Pelatihan ini memberikan panduan lengkap tentang penanganan spesimen untuk penanggulangan KLB dan wabah, mulai dari persiapan pengambilan spesimen, penatalaksanaan, penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman spesimen sesuai peraturan internasional dan nasional. Pelatihan ini juga menjelaskan kategori bahan infeksius dan cara penanganan spesimen novel coronavirus.
2. 1. Persiapan Pengambilan Spesimen:
• Prinsip-Prinsip Biosafety dan
Biosekuriti penanganan spesimen
• Bahan Pengambilan dan Jenis
Spesimen
• Penggunaan APD
2. Penatalaksanaan Spesimen
• Pengambilan Spesimen
• Pengisian Formulir
• Pemberian Label
3. Managemen penanganan, pengepakan
dan pengiriman spesimen
4. Teknik penanganan sampel
makanan/minuman dan spesimen
korban KLB Keracunan Pangan
Pokok Bahasan
4. Peraturan internasional transportasi agen
yang infeksius
UNCETDG ICAO IATA
TRANSPORT OF
INFECTIOUS SUBSTANCES
Scientific background to the 13th revised edition of the UN Model
Regulations regarding the requirements for transporting infectious
substances
2003
United Nations Committee of
Experts on the Transport of
Dangerous Good
International
Civil Aviation
Organization
International Air
Transport
Association
5. Regulasi Pengiriman
Transportasi Agen menular (Infectious Substances) tunduk pada peraturan
nasional dan internasional :
1. Penggunaan yang tepat dari bahan kemasan
2. Label yang tepat, Notifikasi
Kepatuhan:
1. Mengurangi kemungkinan paket pengiriman rusak
2. Meminimalkan paparan
3. Meningkatkan efisiensi operator dan meningkatkan kepercayaan dalam
pengiriman paket
7. Kategori Bahan Infeksius
• Kategori A, adalah Bahan yang dapat
menyebabkan kecacatan permanen,
mengancam kesehatan atau
menyebabkan penyakit yang fatal
pada manusia maupun hewan.
• Diberi tanda UN 2814 jika
menyebabkan penyakit pada manusia
atau hewan.
• Diberi tanda UN 2900 jika
menyebabkan penyakit pada hewan
saja
• Kategori B, adalah agen infeksius yang
tidak memenuhi kriteria pada
kategori A.
• Merupakan Bahan Biologis (Biological
Substances) yang tidak masuk dalam
kategori A
• Dianggap mempunyai risiko lebih
rendah.
• Diberi tanda UN 3373
7
10. • Pengangkutan spesimen dalam batas negara (Lokal) harus sesuai
dengan peraturan nasional yang berlaku.
• Pengangkutan spesimen internasional yang mungkin mengandung
SARS-CoV-2 harus mengikuti United Nations Model Regulations,
Biological Substance, Category B (UN 3373) , dan peraturan lain yang
berlaku tergantung pada moda transportasinya
10
12. PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
• Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373,
"Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan
diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau
investigasi.
• Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan
tumpahan. Adapun system yang digunakan adalah dengan
menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan
pedoman dari WHO dan International Air Transport Association
(IATA).
12
14. 14
1. Pastikan label kode spesimen
sesuai dengan kode yang terdapat
pada formulir
2. Tube VTM dililit dengan parafilm
3. Simpan spesimen pada suhu 2-8
°C sebelum dikirim. Jangan
dibekukan dalam freezer
4. Setelah spesimen diambil jaga
selalu suhunya.
Penyimpanan Sementara
15. • Wadah Primer (Primary Receptacle)
1. Siapkan palstik klip/wadah anti bocor
2. Siapkan tissue lalu gulung/bungkus
tube VTM . Tissue akan berfungsi
sebagai absorben bila terjadi tumpah
atau bocor
3. Spesimen dimasukkan ke dalam
plastik klip yang didalamnya sudah
terdapat tissue sebagai absorbennya.
Cara Pengepakan Spesimen
16.
17. Wadah Kedua (Secondary Packaging)
• Masukkan spesimen yang telah dimasukkan ke
dalam plastik klip/wadah container ke dalam plastik
klip yang lebih besar.
• Wadah Terluar (Outer Packaging)
1. Masukkan seluruh spesimen ke dalam cool box
atau stereoform
2. Tempatkan ice packs/ice gel pada sisi kiri dan
kanan di dalam cool box.
3. Jangan lupa masukkan juga formulir kuisioner
yang telah diisi dan diberi label kedalam cool box
dengan terlebih dahulu dimasukkan dalam wadah
plastik
Cara Pengepakan Spesimen
18.
19. Ke dalam cool box juga bisa dimasukkan kertas pengganjal (bisa berupa
kertas koran yang diremas remas). Kemudian ditutup.
Tutup Cool box dengan selotip dan beri label pada sisi kanan dan atau kiri cool box, yang ditujukan
ke Laboratorium rujukan.
Catatan :
untuk memudahkan identifikasi spesimen didalam coolbox,dapat dilakukan pengelompokan.
Misal : satu plastik clip besar (wadah kedua) diisi 10 sampai 20 spicemen yang telah dimasukkan
kedalam wadah pertama/primer, disertai surat pengantar dan formulir sesuai pedoman.
Cara Pengepakan Spesimen
21. Stabilitas Spesimen
21
Spesimen Bahan Pengambilan Suhu Pengiriman Penyimpanan
Usap Nasofaring
dan Orofaring
Swab Dacron atau Flocked
Swab dalam Viral
Transport Medium (VTM)
atau saline steril
2-8 °C ≤12 hari: 2-8°C
>12 hari: -70°C (dry
ice)
22. Kriteria Pengiriman (1)
1. Pengiriman spesimen kasus COVID-19 dilakukan
dengan menyertakan surat pengantar atau formulir
penyelidikan epidemiologi terlampir.
2. Pengiriman spesimen ditujukan ke laboratorium
pemeriksa yang telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat
yang ditunjuk
22
23. Kriteria Pengiriman (2)
3. Pengiriman spesimen ke laboratorium pemeriksa
dapat dilakukan menggunakan jasa kurir door to
door.
4. Pada kondisi yang memerlukan pengiriman port to
port, petugas Dinas Kesehatan dapat berkoordinasi
dengan petugas KKP setempat dan laboratorium
pemeriksa.
5. Spesimen segera dikirimkan ke Laboratorium
pemeriksa paling lama 1x24 jam
23
24. Kriteria Pengiriman (3)
6. Spesimen harus tiba di laboratorium segera setelah pengambilan.
7. Penanganan spesimen dengan tepat saat pengiriman adalah hal yang sangat
penting.
8. Sangat disarankan agar pada saat pengiriman spesimen tersebut ditempatkan
di dalam cool box dengan kondisi suhu 2-8 °C atau bila diperkirakan lama
pengiriman lebih dari tiga hari spesimen dikirim dengan menggunakan es
kering (dry ice).
9. Label Box Pengirim dan Tanggal Kirim. Pada Box pengirim harus benar-benar
diberikan label, tidak dibenarkan kosong saja. Berikan label dari dinas
kesehatan mana, dan tanggal berapa dikirimnya spesimen tersebut.
10. Pada saat pengiriman harus diberikan notifikasi kepada Laboratorium
Rujukan (contact person laboratorium)
24
29. PENGIRIMAN SPESIMEN
• Pengiriman dalam 1 x 24 jam
• Perjanjian antara pengirim, pembawa dan penerima spesimen
• Konfirmasi lab penerima
• Pengiriman ke luar negeri harus dilengkapi perjanjian alih
material (Material Transfer Agreement, MTA) dan mendapatkan
izin dari Menteri Kesehatan melalui Kepala Badan Litbang
Kesehatan
30. PENGIRIMAN ANTAR LABORATORIUM
• Gunakan staf terlatih dalam pengiriman spesimen
• Gunakan material yang cukup menyerap dan melindungi dalam
kotak pengiriman
• Tandai kotak pengiriman
– Surat/Formulir pengiriman
– Instruksi & orang-orang yang harus dihubungi ketika terjadi
kecelakaan/tumpahan
– Instruksi untuk mengurangi paparan pada publik
31. PENGIRIMAN ANTAR LABORATORIUM
• Masukkan daftar isi ke kantong plastik bersegel di
dalam kotak pengiriman.
• Catat jumlah spesimen pada “Formulir/Catatan
Pengiriman dan Penerimaan Spesimen” dan
laporkan ke laboratorium pengirim dan penerima
bila ditemukan adanya ketidaksesuaian .
• Sediakan peralatan darurat dalam laboratorium