehingga anda dapat memahami apa yang dimaksud. 3. Belajarlah secara berurutan mulai dari kegiatan belajar 1 sampai selesai kemudian baru dilanjutkan ke kegiatan belajar 2 dan selanjutnya. Hal ini penting untuk menyusun pola pikir anda sehingga menjadi terstruktur. 4. Keberhasilan proses belajar modul ini akan sangat tergantung pada kesungguhan anda dalam membaca, memahami dan mengerjakan semua latihan yang diberikan. Untuk itu jangan tergesa-gesa dalam mempelajari modul ini. Apabila anda kesulitan belajar sendiri, anda boleh belajar bersama teman-teman sejawat anda. 5. Bila anda menemui kesulitan, silakan hubungi instruktur/widiaiswara pembimbing atau fasilitator yang telah ditunjuk didaerah yang terdekat dengan anda. Selamat belajar, semoga anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini untuk bekal anda dalam melaksanakan tugas dan pengabdian yang anda lakukan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 setelah selesai mempelajari materi tentang bermain, anda diharapkan dapat menerapkan strategi bermain dalam asuhan keperawatan anak Kegiatan Belajar 4 BERMAIN PADA ANAK Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Pengertian bermain 2. Fungsi bermain 3. Jenis-jenis permainan 4. Pedoman bermain 5. Karakteristik permainan sesuai usia Setelah mempelajari materi ini, anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian bermain dengan tepat 2. Menjelaskan fungsi bermain 3. Menjelaskan jenis-jenis permainan 4. Menjelaskan pedoman bermain 5. Menjelaskankarakteristik permainan sesuai usia Gambar : Bermain Pada Anak Pokok-pokok Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Uraian Materi Anak bermain pada dasarnya agar ia memperoleh kesenangan, sehingga tidak akan merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makan, perawatan dan cinta kasih. Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris-motorik, perkembangan sosial, perkembangan kreativitas, perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi (Soetjiningsih, 1995). Untuk lebih jelasnya dibawah ini terdapat beberapa fungsi bermain pada anak diantaranya :Gambar : Fungsi Bermain bersama Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermainanak akan berkata-kata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukandan mengenal waktu, jarak, serta suara . (Wong, 2004). Bermain juga merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Hidayat, 2005). Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak (Nursalam, 2005). a. Membantu perkembangan sensorik dan motorik Cara yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang sensorik dan motorik terutama pada bayi. Rangsangan bisa berupa taktil, audio dan visual. Anak yang sejak lahir telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka di kemudian hari kemampuan visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru dilihatnya.Demikian juga pendengaran,apabila sejak bayi dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran dikemudian hari lebih cepat berkembang dibandingkan tidak ada stimulasi sejak dini. 1. Pengertian bermain 2. Fungsi Bermain
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 b. Membantu perkembangan kognitif c. Meningkatkan sosialisasi anak d. Meningkatkan kreatifitas e. Meningkatkan kesadaran diri f. Mempunyai nilai terapeutik g. Mempunyai nilai moral pada anak Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat pada saat anak sedang bermain. Anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan. Dengan demikian maka fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan perkembangan kognitif selanjutnya. Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan. Sebagai contoh pada usia bayi ia akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama. Pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain. Pada usia toddler anak biasanya sering bermain peran seperti berpura-pura menjadi seorang guru, menjadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain- lain.Kemudian pada usia prasekolah ia sudah mulai menyadari akan keberadaan teman sebaya sehingga anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang lain. Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan. Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk mengekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar akan orang lain yang merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan. Anak belajar mengatur perilaku dan membandingkan perilakunya dengan perilaku orang lain. Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga stress dan ketegangan dapat dihindarkan. Dengan demikian bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya. Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak.Pada permainan tertentuseperti sepak bola, anak belajar benar atau salah karena dalam permainan tersebut ada aturan-aturan yang harus ditaati dan tidak boleh dilanggar. Apabila melanggar, maka konsekuensinya akan mendapat sanksi. Anak juga belajar benar atau salah dari budaya di rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Dalam bermain kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak, diantaranya bersifat aktif danbersifatpasif,sifatdemikianakanmemberikanjenispermainanyangberbeda.Dikatakan bermain aktif jika anak berperan secara aktif dalam permainan, selalu memberikan rangsangan dan melaksanakannya. Sedangkan bermain pasif terjadi jika anak memberikan respons secara pasif terhadap permainan dan lingkungan yang memberikan respons secara aktif. Melihat hal tersebut kita dapat mengenal macam-macam dari permainan diantaranya (Nursalam, 2005): 3. Jenis-jenis Permainan a. Berdasarkan isinya :  Bermain afektif sosial (Social affective play) Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dengan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain. Contoh : bermain “cilukba”, berbicara sambil tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan pada bayi untuk menggenggamnya.  Bermain bersenang-senang (Sense of pleasure play) Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak dan biasanya mengasyikan. Misalnya : dengan menggunakan pasir, anak akan membuat gunung-gunungan atau benda-benda apa saja yang dapat dibentuknya dangan pasir. Ciri khas permainan ini adalah anak akan semakin lama semakin asyik bersentuhan dengan alat permainan ini dan dengan permainan yang dilakukannya sehingga susah dihentikan.  Bermain keterampilan (Skill play) Sesuai dengan sebutannya, permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan motorik halus. Misalnya : memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain, dan anak akan terampil naik sepeda. Jadi, keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan kegiatan permainan yang dilakukan.  Games atau permainan Games dan permainan adalah jenis permainan yang menggunakan alat tertentu dengan menggunakan perhitungan atau skor. Permainan ini bisa dilakukan oleh anak sendiri atau dengan temannya. Banyak sekali jenis permainan ini mulai dari yang sifatnya tradisional maupun modern. Misalnya: ular tangga, congklak, puzzle.  Unoccupied behavior Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya. Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau objek yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan.  Dramatic play Sesuai dengan sebutannya, pada permainan ini anak memainkan peran sabagai orang lain melalui permainanya. Anak berceloteh sambil berpakainan meniru orang dewasa, misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya dan sebagainya yang ingin ia tahu. Apabila anak bermain dengan temannya, akan terjadi percakapan di antara mereka tentang peran orang yang mereka tiru. Permainan ini penting untuk proses identifikasi anak terhadap peran tertentu.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 b. Berdasarkan karakteristik sosial :  Onlooker play Pada jenis permainan ini, anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses pengamatan terhadap permainan yang sedang dilakukan temannya.  Solitary play Pada permainan ini, anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain sendiridenganalatpermainanyangdimilikinyadanalatpermainantersebutberbedadengan alat permainan yang digunakan temannya. Tidak ada kerja sama ataupun komunikasi dengan teman sepermainanya.  Parallel play Pada permainan ini, anak dapat menggunakan alat permainan yang sama tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dengan anak lain tidak ada sosialisasi satu sama lain. Biasanya permainan ini dilakukan oleh anak toddler.  Associative play Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang memimpin permainan dan tujuan permainan tidak jelas. Contoh permainan jenis ini adalah bermain boneka, bermain hujan-hujanan, dan bermain masak-masakan.  Cooperative play Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini juga tujuan dan pemimpin permainan. Anak yang memimpin permainan mengatur dan mengarahkan anggotanya untuk bertindak dalam permainan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam permainan tersebut. Misalnya, pada permainan sepak bola, ada anak yang memimpin permainan, aturan main harus dijalankan oleh anak dan mereka harus dapat mencapai tujuan bersama yaitu memenangkan permainan dengan memasukan bola ke gawang lawan mainnya. Gambar : Cooperative play
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Menurut Supartini (2004), ada beberapa faktor yang mempengaruhi bermain, yaitu: a. Tahap perkembangan anak Aktifitas bermain yang tepat dilakukan anak, yaitu sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tentunya permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Demikian juga sebaliknya karena pada dasarnya permainan adalah alat stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, orang tua dan perawat harus mengetahui dan memberikan jenis permainan yang tepat untuk setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. b. Status kesehatan anak Untuk melakukan aktifitas bermain diperlukan energi. Walaupun demikian, bukan berarti anak tidak perlu bermain pada saat sedang sakit. Kebutuhan bermain pada anak sama halnya dengan kebutuhan bekerja pada orang dewasa. Yang terpenting pada saat kondisi anak sedang menurun atau anak terkena sakit, bahkan dirawat di rumah sakit, orang tua dan perawat harus jeli memilihkan permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan prinsip bermain pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit. c. Jenis kelamin anak Ada beberapa pandangan tentang konsep gender dalam kaitanya dengan permainan anak. Dalam melaksanakan aktifitas bermain tidak membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Permainan adalah salah satu alat untuk membantu mengenal identitas diri sehingga sebagian alat permainan anak perempuan tidak dianjurkan untuk digunakan oleh anak laki laki. d. Lingkungan Terselanggaranya aktifitas bermain yang baik untuk perkembangan anak salah satunya dipengaruhi oleh nilai moral, budaya, dan lingkungan fisik rumah. Fasilitas bermain tidak selalu harus yang dibeli di toko atau mainan jadi, tetapi lebih diutamakan yang dapat menstimulusimajinasidankreatifitasanak,bahkanseringkalimainantradisonalyangdibuat sendiri dari atau berasal dari benda-benda di sekitar kehidupan anak lebih merangsang anak untuk kreatifitas. e. Alat dan jenis permainan Orang tua harus bijaksana dalam memberikan alat permainan untuk anak. Pilih yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Label yang tertera pada mainan harus dibaca terlebih dahulu sebelum membelinya, apakah mainan tersebut sesuai dengan usia anak. Orang tua dan anak dapat memilih mainan bersama-sama, tetapi harus diingat bahwa alat permainan harus aman bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus membantu anak memilihkan mainan yang aman. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi bermain
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 5. Pedoman untuk Keamanan bermain Menurut Soetjiningsih (1995), agar anak-anak dapat bermain dengan maksimal, maka diperlukan hal-hal seperti: a. Ekstra energi Untuk bermain diperlukan energi ekstra. Anak-anak yang sakit kecil kemungkinan untuk melakukan permainan. b. Waktu Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal. c. Alat permainan Untuk bermain, alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak. d. Ruang untuk bermain Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, halaman, bahkan di tempat tidur. e. Pengetahuan cara bermain Dengan mengetahui cara bermain maka anak akan lebih terarah dan pengetahuan anak akan lebih berkembang dalam menggunakan alat permainan tersebut. f. Teman bermain Teman bermain diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam menghadapi perbedaan. Bila permainan dilakukan bersama dengan orangtua, maka hubungan orangtua dan anak menjadi lebih akrab. Gambar : Alat Permainan
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang dapat memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak,dimana melalui alat permainan ini anak akan selalu dapat mengembangkan kemampuan fisiknya,bahasa,kemampuan kognitifnyadan adaptasi sosialnya.Dalam mencapai fungsi perkembangan secara optimal,maka alat permainan ini harus aman,ukurannya sesuai dengan usia anak,modelnya jelas,menarik,sederhanadan tidak mudah rusak. Pada kenyataannya masyarakat kadang kurang memahami penggunaan alat permainan edukatif ini. Banyak orang tua membeli mainan tanpa memperdulikan kegunaannya sehingga terkadang harganya mahal tetapi tidak sesuai dengan umur anak. Untuk mengetahui alat permainan edukatif, di bawah ini beberapa contoh alat permainan yang bersifat edukatif seperti: a. Permainan sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong. Jenis ini mempunyai fungsi pendidikan dalam pertumbuhan fisik atau motorik kasar. b. Untuk mengembangkan motorik halus alat-alat permainan dapat berupa gunting,pensil,bola,balok,lilin dan sebagainya. c. Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio dan lain-lain dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif atau kecerdasan anak. d. Alat permainan seperti buku gambar, buku cerita, majalah, radio, tape dan televisi dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa, e. Alat permainan seperti gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri f. Alat permainan seperti kotak, bola dan tali, dapat digunakan untuk mengembangkan tingkah laku sosial. Selainpenggunaanalatpermainansecaraedukatif,peranorangtuaataupembimbingdalam bermain sangat penting. Orang tua harus memahami dan memiliki kemampuan tentang jenis alat permainan dan kegunaannya, sabar dalam bermain, tidak memaksakan, mampu mengkaji kebutuhan bermain seperti kapan harus berhenti dan kapan harus dimulai serta memberikan kesempatan untuk mandiri. Peran orang tua lainnya dalam kegiatan bermain anak adalah: a. Memotivasi Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan yakin akan kemampuan yang ia miliki. b. Mengawasi Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti jatuh saat bermain. c. Mitra Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan rasa kekompakkan dan melatih anak untuk bisa bekerja sama saat bermain. 6. Alat Permainan Edukatif (APE)
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang bermain, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: Bagi anak bermain merupakan kebutuhan. Hampir sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan kegiatan bermain. Bermain pada anak pada dasarnya tidak hanya menghabiskan waktu saja, tetapi di dalamnya terdapat fungsi yang berguna bagi perkembangannya. Fungsi bermain bagi anak diantaranya adalah membantu perkembangan sensorik dan motorik, membantu perkembangan kognitif, meningkatkan sosialisasi anak, meningkatkan kreatifitas, mengembangkan kesadaran diri dan mengembangkan nilai moral. Selain itu bermain juga mempunyai fungsi terapeutik karena dengan bermain maka anak akan merasa nyaman dan dapat menghilangkan stress. 1. 2. Rangkuman
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Baiklah, setelah anda mempelajari materi tentang bermain, kini saatnya anda akan diuji seberapa besar pemahaman anda tentang konsep bermain. Di bawah ini ada 10 soal pilihan ganda yang harus anda jawab dengan benar. Tetapi ingat selama menjawab pertanyaan anda tidak boleh membuka catatan atau melihat kunci jawaban. Nah selamat mencoba… Petunjuk: pilihlah salah satu jawaban yag menurut anda paling tepat dengan cara menyilang salah satu option. Bermain bagi anak merupakan… A. Suatu keharusan B. Suatu kebutuhan C. Suatu tantangan D. Suatu keinginan E. Suatu paksaan Saat bermain, anak dapat belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan. Dengan demikian maka fungsi bermain bisa untuk.… A. Membantu perkembangan kognitif B. Meningkatkan sosialisasi anak C. Meningkatkan kreatifitas D. Mengembangkan kesadaran diri E. Mengembangkan nilai moral Kreatifitas seorang anak dapat dilihat saat ia bermain… A. Anak belajar mengatur perilaku dan membandingkan perilakunya dengan perilaku orang lain. B. Anak belajar benar salah dari permainan kerjasama seperti bermain sepak bola C. Anak biasanya bermain bersama dengan temannya dan memainkan berbagai jenis permainan. D. Anak dapat mengetahui berbagai manfaat benda yag digunakan dalam permainan. E. Anak belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan Berdasarkan isinya, bermain dapat dibedakan menjadi… A. Onlooker play B. Parallel play C. Solitary play D. Dramatic play E. Cooverative play 1. 2. 3. 4. Evaluasi Formatif
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Jenis permainan yang sering dilakukan oleh anak toddler adalah… A. Onlooker play B. Parallel play C. Solitary play D. Dramatic play E. Cooverative play Associative play… A. Anak hanya mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di sekitarnya. B. Anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya. C. Terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang memimpin permainan dan tujuan permainan tidak jelas. D. Anak menggunakan alat permainan yang sama tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak. E. Aturan permainanjelas sudah ada tujuan dan pemimpin permainan. Bermain harus disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, artinya… A. Pada saat kondisi anak sedang menurun maka alat dan jenis permainan harus disesuaikan. B. Permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. C. Fasilitas bermain tidak harus selalu lengkapdan mahal, yang penting dapat merangsang stimulus anak. D. Dalam aktifitas bermain anak laki-lakidan perempuan tidak dibedakan. E. Alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan keamanan anak. Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, halaman, bahkan di tempat tidur. Hal ini berarti bahwa bermain membutuhkan… A. Energy B. Waktu C. Alat permainan D. Ruang untuk bermain E. Teman bermain Alat permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif atau kecerdasan anak adalah… A. Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio. B. sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong. C. Gunting,pensil,bola,balok,lilin. D. Gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki E. kotak, bola dan tali. Untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam menghadapi perbedaan, maka dalam permainan diperlukan,,, A. Energy B. Waktu C. Alat permainan D. Ruang untuk bermain E. Teman bermain 5. 6. 7. 8. 9. 10.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Kunci jawaban: Seperti biasa, setelah anda mengisi seluruh pertanyaan, selanjutnya cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban. Apabila anda menjawab semua pertanyaan dengan benar maka anda dinyatakan lulus dan dapat berlanjut ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi apabila jawaban anda banyak yang salah, maka anda tandai bagian mana yang salah kemudian pelajari lagi teorinya. Setelah itu anda coba lagi untuk berlatih menjawab soal sampai semua pertanyaan terjawab dengan benar. Jangan menyerah dan tetap semangat. No. Jawaban 1. B 2. A 3. E 4. D 5. B 6. C 7. B 8. D 9. A 10. E
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 Tugas Mandiri Sebagai tugas mandiri untuk kegiatan belajar 4 ini, anda diminta untuk mengidentifikasi aktifitas bermain yang di lakukan oleh anak. Caranya: 1. Carilah beberapa aktifitas bermain yang dilakukan oleh anak-anak yang ada di sekitar anda. Boleh disekitar tempat tinggal, tempat kerja atau arena bermain. 2. Observasi dan catatlah setiap perilaku yang diperlihatkan oleh setiap anak yang teribat dalam permainan. Termasuk di dalamnya jenis permainan yang dilakukan dan alat permainan yang digunakan. 3. Anda dapat menggunakan kamera atau video untuk mengabadikan peristiwa tersebut. 4. Simpanlah catatan dan hasil observasi dengan baik sebagai bukti bahwa anda telah melakukan tugas. 5. Perlihatkan pada pembimbing/instruktur apabila diminta. 6. Nah selamat beraksi, saya yakin tugas ini akan sangat menyenangkan bagi anda.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Sebelumandamelangkahpadamodul3,makaterlebihdahuluandaharusmenyelesaikan dulu modul 2 ini dengan tuntas dan dinyatakan lulus. Caranya anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat di bawah ini. Pertanyaan yang diajukan merupakan rangkuman dari keseluruhan kegiatan belajar pada modul 2. Seperti biasa selama menjawab pertanyaan anda tidak diperbolehkan membuka catatan atau melihat kunci jawaban. Jangan khawatir anda pasti bisa! Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara menyilang salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat! Perkembangan manusia menyebar ke seluruh tubuh mulai dari kepala ke kaki disebut... A. Cephalocaudal B. Tegak lurus C. Proximal distal D. Vertical-horizontal E. Dorsoventral Di bawah ini tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak... A. Faktor herediter B. Faktor lingkungan C. Faktor kebiasaan D. Faktor internal E. Faktor individu Yang termasuk faktor internal adalah: A. Kecerdasan B. Pengaruh hormonal C. Pengaruh Emosi D. Latihan fisik E. Radiasi Kebutuhan dasar anak fisik-biomedis: A. Asah B. Rekreasi C. Asuh D. Asah dan asuh E. Asih Ikatan kasih sayang orang tua di sebut juga : A. Asah D. Rekreasi B. Asuh E. Asah dan asuh C. Asih 1. 2. 3. 4. 5. Test Sumatif
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Sumber kesenangan yang berpusat pada aktifitas oral seperti mengisap, menggigit, mengunyah dan mengucap dicapai pada usia... A. 0-11 bulan D. 3-6 tahun B. 3-12 bulan E. 1-5 tahun C. 1-3 tahun Terbentuknya kepercayaan yang diperoleh dari hubungan dengan orang lain (orang tua) melalui pemenuhan kebutuhan dasar anak dicapai pada usia… A. 0-1 tahun D. 5-7 tahun B. 2-3 tahun E. 5-10 tahun C. 3-5 tahun Pengertian Imunisasi adalah : A. Proses pemberian antigen ke dalam tubuh bayi atau anak B. Kuman atau racun yang telah dimatikan atau dilemahkan C. Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi & anak pada penyakit tertentu D. Kekebalan dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu. E. Suatu proses antigen-antibody yang didapat dengan cara pemberian kuman yang dilemahkan atau dimatikan Pengertian Vaksin adalah : A. Suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap invasi mikroorganisme B. Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi & anak pada peny tertentu C. Kekebalan dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu D. Kuman atau racun yang telah dimatikan atau dilemahkan Kekebalan aktif alamiah ; A. Tubuh anak tidak membuat zat anti sendiri, tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah mendapatkan zat penolak B. Kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat anti C. Kekebalan yang diperoleh bayi setelah lahir dari ibunya D. Kekebalan yang didapat bayi setelah diberikan antigen dari luar E. Tubuh anak /bayi membuat kekebalan sendiri setelah mengalami sembuh dari suatu penyakit Kekebalan pasif buatan A. Kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat anti B. Kekebalan yang diperoleh bayi setelah lahir dari ibunya C. Tubuh anak /bayi membuat kekebalan sendiri setelah mengalami sembuh dari suatu penyakit D. Tubuh anak tidak membuat zat anti sendiri, tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah mendapatkan zat penolak E. Kekebalan yang didapat bayi setelah diberikan antigen dari luar 6. 7. 8. 9. 10. 11.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Di bawah ini merupakan cara penyimpanan vaksin dalam Thermos Es yang tidak tepat… A. Thermos tidak pecah dan tutupnya baik. B. 1/3 dari thermos terisi es. C. Es diletakan diatas vaksin, baik es maupun vaksin harus dibungkus plastik, sehingga bila es mencair label vaksin tidak rusak. D. Hindari kontak lansung vaksin DPT, DT dan TT dengan Es karena akan menggumpal(rusak) E. Vaksin polio tidak harus diletakkan di termos es Jadwal pemberian immunisasi Hepatitis B adalah : A. Kurang dari 3 bulan . B. Dapat diberikan bersamaan dengan DPT. C. Dapat diberikan pada usia 9 bulan D. Diberikan sekali pada usia 1 bulan E. 12 jam setelah lahir dgn kondisi stabil, pada usia 1 bln dan 6 bln Di bawah ini tidak termasuk aspek dalam bermain : A. Cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial B. Media yang baik untuk belajar C. Tempat anak mempraktekan keterampilan dan menjadi kreatif D. Hasil akhir merupakan tujuan E. Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa Pada saat bermain adakalanya anak hanya mengamati temannya bermain tanpa ikut serta didalamnya. Jenis permainan ini disebut… A. Onlooker play B. Solitary play C. Parallel play D. Cooverative play E. Associative play Dalam bermain anak dapat belajar benar – salah, hal tersebut termasuk fungsi bermain untuk perkembangan … A. Kognitif B. Sosial C. Moral D. Kesadaran diri E. Komunikasi Klasifikasi bermain menurut karakteristik sosialnya, yaitu … A. Dramatic play B. Social afectif play C. Assosiative play D. Sense of pleasure play E. Therapeutic play Contoh alat permainan yang dapat mengembangkan kemampuan mandiri anak untuk menolong diri sendiri … A. Bola B. Sepeda C. Gunting D. Televisi E. Kaos kaki 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 Seorang anak yang bermain dengan berbagai media akan berfungsi terhadap perkembangan : A. Sensori motorik B. Kesadaran diri C. Terapi pengobatan D. Kreatifitas E. Kognitif/Intelektual Syarat Alat Permainan Edukatif bagi anak : A. Mainan mempunyai bentuk dan tipe yang sama B. Alat permainan yang lengkap dan sempurna C. Diberikan dalam jumlah yang banyak dan sangat mudah dimainkan D. Desain jelas, aman dan mudah diterima oleh semua kebudayaan E. Menarik dan indah sesuai pertimbangan orangtua/perawat. Bermain aktif bagi anak yang sedang sakit sulit untuk dilakukan. Hal ini terjadi karena bermain membutuhkan… A. Energy B. Waktu C. Alat permainan D. Ruang untuk bermain E. Teman bermain Alat permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak adalah… A. Buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio. B. Sepeda roda tiga atau dua,bola,mainan yang ditarik dan didorong. C. Gunting,pensil,bola,balok,lilin. D. Gelas plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki E. Kotak, bola dan tali. Bimbingan antisipasi yang dapat dilakukan pada anak usia 3 tahun adalah… A. Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan. B. Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa. C. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual. D. Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara mendorong anak berinteraksi dengan temannya. E. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda. Menyiapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak usia… A. Bayi B. Toddler C. Pra sekolah D. Sekolah E. Remaja 19. 20. 21. 22. 23. 24.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Kejadian kecelakaan pada anak lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Hal ini terjadi karena… A. Anak laki-laki lebih bebas bermain dibandingkan anak perempuan. B. Anak laki-laki lebih banyak menggunakan motorik kasar dalam aktifitasnya terutama bermain. C. Anak perempuan cenderung pasif dibandingkan dengan anak laki-laki. D. Orang tua lebih percaya pada anak laki-laki pada saat bermain. E. Anak laki-laki lebih percaya diri dalam melakukan aktifitasnya dibanding anak perempuan Untuk menghindarkan kejadian aspirasi maka orang tua sebaiknya… A. Buang peralatan yang mengandung zat kimia seperti baterai bekas B. Jauhkan bahan-bahan dari plastik dari jangkauan anak C. Beri penghalang di tempat tidur bayi D. Jangan letakkan anak di tempat yang tinggi E. Jauhkan benda-benda kecil seperti kancing dari jangkauan anak Untuk menghindari bahaya luka bakar, maka pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah… A. Simpan bahan-bahan kimia di tempat yang aman B. Cek air mandi sebelum dipakai C. Awasi anak saat main di sumber air D. Hindari sudut permukaan tajam E. Simpan kantung plastik di lemari Kecelakaan yangpaling sering terjadi pada anak toddler adalah… A. Keracunan B. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda. C. Tenggelam D. Aspirasi E. Kecelakaan lalu lintas Pemahaman yang perlu diberikan pada remaja diantaranya adalah… A. Pendidikan tentang cara bersepeda yang benar B. Beri pengertian bahwa berkendara adalah kegiatan yang membahayakan C. Beri pemahaman pada anak untuk mentaati aturan sekolah D. Berikan pemahaman tentang aturan dan cara berlalu lintas yang benar E. Ajarkan anak untuk tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar. Untuk menghindari bahaya jatuh pada anak toddler, maka pencegahan yang dapat dilakukan adalah… A. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari. B. Cek air mandi sebelum dipakai. C. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman. D. Jangan biarkan kabel listrik menggantung/menjuntai ke lantai. E. Awasi anak pada saat memanjat, lari, lompat. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN 1. A 11. D 21. A 2. C 12. E 22. C 3. A 13. E 23. A 4. C 14. D 24. C 5. C 15. A 25. B 6. A 16. C 26. E 7. A 17. C 27. B 8. C 18. E 28. B 9. D 19. D 29. D 10. E 20. D 30. E Kunci jawaban: Setelah anda mengisi seluruh pertanyaan, selanjutnya cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban. Apabila anda menjawab semua pertanyaan dengan benar maka anda dinyatakan lulus dan dapat berlanjut ke modul berikutnya. Tetapi apabila jawaban anda banyak yang salah, maka anda tandai bagian mana yang salah kemudian pelajari lagi teorinya.Setelahituandacobalagiuntukberlatihmenjawabsoalsampaisemuapertanyaan terjawab dengan benar. Jangan menyerah dan tetap semangat.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Depkes RI. (2006). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan dasar. Jakarta: Dirjen Binkesmas. Depkes RI. (2005). Pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas. Jakarta: Direktorat Jendral PPM & PL Depkes RI. Hidayat, Aziz Alimul. (2005). Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, Susilaningrum & utami .(2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika Satgas Imunisasi IDAI. (2008). Pedoman Imunisasi di Indonesia.Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Satgas Imunisasi IDAI. (2011). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke 4. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Soetjiningsih. (1995). Pertumbuhan dan perkembangan anak. Jakarta: EGC. Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC. Wong, D L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik edisi 4, Jakarta:EGC. Acuan Pustaka
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 23 Daftar Gambar http://1.bp.blogspot.com/-P6UqtvjuR3o/Tst2aU1XHwI/AAAAAAAAADw/bFG7- DhincQ/s1600/Bayi-bermain.jpg http://sariasih.com/lvl2/images/stories/menyusui.jpg https://paudgrobogan.files.wordpress.com/2010/03/anak-paud-skb-grobogan.jpg http://kumpulanfotogambarwallpaperterbaru.blogspot.com/2015/03/kumpu- lan-foto-bayi-laki-laki-lucu-dan-menggemaskan-terbaru.html https://mhs.blog.ui.ac.id/zhafirah.salsabila/files/2014/03/tes.jpg http://2.bp.blogspot.com/-2rKpErcF3kY/UqNLDw0_iII/AAAAAAAAAy4/zsN0Q6Afr1E/ s1600/baby+group-of-babies-27462-hd-wallpapers.jpg http://2.bp.blogspot.com/_F1w6HVvyob4/S0_hHD1sp0I/AAAAAAAAABE/cWTE-_ fq1h8/s1600-h/mutation.jpg http://img.archiexpo.com/images_ae/photo-g/conference-table-laptop-contempo- rary-adjustable-58009-2911097.jpg https://mytororo.files.wordpress.com/2013/12/katarak-pada-bayi.jpg https://www.twah.org.hk/getimage/index/action/images/directShow/1/name/ 543f6ac30b267.jpg http://2.bp.blogspot.com/-J9bbQTz1-EM/Ud3g4x4TlpI/AAAAAAAAAD8/KA_st- BO-ujw/s1600/bayi2.jpg https://diarysepti.files.wordpress.com/2013/12/wallp61.jpg http://1.bp.blogspot.com/-pLUVvdLAlDU/T0OPZO0OqGI/AAAAAAAAASQ/ZcWfYcb- Nl7c/s1600/DSC_6882.jpg http://pondokibu.com/wp-content/uploads/2013/09/daya-tahan-tubuh-anak.jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/Corynebacterium_diphthe- riae_Gram_stain.jpg http://www.kabarmaya.com/wp-content/uploads/2015/01/anak.jpg
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015