SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
PERTEMUAN 9
Sampling Makanan
PROGRAM
Prinsip
represent
atif
Kondisi
tidak
berubah
Terhindar
dari
kontaminasi
Teknik pengambilan sampel
random
 dibuat daftar dalam tabel -> diambil secara systematic
random sampling;
 diambil sampel dari rantai produksi pada setiap waktu
tertentu.
Cara sampling (1)
jika populasi terkontaminasi, busuk, rusak, atau secara
visual menampakkan lain (kaleng menggelembung, tepung
ada serangga, dll), selain diambil pada populasi yang rusak
juga diambil dari populasi yang baik sehingga hasilnya
dapat dibandingkan.
Cara sampling (2)
 Jml sampel utk makanan
kaleng, misal 1 karton =
48 kaleng, diambil 1 kaleng
tiap karton, dan jika jumlah
kontainer kurang dari 12
semua kontainer diambil
secara seimbang.
Cara sampling (2)
 Utk makanan dlm bentuk balokan, misal 1
barel s.d 2 kg  setiap balok diambil
sebagian (jumlahnya tergantung tujuan
dan cara analisisnya), Tiap bagian
dibungkus secara terpisah.
 Produk olahan yg tdk homogen  sayur,
buah, dll diambil secara silang dari tiap
populasi.
Peralatan sampling
1. Sendok, obeng, sumpit, gunting
2. Sendok logam berbentuk kerucut
3. Sendok plastik atau pipet disposable
4. Ayakan kawat kasa
5. Termometer
6. Alat pemotong spatula logam
Wadah sampel (1)
 Wadah harus bersih, kering, tahan atau tak menyerap air atau lemak,
Wadah dilengkapi dengan tutup karet atau plastik berdrat, atau disegel
yang tidak menyerap dan tahan lemak.
 Wadah dan tutup harus tdk mempengaruhi bau, flavour, pH dan komposisi
sampel.
 Untuk sampel padat atau setengah padat, wadah hrs bersih, kering,
bermulut lebar, bentuk silinder, tahan air, tahan lemak.
Wadah sampel
 Wadah harus steril, tertutup rapat dan kedap udara.
 Kantong plastik yang memenuhi syarat dpt digunakan sebagai wadah.
 Wadah dan kantong plastik yng dimaksudkan utk sampel makanan tdk
boleh utk pestisida.
 Sampel mentega hrs dibiarkan tidak kontak dengan kertas, air, atau
permukaan yang menyerap lemak.
Keterangan sampel
 nama dari setiap populasi;
 ukuran populasinya;
 cara pengemasan;
 ukuran wadah;
 identitas pengambil sampel; dan
 tanggal dan jam pengambilan
sampel.
Pengujian sampel di lapangan
(1)
Dilakukan utk mengetahui kondisi yang disimpulkan
adanya kontaminasi makanan oleh serangga dan
tikus, yg diamati:
 adanya infestasi serangga dlm makanan;
 kerusakan akibat tikus pd lot petii makanan
 adanya serangga yg hidup/mati dlm makanan,
bulu, kotoran tikus atau kotoran lain di
permukaan luarnya;
 luas yng terkena kencing tikus pd setiap kotak
perlu dilaporkan (diketahui dngn pemeriksaan
menggunakan lampu ultra violet pada kondisi
gelap).
Pengujian sampel di lapangan
(2)
Jika ditemukan makanan yang
telah rusak, perlu dilacak
pengiriman pd konsumen shg
memudahkan jika diperlukan
penarikan produk dari
konsumen.
Pengamanan sampel makanan
 Lokasi : sumber KLB
 Petugas : unit pelaksana kesehatan atau puskesmas
 Perhatian = petugas harus sudaah dilatih dan
mengetahui cara-cara pengambilan sampel
Perlengkapan pengamanan sampel
makanan
prosedur
1. Identifikasi jenis sampel pangan
yang terkait dengan keracunan pangan
prosedur
2. Kelompokkan sampel berdasarkan wujudnya
Sampel Padat Sampel Cair
prosedur
3. Amankan sampel di tempat
kejadian kasus keracunan
1. Pengamanan Sampel
 Jika sampel adalah pangan restoran, jasa boga, pangan rumah
tangga, atau jajanan yang dikemas (dalam kertas nasi, plastik,
kardus, styrofoam, dll) :
 Ambil sampel dengan kemasannya
 Sampel jangan dibuka
2. Pengamanan Sampel
 Jika sampel adalah pangan restoran,
jasa boga, pangan rumah tangga,
atau jajanan yang tidak dikemas :
 Gunakan peralatan steril
 Ambil sampel secara aseptis sebanyak
0.5 – 1 kg, masukkan sampel ke
dalam kantung plastik steril
 Tutup rapat / ikat kemasan berisi
sampel
3. Pemberian label
 Beri label pada setiap sampel segera
setelah dikemas
 Nomor sampel
 Nama sampel
 Jumlah sampel (mL atau kg)
 Lokasi pengambilan sampel
 Waktu (tanggal dan jam)
4. Penyimpanan Sampel
 Masukkan sampel ke dalam boks pendingin dengan ketentuan :
 Sampel dalam kantung plastik : diatur dalam
boks lalu disebarkan es batu
 Sampel pangan siap saji yang dikemas (kertas
nasi, kardus, styrofoam, dll) : sampel dikemas
lagi dengan kantung plastik, dimasukkan ke
dalam boks lalu disebarkan es batu
Es
batu
Penataan
sampel
dalam
boks
pendingin
 Sampel beku : simpan dalam boks lalu diberi es kering yang telah
dibungkus kertas sehingga sampel tetap beku
Es Kering
 Jika menggunakan kemasan, maka harus diberi
lubang secukupnya agar tekanan tidak berlebihan
 Jika sampel dikemas dalam plastik, maka es kering
harus dibungkus dengan kertas - mencegah kontak
langsung dengan plastik sehingga plastik tidak rapuh
atau pecah
 Sebarkan es kering (usahakan es kering dibungkus
kertas) di sekeliling sampel agar kondisi sampel tetap
beku
5. Transportasi sampel
 Bawa sampel dengan sepeda
motor/alat transportasi cepat
lainnya ke tempat penyimpanan
sampel (puskesmas / rumah sakit
yang mempunyai fasilitas
pendingin)
5. Penyimpanan Sampel
 Masukkan semua sampel di tempat yang sesuai :
 Sampel non beku disimpan di dalam lemari pendingin
pada suhu 0-4 oC
 Sampel beku disimpan pada suhu -18 oC
PENGAMBILAN SAMPEL
 Tahapan
 persiapan peralatan
 Jenis sampel
 Pengambilan sampel
1. Persiapan peralatan
 Siapkan formulir yang perlu dilengkapi saat pengambilan
sampel yaitu :
a) Label sampel
b) Formulir ketersediaan pengambilan sampel
c) dll
 Semua peralatan pengambilan sampel dalam kondisi steril
pengaduk
steril
Sendok
steril
Swab steril
Sarung
tangan
steril
(disposabl
e / sekali
pakai)
Kantung
plastik
sekali pakai
Beaker glass dan botol
bermulut lebar (kondisi
steril)
Peralatan Sterilisasi
 Harus disiapkan peralatan bersih yang siap untuk
disterilkan
 Disediakan perangkat untuk sterilisasi kering (oven) dan
 sterilisasi basah, misalnya :
 Autoclave dengan energi listrik
 Autoclave dengan energi gas
 Panci perebus
 Alkohol dan bunsen
Cara pengambilan sampel pangan siap
santap
 Ambil sampel dengan sendok
/ spatula, atau jika perlu
potong sampel dengan pisau
steril sebanyak ± 200 g
 Masukkan sampel ke dalam
kantung plastik atau wadah
gelas bermulut lebar steril
 Tutup rapat
 Beri label
Cara pengambilan sampel
-makanan kaleng
1. Makanan kaleng masih
tertutup, diambil tanpa
membuka kemasan
2. Jika makanan kaleng sudah
terbuka, maka :
 usap bagian pinggir
 Ambil sampel secara aseptis
 Masukkan sampel ke dalam
kantung plastik atau wadah
gelas steril
Bahan Pangan Mentah
1. Siapkan media pengkaya dan Bunsen
2. Masukkan 50-100 g sampel ke dalam
kantung plastik besar steril
3. Tambahkan 100-300 ml media
pengkaya ke dalam kantong plastik,
4. kemudian kocok Keluarkan sampel
dari kantung plastik, kelim kantung
plastik tersebut, atau
5. Pindahkan isinya ke dalam wadah
steril Beri label
Sampel bahan mentah
1. Basahi swab steril dengan larutan buffer,
larutan garam fisiologis atau 0.1%
larutan pepton
2. Oleskan swab tersebut pada permukaan
sampel
3. Bilas swab tersebut ke dalam media
pengkaya
4. Masukkan hasil bilasan tersebut ke
dalam tabung / wadah gelas steril
5. Tutup rapat tabung / wadah gelas
6. Beri label
Sampel bahan mentah
1. Ambil sampel (daging, kulit, dll)
sebanyak ± 200 gram dari beberapa
bagian karkas
2. Atau : Ambil salah satu bagian karkas
sebanyak ± 200 g
3. Masukkan ke dalam kantong plastik atau
wadah gelas steril
4. Kelim kantung plastik atau tutup rapat
wadah gelas
5. Beri label
Makanan Kering, Tepung /
Bubuk
 Metode 1 :
1. Ambil sampel ± 200 g dengan
sendok atau spatula steril
2. Masukkan sampel ke dalam
wadah steril
3. Tutup rapat kantong plastik
4. Beri label
Makanan Kering, Tepung / Bubuk
 Sampel dalam jumlah banyak
Metode tepung jumlah
banyak
1. Siapkan alat seperti selongsong atau tabung berongga steril
2. Masukkan alat tersebut ke tumpukan sampel dalam wadah dan
ambil sampelnya
3. Masukkan sampel ke dalam wadah steril kedap udara atau
kantung plastik
4. Ulangi beberapa kali pada beberapa bagian wadah secara acak
hingga diperoleh ± 200 g sampel
5. Tutup rapat wadah gelas atau kelim kantung plastik
6. Beri label
Sampel cair
 Makanan cair atau minuman :
1. Sampel harus dikocok atau diaduk
sebelum diambil agar homogen
 Metode tuang :
1. Tuangkan sampel langsung dari
wadahnya (±200 ml) ke dalam
kantung plastik atau wadah gelas
bertutup
2. Ikat kantung plastik
Sampel cair – minuman
kaleng
1. Basahi kapas dengan alcohol
2. Usapkan kapas beralkohol pada permukaan
kaleng
3. Buka kaleng
4. Ambil sampel secara aseptis
5. Masukkan sampel ke dalam wadah gelas steril
atau kantung plastik
6. Tutup rapat wadah gelas
7. Beri label

More Related Content

Similar to sampling makanan.ppt

Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologiBab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologialfanrizqi
 
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxpngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxmelfinanapitupulu
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanRuliana Umar
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Cara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasanCara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasandewi mayasari
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptxSigitSetiawan44
 
Laporan uji makanan
Laporan uji makananLaporan uji makanan
Laporan uji makananKurnia Wati
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxYudhaDeEndolita
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrMastudiar Daryus
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxmandagiautry
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
 
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxBab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxumichulifah
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptStHadijah
 
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdfKangSefinaa
 
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptxDionManalu
 
Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptOrganoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptputinur1
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptxPuskesmasKebumenII
 

Similar to sampling makanan.ppt (20)

Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologiBab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxpngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Cara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasanCara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasan
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
 
Laporan uji makanan
Laporan uji makananLaporan uji makanan
Laporan uji makanan
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxBab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
 
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf
370576754-Pengambilan-Sampel-Makanan.pdf
 
K3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptxK3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptx
 
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
 
Hakikat Ilmu Kimia
Hakikat Ilmu KimiaHakikat Ilmu Kimia
Hakikat Ilmu Kimia
 
Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptOrganoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

sampling makanan.ppt

  • 3. Teknik pengambilan sampel random  dibuat daftar dalam tabel -> diambil secara systematic random sampling;  diambil sampel dari rantai produksi pada setiap waktu tertentu.
  • 4. Cara sampling (1) jika populasi terkontaminasi, busuk, rusak, atau secara visual menampakkan lain (kaleng menggelembung, tepung ada serangga, dll), selain diambil pada populasi yang rusak juga diambil dari populasi yang baik sehingga hasilnya dapat dibandingkan.
  • 5. Cara sampling (2)  Jml sampel utk makanan kaleng, misal 1 karton = 48 kaleng, diambil 1 kaleng tiap karton, dan jika jumlah kontainer kurang dari 12 semua kontainer diambil secara seimbang.
  • 6. Cara sampling (2)  Utk makanan dlm bentuk balokan, misal 1 barel s.d 2 kg  setiap balok diambil sebagian (jumlahnya tergantung tujuan dan cara analisisnya), Tiap bagian dibungkus secara terpisah.  Produk olahan yg tdk homogen  sayur, buah, dll diambil secara silang dari tiap populasi.
  • 7. Peralatan sampling 1. Sendok, obeng, sumpit, gunting 2. Sendok logam berbentuk kerucut 3. Sendok plastik atau pipet disposable 4. Ayakan kawat kasa 5. Termometer 6. Alat pemotong spatula logam
  • 8. Wadah sampel (1)  Wadah harus bersih, kering, tahan atau tak menyerap air atau lemak, Wadah dilengkapi dengan tutup karet atau plastik berdrat, atau disegel yang tidak menyerap dan tahan lemak.  Wadah dan tutup harus tdk mempengaruhi bau, flavour, pH dan komposisi sampel.  Untuk sampel padat atau setengah padat, wadah hrs bersih, kering, bermulut lebar, bentuk silinder, tahan air, tahan lemak.
  • 9. Wadah sampel  Wadah harus steril, tertutup rapat dan kedap udara.  Kantong plastik yang memenuhi syarat dpt digunakan sebagai wadah.  Wadah dan kantong plastik yng dimaksudkan utk sampel makanan tdk boleh utk pestisida.  Sampel mentega hrs dibiarkan tidak kontak dengan kertas, air, atau permukaan yang menyerap lemak.
  • 10. Keterangan sampel  nama dari setiap populasi;  ukuran populasinya;  cara pengemasan;  ukuran wadah;  identitas pengambil sampel; dan  tanggal dan jam pengambilan sampel.
  • 11. Pengujian sampel di lapangan (1) Dilakukan utk mengetahui kondisi yang disimpulkan adanya kontaminasi makanan oleh serangga dan tikus, yg diamati:  adanya infestasi serangga dlm makanan;  kerusakan akibat tikus pd lot petii makanan  adanya serangga yg hidup/mati dlm makanan, bulu, kotoran tikus atau kotoran lain di permukaan luarnya;  luas yng terkena kencing tikus pd setiap kotak perlu dilaporkan (diketahui dngn pemeriksaan menggunakan lampu ultra violet pada kondisi gelap).
  • 12. Pengujian sampel di lapangan (2) Jika ditemukan makanan yang telah rusak, perlu dilacak pengiriman pd konsumen shg memudahkan jika diperlukan penarikan produk dari konsumen.
  • 13. Pengamanan sampel makanan  Lokasi : sumber KLB  Petugas : unit pelaksana kesehatan atau puskesmas  Perhatian = petugas harus sudaah dilatih dan mengetahui cara-cara pengambilan sampel
  • 15. prosedur 1. Identifikasi jenis sampel pangan yang terkait dengan keracunan pangan
  • 16. prosedur 2. Kelompokkan sampel berdasarkan wujudnya Sampel Padat Sampel Cair
  • 17. prosedur 3. Amankan sampel di tempat kejadian kasus keracunan
  • 18. 1. Pengamanan Sampel  Jika sampel adalah pangan restoran, jasa boga, pangan rumah tangga, atau jajanan yang dikemas (dalam kertas nasi, plastik, kardus, styrofoam, dll) :  Ambil sampel dengan kemasannya  Sampel jangan dibuka
  • 19. 2. Pengamanan Sampel  Jika sampel adalah pangan restoran, jasa boga, pangan rumah tangga, atau jajanan yang tidak dikemas :  Gunakan peralatan steril  Ambil sampel secara aseptis sebanyak 0.5 – 1 kg, masukkan sampel ke dalam kantung plastik steril  Tutup rapat / ikat kemasan berisi sampel
  • 20. 3. Pemberian label  Beri label pada setiap sampel segera setelah dikemas  Nomor sampel  Nama sampel  Jumlah sampel (mL atau kg)  Lokasi pengambilan sampel  Waktu (tanggal dan jam)
  • 21. 4. Penyimpanan Sampel  Masukkan sampel ke dalam boks pendingin dengan ketentuan :  Sampel dalam kantung plastik : diatur dalam boks lalu disebarkan es batu  Sampel pangan siap saji yang dikemas (kertas nasi, kardus, styrofoam, dll) : sampel dikemas lagi dengan kantung plastik, dimasukkan ke dalam boks lalu disebarkan es batu Es batu Penataan sampel dalam boks pendingin
  • 22.  Sampel beku : simpan dalam boks lalu diberi es kering yang telah dibungkus kertas sehingga sampel tetap beku
  • 23. Es Kering  Jika menggunakan kemasan, maka harus diberi lubang secukupnya agar tekanan tidak berlebihan  Jika sampel dikemas dalam plastik, maka es kering harus dibungkus dengan kertas - mencegah kontak langsung dengan plastik sehingga plastik tidak rapuh atau pecah  Sebarkan es kering (usahakan es kering dibungkus kertas) di sekeliling sampel agar kondisi sampel tetap beku
  • 24. 5. Transportasi sampel  Bawa sampel dengan sepeda motor/alat transportasi cepat lainnya ke tempat penyimpanan sampel (puskesmas / rumah sakit yang mempunyai fasilitas pendingin)
  • 25. 5. Penyimpanan Sampel  Masukkan semua sampel di tempat yang sesuai :  Sampel non beku disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 0-4 oC  Sampel beku disimpan pada suhu -18 oC
  • 26. PENGAMBILAN SAMPEL  Tahapan  persiapan peralatan  Jenis sampel  Pengambilan sampel
  • 27. 1. Persiapan peralatan  Siapkan formulir yang perlu dilengkapi saat pengambilan sampel yaitu : a) Label sampel b) Formulir ketersediaan pengambilan sampel c) dll
  • 28.  Semua peralatan pengambilan sampel dalam kondisi steril pengaduk steril Sendok steril Swab steril
  • 29. Sarung tangan steril (disposabl e / sekali pakai) Kantung plastik sekali pakai Beaker glass dan botol bermulut lebar (kondisi steril)
  • 30. Peralatan Sterilisasi  Harus disiapkan peralatan bersih yang siap untuk disterilkan  Disediakan perangkat untuk sterilisasi kering (oven) dan  sterilisasi basah, misalnya :  Autoclave dengan energi listrik  Autoclave dengan energi gas  Panci perebus  Alkohol dan bunsen
  • 31. Cara pengambilan sampel pangan siap santap  Ambil sampel dengan sendok / spatula, atau jika perlu potong sampel dengan pisau steril sebanyak ± 200 g  Masukkan sampel ke dalam kantung plastik atau wadah gelas bermulut lebar steril  Tutup rapat  Beri label
  • 32. Cara pengambilan sampel -makanan kaleng 1. Makanan kaleng masih tertutup, diambil tanpa membuka kemasan 2. Jika makanan kaleng sudah terbuka, maka :  usap bagian pinggir  Ambil sampel secara aseptis  Masukkan sampel ke dalam kantung plastik atau wadah gelas steril
  • 33. Bahan Pangan Mentah 1. Siapkan media pengkaya dan Bunsen 2. Masukkan 50-100 g sampel ke dalam kantung plastik besar steril 3. Tambahkan 100-300 ml media pengkaya ke dalam kantong plastik, 4. kemudian kocok Keluarkan sampel dari kantung plastik, kelim kantung plastik tersebut, atau 5. Pindahkan isinya ke dalam wadah steril Beri label
  • 34. Sampel bahan mentah 1. Basahi swab steril dengan larutan buffer, larutan garam fisiologis atau 0.1% larutan pepton 2. Oleskan swab tersebut pada permukaan sampel 3. Bilas swab tersebut ke dalam media pengkaya 4. Masukkan hasil bilasan tersebut ke dalam tabung / wadah gelas steril 5. Tutup rapat tabung / wadah gelas 6. Beri label
  • 35. Sampel bahan mentah 1. Ambil sampel (daging, kulit, dll) sebanyak ± 200 gram dari beberapa bagian karkas 2. Atau : Ambil salah satu bagian karkas sebanyak ± 200 g 3. Masukkan ke dalam kantong plastik atau wadah gelas steril 4. Kelim kantung plastik atau tutup rapat wadah gelas 5. Beri label
  • 36. Makanan Kering, Tepung / Bubuk  Metode 1 : 1. Ambil sampel ± 200 g dengan sendok atau spatula steril 2. Masukkan sampel ke dalam wadah steril 3. Tutup rapat kantong plastik 4. Beri label
  • 37. Makanan Kering, Tepung / Bubuk  Sampel dalam jumlah banyak
  • 38. Metode tepung jumlah banyak 1. Siapkan alat seperti selongsong atau tabung berongga steril 2. Masukkan alat tersebut ke tumpukan sampel dalam wadah dan ambil sampelnya 3. Masukkan sampel ke dalam wadah steril kedap udara atau kantung plastik 4. Ulangi beberapa kali pada beberapa bagian wadah secara acak hingga diperoleh ± 200 g sampel 5. Tutup rapat wadah gelas atau kelim kantung plastik 6. Beri label
  • 39. Sampel cair  Makanan cair atau minuman : 1. Sampel harus dikocok atau diaduk sebelum diambil agar homogen  Metode tuang : 1. Tuangkan sampel langsung dari wadahnya (±200 ml) ke dalam kantung plastik atau wadah gelas bertutup 2. Ikat kantung plastik
  • 40. Sampel cair – minuman kaleng 1. Basahi kapas dengan alcohol 2. Usapkan kapas beralkohol pada permukaan kaleng 3. Buka kaleng 4. Ambil sampel secara aseptis 5. Masukkan sampel ke dalam wadah gelas steril atau kantung plastik 6. Tutup rapat wadah gelas 7. Beri label

Editor's Notes

  1. Representatif = sampel dapat mewakili kondisi yang sebenarnya dari populasi. Yang perlu dilakukan supaya sampel representative : kondisi tdk berubah sejak diambil s.d diperiksa; terhindar dari kontaminasi sejak pengambilan s.d diperiksa.
  2. sendok, obeng, pisau, sumpit, gunting ->berguna utk membuka kotak di kapal,memotong kantong, dan menyedok makanan. penyendok dari logam, berbentuk kerucut -> utk mengambil sampel biji-bijian, beras. sendok plastik atau pipet disposable (hrs dipasteurisasi dulu) ->utk mengambil sampel yg septik dlm pemeriksaan bakteriologis, serta gunakan pula sarung tangan yg septik utk mencegah kontaminasi saringan logam & panci pengumpul utk memeriksa serangga dalam kantong beras dan kotoran tikus. ayakan dg kawat kasa utk memeriksa butiran yng rusak/pecah giling, ukuran biji diukur dgn jumlah lobang per 2,5 cm2. Misal ayakan No.10-> berisi 10 lobang per 2,5 cm2. termometer utk mengukur suhu lingkungan & suhu produk diletakkan pada makanan/tempat yg panas tanpa kontaminasi atau terbakar tangan. alat pemotong/pembedah -> spatula logam -> utk menebarkan secara tipis lapisan tepung untuk melihat adanya serangga.  kertas indikator utk mengecek pH & residu klorin.  bor listrik, palu, alat pembuka -> utk membuka kotak, ingat steker listrik hrs sesuai dgn bor.  sendok, paku, pahat -> utk mengambil sampel telur beku/kering.  alkohol (etanol) dalam botol plastik -> desinfeksi peralatan.
  3. 6. Wadah Sampel:  Wadah harus bersih, kering, tahan atau tak menyerap air atau lemak, contoh: gelas, logam stainless steel, plastik yang dapat disterilisasi dengan panas.  Wadah dilengkapi dengan tutup karet atau plastik berdrat, atau disegel yang tidak menyerap dan tahan lemak.  Wadah dan tutup harus tdk mempengaruhi bau, flavour, pH dan komposisi sampel.  Untuk sampel padat atau setengah padat, wadah hrs bersih, kering, bermulut lebar, bentuk silinder, tahan air, tahan lemak.  Wadah harus steril, tertutup rapat dan kedap udara.  Kantong plastik yang memenuhi syarat dpt digunakan sebagai wadah.  Wadah dan kantong plastik yng dimaksudkan utk sampel makanan tdk boleh utk pestisida.  Sampel mentega -> diperlukan wadah yang bermulut lebar.  Sampel mentega hrs dibiarkan tidak kontak dengan kertas, air, atau permukaan yang menyerap lemak.
  4. 6. Wadah Sampel:  Wadah harus bersih, kering, tahan atau tak menyerap air atau lemak, contoh: gelas, logam stainless steel, plastik yang dapat disterilisasi dengan panas.  Wadah dilengkapi dengan tutup karet atau plastik berdrat, atau disegel yang tidak menyerap dan tahan lemak.  Wadah dan tutup harus tdk mempengaruhi bau, flavour, pH dan komposisi sampel.  Untuk sampel padat atau setengah padat, wadah hrs bersih, kering, bermulut lebar, bentuk silinder, tahan air, tahan lemak.  Wadah harus steril, tertutup rapat dan kedap udara.  Kantong plastik yang memenuhi syarat dpt digunakan sebagai wadah.  Wadah dan kantong plastik yng dimaksudkan utk sampel makanan tdk boleh utk pestisida.  Sampel mentega -> diperlukan wadah yang bermulut lebar.  Sampel mentega hrs dibiarkan tidak kontak dengan kertas, air, atau permukaan yang menyerap lemak.
  5. Catatan: Peti, karton, karung yg telah diambil sampelnya hrs diberi tanda -> utk memudahkan apabila ada pengambilan sampel ulang. Peti dan karton yg telah diambil sampelnya hrs diisi kembali agar lengkap isinya, dan ditutup kembali seperti semula.
  6. Daerah yang terkena kencing tikus -> jika disinari dengan lampu ultra violet pda jarak 5 - 15 cm di atas daerah p’riksaan, maka: kencing yg baru -> akan memberikan fluorescent yg lemah, ttpi berbau tajam; kencing yg kering -> akan memberikan fluorescent biru-keputihan; kencing yg lebih lama ->akan memberikan fluorescent putih-kekuningan.
  7. Daerah yang terkena kencing tikus -> jika disinari dengan lampu ultra violet pda jarak 5 - 15 cm di atas daerah p’riksaan, maka: kencing yg baru -> akan memberikan fluorescent yg lemah, ttpi berbau tajam; kencing yg kering -> akan memberikan fluorescent biru-keputihan; kencing yg lebih lama ->akan memberikan fluorescent putih-kekuningan.
  8. Semua peralatan pengamanan sampel seperti sendok, spatula, pisau, kantung plastik, wadah gelas yang akan digunakan sebagai pengaman sampel harus dalam kondisi steril
  9. Formulir 4 : Label Sampel Pangan b. Formulir 16 dan Formulir 17 : Formulir penentuan pangan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan pangan berdasarkan studi kohort dan Formulir penentuan pangan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan pangan berdasarkan studi kasus-kontrol (case-control study). c. Formulir 22 : Pengujian sampel pangan Ket : Isian berdasarkan diagnosis etiologi (Formulir 19 atau Formulir 20) d. Formulir 21 : Surat permohonan pengujian sampel
  10. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikrob) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Sterilisasi dengan cara fisik A.    Pemanasan           Air dan uap adalah media panas yang baik. Dalam waktu relatif singkat, alat yang akan disterilkan akan mencapai suhu yang diinginkan. Udara adalah penyalur panas yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk mecapai suhu yang diinginkan akan membutuhkan waktu yang cukup lama. 1.    PANAS KERING. Cara ini untuk membunuh mikroba hanya memakai udara panas kering yang tinggi. Sterilisasi panas kering dibedakan atas : Panas membara. Dengan jalan menaruh benda yang akan di sterilkan dalam nyala api bunsen sampai merah membara. Alat yang disterilkan yaitu sengkelit, jarum, ujung pinset dan ujung gunting. Melidah – apikan. Dengan melewatkan benda dalam api bunsen, namun tidak sampai menyala terbakar. Alat yang disterilkan yaitu scalpel, kaca benda, mulut tabung dan mulut botol. Udara kering. Oven merupakan ciri umum yang dimaksud. Alat ini terbuat dari kotak logam, udara yang terddapat di dalamnya mendapat udara panas melalui panas dari nyala listrik. Alat yang disterilkan yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet, scalpel dari logam, gunting dan botol. Pemanasan satu jam dengann temperatur 160 oC dianggap cukup. 2. PANAS BASAH. Yang dimaksud panas basah adalah pemansan menggunakan air atau uap air. Uap air adalah media penyalur panas yang terbaik dan terkuat daya penetrasinya. Panas basah mematikan mikroba. Oleh karena koagulasi dan denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121 oC. Sterilisasi panas basah dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: Panas basah <100 oC (Pasteurisasi) . Pasteurisasi yaitu pemanasan pada suhu 60 oC selama 30 menit. Pasteurisasi tidak dapat membunuh spora atau dipanaskan pada suhu 71,6 – 80 oC selama 15 – 30 detik kemudian cepat – cepat didinginkan. Panas basah pada suhu 100 oC. Di sini menggunakan air mendidih (suhu 100 oC) selama 10 menit. Untuk mematikan bentuk spora dilakukan pemansan 3 hari berturut – turut selama 15 – 45 menit sehingga spora yang tidak mati pada pemanasan pertama akan beruah menjadi bentuk vegetatif pada hari kedua steleh inkubasi pada shu 37 oC begituu pula spora yang tidak mati pada hari kedua, akan berubah menjadi bentuk vegetatif pada hari ketiga. Panas basah >100 oC . Sterilisasi dengan cara ini hasilnya mutlak steril, sehingga biasa dipergunakan di rumah sakit dan laboratorium besar. Cara ini menggunakan tangki yang diisi dengan uap air yang disebut autoclave. Alat yang disterilkan adalah alat dari kaca, kain kasa, media pembenihan, cairan injeksi, dan bahan makanan.