Modul ini membahas hipertensi gravidarum yang merupakan komplikasi kehamilan berupa peningkatan tekanan darah. Bidan berperan mendeteksi dan merujuk ibu hamil dengan komplikasi tersebut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, patofisiologi, diagnosis, dan penanganan umum serta khusus hipertensi gravidarum seperti pantauan tekanan darah dan proteinuria, serta konseling pasien dan keluarga.
1. MODUL5Mata Kuliah: Askeb Asuhan Kehamilan
Penulis: Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT, M.Keb
Kegiatan Belajar 2
“Hipertensi Gravidarum”
Prodi: D3 Kebidanan
Semester: 03
Bidan berperan
mengenali komplikasi
dan hipertensi dalam
kehamilan sebagai
tanda bahaya
kehamilan,
melakukan deteksi
dan pertolongan
pertama pada
tatanan pelayanan
primer, dalam rangka
proses rujukan
maupun
penyelamatan jiwa
ibu dan janin.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
2. Hipertensi
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 2
4. Hipertensi gravidarum
Adalah keadaan dengan tekanan darah
diastolik minimal 90 mmhg atau
tekanan sistolik minimal 140 mmhg,
atau kenaikan tekanan diastolik
minimal 15 mmhg atau kenaikan
tekanan sistolik minimal 30 mmhg.
Tekanan darah harus diukur paling
sedikit 2 kali dengan selang waktu 4
jam.
5. Rekan mahasiswa,
Mari kita klasifikasikan apa saja yang termasuk
dalam Hipertensi Gravidarum menurut:
“Report of The National High Blood Pressure
Education Program Working Group on High
Blood Pressure in Pregnancy”
6. Hipertensi Kronik
Adalah penyakit hipertensi yang menetap &
sudah diderita sebelum kehamilan/timbul
sebelum umur kehamilan 20 minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosis pada
umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi
menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
7. Hipertensi Kronik Dengan
Superimposed
Preeklampsia/eklampsia adalah hipertensi
kronik disertai tanda-tanda
preeklampsia/eklampsia atau hipertensi kronik
disertai proteinuria, udema atau keduanya,
pada superimposed eklampsia, hipertensi
kronik disertai kejang.
8. Hipertensi gestasional
(transient hypertension)
Adalah hipertensi yang timbul akibat
kehamilan tanpa disertai proteinuria dan
hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca
persalinan atau kehamilan dengan tanda-
tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
9. Preeklampsia
Adalah hipertensi yang terjadi akibat
kehamilan setelah umur kehamilan 20 minggu
disertai dengan proteinuria, edema atau
keduanya.
10. Eklampsia
Adalah preeklampsia yang disertai dengan
kejang-kejang dan atau koma. Kejang-
kejang yang bukan disebabkan oleh
penyakit neurologis lain seperti epilepsi.
11. y a n g d a p a t t e r j a d i d a l a m
Hipertensi Kehamilan
L a l u a p a s a j a
Faktor Resiko
27. Hipertensi dalam kehamilan meliputi hipertensi
karena kehamilan & hipertensi kronik
meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan
20 minggu atau sudah mempunyai keadaan
hipertensi sebelum hamil.
28. Nyeri kepala, kejang dan hilangnya kesadaran
sering berhubungan dengan hipertensi
dalam kehamilan. Keadaan lain yang dapat
mengakibatkan kejang ialah epilepsi, malaria,
trauma kepala, meningitis, ensefalitis dll.
29. Penatalaksanaan
Hipertensi Gravidarum
Rekan mahasiswa, mari kita kenali
penanganan umum dan khusus pada
pasien hipertensi gravidarum,
khususnya pada hipertensi kronik atau
hipertensi kehamilan tanpa proteinuria
pada umur kehamilan <20 minggu.
38. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar2
“Hipertensi Gravidarum”. Apakah Saudara telah mengerti dan
memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke
Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai