1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Dalam melakukan
asuhan kebidanan pada
ibu hamil, kadang kita
menghadapi kasus
komplikasi dan penyulit
kehamilan lanjut, yaitu
perdarahan pervaginam
& pengeluaran cairan
pervaginam.
Perdarahan dalam
kasus obstetrik masih
memegang peran
penting sebagai
penyebab utama
kematian maternal.
MODUL6Mata Kuliah: Askeb Asuhan Kehamilan
Penulis: Heni Puji Wahyuningsih, S.TiT, M.Keb
Kegiatan Belajar 2
“PREEKLAMPSIA DAN
EKLAMPSIA”
Prodi: D3 Kebidanan
Semester: 03
4. Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan
yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan
postpartum. Dari gejala-gejala klinik
preeklampsia dapat dibagi menjadi
preeklampsia ringan dan preeklampsia berat.
6. Preeklampsia Ringan
adalah suatu sindroma spesifik kehamilan
dengan menurunnya perfusi organ yang
berakibat terjadinya vasopasme pembuluh
darah dan aktivasi endotel.
7. Diagnosis preeeklampsia ringan ditegakkan
berdasar atas timbulnya hipertensi disertai
proteinuria dan atau edema setelah
kehamilan 20 minggu. Diantaranya
hipertensi, kenaikan sistolik ≥ 30 mmHg ,
Proteinuria, edema
8. Tujuan utama perawatan preeklampsia
adalah mencegah kejang, perdarahan
intrakranial, mencegah gangguan fungsi
organ vital dan agar mampu melahirkan bayi
sehat
10. Preeklampsia berat
adalah preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria
lebih 5 gr/24 jam.
11. Diagnosis preeklampsia berat atau
preeklampsia digolongkan preeklampsia
berat bila ditemukan satu atau lebih gejala
12. Penatalaksanaan preeklampsia berat harus
dilaksanakan di RS. Penderita preeklampsia
berat harus segera masuk ke RS untuk rawat
inap dan dianjurkan tirah baring miring ke sisi
kiri.
14. Eklampsia merupakan kasus akut pada
penderita preeklampsia, yang disertai dengan
kejang menyeluruh dan koma. Eklampsia
merupakan kasus akut pada penderita
preeklampsia, yang disertai dengan kejang
menyeluruh dan koma.
15. Eklampsia selalu didahului oleh preeklampsia.
Asuhan antenatal untuk kehamilan dengan
predisposisi preeklampsia perlu ketat
dilakukan agar dapat dikenal sedini mungkin
gejala-gejala prodromal eklampsia.
16. Kejang pada eklampsia dimulai dengan kejang
tonik. Tanda-tanda kejang tonik ialah dengan
dimulainya gerakan kejang berupa twitching
17. Dari otot-otot muka khususnya sekitar mulut,
yang beberapa detik kemudian disusul
kontraksi otot-otot tubuh yang menegang,
sehingga seluruh tubuh menjadi kaku.
19. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2
“Preeklampsia dan Eklampsia”. Apakah Saudara telah mengerti dan
memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke
Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai