SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
HIPERTENSI PADA IBU
HAMIL
BLOK EMERGENCY
T/A 2021/2022
KELOMPOK 1
Ketua : Afrizal Fazza 1102014004
Sekretaris : Arin Cahyaningtyas Widya 1102017038
Anggota : Aindana Khoirunnisa 1102014009
Mohammad Jordan Fadhilla 1102015138
Novia Reski Erianti 1102015169
Aliya Dewayanti 1102016017
Baiq Dwi Praptini Eva Fitri 1102016041
Desi Noviyanti 1102016050
Farah Rafidah Akmalia Muzakki 1102016066
MHD Habibi 1102016120
ANGGOTA KELOMPOK
SKENARIO
KATA SULIT
1. ANC : antenatal care pemeriksaan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti oleh koreksi terhadap kelainan yang ditemukan.
2. Tinggi fundus uteri : titik tertinggi dari Rahim.
3. Status obstertric : riwayat pemeriksaan selama kehamilan
atau persalinan.
KATA SULIT
1. Apa saja faktor resiko tekanan darah pada kehamilan?
2. Mengapa kepala pasien terasa sakit?
3. Mengapa kasus pasien termasuk gawatdarurat?
4. Apa obat anti hipertensi yg bisa diberikan pada ibu hamil?
5. Di usia kehamilan keberapa sajakah hipertensi bisa muncul, selain yg pernah mengalami hipertensi?
6. Kenapa usia kehamilan dengan panjang fundus uteri tidak sama?
7. Mengapa bisa tidak terjadi edema padahal pasien mengalami hipertensi dan proteinuria?
8. Apa tatalaksana yang harus dilakukan pada kasus diatas?
9. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus diatas?
10. Apa saja Tindakan pertama yang harus dilakukan pada pasien di scenario?
11. Apa kemungkinan diagnosis pasien?
12. Apa pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah kasus seperti yang diatas?
PERTANYAAN
1. Karna usia ekstreme kehamilan < 20 tahun > 35 tahun, obesitas, DM, riwayat penyakit ginjal, hipertensi, faktor
kembar, dan Riwayat eclampsia pada keluarga.
2. Tekanan darah tinggi menyebabkan tekanan pada intrakranium meningkat sehingga menyebabkan sakit kepala.
3. Bisa terjadi kematian pada ibu hamil, kerusakan organ, eclampsia, dan BBLR rendah.
4. Methyldopa aman untuk ibu hamil setelah trimester 1 tidak mengganggu pertumbuhan janin dan tidak ada
kontraindikasi terhadap ibu. Bisa diberikan labetalol dan nifedipine tapi harus dihindari pada trimester 1.
5. Muncul saat kehamilan usia 20 minggu atau lebih sampai bayi lahir.
6. Janin tidak dapat berkembang karna asupan nutrisi yang kurang.
7. Karna garam dalam darah pasien masih bisa meretensi air.
8. Medikamentosa bisa diberikan ACE Inhibitor, angiotensin. Non medikamentosa ibu hamil rajin olahraga,
mengkonsumsi buah dan sayur, menghindari rokok/ tidak merokok, diet rendah garam, deteksi dini untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada organ.
JAWABAN
Bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin, bisa
menyebabkan preeclampsia berat , eclampsia, serta
pertumbuhan janin yang terhambat.
Bisa dilakukan dengan menurunkan tekanan darah
dengan obat hidralazyne, labetalol, serta target tekanan
darah sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100
mmHg, bisa juga diberikan magnesium sulfat untuk
mencegah eclampsia dan konsultasi ke bagian abgyn
untuk penanganan lebih lanjut.
Kemungkinan diagnosis Preeclampsia dikarnakan usia
kehamilan >20 minggu terdapat proteinuria berat
namun tidak didapati kejang pada ibu.
Menghindari faktor resiko, menghindari alcohol dan
cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup
dan konsumsi air putih min 8-10/hari.
9. Bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin, bisa menyebabkan preeclampsia berat , eclampsia, serta
pertumbuhan janin yang terhambat.
10. Bisa dilakukan dengan menurunkan tekanan darah dengan obat hidralazyne, labetalol, serta target tekanan darah
sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg, bisa juga diberikan magnesium sulfat untuk mencegah
eclampsia dan konsultasi ke bagian abgyn untuk penanganan lebih lanjut.
11. Kemungkinan diagnosis Preeclampsia dikarnakan usia kehamilan >20 minggu terdapat proteinuria berat namun
tidak didapati kejang pada ibu.
12. Menghindari faktor resiko, menghindari alcohol dan cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan
konsumsi air putih min 8-10/hari.
JAWABAN
Usia ekstreme kehamilan < 20 tahun dan >35 tahun, obesitas, DM, hipertensi, dan riwayat eclampsia
pada keluarga dapat menyebabkan kemungkinan diagnosis pre-eclampsia. Penanganan awal
pre-eclampsia dengan cara menurunkan tekanan darah dengan obat hidralazyne, labetalol, serta
target tekanan darah sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg. Dan untuk tatalaksana
lebih lanjut dapat diberikan medikamentosa, ACE Inhibitor, angiotensin, menyarankan
mengkonsumsi buah dan sayur, menghindari rokok, diet rendah garam, dan deteksi dini untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada organ. Jika tidak ditangani dengan segera bisa
menyebabkan kematian pada ibu dan janin, preeclampsia berat, eclampsia, serta pertumbuhan
janin yang terhambat. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor
resiko, menghindari alcohol dan cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan
konsumsi air putih min 8-10/hari.
HIPOTESIS
SASARAN BELAJAR
DEFINISI
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
01
02
03
04
05
SASARAN BELAJAR
PATOFISIOLOGI
MENIFESTASI
KLINIS
CARA
MENDIAGNOSIS
DAN DIAGNOSIS
BANDING
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
06
07
08
09
10
SASARAN BELAJAR
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
11
12
DEFINISI
DEFINISI
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang.
DEFINISI
NO KATEGORI
NILAI
SISTOL DIASTOL
1 NORMAL <120 mmHg <80 mmHg
2 PREHIPERTENSI 120-139 80-89
3 HIPERTENSI1 140-159 90-99
4 HIPERTENSI 2 160 atau >160 100 atau >100
ETIOLOGI
Penyebab hipertensi dalam kehamilan
sebenarnya belum jelas. Ada yang
mengatakan bahwa hal tersebut
diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah,
ada yang mengatakan karena faktor diet,
tetapi ada juga yang mengatakan
disebabkan faktor keturunan, dan lain
sebagainya. (InfoDATIN Kementerian
Kesehatan RI, 2014)
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
UMUR
< 20 tahun
dan > 35 tahun.
OBESISTAS
wanita dewasa muda yang
obesitas berpeluang
berisiko 6 kali lebih besar
menderita hipertensi
dibanding dengan yang
tidak obesitas
GAYA HIDUP
ibu hamil hipertensi
dimana responden
lebih banyak
mengkonsumsi
makanan berlemak
dan junkfood
PENGGUNAAN
KONTRASEPSI
ORAL
wanita dewasa muda
yang menggunakan
alat kontrasepsi oral ≥
5 tahun berpeluang
berisiko 4,8 kali lebih
besar menderita
hipertensi
dibandingkan dengan
yang menggunakan
alat kontrasepsi oral <
5 tahun
FAKTOR RESIKO
PARITAS
Sekitar 85% hipertensi
(preklamsi-eklamsi) terjadi
pada kehamilan pertama.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Menurut data dari WHO (World Health Organization)
tahun 2005 terdapat 536.000 ibu hamil meninggal dunia
karena hipertensi dalam kehamilan. Kejadian ini terjadi hampir
di seluruh dunia, angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara
berjumlah 35 per 100 ribu kelahiran hidup. Hasil laporan
WHO tahun 2005 juga menyatakan bahwa di Indonesia
AKI tergolong tinggi yaitu per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2005).
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
GASROINSTERSTINAL
Hipertensi gestasional berat adalah kondisi peningkatan
tekanan darah > 160/110 mmHg. Tekanan darah baru menjadi
normal pada post partum, biasanya dalam sepuluh hari.
Pasien mungkin mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, dan sakit
perut dan tes laboratorium abnormal, termasuk jumlah trombosit rendah
dan tes fungsi hati abnormal
(Karthikeyan,2015).
Hipertensi kronis pada
kehamilan
Hipertensi kronis pada kehamilan apabila tekanan darahnya ≥140/90
mmHg, terjadi sebelum kehamilan atau ditemukan sebelum 20 minggu
kehamilan. Seringkali merupakan hipertensi esensial /primer, dan
didapatkan pada 3,6-9% kehamilan. Hipertensi kronis pada kehamilan
adalah hipertensi (≥ 140/90 mmHg) yang telah ada sebelum kehamilan.
KLASIFIKASI
Hipertensi kronis yang
disertai pre-eklampsia
Angka kejadian hipertensi kronis pada kehamilan yang disertai pre-
eklampsia sebesar 25%. Sedangkan bila tanpa hipertensi kronis angka
kejadian pre-eklampsia hanya 5%
Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia ada 2 (Roberts et al., 2013):
• Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia berat
Peningkatan tekanan darah, adanya proteinuria dengan adanya
gangguan organ lain.
• Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia ringan
Hanya ada peningkatan tekanan darah dan adanya proteinuria.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Teori kelainan
vaskularisasi
plasenta
Teori Iskemia Pla
senta, Radikal
bebas, dan
Disfungsi Endotel
TEORI
HIPERTENSI
PADA MASA
KEHAMILAN
06
07
Teori intoleransi
imunologik ibu dan
janin
02
Teori Genetik
02
Iskemia Plasenta dan
pembentukan Radikal Bebas
Disfungsi Endotel
04
03
01 05
Teori Adaptasi
kardiovaskular
Teori Defisiensi
Gizi
Teori Stimulasi
Inflamasi
TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• Teori Adaptasi kardiovaskular
Pada kehamilan normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan
vasopresor. Refrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap
rangsangan vasopresor atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih
tinggi untuk menimbulkan respon vasokonstriksi.
• Teori intoleransi imunologik ibu dan janin
Pada perempuan normal respon imun tidak menolak adanya hasil
konsepsi yang bersifat asing
TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• Teori Genetik
Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen
tunggal. Genotype ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam
kehamilan secara familial jika dibandingkan dengan genotype janin.
• Teori Defisiensi Gizi
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi gizi berperan
dalam terjadinya hipertensi dalam kehamilan
• Teori Stimulasi Inflamasi
lepasnya debris trofoblas di dalam sirkulasi darah merupakan
rangsangan utama terjadinya proses inflamasi
TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapatkan aliran darah
dari cabang – cabang arteri uterina dan arteri ovarika yang menembus
miometrium dan menjadi arteri arkuata, yang akan bercabang menjadi
arteri radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri
basalis memberi cabang arteri spiralis.
TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• Teori Iskemia Plasenta, Radikal bebas, dan Disfungsi Endotel
1. Iskemia Plasenta dan pembentukan Radikal Bebas
Karena kegagalan Remodelling arteri spiralis akan berakibat plasenta
mengalami iskemia, yang akan merangsang pembentukan radikal
bebas, yaitu radikal hidroksil (-OH) yang dianggap sebagai toksin
2. Disfungsi Endotel
Kerusakan membran sel endotel mengakibatkan terganggunya fungsi
endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel keadaan ini
disebut disfungsi endotel
MENIFESTASI KLINIS
● Usia kehamilan >20 minggu
● Tekanan darah ≥140/90
mmHg
● Proteinuria (>0,3 g/hari)
● sakit kepala, perubahan
visual, nyeri epigastrium, dan
dyspnoea
01
Hipertensi kronik dalam
kehamilan adalah tekanan
darah ≥140/90mmHg yang
didapatkan sebelum kehamilan
atau sebelum umur kehamilan
20 minggu dan hipertensi tidak
menghilang setelah 12 minggu
pasca persalinan.
02
Hipertensi gestasional
didapat pada wanita
dengan tekanan darah ≥
140/90 mmHg atau lebih
untuk pertama kali selama
kehamilan tetapi belum
mengalami proteinuria
03
Pre-eklampsia Hipertensi kronik Hipertensi gestasional
• Tekanan darah ≥ 140
mmHg/ 90mmHg
• Proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam
atau ≥ 1 + dipstick
• Edema
Manifestasi preeklamsia ringan:
• Peningkatan tekanan darah (sistolik ≥ 160 mmHg,
diastolik ≥ 110 mmHg)
• Peningkatan kreatinin (> 1.1 mg/dL [97 µmol/L] atau ≥ 2x
normal)
• Disfungsi hati (transamilase ≥ 2x normal atas) atau nyeri
pada tubuh bagian atas
• Sakit kepala atau penglihatan kabur + Trombosit <
100x103 /µL (100x109 /L)
• Edema paru
• Proteinuria > 5 g/ 24 jam atau 4 +
• Oliguria
• Hemolisis mikroangiopatik
• Trombositopenia berat
• Pertumbuhan janin intrauterin terhambat
• Sindrom HELLP
Fitur pre-eklampsia berat
DIAGNOSIS DAN
DIAGNOSIS BANDING
CARA MENDIAGNOSIS
ANAMESIS
• Keluhan pasien
• Riwayat penyakit terdahuu
• Lama nya mengalami hipertensi
• Indikasi adanya hipertensi
sekunder
• riwayat penyakit ginjal
• Pemakaian obat-obatan analgesic
dan obat/bahan lain
• Faktor-faktor risiko
• Gejala kerusakan organ
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran tekanan darah
• Pengukuran rutin di kamar periksa
dokter / rumah sakit
• Pengukuran 24 jam
Pemeriksaan penunjang
• Tes darah rutin
• Proteinuria kuantitatif
• Hitung darah perifer lengkap (DPL)
• Golongan darah ABO, Rh, dan uji
pencocokan silang
• Fungsi hati (LDH, SGOT, SGPT)
• Fungsi ginjal (ureum, kreatinin serum)
• Profil koagulasi (PT, APTT, fibrinogen)
• USG (terutama jika ada indikasi gawat
janin/pertumbuhan janin terhambat)
Penegakan Diagnosis Hipertensi
Proteinuria ditetapkan bila ekskresi protein di urin melebihi 300 mg dalam 24
jam atau tes urin dipstik > positif 1. Pemeriksaan urin dipstik bukan
merupakan pemeriksaan yang akurat dalam memperkirakan kadar
proteinuria
Interpretasi hasil dari proteinuria dengan metode dipstick adalah : 19
+1 = 0,3 – 0,45 g/L
+2 = 0,45 – 1 g/L
+3 = 1 – 3 g/L
+4 = > 3 g/L.
Prevalensi kasus preeklamsia berat terjadi 95% pada hasil pemeriksaan +1
dipstick, 36% pada +2 dan +3 dipstick.
Penentuan Proteinuria
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik
atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama
Penegakkan Diagnosis Preeklampsia
untuk menegakkan diagnosis preeklampsia, yaitu:
• Trombositopenia: trombosit < 100.000 / mikroliter
• Gangguan ginjal: kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada
kelainan ginjal lainnya
• Gangguan liver: peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
• Edema Paru
• Didapatkan gejala neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
• Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
TATALAKSANA
EVOLUTION
Venus
PREVALENCE
Mars
To modify this graph, click on it, follow the link,
change the data and paste the new graph here
Saturn
Mars
Venus
Findings
Tatalaksana terhadap Hipertensi
Ibu dengan hipertensi berat selama kehamilan perlu mendapat terapi antihipertensi.
Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada pengalaman dokter dan ketersediaan obat. Beberapa jenis
antihipertensi yang dapat digunakan:
● Antihipertensi golongan ACE inhibitor (misalnya kaptopril), ARB (misalnya valsartan), dan klorotiazid
dikontraindikasikan pada ibu hamil.
● Ibu yang mendapat terapi antihipertensi di masa antenatal dianjurkan untuk melanjutkan terapi
antihipertensi hingga persalinan
● Terapi antihipertensi dianjurkan untuk hipertensi pascasalin berat.
Pencegahan dan Tatalaksana terhadap Kejang
Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas, pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena).
● MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang) dan
preeklampsia berat (sebagai pencegahan kejang).
● Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading dose) lalu
rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan yang memadai.
● Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) yang sudah
siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif.
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
Konsekuensi hipertensi pada kehamilan (Mustafa et al., 2012; Malha et al., 2018) :
● a) Jangka pendek Ibu : eklampsia, hemoragik, isemik stroke, kerusakan hati (HELL sindrom, gagal hati,
disfungsi ginjal, persalinan cesar, persalinan dini, dan abruptio plasenta. Janin : kelahiran preterm, induksi
kelahiran, gangguan pertumbuhan janin, sindrom pernapasan, kematian janin.
● b) Jangka panjang Wanita yang mengalami hipertensi saat hamil memiliki risiko kembali mengalami
hipertensi pada kehamilan berikutnya, juga dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular, penyakit ginjal
dan timbulnya kanker
KOMPLIKASI
Hipertensi pada kehamilan dapat berkembang menjadi pre-eklampsia, eklampsia dan sindrom HELLP.
Kemudian dapat bermanifestasi dengan kejadian serebral iskemik atau hemoragik pada pra, peri, dan
postpartum menjadi penyakit stroke. Gejala pre-eklampsia/eklampsia adalah sakit kepala, gangguan
penglihatan (kabur atau kebutaan) dan kejang. Hal ini dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian bagi
ibu dan janin bila tidak segara dilakukan penanganan
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
Perhatikan pola
makan.
Konsumsi makanan
yang mampu
menurunkan tekanan
darah.
Terapkan pola hidup
sehat.
Rajin olahraga. Hindari stress. Medikal
2 3
4 5 6
1
PROGNOSIS
Preeklampsia diperkirakan berakibat kematian maternal sebesar 14%. Kematian tersebut diakibatkan disfungsi
sel endotel sistemik, vasospasme yang menyebabkan kegagalan organ, komplikasi susunan saraf pusat,
komplikasi pada ginjal, gangguan koagulasi, dan solusio plasenta. Kemungkinan preeklampsia berulang adalah
10%. Apabila wanita tersebut mengalami preeklampsia dengan komplikasi, maka kemungkinan untuk berulang
di kehamilan berikutnya menjadi lebih besar. Jika kejadian preeklampsianya lebih dini, maka kemungkinan
berulangnya juga lebih bagus.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Berikut adalah teori-teori terjadinya hipertensi pada kehamilan:1. Teori adaptasi kardiovaskular2. Teori intoleransi imunologik ibu dan janin 3. Teori genetik4. Teori defisiensi gizi5. Teori stimulasi inflamasi6. Teori kelainan vaskularisasi plasenta7. Teori iskemia plasenta dan pembentukan radikal bebas8. Disfungsi endotel

Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Operator Warnet Vast Raha
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanDESIWILDAYANI1
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilanpjj_kemenkes
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanRofi'ah Muwafaqoh
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilandwirani amelia
 
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...sitiaisyahochin25
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamilpjj_kemenkes
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamilpjj_kemenkes
 
hipertensi dalam-kehamilan
hipertensi dalam-kehamilanhipertensi dalam-kehamilan
hipertensi dalam-kehamilanMJM Networks
 
PRESENTASI REMBANG.pptx
PRESENTASI  REMBANG.pptxPRESENTASI  REMBANG.pptx
PRESENTASI REMBANG.pptxIwanPrasetiyo4
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaWarnet Raha
 
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptxSCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptxSalehaS2
 
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfFaktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfEka Safitri
 
Kb2 hipertensi gravidarum
Kb2 hipertensi gravidarumKb2 hipertensi gravidarum
Kb2 hipertensi gravidarumpjj_kemenkes
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiacharezo
 

Similar to Berikut adalah teori-teori terjadinya hipertensi pada kehamilan:1. Teori adaptasi kardiovaskular2. Teori intoleransi imunologik ibu dan janin 3. Teori genetik4. Teori defisiensi gizi5. Teori stimulasi inflamasi6. Teori kelainan vaskularisasi plasenta7. Teori iskemia plasenta dan pembentukan radikal bebas8. Disfungsi endotel (20)

Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai Kehamilan
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
LAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIALAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIA
 
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih...
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
 
hipertensi dalam-kehamilan
hipertensi dalam-kehamilanhipertensi dalam-kehamilan
hipertensi dalam-kehamilan
 
preeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsiapreeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsia
 
PRESENTASI REMBANG.pptx
PRESENTASI  REMBANG.pptxPRESENTASI  REMBANG.pptx
PRESENTASI REMBANG.pptx
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptxSCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
 
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfFaktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
 
Kb2 hipertensi gravidarum
Kb2 hipertensi gravidarumKb2 hipertensi gravidarum
Kb2 hipertensi gravidarum
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Berikut adalah teori-teori terjadinya hipertensi pada kehamilan:1. Teori adaptasi kardiovaskular2. Teori intoleransi imunologik ibu dan janin 3. Teori genetik4. Teori defisiensi gizi5. Teori stimulasi inflamasi6. Teori kelainan vaskularisasi plasenta7. Teori iskemia plasenta dan pembentukan radikal bebas8. Disfungsi endotel

  • 1. HIPERTENSI PADA IBU HAMIL BLOK EMERGENCY T/A 2021/2022 KELOMPOK 1
  • 2. Ketua : Afrizal Fazza 1102014004 Sekretaris : Arin Cahyaningtyas Widya 1102017038 Anggota : Aindana Khoirunnisa 1102014009 Mohammad Jordan Fadhilla 1102015138 Novia Reski Erianti 1102015169 Aliya Dewayanti 1102016017 Baiq Dwi Praptini Eva Fitri 1102016041 Desi Noviyanti 1102016050 Farah Rafidah Akmalia Muzakki 1102016066 MHD Habibi 1102016120 ANGGOTA KELOMPOK
  • 4. KATA SULIT 1. ANC : antenatal care pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti oleh koreksi terhadap kelainan yang ditemukan. 2. Tinggi fundus uteri : titik tertinggi dari Rahim. 3. Status obstertric : riwayat pemeriksaan selama kehamilan atau persalinan. KATA SULIT
  • 5. 1. Apa saja faktor resiko tekanan darah pada kehamilan? 2. Mengapa kepala pasien terasa sakit? 3. Mengapa kasus pasien termasuk gawatdarurat? 4. Apa obat anti hipertensi yg bisa diberikan pada ibu hamil? 5. Di usia kehamilan keberapa sajakah hipertensi bisa muncul, selain yg pernah mengalami hipertensi? 6. Kenapa usia kehamilan dengan panjang fundus uteri tidak sama? 7. Mengapa bisa tidak terjadi edema padahal pasien mengalami hipertensi dan proteinuria? 8. Apa tatalaksana yang harus dilakukan pada kasus diatas? 9. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus diatas? 10. Apa saja Tindakan pertama yang harus dilakukan pada pasien di scenario? 11. Apa kemungkinan diagnosis pasien? 12. Apa pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah kasus seperti yang diatas? PERTANYAAN
  • 6. 1. Karna usia ekstreme kehamilan < 20 tahun > 35 tahun, obesitas, DM, riwayat penyakit ginjal, hipertensi, faktor kembar, dan Riwayat eclampsia pada keluarga. 2. Tekanan darah tinggi menyebabkan tekanan pada intrakranium meningkat sehingga menyebabkan sakit kepala. 3. Bisa terjadi kematian pada ibu hamil, kerusakan organ, eclampsia, dan BBLR rendah. 4. Methyldopa aman untuk ibu hamil setelah trimester 1 tidak mengganggu pertumbuhan janin dan tidak ada kontraindikasi terhadap ibu. Bisa diberikan labetalol dan nifedipine tapi harus dihindari pada trimester 1. 5. Muncul saat kehamilan usia 20 minggu atau lebih sampai bayi lahir. 6. Janin tidak dapat berkembang karna asupan nutrisi yang kurang. 7. Karna garam dalam darah pasien masih bisa meretensi air. 8. Medikamentosa bisa diberikan ACE Inhibitor, angiotensin. Non medikamentosa ibu hamil rajin olahraga, mengkonsumsi buah dan sayur, menghindari rokok/ tidak merokok, diet rendah garam, deteksi dini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada organ. JAWABAN Bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin, bisa menyebabkan preeclampsia berat , eclampsia, serta pertumbuhan janin yang terhambat. Bisa dilakukan dengan menurunkan tekanan darah dengan obat hidralazyne, labetalol, serta target tekanan darah sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg, bisa juga diberikan magnesium sulfat untuk mencegah eclampsia dan konsultasi ke bagian abgyn untuk penanganan lebih lanjut. Kemungkinan diagnosis Preeclampsia dikarnakan usia kehamilan >20 minggu terdapat proteinuria berat namun tidak didapati kejang pada ibu. Menghindari faktor resiko, menghindari alcohol dan cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan konsumsi air putih min 8-10/hari.
  • 7. 9. Bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin, bisa menyebabkan preeclampsia berat , eclampsia, serta pertumbuhan janin yang terhambat. 10. Bisa dilakukan dengan menurunkan tekanan darah dengan obat hidralazyne, labetalol, serta target tekanan darah sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg, bisa juga diberikan magnesium sulfat untuk mencegah eclampsia dan konsultasi ke bagian abgyn untuk penanganan lebih lanjut. 11. Kemungkinan diagnosis Preeclampsia dikarnakan usia kehamilan >20 minggu terdapat proteinuria berat namun tidak didapati kejang pada ibu. 12. Menghindari faktor resiko, menghindari alcohol dan cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan konsumsi air putih min 8-10/hari. JAWABAN
  • 8. Usia ekstreme kehamilan < 20 tahun dan >35 tahun, obesitas, DM, hipertensi, dan riwayat eclampsia pada keluarga dapat menyebabkan kemungkinan diagnosis pre-eclampsia. Penanganan awal pre-eclampsia dengan cara menurunkan tekanan darah dengan obat hidralazyne, labetalol, serta target tekanan darah sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg. Dan untuk tatalaksana lebih lanjut dapat diberikan medikamentosa, ACE Inhibitor, angiotensin, menyarankan mengkonsumsi buah dan sayur, menghindari rokok, diet rendah garam, dan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada organ. Jika tidak ditangani dengan segera bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin, preeclampsia berat, eclampsia, serta pertumbuhan janin yang terhambat. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor resiko, menghindari alcohol dan cafein, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan konsumsi air putih min 8-10/hari. HIPOTESIS
  • 13. DEFINISI Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
  • 14. DEFINISI NO KATEGORI NILAI SISTOL DIASTOL 1 NORMAL <120 mmHg <80 mmHg 2 PREHIPERTENSI 120-139 80-89 3 HIPERTENSI1 140-159 90-99 4 HIPERTENSI 2 160 atau >160 100 atau >100
  • 16. Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan lain sebagainya. (InfoDATIN Kementerian Kesehatan RI, 2014) ETIOLOGI
  • 18. UMUR < 20 tahun dan > 35 tahun. OBESISTAS wanita dewasa muda yang obesitas berpeluang berisiko 6 kali lebih besar menderita hipertensi dibanding dengan yang tidak obesitas GAYA HIDUP ibu hamil hipertensi dimana responden lebih banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan junkfood PENGGUNAAN KONTRASEPSI ORAL wanita dewasa muda yang menggunakan alat kontrasepsi oral ≥ 5 tahun berpeluang berisiko 4,8 kali lebih besar menderita hipertensi dibandingkan dengan yang menggunakan alat kontrasepsi oral < 5 tahun FAKTOR RESIKO PARITAS Sekitar 85% hipertensi (preklamsi-eklamsi) terjadi pada kehamilan pertama.
  • 20. EPIDEMIOLOGI Menurut data dari WHO (World Health Organization) tahun 2005 terdapat 536.000 ibu hamil meninggal dunia karena hipertensi dalam kehamilan. Kejadian ini terjadi hampir di seluruh dunia, angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara berjumlah 35 per 100 ribu kelahiran hidup. Hasil laporan WHO tahun 2005 juga menyatakan bahwa di Indonesia AKI tergolong tinggi yaitu per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2005).
  • 23. GASROINSTERSTINAL Hipertensi gestasional berat adalah kondisi peningkatan tekanan darah > 160/110 mmHg. Tekanan darah baru menjadi normal pada post partum, biasanya dalam sepuluh hari. Pasien mungkin mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, dan sakit perut dan tes laboratorium abnormal, termasuk jumlah trombosit rendah dan tes fungsi hati abnormal (Karthikeyan,2015).
  • 24. Hipertensi kronis pada kehamilan Hipertensi kronis pada kehamilan apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmHg, terjadi sebelum kehamilan atau ditemukan sebelum 20 minggu kehamilan. Seringkali merupakan hipertensi esensial /primer, dan didapatkan pada 3,6-9% kehamilan. Hipertensi kronis pada kehamilan adalah hipertensi (≥ 140/90 mmHg) yang telah ada sebelum kehamilan.
  • 26. Hipertensi kronis yang disertai pre-eklampsia Angka kejadian hipertensi kronis pada kehamilan yang disertai pre- eklampsia sebesar 25%. Sedangkan bila tanpa hipertensi kronis angka kejadian pre-eklampsia hanya 5% Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia ada 2 (Roberts et al., 2013): • Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia berat Peningkatan tekanan darah, adanya proteinuria dengan adanya gangguan organ lain. • Hipertensi kronis disertai pre-eklampsia ringan Hanya ada peningkatan tekanan darah dan adanya proteinuria.
  • 29. Teori kelainan vaskularisasi plasenta Teori Iskemia Pla senta, Radikal bebas, dan Disfungsi Endotel TEORI HIPERTENSI PADA MASA KEHAMILAN 06 07 Teori intoleransi imunologik ibu dan janin 02 Teori Genetik 02 Iskemia Plasenta dan pembentukan Radikal Bebas Disfungsi Endotel 04 03 01 05 Teori Adaptasi kardiovaskular Teori Defisiensi Gizi Teori Stimulasi Inflamasi
  • 30. TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN • Teori Adaptasi kardiovaskular Pada kehamilan normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan vasopresor. Refrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap rangsangan vasopresor atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi untuk menimbulkan respon vasokonstriksi. • Teori intoleransi imunologik ibu dan janin Pada perempuan normal respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi yang bersifat asing
  • 31. TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN • Teori Genetik Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal. Genotype ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan secara familial jika dibandingkan dengan genotype janin. • Teori Defisiensi Gizi Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi gizi berperan dalam terjadinya hipertensi dalam kehamilan • Teori Stimulasi Inflamasi lepasnya debris trofoblas di dalam sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses inflamasi
  • 32. TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN • Teori kelainan vaskularisasi plasenta Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapatkan aliran darah dari cabang – cabang arteri uterina dan arteri ovarika yang menembus miometrium dan menjadi arteri arkuata, yang akan bercabang menjadi arteri radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis memberi cabang arteri spiralis.
  • 33. TEORI TERJADAINYA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN • Teori Iskemia Plasenta, Radikal bebas, dan Disfungsi Endotel 1. Iskemia Plasenta dan pembentukan Radikal Bebas Karena kegagalan Remodelling arteri spiralis akan berakibat plasenta mengalami iskemia, yang akan merangsang pembentukan radikal bebas, yaitu radikal hidroksil (-OH) yang dianggap sebagai toksin 2. Disfungsi Endotel Kerusakan membran sel endotel mengakibatkan terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel keadaan ini disebut disfungsi endotel
  • 35. ● Usia kehamilan >20 minggu ● Tekanan darah ≥140/90 mmHg ● Proteinuria (>0,3 g/hari) ● sakit kepala, perubahan visual, nyeri epigastrium, dan dyspnoea 01 Hipertensi kronik dalam kehamilan adalah tekanan darah ≥140/90mmHg yang didapatkan sebelum kehamilan atau sebelum umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan. 02 Hipertensi gestasional didapat pada wanita dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau lebih untuk pertama kali selama kehamilan tetapi belum mengalami proteinuria 03 Pre-eklampsia Hipertensi kronik Hipertensi gestasional
  • 36. • Tekanan darah ≥ 140 mmHg/ 90mmHg • Proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam atau ≥ 1 + dipstick • Edema Manifestasi preeklamsia ringan: • Peningkatan tekanan darah (sistolik ≥ 160 mmHg, diastolik ≥ 110 mmHg) • Peningkatan kreatinin (> 1.1 mg/dL [97 µmol/L] atau ≥ 2x normal) • Disfungsi hati (transamilase ≥ 2x normal atas) atau nyeri pada tubuh bagian atas • Sakit kepala atau penglihatan kabur + Trombosit < 100x103 /µL (100x109 /L) • Edema paru • Proteinuria > 5 g/ 24 jam atau 4 + • Oliguria • Hemolisis mikroangiopatik • Trombositopenia berat • Pertumbuhan janin intrauterin terhambat • Sindrom HELLP Fitur pre-eklampsia berat
  • 39. ANAMESIS • Keluhan pasien • Riwayat penyakit terdahuu • Lama nya mengalami hipertensi • Indikasi adanya hipertensi sekunder • riwayat penyakit ginjal • Pemakaian obat-obatan analgesic dan obat/bahan lain • Faktor-faktor risiko • Gejala kerusakan organ
  • 40. Pemeriksaan Fisik • Pengukuran tekanan darah • Pengukuran rutin di kamar periksa dokter / rumah sakit • Pengukuran 24 jam Pemeriksaan penunjang • Tes darah rutin • Proteinuria kuantitatif • Hitung darah perifer lengkap (DPL) • Golongan darah ABO, Rh, dan uji pencocokan silang • Fungsi hati (LDH, SGOT, SGPT) • Fungsi ginjal (ureum, kreatinin serum) • Profil koagulasi (PT, APTT, fibrinogen) • USG (terutama jika ada indikasi gawat janin/pertumbuhan janin terhambat)
  • 41. Penegakan Diagnosis Hipertensi Proteinuria ditetapkan bila ekskresi protein di urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik > positif 1. Pemeriksaan urin dipstik bukan merupakan pemeriksaan yang akurat dalam memperkirakan kadar proteinuria Interpretasi hasil dari proteinuria dengan metode dipstick adalah : 19 +1 = 0,3 – 0,45 g/L +2 = 0,45 – 1 g/L +3 = 1 – 3 g/L +4 = > 3 g/L. Prevalensi kasus preeklamsia berat terjadi 95% pada hasil pemeriksaan +1 dipstick, 36% pada +2 dan +3 dipstick. Penentuan Proteinuria Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
  • 42. Penegakkan Diagnosis Preeklampsia untuk menegakkan diagnosis preeklampsia, yaitu: • Trombositopenia: trombosit < 100.000 / mikroliter • Gangguan ginjal: kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya • Gangguan liver: peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen • Edema Paru • Didapatkan gejala neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus • Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
  • 43.
  • 44.
  • 46. EVOLUTION Venus PREVALENCE Mars To modify this graph, click on it, follow the link, change the data and paste the new graph here Saturn Mars Venus Findings
  • 47. Tatalaksana terhadap Hipertensi Ibu dengan hipertensi berat selama kehamilan perlu mendapat terapi antihipertensi. Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada pengalaman dokter dan ketersediaan obat. Beberapa jenis antihipertensi yang dapat digunakan: ● Antihipertensi golongan ACE inhibitor (misalnya kaptopril), ARB (misalnya valsartan), dan klorotiazid dikontraindikasikan pada ibu hamil. ● Ibu yang mendapat terapi antihipertensi di masa antenatal dianjurkan untuk melanjutkan terapi antihipertensi hingga persalinan ● Terapi antihipertensi dianjurkan untuk hipertensi pascasalin berat.
  • 48.
  • 49.
  • 50. Pencegahan dan Tatalaksana terhadap Kejang Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas, pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena). ● MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang) dan preeklampsia berat (sebagai pencegahan kejang). ● Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading dose) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan yang memadai. ● Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) yang sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif.
  • 51.
  • 53. KOMPLIKASI Konsekuensi hipertensi pada kehamilan (Mustafa et al., 2012; Malha et al., 2018) : ● a) Jangka pendek Ibu : eklampsia, hemoragik, isemik stroke, kerusakan hati (HELL sindrom, gagal hati, disfungsi ginjal, persalinan cesar, persalinan dini, dan abruptio plasenta. Janin : kelahiran preterm, induksi kelahiran, gangguan pertumbuhan janin, sindrom pernapasan, kematian janin. ● b) Jangka panjang Wanita yang mengalami hipertensi saat hamil memiliki risiko kembali mengalami hipertensi pada kehamilan berikutnya, juga dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular, penyakit ginjal dan timbulnya kanker
  • 54. KOMPLIKASI Hipertensi pada kehamilan dapat berkembang menjadi pre-eklampsia, eklampsia dan sindrom HELLP. Kemudian dapat bermanifestasi dengan kejadian serebral iskemik atau hemoragik pada pra, peri, dan postpartum menjadi penyakit stroke. Gejala pre-eklampsia/eklampsia adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (kabur atau kebutaan) dan kejang. Hal ini dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian bagi ibu dan janin bila tidak segara dilakukan penanganan
  • 56. PENCEGAHAN Perhatikan pola makan. Konsumsi makanan yang mampu menurunkan tekanan darah. Terapkan pola hidup sehat. Rajin olahraga. Hindari stress. Medikal 2 3 4 5 6 1
  • 58. Preeklampsia diperkirakan berakibat kematian maternal sebesar 14%. Kematian tersebut diakibatkan disfungsi sel endotel sistemik, vasospasme yang menyebabkan kegagalan organ, komplikasi susunan saraf pusat, komplikasi pada ginjal, gangguan koagulasi, dan solusio plasenta. Kemungkinan preeklampsia berulang adalah 10%. Apabila wanita tersebut mengalami preeklampsia dengan komplikasi, maka kemungkinan untuk berulang di kehamilan berikutnya menjadi lebih besar. Jika kejadian preeklampsianya lebih dini, maka kemungkinan berulangnya juga lebih bagus.