4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
MAKALAH UTS
1. MANAJEMEN STRATEGIK
DISUSUN OLEH :
MONIKA
11150108
UNIVERSITAS BINA BANGSA
KAMPUS JL. RAYA SERANG – JAKARTA KM. 03 NO 1B (PAKUPATAN) TELP. 0254-220158
Fax. 0254-220157 Kota Serang-Banten
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia- Nya. Makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun Judul makalah ini “Manajemen Strategik”.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Karena itu, penulis mohon maaf
apabila ada kekeliruan atau kekurangan dalam makalah ini yang kurang berkenan dihati
pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis mengucapkan banyak Terima Kasih kepada semua pihak yang bersedia
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah- mudahan apa yang penulis susun ini
penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman- teman, serta orang lain yang ingin membaca dan
menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah untuk kedepannya sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.
Serang , November 2017
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 3
1.5 Metode Penulisan Makalah ................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dan Tujuan Manajemen Strategik............................................................ 4
2.2 Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan ....................................................................... 9
2.3 Model Deskriptif Manajemen Strategik................................................................ 12
2.4 Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Strategi............... 15
2.5 Manager Strategik................................................................................................. 20
2.6 Lingkungan External danInternal.......................................................................... 23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 30
3.2 Saran...................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis
organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan
mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk
membuat penyesuaian dan revisi.
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis.
Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan
antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di
luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
5. 2
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi
masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan
keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis tergantung
pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor,
pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari
produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar
(standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang
mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat
unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan
dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk,
produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
1.2. RUMUSAN MAKALAH
Dalam rangka untuk mempertajam makalah ini, penyusun mengambil suatu
permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan dan di
implementasikan didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial
dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi
atau perusahaan tersebut.
1.3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang proses perencanaan
manajemen strategi dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memberikan gambaran
dikalangan mahasiswa tentang Manajemen Strategi yang merupakan keputusan
manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang
organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan
visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut .
6. 3
1.4. MANFAAT
Selain tujuan dari pada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa manfaat
yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat menambah
khazanah keilmuan ekonomi terutama mengenai Manejemen Operasi dan Produksi
1.5. METODE PENULISAN MAKALAH
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yang
berorientasi pada buku-buku, dan juga materi yang terdapat di internet yang berhubungan
judul makalah.
7. 4
BAB II
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK
2.1.KONSEP MANAGEMEN STRATEGIK
A .Pengertian Manajemen Strategik
Pencapaian tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan sebagai akselerator
(pemercepat) dan dinamisator (pendorong) sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan
yang cukup signifikan. Hal tersebut antara lain ditandai dengan berbagai definisi para ahli
yang merujuk pada strategi.
Manajemen strategik diterapkan dalam bisnis atau badan usaha agar bisnis atau
badan usaha berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
perkembangannya konsep mengenai manajemen strategik mengalami perkembangan yang
cukup sifnifikan. Hal tersebut antara lain ditandai dengan berbagai definisi dari para ahli,
yaitu :
Manajemen strategik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari
perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu
peninjauan kembali dan penyempurnaan strategik tersebut, karena keadaan di dalam dan di
luar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Manajemen strategik merupakan arus
keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen
strategik adalah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menentukan
sasaran dan membuat kesimpulan strategi. Manajemen strategik adalah untuk
merencanakan suatu arah bagi perusahaan (Freeman, 1995: 52 )
Manajemen strategik adalah ilmu dan kiat tentang perumusan (formulating),
pelaksanaan (implementing), dan evaluasi (evaluating). Keputusan-keputusan strategik
antar fungsi-fungsi manajemen yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuan
8. 5
masa depan secara efektif dan efisien. Manajemen strategik adalah “seperangkat keputusan
dan aksi manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu organisasi”.
Manajemen strategik meliputi scaning lingkungan, perumusan strategi (perencanaan
strategik), dan pelaksanaan strategi serta pengendalian dan evaluasi. Karena itu studi
tentang “manajemen strategik menekankan pada pemantauan dan evaluasi peluang serta
ancaman lingkungan berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi. Manajemen
strategik menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan
dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan (Hunger, 2003: 4).
Menurut Alex Miller dalam Supratikno (2003: 11), manajemen strategik sebaiknya
tidak dipahami sebagai “tugas”, tetapi dipahami sebagai suatu “disiplin”. Dengan demikian,
manajemen strategik bukan tugas sekelompok orang dalam organisasi, melainkan sebagai
suatu metode berpikir yang sebaiknya dimiliki oleh setiap karyawan organisasi.
Manajemen strategik dapat diartikan sebagai usaha manajerial menumbuhkembangkan
kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan
(Muhammad, 2000: 6).Manajemen strategik menekankan perhatiannya pada penempatan
organisasi dalam kaitannya dengan lingkungan yang sedang berubah dan harapan-harapan
yang berpengaruh (Yusanto, 2002: 119).
Manajemen strategik adalah suatu proses yang berulang dan berkelanjutan yang
bertujuan agar dapat memelihara organisasi senantiasa sepadan dengan lingkungannya.
Manajemen strategik menurut Nawawi dalam Akdon (2007: 10) bahwa manajemen strategi
adalah perencanaan berskala yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi),
dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar
dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau
jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Visi memberikan arah terhadap usaha apapun
(O’Connor, 2003: 85).
Salah satu diantaranya menurut Wahjudi (1996: 15) “Manajemen strategik adalah
suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi
9. 6
(evaluating) tentang keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa mendatang.”
Pendapat selanjutnya diungkapkan oleh Hawawi dalam Akdon (2007: 10) bahwa
manajemen strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat
oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya.
Dari beberapa definisi tentang manajemen strategik yang ada, menurut penulis
manajemen strategik adalah menggabungkan pola berfikir strategik dengan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik adalah usaha
manajerial menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi yang telah ditentukan pengertian ini juga mengandung implikasi bahwa perusahaan-
perusahaan mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan
lingkungan bisnisnya.
Implikasi dari berbagai paradigma baru ialah makin pentingnya penguasaan
berbagai teori manajemen strategik dan menerapkannya secara tepat dalam mengelola
organisasi ini penting bagi manajer masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun
memiliki ciri-ciri yang berbeda, manajemen bisnis berpengaruh pula dan dapat diterapkan
dalam organisasi publik dan organisasi non profit.
10. 7
Salah satu diantaranya menurut Wahjudi (1996: 15) “Manajemen strategik adalah
suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi
(evaluating) tentang keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa mendatang.”
Pendapat selanjutnya diungkapkan oleh Hawawi dalam Akdon (2007: 10) bahwa
manajemen strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat
oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya.
Dari beberapa definisi tentang manajemen strategik yang ada, menurut penulis
manajemen strategik adalah menggabungkan pola berfikir strategik dengan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik adalah usaha
manajerial menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi yang telah ditentukan pengertian ini juga mengandung implikasi bahwa perusahaan-
perusahaan mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan
lingkungan bisnisnya.
Implikasi dari berbagai paradigma baru ialah makin pentingnya penguasaan
berbagai teori manajemen strategik dan menerapkannya secara tepat dalam mengelola
organisasi ini penting bagi manajer masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun
memiliki ciri-ciri yang berbeda, manajemen bisnis berpengaruh pula dan dapat diterapkan
dalam organisasi publik dan organisasi non profit.
B. Karakteristik Manajemen Strategik
Manajemen strategik bersifat jangka panjang,
Manajemen strategik bersifat dinamik,
11. 8
Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen
operasional,
Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak,
Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
C. Manfaat Manajemen Strategik
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategik di dalam perusahaan, terutama yang
berkaitan dengan persaingan, maka para manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau
berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan
mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih
teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Adapun beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen
strategik, yaitu :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah dimasa datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya.
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
8. Sifat untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
12. 9
2.2 VISI DAN MISI SERTA TUJUAN PERUSAHAAN
A .Definisi Visi
suatu penyataan komperhensif tentang apa yang diinginkan oleh pimpinan organisasi,
mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya atau gambaran masa depan
organisasi
Visi bukan mimpi, walau kadang datangnya dari mimpi yang sering disebut inspirasi,
dimana inspirasi tersebut mampu memotivasi seluruh stakeholder mewujudkan visi
tersebut.
Visi karena bukan hanya sekedar mimpi, maka visi tidak hanya ucapan tetapi juga
perbuatan untuk mencapai visi tersebut, oleh karena itu visi juga buka hanya pernyataan
yang mengada-ada, tetapi juga sesuatu yang tidak musthil untuk dicapai.
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.
karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja.
Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa
dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.
2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.
Menumbuhkan standar yang prima.
3. Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan
bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.
13. 10
B. Definisi Misi
misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya,
mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan
petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
Ada beberapa kriteria dalam menetapkan misi yaitu
harus visioner dan berlaku untuk periode tertentu,
harus dapat menjelaskan maksud dan aspirasi perusahaan,
harus dapat menjelaskan posisi yang diinginkan dalam perusahaan,
mengandung nilai-nilai utama perusahaan,
harus mencerminkan maksud dan kemampuan perusahaan,
harus menjadi jiwa perusahaan dan
merupakan arah filosofi
Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi.
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi.
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan
hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga perameter waktu, biaya, dan kinerja
dapat dievaluasi dan dikontrol.
C. Perumusan Tujuan Organisasi Perusahaan
• Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin dicapai
oleh perusahaan dalam waktu tertentu.,
• Ada tiga macam tujuan terkait dengan waktu yaitu tujuan jangka pendek, tujuan jangka
mennegah dan tujuan jangka panjang.
• Keberadaan tujuan memberikan harapan agar sumber daya/kekuatan perusahaan dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin serta dapat ditentukannya batas-batas dari berbagai
kemungkinan yang akan dituju perusahaan.
• Tujuan harus berfokus pada keberhasilan visi dan misi.
14. 11
Fungsi tujuan bagi Perusahaan
1. Sebagai pedoman kegiatan
2. Sebagai sumber legitimasi
3. Sebagai motivasi
4. Sebagai dasar pengorganisasian
5. Sebagai sasaran yang lebih nyata daripada misi
6. Membantu organisasi dalam mendefinisikan lingkungannya
7. Menyediakan norma sebagai dasardalam pelaksanaan prestasi organisasi.
Delapan Kriteria Tujuan suatu Perusahaan atau Organisasi yang Baik
• Dapat diterima
• Fleksibel
• Dapat diukur (measurable)
• Memotivasi (motivating)
• Cocok (suitable)
• Dapat dipahami (understandable)
• Dapat dicapai (achievable)
• Keterkaitan (linkage)
D. Perumusan Sasaran Perusahaan
• Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan dengan tujuan
atau merupakan kuantitatif dari tujuan. Sasaran (objective) merupakan ukuran dari tujuan,
biasanya dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau besaran yang lainnya.
Proses penentuan sasaran harus diperhatikan beberapa hal yaitu (1) simple, (2)
measurement,(3) achiveble,(4) realistic & teamly .
15. 12
2.3 MODEL DESKRIFTIF MANAJEMEN
1. STRATEGI DIVERSIFIKASI
adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru atau
menambah produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya strategi ini dibedakan menjadi tiga bentuk
yaitu:
a) Diversifikasi konsentrik/berhubungan, dilakukan perusahaan dengan membuka
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan dengan jenis
produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini
b) Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan, dilakukan jika perusahan membuka
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan produk/jasa
perusahaan yang digeluti sebelumnya
c) Diversivikasi horisontal, strategi dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah
produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan produk/jasa yang ada untuk pelanggan yang
sekarang.
2. STRATEGI INTEGRASI
adalah strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki bisnis baru
disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini berdasarkan jenisnya di bagi menjadi tiga
yaitu:
a) Integrasi Vertikal, strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru disepanjang
rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau sebaliknya dari hilir ke hulu
b) Integrasi Horisontal, Strategi horizontal strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis
baru dengan memasuki perusahaan pesaing
c) Integrasi Virtual, strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang dilakukan dengan
melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa melibatkan kepemilikan .
3. STRATEGI DE-INTEGRASI
Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing), dalam
startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan .
4. STRATEGI INTENSIF, Startegi ini ada tiga jenis yaitu:
a) Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar , sebuah startegi untuk untuk
mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan keuntungan dari produk tunggal, pasar
tunggal dan teknologi tunggal yang dominan.
16. 13
b) Pengembangan produk, strategi untuk mengembangkan produk baru yang berhubungan
dengan produk yang ada sekarang. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan
mempunyai kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan
keberhasilan di mata pelanggan.
c) Pengembangan pasar, pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru, strategi ini
dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta
adanya modal dan SDM, serta kapasitas produksi berlebih.
5. INOVASI
strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan produk yang
sudah usang, strategi ini dapat dilakukan dengan basis ukuran, modulasi, desain, kemasan
dll. Startegi ini mempunyai empat jenis strategi yaitu:
• Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika lingkungan
bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu bagaimana cara
mengelolanya.
• Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan pada
lingkungan bisnis konstan.
• Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan hal-hal
besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya
• Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat berubah,
berpengalaman, tantangan datang dari segala arah.
6. STARTEGI DEFENSIF
Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan yang
merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan , ada tiga jenis
strategi ini, yaitu
• Berubah haluan, Startegi ini merupakan strategi untuk melakukan perubahan
besar dalam perusahaa untuk memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun,
terutama saait kritis
• Divestasi, strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan,
strategi ini dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas secara cepat, atau
jika komponen perusahaan berpengaruh negatife terhadap perusahaan.
17. 14
• Likuidasi, Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset perusahaan,
perusahaan menjalankan strategi ini jika perusahaan gagal meneruskan usaha
berubah haluan atau divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian
perusahaan.
7. STRATEGI KOOPERATIF
• Usaha Patungan, Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin kemitraan
antara dua perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis.
• Strategi KSO adalah kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan usaha
patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra.
• Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek startegik
manupun teknis
8. STARTEGI BERKEMBANG
a) Marger dan akuisisi, Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan
menjadi satusedangkan akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan dari suatu
perusahaan untuk digabungkan kepada pemilik yang lain.
b) Pemisahan/pelepasan perusahaan, Startegi ini adalah membentuk perusahaan baru
melalui pelepasan unit yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada
di dalam group perusahaan/korporasi.
c) Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam bisnis dengan
membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis frienchise yaitu waralaba asing,
waralaba asing yang tidak memiliki sub waralabab dan waralaba lokal
d) Pendirikan anak perusahaan (subdiary), Strategi ini adalah strategi yang cukup
sederhana yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru.
Strategi unit bisnis
• strategi diferensiasi,
• startegi keunggulan biaya (low cost),
• startegi fokus
Strategi fungsional
• strategi pemasaran,
• strategi keuangan,
• strategi produksi dan
18. 15
• strategi SDM
FORMULASI STARTEGI DENGAN MATRIXSWOT
2.4 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN AUDIT
STRATEGI
A. Konsep dan Definisi
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas
yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah
digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah
direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan.
19. 16
Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009:46) menyatakan bahwa management audit
adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui
apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi di dalam perusahaan
telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku serta pengelolaan terhadap
sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien.
Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik pemeriksaan
manajemen yaitu :
a) Memberikan informasi tentang efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasional perusahaan
kepada manajemen.
b) Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada standar-standar tertentu.
c) Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur organisasi.
d) Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada manajemen.
Tujuan Audit Manajemen
Tujuan dari audit manajemen adalah:
1. Penilaian atas pengendalian
Berhubungan dengan pengendalian administrasi (administrative control) pada suatu perusahaan,
yang bertujuan untuk menentukan apakah pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti
efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Penilaian atas pelaksanaan
Auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah kegiatan perusahaan telah berjalan
secara efektif dan efisien.
20. 17
3. Memberikan bantuan kepada manajemen
Dengan jalan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan. Dan
sebagai seorang auditor untuk membantu manajemen harus memahami dahulu prinsip-prinsip
manajemen yang diterapkan dan fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing,
staffing, leading, dan controlling.
Audit operasional bertujuan untuk menghasilkan perbaikan dalam pengelolaan aktivitas
objek yang diperiksa dengan membuat saran-saran tentang cara-cara pelaksanaan yang lebih
hemat, lebih efisien, dan lebih efektif. Hal tersebut dilakukan dengan menilai ketaatan pada
ketentuan yang berlaku, efisiensi, dan efektivitas objek yang diperiksa dalam mengelola dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan aktivitas.
Tipe Audit Pelaksaan Audit Tujuan Audit Penerimaan
Laporan
Audit Laporan
Keuangan
Auditor eksternal Menentukan
apakah laporan
keuangan auditee
telah disusun
sesuai dengan
prinsip-prinsip
akuntansi yang
berlaku umum
Pihak ketiga
(investor dan
kreditor)
Audit Kepatuhan Auditor eksternal
atau auditor
internal
Menentukan
tingkat kepatuhan
suatu entitas
terhadap hukum,
peraturan,
kebijakan, rencana
dan prosedur
Manajemen entitas
yang
bersangkutan,
pemerintah
21. 18
Audit Internal Auditor internal Menilai keandalan
laporan keuangan
Menentukan
tingkat kepatuhan
suatu entitas
terhadap hukum,
peraturan,
kebijakan,
rencana, dan
prosedur
Menilai
pengendalian
internal organisasi
Menilai efisiensi
dan efektivitas
penggunaan
sumber daya
Program
peninjauan
terhadap
konsistensi hasil
dengan tujuan
organisasi
Manajemen dari
entitas yang
bersangkutan
Audit Operasional
(Manajemen)
Auditor eksternal
atau auditor
internal
Menilai efisiensi
dan efektivitas
penggunaan
sumber daya
Manajemen dari
entitas yang
bersangkutan
22. 19
B. Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu
dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka
waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan atau sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan
perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.
Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit :
1. Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam
perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan
tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknnya bersifat negatif,
prgram/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari
standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat
pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif
23. 20
menunjukkan bahwa program aktivitas telah terselenggara secara bak dengan tingkat
pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
C. Prinsip Dasar Audit
Beberapa yang menjadi prinsip dasar dalam audit ialah:
1) Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3) Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuantemuan yang bersifat positif.
4) Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang
terjadi.
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab.
6) Pelanggaran hukum.
7) Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
2.5 MANAGER STRATEGIK
Strategic Managers
• General managers
– Responsible for the overall (strategic) performance and health of the total organization.
• Operations managers
– Responsible for specific business functions or operations
Strategic Leadership
• Vision, eloquence, and consistency
• Commitment to the vision
• Being well informed
• Willingness to delegate and empower
• Astute use of power
• Emotional intelligence
A. Tingkatan Strategi
1. Strategi tingkat korporat
Strategi yang dilakukan dalam rangka menjawab apakah jenis bisnis yang selama
ini dilakukan masih perlu dilanjutkan atau tidak. Strategi portofolio adalah strategi yang
24. 21
dilakukan perusahaan untuk meminimalkan resiko bisnis yang dijalankannya dengan
melakukan investasi diberbagai sektor bisnis. Pengambilalihan perusahaan tertentu .
Diversifikasi yang tidak berhubungan Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks
BCG.
2. Strategi Utama
Strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mempertahankan kegiatan
bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Beberapa strategi utama :
Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis
perusahaan dari bisnis yang sedang dijalankan.
a. Strategi Kestabilan, dilakukan untuk mempertahankan keadaan perusahaan pasar
b. Strategi Penghematan, dilakukan untuk memulihkan posisi perusahaan dipasar
dari kondisi yang buruk.
3. Strategi Pemosisisan
Strategi pemosisian dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan dengan
cara bagaimana perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau
memenangkan persaingan. Strategi Keunggulan Biaya. Strategi ini biasa dilakukan
perusahaan jika perusahaan memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
4. Strategi Diferensiasi
Strategi ini dilakukan untuk memepengaruhi proses persaingan perusahaan
dengan perusahaan pesaing. Diferensiasi bisa dilakukan dengan diferensiasi dari segi
kualitas, merk produk, ataupun juga melalui keunikan barang yang ditawarkan. Strategi
Fokus .Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukan strategi
diferensiasi ataupun keunggulan biaya, sehingga lebih baik memfokuskan pada satu jenis
bisnis saja sehingga seluruh perhatian perusahaan dapat secara penuh ditujukan pada
kemajuan bisnis tersebut.
25. 22
5. Strategi Penyesuaian
Strategi penyesuaian atau adaptive strategi, dilakukan perusahaan dengan tujuan
untuk memilih strategi yang paling sesuai ketika perusahaan berhadapan dengan berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis yang sedang dijalankan. Strategi Defenders •
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan perusahaan agar dapat tetap
bertahan dalam bisnis yang sedang dijalankan, daripada harus gulung tikar. Strategi ini
biasanya menekankan pada perbaikan internal perusahaan dalam rangka perbaikan
pelayanan kepada pelanggan. Strategi Prospectors • Strategi ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengejar pertumbuhan secara lebih agresif. Strategi ini memungkinkan untuk
dilakukan jika perusahaan mendapati peluang untuk mengembangkan bisnis kearah yang
lebih luas lagi. Perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya selalu menjadi
perusahaan pertama yang mengenalkan produk – produk baru.
6. Strategi Analyzer
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi defenders dan strategi
prospectors. Perusahaan menjawab peluang – peluang yang ada hanya terbatas pada
beberapa peluang saja. Tidak setiap peluang kemudian dijawab oleh perusahaan dengan
mengembangkan bisnis baru. Tujuan yang ingin dicapai adalah pertumbuhan pada bisnis
yang sedang dijalankan sambil melakukan minimalisasi risiko. Strategi Reactors. Strategi
ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang melakukan strategi ini
cenderung bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada dan bagaimana perusahaan
lain menjawab peluang tersebut. Perusahaan tersebut kemudian beraksi dengan menjadi
pengikut ataupun tidak mengikuti apa yang dilakukan perusahaan lain.
7. Strategi Tingkat Fungsional
Perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang
sedang dijalankan dan tidak pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang
diperdagangkan. Terdapat 2 faktor menentukan bagaimana strategi tingkat fungsional
perlu dilakukan :
26. 23
Kesamaan Pasar
Kesamaan pasar terkait dengan tingkat persaingan yang sama antara kedua
perusahaan dalam hala meraih pelanggan melalui apa yang ditawarkan. ,
Kesamaan Sumber
Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan dimana perusahaan
memiliki kesamaan dalam faktor mana mereka bersaing
2.6 LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL
A. Lingkungan Internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh
lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian
besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi
perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
27. 24
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan
perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan
28. 25
melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu
margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Komponen Analisis Internal yang Mengarah ke Keunggulan Kompetitif dan daya Saing
Strategis
• Sumber daya berwujud dan tidak berwujud :
Merupakan input dalam proses produksi perusahan.
Keunggulan kompetitif kenyataannya diciptakan melalui kumpulan beberapa sumber
daya yang unik. Sumber daya berwujud adalah sumber daya keuangan, organisasi, fisik
dan teknologi.Sumber daya tidak berwujud adalah sumber daya manusia, inovasi dan
reputasi
• Kapabilitas :
Kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan
tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
• Kompetensi Inti
Sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi
perusahaan, melebihi para pesaingnya.
• Penemuan kompetensi Inti
Empat kriteria keunggulan kompetitif yang memiliki daya tahan untuk menentukan
sumber daya dan kapabilitas strategis mana yang menjadi kompetensi intinya.Analisis
rantai nilai untuk memilih kompetensi-kompetensi penciptaan nilai yang harus
dipelihara, tingkatkan, dikembangkan dan didapatkan dari luar perusahaan
(outsourcing).Daya saing strategis Keunggulan Kompetitif .
EMPAT KRITERIA KAPABILITAS STRATEGIS
1. Bernilai
2. Langka
3. Terlalu mahal untuk ditiru
29. 26
4. Tidak ada produk pengganti
ANALISIS RANTAI NILAI
Pola yang digunakan perusahaan untuk memahami posisi biayanya dan untuk
mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi dan
strategi tingkat bisnisnya
• Sebuah rantai nilai perusahaan dibagi ke dalam aktivitas primer dan aktivitas pendukung.
• Aktivitas primer berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan dan distribusinya
ke para pembeli, serta servis setelah penjualan.
• Aktivitas pendukung menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya
aktivitas primer.
OUTSOURCING
• Adalah pembelian aktivitas penciptaan-nilai dari suplier eksternal.
• Alasan utama digunakannya outsourcing terutama bahwa sedikit, jika ada, perusahaan
yang memiliki sumber daya dan kapabilitas yang diperlukan untuk mencapai superioritas
kompetitif di semua aktivitas pendukung dan primer .
B. Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
“Ancaman” disini diartikan sebagai suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan
“Peluang” adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan
mencapai daya saig strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan
analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning),
pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Komponen Analysis Ling. Eksternal
Pemindaian ( Scanning )
mengidentifikasi tanda tanda awal dari perubahan dan trend trend lingkungan .
Pengawasan ( Monitoring )
mendeteksi perubahan dan trend trend lingkungan melalui pengawasan yang
berkelanjutan .
30. 27
Peramalan ( Forecasting )
mengembangkan proyeksi yang mengantisipasi hasil hasil berdasarkan pengawasan
terhadap perubahan dan trend trend tersebut .
Penilaian ( Assesing )
menentukan waktu dan pentingnya perusahaan dan trend trend lingkungan bagi
strategi dan manajemen perusahaan.
Segmen Dalam Lingkungan Umum
1. Segmen Demografi
o Ukuran populasi
o Struktur usia
o Distribusi geografis
o Bauran etnis
o Distribusi pendapatan
2. Segmen Ekonomi
3. Segmen Politik/hukum
4. Segmen Sosiokultural
5. Segmen Teknologi
6. Segmen Global
Lingkungan Eksternal dapat dibagi menjadi Lingkungan Jauh, Lingkungan Industri dan
Lingkungan operasi .
1. Lingkungan Jauh adalah lingkungan atas faktor-faktor yang berasal dari luar biasanya
tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan
Lingkungan Jauh terdiri dari faktor ekonomi, hukum, politik, sosial budaya, dan
demografi
Faktor Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan
beroperasi.
A. Faktor Hukum
Lingkungan hukum dan pemerintah tidak dapat dipungkiri memberikan iklim yang
kondusif bagi perkembangan bisnis karena peraturan-peraturan berlaku akan sangat
berpengaruh dalam operasional perusahaan.
B. Faktor Politik
Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan utama dari manajer dalam
merumuskan strategi perusahaan.
C. Faktor Sosial Budaya
31. 28
Lingkungan sosial merupakan interaksi antar manusia . lingkungan sosial mempunyai
pengaruh penting bagi jalannya suatu bisnis. Perubahan lingkungan sosial dapat
berpengaruh keputusan investasi atau tidak disuatu lokasi.
D. Lingkungan Demografi
Lingkungan demografi merupakan faktor yang sangat penting bagi pebisnis.
Karateristik populasi dan perubahannya setiap waktu dapat memberikan gambaran
umum tentang potensi pasar .
2. Lingkungan Industri
Lingkungan Industri adalah kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis
yang menyediakan produk atau jasa serupa .Kekuatan-kekuatan yang membentuk
persaingan industri
A. Ancaman pendatang
Pendatang baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru,sebagai usaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pasar saham, dan sumber daya penting.
B. Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama
Menurut Porter persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang menjadi
sentral kekuatan persaingan.
C. Ancaman barang substitusi
Produk pengganti muncul dalam bentuk berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan
yang sama dari produk lain., dengan kata lain barang subsitusi dapat menggantikan
produk sejenis.
D. Daya Tawar Pembeli/konsumen
Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya
harga.
E. Daya Tawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk menaikkan
harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
3. Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi adalah faktor-faktor dalam situasi kompetitif langsung yang
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan .
32. 29
Lingkungan Operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian
perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Dengan demikian perusahaan dapat
lebih proaktif dalam menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani
lingkungan yang jauh.
Lingkungan operasi di pengaruhi beberapa faktor :
A. Posisi Kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan untuk
mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya.
B. Profil Pelanggan.
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki
kemampuan manajer perusahaan untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi
perubahan dalam ukuran pasar dan alokasi sumber daya.
C. Pemasok.
Suatu perusahaan mengandalkan secara teratur pemasok untuk mendapatkan dukungan
keuangan, jasa, bahkan bahan baku karena sangat penting perusahaan untuk memiliki
hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok.
D. Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi evaluasi yang akurat atas
lingkungan operasi perusahaan.
33. 30
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Manajemen strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk
menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan.
Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah
strategi. Pilihan-pilihan manajemen strategi ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung
dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak
mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai
dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran
lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran
akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat
diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu.
Manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan
manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi
sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi
publik dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi.
2.4 SARAN
1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran Manajemen
Strategik.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen strategi .
34. 31
DAFTAR PUSTAKA
.
Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Online.
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta:
Erlangga),2006
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta:Erlangga),2009.
Dermawan Wibisono, Ph.D., Manajemen Kinerja, (Jakarta: Erlangga), 2006.
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga),2012.
David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12.
Jakarta: Salemba Empat.
Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. 2010. Strategic Management and Business
Policy Achieving Sustainability. Twelfth Edition. Pearson.
Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen. Malang: Banyumedia Publishing.