SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
 BAB I
 PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Preeklamsia adalah gejala terjadinya hipertensi pada masa kehamilan di
atas 20 minggu yang ditandai dengan 3 gejala khas, yakni naiknya tekanan darah
di atas 140/90 mmHG, pembengkakan anggota tubuh, dan adanya protein di
dalam air seni ibu. Kehamilan ganda, obesitas, sejarah medis adanya darah
tinggi, diabetes atau kelainan ginjal dan kehamilan pada masa remaja atau di atas
40 tahun merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko pre-eklampsia.
Pada kondisi hamil, tekanan darah ibu seharusnya normal atau justru lebih rendah
karena seorang wanita hamil, maka tubuhnya secara otomatis akan
mengencerkan dan menambah volume darahnya. Gunanya adalah agar bisa lebih
banyak mengalirkan oksigen dan sari makanan ke janin. Selain itu, penambahan
volume darah juga sebagai persiapan untuk proses melahirkan (di mana si ibu
akan mengeluarkan banyak darah) sehingga kelak tidak kekurangan darah.
Penyebab pasti Preeklamsia hingga saat ini tidak diketahui dengan jelas. Diduga
karena kondisi plasentanya, kekurangan oksigen atau ada gangguan di pembuluh
darah. Kondisi ini harus mendapat perhatian khusus, karena akibatnya bisa
membahayakan (Asniar 2013).
 B. Rumusan Masalah
 Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi dalam
penelitian ini adalah berapa persentase faktor risiko ibu hamil yang
mengalami Preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
tahun 2014 s.d. 2015 ?
 C. Tujuan Penelitian
 1. Tujuan Umum
 Mengidentifikasi persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami
preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun
2014 s.d. 2015.
 2. Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia
berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Tahun 2014 s.d. 2015.
 Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia
berdasarkan gravida di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Tahun 2014 s.d. 2015.
 Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia
berdasarkan faktor lain di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Tahun 2014 s.d 2015.s
 D. Manfaat Penelitian
 1. Teoretis
 Dapat menambah wawasan dan informasi ilmiah dalam ilmu kebidanan
khususnya tentang gambaran factor resiko ibu hamil dengan preeklamsia
serta sebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru
khususnya dalam ilmu kebidanan.
 2. Praktis
 Bagi Tempat Peneliti
 Sebagai sumber informasi dalam memberikan penyuluhan pada ibu
hamil tentang Preeklamsia
 Bagi Institusi Kebidanan
 Sebagai penambahan informasi untuk mahasiswi jurusan kebidanan
dalam melakukan penelitian kebidan selanjutnya yang berkaitan dengan
preeklamsia .
 Bagi Peneliti
 Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengaplikasikan
mata kuliah metode penelitian.

 BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
 A.Telaah Pustaka
 Kehamilan
 Definisi Kehamilan
 Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode
antepartum (Varney, 2006). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,
2007).
 Proses Kehamilan
 6
 Secara medis, kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh
spermatozoa dari pria. Sel telur yang dibuahiakan berkembang jadi bakal embrio yang
kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan
menempel di selaput lender rahim yang terletak dirongga rahim Diagnosa Kehamilan
 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
 BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
 A.Telaah Pustaka
 Kehamilan
 Definisi Kehamilan
 Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode
antepartum (Varney, 2006). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,
2007).
 Proses Kehamilan
 6
 Secara medis, kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh
spermatozoa dari pria. Sel telur yang dibuahiakan berkembang jadi bakal embrio yang
kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan
menempel di selaput lender rahim yang terletak dirongga rahim Diagnosa Kehamilan
 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
 Perubahan Fisiologis dan Psikologis
 Perubahan Fisiologis Ibu
 Uterus
 Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat
akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi
lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan
janin (Manuaba, 2010).
 Ovarium
 Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada usia 16 minggu (Manuaba, 2010).
 c) Vagina dan Perineum
 Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya
peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah
 Perubahan-Perubahan Psikologis dalam Kehamilan
 Perubahan psikologis trimester I
 Segera setelah konsepsi kadar harmon progesteron dan estrogen dalam tubuh
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah,
lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali
membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada awal kehamilan, ibu berharap untuk
tidak hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda
untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya
masih kecil.
 Perubahan psikologis trimester II
 Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan merasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
 Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor sosial budaya
dan ekonomi.
 Faktor Fisik
 Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut. Status kesehatan dapat
diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, Puskesmas,
Rumah Bersalin atau Poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat
berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk
bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen
dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga
terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.
 Faktor Psikologis
 Stess
 Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami
keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani
dengan baik
 Dukungan keluarga
 Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga
mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka
ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan
dan masa nifas.
 Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi
 Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja
ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu
 Preeklamsia
 Definisi Preeklamsia
 Preeklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umunya terjadi
dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya
pada molahidatidosa (Wiknjosastro H, 2007). Hipertensi adalah tekanan
darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4 – 6 jam pada wanita yang
sebelumnya normotensi. Bila ditemukan tekanan darah tinggi ( ≥ 140/90
mmHg ) pada ibu hamil, lakukan pemeriksaan kadar protein urin dengan
tes celup urin atau protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis (WHO,
2013). Klasifikasi Preeklamsia adalah sebagai berikut
 Preeklamsia Ringan
 Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria
dan/atau edema pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada
masa nifas. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu
pada penyakit trofoblas (Nugroho T, 2010).
 Preeklamsia Berat/Eklamsia
Bila salah satu diantara gejala atau tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat
digolongkan preeklampsia berat :
a) tekanan darah 160/110 mmHg.
b) oliguria, urin kurang dari 400cc/24jam.
c) proteinuria lebih dari 0.3 gr/liter.
Etiologi
 Apa yang menjadi penyebab Preeklamsia dan
eklamsia sampai sekarang belum diketahui. Telah terdapat
banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-sebab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat
memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat
diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut:
 Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas,
kehamilan ganga, hidramnion, dan mola hidatidosa
 Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya
kehamilan
 Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan
kematian janin dalam uterus
 Sebab jarangnya terjadi eklamsia pada kehamilan-kehamilan
berikutnya
 Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan
koma.
 (c). Patofisiologi
 Preeklamsia ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar
pemeriksaan anatomi patologik berasal dari penderita eklamsia yang meninggal. Pada penyelidikan akhir-
akhir ini dengan biopsies hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu
pada Preeklamsia tidak banyak berbeda dari pada yang ditemukan pada preeklamsia. Perlu dikemukakan
disini bahwa tidak ada perubahan hitopatologik yang khas pada preeklamsia dan eklamsia. Perdarahan,
dan thrombosis pembuluh darah kecil pada penyakit ini dapat ditemukan dalam berbagai alat tubuh.
Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam
pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam pathogenesis kelainan-kelainan tersebut.
 Perubahan anatomi patologik
 Plasenta
 Pada Preeklamsia terdapat spasmus arteriola spiralis desi dua dengan akibat menurunya aliran darah ke
plasenta. Perubahan plasenta normal sebagai akibat tuanya kehamilan, seperti menipisnya sinsitium,
menebalnya dinding pembuluh darah dalam filli karena fibrosis, dan konfersi mesoderm menjadi jaringan
fibotik, dipercepat prosesnya pada Preeklamsia dan hipertensi.
 Ginjal
 Alat ini besarnya normal atau dapat membengkak. Dan pada simpai ginjal dan pada pemotongan
mungkin ditemukan perdarahan-perdaran kecil. Penyelidikan biopsie pada ginjal oleh Altchek dan kawan-
kawanya (1968) menunjukan pada Preeklamsia bahwa kelainan gomerulus berupa :
 Hyperplasia sel-sel jukstaglomeruler
 Kelainan pada tubulus-tubulus Henle
 Spasmus pembuluh darah ke glomerulus
 Hati
 Alat ini besarnya normal, pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan yang tidak
teratur. Pada periksaan mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobules, disertai
thrombosis pada pembuluh darah kecil terutama disekitar vena porta.walaupun umumnya lokasi ialah
periportal,
 Penanganan Preeklamsia
 Preeklamsia Ringan
 Pada Preeklamsia ringan, penanganan simtomatis dan
berobat jalan dengan memberikan:
 Sedative ringan (Phenobarbital 3x30 mg, valium 3x10 mg)
 Obat penunjang (vitamin B kompleks, vitamin C atau vitamin
E, zat besi)
 Nasehat (garam dalam makanan dikurangi, lebih banhyak
istrahat, baring kearah punggung janin, segera datang
memeriksakan diri, bila terdapat gejala sakit kepala, mata
kabur, edema mendadak, atau berat badan naik, pernapasan
semakin sesak, nyeri pada epigastrium, kesadaran makin
berkurang, gerak janin melemah-berkurang, pengeluaran urin
berkurang)
 Faktor Risiko Ibu Hamil yang Mengalami Preeklamsia.
 Usia
 Usia < 20 tahun (terlalu muda untuk hamil)
 Kehamilan terlalu muda adalah hamil pada usia < 20
tahun. Pada usia <20 tahun secara fisik kondisi rahim dan
panggul belum berkembang optimal, sehingga dapat
mengakibatkan risiko kesakitan dan kematian pada
kehamilan dan dapat menyebabkan pertumbuhan serta
perkembangan fisik ibu terhambat.


 Usia > 35 tahun (terlalu tua untuk hamil)
 Kehamilan terlalu tua adalah hamil diatas usia 35 tahun
kondisi kesehatan ibu dan fungsi berbagai organ dan sistem
tubuh diantaranya otot, syaraf, endokrin, dan reproduksi
mulai menurun. Pada usia lebih dari 35 tahun terjadi
penurunan curah jantung (BKKBN, 2007).
 Landasan Teori
 Kehamilan
 Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan
perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga (BKKBN, 2003).
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan
(Maulana, 2008). Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).
 Preeklamsia
 Preeklamsia/eklamsia adalah kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan
disebut dengan keracunan kehamilan, dengan tanda-tanda oedem
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi,
dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urine dari
laboratorium. Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam dibandingkan
pada tingkat preeklampsia berat (Dewi, 2009).
 Preeklamsia Ringan
 Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan /atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala
ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas
 Preeklamsia Berat
 Preeklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria
dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Sujiyatini dkk,
2009).
 Umur Ibu
 Usia adalah salah satu faktor risiko terjadinya preeklamsia.
Menurut Bobak (2006), usia yang rentan terkena preeklamsia adalah usia
< 20 atau > 35 tahun. Seperti yang telah dijelaskan Manuaba (2006),
pada usia < 20 tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk
menerima kehamilan. Hal ini akan meningkatkan terjadinya keracunan
kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan eklamsia. Sedangkan pada
usia 35 tahun atau lebih, menurut Rochjati (2006),
 rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi, dan
eklamsia. Hal ini menurut Rochjati (2006) disebabkan karena tenjadinya
perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur
lagi. Selain itu, hal ini menurut Potter (2006), juga diakibatkan karena
tekanan darah yang meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Sehingga pada usia 35 tahun atau lebih dapat cenderung meningkatkan
risiko terjadinya preeklamsia.
 C. Kerangka Konsep
 Umur
 Variabel Independen Variabel Dependen
 Gravida
 Preeklamsia
 Faktor lain





Gambar 1. Kerangka Konsep
 Keterangan :
 = Variabel Independen (variabel bebas)
 = Variabel Dependen (variabel terikat)
 = Hubungan
 D. Jalanya Pertanyaan Penelitian
 Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang
mengalami preeklamsia berdasarkan umur di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 ?
 Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang
mengalami preeklamsia berdasarkan gravida di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 ?
 Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang
mengalami preeklamsia berdasarkan faktor lain di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d 2015 ?
BAB III
METODE PENELITIAN

 Jenis dan Rancangan Penelitian
 Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui persentase faktor risiko ibu
hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Raha
Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015.
 B. Waktu dan Tempat Penelitian
 Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Muna.
 C. Subyek Penelitian
 Populasi
 Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami
preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d.
2015 sebanyak 45 orang.
 Sampel
 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100
seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 45 orang yang mengalami preeklampsia.
 Identifikasi Variabel Penelitian
 Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel dependent dan variabel Independen
 variabel dependen (variabel terikat) : Preeklamsia.
 variabel independent (variabel bebas) : umur, gravida, dan penyebab lain.
 E. Variabel dan Definisi Operasional
 1. Umur
 Umur adalah lamanya hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang yang
dapat dilihat melalui medical record, dengan kategori:
 a .< 20 dan > 35 tahun : Berisiko
 b. 20 – 35 tahun : Tidak Berisiko
 c. Faktor lain : Penyebabnya Tidak Diketahui
 Skala: Nominal
 2. Gravida
 Gravida (kehamilan) adalah jumlah kehamilan termasuk abortus, molahidatidosa,
dan kehamilan ektopik yang pernah dialami oleh seorang ibu (sumarah dkk, 2008)
dengan kategori :
 Gravida 1 : Berisiko
 Gravida ≥ 1 : Tidak Berisiko
 Skala: Nominal
 Faktor lain
 Faktor lain yang dimaksud adalah penyebabnya tidak diketahui.
 BAB IV
 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
 Letak Geografis
 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna terletak di Ibu kota
Kabupaten tepatnya di jalan Sultan Syahrir No. 6 Kelurahan Raha 1 Kota Raha. Lokasi
ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan umum. RSUD
Kabupaten Muna memiliki batas-batas yaitu sebelah utara berbatasan dengan jalan
Basuki Rahmat, sebelah timur berbatasan dengan jalan Sultan Hasanuddin, sebelah
selatan berbatasan dengan jalan La Ode Pulu, dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Ir. Juanda
 Sejarah Singkat
 RSUD Kabupaten Muna didirikan pada masa penjajahan Belanda oleh mantri yang
berkebangsaan Belanda. Pada saat itu mantri tersebut hanya dibantu oleh seorang
asistenya dan 2 orang perawat. Setelah 11 tahun berlalu mantri tersebut pulang kembali
ke negerinya dan tepat pada tahun 1928 beliau diganti oleh seorang dokter dari Jawa
yang bernama dokter Soeparjo. Masyarakat muna mengenal dokter Soeparjo dengan
sebutan dokter Jawa. Beliau tamatan dari sekolah Belanda yaitu Nederlandhes In
Launshe Aonzen School (NIAS). Masa kepemimpinan dokter Soeparjo hanya
berlangsung selama 7 tahun. Kemudian beliau digantikan oleh dokter berkebangsaan
Belanda bernama dokter Hyaman. Selang waktu 5 tahun kemudian, tepatnya pada tahun
1940 seorang dokter asal China bernama dokter Pang Ing Ciang sangat disukai oleh
masyarakat Muna sebab beliau sangat memperhatikan kesehatan masyarakat Muna
pada saat itu.
 Hasil Penelitian
 Hasil penelitian yang dilaksanakan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
mengenai penyebab terjadinya preeklamsia
sebanyak 45 orang. Data sekunder yang
diperoleh dari register di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna kemudian data diolah
dengan cara manual dengan menggunakan
kalkulator yang disajikan dalam bentuk tabel,
selanjutnya akan dinarasikan.
 Pembahasan
 Pada pembahasan ini peneliti akan menguraikan
hasil penelitian yang di lakukan di Ruang Delima Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d
2015 mengenai "Identifikasi Faktor Resiko Ibu Hamil yang
Mengalami Preeklamsia di Ruang Delima Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015"
dari teori – teori yang peneliti uraikan dalam landasan
teori. Adapun jumlah sampelnya yaitu 45 orang.
 Variabel yang di teliti oleh peneliti yaitu umur ibu, gravida
dan faktor lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
ruang kebidanan. Peneliti akan membahas tentang
Identifikasi Faktor Risiko Ibu Hamil yang Mengalami
Preeklamsia di Ruang Delima Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015.
 Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten Muna, ditemukan
kasus preeklamsia paling banyak pada ibu dengan umur <20 & > 35
tahun yaitu 13 orang dengan persentase 29%, sedangkan kelompok
ibu dengan umur 20 dan diatas 35 tahun yaitu sebanyak 5 orang
(11%). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian preeklamsia
berdasarkan umur paling banyak pada umur <20 & >35 tahun. Hal ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya dan teori, bahwa menurut
Manuaba (2006), pada usia < 20 tahun, keadaan alat reproduksi
belum siap untuk menerima kehamilan. Hal ini akan meningkatkan
terjadinya keracunan kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan
eklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun atau lebih, menurut Rochjati
(2006), rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi,
dan eklamsia. Tetapi bukan berarti teori-teori tersebut tidak benar
karena kasus preeklamsia bukan hanya disebabkan oleh faktor umur
namun banyak faktor yang menyebabkan preeklamsia antara lain
gravida, kehamilan kembar, mola hidatidosa, diabetes mellitus, sosial
ekonomi dan riwayat preeklamsia. Namun demikian semua umur baik
20 sampai 35 tahun ataupun dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun
tetap berisiko mengalami preeklamsia karena usia merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya preeklamsia.
 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadjiko
Y (2014) berdasarkan buku laporan Ruang G1 Kebidanan di RSUD
Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo bahwa distribusi responden
berdasarkan kelompok umur yang paling banyak yaitu pada umur >35
tahun sebanyak 14 responden (42.4%), dan umur 20-35 tahun
sebanyak 12 responden (36.4%), sedangkan pada kelompok umur
terkecil pada usia <21 tahun yaitu 7 responden (21.2%).
 Gravida adalah faktor risiko yang berkaitan dengan timbulnya
preeklamsia. Menurut Wiknjosastro H (2007), frekuensinya lebih
tinggi terjadi pada primigravida daripada multigravida. Berdasarkan
teori immunologik yang disampaikan Sudhaberata (2006), hal ini
dikarenakan pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “blocking
antibodies” terhadap antigen tidak sempurna. Selain itu menurut
Angsar (2008), pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “Human
Leucocyte Antigen Protein G (HLA)” yang berperan penting dalam
modulasi respon immune, sehingga ibu menolak hasil konsepsi
(plasenta) atau terjadi intoleransi ibu terhadap plasenta sehingga
terjadi preeklamsia.
Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten Muna
tanpak bahwa penderita preeklamsia paling banyak
terdapat pada gravida 1 yaitu berjumblah 15 orang
dengan persentase 33% dibandingkan dengan gravida > 1
berjumblah 10 orang dengan persentase 22%. Penelitian
ini sejalan dengan teori sebelumnya bahwa frekuensi
preeklamsia lebih tinggi terjadi pada primigravida daripada
multigravida karena menurut Sudhaberata (2006), hal ini
dikarenakan pada kehamilan pertama terjadi pembentukan
“blocking antibodies” terhadap antigen tidak sempurna.
Selain itu menurut Angsar (2008), pada kehamilan
pertama terjadi pembentukan “Human Leucocyte Antigen
Protein G (HLA)” yang berperan penting dalam modulasi
respon immune, sehingga ibu menolak hasil konsepsi
(plasenta) atau terjadi intoleransi ibu terhadap plasenta
sehingga terjadi preeklamsia.
 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kurniawati Artikasari di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sejalan
dengan hasil penelitiasn sebelunya yaitu berdasarkan hasil uji analisis
chi square dengan tingkat kepercyaan 95% menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan (Р < 0,05) antara primigravida dengan
angka kejadian preeklamasi/eklamsia dengan nilai Ratio Prevalinsi
[RP] 1.458. Hal ini berarti pada primigravida mempunyai faktor risiko
1,458 kali lebih besar untuk terkena preeklamsia dibanding ibu tidak
primigravida.
 Hasil penelitian dari Ruang Delima yang diambil dari buku register
berdasarkan variabel yang diteliti tahun 2014 s.d 2015 yang
mengalami preeklamsia berdasarkan umur, gravida, dan faktor lain
yang tidak diketahui penyebabnya sebanyak 45 sampel dimana dari
45 sampel tersebut terdapat 1 orang 2 masalah yang dialami yaitu
umur < 20 dan >35 tahun dan gravida I sebanyak 2 orang (5%).
Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten
Muna, ditemukan kasus preeklamsia paling
banyak terdapat pada penyebab faktor lain yang
tidak diketahui penyebabnya yang mana dari
variabel umur 20-35 tahun sebanyak 5 orang
(11%), dan pada gravida > I sebanyak 10 orang
(22%), sehingga jumlah keseluruhan 15 orang
(33%). Sebagaimana teori yang dibahas
sebelumnya bahwa faktor risiko yang dapat
menyebabkan preeklamsia pada ibu hamil bukan
hanya faktor umur dan gravida melainkan ada
banyak faktor lain seperti kehamilan kembar,
molahidatodosa, diabetes militus, sosial ekonomi,
dan riwayat preeklamsia.
 BAB V
 KESIMPULAN DAN SARAN
 A. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa penderita preeklamsia di RSUD Kabupaten Muna
tahun 2014 s.d 2015 adalah sebagai berikut :
 1. Faktor risiko penderita preeklampsia sebagian besar
terjadi pada ibu hami yang berumur <20 & 35 tahun
(29%,)
 2. Faktor risiko penderita preeklampsia sebagian besar
terjadi pada gravida 1 sebesar 33%.
 3. Faktor risiko penderita preeklamsia sebagian besar
terjadi pada penyebab faktor lain yang tidak diketahui
penyebabnya sebesar 33%.
 B. Saran
 1. Bagi Pelayanan kesehatan
 Diharapkan petugas bidan profesi di Ruang
Delima selalu meningkatkan pengetahuan dalam
pendeteksian preeklamsia.
 2. Bagi pihak RSUD Kabupaten Muna
 Diharapkan pada pihak RSUD mempersiapkan
obat-obatan penanganan preeklamsia lebih awal
sebelum ada pasien masuk di Ruang Delima
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
 
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiAsuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik matersuraya putri
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidananpjj_kemenkes
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanSusanti Suhartati
 
Risiko kehamilan 4 t
Risiko kehamilan  4 tRisiko kehamilan  4 t
Risiko kehamilan 4 tRahma Agustin
 
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--Devi Narti
 
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa NifasPerubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa NifasNurul Amalia
 
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -Devi Narti
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2Arya Ningrat
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
asuhan persalinan normal by. sab'atun.
asuhan persalinan normal by. sab'atun.asuhan persalinan normal by. sab'atun.
asuhan persalinan normal by. sab'atun.safasab
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiParlin Alin
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunAisyah N
 

What's hot (20)

Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiAsuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik mater
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilan
 
Risiko kehamilan 4 t
Risiko kehamilan  4 tRisiko kehamilan  4 t
Risiko kehamilan 4 t
 
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
 
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa NifasPerubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
 
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Leaflet resiko tinggi kehamilan
Leaflet resiko tinggi kehamilanLeaflet resiko tinggi kehamilan
Leaflet resiko tinggi kehamilan
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
asuhan persalinan normal by. sab'atun.
asuhan persalinan normal by. sab'atun.asuhan persalinan normal by. sab'atun.
asuhan persalinan normal by. sab'atun.
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi resti
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 

Similar to Kti wa ida 2

Makalah angin awan
Makalah angin awanMakalah angin awan
Makalah angin awanWarnet Raha
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxhaerul26
 
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .doc
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .docLP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .doc
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .docElviWidiastutiSpog
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanOperator Warnet Vast Raha
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentationrakkas
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--Devi Narti
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxsheyllanovreitagusti
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxDarrenOlshopp
 
Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil pjj_kemenkes
 

Similar to Kti wa ida 2 (20)

Kti wa ida
Kti wa idaKti wa ida
Kti wa ida
 
Makalah angin awan
Makalah angin awanMakalah angin awan
Makalah angin awan
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .doc
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .docLP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .doc
LP ASKEB PERSALINAN PATOL ERFANDA PUSPITA .doc
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Kehamilan yang sehat
Kehamilan yang sehatKehamilan yang sehat
Kehamilan yang sehat
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentation
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
Khiba
KhibaKhiba
Khiba
 
Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Kti wa ida 2

  • 1.  BAB I  PENDAHULUAN   Latar Belakang  Preeklamsia adalah gejala terjadinya hipertensi pada masa kehamilan di atas 20 minggu yang ditandai dengan 3 gejala khas, yakni naiknya tekanan darah di atas 140/90 mmHG, pembengkakan anggota tubuh, dan adanya protein di dalam air seni ibu. Kehamilan ganda, obesitas, sejarah medis adanya darah tinggi, diabetes atau kelainan ginjal dan kehamilan pada masa remaja atau di atas 40 tahun merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko pre-eklampsia. Pada kondisi hamil, tekanan darah ibu seharusnya normal atau justru lebih rendah karena seorang wanita hamil, maka tubuhnya secara otomatis akan mengencerkan dan menambah volume darahnya. Gunanya adalah agar bisa lebih banyak mengalirkan oksigen dan sari makanan ke janin. Selain itu, penambahan volume darah juga sebagai persiapan untuk proses melahirkan (di mana si ibu akan mengeluarkan banyak darah) sehingga kelak tidak kekurangan darah. Penyebab pasti Preeklamsia hingga saat ini tidak diketahui dengan jelas. Diduga karena kondisi plasentanya, kekurangan oksigen atau ada gangguan di pembuluh darah. Kondisi ini harus mendapat perhatian khusus, karena akibatnya bisa membahayakan (Asniar 2013).
  • 2.  B. Rumusan Masalah  Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi dalam penelitian ini adalah berapa persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami Preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 ?  C. Tujuan Penelitian  1. Tujuan Umum  Mengidentifikasi persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d. 2015.  2. Tujuan Khusus  Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d. 2015.  Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan gravida di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d. 2015.  Mengidentifikasi faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan faktor lain di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015.s
  • 3.  D. Manfaat Penelitian  1. Teoretis  Dapat menambah wawasan dan informasi ilmiah dalam ilmu kebidanan khususnya tentang gambaran factor resiko ibu hamil dengan preeklamsia serta sebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru khususnya dalam ilmu kebidanan.  2. Praktis  Bagi Tempat Peneliti  Sebagai sumber informasi dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang Preeklamsia  Bagi Institusi Kebidanan  Sebagai penambahan informasi untuk mahasiswi jurusan kebidanan dalam melakukan penelitian kebidan selanjutnya yang berkaitan dengan preeklamsia .  Bagi Peneliti  Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengaplikasikan mata kuliah metode penelitian. 
  • 4.  BAB II  TINJAUAN PUSTAKA  A.Telaah Pustaka  Kehamilan  Definisi Kehamilan  Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2006). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).  Proses Kehamilan  6  Secara medis, kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pria. Sel telur yang dibuahiakan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lender rahim yang terletak dirongga rahim Diagnosa Kehamilan  Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
  • 5.  BAB II  TINJAUAN PUSTAKA  A.Telaah Pustaka  Kehamilan  Definisi Kehamilan  Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2006). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).  Proses Kehamilan  6  Secara medis, kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pria. Sel telur yang dibuahiakan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lender rahim yang terletak dirongga rahim Diagnosa Kehamilan  Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
  • 6.  Perubahan Fisiologis dan Psikologis  Perubahan Fisiologis Ibu  Uterus  Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin (Manuaba, 2010).  Ovarium  Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu (Manuaba, 2010).  c) Vagina dan Perineum  Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah
  • 7.  Perubahan-Perubahan Psikologis dalam Kehamilan  Perubahan psikologis trimester I  Segera setelah konsepsi kadar harmon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada awal kehamilan, ibu berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil.  Perubahan psikologis trimester II  Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan merasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. 
  • 8.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan  Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi.  Faktor Fisik  Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, Puskesmas, Rumah Bersalin atau Poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.  Faktor Psikologis  Stess  Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik  Dukungan keluarga  Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.  Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi  Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu
  • 9.  Preeklamsia  Definisi Preeklamsia  Preeklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umunya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa (Wiknjosastro H, 2007). Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4 – 6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi. Bila ditemukan tekanan darah tinggi ( ≥ 140/90 mmHg ) pada ibu hamil, lakukan pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup urin atau protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis (WHO, 2013). Klasifikasi Preeklamsia adalah sebagai berikut  Preeklamsia Ringan  Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada masa nifas. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas (Nugroho T, 2010).  Preeklamsia Berat/Eklamsia Bila salah satu diantara gejala atau tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan preeklampsia berat : a) tekanan darah 160/110 mmHg. b) oliguria, urin kurang dari 400cc/24jam. c) proteinuria lebih dari 0.3 gr/liter.
  • 10. Etiologi  Apa yang menjadi penyebab Preeklamsia dan eklamsia sampai sekarang belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-sebab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut:  Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganga, hidramnion, dan mola hidatidosa  Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan  Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus  Sebab jarangnya terjadi eklamsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya  Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma.
  • 11.  (c). Patofisiologi  Preeklamsia ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar pemeriksaan anatomi patologik berasal dari penderita eklamsia yang meninggal. Pada penyelidikan akhir- akhir ini dengan biopsies hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada Preeklamsia tidak banyak berbeda dari pada yang ditemukan pada preeklamsia. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada perubahan hitopatologik yang khas pada preeklamsia dan eklamsia. Perdarahan, dan thrombosis pembuluh darah kecil pada penyakit ini dapat ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam pathogenesis kelainan-kelainan tersebut.  Perubahan anatomi patologik  Plasenta  Pada Preeklamsia terdapat spasmus arteriola spiralis desi dua dengan akibat menurunya aliran darah ke plasenta. Perubahan plasenta normal sebagai akibat tuanya kehamilan, seperti menipisnya sinsitium, menebalnya dinding pembuluh darah dalam filli karena fibrosis, dan konfersi mesoderm menjadi jaringan fibotik, dipercepat prosesnya pada Preeklamsia dan hipertensi.  Ginjal  Alat ini besarnya normal atau dapat membengkak. Dan pada simpai ginjal dan pada pemotongan mungkin ditemukan perdarahan-perdaran kecil. Penyelidikan biopsie pada ginjal oleh Altchek dan kawan- kawanya (1968) menunjukan pada Preeklamsia bahwa kelainan gomerulus berupa :  Hyperplasia sel-sel jukstaglomeruler  Kelainan pada tubulus-tubulus Henle  Spasmus pembuluh darah ke glomerulus  Hati  Alat ini besarnya normal, pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan yang tidak teratur. Pada periksaan mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobules, disertai thrombosis pada pembuluh darah kecil terutama disekitar vena porta.walaupun umumnya lokasi ialah periportal,
  • 12.  Penanganan Preeklamsia  Preeklamsia Ringan  Pada Preeklamsia ringan, penanganan simtomatis dan berobat jalan dengan memberikan:  Sedative ringan (Phenobarbital 3x30 mg, valium 3x10 mg)  Obat penunjang (vitamin B kompleks, vitamin C atau vitamin E, zat besi)  Nasehat (garam dalam makanan dikurangi, lebih banhyak istrahat, baring kearah punggung janin, segera datang memeriksakan diri, bila terdapat gejala sakit kepala, mata kabur, edema mendadak, atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak, nyeri pada epigastrium, kesadaran makin berkurang, gerak janin melemah-berkurang, pengeluaran urin berkurang)
  • 13.  Faktor Risiko Ibu Hamil yang Mengalami Preeklamsia.  Usia  Usia < 20 tahun (terlalu muda untuk hamil)  Kehamilan terlalu muda adalah hamil pada usia < 20 tahun. Pada usia <20 tahun secara fisik kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal, sehingga dapat mengakibatkan risiko kesakitan dan kematian pada kehamilan dan dapat menyebabkan pertumbuhan serta perkembangan fisik ibu terhambat.    Usia > 35 tahun (terlalu tua untuk hamil)  Kehamilan terlalu tua adalah hamil diatas usia 35 tahun kondisi kesehatan ibu dan fungsi berbagai organ dan sistem tubuh diantaranya otot, syaraf, endokrin, dan reproduksi mulai menurun. Pada usia lebih dari 35 tahun terjadi penurunan curah jantung (BKKBN, 2007).
  • 14.  Landasan Teori  Kehamilan  Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga (BKKBN, 2003). Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan (Maulana, 2008). Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).  Preeklamsia  Preeklamsia/eklamsia adalah kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan, dengan tanda-tanda oedem (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi, dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urine dari laboratorium. Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam dibandingkan pada tingkat preeklampsia berat (Dewi, 2009).  Preeklamsia Ringan  Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan /atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas
  • 15.  Preeklamsia Berat  Preeklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Sujiyatini dkk, 2009).  Umur Ibu  Usia adalah salah satu faktor risiko terjadinya preeklamsia. Menurut Bobak (2006), usia yang rentan terkena preeklamsia adalah usia < 20 atau > 35 tahun. Seperti yang telah dijelaskan Manuaba (2006), pada usia < 20 tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk menerima kehamilan. Hal ini akan meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan eklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun atau lebih, menurut Rochjati (2006),  rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi, dan eklamsia. Hal ini menurut Rochjati (2006) disebabkan karena tenjadinya perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu, hal ini menurut Potter (2006), juga diakibatkan karena tekanan darah yang meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sehingga pada usia 35 tahun atau lebih dapat cenderung meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia.
  • 16.  C. Kerangka Konsep  Umur  Variabel Independen Variabel Dependen  Gravida  Preeklamsia  Faktor lain      Gambar 1. Kerangka Konsep  Keterangan :  = Variabel Independen (variabel bebas)  = Variabel Dependen (variabel terikat)  = Hubungan
  • 17.  D. Jalanya Pertanyaan Penelitian  Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 ?  Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan gravida di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 ?  Bagaimanakah gambaran faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia berdasarkan faktor lain di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d 2015 ?
  • 18. BAB III METODE PENELITIAN   Jenis dan Rancangan Penelitian  Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Raha Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015.  B. Waktu dan Tempat Penelitian  Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna.  C. Subyek Penelitian  Populasi  Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2014 s.d. 2015 sebanyak 45 orang.  Sampel  Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang yang mengalami preeklampsia.
  • 19.  Identifikasi Variabel Penelitian  Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel dependent dan variabel Independen  variabel dependen (variabel terikat) : Preeklamsia.  variabel independent (variabel bebas) : umur, gravida, dan penyebab lain.  E. Variabel dan Definisi Operasional  1. Umur  Umur adalah lamanya hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang yang dapat dilihat melalui medical record, dengan kategori:  a .< 20 dan > 35 tahun : Berisiko  b. 20 – 35 tahun : Tidak Berisiko  c. Faktor lain : Penyebabnya Tidak Diketahui  Skala: Nominal  2. Gravida  Gravida (kehamilan) adalah jumlah kehamilan termasuk abortus, molahidatidosa, dan kehamilan ektopik yang pernah dialami oleh seorang ibu (sumarah dkk, 2008) dengan kategori :  Gravida 1 : Berisiko  Gravida ≥ 1 : Tidak Berisiko  Skala: Nominal  Faktor lain  Faktor lain yang dimaksud adalah penyebabnya tidak diketahui.
  • 20.  BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Gambaran Umum Lokasi Penelitian  Letak Geografis  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna terletak di Ibu kota Kabupaten tepatnya di jalan Sultan Syahrir No. 6 Kelurahan Raha 1 Kota Raha. Lokasi ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan umum. RSUD Kabupaten Muna memiliki batas-batas yaitu sebelah utara berbatasan dengan jalan Basuki Rahmat, sebelah timur berbatasan dengan jalan Sultan Hasanuddin, sebelah selatan berbatasan dengan jalan La Ode Pulu, dan sebelah barat berbatasan dengan jalan Ir. Juanda  Sejarah Singkat  RSUD Kabupaten Muna didirikan pada masa penjajahan Belanda oleh mantri yang berkebangsaan Belanda. Pada saat itu mantri tersebut hanya dibantu oleh seorang asistenya dan 2 orang perawat. Setelah 11 tahun berlalu mantri tersebut pulang kembali ke negerinya dan tepat pada tahun 1928 beliau diganti oleh seorang dokter dari Jawa yang bernama dokter Soeparjo. Masyarakat muna mengenal dokter Soeparjo dengan sebutan dokter Jawa. Beliau tamatan dari sekolah Belanda yaitu Nederlandhes In Launshe Aonzen School (NIAS). Masa kepemimpinan dokter Soeparjo hanya berlangsung selama 7 tahun. Kemudian beliau digantikan oleh dokter berkebangsaan Belanda bernama dokter Hyaman. Selang waktu 5 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1940 seorang dokter asal China bernama dokter Pang Ing Ciang sangat disukai oleh masyarakat Muna sebab beliau sangat memperhatikan kesehatan masyarakat Muna pada saat itu.
  • 21.  Hasil Penelitian  Hasil penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna mengenai penyebab terjadinya preeklamsia sebanyak 45 orang. Data sekunder yang diperoleh dari register di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna kemudian data diolah dengan cara manual dengan menggunakan kalkulator yang disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya akan dinarasikan.
  • 22.
  • 23.  Pembahasan  Pada pembahasan ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang di lakukan di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015 mengenai "Identifikasi Faktor Resiko Ibu Hamil yang Mengalami Preeklamsia di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015" dari teori – teori yang peneliti uraikan dalam landasan teori. Adapun jumlah sampelnya yaitu 45 orang.  Variabel yang di teliti oleh peneliti yaitu umur ibu, gravida dan faktor lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari ruang kebidanan. Peneliti akan membahas tentang Identifikasi Faktor Risiko Ibu Hamil yang Mengalami Preeklamsia di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 s.d 2015.
  • 24.  Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten Muna, ditemukan kasus preeklamsia paling banyak pada ibu dengan umur <20 & > 35 tahun yaitu 13 orang dengan persentase 29%, sedangkan kelompok ibu dengan umur 20 dan diatas 35 tahun yaitu sebanyak 5 orang (11%). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian preeklamsia berdasarkan umur paling banyak pada umur <20 & >35 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan teori, bahwa menurut Manuaba (2006), pada usia < 20 tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk menerima kehamilan. Hal ini akan meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan eklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun atau lebih, menurut Rochjati (2006), rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi, dan eklamsia. Tetapi bukan berarti teori-teori tersebut tidak benar karena kasus preeklamsia bukan hanya disebabkan oleh faktor umur namun banyak faktor yang menyebabkan preeklamsia antara lain gravida, kehamilan kembar, mola hidatidosa, diabetes mellitus, sosial ekonomi dan riwayat preeklamsia. Namun demikian semua umur baik 20 sampai 35 tahun ataupun dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun tetap berisiko mengalami preeklamsia karena usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya preeklamsia.
  • 25.  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadjiko Y (2014) berdasarkan buku laporan Ruang G1 Kebidanan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo bahwa distribusi responden berdasarkan kelompok umur yang paling banyak yaitu pada umur >35 tahun sebanyak 14 responden (42.4%), dan umur 20-35 tahun sebanyak 12 responden (36.4%), sedangkan pada kelompok umur terkecil pada usia <21 tahun yaitu 7 responden (21.2%).  Gravida adalah faktor risiko yang berkaitan dengan timbulnya preeklamsia. Menurut Wiknjosastro H (2007), frekuensinya lebih tinggi terjadi pada primigravida daripada multigravida. Berdasarkan teori immunologik yang disampaikan Sudhaberata (2006), hal ini dikarenakan pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “blocking antibodies” terhadap antigen tidak sempurna. Selain itu menurut Angsar (2008), pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “Human Leucocyte Antigen Protein G (HLA)” yang berperan penting dalam modulasi respon immune, sehingga ibu menolak hasil konsepsi (plasenta) atau terjadi intoleransi ibu terhadap plasenta sehingga terjadi preeklamsia.
  • 26. Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten Muna tanpak bahwa penderita preeklamsia paling banyak terdapat pada gravida 1 yaitu berjumblah 15 orang dengan persentase 33% dibandingkan dengan gravida > 1 berjumblah 10 orang dengan persentase 22%. Penelitian ini sejalan dengan teori sebelumnya bahwa frekuensi preeklamsia lebih tinggi terjadi pada primigravida daripada multigravida karena menurut Sudhaberata (2006), hal ini dikarenakan pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “blocking antibodies” terhadap antigen tidak sempurna. Selain itu menurut Angsar (2008), pada kehamilan pertama terjadi pembentukan “Human Leucocyte Antigen Protein G (HLA)” yang berperan penting dalam modulasi respon immune, sehingga ibu menolak hasil konsepsi (plasenta) atau terjadi intoleransi ibu terhadap plasenta sehingga terjadi preeklamsia.
  • 27.  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati Artikasari di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sejalan dengan hasil penelitiasn sebelunya yaitu berdasarkan hasil uji analisis chi square dengan tingkat kepercyaan 95% menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan (Р < 0,05) antara primigravida dengan angka kejadian preeklamasi/eklamsia dengan nilai Ratio Prevalinsi [RP] 1.458. Hal ini berarti pada primigravida mempunyai faktor risiko 1,458 kali lebih besar untuk terkena preeklamsia dibanding ibu tidak primigravida.  Hasil penelitian dari Ruang Delima yang diambil dari buku register berdasarkan variabel yang diteliti tahun 2014 s.d 2015 yang mengalami preeklamsia berdasarkan umur, gravida, dan faktor lain yang tidak diketahui penyebabnya sebanyak 45 sampel dimana dari 45 sampel tersebut terdapat 1 orang 2 masalah yang dialami yaitu umur < 20 dan >35 tahun dan gravida I sebanyak 2 orang (5%).
  • 28. Hasil penelitian di Ruang Delima RSUD Kabupaten Muna, ditemukan kasus preeklamsia paling banyak terdapat pada penyebab faktor lain yang tidak diketahui penyebabnya yang mana dari variabel umur 20-35 tahun sebanyak 5 orang (11%), dan pada gravida > I sebanyak 10 orang (22%), sehingga jumlah keseluruhan 15 orang (33%). Sebagaimana teori yang dibahas sebelumnya bahwa faktor risiko yang dapat menyebabkan preeklamsia pada ibu hamil bukan hanya faktor umur dan gravida melainkan ada banyak faktor lain seperti kehamilan kembar, molahidatodosa, diabetes militus, sosial ekonomi, dan riwayat preeklamsia.
  • 29.  BAB V  KESIMPULAN DAN SARAN  A. Kesimpulan  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penderita preeklamsia di RSUD Kabupaten Muna tahun 2014 s.d 2015 adalah sebagai berikut :  1. Faktor risiko penderita preeklampsia sebagian besar terjadi pada ibu hami yang berumur <20 & 35 tahun (29%,)  2. Faktor risiko penderita preeklampsia sebagian besar terjadi pada gravida 1 sebesar 33%.  3. Faktor risiko penderita preeklamsia sebagian besar terjadi pada penyebab faktor lain yang tidak diketahui penyebabnya sebesar 33%.
  • 30.  B. Saran  1. Bagi Pelayanan kesehatan  Diharapkan petugas bidan profesi di Ruang Delima selalu meningkatkan pengetahuan dalam pendeteksian preeklamsia.  2. Bagi pihak RSUD Kabupaten Muna  Diharapkan pada pihak RSUD mempersiapkan obat-obatan penanganan preeklamsia lebih awal sebelum ada pasien masuk di Ruang Delima