MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
1. MANAJEMEN STRATEGIK
Disusun oleh :
FAHRULLAH ADIANSAH
NIM. 11150172
KELAS 5X – MANAJEMEN
(TUGAS UTS)
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Kampus Jl. Raya Serang – Jakarta Km. 03 No 1B (Pakupatan) Telp. 0254-220158
Fax. 0254-220157 Kota Serang-Banten
2. Manajemen Strategik | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunianya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun Judul makalah ini “Manajemen
Strategik”.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Karena itu, penulis mohon maaf
apabila ada kekeliruan atau kekurangan dalam makalah ini yang kurang berkenan dihati
pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang bersedia membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Harapan yang paling besar dari
penyusunan makalah ini ialah, mudah- mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik
untuk pribadi, teman- teman, serta orang lain yang ingin membaca dan menyempurnakan lagi
atau mengambil hikmah untuk kedepannya sebagai tambahan dalam menambah referensi yang
telah ada.
Serang, 16 November 2017
Penulis,
FAHRULLAH ADIANSAH
NIM. 11150172
3. Manajemen Strategik | 2
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................... 5
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH............................................................................... 5
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH........................................................................... 5
E. METODE PENULISAN MAKALAH.............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK ................................................ 6
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN .................................................................. 9
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK .................................................... 15
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS&AUDIT
STRATEGIK ..................................................................................................................... 19
E. MANAGER STRATEGIK ................................................................................................ 23
F. LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL ......................................................... 27
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 36
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 36
B. SARAN ............................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 37
4. Manajemen Strategik | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang
perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya
yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari
pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam
5. Manajemen Strategik | 4
jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan /
implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara
maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan
yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya
perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah
dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi
masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam
pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan
yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga,
pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan
hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi
bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang
digunakan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan
produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik.
6. Manajemen Strategik | 5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen stratejik ?
2. Apa yang dimaksud dengan visi, misi dan tujuan perusahaan ?
3. Apa saja model deskriptif manajemen stratejik ?
4. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen ?
5. Apa saja tugas utama seorang manajer stratejik ?
6. Apa yang dimaksud dengan lingkungan ekternal dan internal perusahaan ?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen stratejik
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan visi, misi dan tujuan perusahaan
3. Untuk mengetahui apa saja model deskriptif manajemen stratejik
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan audit manajemen
5. Untuk mengetahui apa saja tugas utama seorang manajer stratejik
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan ekternal dan internal
perusahaan
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Selain tujuan dari pada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa manfaat
yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat menambah khazanah
keilmuan ekonomi terutama mengenai manejemen stratejik.
E. METODE PENULISAN MAKALAH
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Makalah ini adalah metode
kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-
sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti mempelajari buku-
buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan materi untuk pembuatan makalah
ini.
7. Manajemen Strategik | 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
a) Definisi Strategi
Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun
stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke
dua kata tersebut. Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk
memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian
berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya
sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll.
b) Definisi Manajemen Stratejik
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapai sasarannya, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan
sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
8. Manajemen Strategik | 7
Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis,
yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun
oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat
dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana
suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi
baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli :
Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah serangkaian dari
pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan
dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi
seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan
oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam
penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
9. Manajemen Strategik | 8
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi
adalah seni dan ilmu untuk formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang
bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM,
pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat mencapai tujuannya.
c) Tujuan Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu:
Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer
strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk
pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak
perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau
gagalnya perusahaan.
Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman
dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara
perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.
Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer bukan
hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi
hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu
secara lebih baik dan efektif.
10. Manajemen Strategik | 9
d) Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang
B. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
a) Visi
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah
organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi,
organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para
pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.
11. Manajemen Strategik | 10
Selain itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke
arah mana manajemen tersebut? Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah
jelas mengenai laju perusahaan atau instansi.
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Wibisono (2006, p. 43).
Visi adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realistis, bisa dipercaya,
atraktif, suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang sekarang ada. (Burt
Nanus, Kepemimpinan Visioner).
Visi adalah kemampuan memandang; kemampuan memahami apa yang akan diwujudkan
di masa yang akan datang; ide yang ada dalam angan-angan tentang sesuatu (Dictionary Of
Language and Culture, Longman).
Visi berkaitan dengan pandangan masa depan, menyangkut kemana instansi pemerintah
harus dibawa dan diarahkan agar dapat bekerja secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif,
inovatif, serta produktif. (LAN, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan, wawasan apa
yang tampak dalam khayal, penglihatan atau pengamatan. Atau kemampuan melihat
gambaran / wawasan masa depan yang diinginkan berdasar
penglihatan/pengamatan/perbandingan kondisi yang ada/ keadaan sekarang. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1988).
Jika dirangkum, yang dimaksud visi memiliki pengertian atau definisi sebagai berikut:
Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan Cita-cita suatu perusahaan, instansi, atau
organisasi di masa depan.
Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
12. Manajemen Strategik | 11
Pengertian Visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama pendirian sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Manfaat Visi
Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.
Menumbuhkan rasa kebermaknaan. Salah satu tempat karyawan mencari makna
kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.
Menumbuhkan standar kerja yang prima. Jika seorang karyawan memahami dia bekerja
untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan
standar prima untuk setiap pekerjaannya.
Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan. Karyawan tidak akan bekerja
dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa
kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan
hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.
Menumbuhkan standar kerja yang prima. Apabila seorang karyawan memahami bahwa
dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, ia akan bekerja penuh semangat dan
meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.
b) Misi
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi Adalah tahapan-tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga merupakan deskripsi
atau tujuan mengapa perusaahaan, organisasi, atau instansi tersebut berada di tengah-tengah
masyarakat.
Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam
satu kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa kalimat yang mudah untuk
dipahami pembaca atau siapa saja yang melihatnya.
13. Manajemen Strategik | 12
Misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi (Edwin A. Locke &
Associates, Esence Kepemimpinan).
Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna merealisasikan
tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar).
Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya
demi agama, ideologi, patriotisme, dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Misi adalah tugas khusus yang menjadi tanggung jawab seseorang atau sekelompok
orang – specifc task a person or group is charged – (Webster Third New International
Dictionary).
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik
berupa produk ataupun jasa. Wibisono (2006,p.46)
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah,
sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. (Lembaga Administrasi Negara, Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
Jika diambil kesimpulan, maka pengertian atau definisi misi adalah:
Misi adalah penjabaran-penjabaran dari sebuah visi perusahaan, instansi, atau organisasi.
Misi adalah langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilalui sebuah perusahaan,
instansi, atau organisasi untuk mencapai visi utama.
Misi adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk merangsang adanya pencapaian
visi utama.
Manfaat Misi
Memastikan tujuan dasar organisasi atau perusahaan.
Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
Menjadi landasan perencanan bisnis yang akan dikembangkan.
14. Manajemen Strategik | 13
Membantu seseorang untuk bekerja sama dalam suatu kegiatan.
Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
Menantang pesaing yang sudah ada dalam tingkat kemapanan untuk melakukan inovasi.
Membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang sesuai keputusan yang sesuai
tujuan.
Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk menterjemahkan tujuan
dasar, ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya,
dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.
c) Perbedaan Visi dan Misi
Dari pengertian visi dan misi di atas, Dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya visi memiliki
sekian perbedaan mendasar. Berikut beberapa perbedaan visi dan misi :
NO VISI MISI
1 Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan cita-
cita suatu perusahaan, instansi, pribadi atau organisasi
di masa depan.
Misi adalah Penjabaran atau
langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai /
mewujudkan visi tersebut
2 Visi berupa cita-cita jangka panjang dan berorientasi
kedepan.
Misi berupa cita-cita jangka
pendek dan berorientasi masa
kini.
3 Visi biasanya bersifat permanen, ketika suatu
organisasi, lembaga atau instansi membuat Visi. Maka
pantang bagi mereka untuk merubah visi tersebut. Hal
ini juga berkaitan dengan kredibilitas dan konsistensi.
Misi biasanya diubah ketika misi-
misi tersebut dianggap gagal
mewujudkan suatu Visi
4 Visi biasanya terdiri dari satu deret kalimat atau poin
yang jelas, padat dan mewakili segalanya
Misi biasanya terdiri dari
beberapa kalimat penjabaran atau
berbagai macam poin yang lebih
banyak dari visi
5 Berisi pernyataan-pernyataan umum Pernyataanya bersifat khusus dan
lebih detail
15. Manajemen Strategik | 14
d) Tujuan Perusahaan
Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin dicapai
oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Ada tiga macam tujuan terkait dengan waktu yaitu
tujuan jangka pendek, tujuan jangka mennegah dan tujuan jangka panjang.
Keberadaan tujuan memberikan harapan agar sumber daya/kekuatan perusahaan dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin serta dapat ditentukannya batas-batas dari berbagai
kemungkinan yang akan dituju perusahaan. Tujuan harus berfokus pada keberhasilan visi dan
misi.
Tujuan dibuat harus memenuhi kaidah - kaidah berikut atau dapat disingkat SMART:
• Simple : Tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah
dimengerti, sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi.
• Measurable : Jelas, kongkrit dan terukur dan mampu menjadi motivasi bagi
karyawan.
• Aplikabel : Layak atau perusahaan mampu untuk melakukannya.
• Reliabel : Selalu sesuai dengan harapan dan kepentingan stakeholder serta
perkembangan zaman atau realita kehidupan.
• Time Able : memiliki tenggang waktu atau kemampuan untuk dicapai dalam waktu
tertentu
Fungsi tujuan bagi perusahaan :
1. Sebagai pedoman kegiatan
2. Sebagai sumber legitimasi
3. Sebagai motivasi
4. Sebagai dasar pengorganisasian
5. Sebagai sasaran yang lebih nyata daripada misi
6. Membantu organisasi dalam mendefinisikan lingkungannya
7. Menyediakan norma sebagai dasardalam pelaksanaan prestasi organisasi
16. Manajemen Strategik | 15
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK
a) Level Korporasi
1. Strategi Diversifikasi
Strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru atau menambah
produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya strategi ini dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
a) Diversifikasi konsentrik/berhubungan, dilakukan perusahaan dengan membuka
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan dengan jenis
produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini
b) Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan, dilakukan jika perusahan membuka
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan
produk/jasa perusahaan yang digeluti sebelumnya
c) Diversivikasi horisontal, strategi dengan membuka perusahaan baru baru atau
menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan produk/jasa yang ada
untuk pelanggan yang sekarang
2. Strategi Integrasi
Strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki bisnis baru
disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini berdasarkan jenisnya di bagi menjadi tiga
yaitu:
a) Integrasi Vertikal, strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru disepanjang
rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau sebaliknya dari hilir ke hulu
b) Integrasi Horisontal, Strategi horizontal strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis
baru dengan memasuki perusahaan pesaing
c) Integrasi Virtual, strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang dilakukan dengan
melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa melibatkan kepemilikan
17. Manajemen Strategik | 16
3. Strategi De-Integrasi
Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing), dalam
startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan
4. Strategi Intensif, Startegi ini ada tiga jenis yaitu:
a) Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar , sebuah startegi untuk untuk
mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan keuntungan dari produk tunggal, pasar
tunggal dan teknologi tunggal yang dominan.
b) Pengembangan produk, strategi untuk mengembangkan produk baru yang berhubungan
dengan produk yang ada sekarang. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan
mempunyai kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan
keberhasilan di mata pelanggan.
c) Pengembangan pasar, pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru, strategi ini
dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta
adanya modal dan SDM, serta kapasitas produksi berlebih.
5. Inovasi
strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan produk yang
sudah usang, strategi ini dapat dilakukan dengan basis ukuran, modulasi, desain, kemasan dll.
Startegi ini mempunyai empat jenis strategi yaitu:
• Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika lingkungan
bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu bagaimana cara
mengelolanya.
• Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan pada
lingkungan bisnis konstan.
• Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan hal-hal
besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya
18. Manajemen Strategik | 17
• Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat berubah,
berpengalaman, tantangan datang dari segala arah
6. Strategi Defensif
Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan yang
merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan , ada tiga jenis strategi
ini, yaitu
• Berubah haluan, Startegi ini merupakan strategi untuk melakukan perubahan besar dalam
perusahaa untuk memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun, terutama saait kritis
• Divestasi, strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan, strategi ini
dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas secara cepat, atau jika komponen
perusahaan berpengaruh negatife terhadap perusahaan.
• Likuidasi, Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset perusahaan, perusahaan
menjalankan strategi ini jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah haluan atau
divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian perusahaan.
7. Strategi Kooperatif
• Usaha Patungan, Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin kemitraan antara dua
perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis.
• Strategi KSO adalah kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan usaha
patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra.
• Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek startegik
manupun teknis
8. Strategi Berkembang
a) Marger dan akuisisi, Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan
menjadi satusedangkan akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan dari suatu
perusahaan untuk digabungkan kepada pemilik yang lain.
19. Manajemen Strategik | 18
b) Pemisahan/pelepasan perusahaan, Startegi ini adalah membentuk perusahaan baru
melalui pelepasan unit yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di
dalam group perusahaan/korporasi.
c) Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam bisnis dengan
membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis frienchise yaitu waralaba asing,
waralaba asing yang tidak memiliki sub waralabab dan waralaba lokal
d) Pendirikan anak perusahaan (subdiary), Strategi ini adalah strategi yang cukup sederhana
yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru.
9. Strategi Kombinasi
Strategi ini adalah strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business) menjadi bisnis
inti (core business) yang lain
b) Level Unit Bisnis
1. strategi diferensiasi,
2. startegi keunggulan biaya (low cost),
3. startegi fokus
c) Strategi Fungsional
1. strategi pemasaran,
2. strategi keuangan,
3. strategi produksi dan
4. strategi SDM
20. Manajemen Strategik | 19
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT
STRATEGI
a) Kemampuan Konsep Dalam Bisnis
Pada abad ke-20 di era industri-industri raksasa menguasai pasar dunia dan zaman di
mana peluang datang dan pergi dengan cepat, kebutuhan akan inovasi dalam strategi/konsep
bisnis perusahaan perlu mengimbangi kecepatan zaman. Konsep bisnis continuous
improvement yang digunakan pada era abad ke-20 dinilai tidak dapat mengimbangi dengan
perkembangan zaman. Hal ini ditunjukkan pada tahun 1991 hingga 2001, dari 284
perusahaan hanya 25 perusahaan saja yang dapat menghasilkan top-quartile returns untuk 5
tahun selama kurun waktu 10 tahun. Hal ini dikarenakan strategi/konsep bisnis yang
digunakan sudah usang.
Inovasi non-linier diperlukan sebagai satu-satunya jalan untuk melepaskan diri dari
keadaan ini. Inovasi ini disebut juga inovasi radikal. Inovasi ini berfondasi pada peningkatan
kompetensi inti bisnis dan strategi fisik (aset). Inovasi dalam strategi/konsep bisnis menandai
masuknya era revolusi dalam pasar dunia. Era revolusi pasar dunia membawa harapan dan
peluang bisnis yang baru bagi perusahaan. Perkembangan teknologi memungkinkan bagi
perusahaan kini untuk bekerja berdasarkan visi/imajinasi mereka akan masa depan dan bukan
lagi mereferensi ke masa lalu. Realitas virtual dan global search engine telah mewujudkan
timeless dream bagi semua pelaku bisnis. Menurut Gary Hamel dalam bukunya ‘Leading the
revolution’ (2002) mengatakan inovasi konsep bisnis meliputi 4 komponen utama, yaitu:
a. Strategi inti (core strategy)
Komponen di mana perusahaan memilih strategi untuk bersaing di dalam pasar bisnis.
Komponen ini terdiri dari misi bisnis, lingkup pasar/produk, dan dasar untuk diferensiasi.
Contoh, misi bisnis Rip Curl International adalah untuk merancang produk dan layanan yang
memenuhi kebutuhan peselancar di seluruh dunia. Lingkup pasar/produk Rip Curl
International adalah produk-produk yang digunakan oleh para peselancar. Sebuah
penyelancar membutuhkan papan selancar, wetsuit, board shorts, kacamata dan pakaian
selancar. Model bisnis Rip Curl berusaha untuk memastikan hal tersebut kompetitif dalam
memenuhi misi ini.
21. Manajemen Strategik | 20
b. Sumber daya strategik (strategic resource)
Sumber daya yang spesifik, keterampilan dan proses yang tersedia hanya untuk
perusahaan tersebut merupakan apa yang disebut sebagai sumber daya strategik. Sumber
daya seringkali penting untuk pelaksanaan strategi inti. Sumber daya strategik juga
mencakup keterampilan khusus (kompetensi inti), proses sumber daya dan kemampuan yang
perusahaan pegang. Sebuah sumber daya strategis juga harus unik, berharga kepada
pelanggan dan dialihkan kepada peluang baru.
c. Antarmuka pelanggan (customer interface)
Antarmuka pelanggan mengacu pada bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan.
d. Jaringan nilai (value network)
Sebuah jaringan nilai adalah sekelompok pemasok, mitra dan asosiasi independen yang
sangat penting untuk perusahaan. Seringkali anggota jaringan nilai bertanggungjawab untuk
proses yang terlibat dalam pengiriman atau penciptaan produk atau jasa
b) Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit)
Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi (audit
manajemen). Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada pengambil
keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana,
atau mungkin perlu adanya perubahan rencana. Penekanan audit manajemen adalah pada
proses manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian
aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan
akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu
dilakukan secara profesional. Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada
umumnya meliputi hal-hal berikut ini :
22. Manajemen Strategik | 21
a. Usulan dan pengenalan
Sebelum tahap audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya
dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat
mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau
fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan
menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang
diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara
keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi
masalah yang mungkin ada.
b. Survei pendahuluan
Pada tahap ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai.
Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja
perusahaan. Jadi, tujuan utama tahap ini adalah untuk memperoleh pandangan umum
mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas
khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama tahap audit.
c. Penelaahan yang lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan disudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan
kriteria kinerjanya. Puncak tahap ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja yang
rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik
audit khusus yang akan dipakai.
d. Pengujian detail
Pada tahap ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan
secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen.
Pengujian audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap, misalnya sasaran dan tujuan
dalam anggaran yang telah diotorisasi, informasi yang ada bagi manajemen yang telah
dimanfaatkan, dan aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan.
23. Manajemen Strategik | 22
e. Pengembangkan dan penelaahan temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah
mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup
pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan
kriteria evaluasi yang memadai.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan.
Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen
puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan
yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk
bertindak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan
bermanfaat.
g. Tindak lanjut setelah audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang
dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak
melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal
melakukan hal itu.
c) Pemecahan dan Metode kasus
Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam perusahaan
disebut metode matriks SWOT. Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Oppotunities-Threats)
merupakan metode pencocokan (matching tool) yang penting untuk membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:
a. Strategi SO (Strength – Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang
yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-
24. Manajemen Strategik | 23
strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan
memiliki banyak kelemahan, mau tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar
menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus
berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness – Threat)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi
kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan
internal. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah
melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan
perusahaan lain yang memiliki kompetensi.
c. Strategi ST (Strength – Threat)
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak
dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh
harus selalau mendapatkan ancaman.
d. Strategi WT (Weakness – Opportunity)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal
serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan
internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus
berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger,
declared bakruptcy, retrench, atau liquidation.
E. MANAGER STRATEGIK
Seorang manajer adalah pilihan dari Top Management dalam mengelola orang,
mengendalikan pekerjaan dan mencapai target. Manajer harus mempunyai kompetensi yang
baik, Pengetahuan yang Luas serta Ketrampilan yang lengkap. Bagaimana mungkin seorang
Marketing Manager tidak paham mengenai Product Knowledge, atau Pricing atau Boosting
25. Manajemen Strategik | 24
Program yang akan dijualnya kepada Rekanan, Kolega atau Pelanggan? Apakah ada seorang
Marketing Manager tidak tahu Cara Negosiasi Harga kepada calon vendor rekanannya?.
Ketrampilan dan Pengetahuan adalah Pengejawantahan dari Kompetensi, dan sebagai
seorang Manajer, Anda akan dituntut sebagai master dalam bidangnya. Berikut ini adalah
Konsep Dasar dalam Manajemen Strategi mengenai Tugas Utama seorang Manajer.
1. Planning and Decision (Perencanaan dan Keputusan)
Planning atau Perencanaan adalah fundamental atau pondasi dasar dalam manajemen
strategi. Dan tanpa adanya perencanaan yang matang, maka fungsi lainnya tidak akan
berjalan efektif. Perencanaan adalah cara untuk Melihat Ekspektasi Proyek Kerja, cara untuk
Antisipasi Potensi Masalah, panduan untuk Pengambilan Keputusan.
2. Organizing Tasks (Organisasi Tugas)
Manajer harus mengatur untuk melihat rencana mereka membuahkan hasil, sehingga
menetapkan tugas kepada individu dan mengatur mereka dalam sebuah kerangka kerja yang
memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat.
3. Staffing Roles (Peran Staff)
Organisasi yang kuat akan berisikan orang-orang yang berada pada posisi yang tepat,
Right Man on The Right Place. Peran penting seorang manajer adalah mampu menempatkan
anak buah mereka pada posisi dan kompetensi yang sesuai. Memberi Peran pada Staff
adalah tugas yang krusial seorang manajer, untuk membuat Proses Bisnis berjalan lancar.
Jangan sampai seorang admin fail ditempatkan pada posisi call center, misalnya.
4. Leading Teams (Memimpin Tim)
Manajer tidak hanya memberikan arahan dan petunjuk kerja yang jelas, dan meminta
hasil akhir yang optimal. Manajer yang baik akan menjadi Pemimpin Tim dalam bekerja,
sesuai aturan dan prosedur yang tetap, sehingga tujuan akhir Tim akan tercapai secara
bersama-sama. Pemimpin Tim akan menjalankan proses sesuai perencanaan awal, dan
membangun efektivitas masing-masing individu dalam tim.
26. Manajemen Strategik | 25
5. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)
Organisasi akan menggunakan pengetahuan untuk melakukan Identifikasi,
Pengembangan, Penentuan, Distribusi, dan Penerapan Strategi atau Proses Kerja. Manajer
mampu membuat anggotanya paham akan hal-hal penting dalam pekerjaan mereka, tujuan
kerja, Job Description, Alat Bantu Teknologi dan Pengembangan Diri anggotanya.
6. Controlling Activities (Kontrol Aktivitas)
Tujuan seorang manajer melakukan kontrol terhadap pekerjaan anak buahnya adalah agar
organisasi bisnis bergerak sesuai perencanaan dan melakukan tiap-tiap bagian proses kerja
secara baik dan benar. Aturan SOP yang dibuat perlu dijalankan secara konsisten. Kontrol
bertujuan membuat kinerja perusahaan tidak melewati target yang dicanangkan, menghadapi
risiko yang toleran serta kualitas yang baik.
7. Customer Experience Management (Manajemen Kepuasan Pelanggan)
Pada akhirnya sebuah produk atau jasa perusahaan perlu dinikmati pelanggan individual.
Dan pelanggan adalah penilaian terakhir bagi sebuah prestasi kerja tim. Manajer yang baik
akan fokus pada Operasional dan Proses Bisnis yang berpangku pada kepentingan pelanggan
atau konsumen. Tujuan akhirnya adalah membuat Konsumen menjadi Pelanggan, dan
Pelanggan menjadi Loyal.
Konsep Dasar Tugas Pokok Seorang Manajer ini akan berkembang lebih jauh dan lebih
dalam, dalam kondisi aktual yang dihadapi. Pada akhirnya seorang manajer yang baik akan
menjelma menjadi seorang pemimpin tim yang handal.
Manajer memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kepuasan dan komitmen
karyawan. Para manajer dituntut untuk bisa membantu karyawan memahami strategi
organisasi secara keseluruhan dan bagaimana pekerjaan mereka mempengaruhi keberhasilan
perusahaan. Para manajer juga harus memastikan pimpinan senior mengambil tindakan yang
perlu berdasarkan umpan balik dari karyawan untuk memastikan perusahaan tetap
kompetitif.
27. Manajemen Strategik | 26
Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni :
8. Ketrampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
9. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi
yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
10. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
28. Manajemen Strategik | 27
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
Berikut yang dapat saya simpulkan, kemampuan hardskill dan softskill yang diperlukan oleh
seorang manajer adalah :
a. Hardskill : mempunyai kemampuan dalam menganalisis dan menggunakan berbagai
alat yang ada, seperti komputer.
b. Softskill : mempunyai kemampuan dalam suatu organisasi dalam memanage para
karyawan.
F. LINGKUNGAN EXTERNAL & INTERNAL
a) Lingkungan eksternal
Lingkungan Eksternal adalah Faktor-Faktor diluar kendali perusahaan yang dapat
mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan proses internal perusahaan.
Lingkungan Eksternal dapat dibagi menjadi Lingkungan Jauh, Lingkungan Industri dan
Lingkungan operasi
29. Manajemen Strategik | 28
1. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh adalah lingkungan atas faktor-faktor yang berasal dari luar biasanya
tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan. Lingkungan Jauh terdiri dari faktor
ekonomi, hukum, politik, sosial budaya, dan demografi
Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu
perusahaan beroperasi.
Faktor Hukum
Lingkungan hukum dan pemerintah tidak dapat dipungkiri memberikan iklim yang
kondusif bagi perkembangan bisnis karena peraturan-peraturan berlaku akan sangat
berpengaruh dalam operasional perusahaan.
Faktor Politik
Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan utama dari manajer dalam
merumuskan strategi perusahaan.
Faktor Sosial Budaya
Lingkungan sosial merupakan interaksi antar manusia . lingkungan sosial mempunyai
pengaruh penting bagi jalannya suatu bisnis. Perubahan lingkungan sosial dapat
berpengaruh keputusan investasi atau tidak disuatu lokasi.
Lingkungan Demografi
Lingkungan demografi merupakan faktor yang sangat penting bagi pebisnis.
Karateristik populasi dan perubahannya setiap waktu dapat memberikan gambaran umum
tentang potensi pasar .
2. Lingkungan Industri
Lingkungan Industri adalah kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh
bisnis yang menyediakan produk atau jasa serupa. Kekuatan-kekuatan yang membentuk
persaingan industri
30. Manajemen Strategik | 29
a. Ancaman pendatang
Pendatang baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru,sebagai usaha
untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham, dan sumber daya penting.
Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah dan sulitnya memasuki suatu industri
Skala Ekonomi ( economies of scala )
Differensiasi Produk ( proprietary product difference )
Identitas Merek ( brand identity)
Kebutuhan Modal ( capital requirement)
b. Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama
Menurut Porter persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang
menjadi sentral kekuatan persaingan.
Intensitas persaingan tergantung oleh beberapa faktor
Pertumbuhan industri ( industry growth )
Biaya tetap dan biaya penyimpanan ( fixed and strange cost )
Biaya pengalihan ( switching cost )
Konsentrasi dan keseimbangan ( concentrate and balance)
c. Ancaman barang substitusi
Produk pengganti muncul dalam bentuk berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan
yang sama dari produk lain., dengan kata lain barang subsitusi dapat menggantikan
produk sejenis.
Ancaman barang subsitusi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor berikut
Harga relatif dalam kinerja barang substitusi ( relative price performance of
substitutes)
Biaya pengalihan ke produk lain ( swithing cost )
31. Manajemen Strategik | 30
Kecendrungan pembeli untuk mensubtitusikan ( buyer prospensity to substitusi )
d. Daya Tawar Pembeli/konsumen
Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan
turunnya harga.
Faktor-faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli
Pangsa pembeli yang besar
Biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil
Tidak atau minimnya differensiasi produk.
Banyaknya produk subsitusi.
e. Daya Tawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk
menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya daya tawar pemasok
Industri pemasok didominasi hanya sedikit perusahaan
Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subsitusi
Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
Produk pemasok didiferensiasi.
3. Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi adalah faktor-faktor dalam situasi kompetitif langsung yang
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan.
Lingkungan Operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian
perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Dengan demikian perusahaan dapat
32. Manajemen Strategik | 31
lebih proaktif dalam menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani
lingkungan yang jauh.
Lingkungan operasi di pengaruhi beberapa faktor :
a. Posisi Kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan
untuk mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya.
b. Profil Pelanggan.
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki
kemampuan manajer perusahaan untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi
perubahan dalam ukuran pasar dan alokasi sumber daya.
c. Pemasok.
Suatu perusahaan mengandalkan secara teratur pemasok untuk mendapatkan
dukungan keuangan, jasa, bahkan bahan baku karena sangat penting perusahaan untuk
memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok.
e. Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi evaluasi yang akurat
atas lingkungan operasi perusahaan.
d) Lingkungan internal
a. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh
lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar,
yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.Faktor internal mencakup kekuatan dan
kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang
33. Manajemen Strategik | 32
tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain
memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan
kelemahan(weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti
struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
b. Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
34. Manajemen Strategik | 33
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun masyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan
budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan
(continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan
perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan
melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu
margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan,
informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli
produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga,
jalur distribusi, dan promosi.
35. Manajemen Strategik | 34
Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk
yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan
pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin
dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan
keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan
mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam
mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti
sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah
bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi,
perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan,
memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi
proaktif terhadap perusahaan.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial menurut Robinson (1997:238-230),
mencakup:
Pemasaran
Keuangan dan Akunting
Produksi, Operasi dan Teknik
Personalia
Manajemen Mutu
36. Manajemen Strategik | 35
Sistem Informasi
Organisasi dan Manajemen Umum
Layanan
Pengembangan Teknologi
Manajemen Sumberdaya Manusia
Logistik kedalam
Evaluasi Faktor-faktor Strategik Internal
1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan faktor-faktor kunci sukses dalam industri
37. Manajemen Strategik | 36
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya, manajemen strategik berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan
sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi (audit
manajemen). Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada pengambil keputusan
mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin
perlu adanya perubahan rencana. Penekanan audit manajemen adalah pada proses
manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas
yang dipilih untuk diaudit.
B. SARAN
Di harapkan makalah ini dapat berguna dan menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua
karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen stratejik.
Sehingga kita bisa mempelajari lebih dalam lagi yang nantinya sebagai bekal kita ketika kita
terjun kedunia kerja.