SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Tugas Konstruksi Beton
1
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi perekatan
bila bercampur dengan air. Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu
klinker/terak (70% hingga 95%, merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur,
pasir silika, pasir besi dan lempung), gypsum (sekitar 5%, sebagai zat pelambat
pengerasan) dan material ketiga seperti batu kapur, pozzolan, abu terbang, dan lain-
lain. Jika unsur ketiga tersebut tidak lebih dari sekitar 3 % umumnya masih
memenuhi kualitas tipe 1 atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun bila
kandungan material ketiga lebih tinggi hingga sekitar 25% maksimum, maka semen
tersebut akan berganti tipe menjadi PCC (Portland Composite Cement).
Sejarah
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan,
tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-
batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil
berdirilah bangunan fenomenal, sepertu Candi Borobudur atau Candi Prambanan di
Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan
sebagai perekat. Taupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di
Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau
Buton. Terlepas dari benar atau tidaknya, cerita legenda tadi menunjukkan
dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti
sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil pencampuran
batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi,
tepatnya di Puzzuoli, dekat teluk Napoli Italia. Bubuk itu lantas dinamai
puzzoulana.
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu bata, batako,
maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari
caementum (bahasa Latin), yang berarti “memotong menjadi bagian-bagian kecil
tak beraturan”. Meski sempat popular di zamannya, nenek moyang semen made in
Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya kerajaan Romawi, sekitar
Tugas Konstruksi Beton
2
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
abad pertengahan (tahun 1100-1500 Masehi) resep ramuan pozzuolana sempat
menghilang dari peredaran.
Pabrik semen di Australia
Baru pada abad ke 18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-
an Masehi), John Smeaton insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno
berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran
batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai
Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan
cikal bakal semen. Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris pada tahun
1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut sebagai semen Portland.
Asal nama tersebut dikarenakan warna hasil olahannya mirip tanaah liat Pulau
Portland Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di
took-toko bangunan.
Sebenarnya adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap
menggunakan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah
lempung yang banyak mengandung silica (sejenis mineral berbentuk pasir),
aluminium oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudia dihaluskan
dan diapanskan paa suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru. Selama proses
pemanasan terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi, agar tak
mengeras seperti abut ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk
partikel-partikel kecil mirip bedak.
Tugas Konstruksi Beton
3
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Pengaduk semensederhana
Lazimnya untuk mencapai kekuatan tertentu semen Portland berkolaborasi
dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain) akan memunculkan
reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan menjadi sekeras batu. Jika
ditambahkan pasir, terciptalah perekat tembok yang kokoh. Namun, untuk
pembuatan pondasi bangunan campuran tadi biasanya masih ditambah dengan
bongkahan batu atau kerikil yang sering kita sebut concrete atau beton.
Meski bahan baku sama, “dosis” semen sebenarnya bias disesuaikan dengan
beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak, kolaborasi
dengan bahan bangunan lainnya bias menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat
alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga smeen yang cocok buat
mengecor karena campurannya bias mengisi pori-pori bagian yang hendak
diperkuat.
Kandungan kimia yang terkandung di dalam semen biasanya terdiri dari :
 Trikalsium silikat
 Dikalsium silikat
 Trikalsium aluminat
 Tetrakalsium aluminofe
 Gypsum
Jenis Semen menurut Standarisasi Nasional
Indonesia (SNI)
1. Semen Putih (White Cement)
Tugas Konstruksi Beton
4
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), sebagai filler atau
pengisi. Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni. Pembuatan
semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang
khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksida besi dan oksida
manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).
2. Semen Portland
Jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum di seluruh
dunia karena merupakan bahan dasar beton, dan plesteran semen. Macam-macam
Tipe Semen Portland yaitu :
a. Semen Portland Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai
persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal.
Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% – 0, 10
% dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-
gedung bertingkat, perkerasan jalan, struktur rel, jembatan, landasan
pacu dan lain-lain
b. Semen Portland Tipe II (Moderate Sulfat Resistance)
Digunakan untuk konstruksi bangunan dari ebton massa yang
memerlukan ketahanan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang
mengandung sulfat antara 0,10-0,20%) dan panas hidrasi sedang.
Misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan di bekas tanah rawa, saluran
irigasi, beton massa untuk dam-dam, bandar udara dan landasan
jembatan.
c. Semen Portland Tipe III (High Early Strength Portland Cement)
Digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan
awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen tipe
III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000
cm2/gr dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan
Tugas Konstruksi Beton
5
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat
mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen
Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland
tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen
portlan tipe I pada umur 28 hari. Misalnya untuk pembuatan jalan beton,
bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang
tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat, pembuatan jalan
raya, bangunan tingkat tinggi dan bandara udara.
d. Semen Portland Tipe IV (Low Heat Of Hydration)
Tipe semen dengan panas hidrasi rendah. Semen tipe ini digunakan untuk
keperluan konstruksi yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus
diminimalkan. Oleh karena itu semen jenis ini akan memperoleh tingkat
kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland tipe I. Tipe semen
seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi
besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan
selama proses curing merupakan faktor kritis.
e. Semen Portland Tipe V (Sulfat Resistance Cement)
Digunakan untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air yang
mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk instalasi
pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan,
pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
3. Blended Cement (Semen Campur)
Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak
dimiliki oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan
material lain sebagai pencampur. Jenis semen campur :
a. Semen Portland Pozzolan/ Portland Pozzolan Cement (PPC)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI
15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas
seperti :
Tugas Konstruksi Beton
6
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
 konstruksi beton massa ( bendungan, dam dan irigasi)
 konstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan
sulfat (Bangunan tepi pantai, tanah rawa) .
 Bangunan / instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih
tinggi.
 Pekerjaan pasangan dan plesteran.
b. Portland Blast Furnace Slag Cement
Portland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang
dicampur dengan kerak dapur tinggi secara homogen dengan cara
mencampur bubuk halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau
menggiling bersama antara klinker porland dengan butiran
slag. Activitas slag (Slag Activity) bertambah dengan bertambahnya
ratio CaO + MgO/SiO2 + Al2O3 dan glass content. Tetapi biasanyan
keberadaan ratio oksida dan glass Content tersebut saling berkebalikan.
Beberapa sifat slag semen adalah sabagai berikut :
 Jika kehalusannya cukup, mempunyai kekuatan tekan yang sama
dengan semen portland.
 Betonnya lebih stabil dari pada beton semen Portland
 Mempunyai permebility yang rendah
c. Semen Mosonry
Semen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian
berkembang kebeberapa negara.Secara tradisional plesteran untuk
bangunan umumnya menggunakan kapur padam, kemudian meningkat
dengan dipakainya semen portland yang dicampur dengan kapur padam.
Namun karena dianggap kurang praktis maka diperkanalkan Semen
Masonry. Semen ini lebih tepat digunakan untuk konstruksi perumahan
gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat
juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, paving
block, hollow brick, tegel dan bahan bangunan lainnya.
d. Semen Portland Campur (SPC)
Tugas Konstruksi Beton
7
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Suatu bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama dari
terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik
yang bersifat tidak bereaksi (inert).
e. Portland Composite Cement (PCC)
Semen memnuhi persyratan mutu portland Composite Cement SNI 15-
7064-2004. Digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama
dengan penggunaan Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama.
PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses
pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tipe I, sehingga
pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan
beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus. Dapat digunakan secara
luas untuk konstruksi umum pada semua beton. Struktur bangunan
bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan bangunan,
beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian, panel
beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih
mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak,
lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih
halus.
4. Water Proofed Cement
Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland
dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah yang kecil seperti: Calcium,
Aluminium, atau logam stearat lainnya. Semen ini banyak dipakai untuk konstruksi
beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan
cairan kimia.
5. High Alumina Cement
High Alumina Cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan
pengerasan yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat asam, akan tetapi tidak
tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina
Tugas Konstruksi Beton
8
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Cement. Semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik
dari semen Portland tipe III. Bahan baku semen ini terbuat dari batu kapur dan
bauksit, sedangkan kegunaannya adalah :
 Refactory Concrete
 Heat resistance concret
 Corrosion resistance concret
6. Semen Anti Bakteri
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogeny Antara semen Portland
drngan “anti bacterial agent” seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan pada
semen Portland untuk “Self Desinfectant” beton terhadap serangan bakteri dan
jamur yang tumbuh. Sifat-sifat kimia dan fisiknya hamper sama dengan semen
Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain yaitu :
 Kamar mandi
 Kolam-kolam
 Lantai industri makanan
 Keramik
 Bangunan dimana terdapat jamur pathogenic dan bakteri
7. Oil Well Cement Class G-HSR ( High Sulfate Resistance)
Merupakan semen Khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak
bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan
bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G-HSR ( High Sulfat Resistance)
disebut juga sebagai ” BASIC OWC”. Adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian
pada berbagai kedalaman dan temperatur. Oil well cement adalah semen Portland
semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti asam borat, casein,
lignin, gula atau organic hidroxid acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk
mengurangi kecepatan pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan
kedalam sumur minyak atau gas. Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter
tekanan dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan
Tugas Konstruksi Beton
9
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan, maka
semen yang mengental dan mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada
pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa
kelas sesuai dengan API Spesification 10 1986, yaitu:
Kelas A Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter,
apabila sifat-sifat khusus tidak dipersyaratkan.
Kelas B Digunakan untuk sumur sampai kedalaman 1830 meter, apabila
kondisi membutuhkan tahan terhadap sulfat sedang.
Kelas C Digunakan untuk sumur sampai kedalaman 1830 meter, apabila
kondisi membutuhkan sifat kekuatan tekan awal yang tinggi.
Kelas D Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 1830-3050 meter,
dengan kondisi suhu dan tekanan yang sedang.
Kelas E Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050-4270 meter,
dengan kondisi suhu dan tekanan yang tinggi.
Kelas F Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050-4880 meter,
dengan kondisi suhu dan tekanan yang tinggi.
Kelas G Digunakan untuk cementing mulai surface casing sampai dengan
kedalaman 2440 meter, akan tetapi dengan penambahan
accelerator atau retarder. Dapat digunakan untuk semua range
pemakaian mulai dari A sampai kelas F.
Tugas Konstruksi Beton
10
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Tugas Konstruksi Beton
11
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Konsumsi dan Ekspor Semen Indonesia dari Tahun
ke Tahun
Tahun Konsumsi Nasional (dalam ton) Ekspor(dalam ton)
1990 13.762.000 2.516.000
1991 15.513.000 1.041.000
1992 15.801.000 2.570.000
1993 17.804.000 1.409.000
1994 21.527.000 536.000
1995 23.979.000 154.000
1996 25.374.000 330.000
1997 27.940.000 801.000
1998 19.243.000 4.420.000
1999 18.769.000 5.108.000
2000 22.290.000 4.903.000
2001 25.530.000 5.750.000
2002 27.180.000 4.183.000
2003 27.528.000 3.073.000
2004 30.069.000 2.946.000
2005 31.433.000 3.289.000
2009 38.400.000
2010 41.500.000* 3.000.000
2011 45.000.000 2.000.000*
Tugas Konstruksi Beton
12
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
2012 48.150.000*
Catatan :
 Sumber: Untuk tahun 1991 sampai 2005 dari Departemen Perindustrian,
Direkterat Agro dan Kimia tahun 2006
 Keterangan = (*) : Prediksi
Pangsa Pasar Industri Semen Nasional Tahun 2008
Tugas Konstruksi Beton
13
Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Produksi Semen di Indonesia
Produksi semen di Indonesia saat ini terus meningkat sehingga Indonesia
telah menguasai pasar semen Asean. Untuk itu para produsen semen di Indonesia
membuat proyeksi peningkatan produksi sampai tahun 2016 berdasarkan data
tahun 2012 dan 2013.

More Related Content

What's hot

perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaPondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaMAdekPutra
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portlandandika dika
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPSumarno Feriyal
 
Perancangan underpass
Perancangan underpass Perancangan underpass
Perancangan underpass Poten Novo
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton iwina athfi
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pileariffikri12
 
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptxendrigunawan
 

What's hot (20)

Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaPondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Perancangan underpass
Perancangan underpass Perancangan underpass
Perancangan underpass
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton i
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 

Similar to TUGAS KONSTRUKSI BETON

Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)gilank_upn
 
Teknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapurTeknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapurIqbal Nak-bah Nak-bah
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahanNur Adi
 
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaPkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaAhya Alamsyah
 
fedib mekban.docx
fedib mekban.docxfedib mekban.docx
fedib mekban.docxRoyMaor4
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semenliabika
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANsaviratri28
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1UDIN MUHRUDIN
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025 Ika Kartika
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuGenteng Beton Pelita Mas
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASAR
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASARSLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASAR
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASARtaplakm13
 

Similar to TUGAS KONSTRUKSI BETON (20)

Bahan banguan
Bahan banguanBahan banguan
Bahan banguan
 
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
 
Teknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapurTeknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapur
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
 
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaPkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
 
fedib mekban.docx
fedib mekban.docxfedib mekban.docx
fedib mekban.docx
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASAR
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASARSLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASAR
SLIDE BAHAN BANGUNAN UNTUK PENGETAHUAN DASAR
 
ppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptxppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptx
 

More from Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Debora Elluisa Manurung
 

More from Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

TUGAS KONSTRUKSI BETON

  • 1. Tugas Konstruksi Beton 1 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi perekatan bila bercampur dengan air. Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu klinker/terak (70% hingga 95%, merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir silika, pasir besi dan lempung), gypsum (sekitar 5%, sebagai zat pelambat pengerasan) dan material ketiga seperti batu kapur, pozzolan, abu terbang, dan lain- lain. Jika unsur ketiga tersebut tidak lebih dari sekitar 3 % umumnya masih memenuhi kualitas tipe 1 atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun bila kandungan material ketiga lebih tinggi hingga sekitar 25% maksimum, maka semen tersebut akan berganti tipe menjadi PCC (Portland Composite Cement). Sejarah Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu- batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil berdirilah bangunan fenomenal, sepertu Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Taupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton. Terlepas dari benar atau tidaknya, cerita legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil pencampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Puzzuoli, dekat teluk Napoli Italia. Bubuk itu lantas dinamai puzzoulana. Semen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang berarti “memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan”. Meski sempat popular di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya kerajaan Romawi, sekitar
  • 2. Tugas Konstruksi Beton 2 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma abad pertengahan (tahun 1100-1500 Masehi) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran. Pabrik semen di Australia Baru pada abad ke 18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700- an Masehi), John Smeaton insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris. Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen. Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris pada tahun 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut sebagai semen Portland. Asal nama tersebut dikarenakan warna hasil olahannya mirip tanaah liat Pulau Portland Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di took-toko bangunan. Sebenarnya adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap menggunakan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung silica (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudia dihaluskan dan diapanskan paa suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru. Selama proses pemanasan terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi, agar tak mengeras seperti abut ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
  • 3. Tugas Konstruksi Beton 3 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Pengaduk semensederhana Lazimnya untuk mencapai kekuatan tertentu semen Portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain) akan memunculkan reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan menjadi sekeras batu. Jika ditambahkan pasir, terciptalah perekat tembok yang kokoh. Namun, untuk pembuatan pondasi bangunan campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil yang sering kita sebut concrete atau beton. Meski bahan baku sama, “dosis” semen sebenarnya bias disesuaikan dengan beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bias menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga smeen yang cocok buat mengecor karena campurannya bias mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat. Kandungan kimia yang terkandung di dalam semen biasanya terdiri dari :  Trikalsium silikat  Dikalsium silikat  Trikalsium aluminat  Tetrakalsium aluminofe  Gypsum Jenis Semen menurut Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) 1. Semen Putih (White Cement)
  • 4. Tugas Konstruksi Beton 4 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), sebagai filler atau pengisi. Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni. Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksida besi dan oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %). 2. Semen Portland Jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum di seluruh dunia karena merupakan bahan dasar beton, dan plesteran semen. Macam-macam Tipe Semen Portland yaitu : a. Semen Portland Tipe I (Ordinary Portland Cement) Digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% – 0, 10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung- gedung bertingkat, perkerasan jalan, struktur rel, jembatan, landasan pacu dan lain-lain b. Semen Portland Tipe II (Moderate Sulfat Resistance) Digunakan untuk konstruksi bangunan dari ebton massa yang memerlukan ketahanan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10-0,20%) dan panas hidrasi sedang. Misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan di bekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam, bandar udara dan landasan jembatan. c. Semen Portland Tipe III (High Early Strength Portland Cement) Digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan
  • 5. Tugas Konstruksi Beton 5 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari. Misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat, pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandara udara. d. Semen Portland Tipe IV (Low Heat Of Hydration) Tipe semen dengan panas hidrasi rendah. Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu semen jenis ini akan memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland tipe I. Tipe semen seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan selama proses curing merupakan faktor kritis. e. Semen Portland Tipe V (Sulfat Resistance Cement) Digunakan untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir. 3. Blended Cement (Semen Campur) Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material lain sebagai pencampur. Jenis semen campur : a. Semen Portland Pozzolan/ Portland Pozzolan Cement (PPC) Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
  • 6. Tugas Konstruksi Beton 6 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma  konstruksi beton massa ( bendungan, dam dan irigasi)  konstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat (Bangunan tepi pantai, tanah rawa) .  Bangunan / instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.  Pekerjaan pasangan dan plesteran. b. Portland Blast Furnace Slag Cement Portland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang dicampur dengan kerak dapur tinggi secara homogen dengan cara mencampur bubuk halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau menggiling bersama antara klinker porland dengan butiran slag. Activitas slag (Slag Activity) bertambah dengan bertambahnya ratio CaO + MgO/SiO2 + Al2O3 dan glass content. Tetapi biasanyan keberadaan ratio oksida dan glass Content tersebut saling berkebalikan. Beberapa sifat slag semen adalah sabagai berikut :  Jika kehalusannya cukup, mempunyai kekuatan tekan yang sama dengan semen portland.  Betonnya lebih stabil dari pada beton semen Portland  Mempunyai permebility yang rendah c. Semen Mosonry Semen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian berkembang kebeberapa negara.Secara tradisional plesteran untuk bangunan umumnya menggunakan kapur padam, kemudian meningkat dengan dipakainya semen portland yang dicampur dengan kapur padam. Namun karena dianggap kurang praktis maka diperkanalkan Semen Masonry. Semen ini lebih tepat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, paving block, hollow brick, tegel dan bahan bangunan lainnya. d. Semen Portland Campur (SPC)
  • 7. Tugas Konstruksi Beton 7 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Suatu bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama dari terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik yang bersifat tidak bereaksi (inert). e. Portland Composite Cement (PCC) Semen memnuhi persyratan mutu portland Composite Cement SNI 15- 7064-2004. Digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tipe I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton. Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus. 4. Water Proofed Cement Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah yang kecil seperti: Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya. Semen ini banyak dipakai untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan cairan kimia. 5. High Alumina Cement High Alumina Cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan pengerasan yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat asam, akan tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina
  • 8. Tugas Konstruksi Beton 8 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Cement. Semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik dari semen Portland tipe III. Bahan baku semen ini terbuat dari batu kapur dan bauksit, sedangkan kegunaannya adalah :  Refactory Concrete  Heat resistance concret  Corrosion resistance concret 6. Semen Anti Bakteri Semen anti bakteri adalah campuran yang homogeny Antara semen Portland drngan “anti bacterial agent” seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan pada semen Portland untuk “Self Desinfectant” beton terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Sifat-sifat kimia dan fisiknya hamper sama dengan semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain yaitu :  Kamar mandi  Kolam-kolam  Lantai industri makanan  Keramik  Bangunan dimana terdapat jamur pathogenic dan bakteri 7. Oil Well Cement Class G-HSR ( High Sulfate Resistance) Merupakan semen Khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G-HSR ( High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai ” BASIC OWC”. Adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur. Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti asam borat, casein, lignin, gula atau organic hidroxid acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter tekanan dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan
  • 9. Tugas Konstruksi Beton 9 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan, maka semen yang mengental dan mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan API Spesification 10 1986, yaitu: Kelas A Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabila sifat-sifat khusus tidak dipersyaratkan. Kelas B Digunakan untuk sumur sampai kedalaman 1830 meter, apabila kondisi membutuhkan tahan terhadap sulfat sedang. Kelas C Digunakan untuk sumur sampai kedalaman 1830 meter, apabila kondisi membutuhkan sifat kekuatan tekan awal yang tinggi. Kelas D Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 1830-3050 meter, dengan kondisi suhu dan tekanan yang sedang. Kelas E Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050-4270 meter, dengan kondisi suhu dan tekanan yang tinggi. Kelas F Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050-4880 meter, dengan kondisi suhu dan tekanan yang tinggi. Kelas G Digunakan untuk cementing mulai surface casing sampai dengan kedalaman 2440 meter, akan tetapi dengan penambahan accelerator atau retarder. Dapat digunakan untuk semua range pemakaian mulai dari A sampai kelas F.
  • 10. Tugas Konstruksi Beton 10 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
  • 11. Tugas Konstruksi Beton 11 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Konsumsi dan Ekspor Semen Indonesia dari Tahun ke Tahun Tahun Konsumsi Nasional (dalam ton) Ekspor(dalam ton) 1990 13.762.000 2.516.000 1991 15.513.000 1.041.000 1992 15.801.000 2.570.000 1993 17.804.000 1.409.000 1994 21.527.000 536.000 1995 23.979.000 154.000 1996 25.374.000 330.000 1997 27.940.000 801.000 1998 19.243.000 4.420.000 1999 18.769.000 5.108.000 2000 22.290.000 4.903.000 2001 25.530.000 5.750.000 2002 27.180.000 4.183.000 2003 27.528.000 3.073.000 2004 30.069.000 2.946.000 2005 31.433.000 3.289.000 2009 38.400.000 2010 41.500.000* 3.000.000 2011 45.000.000 2.000.000*
  • 12. Tugas Konstruksi Beton 12 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma 2012 48.150.000* Catatan :  Sumber: Untuk tahun 1991 sampai 2005 dari Departemen Perindustrian, Direkterat Agro dan Kimia tahun 2006  Keterangan = (*) : Prediksi Pangsa Pasar Industri Semen Nasional Tahun 2008
  • 13. Tugas Konstruksi Beton 13 Debora Elluisa Manurung Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Produksi Semen di Indonesia Produksi semen di Indonesia saat ini terus meningkat sehingga Indonesia telah menguasai pasar semen Asean. Untuk itu para produsen semen di Indonesia membuat proyeksi peningkatan produksi sampai tahun 2016 berdasarkan data tahun 2012 dan 2013.