SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
KELOMPOK 3 TENTANG
PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENYERTAI
KEHAMILAN
A. PENGERTIAN
 ü Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa.
 ü Suatu Intoleransi karbohidrat ringan (
toleransi glukosa terganggu ) maupun berat
yang terjadi atau diketahui pertama kali pada
saat kehamilan berlangsung.
 ü Penyakit kelainan metabolisme, dimana
penderita tidak bias secara otomatis
mengendalikan tingkat glukosa dalam
darahnya.
B. ETIOLOGI
 DMG disebabkan karna kekurangn insulin.
Yang disebabkan karna adanya kerusakan
sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta
pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang
bekarja menghasilkan insulin.
 Dalam kehamilan terjadi perubahan
metabolism endokrin dan karbohidrat untuk
makanan janin dan persiapan untuk menyusui.
Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin
yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM
kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ).
C. TANDA DAN GEJALA
 ü Sering kencing pada malam hari ( polyuria )
 ü Selalu merasa haus ( polydipsia)
 ü Selalu merasa lapar ( polyfagia )
 ü Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
 ü Penglihatan menjadi kabur
 ü Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam
darah )
 ü Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
 ü Mata kabur
 ü Pruritus vulva.
 ü Ketonemia.
 ü BB menurun
 ü Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
 ü Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
 ü Gula darah puasa > 126 mg/dl.
D. KLASIFIKASI
1. Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin (
Tipe 1/ Id DM )
 Biasanya terdapat pada orang yang masih muda.
Gejalanya terjadi dengan tiba – tiba . kadar glukosa darah
yang tinggi.
2. Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada
insulin ( Tipe 2 / NID DM)
 Biasanya terdapat pada orang yang usianya > 40 tahun ,
terjadi secara perlahan – lahan , dan kemungkina tidak ada
tanda atau gejala , biasanya terdapat pada orang gemuk ,
usia lanjut dan tidak aktif.
 3. Diabetes tipe lain.
 4. Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes
yang hanya timbul dalam kehamilan.
E. SKRINING
 Risiko Rendah :
 Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :
 Angka kejadian diabetes gestational pada daerah
tersebut rendah
 Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat
dekat
 Usia < 25 tahun
 Berat badan normal sebelum hamil
 Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa
terganggu
 Tidak ada riwayat obstetric terganggu
sebelumnya
NEXT....
2. Risiko Sedang :
 Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28
minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik,
Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan.
3. Risiko Tinggi : wanita dengan obesitas, riwayat
keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air
seni mengandung glukosa).
 Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes
gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula
darah diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau
kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang
menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula di
dalam darah berlebihan).
F. KOMPLIKASI
 Tekanan darah tinggi, preeclampsia dan
eclampsia.
 Gestational diabetes akan meningkatkan
resiko ibu untuk mengalami tekanan darah
yang tinggi selama kehamilan. Hal tersebut
juga akan meningkatkan resiko ibu untuk
terkena preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2
buah komplikasi serius dari kehamilan yang
menyebabkan naiknya tekanan darah &
gejala lain, yang dapat membahayakan ibu
maupun sang buah hati.
NEXT...
 Diabetes di kemudian hari.
Jika mengalami gestational diabetes, maka
kemungkinan besar akan mengalami kembali pada
kehamilan berikutnya. Selain itu, ibu juga beresiko
untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Akan
tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan
makanan yang bernutrisi & berolahraga dapat
mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 nantinya.
Untuk wanita dengan riwayat gestational diabetes,
yang berhasi menurunkan berat badan hingga ideal
setelah melahirkan, maka resikonya untuk terkena
diabetes tipe 2 hanya kurang dari 1 per 4 wanita.
G. PATOFISIOLOGI
 Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut,
akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin
menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin
dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi
sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula
darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
 Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana
sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi
abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai
komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia
sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik
(hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
H. FAKTOR RESIKO
a. Factor kebidanan
 ü Beberapa kali keguguran
 ü Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang
jelas.
 ü Riwayat pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.
 ü Pernag pre-eklampsi
 ü polihidramnion
 b. Factor ibu
 ü Umur ibu hamil lebih dari 30 tahun
 ü Riwayat DM dalam keluarga
 ü Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya
 ü Infeksi saluran kemih yang berulang-ulang sebelum
hamil.
I. PENGARUHNYA
Terhadap
kehamilan
• Hyperemesis gravidarum Pemakaian glikogen bertambah
Meningkatnya metabolism basal Sebagian insulin ibu
dimusnahkan oleh enzim insulin dalam plasenta
Terhadap
persalinan
• kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan
pemakaian glukosa lebih banyak , sehingga dapat terjadi
hypoglikemia , apabila disertai dengan muntah – muntah.
Terhadap
nifas
• Lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis yang
menghambat luka jaln lahir , baik rupture perineum
maupun lika episitiomi
J. PENATALAKSANAAN
a. Pengelolaan medis.
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada
umumnya, pengelolaan DMG juga terutama
didasari atas pengelolaan gizi/diet dan
pengendalian berat badan ibu.
Next...
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan
untuk :
 − Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105
mg/dl
 − Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp <
120 mg/dl
 − Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
 − Mencegah episode hipoglikemia
 − Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
 − Mengusahakan tumbuh kembang janin yang
optimal dan normal.
 b). Pengelolaan obstetrik
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan
pemantauan keadaan klinis ibu dan janin,
terutama tekanan darah, pembesaran/
tinggi fundus uteri, denyut jantung janin,
kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG
dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
2 PENYAKIT JANTUNG
A. PENGERTIAN
Pada kehamilan dengan jantung normal,
wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap
perubahan- perubahan secara
fisiologis.Perubahan tersebut disebabkan oleh :
1.Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 8
minggu dan mencapai puncaknya pada 28- 32
minggu
2.Jantung dan diafragma terdorong ke atas
oleh karena pembesaran rahim.
B. KLASIFIKASI
 Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan :
Kelas I :
• Tanpa pembatasan kegiatan
• Tanpa gejala pada kegiatan biasa
Kelas II :
• Sedikiat dibatasi kegiatannya
• Waktu istirahat tidak ada keluhan
• Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung
• Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas dan nyeri dada
Kelas III :
• Kegiatan fisik sangat dibatasi
• Waktu istirahat tidak ada keluhan
• Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung
Kelas IV :
• Waktu istirahat dapat menimbulkan keluhan infusiensi jantung
apalagi kerja fisik yang tidak berat
C. DIAGNOSIS
a. Anamnesis
Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk
penyakitnya
Pernah demam rematik
b. Pemeriksaan : auskultasi/ palpasi
Empat kriteria (burwel dan Metcalfe )
Adanya bising diastolic, presistolik, atau terus-menerus
Pembesaran jantung yang jelas.
Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill
Aritmia yang berat.
c. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG)
Jika wanita hamil disangka menderita penyakit jantung,
yang paling baik adalah dikonsultasikan kepada ahlinya.
Keluhan dan gejala : mudah lelah, dispneu, palipitasi
kordis, nadi tidak teratur, oedema/pulmonal, sianosis.
D.PENANGANAN
a. Dalam kehamilan.
1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur sesuai
dengan jadwal yang ditentukan merupakan hal yang penting
2. Kerjasam dengan ahli penyakit dalam atau kardialog, untuk
penyakit jantung harus dibina sedini mungkin
3.Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air
yang berlebihan, jika terdapat anemia harus diobati
4.Timbulnya hipertensi / hipotesi akan memberatkan kerja
jantung, hal ini harus diobati
5.Bila terjadi keluhan yang agak berat seperti sesak nafas,
infeksi saluran pernafasan dan sianosis, penderita harus
dirawat di rumah sakit untuk pengawasan dan pengobatan
yang lebih intensif
 6.Skema kunjungan antenatal : setiap 2 minggu menjelang
kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelahnya.
7.Wanita hamil dengan penyakit jantung harus cukup istirahat,
cukup tidur, diet rendah garam dan pembatasan jumlah cairan
8.Sebaiknya penderita dirawat 1 sampai 2 minggu sebelum
tafsiran persalinan
Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
Kelas I : tidak memerlukan pengobatan tambahan
Kelas II : biasanya tidak memrlukan terapi tambahan,
mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu
Kelas III : memerlukan digitalisasi atau obat lainnya, sebaiknya
dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu
Kelas IV : harus di rawat dirumah sakitdan di berikan
pengobatan dan kerjasama dengan kardiaolog
 b. Dalam persalinan
1.Penderita kelas I dan II biasanya dapat
meneruskan kehamilan dan bersalin pervaginam,
namun denagn p[engawasan yang baik serta
kerjasama dengan ahli penyakit dalam
membuat daftar hisdan setiap 10 menit dalam
kala 2,bila ada tanda payah jantung di obati
dengan digitalis,memberikan sedilanit dosis awal
0,8mg dan di tambahkan sampai dosis 1,2 -
1,6mg IV secara perlahan. Jika perlu,suntikan
dapat di ulang 1-2 kali dalam 2 jam.
c. dalam paska persalinan dan nifas
setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps
yang di sebabkan darah membanjiri tubuh ibu sehingga kerja
jantung bertambah karena itu penderita harus tetap di awasi dan di
rawat sekurang-kurangnya 2 minggu setelah bersalinan.
d. penanganan secara umum
1. penderita kelas 3 dan 4 tidak boleh hamil karena
kehamilan sangat membahayakan jiwanya
bila hamil sedini mungkin sbortus buatan medikalis hendaknya di
pertimbangkan untuk di kerjakan
2.pada kasus tertentu sangat di anjurkan untuk tidak hamil
dengan tubektomi setelah penderita afebris,tidak anemis dan
sedikit keluhan. bila tidak mau sterilisasi,di anjurkan memakai
kontara sepsi. Kontrasepsi yang baik adalah IUD
E.PROGNOSIS
Bagi ibu : prognosis tergantung pada beratnya
penyakit,umur,dan penyulit lain.pengawasan
pengobatan,pimpinan persalinan,dan kerja sama
dengan penderita serta kepatuhan dalam menaati
larangan,ikut mengikuti prognosis
bagi bayi : bila penykit jantung tidak terlalu
berat,tidak begitu mempengaruhi kematian
perinatal, namun pada penyakit berat prognosis
akan buruk karena terjadi gawat janin.
3 SISTEM PERNAFASAN
1. Bronchitis
Infeksi saluran pernafasan bawah yang
dibatasi sampai trachea dan bronkus disebut
Bronchitis . Bronkhitis adalah hipersekresi mukus
dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal
selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam
2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui
tidak terdapat penyebab lain
2.Influenza
Influenza merupakan suatu penyakit
infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorokan dan batuk non produktif.
(Ilmu Penyakit Dalam)
Infeksi ini disebabkan oleh anggota dari
famili Ortomiksoviride meliputi influenza
tipe A dan tipe B.
3. Pneumonia
Pneumonia merupakan suatu infeksi
paru-paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam patogen, termasuk bakteri, virus, dan
jamur. Individu mungkin terinfeksi organisme
tersebut melalui transmisi dari penyebaran
daerah pernapasan atas, melalui peredaran
darah, atau melalui dahak yang terinfeksi
(Mays & Leiner, 1996)Pnemonia adalah proses
infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli).
4 SISTEM PENCERNAAN
1. Mulut
Ptialismus, syalorec, hipersalivas Pada kehamilan
trisemester pertama, kemungkinan dijumpai produksi air
ludah berlebihan dari biasa, sehingga menyebabkan
wanita hamil tersebut seringkali membuang ludah.
Produksi air ludah yang berlebihan ini disebut ptialismus.
2. Karies
Dalam kehamilan sering dijumpai gingivistis dan
karies dentis, akan tetapi tidaklah beralasan kehamilan
sebagai penyebab menigkatnya kejadian karies dentis.
Karies dentis sebelum hamil sudah ada, dan kekurangan
kalsum akan memperburuk kerusakan giginya seperti
juga sebelum hamil. Pengobatan yaitu dengan merawat
gigi, mulut, serta mencukupi kebutuhan kalsium dalam
kehamilan.
3. Esopagus
Pirosis (heartburn,nyeridada) Pirosis ialah perasaan
nyari didada, karena masuknya isi lambung kedalam
esofagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam
kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap,atau menelan
sesuatu makanan tertentu atau obat. Pada kehamilan tua,
mungkin kelainan ini agak sering dijumpai karena pengaruh
tekanan rahim yang membesar.
4. Esofagitis’erosiva
Esofagitis erosiva merupakan akibat yang gawat dari
kembalinya isi lambung kedalam esofagus dan agaknya tidak
mempunyai hubungan dengan hiperemesis gravidarum.
Gejala yang paling sering dijumpai ialah nyeri waktu menelan
(disfagia) disertai pirosis.
5. Lambung
Hernia hiatus diafragmatika
. Hernis histus diafragmatika ialah masuknya bagian
atas lambung kedalam lubang diafragma. Kelainan ini
seringdijumpai dalam kehamilan, kira-kira 17 %
terutama dalam kehamilan trisemester III dan sering
pada multipara dalam usia lanjut. Kelainan ini akan
sembuh sendiri, setelah anak lahir.
6. Ulkus peptikum
Ulkus peptikum jarang dijumpai dalam
kehamilan, perjalanan penyakitnya bervariasi. Pada
wanita yang mempunyai ulkus peptikumsebelum hamil,
biasanya setelah hamil, penyakit akan menjadi lebih
baik, bahkan dapat sembuh
7. Gastritis
Diagnosis gastritis sering dibuat dalam
kehamilan muda, hanya atas dasar keluhan penderita,
seperti mual, muntah-muntah, tidak ada nafsu makan,
nyeri didaerah epigastrium dan sebagainya.
8. Usus Halus
Baik ileus obstruktif maupun ileus paralitik dapat
dijumpai dalam kehamilan yang kadang-kadang tidak
diketahui, karena gejala-gejalanya sering disalah
tafsirkan sebagai gejala-gejala kehamilan biasa, seperti
mual, muntah, konstipasi, uterus kontraksi, kejang otot
dan sebagainya.
9. Volvulus
Dengan makin tuanya kehamilan dan makin
membesarnya uterus, usus-usus halus dapat berputar pada
pangkalnya, sehingga terjadi penjiratan seluruh ileum.
Akibatnya sangat gawat dan menyebabkan kematian apabila
tidak segera dikenal dan dioperasi.
10. Hernia
Berbagai macam hernia dapat dijumpai dalam
kehamilan seperti hernia inguinalis, femoralis, umbilikalis dan
sikatrisea, yang biasanya tidak menimbulkan
keluhan.Penanganam hernia dalam kehamilan sama dengan
diluar kehamilan apabila timbul gejala-gejala gawat. Hernia
umbilikalis dan hernia sikatrisea tetap membesar oleh
kehamilan. Apabila ada perlekatan usus dengan omentum
tarikan pada oemntum sering menyebabkan rasa nyeri.
 11. Ileitisregionalis
Ileitis regionalis seperti dilaporkan oleh
Crohn danYarnis merupakan suatu proses
granulamatus ileum bagian akhir yang tidak khas
yang meliputi peradangan, nekrosis dan
perparutan.
 12. Usus Besar
Appendisitis akuta Kejadian appendisitis
akuta dalam kehamilan dan di luar kehamilan
tidaklah berbeda. Kejadiannya satu di antara
1000 sampai 2000 wanita hamil.
5 PENYAKIT HEMATOLOGI
 A. Anemia
1. Pengertian Anemia dalam kehamilan
Seseorang dinyatakan menderita anemia
apabila kadar hemoglobin kurang dari
12g/100ml. namun anemia lebih sering
dijumpai dalam kehamilam. Hal itu
disebabkan karena dalam kehamilan
keperluan akan zat-zat makanan bertambah
dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam
darah dan sum-sum tulang.
 2.Pengaruh anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh
yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan,
persalinan maupun dalam masa nipas. Berbagai
penyulit akan timbul akibat anemia, seperti:
a).Abortus
b).Partus prematurus
c). Partus lama karena inertia uteri
d). Perdarahan postpartum karena atonia uteri
e). Syok
f). Infeksi
 Diagnosis
Diagnosis anemia defesiensi besi yang berat
tidak sulit karena ditandai ciri- ciri yang has bagi
defesiensi besi yakni mikrositosis dan
hipokromasia.
 Tanda dan Gejala
Gejala klinis anemia yang mudah dikenali
adalah gampang lelah, lesu, sesak napas saat
beraktivitas, kulit dan wajah pucat, mudah
pusing, dan gampang pingsan. Kerja jantung pun
meningkat sehingga denyutnya menjadi cepat.
 Pengobatan anemia
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian
tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi
mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu
polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan
maksimal jika minimum 30 menit sebelum makan.
 Pencegahan anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat
besi dapat diperoleh dengan dengan mengonsumsi
daging (terutama daging merah) seperti sapi.
6 SISTEM PERKEMIHAN
 A. Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana
terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas
dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam
air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
 B. Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari:
a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,
b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke
vesika urinaria (kandung kemih),
c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan, dan
d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
 C. Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis
yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex
renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat
gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang
berwarna cokelat lebih terang dibandingkan
cortex.
Terima kasih

More Related Content

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinan
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Ppt molahidatidosa
Ppt molahidatidosaPpt molahidatidosa
Ppt molahidatidosa
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 

Similar to Penyakit yang menyertai Kehamilan

Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)Dyana Utami
 
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptx
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptxTugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptx
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptxMariaMia15
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilharuna_06
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?tanyadokteranda
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanRofi'ah Muwafaqoh
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3089633666
 
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsiaprinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsiarukiyanahbaru
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienMha Agistiani
 

Similar to Penyakit yang menyertai Kehamilan (20)

Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)
 
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptx
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptxTugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptx
Tugas 4 epid kespro_ Maria Margaret Mano.pptx
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
 
Askep dm AKPER PEMDA MUNA
Askep dm AKPER PEMDA MUNA Askep dm AKPER PEMDA MUNA
Askep dm AKPER PEMDA MUNA
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?
Hamil Kok Jadi Terkena Diabetes?
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsiaprinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 

Recently uploaded

Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 

Recently uploaded (14)

Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 

Penyakit yang menyertai Kehamilan

  • 1. KELOMPOK 3 TENTANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN
  • 2. A. PENGERTIAN  ü Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa.  ü Suatu Intoleransi karbohidrat ringan ( toleransi glukosa terganggu ) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.  ü Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak bias secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya.
  • 3. B. ETIOLOGI  DMG disebabkan karna kekurangn insulin. Yang disebabkan karna adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekarja menghasilkan insulin.  Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ).
  • 4. C. TANDA DAN GEJALA  ü Sering kencing pada malam hari ( polyuria )  ü Selalu merasa haus ( polydipsia)  ü Selalu merasa lapar ( polyfagia )  ü Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi  ü Penglihatan menjadi kabur  ü Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah )  ü Glaikosuria ( glukosa dalam urine )  ü Mata kabur  ü Pruritus vulva.  ü Ketonemia.  ü BB menurun  ü Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.  ü Gula darah sewaktu > 200 mg/dl  ü Gula darah puasa > 126 mg/dl.
  • 5. D. KLASIFIKASI 1. Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin ( Tipe 1/ Id DM )  Biasanya terdapat pada orang yang masih muda. Gejalanya terjadi dengan tiba – tiba . kadar glukosa darah yang tinggi. 2. Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin ( Tipe 2 / NID DM)  Biasanya terdapat pada orang yang usianya > 40 tahun , terjadi secara perlahan – lahan , dan kemungkina tidak ada tanda atau gejala , biasanya terdapat pada orang gemuk , usia lanjut dan tidak aktif.  3. Diabetes tipe lain.  4. Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes yang hanya timbul dalam kehamilan.
  • 6. E. SKRINING  Risiko Rendah :  Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :  Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendah  Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat  Usia < 25 tahun  Berat badan normal sebelum hamil  Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa terganggu  Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya
  • 7. NEXT.... 2. Risiko Sedang :  Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28 minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan. 3. Risiko Tinggi : wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air seni mengandung glukosa).  Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula darah diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula di dalam darah berlebihan).
  • 8. F. KOMPLIKASI  Tekanan darah tinggi, preeclampsia dan eclampsia.  Gestational diabetes akan meningkatkan resiko ibu untuk mengalami tekanan darah yang tinggi selama kehamilan. Hal tersebut juga akan meningkatkan resiko ibu untuk terkena preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2 buah komplikasi serius dari kehamilan yang menyebabkan naiknya tekanan darah & gejala lain, yang dapat membahayakan ibu maupun sang buah hati.
  • 9. NEXT...  Diabetes di kemudian hari. Jika mengalami gestational diabetes, maka kemungkinan besar akan mengalami kembali pada kehamilan berikutnya. Selain itu, ibu juga beresiko untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Akan tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan makanan yang bernutrisi & berolahraga dapat mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 nantinya. Untuk wanita dengan riwayat gestational diabetes, yang berhasi menurunkan berat badan hingga ideal setelah melahirkan, maka resikonya untuk terkena diabetes tipe 2 hanya kurang dari 1 per 4 wanita.
  • 10. G. PATOFISIOLOGI  Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).  Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
  • 11. H. FAKTOR RESIKO a. Factor kebidanan  ü Beberapa kali keguguran  ü Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas.  ü Riwayat pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.  ü Pernag pre-eklampsi  ü polihidramnion  b. Factor ibu  ü Umur ibu hamil lebih dari 30 tahun  ü Riwayat DM dalam keluarga  ü Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya  ü Infeksi saluran kemih yang berulang-ulang sebelum hamil.
  • 12. I. PENGARUHNYA Terhadap kehamilan • Hyperemesis gravidarum Pemakaian glikogen bertambah Meningkatnya metabolism basal Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulin dalam plasenta Terhadap persalinan • kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian glukosa lebih banyak , sehingga dapat terjadi hypoglikemia , apabila disertai dengan muntah – muntah. Terhadap nifas • Lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis yang menghambat luka jaln lahir , baik rupture perineum maupun lika episitiomi
  • 13. J. PENATALAKSANAAN a. Pengelolaan medis. Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu.
  • 14. Next... Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :  − Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl  − Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl  − Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%  − Mencegah episode hipoglikemia  − Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik  − Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal.
  • 15.  b). Pengelolaan obstetrik Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan klinis ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
  • 16. 2 PENYAKIT JANTUNG A. PENGERTIAN Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan- perubahan secara fisiologis.Perubahan tersebut disebabkan oleh : 1.Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada 28- 32 minggu 2.Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena pembesaran rahim.
  • 17. B. KLASIFIKASI  Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan : Kelas I : • Tanpa pembatasan kegiatan • Tanpa gejala pada kegiatan biasa Kelas II : • Sedikiat dibatasi kegiatannya • Waktu istirahat tidak ada keluhan • Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung • Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas dan nyeri dada Kelas III : • Kegiatan fisik sangat dibatasi • Waktu istirahat tidak ada keluhan • Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung Kelas IV : • Waktu istirahat dapat menimbulkan keluhan infusiensi jantung apalagi kerja fisik yang tidak berat
  • 18. C. DIAGNOSIS a. Anamnesis Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya Pernah demam rematik b. Pemeriksaan : auskultasi/ palpasi Empat kriteria (burwel dan Metcalfe ) Adanya bising diastolic, presistolik, atau terus-menerus Pembesaran jantung yang jelas. Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill Aritmia yang berat. c. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) Jika wanita hamil disangka menderita penyakit jantung, yang paling baik adalah dikonsultasikan kepada ahlinya. Keluhan dan gejala : mudah lelah, dispneu, palipitasi kordis, nadi tidak teratur, oedema/pulmonal, sianosis.
  • 19. D.PENANGANAN a. Dalam kehamilan. 1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan merupakan hal yang penting 2. Kerjasam dengan ahli penyakit dalam atau kardialog, untuk penyakit jantung harus dibina sedini mungkin 3.Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan, jika terdapat anemia harus diobati 4.Timbulnya hipertensi / hipotesi akan memberatkan kerja jantung, hal ini harus diobati 5.Bila terjadi keluhan yang agak berat seperti sesak nafas, infeksi saluran pernafasan dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit untuk pengawasan dan pengobatan yang lebih intensif
  • 20.  6.Skema kunjungan antenatal : setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelahnya. 7.Wanita hamil dengan penyakit jantung harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam dan pembatasan jumlah cairan 8.Sebaiknya penderita dirawat 1 sampai 2 minggu sebelum tafsiran persalinan Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit : Kelas I : tidak memerlukan pengobatan tambahan Kelas II : biasanya tidak memrlukan terapi tambahan, mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu Kelas III : memerlukan digitalisasi atau obat lainnya, sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu Kelas IV : harus di rawat dirumah sakitdan di berikan pengobatan dan kerjasama dengan kardiaolog
  • 21.  b. Dalam persalinan 1.Penderita kelas I dan II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan bersalin pervaginam, namun denagn p[engawasan yang baik serta kerjasama dengan ahli penyakit dalam membuat daftar hisdan setiap 10 menit dalam kala 2,bila ada tanda payah jantung di obati dengan digitalis,memberikan sedilanit dosis awal 0,8mg dan di tambahkan sampai dosis 1,2 - 1,6mg IV secara perlahan. Jika perlu,suntikan dapat di ulang 1-2 kali dalam 2 jam.
  • 22. c. dalam paska persalinan dan nifas setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps yang di sebabkan darah membanjiri tubuh ibu sehingga kerja jantung bertambah karena itu penderita harus tetap di awasi dan di rawat sekurang-kurangnya 2 minggu setelah bersalinan. d. penanganan secara umum 1. penderita kelas 3 dan 4 tidak boleh hamil karena kehamilan sangat membahayakan jiwanya bila hamil sedini mungkin sbortus buatan medikalis hendaknya di pertimbangkan untuk di kerjakan 2.pada kasus tertentu sangat di anjurkan untuk tidak hamil dengan tubektomi setelah penderita afebris,tidak anemis dan sedikit keluhan. bila tidak mau sterilisasi,di anjurkan memakai kontara sepsi. Kontrasepsi yang baik adalah IUD
  • 23. E.PROGNOSIS Bagi ibu : prognosis tergantung pada beratnya penyakit,umur,dan penyulit lain.pengawasan pengobatan,pimpinan persalinan,dan kerja sama dengan penderita serta kepatuhan dalam menaati larangan,ikut mengikuti prognosis bagi bayi : bila penykit jantung tidak terlalu berat,tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal, namun pada penyakit berat prognosis akan buruk karena terjadi gawat janin.
  • 24. 3 SISTEM PERNAFASAN 1. Bronchitis Infeksi saluran pernafasan bawah yang dibatasi sampai trachea dan bronkus disebut Bronchitis . Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain
  • 25. 2.Influenza Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk non produktif. (Ilmu Penyakit Dalam) Infeksi ini disebabkan oleh anggota dari famili Ortomiksoviride meliputi influenza tipe A dan tipe B.
  • 26. 3. Pneumonia Pneumonia merupakan suatu infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bermacam- macam patogen, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Individu mungkin terinfeksi organisme tersebut melalui transmisi dari penyebaran daerah pernapasan atas, melalui peredaran darah, atau melalui dahak yang terinfeksi (Mays & Leiner, 1996)Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
  • 27. 4 SISTEM PENCERNAAN 1. Mulut Ptialismus, syalorec, hipersalivas Pada kehamilan trisemester pertama, kemungkinan dijumpai produksi air ludah berlebihan dari biasa, sehingga menyebabkan wanita hamil tersebut seringkali membuang ludah. Produksi air ludah yang berlebihan ini disebut ptialismus. 2. Karies Dalam kehamilan sering dijumpai gingivistis dan karies dentis, akan tetapi tidaklah beralasan kehamilan sebagai penyebab menigkatnya kejadian karies dentis. Karies dentis sebelum hamil sudah ada, dan kekurangan kalsum akan memperburuk kerusakan giginya seperti juga sebelum hamil. Pengobatan yaitu dengan merawat gigi, mulut, serta mencukupi kebutuhan kalsium dalam kehamilan.
  • 28. 3. Esopagus Pirosis (heartburn,nyeridada) Pirosis ialah perasaan nyari didada, karena masuknya isi lambung kedalam esofagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap,atau menelan sesuatu makanan tertentu atau obat. Pada kehamilan tua, mungkin kelainan ini agak sering dijumpai karena pengaruh tekanan rahim yang membesar. 4. Esofagitis’erosiva Esofagitis erosiva merupakan akibat yang gawat dari kembalinya isi lambung kedalam esofagus dan agaknya tidak mempunyai hubungan dengan hiperemesis gravidarum. Gejala yang paling sering dijumpai ialah nyeri waktu menelan (disfagia) disertai pirosis.
  • 29. 5. Lambung Hernia hiatus diafragmatika . Hernis histus diafragmatika ialah masuknya bagian atas lambung kedalam lubang diafragma. Kelainan ini seringdijumpai dalam kehamilan, kira-kira 17 % terutama dalam kehamilan trisemester III dan sering pada multipara dalam usia lanjut. Kelainan ini akan sembuh sendiri, setelah anak lahir. 6. Ulkus peptikum Ulkus peptikum jarang dijumpai dalam kehamilan, perjalanan penyakitnya bervariasi. Pada wanita yang mempunyai ulkus peptikumsebelum hamil, biasanya setelah hamil, penyakit akan menjadi lebih baik, bahkan dapat sembuh
  • 30. 7. Gastritis Diagnosis gastritis sering dibuat dalam kehamilan muda, hanya atas dasar keluhan penderita, seperti mual, muntah-muntah, tidak ada nafsu makan, nyeri didaerah epigastrium dan sebagainya. 8. Usus Halus Baik ileus obstruktif maupun ileus paralitik dapat dijumpai dalam kehamilan yang kadang-kadang tidak diketahui, karena gejala-gejalanya sering disalah tafsirkan sebagai gejala-gejala kehamilan biasa, seperti mual, muntah, konstipasi, uterus kontraksi, kejang otot dan sebagainya.
  • 31. 9. Volvulus Dengan makin tuanya kehamilan dan makin membesarnya uterus, usus-usus halus dapat berputar pada pangkalnya, sehingga terjadi penjiratan seluruh ileum. Akibatnya sangat gawat dan menyebabkan kematian apabila tidak segera dikenal dan dioperasi. 10. Hernia Berbagai macam hernia dapat dijumpai dalam kehamilan seperti hernia inguinalis, femoralis, umbilikalis dan sikatrisea, yang biasanya tidak menimbulkan keluhan.Penanganam hernia dalam kehamilan sama dengan diluar kehamilan apabila timbul gejala-gejala gawat. Hernia umbilikalis dan hernia sikatrisea tetap membesar oleh kehamilan. Apabila ada perlekatan usus dengan omentum tarikan pada oemntum sering menyebabkan rasa nyeri.
  • 32.  11. Ileitisregionalis Ileitis regionalis seperti dilaporkan oleh Crohn danYarnis merupakan suatu proses granulamatus ileum bagian akhir yang tidak khas yang meliputi peradangan, nekrosis dan perparutan.  12. Usus Besar Appendisitis akuta Kejadian appendisitis akuta dalam kehamilan dan di luar kehamilan tidaklah berbeda. Kejadiannya satu di antara 1000 sampai 2000 wanita hamil.
  • 33. 5 PENYAKIT HEMATOLOGI  A. Anemia 1. Pengertian Anemia dalam kehamilan Seseorang dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 12g/100ml. namun anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilam. Hal itu disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang.
  • 34.  2.Pengaruh anemia dalam kehamilan Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam masa nipas. Berbagai penyulit akan timbul akibat anemia, seperti: a).Abortus b).Partus prematurus c). Partus lama karena inertia uteri d). Perdarahan postpartum karena atonia uteri e). Syok f). Infeksi
  • 35.  Diagnosis Diagnosis anemia defesiensi besi yang berat tidak sulit karena ditandai ciri- ciri yang has bagi defesiensi besi yakni mikrositosis dan hipokromasia.  Tanda dan Gejala Gejala klinis anemia yang mudah dikenali adalah gampang lelah, lesu, sesak napas saat beraktivitas, kulit dan wajah pucat, mudah pusing, dan gampang pingsan. Kerja jantung pun meningkat sehingga denyutnya menjadi cepat.
  • 36.  Pengobatan anemia Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika minimum 30 menit sebelum makan.  Pencegahan anemia Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan dengan mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi.
  • 37. 6 SISTEM PERKEMIHAN  A. Pengertian Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).  B. Susunan Sistem Perkemihan Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
  • 38.  C. Struktur Ginjal Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex.