SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
ANTIGEN RAPID TEST SARS-COV-2
niniek yusida, dr MSc SpPK (K)
• PENGGUNAAN RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN DALAM
PEMERIKSAAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
• Dalam kondisi tertentu, Rapid Diagnostic Test Antigen dapat
digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan maupun fasilitas
pemeriksaan lainnya yang memenuhi kriteria, sebagai salah
satu metode pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) untuk pelacakan kontak, penegakan diagnosis, dan
skrining Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
• Deteksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab
COVID-19 yang direkomendasikan adalah
nucleic acid amplification tests (NAAT) antara
lain RTPCR.
• Berbagai pemeriksaan dikembangkan untuk
mendeteksi secara cepat paparan virus SARS-
CoV-2. Salah satu pemeriksaan yang sekarang
sedang marak dikerjakan adalah antigen rapid
test SARS-COV-2.
Kriteria Pemilihan RDT-Ag
Produk RDT-Ag yang digunakan adalah yang memiliki
izin edar dari Kementerian Kesehatan DAN memenuhi
salah satu kriteria sebagai berikut:
a. memenuhi rekomendasi Emergency Used Listing
(EUL) WHO;
b. memenuhi rekomendasi Emergency Used
Authorization (EUA) US-FDA;
c. memenuhi rekomendasi European Medicine Agency
(EMA); atau
d. produk RDT-Ag lain dengan sensitivitas ≥ 80% dan
spesifisitas ≥ 97%
• Pemeriksaan tes cepat antigen tidak dapat
menggantikan pemeriksaan NAAT.
• Rekomendasi pemeriksaan tes cepat antigen
hanya dipakai pada kondisi saat pemeriksaan
NAAT tidak memungkinkan atau sulit dilakukan.
• Perlu diperhatikan sensitivitas dan spesifisitas
dari merk tes cepat antigen yang digunakan untuk
menilai kemungkinan hasil negatif palsu (bila
sensitivitas rendah) dan positif palsu (bila
spesifisitas rendah).
• Syarat mengacu dari WHO adalah sensitivitas ≥
80% dan spesifisitas ≥ 97%.
Pengelolaan Spesimen RDT-Ag
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Ketepatan pengambilan spesimen sangat menentukan
kualitas hasil pemeriksaan tes diagnostik. Spesimen yang
diambil dengan tidak tepat dapat mengakibatkan hasil tes
negatif palsu.
2. Kewaspadaan universal (universal precaution) untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit meliputi:
a) Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun
sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
b) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap
c) Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius.
3. Pastikan bahwa semua alat dan bahan yang dibutuhkan,
4. Pada saat pengambilan spesimen hanya ada petugas
pengambilan spesimen dan pasien untuk mencegah transmisi.
Pemeriksaan spesimen
Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan
spesimen:
a) Baca dengan teliti instruksi penggunaan RDT-Ag sesuai
dengan yang tertera dari pabrik.
b) Periksa tanggal kedaluwarsanya.
c) Pastikan kaset dan bungkus penyerap kelembapan tidak
rusak atau valid.
d) Jauhkan RDT-Ag dari cahaya matahari langsung.
e) Jangan gunakan kembali RDT-Ag yang telah digunakan.
f) Jangan gunakan perangkat RDT-Ag jika kemasan/sachet
rusak atau segelnya terbuka.
g) Jangan gunakan tabung buffer ekstraksi dari lot number
yang berbeda meskipun dari reagen yang sama, dan jangan
gunakan tabung buffer ekstraksi dari reagen merek lain.
Area pengambilan swab antigen
Pemeriksaan tes cepat antigen terdiri atas
1. pengambilan spesimen swab,
2. pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen
3. interpretasi.
Hal ini harus memenuhi persyaratan, di antaranya:
a. Disupervisi dan diinterpretasi oleh Tim Ahli.
b. Dilakukan oleh tenaga yang terlatih, baik dalam
pengambilan spesimen swab maupun menggunakan
peralatan dan meminimalkan risiko terpapar.
c. Rekomendasi pengambilan spesimen dan pengerjaan
pemeriksaan tes cepat antigen:
i. Pengambilan spesimen dilakukan di:
1. Laboratorium yang memiliki fasilitas ruangan
bertekanan negatif, atau
2. Menggunakan bilik pengambilan spesimen swab
(swab chamber), atau
3. Pada tempat terbuka dengan
mempertimbangkan sirkulasi yang baik dan
memperhatikan keamanan lingkungan
sekitar (jauh dari area publik)
ii. Pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen harus
dilakukan di dalam BSC (minimal kelas 2A) apabila
menggunakan buffer atau virus transport medium
(VTM) yang belum mengandung komponen inaktivasi
virus (lysis buffer), atau pada tempat terbuka dengan
mempertimbangkan sirkulasi yang baik dan
memperhatikan keamanan lingkungan sekitar (jauh
dari area publik)
iii. Pengambilan swab dan pengerjaan pemeriksaan tes
cepat antigen wajib menggunakan APD level 3 sesuai
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) (Keputusan Menteri Kesehatan No
HK.01.07/MENKES/413/2020 13 Juli 2020), sebagai
berikut:
1. Mengganti baju dengan baju kerja;
2. Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover);
3. Memakai sarung tangan dalam;
4. Mengenakan jubah (gown) lengan panjang, dan sekali
pakai yang terbuat dari kain yang telah teruji
ketahanannya;
5. Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi
NIOSH, EU , FFP2, atau setara. Ketika mengenakan
respirator partikulat disposable, harus selalu diperiksa
kerapatannya (fit test);
6. Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google);
7. Menggunakan pelindung kepala (headcap), dan face
shield;
8. Memakai sarung tangan luar, diusahakan menutupi
lengan gown.
Interpretasi hasil pemeriksaan tes cepat antigen SARS-
CoV-2 harus
• mempertimbangkan kondisi klinis (gejala), kontak
erat, dan riwayat paparan (sesuai World Health
Organization (WHO) Antigen detection in the diagnosis
of SARS-CoV-2 infection using rapid immunoassays 11
September 2020, dan flowchart penggunaan
pemeriksaan antigen CDC Interim Guidance for Antigen
Testing 16 December 2020).
• Apabila hal tersebut tidak diketahui, maka hasil
pemeriksaan tes cepat antigen harus dilaporkan dan
diinterpretasi sesuai dengan “Panduan Tatalaksana
pemeriksaan antigen SARS-CoV-2 16 Desember 2020”
dari PDS PatKLIn sebagai berikut :
a. Hasil deteksi tes cepat antigen: positif
Pelaporan: Antigen SARS-CoV-2 POSITIF
Saran:
• Pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan RT-PCR
• Lakukan karantina atau isolasi sesuai dengan kriteria
• Menerapkan 3M dengan benar (mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, memakai masker dengan
benar, dan menjaga jarak)
b. Hasil deteksi tes cepat antigen: negatif
Pelaporan: Antigen SARS-CoV-2 NEGATIF
Catatan:
• Hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan
terinfeksi SARSCoV-2 sehingga masih berisiko
menularkan ke orang lain, disarankan tes ulang atau
tes konfirmasi dengan NAAT, bila probabilitas pretes
relatif tinggi, terutama bila pasien bergejala atau
diketahui memiliki kontak dengan orang yang
terkonfirmasi COVID-19
• Hasil negatif dapat terjadi pada kondisi kuantitas
antigen pada spesimen di bawah level deteksi alat
05. Pengelolaan limbah dari seluruh proses pemeriksaan
tes cepat antigen WAJIB mengikuti pedoman
Kementerian Kesehatan seperti tertuang dalam
“Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit
Darurat dan Puskesmas yang Menangani Pasien Covid-19”
(dapat diunduh di website PDS PatKLIn:
www.pdspatklin.or.id)
06. Laboratorium yang melakukan pemeriksaan tes cepat
antigen berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan
antigen hingga mengeluarkan hasil, oleh karena itu
terpisah dari masalah administrasi, misalnya
mengeluarkan Surat Keterangan untuk Syarat Perjalanan
Rapid test antigen Sars Cov 2
Pengerjaan harus segera dilakukan atau sesuai
dengan insert kit
Spesimen yang diperlukan menyesuaikan
dengan insert kit yang digunakan,
dapat berupa:
a) Swab nasofaring
b) Swab orofaring
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus
memperhatikan kewaspadaan universal meliputi:
a) mencuci tangan dengan sabun sebelum / sesudah tindakan.
b) APD level 3 sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease Kemenkes revisi 05, sebagai berikut:
i) Mengganti baju dengan baju kerja
ii) Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover)
iii) Memakai sarung tangan dalam
iv) Mengenakan jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai
yang terbuat dari kain yang telah teruji ketahanannya.
v) Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi NIOSH,
EU FFP2 atau setaradan periksa selalu kerapatannya (fit test)
vi) Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google)
vii) Menggunakan headcap (pelindung kepala), dan face shield
viii) Memakai sarung tangan luar, menutupi lengan gaun
c) Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius
Dilakukan autoklaf sebelum dibuang ke tempat
pembuangan limbah infeksius
Bahan pengambilan spesimen:
a) Formulir pengambilan spesimen, sesuai Lampiran 7
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) Kemenkes revisi 05
b) Swab dakron atau flocked swab, viscous, rayon
c) Tongue spatel
d) Parafilm
e) Plastik klip
f) Marker atau label
• Cara pengambilan spesimen swab nasofaring
a) Gunakan APD sesuai standar
b) Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon steril
dengan tangkai plastik atau jenis flocked swab
(tangkai lebih lentur).
c) Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang
hidung).
d) Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung,
pastikan posisi swab pada septum bawah hidung,
secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
e) Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara
perlahan.
Gambar 1. Pengambilan spesimen swab nasofaring
Sumber: Kemenkes. 2020. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), revisi 05
4) Prosedur pemeriksaan
Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan
Contoh prosedur:
a)
4) Prosedur pemeriksaan
Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan
Contoh prosedur:
a)
Gambar 3.a. Contoh prosedur pemeriksaan antigen rapid test
Sumber: World Health Organization (WHO). (2020). Antigen detecting COVID-19 rapid diagnostics tests
(RDTs), 15 Juli 2020
7) Kewaspadaan hasil pemeriksaan antigen rapid test
Hasil pemeriksaan antigen rapid test (tes cepat antigen)
memiliki kesesuaian baik dengan hasil RT-PCR pada
nilai Ct yang berbeda untuk masing-masing merk
rapid test.
WHO mengumumkan kesesuaian yang baik dengan nilai
Ct ≤ 25 (pada pemeriksaan dengan nilai Ct maksimal
40) atau > 106 salinan genomik virus/mL; yang
menggambarkan fase prasimptomatik (1-3 hari
sebelum munculnya gejala) dan fase simptomatik awal
(dalam waktu 5-7 hari pertama perjalanan penyakit)
Pencatatan dan Pelaporan RDT-Ag
• Pencatatan dan pelaporan kasus Corona Virus Disease
2019 (COVID19) dilaksanakan terkomputerisasi secara
online berbasis aplikasi atau mekanisme lain yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
• Mekanisme pencatatan dan pelaporan pemeriksaan
Corona Virus Disease 2019 (COVID19) melalui RDT-Ag
sama dengan pemeriksaan NAAT.
• Aplikasi yang digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan pemeriksaan RDT-Ag adalah aplikasi
Allrecord-tc19.
Pengelolaan limbah pemeriksaan RDT-Ag
a. Limbah kaset kit RDT antigen perlu memperhatikan
instruksi spesifik manufaktur kit tersebut, Material Safety
Data Sheets, dan mengikuti peraturan lokal dan nasional
pembuangan limbah.
b. Seluruh limbah pengambilan dan pemeriksaan RDT-Ag
harus diautoklaf atau diinsinerasi.
c. Limbah cair hanya bisa dilakukan pada fasilitas yang
mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
d. Limbah padat dari bahan spesimen, kit RDT, APD habis
pakai harus diproses berdasarkan pengelolaan limbah B3
dengan pihak ketiga yang mempunyai izin yang masih
berlaku dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
e. Bahan yang bisa dipakai ulang, seperti gown, jas lab
diproses sebagai bahan laundry infeksius.
f. Jika pengambilan dan pemeriksaan spesimen dilakukan
di luar fasilitas pelayanan kesehatan, maka penanganan
dan pengelolaan limbah perlu dibawa kembali ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang ditunjuk dengan menggunakan
kontainer yang tertutup rapat dan kokoh untuk
dimusnahkan.
Rev antigen rapid test sars cov-2

More Related Content

Similar to Rev antigen rapid test sars cov-2

KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfKULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfAturutYansen
 
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docxLAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docxAdisaAmariUlfa
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxVeroseReza
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmSudeArtYas1
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docxTyanBagoes
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptxSigitSetiawan44
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
APD.pptx
APD.pptxAPD.pptx
APD.pptxJEGO4
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20HenriantoKarolusSire
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptRezaFiansyah1
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 niniekyusdia
 
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptx
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptxKEWASPDAAN STANDAR oke.pptx
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptxdwimaydalena
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfermasafitri6
 
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaran
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaranICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaran
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaranArifKhoiri
 
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...SeptinKomalasari
 
MANAGEMEN VAKSINATOR
MANAGEMEN VAKSINATORMANAGEMEN VAKSINATOR
MANAGEMEN VAKSINATORSitiMasithoh4
 

Similar to Rev antigen rapid test sars cov-2 (20)

KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfKULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
 
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docxLAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
vaksin ppt.pptx
vaksin ppt.pptxvaksin ppt.pptx
vaksin ppt.pptx
 
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
APD.pptx
APD.pptxAPD.pptx
APD.pptx
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).ppt
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19
 
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptx
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptxKEWASPDAAN STANDAR oke.pptx
KEWASPDAAN STANDAR oke.pptx
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
 
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaran
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaranICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaran
ICRA dan POA Puskesmas untuk pembelajaran
 
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
 
MANAGEMEN VAKSINATOR
MANAGEMEN VAKSINATORMANAGEMEN VAKSINATOR
MANAGEMEN VAKSINATOR
 

Recently uploaded

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 

Recently uploaded (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 

Rev antigen rapid test sars cov-2

  • 1. ANTIGEN RAPID TEST SARS-COV-2 niniek yusida, dr MSc SpPK (K)
  • 2. • PENGGUNAAN RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN DALAM PEMERIKSAAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) • Dalam kondisi tertentu, Rapid Diagnostic Test Antigen dapat digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan maupun fasilitas pemeriksaan lainnya yang memenuhi kriteria, sebagai salah satu metode pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) untuk pelacakan kontak, penegakan diagnosis, dan skrining Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
  • 3. • Deteksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19 yang direkomendasikan adalah nucleic acid amplification tests (NAAT) antara lain RTPCR. • Berbagai pemeriksaan dikembangkan untuk mendeteksi secara cepat paparan virus SARS- CoV-2. Salah satu pemeriksaan yang sekarang sedang marak dikerjakan adalah antigen rapid test SARS-COV-2.
  • 4. Kriteria Pemilihan RDT-Ag Produk RDT-Ag yang digunakan adalah yang memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan DAN memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: a. memenuhi rekomendasi Emergency Used Listing (EUL) WHO; b. memenuhi rekomendasi Emergency Used Authorization (EUA) US-FDA; c. memenuhi rekomendasi European Medicine Agency (EMA); atau d. produk RDT-Ag lain dengan sensitivitas ≥ 80% dan spesifisitas ≥ 97%
  • 5. • Pemeriksaan tes cepat antigen tidak dapat menggantikan pemeriksaan NAAT. • Rekomendasi pemeriksaan tes cepat antigen hanya dipakai pada kondisi saat pemeriksaan NAAT tidak memungkinkan atau sulit dilakukan. • Perlu diperhatikan sensitivitas dan spesifisitas dari merk tes cepat antigen yang digunakan untuk menilai kemungkinan hasil negatif palsu (bila sensitivitas rendah) dan positif palsu (bila spesifisitas rendah). • Syarat mengacu dari WHO adalah sensitivitas ≥ 80% dan spesifisitas ≥ 97%.
  • 6.
  • 7. Pengelolaan Spesimen RDT-Ag Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Ketepatan pengambilan spesimen sangat menentukan kualitas hasil pemeriksaan tes diagnostik. Spesimen yang diambil dengan tidak tepat dapat mengakibatkan hasil tes negatif palsu. 2. Kewaspadaan universal (universal precaution) untuk mencegah terjadinya penularan penyakit meliputi: a) Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah melakukan tindakan. b) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap c) Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius. 3. Pastikan bahwa semua alat dan bahan yang dibutuhkan, 4. Pada saat pengambilan spesimen hanya ada petugas pengambilan spesimen dan pasien untuk mencegah transmisi.
  • 8. Pemeriksaan spesimen Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan spesimen: a) Baca dengan teliti instruksi penggunaan RDT-Ag sesuai dengan yang tertera dari pabrik. b) Periksa tanggal kedaluwarsanya. c) Pastikan kaset dan bungkus penyerap kelembapan tidak rusak atau valid. d) Jauhkan RDT-Ag dari cahaya matahari langsung. e) Jangan gunakan kembali RDT-Ag yang telah digunakan. f) Jangan gunakan perangkat RDT-Ag jika kemasan/sachet rusak atau segelnya terbuka. g) Jangan gunakan tabung buffer ekstraksi dari lot number yang berbeda meskipun dari reagen yang sama, dan jangan gunakan tabung buffer ekstraksi dari reagen merek lain.
  • 10. Pemeriksaan tes cepat antigen terdiri atas 1. pengambilan spesimen swab, 2. pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen 3. interpretasi. Hal ini harus memenuhi persyaratan, di antaranya: a. Disupervisi dan diinterpretasi oleh Tim Ahli. b. Dilakukan oleh tenaga yang terlatih, baik dalam pengambilan spesimen swab maupun menggunakan peralatan dan meminimalkan risiko terpapar.
  • 11. c. Rekomendasi pengambilan spesimen dan pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen: i. Pengambilan spesimen dilakukan di: 1. Laboratorium yang memiliki fasilitas ruangan bertekanan negatif, atau 2. Menggunakan bilik pengambilan spesimen swab (swab chamber), atau 3. Pada tempat terbuka dengan mempertimbangkan sirkulasi yang baik dan memperhatikan keamanan lingkungan sekitar (jauh dari area publik)
  • 12. ii. Pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen harus dilakukan di dalam BSC (minimal kelas 2A) apabila menggunakan buffer atau virus transport medium (VTM) yang belum mengandung komponen inaktivasi virus (lysis buffer), atau pada tempat terbuka dengan mempertimbangkan sirkulasi yang baik dan memperhatikan keamanan lingkungan sekitar (jauh dari area publik)
  • 13. iii. Pengambilan swab dan pengerjaan pemeriksaan tes cepat antigen wajib menggunakan APD level 3 sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) (Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/MENKES/413/2020 13 Juli 2020), sebagai berikut: 1. Mengganti baju dengan baju kerja; 2. Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover); 3. Memakai sarung tangan dalam; 4. Mengenakan jubah (gown) lengan panjang, dan sekali pakai yang terbuat dari kain yang telah teruji ketahanannya;
  • 14. 5. Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi NIOSH, EU , FFP2, atau setara. Ketika mengenakan respirator partikulat disposable, harus selalu diperiksa kerapatannya (fit test); 6. Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google); 7. Menggunakan pelindung kepala (headcap), dan face shield; 8. Memakai sarung tangan luar, diusahakan menutupi lengan gown.
  • 15. Interpretasi hasil pemeriksaan tes cepat antigen SARS- CoV-2 harus • mempertimbangkan kondisi klinis (gejala), kontak erat, dan riwayat paparan (sesuai World Health Organization (WHO) Antigen detection in the diagnosis of SARS-CoV-2 infection using rapid immunoassays 11 September 2020, dan flowchart penggunaan pemeriksaan antigen CDC Interim Guidance for Antigen Testing 16 December 2020). • Apabila hal tersebut tidak diketahui, maka hasil pemeriksaan tes cepat antigen harus dilaporkan dan diinterpretasi sesuai dengan “Panduan Tatalaksana pemeriksaan antigen SARS-CoV-2 16 Desember 2020” dari PDS PatKLIn sebagai berikut :
  • 16. a. Hasil deteksi tes cepat antigen: positif Pelaporan: Antigen SARS-CoV-2 POSITIF Saran: • Pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan RT-PCR • Lakukan karantina atau isolasi sesuai dengan kriteria • Menerapkan 3M dengan benar (mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker dengan benar, dan menjaga jarak)
  • 17. b. Hasil deteksi tes cepat antigen: negatif Pelaporan: Antigen SARS-CoV-2 NEGATIF Catatan: • Hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARSCoV-2 sehingga masih berisiko menularkan ke orang lain, disarankan tes ulang atau tes konfirmasi dengan NAAT, bila probabilitas pretes relatif tinggi, terutama bila pasien bergejala atau diketahui memiliki kontak dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19 • Hasil negatif dapat terjadi pada kondisi kuantitas antigen pada spesimen di bawah level deteksi alat
  • 18. 05. Pengelolaan limbah dari seluruh proses pemeriksaan tes cepat antigen WAJIB mengikuti pedoman Kementerian Kesehatan seperti tertuang dalam “Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Darurat dan Puskesmas yang Menangani Pasien Covid-19” (dapat diunduh di website PDS PatKLIn: www.pdspatklin.or.id) 06. Laboratorium yang melakukan pemeriksaan tes cepat antigen berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan antigen hingga mengeluarkan hasil, oleh karena itu terpisah dari masalah administrasi, misalnya mengeluarkan Surat Keterangan untuk Syarat Perjalanan
  • 19. Rapid test antigen Sars Cov 2 Pengerjaan harus segera dilakukan atau sesuai dengan insert kit Spesimen yang diperlukan menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan, dapat berupa: a) Swab nasofaring b) Swab orofaring
  • 20. Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan kewaspadaan universal meliputi: a) mencuci tangan dengan sabun sebelum / sesudah tindakan. b) APD level 3 sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease Kemenkes revisi 05, sebagai berikut: i) Mengganti baju dengan baju kerja ii) Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover) iii) Memakai sarung tangan dalam iv) Mengenakan jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai yang terbuat dari kain yang telah teruji ketahanannya. v) Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi NIOSH, EU FFP2 atau setaradan periksa selalu kerapatannya (fit test) vi) Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google) vii) Menggunakan headcap (pelindung kepala), dan face shield viii) Memakai sarung tangan luar, menutupi lengan gaun
  • 21. c) Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius Dilakukan autoklaf sebelum dibuang ke tempat pembuangan limbah infeksius Bahan pengambilan spesimen: a) Formulir pengambilan spesimen, sesuai Lampiran 7 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Kemenkes revisi 05 b) Swab dakron atau flocked swab, viscous, rayon c) Tongue spatel d) Parafilm e) Plastik klip f) Marker atau label
  • 22. • Cara pengambilan spesimen swab nasofaring a) Gunakan APD sesuai standar b) Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon steril dengan tangkai plastik atau jenis flocked swab (tangkai lebih lentur). c) Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung). d) Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab pada septum bawah hidung, secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring. e) Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan.
  • 23. Gambar 1. Pengambilan spesimen swab nasofaring Sumber: Kemenkes. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), revisi 05
  • 24. 4) Prosedur pemeriksaan Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan Contoh prosedur: a)
  • 25. 4) Prosedur pemeriksaan Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan Contoh prosedur: a) Gambar 3.a. Contoh prosedur pemeriksaan antigen rapid test Sumber: World Health Organization (WHO). (2020). Antigen detecting COVID-19 rapid diagnostics tests (RDTs), 15 Juli 2020
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. 7) Kewaspadaan hasil pemeriksaan antigen rapid test Hasil pemeriksaan antigen rapid test (tes cepat antigen) memiliki kesesuaian baik dengan hasil RT-PCR pada nilai Ct yang berbeda untuk masing-masing merk rapid test. WHO mengumumkan kesesuaian yang baik dengan nilai Ct ≤ 25 (pada pemeriksaan dengan nilai Ct maksimal 40) atau > 106 salinan genomik virus/mL; yang menggambarkan fase prasimptomatik (1-3 hari sebelum munculnya gejala) dan fase simptomatik awal (dalam waktu 5-7 hari pertama perjalanan penyakit)
  • 30.
  • 31. Pencatatan dan Pelaporan RDT-Ag • Pencatatan dan pelaporan kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID19) dilaksanakan terkomputerisasi secara online berbasis aplikasi atau mekanisme lain yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. • Mekanisme pencatatan dan pelaporan pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID19) melalui RDT-Ag sama dengan pemeriksaan NAAT. • Aplikasi yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pemeriksaan RDT-Ag adalah aplikasi Allrecord-tc19.
  • 32. Pengelolaan limbah pemeriksaan RDT-Ag a. Limbah kaset kit RDT antigen perlu memperhatikan instruksi spesifik manufaktur kit tersebut, Material Safety Data Sheets, dan mengikuti peraturan lokal dan nasional pembuangan limbah. b. Seluruh limbah pengambilan dan pemeriksaan RDT-Ag harus diautoklaf atau diinsinerasi. c. Limbah cair hanya bisa dilakukan pada fasilitas yang mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). d. Limbah padat dari bahan spesimen, kit RDT, APD habis pakai harus diproses berdasarkan pengelolaan limbah B3 dengan pihak ketiga yang mempunyai izin yang masih berlaku dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
  • 33. e. Bahan yang bisa dipakai ulang, seperti gown, jas lab diproses sebagai bahan laundry infeksius. f. Jika pengambilan dan pemeriksaan spesimen dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan, maka penanganan dan pengelolaan limbah perlu dibawa kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk dengan menggunakan kontainer yang tertutup rapat dan kokoh untuk dimusnahkan.