REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
PREMATUR
1. M.K TumbuhKembangManusia Hari/Tanggal: Rabu,5Maret 2014
Praktikum Ke-3
PERMASALAHAN TUMBUH KEMBANG PERIODE KELAHIRAN DAN
NEONATUS: BAYI PREMATURE
Dosen: Neti Hernawati
Anisa Sekar Safitri I24120084
Mutiara Purnamawati I24120079
Rahmatika Dwi Ayu I24120101
Rezeki Agung I24120087
Roxalana Fikren Taufik I24120075
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2. Page 2 of 9
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN................................................. 3
A. LATAR BELAKANG................................................ 3
B. TUJUAN ............................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................. 3
A. Gejala dan Faktor Penyebab Kasus..................... 4
B. Pencegahan dan Pengobatan Bayi Prematur ..... 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................... 9
3. Page 3 of 9
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hal yang paling dinanti-nantikan oleh seorang ibu adalah hari dimana bayi
yang dikandungnya selama 9 bulan lahir ke dunia. Pada dasarnya, seorang bayi
akan lahir pada minggu ke 37 kehamilan, namun ada beberapa kasus dimana
bayi lahir tidak pada waktu normalnya, salah satunya adalah bayi yang lahir
premature.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan normal dan
bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Prematuritas dan berat lahir rendah
biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500
gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya
peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai
periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996). Bayi yang terlahir
prematur membutuhkan perawatan yang baik, dimana bayi premature sebaiknya
dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-cairan dan
pengobatan pada bayi agar kondisi bayi bisa benar-benar stabil dan dapat
dirawat di rumah.
Makalah ini dibuat sebagai bentuk penyelesaian dari tugas mata kuliah
Tumbuh Kembang Manusia, juga untuk membantu mahasiswa memahami kasus
Bayi Prematur. Selain itu, makalah ini juga dapat digunakan sebagai acuan bagi
para wanita atau calon ibu untuk bisa mendapatkan penjelasan yang singkat
mengenai Kelahiran Bayi Prematur.
B. TUJUAN
1. Menjelaskan gelaja kasus Kelahiran Bayi Prematur
2. Memaparkan faktor-faktor penyebab kelahiran bayi prematur
3. Menjelaskan upaya pencegahan terhadap kasus Bayi Pematur
4. Menjelaskan upaya pengobatan terhadap kasus Bayi Prematur
BAB II PEMBAHASAN
Dalam kata “prematur, matur berasal dari kata “mature” dalam bahasa
inggris yang berarti matang, sedangkan “pre” berarti sebelum, sehingga secara
singkatnya prematur berarti belum matang. Dalam penjelasan secara lengkap,
bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram dan
4. Page 4 of 9
lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan (Irana, 2011). Bayi prematurdilahirkan
lebih dari 3 minggu sebelum waktu melahirkan yang seharusnya.Sejak tahun
1961 WHO (World Organization of Health) telah mengganti istilah prematur
dengan bayi dengan berat badan lahir rendah(BBLR) atau Low Birth Weight
Baby.
Ketika lahir, bayi diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:
o Prematur (kurang dari 37 minggu kehamilan)
o Normal (37-42 minggu kehamilan)
o Melebihi Normal (lahir setelah 42 minggu kehamilan)
A. Gejala dan Faktor Penyebab Kasus
Gejala dari kasus bayi prematur yang paling utama adalah berat badan lahir
rendah, yakni dibawah 2000 gram, serta umur kehamilan ibu yang mana kurang
dari 37 minggu. Selain itu, beberapa gejala fisik bayi prematur atara lain:
o Pola pernafasan yang tidak normal/gangguan pernafasan
o Otot pada tubuh terlihat kurang berisi serta kurang gerak/aktivitas pada bayi
o Problem dalam menyusui karena kesulitan menghisap susu pada puting ibu
juga problem dalam mengkoordinasi menelan dan bernafas
o Tulang rawan telinga bayi lembut dan fleksibel
o Kulit bayi terlihat tipis, lembut, berkilau, dan seringkali transparan (pembuluh
darah dapat terlihat di bawah kulit)
o Sesaat setelah lahir, bayi mengalami hypothermia atau merasa sangat
kedinginan
Semua ini dikarenakan kondisi fisik, serta organ-organ di dalam tubuh bayi
prematur belum matang atau belum siap untuk survive di luar rahim ibunya. Bayi
prematur berisiko mengalami gangguan-gangguan lanjutan pada tubuhnya,
seperti anemia, pendarahan pada otak, gula darah rendah, masalah pada
pernafasan karena paru-paru yang belum matang, serta inflamasi pada saluran
pencernaan.
Pada ibu yang hamil, terdapat 6 tanda kelahiran prematur, antara lain:
1. Kontraksi rahim lebih dari 5 kali dalam 1 jam.
2. Rasa kram seperti menjelang haid.
3. Tekanan pada dasar panggul yang terjadi secara intensif sehingga
menimbulkan sensasi untuk mengejan atau buang air besar.
4. Nyeri tumpul di punggung bagian bawah.
5. Keluarnya cairan vagina yang berlebihan atau lebih dari biasanya.
6. Ada flek darah berwarna merah terang.
Selama ini belum diketahui penyebab pasti mengapa bisa terjadi kelahiran bayi
prematur. Namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi
lahir prematur, antara lain:
Ibu stress, dimana kondisi mental ibu akan menentukan perform ibu saat
melahirkan bayi
Usia Ibu (kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun)
Merokok
Konsumsi alkohol
Ibu terpapar polusi (misal: sulfur oksida)
5. Page 5 of 9
Penyakit yang diderita ibu (Periodontitis, ginjal, diabetes, gangguan hati, dan
lain lain)
Riwayat ibu pernah melahirkan prematur sebelumnya
Infeksi plasenta/plasenta lepas (Solutio placenta)
Trauma pada ibu
Seorang ibu yang sedang hamil haruslah tercukupi gizinya, agar sang
jabang bayi tercukupi nutrisinya. Pemenuhan kebutuhan gizi ini sangat penting
karena jika gizi ibu buruk akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Ibu yang
memiliki gizi yang buruk akan mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Selain
itu, wanita yang memiliki riwayat pernah melahirkan bayi prematur memiliki
presentase kemungkinan 15-50% akan kembali melahirkan prematur, tergantung
pada jumlah berapa kali melahirkan dan timing nya. Hamil anak kembar (kembar
2,3, dan seterusnya) ternyata juga memiliki risiko untuk menjadi bayi prematur.
Bahkan semakin banyak bayi yang dilahirkan dari dalam satu rahim akan
semakin meninggikan risiko bayi lahir prematur. Ibu yang mengalami pendarahan
saat masa kehamilan memiliki risiko tinggi melahirkan bayi prematur, kondisi ini
dapat diduga sebagai placenta previa. Wanita hamil yang memiliki banyaknya
cairan amniotic yang tidak normal, seperti terlalu banyak cairan amniotic
(plyhydramnios) atau terlalu sedikit cairan amniotic (oligohydramnios) juga
memiliki risiko yang sama.
Penelitian menyatakan bahwa kondisi mental ibu merupakan salah satu
faktor penting yang dapat mempengaruhi kelahiran bayi, baik itu dalam proses
kelahiran maupun bagi kondisi jabang bayi. Rasa cemas, depresi, diskriminasi
ras, merupakan beberapa faktor mental yang dapat meningkatkan risiko bayi
lahir prematur. Wanita dengan tingkat kecemasan menengah hingga tinggi saat
hamil menunjukkan peningkatan risiko kelahiran prematur pada bayinya (risk
ratio (RR) = 1.5, 95 percent confidence interval (CI): 1.1, 2.1, and RR = 2.1, 95
percent CI: 1.5, 3.0, respectively) (Dole, et.al). Faktor-faktor di luar fisik ibu
seperti faktor sosial dan ekonomi juga memiliki pengaruh besar dalam kasus bayi
prematur ini.
B. Pencegahan dan Pengobatan Bayi Prematur
Kelahiran merupakan hal yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para ibu
yang sedang hamil. Setelah Sembilan bulan mengandung dengan segala
perawatan dan asupan gizi yang intensif dan cukup, akhirnya buah hati dapat
dilahirkan. Namun cukup banyak kasus dimana ibu melahirkan sebelum waktu
yang seharusnya, yaitu dibawah melahirkan sebelum sembilan bulan sepuluh
hari dengan berat badan bayi dibawah 2.5 kg. Hal tersebut yang disebut dengan
kelahiran prematur.
Kelahiran prematur tidak begitu membahayakan kondisi kesehatan ibu,
namun tentu saja hal tersebut cukup membahayakan keadaan bayi yang lahir
sebelum waktunya dengan ukuran yang relative lebih kecil daripada bayi normal.
Organ-organ bayi juga belum berkembang secara maksimal. Hal tersebut dapat
menyebabkan beberapa gangguan, misalnya gangguan pernapasan.
Dalam menghindari persalinan melahirkan prematur yang berisiko terhadap
kesehatan bayi, terdapat beberapa upaya pencegahan yang sebaiknya di
lakukan oleh ibu, yaitu :
6. Page 6 of 9
1. Mengunjungi dokter sejak diketahui hamil atau saat mencoba untuk hamil
bisa bantu kurangi risiko kelahiran prematur. Biasanya dokter akan
menyarankan pola makan yang benar seperti asam folat dan vitamin B, berat
badan yang tepat, pemberian suplemen atau vitamin jika diperlukan serta
pemeriksaan terhadap risiko infeksi yang membahayakan kehamilan.
2. Ketahui faktor risiko yang dimiliki seperti apakah merokok, memiliki tekanan
darah tinggi, diabetes, usia saat hamil, pernah memiliki komplikasi kehamilan
sebelumnya atau tidak, berat badan yang dimiliki serta faktor genetik lainnya.
Konsultasikan dengan dokter untuk meminimalkan risiko yang ada.
3. Studi menunjukkan infeksi pada rahim bisa dimulai dari saluran kemih dan
menyebabkan kelahiran prematur. Seperti infeksi bakteri di vagina membuat
tubuh melepaskan zat kimia pelawan infeksi (sitokin) yang menyebabkan
peradangan yang nantinya memicu pelepasan prostaglandin (zat kimia yang
memicu kontraksi dan pelebaran leher rahim).
4. Pemeriksaan ke dokter gigi bisa membantu cegah kelahiran prematur. Hal ini
karena perubahan hormon selama kehamilan membuat perempuan lebih
renan terhadap radang gusi (bengkak, gusi merah dan penyakit gusi).
Kondisi ini memicu penyebaran infeksi lebih lanjut yang mempengaruhi
kehamilan.
5. Memiliki kenaikan berat badan yang berlebih ketika hamil memberikan
peluang lebih besar terhadap komplikasi seperti diabetes gestational dan
preeklampsia yang meningkatkan risiko persalinan prematur.
6. Mengonsumsi makanan bergizi selama kehamilan seperti gandum, sumber
protein sehat, susu, buah dan sayur membantu perkembangan janin sehat.
Konsumsi kadar asam lemak omega 3 yang lebih tinggi menurunkan risiko
kelahiran prematur. Sedangkan olahraga bantu cegah diabetes gestational
dan preeklampsia.
7. Perempuan hamil yang mengalami depresi atau cemas memiliki peningkatan
2 kali lipat terhadap kelahiran prematur. Untuk itu cegah stres dan depresi
dengan melakukan hal-hal yang disukai serta berlatih yoga atau meditasi
untuk membantu merilekskan tubuh.
8. Menghindari persalinan dengan operasi caesar serta induksi, kecuali ada
indikasi medis.
9. Mengurangi jumlah embrio yang ditransfer ke rahim dalam program
kesuburan seperti bayi tabung.
10. Membantu ibu hamil berhenti merokok.
11. Membantu menyediakan suplementasi hormon progesteron bagi wanita
dengan kehamilan beresiko tinggi.
12. Melakukan tindakan mengikat mulut rahim (cervical cerclage), pada mereka
yang mulut rahimnya lemah. Tindakan ini bisa mencegah kelahiran prematur
sampai 90 persen. [Anonim, 2012][2]
Pada kelompok wanita yang memakai pessary (alat pencegah kehamilan)
untuk memperkuat mulut rahim, 12 di antara mereka melahirkan sebelum usia
kandungan 34 minggu, sedangkan yang tidak menggunakan pessary sebanyak
51. Penelitian tersebut juga tidak menemukan ada efek samping yang dialami
para pemakai pessary. Bahkan 95% partisipan menyatakan bahwa mereka akan
merekomendasikan alat tersebut kepada wanitan lain.Maria Goya, ketua peneliti
di Vall d’Hebron University Hospital, Barcelona, mengatakan, “Penggunaan
pessary merupakan prosedur yang terjangkau, non-invasif dan mudah untuk
dipasang dan dilepaskan.[4]
Selain beberapa tips diatas terdapat tips lain untuk menurunkan angka
kelahiran prematur menurut (Manuaba, 2001)[1]
, antara lain:
7. Page 7 of 9
1. Melakukan antenatal care intensif
• Menemukan dan pengobatan penyakit sistemik-infeksi ibu hamil
• Meningkatkan gizi dan mengurangi anemia ibu hamil
•Kehamilan direncanakan (jarak kehamilan, jumlah anak dan usia hamilyang
optimal).
• Hamil tua banyak istirahat dan mengurangi stress
2. Meningkatkan efek hormone progesteron
• Dengan pemberian Duphaston, Gestanon, Premaston dan pemberian
Depoperovera 300 kali per minggu sehingga kontraksi tak berlanjut
Perawatan bayi premature harus lebih hati-hati dibandingkan perawatan
bayi normal. Karena masih banyak organ-organ didalam tubuh bayi yang
masih belum matang, oleh sebab itu bayi premature terkadang harus
dirawat secara khusus, diantaranya adalah:
1. Perawatan selama didalam incubator
Merawat bayi premature di dalam incubator memang sangat dianjurkan.
Karena bayi yang baru lahir rentan mengalami hiportemia atau suhu tubuh
yang terlalu rendah. Suhu di dalam incubator berkisar 35o
C - 36o
C.Namun
perawatan bayi di dalam bayi terkadang menyebabkan masalah psikologis
bagi sang ibu yang merasa bersalah dan khawatir.
Bayi preterm membutuhkan penanganan yang intensif untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut. Pemasangan peralatan medis dan perawatan yang
khusus seperti perawatan di inkubator mencakup hal tersebut. Informan
dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa pada saat bayi preterm dirawat
di inkubator dan informan tidak bisa langsung bersentuhan dengan
bayinya membuat informan merasa stress.(Ivones, 2013)[3]
2. Pemberian alat bantu makan dan pernapasan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa organ bayi
premature masih belum matang, oleh karena itu dibutuhkan berbagai alat
bantu untuk membantu kelangsungan hidup bayi. Diantaranya adalah alat
bantu makan dan pernapasan.Alat bantu pernapasan digunakan saat bayi
mengalami sesak berat akibat organ yang belum berkembang secara
maksimal.
Sedangkan alat bantu makan biasanya menggunakan alat infuse atau
selang yang dimasukan kedalam mulut bayi. Bila bayi sudah dapat
menghisap dan alat pencernaannya memungkinkan, alat bantu makan
dapat diganti dengan pemberian makan secara manual menggunakan
sendok.
3. Terapi Musik
Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dari Neonatal Intensive Care
Unit, Brigham and Women Hospital di Boston diketahui bayi-bayi prematur
yang diperdengarkan suara ibunya atau rekaman detak jantung ibu,
cenderung lebih jarang mengalami sleep apnea. Setiap hari selama empat
kali mereka diperdengarkan rekaman suara atau detak jantung ibu
mereka.Rekaman tersebut diputar ke inkubator bayi melalui sistem audio
khusus mikro yang dikembangkan di Brigham and Women Hospital
8. Page 8 of 9
(BWH).Hasilnya menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut memiliki risiko
lebih kecil untuk mengalami masalah jantung dan paru ketika mereka
mendengar rangsangan suara ibu, dari pada bayi yang mendengar suara
rutin di rumah sakit.Suara yang digunakan untuk terapi pada bayi prematur
di negara Amerika adalah musik Mozart (Anna, 2012). [5]
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Bayi Premature adalah bayi yang dilahirkan sebelum waktunya, yaitu 37 minggu.
Banyak resiko yang akan diderita oleh bayi diantaranya adalah resiko keadaan
organ tubuh yang belum berkembang dengan baik, maupun resiko terlalu lemah
yang dapat menyebabkan kematian.
Saran untuk wanita hamil akan memeriksa kehamilan secara teratur untuk
menghindari resiko lahir prematur. Selain itu wanita hamil diharapkan untuk
berhati-hati dalam perilaku, karena benturan yang keras dapat menyebabkan
wanita hamil harus melahirkan secara premature akibat air ketuban pecah.
9. Page 9 of 9
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Richard E., Butler, Adrienne Stith. 2007.“Preterm Birth: Causes,
Consequences, and Prevention”.Washington DC: National Academies Press
Dole, N., et. al. 2003. “Maternal Stress and Preterm Birth”. Volume 157 no.1.
http://aje.oxfordjournals.org/content/157/1/14.full(01 Maret 2014)
Furdon, Susan A., 2014. “Prematurity”.http://emedicine.medscape.com/article/975909-
overview. diakses tanggal 01 Maret 2014
Irana, Siti Iwa. 2011. “Hubungan Antara Periodontitis dengan
Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah Ditinjau Dari Aspek
Kebersihan Rongga Mulut”. Program Sarjana. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Line, Kimberly G. 2011. “Premature
Infant”.http://www.nytimes.com/health/guides/disease/premature-
infant/overview(01 Maret 2014)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25255/4/Chapter%20II.pdf
Dokter Sehat. Pencegahan Kelahiran Prematur. http://doktersehat.com/pencegahan-
kelahiran-prematur/ (1 Maret 2014)
Ivones, J, Rafi’i, M. 2013 Pengalaman Ibu yang Memiliki Bayi Preterm yang di Rawat di
Inkubator Rumah Sakit. Semarang: Universitas Dipenegoro. Volume 1, No 1.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/900/954 (1Maret 2014)
Panjaitan, Alvonso. 2009. Gambaran Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Prematur di
RSUP H Adam Malik Medan Tahun 2007. Program Sarjana Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatra Utara. Medan.
http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/mencegah.kelahiran.prem
atur/005/001/172 (1 Maret 2014)
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/skripsi_p15-p22.pdf (1 Maret
2014)