SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PERKEMBANGAN BETON
Nama : Nousseva Renna
No. Reg :
Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan (B)
BAB 26
BAHAN-BAHAN TAMBAHAN DAN PENGGANTI
26.1Pengganti Semen
Dari segi ekonomis, yang termahal dari beton adalah semen dan penulangannya. Kedua
jenis bahan tadi diusahakan untuk diganti atau dikurangi pemakaiannya. Sisa limbah industri
pun dimanfaatkan daripada menjadi perusak lingkungan.
Semen campuran adalah semen portland yang dicampur dengan bahan lain yang
sifatnya mirip dengan semen. Tujuannya adalah untuk menekan harga atau untuk
mendapatkan sifat yang khusus.
26.2Semen Pozzolan
Sesuai ASTM C618, pozzolan sendiri tidak memiliki sifat perekat seperti semen, tetapi
bila bertemu dengan Ca(OH)₂ dalam kelengasan, dapat bereaksi secara lambat, membentuk
kalsium silikat hidrat. Pozzola mengandung silika atau alumunium dalam bentuk aktif.
26.2.1 Jenis
26.2.2 Kegunaan
a. Menghemat biaya,sebagai pengganti atau campuran semen.
b. Mengurangi temperatur awal.
c. Beberapa pozzolan mengurangi muai akibat reksi alkali agregat.
d. Beberapa pozzolan memperbaiki ketahanan terhadap sulfat.
Pozzolan
Alamiah
Misalnya tras dan abu gunung berapi (Volcanic Ash).
Pozzolan Buatan Misalnya abu terbang (fly-ash)
Semen Pozzolan
ASTM C595 SII 0132-90
Jenis IP
Untuk struktur
umum
Jenis P
Untuk struktur yang
tidak perlu kekuatan
tinggi pada umur muda
Jenis A
untuk tujuan umum tahan
sulfat, sedang, dan panas
hidrasi sedang
Jenis B
untuk tahan sulfat
sedang, dan panas
hidrasi rendah.
26.2.3 Kerugian
Sebagai pengganti semen, pozzolan akan mengurangi kekuatan 28 hari. Karena
lambatnya aksi pozzolanik maka butuh perawatan lebih lama.
26.3Semen Kerak Tanur Tiup
ASTM C595 membaginya menjadi tiga:
26.4Semen Khusus
26.4.1 Semen Portland Putih dan Semen Warna.
26.4.2 Semen Supersulfat
Dengan mencampurkan 80-85% slag, 10-15% gypsum, dan 5% semen portland. Memiliki
ketahanan air laut yang sangat baik. Namun harus perhatikan 3 hari pertama dan
perawatannya.
26.4.3 Semen Ekspansif
Semen hidraulis yang mengembang pada awal pengerasan setelah pengikatan. Ada jenis
K, M, dan S. Dari campuran semen portland dan bahan ekspansif (limestone dan gypsum).
Dipakai untuk mengatasi susut pengeringan.Mengadakan pratekan secara kimiawi (ASTM
C345).
26.4.4 Semen untuk Pasangan Bata (Mansory Cement)
Untuk pasangan perlu sifat kelecakan dan sifat kedap air. Sement portland jenis 1
dicampur air-entrain. Tambahan ini menyebabkan kegemukan dan kohesi mortar.
26.4.5 Semen Sumur Minyak (Oil-Well)
Memakai semen portland biasa yang dicampur dengan retarder khusus, seperti gum
arabic dengan asam borat, casein, lignin, gula atau asam hidroksida organik.
IS Kadar kerak 25-70% dari semen
S Untuk kombinasi semen portland untuk membuat mortar mansory kadar terak 70%.
IS
M
Dengan kadar kerak kurang dari 25%.
Seme
n
Putih
Untuk keperluan arsitektural (memasang ubin/keramik). Komponen Semen
Portland, tanah liat kaolin/porselin, dan kapur kadar tinggi bebas warna (Fr₂O₃
dan MnO₂). Metode manufaktur dimodifikasi untuk meminimalkan perubahan
warna saat pembakaran dan penggilingan. Semen putih tidak mudah berubah
warna akibat kadar alkali yang rendah. BJnya < SemenPortland (3,05 & 3,10).
Seme
n
Warn
a
Semen putih dicampur 2-10% pigmen warna sintesis dan warna yang
dikehendaki (oksida besi atau chromium).
26.4.6 Semen Jet (Rapid Set & Rapid Hardening Cements)
Semen yang setnya diatur dan semen kekuatan dini (very early streght cement-VHE),
diakibatkan juga oleh ettringite, namun tidak sebanyak semen ekspansif. Kebanyakan terjadi
sebelum pasta mencapai kekuatan dan sebelum hidrasi kalsium silikat. Pada semen VHE
ditambahkan kalsium sulfat.
26.4 Semen Non-Portland Inorganik
26.5.1 Semen Alumunium
Semen High Alumina (HAC), mulanya sering dipakai karena sifat unggulnya yaitu tahan
api, tahan sulfat, tahan asam sulfat, dan tingginya kecepatan naiknya kekuatan kokoh tekan
sampai 560kg/cm² dalam waktu 24jam. Namun kelemahannya cukup fatal yaitu kekuatan
berangsur menurun terutama bila panas yang disertai kelembaban tinggi (daerah tropis), bisa
turun sampai 14Mpa. Disebabkan karna terurainya kembali kalsium aluminat hidrat hasil hidrasi
sehingga volume pasta berkurang dan beton jadi keropos dan kekuatannya berkurang.
26.5.2 Plesteran Gypsum
Plesteran dibuat dari semen kalsium sulfat yang tergantung dari formasi gypsum
(kalsium sulfat hudrat) untuk pengembang kekuatannya. Gypsum punya keuntungan set dan
hardening yang cepat. Kelemahannya adalah kedap air.
26.5.3 Lain-Lain
Semen non-portland inorganik yang lain adalah semen magnesium oxychiorida (sorel
cement), dan semen phosphate-bonded.
26.5 Agregat Pengganti Dan Agregat Khusus
Bahan agregat bisa didapat dari:
a. Agregat alami dari sungai, laut, dan darat. Ukuran beragam.
b. Batu pecah(split). Dari pecahan tangan (dari tepi sungai) atau mesin (dari batuan gunung).
c. Agregat ringan alamiah, misalnya batu vulkanis, seperti batu apung.
d. Agregat ringan buatan (artifisial), dari bahan limbah industri.
e. Blast Furnace Slag sebagai agregat tidak digiling, seperti untuk campura semen.
f. Abu bawah (bottom ash) dari pembakaran batu bara PLTU sebagai campuran atau
pengganti agregat kasar.
26.6.1 Limbah Industri Sebagai Agregat
Pertimbangan limbah sebagai agregat adalah kuantitas yang tersedia, benefikasi, dan
persyaratan mix design. Keberhasilan tergantung pada kemampuan mengantisipasi masalah
yang potensial, seperti masalah ketahanan.
26.6.2 Agregat Ringan
Alamia
h
Misalnya baru apung, skoria atau tuff.
Buatan Hasil pembekahan, kalsinasi/sintering, misalnya kerak tanur tiup, tanah liat,
diatome, abu terbang, lempung atau slate.
Pada temperatur 1000-1200°C, material akan mengembang. Makin tinggi porositas
agregat, makin rendah konduktivitas termal. Agregat porositas tinggi baik untuk insulator
panas, ringan, namun kekuatannya rendah.
26.6.3 Batu Kapur (Limestone) Sebagai Agregat Kasar
Bahan ini biasa dipakai sebagai pengganti agregat kasar dan dicapai kekuatan K225.
26.6.4 Agregat Halus
Agregat khusus dibutuhkan untuk lapisan atas atau pada lantai industri berat (heavy-
duty), atau dimana ketahanan abrasi diperlukan, material yang keras, padat, dan kuat seperti
bauksit atau corundum. Kekuatan pasta dan ikatan semen agregat juga sama pentingnya.
26.6.5 Agregat Berat
Agregat dari material yang berat jenisnya tinggi. Biasanya alamiah ataupun sintetis.
Lebih dari 4000kg/m3 adalah sintetis. Diperlukan untuk perlindungan radiasi nuklir.
BAB 27
BAHAN-BAHAN LAIN YANG BERHUBUNGAN
27.1 Pendahuluan
Masih ada lagi bahan yang tidak secara langsung berhubungan dengan beton tetapi
sering atau harus ada pada bangunan beton.
27.2 Grout
Adalah slurry semen yang diinjeksikan kedalam retak-retak, pipa-pipa, dan lubang-lubang
lainnya. Admixture mineral seperti abu-terbang dan bentonite (untuk mrnambah kecairan).
Admixture kimiawi untuk mengurangi kadar air, menambahkan daya lekat, dan mengendalikan
waktu pengikatan atau melawan susut.
27.3 Bahan-Bahan Campuran (Admixtures)
a. Bahan pengikat (binding admixtures)
b. Bahan pengisi (grouting admixtures)
c. Bahan mempercepat pengikatan (quick setting admixture)
d. Bahan pembentuk gas (gas forming agent)
27.3.1 Bonding Admixture
Umumnya emulsi air dan material organik seperti karet, polyvinyl klorida, polyvinly
avetat, acrylics, dan butadiene-styrene copolymers. Ditambahkan pada campuran semen atau
dikuaskan pada permukaan beton lama untuk menambah kekuatan lekatan antara beton lama
dan baru. Dalam proporsi 5-20% berat semen.Jenis non-reemusifiable adalah tahan terhadap
air, lebih cocok untuk penerapan eksterior, dan dipakai dimana ada kelengasan. Kegunaan
bonding admixture adalah untuk meningkatkan daya lekat pasta semen, mortar dan beton.
Komposisi : polyvinyl acetate (PVA), styrene butadine (SBR), atau acrylic.
27.3.2 Grouting Admixture
Untuk mencegah terjadinya susut dan menunda set. Karenanya digunakan untuk
menstabilkan fondasi, mengisi retak, dan sambungan, menyemen sumur minyak, mengisi
lubang, dan tembok bata, grout tandon, dan baut-baut angker dan preplaced-agregates
(menutup lubang-lubang angker pada fondasi, memperbaiki retak-retak dan keropos, mengisi
tendon baja pada beton pratekan).
Grouting admixtures tidak dapat susut dan mempunyai kekuatan yang tinggi. Bentuknya
encer sehinga mudah diinjeksikan kebeton. Tidak mengandung klorida dan tidak menimbulkan
korosi pada baja tulangan. Namun harganya 10 kali lipat lebih mahal sari semen portland biasa.
Komposisi:
a. Materiak gel, clays, pregelatine strach, methyl cellulose untuk mencegah kecepatan
hilangnya air dan grouting admixtute.
b. Bentonite clys untuk mengurangi slurry density.
c. Barute dan iron filings untuk meningkatkan berat jenis.
d. Natural guns untuk mencegah susut dari grouting.
27.3.3 Quick Setting Admixture
Mempercepat set, dapat dicapai hanya 15-30 detik. Digunakan untuk menutup lubang
kebocoran. Dosis yang dipakai 2-6% dari berat semen. Pemakaian terlalu banyak menimbulkan
retak. Komposisi : garam ferric, sodium fluoride, alumunium klorida, sodium aluminat, dan
pottasium karbonat.
27.3.4 Gas Forming Agent
Bubuk alumunium untuk pengembangan sebelum hardening. Material ini digunakan
dalam jumlah besar untuk menghasilkan beton ringan cellular (jenis khusus). Jumlah ekspansi
tergantung jumlah material, temperature campuran, jumlah alkali dalam semen, dll.
Bila jumlah ekspansi kritis, campuran harus dikendalikan. Agen pembentuk gas tidak
menanggulangi susut setelah pengerasan yang disebabkan oleh pengeringan atau karbonisasi.
27.4 Bahan-Bahan Lainnya
27.4.1 Curring Agents
Digunakan untuk perawatan plat beton datar yang luas, misalnya lapangan terbang.
Cara memakainya dengan disemprotkan pada permukaan beton. Bila permukaan beton tidak
ada bekistingnya, penyemprotan dilakukan segera setelah pengalusan terakhir (ketika beton
masih lembab). Tidak boleh dipakai pada permukaan kering, karena larutan tersebut dapat
terserap beton dan menimbulkan noda-noda permukaan.
27.4.2 Joint Selaing Compound
Digunakan terutama untuk dilatasi (menyumbat atau mengisi siar-siar bangunan. Bisa
dipakai dalam keadaan panas atau dingin. Bahan dasarnya polysulfida, silikon, poly-urethan.
27.4.3 Form Releasing Agent
Untuk mempermudah pelepasan cetakan/acuan, supaya acuan tidak sampai rusak
waktu dibuka sehingga memperpanjang umur cetakkan. Cara pemakaiannya adalah dengan
dilapiskan tipis-tipis menutupi permukaan cetakan (permukaan harus kering dan bersih).
Dosisnya bervariasi bisa sampai 6-8m² per liter. Pemakaian berlebihan menyebabkan
permukaan berdebu dan menghambat pengikatan semen. Kerugiaan yang memungkinkan
adalah meninggalkan noda semacam gelembung dan lubang.
27.4.4 Waterstop
Untuk menghindari terjadinya kebocoran pada daerah dimana pengecoran harus
dihentikan. Juga untuk sambungan sudut atau pertemuan dinding. Bahan dari karet dan PVC.
Kegunaan utama waterstop karet :
a. Untuk struktur hidrolisis dimana terjadi gerakan sambungan yang besar.
b. Untuk bendungan dan bangunan air lainnya.
c. Gorong-gorong untuk stasiun pembangkit tenaga dan daerah yang kemungkinan menyusut.
Waterstop PVS memiliki kegunaan yang sama untuk kondisi yang lebih ringan.
28.1 Pengertian Kinerja Tinggi dan Mutu Tinggi
Beton Mutu Tinggi Beton Kinerja Tinggi
Tidak mengandung bahan-bahan daur ulang Biasanya mengandung bahan-bahan daur ulang
Beton mutu tinggi didefinisikan sebagai beton
yang memiliki kuat tekan tertentu untuk
desain dari 41 MPa atau lebih.
Beton kinerja tinggi (HPC) telah didefinisikan
sebagai beton yang memiliki workability yang
tinggi, kekuatan tinggi, dan daya tahan tinggi.
28.2 Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete)
Umumnya 60Mpa. Beton mutu tinggi bermanfaat pada pracetak dan pratekan. Pada
bangunan tinggi mengurangi beban mati. Kelemahannya adalah kegetasannya.
Suplemen bahan sementitious seperti Pulverized Fly Ash (PFA) 20-40% total berat
semen, Ground Granulated Blast-Furnace Slag (GGBS) atau Conensed Silika Fume (CSF) 5-10%
total berat semen. Perlu admixture high water-reducing (kelecakan), dan retarding (menunda
set pengikat). Perlu kontrol kualitas dan perawatan. Pengujian lebih sulit maka butuh kapasitas
mesin yang lebih tinggi.
28.3 Beton Fiber (Fiber Reinforced Concrete)
Beton serat adalah material komposit yang terdiri dari beton
normal dan bahan tambah berupa serat (fiber). untuk memberi tulangan
serat pada beton, yang disebar merata secara random untuk mencegah
retak-retak yang terjadi akibat pembebanan, akibat panas hidrasi, maupun penyusutan
Kelebihan Kekurangan
Memiliki kuat tarik belah yang lebih tinggi Menyebabkan waktu ikat awal beton lebih cepat
Dapat mereduksi retak-retak yang
mungkin timbul akibat beban/tekanan
Penambahan serat menyebabkan beton menjadi
sulit untuk dipadatkan (workability beton turun)
Memiliki kuat lentur yang lebih tinggi
Menurunkan kekuatan tekan beton , tetapi
penambahan sampai batas optimum umumnya akan
meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur beton.
28.4 Self Compacting Concrete
Adalah beton yang mampu mengalir sendiri yang dapat dicetak pada bekisting dengan
tingkat penggunaan alat pemadat yang sangat sedikit atau bahkan tidak dipadatkan
sama sekali. Beton ini dicampur memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat
dan van admixture superplastiziser untuk mencapai kekentalan khusus yang memungkinkannya
mengalir sendiri tanpa bantuan alat pemadat.
Perbedaan utama beton memadat mandiridenganbeton konvensional adalah
penggunaan porsi bahan pengisi yang cukup besar, sekitar 40 % dari volume total
campuran beton.Bahan pengisi ini adalah pasir butiran halus dengan ukuran butiran maksimum
(dmax ) ≤ 0,125 mm.Porsibesar bahan pengisi ini menyebabkan campuran beton cenderung
berprilaku sebagai pasta.Penggunaan superplastiziser yang memadai, biasanya
berbahan polycarboxylate, memungkinkan penggunaan air pada campuran dapat dikurangi,
namun pengurangan pengerjaan (workability) dan kemampuan pengaliran (flowability)
campuran beton dapat dijaga. Bahan pengisi tambahan lain yang digunakan dalam penbuatan
beton memadat mandiri adalah abu terbang , silica fume, terak (blastfurnace slag), metakaolin
dan lain-lain.Hela dan Hubertova (2006).
28.5 Virtual Testing
Beton virtual dapat dicampur dan diuji secara maya, dengan memasukan parameter-
parameter campuran beton maka sifat beton keras atau beton segar dapat diprediksikan.
Pengujian yang dapat dilakukan simulasi ini antara lain permodelan proses hidrasi semen, sifat
beton segr, modulus elastis, transport material didalam beton keras.
Serat Alam Misalnya Jerami, serabut kelapa, ijuk, serah pelapah pisang, daun nanas, kayu.
Serat
Buatan
Misalnya serat baja(kawat), serat sintetik(acrylic), serat kaca(glass fiber).

More Related Content

What's hot

4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidroliskh4nt0ng
 
Henny heriani (solid stabil) h1e110058-
Henny heriani (solid stabil)  h1e110058-Henny heriani (solid stabil)  h1e110058-
Henny heriani (solid stabil) h1e110058-Henny Heriani
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANsaviratri28
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol gabriellapatric
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggidewi shinta
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteOky Ruslan Wijaya
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriBonita Susimah
 
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman noussevarenna
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANFarid Asyhadi
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIindahnuur
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriBonita Susimah
 

What's hot (19)

Presentasi semen
Presentasi semenPresentasi semen
Presentasi semen
 
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
 
Henny heriani (solid stabil) h1e110058-
Henny heriani (solid stabil)  h1e110058-Henny heriani (solid stabil)  h1e110058-
Henny heriani (solid stabil) h1e110058-
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
 
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol
Pengolahan Tanah Molisol dan Tanah Spodosol
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggi
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and Crete
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industri
 
Pasir kuarsa
Pasir kuarsaPasir kuarsa
Pasir kuarsa
 
batu kapur
batu kapurbatu kapur
batu kapur
 
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman
Ilmu Bahan Bangunan - Rangkuman
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIAN
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 

Viewers also liked

Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aciTeknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode acinoussevarenna
 
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempaRie Aizawa
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2Fuad CR
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran betonindah0330
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunancaturprasetyo11tgb1
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-betonmarolop007
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONOmer Kanan
 
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1gede sancita
 
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...caturprasetyo11tgb1
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)noussevarenna
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...Mira Pemayun
 
01 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_200901 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_2009Tony Wang
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaAdita Utami
 
Uji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testUji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testhamdi101996
 
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonFeryanto Berutu
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian betongede sancita
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaiYusron Dwi Mangestika
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relikhwan215
 

Viewers also liked (20)

Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aciTeknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
 
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
 
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
01 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_200901 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_2009
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
 
Uji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testUji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load test
 
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 

Similar to Teknologi Beton - Perkembangan Beton

STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxPresentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxahmedcholid1
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semenliabika
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxTasyaGalih
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahanNur Adi
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonramabhakti123
 
Pengaruh kadar h2 co3
Pengaruh kadar h2 co3Pengaruh kadar h2 co3
Pengaruh kadar h2 co3prigeo
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Makalah kimia semen
Makalah kimia semenMakalah kimia semen
Makalah kimia semenEbit Nuralam
 
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptxreview Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptxgrafijoker1
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter iiNety Chan
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkzul fandri
 
Special blended cement (sbc)
Special blended cement (sbc)Special blended cement (sbc)
Special blended cement (sbc)Arnas Aidil
 

Similar to Teknologi Beton - Perkembangan Beton (20)

STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxPresentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 
Pengaruh kadar h2 co3
Pengaruh kadar h2 co3Pengaruh kadar h2 co3
Pengaruh kadar h2 co3
 
Full paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfdFull paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfd
 
ppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptxppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptx
 
1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Makalah kimia semen
Makalah kimia semenMakalah kimia semen
Makalah kimia semen
 
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptxreview Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
 
Tpl
TplTpl
Tpl
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smk
 
Special blended cement (sbc)
Special blended cement (sbc)Special blended cement (sbc)
Special blended cement (sbc)
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkumannoussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalamnoussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwoodnoussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatannoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempanoussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Teknologi Beton - Perkembangan Beton

  • 1. PERKEMBANGAN BETON Nama : Nousseva Renna No. Reg : Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan (B) BAB 26 BAHAN-BAHAN TAMBAHAN DAN PENGGANTI 26.1Pengganti Semen Dari segi ekonomis, yang termahal dari beton adalah semen dan penulangannya. Kedua jenis bahan tadi diusahakan untuk diganti atau dikurangi pemakaiannya. Sisa limbah industri pun dimanfaatkan daripada menjadi perusak lingkungan. Semen campuran adalah semen portland yang dicampur dengan bahan lain yang sifatnya mirip dengan semen. Tujuannya adalah untuk menekan harga atau untuk mendapatkan sifat yang khusus. 26.2Semen Pozzolan Sesuai ASTM C618, pozzolan sendiri tidak memiliki sifat perekat seperti semen, tetapi bila bertemu dengan Ca(OH)₂ dalam kelengasan, dapat bereaksi secara lambat, membentuk kalsium silikat hidrat. Pozzola mengandung silika atau alumunium dalam bentuk aktif. 26.2.1 Jenis 26.2.2 Kegunaan a. Menghemat biaya,sebagai pengganti atau campuran semen. b. Mengurangi temperatur awal. c. Beberapa pozzolan mengurangi muai akibat reksi alkali agregat. d. Beberapa pozzolan memperbaiki ketahanan terhadap sulfat. Pozzolan Alamiah Misalnya tras dan abu gunung berapi (Volcanic Ash). Pozzolan Buatan Misalnya abu terbang (fly-ash) Semen Pozzolan ASTM C595 SII 0132-90 Jenis IP Untuk struktur umum Jenis P Untuk struktur yang tidak perlu kekuatan tinggi pada umur muda Jenis A untuk tujuan umum tahan sulfat, sedang, dan panas hidrasi sedang Jenis B untuk tahan sulfat sedang, dan panas hidrasi rendah.
  • 2. 26.2.3 Kerugian Sebagai pengganti semen, pozzolan akan mengurangi kekuatan 28 hari. Karena lambatnya aksi pozzolanik maka butuh perawatan lebih lama. 26.3Semen Kerak Tanur Tiup ASTM C595 membaginya menjadi tiga: 26.4Semen Khusus 26.4.1 Semen Portland Putih dan Semen Warna. 26.4.2 Semen Supersulfat Dengan mencampurkan 80-85% slag, 10-15% gypsum, dan 5% semen portland. Memiliki ketahanan air laut yang sangat baik. Namun harus perhatikan 3 hari pertama dan perawatannya. 26.4.3 Semen Ekspansif Semen hidraulis yang mengembang pada awal pengerasan setelah pengikatan. Ada jenis K, M, dan S. Dari campuran semen portland dan bahan ekspansif (limestone dan gypsum). Dipakai untuk mengatasi susut pengeringan.Mengadakan pratekan secara kimiawi (ASTM C345). 26.4.4 Semen untuk Pasangan Bata (Mansory Cement) Untuk pasangan perlu sifat kelecakan dan sifat kedap air. Sement portland jenis 1 dicampur air-entrain. Tambahan ini menyebabkan kegemukan dan kohesi mortar. 26.4.5 Semen Sumur Minyak (Oil-Well) Memakai semen portland biasa yang dicampur dengan retarder khusus, seperti gum arabic dengan asam borat, casein, lignin, gula atau asam hidroksida organik. IS Kadar kerak 25-70% dari semen S Untuk kombinasi semen portland untuk membuat mortar mansory kadar terak 70%. IS M Dengan kadar kerak kurang dari 25%. Seme n Putih Untuk keperluan arsitektural (memasang ubin/keramik). Komponen Semen Portland, tanah liat kaolin/porselin, dan kapur kadar tinggi bebas warna (Fr₂O₃ dan MnO₂). Metode manufaktur dimodifikasi untuk meminimalkan perubahan warna saat pembakaran dan penggilingan. Semen putih tidak mudah berubah warna akibat kadar alkali yang rendah. BJnya < SemenPortland (3,05 & 3,10). Seme n Warn a Semen putih dicampur 2-10% pigmen warna sintesis dan warna yang dikehendaki (oksida besi atau chromium).
  • 3. 26.4.6 Semen Jet (Rapid Set & Rapid Hardening Cements) Semen yang setnya diatur dan semen kekuatan dini (very early streght cement-VHE), diakibatkan juga oleh ettringite, namun tidak sebanyak semen ekspansif. Kebanyakan terjadi sebelum pasta mencapai kekuatan dan sebelum hidrasi kalsium silikat. Pada semen VHE ditambahkan kalsium sulfat. 26.4 Semen Non-Portland Inorganik 26.5.1 Semen Alumunium Semen High Alumina (HAC), mulanya sering dipakai karena sifat unggulnya yaitu tahan api, tahan sulfat, tahan asam sulfat, dan tingginya kecepatan naiknya kekuatan kokoh tekan sampai 560kg/cm² dalam waktu 24jam. Namun kelemahannya cukup fatal yaitu kekuatan berangsur menurun terutama bila panas yang disertai kelembaban tinggi (daerah tropis), bisa turun sampai 14Mpa. Disebabkan karna terurainya kembali kalsium aluminat hidrat hasil hidrasi sehingga volume pasta berkurang dan beton jadi keropos dan kekuatannya berkurang. 26.5.2 Plesteran Gypsum Plesteran dibuat dari semen kalsium sulfat yang tergantung dari formasi gypsum (kalsium sulfat hudrat) untuk pengembang kekuatannya. Gypsum punya keuntungan set dan hardening yang cepat. Kelemahannya adalah kedap air. 26.5.3 Lain-Lain Semen non-portland inorganik yang lain adalah semen magnesium oxychiorida (sorel cement), dan semen phosphate-bonded. 26.5 Agregat Pengganti Dan Agregat Khusus Bahan agregat bisa didapat dari: a. Agregat alami dari sungai, laut, dan darat. Ukuran beragam. b. Batu pecah(split). Dari pecahan tangan (dari tepi sungai) atau mesin (dari batuan gunung). c. Agregat ringan alamiah, misalnya batu vulkanis, seperti batu apung. d. Agregat ringan buatan (artifisial), dari bahan limbah industri. e. Blast Furnace Slag sebagai agregat tidak digiling, seperti untuk campura semen. f. Abu bawah (bottom ash) dari pembakaran batu bara PLTU sebagai campuran atau pengganti agregat kasar. 26.6.1 Limbah Industri Sebagai Agregat Pertimbangan limbah sebagai agregat adalah kuantitas yang tersedia, benefikasi, dan persyaratan mix design. Keberhasilan tergantung pada kemampuan mengantisipasi masalah yang potensial, seperti masalah ketahanan. 26.6.2 Agregat Ringan Alamia h Misalnya baru apung, skoria atau tuff. Buatan Hasil pembekahan, kalsinasi/sintering, misalnya kerak tanur tiup, tanah liat, diatome, abu terbang, lempung atau slate.
  • 4. Pada temperatur 1000-1200°C, material akan mengembang. Makin tinggi porositas agregat, makin rendah konduktivitas termal. Agregat porositas tinggi baik untuk insulator panas, ringan, namun kekuatannya rendah. 26.6.3 Batu Kapur (Limestone) Sebagai Agregat Kasar Bahan ini biasa dipakai sebagai pengganti agregat kasar dan dicapai kekuatan K225. 26.6.4 Agregat Halus Agregat khusus dibutuhkan untuk lapisan atas atau pada lantai industri berat (heavy- duty), atau dimana ketahanan abrasi diperlukan, material yang keras, padat, dan kuat seperti bauksit atau corundum. Kekuatan pasta dan ikatan semen agregat juga sama pentingnya. 26.6.5 Agregat Berat Agregat dari material yang berat jenisnya tinggi. Biasanya alamiah ataupun sintetis. Lebih dari 4000kg/m3 adalah sintetis. Diperlukan untuk perlindungan radiasi nuklir. BAB 27 BAHAN-BAHAN LAIN YANG BERHUBUNGAN 27.1 Pendahuluan Masih ada lagi bahan yang tidak secara langsung berhubungan dengan beton tetapi sering atau harus ada pada bangunan beton. 27.2 Grout Adalah slurry semen yang diinjeksikan kedalam retak-retak, pipa-pipa, dan lubang-lubang lainnya. Admixture mineral seperti abu-terbang dan bentonite (untuk mrnambah kecairan). Admixture kimiawi untuk mengurangi kadar air, menambahkan daya lekat, dan mengendalikan waktu pengikatan atau melawan susut. 27.3 Bahan-Bahan Campuran (Admixtures) a. Bahan pengikat (binding admixtures) b. Bahan pengisi (grouting admixtures) c. Bahan mempercepat pengikatan (quick setting admixture) d. Bahan pembentuk gas (gas forming agent) 27.3.1 Bonding Admixture Umumnya emulsi air dan material organik seperti karet, polyvinyl klorida, polyvinly avetat, acrylics, dan butadiene-styrene copolymers. Ditambahkan pada campuran semen atau dikuaskan pada permukaan beton lama untuk menambah kekuatan lekatan antara beton lama dan baru. Dalam proporsi 5-20% berat semen.Jenis non-reemusifiable adalah tahan terhadap air, lebih cocok untuk penerapan eksterior, dan dipakai dimana ada kelengasan. Kegunaan bonding admixture adalah untuk meningkatkan daya lekat pasta semen, mortar dan beton.
  • 5. Komposisi : polyvinyl acetate (PVA), styrene butadine (SBR), atau acrylic. 27.3.2 Grouting Admixture Untuk mencegah terjadinya susut dan menunda set. Karenanya digunakan untuk menstabilkan fondasi, mengisi retak, dan sambungan, menyemen sumur minyak, mengisi lubang, dan tembok bata, grout tandon, dan baut-baut angker dan preplaced-agregates (menutup lubang-lubang angker pada fondasi, memperbaiki retak-retak dan keropos, mengisi tendon baja pada beton pratekan). Grouting admixtures tidak dapat susut dan mempunyai kekuatan yang tinggi. Bentuknya encer sehinga mudah diinjeksikan kebeton. Tidak mengandung klorida dan tidak menimbulkan korosi pada baja tulangan. Namun harganya 10 kali lipat lebih mahal sari semen portland biasa. Komposisi: a. Materiak gel, clays, pregelatine strach, methyl cellulose untuk mencegah kecepatan hilangnya air dan grouting admixtute. b. Bentonite clys untuk mengurangi slurry density. c. Barute dan iron filings untuk meningkatkan berat jenis. d. Natural guns untuk mencegah susut dari grouting. 27.3.3 Quick Setting Admixture Mempercepat set, dapat dicapai hanya 15-30 detik. Digunakan untuk menutup lubang kebocoran. Dosis yang dipakai 2-6% dari berat semen. Pemakaian terlalu banyak menimbulkan retak. Komposisi : garam ferric, sodium fluoride, alumunium klorida, sodium aluminat, dan pottasium karbonat. 27.3.4 Gas Forming Agent Bubuk alumunium untuk pengembangan sebelum hardening. Material ini digunakan dalam jumlah besar untuk menghasilkan beton ringan cellular (jenis khusus). Jumlah ekspansi tergantung jumlah material, temperature campuran, jumlah alkali dalam semen, dll. Bila jumlah ekspansi kritis, campuran harus dikendalikan. Agen pembentuk gas tidak menanggulangi susut setelah pengerasan yang disebabkan oleh pengeringan atau karbonisasi. 27.4 Bahan-Bahan Lainnya 27.4.1 Curring Agents Digunakan untuk perawatan plat beton datar yang luas, misalnya lapangan terbang. Cara memakainya dengan disemprotkan pada permukaan beton. Bila permukaan beton tidak ada bekistingnya, penyemprotan dilakukan segera setelah pengalusan terakhir (ketika beton masih lembab). Tidak boleh dipakai pada permukaan kering, karena larutan tersebut dapat terserap beton dan menimbulkan noda-noda permukaan. 27.4.2 Joint Selaing Compound Digunakan terutama untuk dilatasi (menyumbat atau mengisi siar-siar bangunan. Bisa
  • 6. dipakai dalam keadaan panas atau dingin. Bahan dasarnya polysulfida, silikon, poly-urethan. 27.4.3 Form Releasing Agent Untuk mempermudah pelepasan cetakan/acuan, supaya acuan tidak sampai rusak waktu dibuka sehingga memperpanjang umur cetakkan. Cara pemakaiannya adalah dengan dilapiskan tipis-tipis menutupi permukaan cetakan (permukaan harus kering dan bersih). Dosisnya bervariasi bisa sampai 6-8m² per liter. Pemakaian berlebihan menyebabkan permukaan berdebu dan menghambat pengikatan semen. Kerugiaan yang memungkinkan adalah meninggalkan noda semacam gelembung dan lubang. 27.4.4 Waterstop Untuk menghindari terjadinya kebocoran pada daerah dimana pengecoran harus dihentikan. Juga untuk sambungan sudut atau pertemuan dinding. Bahan dari karet dan PVC. Kegunaan utama waterstop karet : a. Untuk struktur hidrolisis dimana terjadi gerakan sambungan yang besar. b. Untuk bendungan dan bangunan air lainnya. c. Gorong-gorong untuk stasiun pembangkit tenaga dan daerah yang kemungkinan menyusut. Waterstop PVS memiliki kegunaan yang sama untuk kondisi yang lebih ringan. 28.1 Pengertian Kinerja Tinggi dan Mutu Tinggi Beton Mutu Tinggi Beton Kinerja Tinggi Tidak mengandung bahan-bahan daur ulang Biasanya mengandung bahan-bahan daur ulang Beton mutu tinggi didefinisikan sebagai beton yang memiliki kuat tekan tertentu untuk desain dari 41 MPa atau lebih. Beton kinerja tinggi (HPC) telah didefinisikan sebagai beton yang memiliki workability yang tinggi, kekuatan tinggi, dan daya tahan tinggi. 28.2 Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete) Umumnya 60Mpa. Beton mutu tinggi bermanfaat pada pracetak dan pratekan. Pada bangunan tinggi mengurangi beban mati. Kelemahannya adalah kegetasannya. Suplemen bahan sementitious seperti Pulverized Fly Ash (PFA) 20-40% total berat semen, Ground Granulated Blast-Furnace Slag (GGBS) atau Conensed Silika Fume (CSF) 5-10% total berat semen. Perlu admixture high water-reducing (kelecakan), dan retarding (menunda set pengikat). Perlu kontrol kualitas dan perawatan. Pengujian lebih sulit maka butuh kapasitas mesin yang lebih tinggi. 28.3 Beton Fiber (Fiber Reinforced Concrete) Beton serat adalah material komposit yang terdiri dari beton normal dan bahan tambah berupa serat (fiber). untuk memberi tulangan serat pada beton, yang disebar merata secara random untuk mencegah retak-retak yang terjadi akibat pembebanan, akibat panas hidrasi, maupun penyusutan Kelebihan Kekurangan
  • 7. Memiliki kuat tarik belah yang lebih tinggi Menyebabkan waktu ikat awal beton lebih cepat Dapat mereduksi retak-retak yang mungkin timbul akibat beban/tekanan Penambahan serat menyebabkan beton menjadi sulit untuk dipadatkan (workability beton turun) Memiliki kuat lentur yang lebih tinggi Menurunkan kekuatan tekan beton , tetapi penambahan sampai batas optimum umumnya akan meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur beton. 28.4 Self Compacting Concrete Adalah beton yang mampu mengalir sendiri yang dapat dicetak pada bekisting dengan tingkat penggunaan alat pemadat yang sangat sedikit atau bahkan tidak dipadatkan sama sekali. Beton ini dicampur memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat dan van admixture superplastiziser untuk mencapai kekentalan khusus yang memungkinkannya mengalir sendiri tanpa bantuan alat pemadat. Perbedaan utama beton memadat mandiridenganbeton konvensional adalah penggunaan porsi bahan pengisi yang cukup besar, sekitar 40 % dari volume total campuran beton.Bahan pengisi ini adalah pasir butiran halus dengan ukuran butiran maksimum (dmax ) ≤ 0,125 mm.Porsibesar bahan pengisi ini menyebabkan campuran beton cenderung berprilaku sebagai pasta.Penggunaan superplastiziser yang memadai, biasanya berbahan polycarboxylate, memungkinkan penggunaan air pada campuran dapat dikurangi, namun pengurangan pengerjaan (workability) dan kemampuan pengaliran (flowability) campuran beton dapat dijaga. Bahan pengisi tambahan lain yang digunakan dalam penbuatan beton memadat mandiri adalah abu terbang , silica fume, terak (blastfurnace slag), metakaolin dan lain-lain.Hela dan Hubertova (2006). 28.5 Virtual Testing Beton virtual dapat dicampur dan diuji secara maya, dengan memasukan parameter- parameter campuran beton maka sifat beton keras atau beton segar dapat diprediksikan. Pengujian yang dapat dilakukan simulasi ini antara lain permodelan proses hidrasi semen, sifat beton segr, modulus elastis, transport material didalam beton keras. Serat Alam Misalnya Jerami, serabut kelapa, ijuk, serah pelapah pisang, daun nanas, kayu. Serat Buatan Misalnya serat baja(kawat), serat sintetik(acrylic), serat kaca(glass fiber).