SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
i
MANAJEMEN STRATEGI
(Untuk memenuhi tugas pra-UTS pada mata kuliah Manajemen Strategi)
MAKALAH
Oleh:
ELISA ENGRIYANI
NIM : 11150763
JURUSAN MANEJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA
2017
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Manajemen Stategi”. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Stategi di STIE Bina Bangsa.
Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini dapat diselesaikan karena adanya
bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan dari berbagai pihak.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
penyelesaian Makalah ini,
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam proses penyusunan Makalah
yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum WR.WB
Serang, November 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
cover...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A.Konsep dan Tujuan Manajemen Stratejik ......................................................................4
A.1.Pengertian Manajemen Stratejik...............................................................................4
A.2.Tujuan Manajemen Stratejik ....................................................................................6
A.3.Model Manajemen Stratejik .....................................................................................9
A.4.Proses dan Tahapan Manajemen Stratejik ..............................................................13
B.Visi Misi dan Tujuan ...................................................................................................18
B.1.Konsep Visi dan Misi .............................................................................................18
B.2.Visi Organisasi........................................................................................................19
B.3.Misi Organisasi.......................................................................................................20
B.4. Tujuan Organisasi..................................................................................................22
B.5. Sasaran Organisasi.................................................................................................24
B.6. Kaitan Antara Visi Misi dan Tujuan .....................................................................26
C.Model Deskriptif Manajemen Stratejik .......................................................................27
C.1.Pengertian Proses Manajemen Stratejik .................................................................27
C.2.Tahap Manajemen Stratejik ....................................................................................27
C.3.Lingkungan Internal................................................................................................29
C.4. Lingkungan Eksternal............................................................................................29
D.Pengembangan Konsep Metode Kasus dan Audit Stratejik ........................................35
D.1.Kemampuan Konsep Dalam Bisnis Audit (Audit Manajemen) .............................35
D.2.Tahap Audit Manajemen........................................................................................36
D.3.Aktivitas Sebagai Subjek Pemeriksaan ..................................................................38
D.4. Matriks TOWS/SWOT..........................................................................................42
iv
E.Mananager Stratejik .....................................................................................................46
E.1.Manager Stratejik....................................................................................................46
F.Lingkungan Internal dan Eksternal ...............................................................................50
F.1.Pengertian Lingkungan Internal..............................................................................50
F.2.Pengertian Lingkungan Eksternal ...........................................................................54
BAB III PENUTUP................................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas
dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi
tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen
strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana
sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi
tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen
hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu
dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
2
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu
negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah
menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan
dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan
lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang
manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
3
aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang
dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan
pelayanan yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep dan Tujuan Managemen Stratejik?
2. Apa Visi, Misi dan Tujuan Managemen Stratejik?
3. Apa Model Deskriptif Manajemen Stratejik?
4. Apa Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Stratejik?
5. Apa Lingkungan Eksternal dan Internal?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Konsep dan Tujuan Managemen Stratejik?
2. Untuk Mengetahui Apa Visi, Misi dan Tujuan Managemen Stratejik?
3. Untuk Mengetahui Apa Model Deskriptif Manajemen Stratejik?
4. Untuk Mengetahui Apa Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan
Audit Stratejik?
5. Untuk Mengetahui Apa Lingkungan Eksternal dan Internal?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK
A.1. Pengertian Manajemen Stratejik
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David, 2011:6).
Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:
- Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut
terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan
evaluasi.
- Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses
yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan
nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi
organisasi.
5
- Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk
mewujudkan visi organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen
strategi adalah seni dan ilmu untuk formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-
keputusan yang bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan
bagi fungsi SDM, pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi
dapat mencapai tujuannya.
A.2. Tujuan Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu:
- Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini,
manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah
tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan
landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
- Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan
harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan,
pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang
memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
- Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan
menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka
6
waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik
untuk hari ini dan hari esok.
- Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer
bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan
efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar
bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
A.3. Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang sudah
ada, misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis
karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi dapat menghalangi strategi tertentu
dan bahkan mungkin mendikte tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi,
misi, tujuan, dan strategi,bahkan jika unsur-unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis,
atau dikomunikasikan.
Manajemen strategi memiliki tahapan atau proses yang disusun dan terstruktur
dalam bentuk model seperti gambar di bawah ini (David, 2011:15):
Model Manajemen Strategi
7
A.4. Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
- Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi
dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu
untuk mencapai tujuan.
- Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,
menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi
yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan
budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan
kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
- Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik;
Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal
8
tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi
strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang
mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang
menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3).
Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil
untuk di masa yang akan datang.
B. VISI MISI DAN TUJUAN PRUSAHAAN
B.1. Konsep Visi Dan Misi
Visi merupakan nilai atau tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah dan
menjadi kesepakatan serta acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan. Sedangkan
misi merupakan taktik atau cara yang akan dilakukan untuk segala bentuk aktivitas
atau kegiatan yang mengacu pada pencapaian visi dan misi suatu organisasi. Visi dan
misi yang telah dirumuskan tersebut akan menjadi pedoman seluruh anggota suatu
organisasi beserta aktivitas masyarakatnya untuk membantu dan berkostribusi untuk
mencapai tujuan dan agar seluruh komponen yang terkait memiliki satu pandangan
yang sama dalam mencapai tujuan.. Adapun pengertia n visi dan misi lainnya dari
ebberapa ahli dapat diabarkan berikut ini:
Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari
suatu harapan yang mengadung nilai etika(etical value) perusahaan dalam
menjalanakan bisnisnya. Sedangkan misi berasal dari kata mission merupakan
bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan kode perilaku perusahaan. Contoh visi dari
pabrik sepeda yang akan didirikan, pernyataannya adalah kalimat: “satu rumah
tangga satu sepeda”. Sedangkan contoh misi misalnya, “Bersepeda menyehatkan
9
badan dan menjaga lingkungan hidup”. Artinya perusahaan bertugas mempunyai
misi sosial lingkungan hidup dan menyehatkan masyarakat.
Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan
impian, cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai
dimasa yang akan datang. Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan
dan alasan keberadaan suatu organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa produk dan jasa yang memiliki
tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi dalam maupun luar, berisi
tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan.
Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati
diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak
dalam bidang jenis usaha yang sejenis.
Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang
membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan
ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar atau menunjukkan fungsi yang
hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan ekonomi tertentu.
Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat
dibedakan berdasarkan penjelasan berikut:
B.2. Visi
Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa:
- Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun
waktu tertentu/saat yang ditentukan.
- Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat
ini, yang menjangkau ke depan.
10
- Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya
meyakinkan serta mengundang daya tarik.
Kriteria visi
a. Singkat, sederhana dan jelas.
b. Menarik, mudah di ingat.
c. Sesuai nilai-nilai organsiasi/perusahaan.
d. Bersifat melibatkan semua orang.
e. Inspirasional, menantang.
f. Deskripsi suatu konsisi ideal.
g. Memberikan arah bisnis yang akan datang.
h. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
i. Memiliki batas waktu (up to date).
Manfaat visi
1. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin
diwujudkan.
2. Dapat memberi arah dan mendorong.
3. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik.
4. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan.
5. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
6. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
7. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis.
B.3. Misi
Perumusan misi
11
a. Merupakan hakikat didirikannya organsiasi yang dapat mencakup penggambaran :
tujuan pembentukan organiasi, kegiatan dan kiat organisasi.
b. Merupakan fondasi penyususn perencanaan strategi yang menunjukkan
pentingnya organisasi.
c. Harus jelas menyatakan kepedulian organsiasi terhadap kepentingan pelanggan.
d. Dapat mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang
utama yang digeluti.
Komponen pernyataan Misi
a. Konsumen – siapa konsumen perusahaan?
b. Produk/jasa – apakah produk atau jasa utama perusahaan?
c. Pasar – secara geografis dimana perusahaan bersaing?
d. Teknologi – apakah perusahaan canggih secara teknologi?
e. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitability – apakah
perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
f. Filosofi – apakah keyakinan nilai aspirasi dan prioritas etis perusahaan?
g. Kosep diri – apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif utama
perusahaan?
h. Fokus pada cita publik – apakah perusahaan responsif terhadap masalah sosial,
komunitas dan lingkungan hidup?
i. Fokus pada karyawan – apakah karyawan dipandang sebagai asset perusahaan
yang berharga.
Karakteristik pernyataan Misi
a. Luas dalam cakupan.
b. Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata.
c. Mengisnpirasi.
12
d. Mengidentifikasi kegunaan produk prusahaan.
e. Menunjukkan bahwa perusahaan/organsiasi bertanggaung jawab seara sosial.
f. Menunjukkan bahwa perusahaan betanggungjawab secara lingkungan.
g. Memasukkan sembilan komponen : konsumen, produk/ jasa, pasar, teknologi,
fokus pada kelangsungan hidup/ pertumbuhan/ profitabilitas, filosifi, konsep diri,
fokus pada citra publik, fokus pada karyawan.
h. Tak lekang oleh waktu.
Manfaat Misi adalah sebagai berikut;
a. Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi
b. Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa yang akan
datang;
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik;
d. Memudahkan semua divisi untuk melaksankan pekeraan dalam rangka mencapai
visi yang telah ditetapkan.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa, perbedaaan antara visi dan
misi adalah; visi merupakan penetapan tujuan yang universal dan bersifat holistik
(menyeluruh), sedangkan misi adalah bagaian-bagain dari program yang telah
ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dalam suatu organisasi. Intinya adalah
bahwa visi sebagai tujuan utama sedangkan misi adalah tujuan khusus dalam rangka
mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi.
B.4. Tujuan Organisasi
Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
organisasi beserta anggotanya. Tujuan organisasi tidak sama, hal ini dilihat dari jenis
organisasi. Organisasi bisinis mempunyai tujuan untuk meningkatkan profitabilitas
13
atau keuntungan, sedangkan organisasi publik memiliki tujuan dalam pemberian
pelayanan publik yang lebih baik atau public service.
Tujuan organisasi adalah “sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang
diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan” dan sebagai
“pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang dimana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untuk menimbukannya. Tujuan organisasi tersebut antara lain
(1) hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang (2) usaha-usaha atau kegiatan-
kegiatan yang diarahkan.
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi
penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara
lain sebagai berikut:
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan
datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang
harus atau tidak dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya
dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan
kegiatan (prestasi organisasi).
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi
saling berinteraksi dalam kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dan manfaat organisasi antara lain untuk 1) mengatasi terbatasnya
kemampuan, kemauan dan sumberdaya yang dimilinya dalam mencapai tujuan;2)
mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien dan efisien karena dikerjakan
14
bersama-sama ( motif pencapaian tujuan); 3) wadah memanfaatkan smber daya dan
teknologi bersama-sama; 4) wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang
dimiliki seseorang (motif berprestasi); 5) wadah mendapatkan jabatan dan
pembagian kerja: 6) wadah mengelola lingkungan bersama-sama; 7) wadah mencari
keuntungan bersama-sama (motif uang); 8) wadah menggunakan kekuasaan dan
pengawasan ( motif kekuasaan); 9)wadah mendapatkan penghargaan (motif
penghargaan); 10) wadah emmenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan
kompleks; 11) wadah menambah pergaulan; 12) wadah memanfaatkan waktu luang.
Pandangan tetang tujuan organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa, semua
organisasi memiliki tujuan yang sama yakni, memajukan dan mensejahterakan
orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Tujuan spesifik dari organisasi
bergantung pada bentuk dan jenis organisasi, sehngga tujuan spesifik tersebut bisa
diwujudkan melalui jenis organisasi yang menjalankan bentuk usaha atau
kegiatannya.
B.5. Sasaran Organisasi
Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai
oleh suatu organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi:
1. Organisasi bisa mempunyai sasaran lebih dari satu.
2. Organisasi dimungkinkan mempunyai sasaran yang berlawanan.
3. Sasaran saling berkaitan satu sama lain.
4. Ada berbeda pandangan terhadap sasaran yang akan ditetapkan.
Sasaran (Goal) Organisasi dan Pengukuran Efektifitas
1. Sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi.
15
2. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan
dalam suatu organisasi. Memberi pengakuan, Arah bagi organisasi, pengukuran
organisasi, mengurangi ketidakpastian.
Jenis-jenis Sasaran Organisasi
a. Sasaran Resmi (Official goal) yakni tujuan yang telah ditetapkan secara legal
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
b. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (Operative goal), yakni sasraan yang dicapai,
namun mengaami perubahan, sehingga dimunculkan kembali sasaran yang
diinginkan, sesuai dengan tujuan semula.
Pihak yang menetapkan sasaran Organisasi
a. Pemimpin Tunggal, terjadi pada perusahaan berukuran kecil dimana pemimpin
dipegang oleh pemilik.
b. Koalisi Kelompok Pimpinan, terjadi pada organisasi besar.
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk
terakhir dan akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan,
semesteran, atau bulanan. Sasaran juga menggambarkan hal yang ingin dicapai
melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, oleh karena
itu sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan
progam dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses
perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi dalam rencana kegiatan atau operasional organisasi yang akan
dilaksanakan.
16
Pandangan tentang sasaran organisasi diatas dapat penulis simpulkan bahwa,
penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan
mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan visi dan misi. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai
melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat
dicapai.
B.6. Kaitan antara Visi, Misi dan Tujuan Strategi Organisasi
Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas, misi yang mendukung
pencapaian misi, tujuan yang mudah untuk dicapai dan strategi organisasi yang
mempu mewujudkan. Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki
hubungan yang sangat erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-
program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya
yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke
depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan /
mewujutkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki
cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi,
selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan
tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang
disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat / merumuskan
17
upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita
organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan
karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan
datang. Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga
dalam usahanya mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah
memberikan arah yang akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai
dengan visi dan misi yang telah dirumuskan.
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK
C.1. Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung
terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan
ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama
mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi,
baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi
satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil
adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin
tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai
dengan hasil yang memuaskan.
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi
juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen
tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
18
Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen”
Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut :
C.2. Tahap Manajemen Strategik
a. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi.
Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan
perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan
perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
b. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang
dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan
dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian
kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh
alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk
anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan
harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi
strategi yang telah dipilih perusahaan.
c. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual
performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi
akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni
19
apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard
performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja
aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu
dilakukan tindakan koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik
(feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan
perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari
formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal
C.3. Lingkungan Internal
Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari
organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan
organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi
adalah :
a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi
dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
C.4. Lingkungan Eksternal
Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut
mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
20
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
bisnisyang kita jalankan
c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku
bagi perusahaan kita.
d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan
perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang
saling menguntungkan.
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional.
Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar
kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak.
b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara,
diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap perusahaan.
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara
yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan
bisnis internasional.
Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut :
a. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh.
Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam
organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan
21
mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil
resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama
apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang
tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru.
b. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan
tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan.
Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan perilaku para
pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untuk memahami
kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam
memanfaatkan setiap peluang yang timbul.
c. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik,
yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang
memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat
diandalkan.
d. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki
kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang
meningkat.
e. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah
ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar
strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil adalah
mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan
yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
22
Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses
manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap yang
dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu:
a. Perumusan misi organisasi/perusahaan
Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena misi
itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi
memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu
organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang
bisnis yang serupa.
b. Penentuan profil organisasi
Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan
memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana,
prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas
dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam
rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan.
Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi
memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi.
c. Analisis dan pilihan stratejik
Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi menejer
mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan
nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan.
Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang
sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan
antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya
23
menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi
lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
d. Penetapan sasaran jangka panjang
Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat jangka
panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai makna
operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi, manajemen
puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh perusahaan
dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena itulah yang
dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai unsur
perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal,
keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para
karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
e. Penentuan stratejik induk
Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara
yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah
ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai pendekatan yang
akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang semuanya dikaitkan
dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suatu jaminan
bahwa organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan eksistensinya, akan
tetapi juga terus tumbuh
f. Penentuan stratejik operasional
Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan program
kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran.
24
g. Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan
Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan
kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan
periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan
h. Perumusan kebijaksanaan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional yang
baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard Operating
Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah
untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan memusatkan
erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka
pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan
dalam mengambil keputusan rutin.
i. Pelembagaan strategi
Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat,
kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak
terjadi dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan
berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi
yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya
kepemimpinan serta kultur organisasi.
j. Penciptaan sistem pengawasan
Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai cara seperti
pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan, membaca
laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan operasional
sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah dalam
25
pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan
program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan
bahwa pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer
kepada para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna
dan oleh karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan
disiplin ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi
penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah
sering ditekankan bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada
sistem yang berlaku dan tidak serta merta pada manusiannya.
k. Penciptaan sistem penilaian
Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang seharusnya
dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan
suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu tiga
hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama denga
sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai.
l. Penciptaan sistem umpan balik
Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sangat
diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan balik
manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-segi
keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya.
Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya
dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
26
D. MATERI PENGEMBANGAN KONSEP METODE KASUS DAN AUDIT
STRATEGIK
D.1. Kemampuan Konsep dalam Bisnis Audit (AUDIT MANAJEMEN)
Bagian akhir dari komponen manajemen strategik adalah evaluasi kinerja
organisasi. Komponen ini memberikan feed-back kepada pengambil keputusan
mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau
mungkin perlu adanya perubahan rencana.
Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen
perusahaan (auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem
tersebut tidak beroperasi secara efisien. Dengan demikian, untuk unit organisasional
tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan manajemen akan
berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya
pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk
diaudit.
D.2. Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan
diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan
ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja dalam
mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini.
a. Usulan dan pengenalan.
b. Survei pendahuluan.
c. Penelaahan yang lebih rinci.
d. Pengujian detail.
27
e. Mengembangkan dan menelaah temuan audit.
f. Pelaporan.
g. Tindak lanjut setelah audit.
a. Usulan dan Pengenalan
Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya
dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu,
auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai
tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu,
auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas yang
dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan
posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat
dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada.
b. Survei Pendahuluan
Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan
dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk
memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini adalah untuk
memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya
serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya
penelaahan yang detail selama fase audit.
c. Penelaahan yang Lebih Rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya
ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan
mendesain program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program
kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai.
28
d. Pengujian Detail
Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data.
Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin
perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat
diarahkan terhadap:
- Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi?
- Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan?
- Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan?
e. Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah
mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus
mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit
agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang
dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk
memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan
serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya
tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai
dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan
bermanfaat.
g. Tindak Lanjut Setelah Audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi
yang dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila
29
manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan
mengapa manajemen gagal melakukan hal itu.
D.3. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan
Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya.
Berikut adalah beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan
subjek pemeriksaan manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab
melalui audit untuk setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan
berikut ini.
Manajemen dan SDM
a. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik?
b. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan
dengan baik?
c. Apakah para manajer dipilih secara objektif?
d. Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik?
e. Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
f. Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas?
g. Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja?
h. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah?
i. Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif?
Pemasaran
a. Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai?
b. Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang
baik?
30
c. Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat?
d. Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah
efektif?
e. Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif?
f. Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar?
g. Apakah kualitas produk dan pelayanan baik?
h. Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai?
i. Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif?
j. Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif?
k. Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup?
Keuangan
a. Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat?
b. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan?
c. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau
equity?
d. Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup?
e. Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif?
f. Apakah kebijakan dividend payout-nya logis?
g. Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan
pemegang sahamnya?
h. Apakah para manajer keuangan perusahaan bekerja secara professional?
Produksi
a. Apakah para pemasok dapat diandalkan?
31
b. Apakah fasilitas, peralatan, mesin-mesin dan kantor-kantornya dalam kondisi yang
baik?
c. Apakah kebijakan pengawasan dan prosedur persediaan sudah efektif?
d. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya sudah efektif?
e. Apakah fasilitas, sumber daya, dan letak pasarnya strategis?
f. Apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam teknologi?
Penelitian dan Pengembangan
a. Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D? Apakah fasilitas-fasilitas tersebut
sesuai dengan kebutuhan?
b. Jika menggunakan R&D di luar perusahaan, apakah pembiayaannya efektif?
c. Apakah personel R&D telah memenuhi syarat yang ditetapkan?
d. Apakah sumber daya R&D telah dialokasikan dengan efektif?
e. Apakah manajemen informasi dan sistem komputernya sesuai?
f. Apakah komunikasi antara R&D dan unit-unit organisasi lainnya sudah efektif?
g. Apakah produk-produk yang ada sekarang memiliki daya saing dari sisi teknologi?
Sistem Informasi
a. Apakah seluruh manajer yang ada dalam perusahaan menggunakan sistem
informasi dalam membuat keputusan?
b. Apakah di perusahaan ada pejabat yang menjabat sebagai Chief Information
Officer atau Director of Information Systems?
c. Apakah data di dalam sistem informasi selalu diperbarui secara
berkesinambungan?
32
d. Apakah para manajer fungsional perusahaan memberikan kontribusi masukan bagi
sistem informasi?
e. Apakah password (kata kunci) untuk memasuki sistem informasi perusahaan sudah
efektif?
f. Apakah para ahli strategi perusahaan familiar pada sistem informasi perusahaan
pesaing?
g. Apakah sistem informasinya user-friendly?
h. Apakah pemakai sistem informasi mengerti tentang manfaat informasi itu bagi
perusahaan?
i. Apakah workshop untuk pelatihan komputer diberikan kepada pemakai sistem
informasi tersebut?
j. Apakah sistem informasi secara berkesinambungan terus ditingkatkan kualitas
isinya dan ke-user-friendly-annya?
D.4. Matriks TOWS/SWOT
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan
matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat
tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:
- Strategi SO (Strength-Opportunity)
- Strategi WO (Weakness-Opportunity)
- Strategi ST (Strength-Threat)
- Strategi WT (Weakness-Threat)
Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan
key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang
33
sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun
matching tool yang dianggap paling baik.
Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini kiranya dapat membantu pembaca
untuk lebih memahami empat macam strategi yang dimaksud, yakni SO, WO, ST,
dan WT. Tiap strategi dilengkapi dengan contoh matching antara faktor-faktor
eksternal dan internal utama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi
alternatif yang ada pada kolom Resultant Strategy.
Key Internal Factor Key External Factor Resultant Strategy
1. Modal kerja yang
berlebih (kekuatan
internal)
+ 40% pertumbuhan
tahunan (peluang
eksternal)
= Mengakuisisi
2. Kapasitas produksi
tidak cukup (kelemahan
internal)
+ Dua pesaing utama telah
keluar/mundur (peluang
eksternal)
= Horizontal integration
melalui pembelian
fasilitas pesaing
3. Kemampuan tinggi di
bidang R&D (kekuatan
internal
+ Berkurangnya jumlah
orang dewasa-muda
(ancaman eksternal)
= Mengembangkan
produk baru untuk
orang dewasa yang
lebih tua
4. Moral pekerja yang
rendah (kelemahan
internal)
+ Aktifitas persatuan
pekerja yang kuat
(ancaman eksternal)
= Mengembangkan paket
baru untuk
kesejahteraan pekerja
Catatan: Keempat contoh, secara berurutan, merupakan contoh untuk strategi SO,
WO, ST, WT.
34
Penjelasan:
1. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada
umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi WO, ST, atau WT
untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak
kelemahan, mau-tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar
menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman,
perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada
peluang-peluang yang ada.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil
kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang
eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan
peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, ada
permintaan yang tinggi terhadap perangkat elektronika untuk mengontrol jumlah
dan waktu fuel injection pada mesin mobil (opportunity), tetapi pabrik-pabrik
mengalami kesenjangan teknologi untuk memproduksikan alat-alat ini (weakness).
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah
melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture)
dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi.
3. Strategi ST (Strength-Threat). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini
bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan
ancaman. Salah satu contoh strategi ST adalah ketika perusahaan Texas
Instrument mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda Sembilan
perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk
35
semiconductor memory chips ciptaannya (strength). Akan tetapi, perusahaan-
perusahaan pesaing yang melakukan tindakan pembajakan melakukan inovasi dan
memproduksi produk sejenis yang merupakan ancaman besar bagi perusahaan
Texas Instrument.
4. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan
dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu
perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman
eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang
untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger,
declared bankruptcy, retrench, atau liquidation.
Days Inn Motel, misalnya, bangkrut pada akhir tahun 1991. Saat itu modal usaha
perusahaan sudah tipis (weakness), sementara itu potongan-potongan harga yang
dilakukan oleh jaringan motel pesaing (threat) terus berlangsung sehingga
membuat Days Inn Motel tidak berdaya.
Kerangka Kerja
Representasi skematis dari matriks TOWS dapat dilihat pada bagan di bawah
ini. Matriks TOWS terdiri dari Sembilan sel. Ada empat sel untuk key success
factors, empat sel untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong (terletak di
sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang
dikembangkan melalui key success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O,
danT.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan
strategi dibangun melalui matriks TOWS/SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah:
a. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
b. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.
36
c. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
d. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
e. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi SO.
f. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi WO.
g. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi ST.
h. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi WT.
E. MANAGER STRATEGIK
E.1. Pengertian Manager Strategi
1. Tahapan Perubahan Organisasi• Pertumbuhan melalui kreativitas – Krisis
kepemimpinan• Pertumbuhan melalui pengarahan – krisis otonomi• Pertumbuhan
melalui desentralisasi – krisis pengawasan• Pertumbuhan melalui koodinasi – krisis
birokrasi• Pertumbuhan melalui kolaborasi – krisis afiliasi
2. Organisasi sebagai suatu sistemOrganisasi sebagai sistem : merupakan kesatuan input
–proses – output, dan sebagai kesatuan entitas ygdipengaruhi dan berhubungan
dengan lingkungannyaBagi manajer akan memudahkan pengelolaan
internalorganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi denganlingkungannya
3. Model Manajemen Strategik Scanning Lingkungan Formulasi Implementasi Evaluasi
EksternalLingkungan Misi Sosial TujuanLingkungan Strategi Industri Internal
Kebijakan Program Struktur Wewenang Budget BudayaSumber Daya Prosedur
Kompetensi Asset, dll Performa
37
4. Strategic Managers• General managers– Responsible for the overall
(strategic)performance and health of the totalorganization.• Operations managers–
Responsible for specific business functions oroperations
5. Strategic Leadership• Vision, eloquence, and consistency• Commitment to the vision•
Being well informed• Willingness to delegate and empower• Astute use of power•
Emotional intelligence
6. Strategy as an Emergent Process• Strategy making in an unpredictable world– Creates
the necessity for flexible strategic approaches.• Strategy making by lower-level
managers– Strategy evolves through autonomous action.• Serendipity and strategy–
Accidental discoveries and happenstances can havedramatic effects on strategic
direction.• Intended and emergent strategies– Realized strategies are combinations of
intended andemergent strategieS
7. Tingkatan StrategiStrategi tingkat korporat adalah strategi yangdilakukan dalam
rangka menjawab apakah jenis bisnisyang selama ini dilakukan masih perlu
dilanjutkan atautidak.Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukanperusahaan
untuk meminimalkan resiko bisnis yangdijalankannya dengan melakukan investasi
diberbagaisektor bisnis.• Pengambilalihan perusahaan tertentu• Diversifikasi yang
tidak berhubungan• Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG
8. Strategi Utama adalah strategi yang dapat dipiliholeh perusahaan untuk
mempertahankan kegiatanbisnis perusahaan dalam jangka panjang.Beberapa strategi
utama :• Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangkapengembangan kegiatan
bisnis perusahaan daribisnis yang sedang dijalankan.• Strategi Kestabilan, dilakukan
untukmempertahankan keadaan perusahaan pasar.• Strategi Penghematan, dilakukan
untukmemulihkan posisi perusahaan dipasar darikondisi yang buruk.
38
9. Strategi Tingkat BisnisStrategi pada tingkat bisnis pada dasarnya dilakukan
untukmenjawab pertanyaan yang terkait dengan bagimana posisi bisnisyang
dijalankan dibandingkan dengan pesaing yang ada di pasar.Model 5 faktor pendorong
kompetisi dari Michael Porter (FiveForces Factor Model)1. Pelanggan• Pelanggan
adalah sampai sejauh mana perusahaan dapatmemperoleh pelanggan sebanyak –
banyaknya sekaligus loyalterhadap perusahaan kita.2. Persaingan dalam Bisnis yang
Sama• Perusahaan perlu menyadari bahwa dalam lingkungan bisnisyang kompetitif
tidak hanya perusahaan mereka yang bergerakdalam pemenuhan dan penyediaan
barang dan jasa bagipelanggan, tetapi terdapat juga perusahaan lain yang
bertindaksebagai pesaing bagi perusahaan dalam mendapatkanpelanggan
10. Potensi Pendatang Baru• Pendatang baru akan menyebabkan persaingan semakinketat
dan perusahaan harus semakin pandai dalammelakukan strategi bersaingnya agar bisa
menenangkanpersaingan dalam bisnis.4. Pemasok Faktor Input• Sampai sejauh mana
perusahaan memiliki jaringan denganpemasok yang dapat memberikan keunggulan
bagiperusahaan, terutama jika pemasok dapat memberikan factorinput dengan harga
yang lebih murah.5. Perusahaan Substitusi• Perusahaan perlu menyadari bahwa jika
kondisi bisnisberubah, maka pelanggan dapat beralih ke perusahaansubstitusi
11. Strategi Pemosisisan• Strategi pemosisian dapat dilakukan oleh perusahaan
untukmemastikan dengan cara bagaimana perusahaan dapatmemperoleh perhatian
dari pelanggan atau memenangkanpersaingan.7. Strategi Keunggulan Biaya.• Strategi
ini biasa dilakukan perusahaan jika perusahaanmemungkinkan untuk melakukan
penghematan biaya dibandingkandengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
pesaingnya.7. Strategi Diferensiasi• Strategi ini dilakukan untuk memepengaruhi
proses persainganperusahaan dengan perusahaan pesaing. Diferensiasi bisadilakukan
dengan diferensiasi dari segi kualitas, merk produk,ataupun juga melalui keunikan
39
barang yang ditawarkan.8. Strategi Fokus• Strategi ini dilakukan ketika perusahaan
tidak dapat melakukanstrategi diferensiasi ataupun keunggulan biaya, sehingga lebih
baikmemfokuskan pada satu jenis bisnis saja sehingga seluruhperhatian perusahaan
dapat secara penuh ditujukan pada kemajuanbisnis tersebut.
12. Strategi Penyesuaian• Strategi penyesuaian atau adaptive strategi,
dilakukanperusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang palingsesuai ketika
perusahaan berhadapan dengan berbagaiperubahan yang terjadi di lingkungan bisnis
yang sedangdijalankan.10. Strategi Defenders• Strategi ini dilakukan dengan tujuan
untuk mempertahankanperusahaan agar dapat tetap bertahan dalam bisnis yang
sedangdijalankan, daripada harus gulung tikar. Strategi ini biasanyamenekankan pada
perbaikan internal perusahaan dalam rangkaperbaikan pelayanan kepada
pelanggan.11. Strategi Prospectors• Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengejarpertumbuhan secara lebih agresif. Strategi ini memungkinkanuntuk
dilakukan jika perusahaan mendapati peluang untukmengembangkan bisnis kearah
yang lebih luas lagi. Perusahaanyang menerapkan strategi ini biasanya selalu
menjadiperusahaan pertama yang mengenalkan produk – produk baru.
13. Strategi Analyzer• Strategi ini merupakan gabungan antara strategi defendersdan
strategi prospectors. Perusahaan menjawab peluang –peluang yang ada hanya terbatas
pada beberapa peluangsaja. Tidak setiap peluang kemudian dijawab olehperusahaan
dengan mengembangkan bisnis baru. Tujuanyang ingin dicapai adalah pertumbuhan
pada bisnis yangsedang dijalankan sambil melakukan minimalisasi risiko.13. Strategi
Reactors.• Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaanyang
melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif danmenunggu peluang yang ada dan
bagaimana perusahaan lainmenjawab peluang tersebut. Perusahaan tersebut
40
kemudianberaksi dengan menjadi pengikut ataupun tidak mengikuti apayang
dilakukan perusahaan lain.
14. Strategi Tingkat FungsionalPerusahaan cenderung melakukan persaingan padajenis
bisnis tertentu yang sedang dijalankan dan tidakpada tingkat perusahaan maupun
sektor bisnis yangdiperdagangkan.Terdapat 2 faktor menentukan bagaimana
strategitingkat fungsional perlu dilakukan• Kesamaan Pasar• Kesamaan pasar terkait
dengan tingkat persainganyang sama antara kedua perusahaan dalam halameraih
pelanggan melalui apa yang ditawarkan.• Kesamaan Sumber• Kesamaan sumber
terkait dengan keadaanpersaingan dimana perusahaan memiliki kesamaandalam
faktor mana mereka bersaing.
15. Kebijakan Perusahaan• Strategi merupakan kerja kolektif• Pimpinan puncak
bertanggung jawab ataskeputusan strategis• Budaya perusahaan menjadi acuan
seluruhkomunitas• Tingkat ketaatan karyawan pada aturanmenjadi ukuran adanya
budaya
F. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
F.1. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu
sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul
apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor
eksternal.
41
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya
dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
- Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
- Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan
merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang
cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
a. Relationships among the functional areas of business
b. Management
c. Marketing
d. Finance/Acounting
e. Production/operation
f. Research and development
g. Computer information system
42
h. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,
yang meliputi:
a. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
b. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
c. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
d. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
e. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan
bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan
bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan
utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
43
a. Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal
pengiriman.
b. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
c. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
d. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan,
penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
e. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari
produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan
dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi:
- Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
- Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
- Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
- Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan
dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur
44
perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti
dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi
konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson
(1997:238-230), mencakup:
a. Pemasaran
b. Keuangan dan Akunting
c. Produksi, Operasi dan Teknik
d. Personalia
e. Manajemen Mutu
f. Sistem Informasi
g. Organisasi dan Manajemen Umum
h. Layanan
i. Pengembangan Teknologi
j. Manajemen Sumberdaya Manusia
k. Logistik kedalam
Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
45
a. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
b. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
c. Perbandingan dengan pesaing
d. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industry
Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice)
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.
WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk
mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.
F.2. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
46
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak
ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
3. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari
situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi (
perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi
beberpa faktor yaitu :
4. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/
keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana
suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu
diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu:
a. Perkembangan global di bidang ekonomi
b. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
c. Kehadiran korporasi multinasional
d. “Kejutan” di bidang energi,dan
e. Pendanaan .
Faktor-faktor Politik
47
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara
lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami
percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di
lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang
terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan
kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan
kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para
pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat
untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya,
atau
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik,
tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari
faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global.
Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena
mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi
48
perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang
menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan
teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta
persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional
dan internasional .
Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka
ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial
sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik.
Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan
bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu
berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa
oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang
muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang
terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
d. Bahan bacaan yang disenangi
e. Bentuk hiburan yang diminati
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan
anak-anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.
49
Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen
strategic terlihat pada lima hal yaitu :
a. Pendidikan
b. Fakto kultur
c. Konfigurasi ketenagakerjaan
d. Faktor demografi
e. Etos kerja sebagai faktor sosial.
f. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan
menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
bisnis yang akan di lakukan.Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi
tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu
perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-
mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas
dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi
terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta
pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat
teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru
terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut
Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
50
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang
harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
a. Ancaman dari para pendatang baru
b. Faktor Pemasok
c. Faktor Pembeli
d. Faktor Produksi
e. Faktor Persaingan
Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan
erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha,
akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya
dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam
memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan
eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit
dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam
pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut :
a. Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan
analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk
mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di
51
analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui
berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top
Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk
mengembangkan usahanya.
b. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat
tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang
dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh
pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain
ialah:
1. Faktor Geografi
2. Faktor Demografi
3. Faktor Psikografi.
Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara
yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu
perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk
dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka
dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada
gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan
mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk
atau tidak.
Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan
berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk.
52
Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda.
Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka,
atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat
mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku
para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang
menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli——— dan
calon pembeli—-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil
keputusan/perusahaan.
Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor
industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai
faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan
eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak
langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan
memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan
para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan.
Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal
yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak
penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas
53
dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban
atas beberapa permasalahan yang muncul sepert:
1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas
perusahaan peminjam.
3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam
guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan
perpanjangan masa waktu pinjaman.
6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
7. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling
mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi
bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi
yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya
perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada
unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur
manusia dalam suatu organisasi/ bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia
harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat
dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun
proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan
meliputi:
1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
54
2. Rekrutmen,
3. Seleksi,
4. Orientasi dan penempatan,
5. Sistem imbalan,
6. Pendidikan dan pelatihan,
7. Perencanaan dan pengembangan karier,
8. Pemutusan hubungan kerja,
9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
10. Pemensiunan.
Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia
merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian
dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan
langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat
beberpa implikasi yang melandasinya:
a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik
dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan
intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang
lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya.
b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif
terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja
dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-
55
sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam
penggarapannya.
Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan
yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud
berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali
berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal
tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah :
a. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
b. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
c. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
d. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
e. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan
tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para
manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-
perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan
menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun
harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga
keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat”
56
dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan
pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
57
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber
daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut
bisa lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan
pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap
pelaksanaannya yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan
development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja,
pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi,
pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena
MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan
organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan
inovasi dan fleksibilitas
58
DAFTAR PUSTAKA
https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/
www.academia.edu/7448067/MAKALAH_MANAJEMEN_STRATEGI
https://www.scribd.com/doc/95972784/Makalah-Manajemen-Strategi
https://www.slideshare.net/achmadavandi5/makalah-manajemen-strategi-achmad-avandi-
pascasarjaan-saburai-lampung.
https://naditjahyes.files.wordpress.com/2011/07/makalah-manajemen-strategi.doc
http://khoirulanisastikes.blogspot.co.id/2013/01/makalah-manajemen-strategik.html

More Related Content

What's hot

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
suningrat suning
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
fitryaalfulayla
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
suningrat suning
 
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
nurul khaiva
 

What's hot (19)

makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
 
Makalah uas strategik
Makalah uas strategikMakalah uas strategik
Makalah uas strategik
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
 
Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2
 
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
1150810   salam maskur - 5 x manejemen1150810   salam maskur - 5 x manejemen
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahM.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
 
Makalah 1 1
Makalah 1 1Makalah 1 1
Makalah 1 1
 
Makalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikMakalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategik
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
 
uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategik
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
Pertemuan 5 (perencanaan strategik visi dan misi)
 
Makalah uas anis fuad 11150749
Makalah uas anis fuad 11150749Makalah uas anis fuad 11150749
Makalah uas anis fuad 11150749
 

Similar to Makalah uts Elisa Engriyani 11150763

Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y maMakalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Agungsupriatna55
 
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
eka desmawati
 

Similar to Makalah uts Elisa Engriyani 11150763 (16)

Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y maMakalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
 
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
Manajemen stratejik (makalah uas 9 14)
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
 
Tugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dianTugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dian
 
Makalah uas strategik
Makalah uas strategikMakalah uas strategik
Makalah uas strategik
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
 
yussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTSyussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTS
 
MakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen StratejiMakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen Strateji
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKMAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategik
 

Recently uploaded

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
SupianSauri8
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
monikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 

Makalah uts Elisa Engriyani 11150763

  • 1. i MANAJEMEN STRATEGI (Untuk memenuhi tugas pra-UTS pada mata kuliah Manajemen Strategi) MAKALAH Oleh: ELISA ENGRIYANI NIM : 11150763 JURUSAN MANEJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Manajemen Stategi”. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Stategi di STIE Bina Bangsa. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini dapat diselesaikan karena adanya bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan dari berbagai pihak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian Makalah ini, Kami menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam proses penyusunan Makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin. Wassalamu’alaikum WR.WB Serang, November 2017 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI cover...........................................................................................................................................i KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 A.Latar Belakang................................................................................................................3 B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3 C. Tujuan............................................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4 A.Konsep dan Tujuan Manajemen Stratejik ......................................................................4 A.1.Pengertian Manajemen Stratejik...............................................................................4 A.2.Tujuan Manajemen Stratejik ....................................................................................6 A.3.Model Manajemen Stratejik .....................................................................................9 A.4.Proses dan Tahapan Manajemen Stratejik ..............................................................13 B.Visi Misi dan Tujuan ...................................................................................................18 B.1.Konsep Visi dan Misi .............................................................................................18 B.2.Visi Organisasi........................................................................................................19 B.3.Misi Organisasi.......................................................................................................20 B.4. Tujuan Organisasi..................................................................................................22 B.5. Sasaran Organisasi.................................................................................................24 B.6. Kaitan Antara Visi Misi dan Tujuan .....................................................................26 C.Model Deskriptif Manajemen Stratejik .......................................................................27 C.1.Pengertian Proses Manajemen Stratejik .................................................................27 C.2.Tahap Manajemen Stratejik ....................................................................................27 C.3.Lingkungan Internal................................................................................................29 C.4. Lingkungan Eksternal............................................................................................29 D.Pengembangan Konsep Metode Kasus dan Audit Stratejik ........................................35 D.1.Kemampuan Konsep Dalam Bisnis Audit (Audit Manajemen) .............................35 D.2.Tahap Audit Manajemen........................................................................................36 D.3.Aktivitas Sebagai Subjek Pemeriksaan ..................................................................38 D.4. Matriks TOWS/SWOT..........................................................................................42
  • 4. iv E.Mananager Stratejik .....................................................................................................46 E.1.Manager Stratejik....................................................................................................46 F.Lingkungan Internal dan Eksternal ...............................................................................50 F.1.Pengertian Lingkungan Internal..............................................................................50 F.2.Pengertian Lingkungan Eksternal ...........................................................................54 BAB III PENUTUP................................................................................................................56 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................57
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
  • 6. 2 Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah). Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
  • 7. 3 aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. B. Rumusan Masalah 1. Apa Konsep dan Tujuan Managemen Stratejik? 2. Apa Visi, Misi dan Tujuan Managemen Stratejik? 3. Apa Model Deskriptif Manajemen Stratejik? 4. Apa Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Stratejik? 5. Apa Lingkungan Eksternal dan Internal? C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Apa Konsep dan Tujuan Managemen Stratejik? 2. Untuk Mengetahui Apa Visi, Misi dan Tujuan Managemen Stratejik? 3. Untuk Mengetahui Apa Model Deskriptif Manajemen Stratejik? 4. Untuk Mengetahui Apa Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit Stratejik? 5. Untuk Mengetahui Apa Lingkungan Eksternal dan Internal?
  • 8. 4 BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK A.1. Pengertian Manajemen Stratejik Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David, 2011:6). Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas- aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli: - Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi. - Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
  • 9. 5 - Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan- keputusan yang bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM, pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat mencapai tujuannya. A.2. Tujuan Manajemen Strategi Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu: - Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan. - Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan. - Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka
  • 10. 6 waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok. - Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif. A.3. Model Manajemen Strategi Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang sudah ada, misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan mungkin mendikte tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi,bahkan jika unsur-unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan. Manajemen strategi memiliki tahapan atau proses yang disusun dan terstruktur dalam bentuk model seperti gambar di bawah ini (David, 2011:15): Model Manajemen Strategi
  • 11. 7 A.4. Proses dan Tahapan Manajemen Strategi David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu : - Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan. - Implementasi Strategi (Strategy Implemented) Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. - Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation) Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal
  • 12. 8 tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan datang. B. VISI MISI DAN TUJUAN PRUSAHAAN B.1. Konsep Visi Dan Misi Visi merupakan nilai atau tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah dan menjadi kesepakatan serta acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan. Sedangkan misi merupakan taktik atau cara yang akan dilakukan untuk segala bentuk aktivitas atau kegiatan yang mengacu pada pencapaian visi dan misi suatu organisasi. Visi dan misi yang telah dirumuskan tersebut akan menjadi pedoman seluruh anggota suatu organisasi beserta aktivitas masyarakatnya untuk membantu dan berkostribusi untuk mencapai tujuan dan agar seluruh komponen yang terkait memiliki satu pandangan yang sama dalam mencapai tujuan.. Adapun pengertia n visi dan misi lainnya dari ebberapa ahli dapat diabarkan berikut ini: Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari suatu harapan yang mengadung nilai etika(etical value) perusahaan dalam menjalanakan bisnisnya. Sedangkan misi berasal dari kata mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan kode perilaku perusahaan. Contoh visi dari pabrik sepeda yang akan didirikan, pernyataannya adalah kalimat: “satu rumah tangga satu sepeda”. Sedangkan contoh misi misalnya, “Bersepeda menyehatkan
  • 13. 9 badan dan menjaga lingkungan hidup”. Artinya perusahaan bertugas mempunyai misi sosial lingkungan hidup dan menyehatkan masyarakat. Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian, cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan. Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang jenis usaha yang sejenis. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar atau menunjukkan fungsi yang hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan ekonomi tertentu. Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat dibedakan berdasarkan penjelasan berikut: B.2. Visi Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa: - Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu/saat yang ditentukan. - Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat ini, yang menjangkau ke depan.
  • 14. 10 - Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya meyakinkan serta mengundang daya tarik. Kriteria visi a. Singkat, sederhana dan jelas. b. Menarik, mudah di ingat. c. Sesuai nilai-nilai organsiasi/perusahaan. d. Bersifat melibatkan semua orang. e. Inspirasional, menantang. f. Deskripsi suatu konsisi ideal. g. Memberikan arah bisnis yang akan datang. h. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan. i. Memiliki batas waktu (up to date). Manfaat visi 1. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin diwujudkan. 2. Dapat memberi arah dan mendorong. 3. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik. 4. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan. 5. Menjembatani masa kini dan masa mendatang. 6. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik. 7. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis. B.3. Misi Perumusan misi
  • 15. 11 a. Merupakan hakikat didirikannya organsiasi yang dapat mencakup penggambaran : tujuan pembentukan organiasi, kegiatan dan kiat organisasi. b. Merupakan fondasi penyususn perencanaan strategi yang menunjukkan pentingnya organisasi. c. Harus jelas menyatakan kepedulian organsiasi terhadap kepentingan pelanggan. d. Dapat mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti. Komponen pernyataan Misi a. Konsumen – siapa konsumen perusahaan? b. Produk/jasa – apakah produk atau jasa utama perusahaan? c. Pasar – secara geografis dimana perusahaan bersaing? d. Teknologi – apakah perusahaan canggih secara teknologi? e. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitability – apakah perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat? f. Filosofi – apakah keyakinan nilai aspirasi dan prioritas etis perusahaan? g. Kosep diri – apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif utama perusahaan? h. Fokus pada cita publik – apakah perusahaan responsif terhadap masalah sosial, komunitas dan lingkungan hidup? i. Fokus pada karyawan – apakah karyawan dipandang sebagai asset perusahaan yang berharga. Karakteristik pernyataan Misi a. Luas dalam cakupan. b. Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata. c. Mengisnpirasi.
  • 16. 12 d. Mengidentifikasi kegunaan produk prusahaan. e. Menunjukkan bahwa perusahaan/organsiasi bertanggaung jawab seara sosial. f. Menunjukkan bahwa perusahaan betanggungjawab secara lingkungan. g. Memasukkan sembilan komponen : konsumen, produk/ jasa, pasar, teknologi, fokus pada kelangsungan hidup/ pertumbuhan/ profitabilitas, filosifi, konsep diri, fokus pada citra publik, fokus pada karyawan. h. Tak lekang oleh waktu. Manfaat Misi adalah sebagai berikut; a. Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi b. Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa yang akan datang; c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik; d. Memudahkan semua divisi untuk melaksankan pekeraan dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa, perbedaaan antara visi dan misi adalah; visi merupakan penetapan tujuan yang universal dan bersifat holistik (menyeluruh), sedangkan misi adalah bagaian-bagain dari program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dalam suatu organisasi. Intinya adalah bahwa visi sebagai tujuan utama sedangkan misi adalah tujuan khusus dalam rangka mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi. B.4. Tujuan Organisasi Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi beserta anggotanya. Tujuan organisasi tidak sama, hal ini dilihat dari jenis organisasi. Organisasi bisinis mempunyai tujuan untuk meningkatkan profitabilitas
  • 17. 13 atau keuntungan, sedangkan organisasi publik memiliki tujuan dalam pemberian pelayanan publik yang lebih baik atau public service. Tujuan organisasi adalah “sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan” dan sebagai “pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbukannya. Tujuan organisasi tersebut antara lain (1) hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang (2) usaha-usaha atau kegiatan- kegiatan yang diarahkan. Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut: 1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak dilakukan. 2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya. 3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi). 4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota. 5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan. Tujuan dan manfaat organisasi antara lain untuk 1) mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumberdaya yang dimilinya dalam mencapai tujuan;2) mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien dan efisien karena dikerjakan
  • 18. 14 bersama-sama ( motif pencapaian tujuan); 3) wadah memanfaatkan smber daya dan teknologi bersama-sama; 4) wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki seseorang (motif berprestasi); 5) wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja: 6) wadah mengelola lingkungan bersama-sama; 7) wadah mencari keuntungan bersama-sama (motif uang); 8) wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan ( motif kekuasaan); 9)wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan); 10) wadah emmenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks; 11) wadah menambah pergaulan; 12) wadah memanfaatkan waktu luang. Pandangan tetang tujuan organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa, semua organisasi memiliki tujuan yang sama yakni, memajukan dan mensejahterakan orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Tujuan spesifik dari organisasi bergantung pada bentuk dan jenis organisasi, sehngga tujuan spesifik tersebut bisa diwujudkan melalui jenis organisasi yang menjalankan bentuk usaha atau kegiatannya. B.5. Sasaran Organisasi Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi: 1. Organisasi bisa mempunyai sasaran lebih dari satu. 2. Organisasi dimungkinkan mempunyai sasaran yang berlawanan. 3. Sasaran saling berkaitan satu sama lain. 4. Ada berbeda pandangan terhadap sasaran yang akan ditetapkan. Sasaran (Goal) Organisasi dan Pengukuran Efektifitas 1. Sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi.
  • 19. 15 2. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu organisasi. Memberi pengakuan, Arah bagi organisasi, pengukuran organisasi, mengurangi ketidakpastian. Jenis-jenis Sasaran Organisasi a. Sasaran Resmi (Official goal) yakni tujuan yang telah ditetapkan secara legal sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. b. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (Operative goal), yakni sasraan yang dicapai, namun mengaami perubahan, sehingga dimunculkan kembali sasaran yang diinginkan, sesuai dengan tujuan semula. Pihak yang menetapkan sasaran Organisasi a. Pemimpin Tunggal, terjadi pada perusahaan berukuran kecil dimana pemimpin dipegang oleh pemilik. b. Koalisi Kelompok Pimpinan, terjadi pada organisasi besar. Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk terakhir dan akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan. Sasaran juga menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan progam dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam rencana kegiatan atau operasional organisasi yang akan dilaksanakan.
  • 20. 16 Pandangan tentang sasaran organisasi diatas dapat penulis simpulkan bahwa, penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. B.6. Kaitan antara Visi, Misi dan Tujuan Strategi Organisasi Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas, misi yang mendukung pencapaian misi, tujuan yang mudah untuk dicapai dan strategi organisasi yang mempu mewujudkan. Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program- program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan / mewujutkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat / merumuskan
  • 21. 17 upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis. Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan. C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK C.1. Pengertian Proses Manajemen Strategik Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
  • 22. 18 Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen” Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut : C.2. Tahap Manajemen Strategik a. Tahap Strategy formulation (perencanaan) Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan. b. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan) Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah dipilih perusahaan. c. Tahap Evaluation and Control Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni
  • 23. 19 apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi. Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal C.3. Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adalah : a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitas sehari-hari. c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan. d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk informasi. C.4. Lingkungan Eksternal Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
  • 24. 20 Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari : a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan bisnisyang kita jalankan c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan kita. d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan. Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah : a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak. b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik. c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis internasional. Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut : a. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh. Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan
  • 25. 21 mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru. b. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan. Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan perilaku para pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untuk memahami kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam memanfaatkan setiap peluang yang timbul. c. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik, yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat diandalkan. d. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang meningkat. e. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil adalah mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
  • 26. 22 Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap yang dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu: a. Perumusan misi organisasi/perusahaan Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang bisnis yang serupa. b. Penentuan profil organisasi Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan. Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi. c. Analisis dan pilihan stratejik Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi menejer mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan. Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya
  • 27. 23 menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya. d. Penetapan sasaran jangka panjang Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat jangka panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi, manajemen puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena itulah yang dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai unsur perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal, keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan. e. Penentuan stratejik induk Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai pendekatan yang akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang semuanya dikaitkan dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suatu jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh f. Penentuan stratejik operasional Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan program kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran.
  • 28. 24 g. Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan h. Perumusan kebijaksanaan Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional yang baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard Operating Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan memusatkan erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin. i. Pelembagaan strategi Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat, kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya kepemimpinan serta kultur organisasi. j. Penciptaan sistem pengawasan Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan, membaca laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan operasional sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah dalam
  • 29. 25 pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku dan tidak serta merta pada manusiannya. k. Penciptaan sistem penilaian Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang seharusnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu tiga hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama denga sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai. l. Penciptaan sistem umpan balik Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sangat diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan balik manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-segi keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya. Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
  • 30. 26 D. MATERI PENGEMBANGAN KONSEP METODE KASUS DAN AUDIT STRATEGIK D.1. Kemampuan Konsep dalam Bisnis Audit (AUDIT MANAJEMEN) Bagian akhir dari komponen manajemen strategik adalah evaluasi kinerja organisasi. Komponen ini memberikan feed-back kepada pengambil keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya perubahan rencana. Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan (auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien. Dengan demikian, untuk unit organisasional tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola. Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit. D.2. Tahapan Audit Manajemen Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini. a. Usulan dan pengenalan. b. Survei pendahuluan. c. Penelaahan yang lebih rinci. d. Pengujian detail.
  • 31. 27 e. Mengembangkan dan menelaah temuan audit. f. Pelaporan. g. Tindak lanjut setelah audit. a. Usulan dan Pengenalan Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada. b. Survei Pendahuluan Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit. c. Penelaahan yang Lebih Rinci Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai.
  • 32. 28 d. Pengujian Detail Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat diarahkan terhadap: - Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi? - Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan? - Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan? e. Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai. f. Pelaporan Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat. g. Tindak Lanjut Setelah Audit Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila
  • 33. 29 manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu. D.3. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya. Berikut adalah beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan subjek pemeriksaan manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab melalui audit untuk setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan berikut ini. Manajemen dan SDM a. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik? b. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan dengan baik? c. Apakah para manajer dipilih secara objektif? d. Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik? e. Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan? f. Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas? g. Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja? h. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah? i. Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif? Pemasaran a. Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai? b. Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang baik?
  • 34. 30 c. Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat? d. Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah efektif? e. Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif? f. Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar? g. Apakah kualitas produk dan pelayanan baik? h. Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai? i. Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif? j. Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif? k. Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup? Keuangan a. Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat? b. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan? c. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau equity? d. Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup? e. Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif? f. Apakah kebijakan dividend payout-nya logis? g. Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan pemegang sahamnya? h. Apakah para manajer keuangan perusahaan bekerja secara professional? Produksi a. Apakah para pemasok dapat diandalkan?
  • 35. 31 b. Apakah fasilitas, peralatan, mesin-mesin dan kantor-kantornya dalam kondisi yang baik? c. Apakah kebijakan pengawasan dan prosedur persediaan sudah efektif? d. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya sudah efektif? e. Apakah fasilitas, sumber daya, dan letak pasarnya strategis? f. Apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam teknologi? Penelitian dan Pengembangan a. Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D? Apakah fasilitas-fasilitas tersebut sesuai dengan kebutuhan? b. Jika menggunakan R&D di luar perusahaan, apakah pembiayaannya efektif? c. Apakah personel R&D telah memenuhi syarat yang ditetapkan? d. Apakah sumber daya R&D telah dialokasikan dengan efektif? e. Apakah manajemen informasi dan sistem komputernya sesuai? f. Apakah komunikasi antara R&D dan unit-unit organisasi lainnya sudah efektif? g. Apakah produk-produk yang ada sekarang memiliki daya saing dari sisi teknologi? Sistem Informasi a. Apakah seluruh manajer yang ada dalam perusahaan menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan? b. Apakah di perusahaan ada pejabat yang menjabat sebagai Chief Information Officer atau Director of Information Systems? c. Apakah data di dalam sistem informasi selalu diperbarui secara berkesinambungan?
  • 36. 32 d. Apakah para manajer fungsional perusahaan memberikan kontribusi masukan bagi sistem informasi? e. Apakah password (kata kunci) untuk memasuki sistem informasi perusahaan sudah efektif? f. Apakah para ahli strategi perusahaan familiar pada sistem informasi perusahaan pesaing? g. Apakah sistem informasinya user-friendly? h. Apakah pemakai sistem informasi mengerti tentang manfaat informasi itu bagi perusahaan? i. Apakah workshop untuk pelatihan komputer diberikan kepada pemakai sistem informasi tersebut? j. Apakah sistem informasi secara berkesinambungan terus ditingkatkan kualitas isinya dan ke-user-friendly-annya? D.4. Matriks TOWS/SWOT Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: - Strategi SO (Strength-Opportunity) - Strategi WO (Weakness-Opportunity) - Strategi ST (Strength-Threat) - Strategi WT (Weakness-Threat) Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang
  • 37. 33 sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap paling baik. Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini kiranya dapat membantu pembaca untuk lebih memahami empat macam strategi yang dimaksud, yakni SO, WO, ST, dan WT. Tiap strategi dilengkapi dengan contoh matching antara faktor-faktor eksternal dan internal utama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi alternatif yang ada pada kolom Resultant Strategy. Key Internal Factor Key External Factor Resultant Strategy 1. Modal kerja yang berlebih (kekuatan internal) + 40% pertumbuhan tahunan (peluang eksternal) = Mengakuisisi 2. Kapasitas produksi tidak cukup (kelemahan internal) + Dua pesaing utama telah keluar/mundur (peluang eksternal) = Horizontal integration melalui pembelian fasilitas pesaing 3. Kemampuan tinggi di bidang R&D (kekuatan internal + Berkurangnya jumlah orang dewasa-muda (ancaman eksternal) = Mengembangkan produk baru untuk orang dewasa yang lebih tua 4. Moral pekerja yang rendah (kelemahan internal) + Aktifitas persatuan pekerja yang kuat (ancaman eksternal) = Mengembangkan paket baru untuk kesejahteraan pekerja Catatan: Keempat contoh, secara berurutan, merupakan contoh untuk strategi SO, WO, ST, WT.
  • 38. 34 Penjelasan: 1. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau-tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. 2. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, ada permintaan yang tinggi terhadap perangkat elektronika untuk mengontrol jumlah dan waktu fuel injection pada mesin mobil (opportunity), tetapi pabrik-pabrik mengalami kesenjangan teknologi untuk memproduksikan alat-alat ini (weakness). Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi. 3. Strategi ST (Strength-Threat). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. Salah satu contoh strategi ST adalah ketika perusahaan Texas Instrument mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk
  • 39. 35 semiconductor memory chips ciptaannya (strength). Akan tetapi, perusahaan- perusahaan pesaing yang melakukan tindakan pembajakan melakukan inovasi dan memproduksi produk sejenis yang merupakan ancaman besar bagi perusahaan Texas Instrument. 4. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger, declared bankruptcy, retrench, atau liquidation. Days Inn Motel, misalnya, bangkrut pada akhir tahun 1991. Saat itu modal usaha perusahaan sudah tipis (weakness), sementara itu potongan-potongan harga yang dilakukan oleh jaringan motel pesaing (threat) terus berlangsung sehingga membuat Days Inn Motel tidak berdaya. Kerangka Kerja Representasi skematis dari matriks TOWS dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Matriks TOWS terdiri dari Sembilan sel. Ada empat sel untuk key success factors, empat sel untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, danT. Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun melalui matriks TOWS/SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah: a. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. b. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.
  • 40. 36 c. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. d. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan. e. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. f. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO. g. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. h. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT. E. MANAGER STRATEGIK E.1. Pengertian Manager Strategi 1. Tahapan Perubahan Organisasi• Pertumbuhan melalui kreativitas – Krisis kepemimpinan• Pertumbuhan melalui pengarahan – krisis otonomi• Pertumbuhan melalui desentralisasi – krisis pengawasan• Pertumbuhan melalui koodinasi – krisis birokrasi• Pertumbuhan melalui kolaborasi – krisis afiliasi 2. Organisasi sebagai suatu sistemOrganisasi sebagai sistem : merupakan kesatuan input –proses – output, dan sebagai kesatuan entitas ygdipengaruhi dan berhubungan dengan lingkungannyaBagi manajer akan memudahkan pengelolaan internalorganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi denganlingkungannya 3. Model Manajemen Strategik Scanning Lingkungan Formulasi Implementasi Evaluasi EksternalLingkungan Misi Sosial TujuanLingkungan Strategi Industri Internal Kebijakan Program Struktur Wewenang Budget BudayaSumber Daya Prosedur Kompetensi Asset, dll Performa
  • 41. 37 4. Strategic Managers• General managers– Responsible for the overall (strategic)performance and health of the totalorganization.• Operations managers– Responsible for specific business functions oroperations 5. Strategic Leadership• Vision, eloquence, and consistency• Commitment to the vision• Being well informed• Willingness to delegate and empower• Astute use of power• Emotional intelligence 6. Strategy as an Emergent Process• Strategy making in an unpredictable world– Creates the necessity for flexible strategic approaches.• Strategy making by lower-level managers– Strategy evolves through autonomous action.• Serendipity and strategy– Accidental discoveries and happenstances can havedramatic effects on strategic direction.• Intended and emergent strategies– Realized strategies are combinations of intended andemergent strategieS 7. Tingkatan StrategiStrategi tingkat korporat adalah strategi yangdilakukan dalam rangka menjawab apakah jenis bisnisyang selama ini dilakukan masih perlu dilanjutkan atautidak.Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukanperusahaan untuk meminimalkan resiko bisnis yangdijalankannya dengan melakukan investasi diberbagaisektor bisnis.• Pengambilalihan perusahaan tertentu• Diversifikasi yang tidak berhubungan• Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG 8. Strategi Utama adalah strategi yang dapat dipiliholeh perusahaan untuk mempertahankan kegiatanbisnis perusahaan dalam jangka panjang.Beberapa strategi utama :• Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangkapengembangan kegiatan bisnis perusahaan daribisnis yang sedang dijalankan.• Strategi Kestabilan, dilakukan untukmempertahankan keadaan perusahaan pasar.• Strategi Penghematan, dilakukan untukmemulihkan posisi perusahaan dipasar darikondisi yang buruk.
  • 42. 38 9. Strategi Tingkat BisnisStrategi pada tingkat bisnis pada dasarnya dilakukan untukmenjawab pertanyaan yang terkait dengan bagimana posisi bisnisyang dijalankan dibandingkan dengan pesaing yang ada di pasar.Model 5 faktor pendorong kompetisi dari Michael Porter (FiveForces Factor Model)1. Pelanggan• Pelanggan adalah sampai sejauh mana perusahaan dapatmemperoleh pelanggan sebanyak – banyaknya sekaligus loyalterhadap perusahaan kita.2. Persaingan dalam Bisnis yang Sama• Perusahaan perlu menyadari bahwa dalam lingkungan bisnisyang kompetitif tidak hanya perusahaan mereka yang bergerakdalam pemenuhan dan penyediaan barang dan jasa bagipelanggan, tetapi terdapat juga perusahaan lain yang bertindaksebagai pesaing bagi perusahaan dalam mendapatkanpelanggan 10. Potensi Pendatang Baru• Pendatang baru akan menyebabkan persaingan semakinketat dan perusahaan harus semakin pandai dalammelakukan strategi bersaingnya agar bisa menenangkanpersaingan dalam bisnis.4. Pemasok Faktor Input• Sampai sejauh mana perusahaan memiliki jaringan denganpemasok yang dapat memberikan keunggulan bagiperusahaan, terutama jika pemasok dapat memberikan factorinput dengan harga yang lebih murah.5. Perusahaan Substitusi• Perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi bisnisberubah, maka pelanggan dapat beralih ke perusahaansubstitusi 11. Strategi Pemosisisan• Strategi pemosisian dapat dilakukan oleh perusahaan untukmemastikan dengan cara bagaimana perusahaan dapatmemperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkanpersaingan.7. Strategi Keunggulan Biaya.• Strategi ini biasa dilakukan perusahaan jika perusahaanmemungkinkan untuk melakukan penghematan biaya dibandingkandengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaingnya.7. Strategi Diferensiasi• Strategi ini dilakukan untuk memepengaruhi proses persainganperusahaan dengan perusahaan pesaing. Diferensiasi bisadilakukan dengan diferensiasi dari segi kualitas, merk produk,ataupun juga melalui keunikan
  • 43. 39 barang yang ditawarkan.8. Strategi Fokus• Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukanstrategi diferensiasi ataupun keunggulan biaya, sehingga lebih baikmemfokuskan pada satu jenis bisnis saja sehingga seluruhperhatian perusahaan dapat secara penuh ditujukan pada kemajuanbisnis tersebut. 12. Strategi Penyesuaian• Strategi penyesuaian atau adaptive strategi, dilakukanperusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang palingsesuai ketika perusahaan berhadapan dengan berbagaiperubahan yang terjadi di lingkungan bisnis yang sedangdijalankan.10. Strategi Defenders• Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankanperusahaan agar dapat tetap bertahan dalam bisnis yang sedangdijalankan, daripada harus gulung tikar. Strategi ini biasanyamenekankan pada perbaikan internal perusahaan dalam rangkaperbaikan pelayanan kepada pelanggan.11. Strategi Prospectors• Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejarpertumbuhan secara lebih agresif. Strategi ini memungkinkanuntuk dilakukan jika perusahaan mendapati peluang untukmengembangkan bisnis kearah yang lebih luas lagi. Perusahaanyang menerapkan strategi ini biasanya selalu menjadiperusahaan pertama yang mengenalkan produk – produk baru. 13. Strategi Analyzer• Strategi ini merupakan gabungan antara strategi defendersdan strategi prospectors. Perusahaan menjawab peluang –peluang yang ada hanya terbatas pada beberapa peluangsaja. Tidak setiap peluang kemudian dijawab olehperusahaan dengan mengembangkan bisnis baru. Tujuanyang ingin dicapai adalah pertumbuhan pada bisnis yangsedang dijalankan sambil melakukan minimalisasi risiko.13. Strategi Reactors.• Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaanyang melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif danmenunggu peluang yang ada dan bagaimana perusahaan lainmenjawab peluang tersebut. Perusahaan tersebut
  • 44. 40 kemudianberaksi dengan menjadi pengikut ataupun tidak mengikuti apayang dilakukan perusahaan lain. 14. Strategi Tingkat FungsionalPerusahaan cenderung melakukan persaingan padajenis bisnis tertentu yang sedang dijalankan dan tidakpada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yangdiperdagangkan.Terdapat 2 faktor menentukan bagaimana strategitingkat fungsional perlu dilakukan• Kesamaan Pasar• Kesamaan pasar terkait dengan tingkat persainganyang sama antara kedua perusahaan dalam halameraih pelanggan melalui apa yang ditawarkan.• Kesamaan Sumber• Kesamaan sumber terkait dengan keadaanpersaingan dimana perusahaan memiliki kesamaandalam faktor mana mereka bersaing. 15. Kebijakan Perusahaan• Strategi merupakan kerja kolektif• Pimpinan puncak bertanggung jawab ataskeputusan strategis• Budaya perusahaan menjadi acuan seluruhkomunitas• Tingkat ketaatan karyawan pada aturanmenjadi ukuran adanya budaya F. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL F.1. Pengertian lingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
  • 45. 41 Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Lingkungan internal: - Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). - Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi: a. Relationships among the functional areas of business b. Management c. Marketing d. Finance/Acounting e. Production/operation f. Research and development g. Computer information system
  • 46. 42 h. Human Resources Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: a. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. b. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat. c. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. d. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. e. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya. Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
  • 47. 43 a. Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman. b. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan. c. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen. d. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi. e. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan. Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi: - Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan. - Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem. - Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan. - Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur
  • 48. 44 perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup: a. Pemasaran b. Keuangan dan Akunting c. Produksi, Operasi dan Teknik d. Personalia e. Manajemen Mutu f. Sistem Informasi g. Organisasi dan Manajemen Umum h. Layanan i. Pengembangan Teknologi j. Manajemen Sumberdaya Manusia k. Logistik kedalam Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
  • 49. 45 a. Membandingkan kinerja dengan masa lalu b. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan c. Perbandingan dengan pesaing d. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industry Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice) ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal. WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan. F.2. Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya : a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah- ubah. b. Intensitas dampaknya beraneka ragam. c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan. d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
  • 50. 46 Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh” 2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat” 3. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh” Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor- faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu : 4. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu: a. Perkembangan global di bidang ekonomi b. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan c. Kehadiran korporasi multinasional d. “Kejutan” di bidang energi,dan e. Pendanaan . Faktor-faktor Politik
  • 51. 47 Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu. Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni : 1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau 2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara untuk periode berikutnya. Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi
  • 52. 48 perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional . Faktor-faktor Sosial Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya: a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang. b. Gaya memilih dan menggunakan busana. c. Penggunaan produk yang sedang “trendy” d. Bahan bacaan yang disenangi e. Bentuk hiburan yang diminati f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-anaknya. g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni. h. Makna kehidupan kekaryaan.
  • 53. 49 Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu : a. Pendidikan b. Fakto kultur c. Konfigurasi ketenagakerjaan d. Faktor demografi e. Etos kerja sebagai faktor sosial. f. Faktor Teknologi Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan.Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata- mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
  • 54. 50 turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan. Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu: a. Ancaman dari para pendatang baru b. Faktor Pemasok c. Faktor Pembeli d. Faktor Produksi e. Faktor Persaingan Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat” Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut : a. Kedudukan Kompetitif Perusahaan Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di
  • 55. 51 analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya. b. Profil para Pelanggan Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah: 1. Faktor Geografi 2. Faktor Demografi 3. Faktor Psikografi. Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak. Perilaku Pembeli Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk.
  • 56. 52 Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli——— dan calon pembeli—-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan. Faktor Pemasok Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan. Faktor Penyandang Dana Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas
  • 57. 53 dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan yang muncul sepert: 1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat. 2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas perusahaan peminjam. 3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan 4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar. 5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan masa waktu pinjaman. 6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit. 7. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis. Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi: 1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
  • 58. 54 2. Rekrutmen, 3. Seleksi, 4. Orientasi dan penempatan, 5. Sistem imbalan, 6. Pendidikan dan pelatihan, 7. Perencanaan dan pengembangan karier, 8. Pemutusan hubungan kerja, 9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan 10. Pemensiunan. Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya: a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya. b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi. c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-
  • 59. 55 sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya. Peramalan Lingkungan Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah : a. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan b. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan c. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan d. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen e. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan. Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan- perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan.. Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat”
  • 60. 56 dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
  • 61. 57 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas