SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 1
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
Pendahuluan
Material refraktori sangat diperlukan untuk banyak industri proses. Material ini melapisi
furnace, tundish, ladle dan sebagainya. Material ini juga digunakan sebagai Nozzle, Spout,
dan Sliding Gate. Biaya untuk pembelian dan instalasi refraktori adalah faktor yang
menentukan dalam biaya proses secara keseluruhan. Kegagalan (failure) material refraktori
ketika digunakan dalam suatu proses dapat berarti suatu bencana. Material refraktori
diharapkan dapat tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap korosi slag cair, logam
cair dan gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan terhadap benturan dan abrasi
dengan hanya sedikit perawatan. Banyak orang bekerja di Industri yang menggunakan
refraktori tetapi hanya sedikit yang mengerti tentang material ini, sehingga pemborosan
biaya tidak dapat dihindari.
Refraktori didefinisikan sebagai material konstruksi yang mampu mempertahankan bentuk
dan kekuatannya pada temperatur sangat tinggi dibawah beberapa kondisi seperti tegangan
mekanik (mechanical stress) dan serangan kimia (chemical attack) dari gas-gas panas, cairan
atau leburan dan semi leburan dari gelas, logamatau slag [Hancock, 1988 ].
Dengan kata lain refraktori adalah material yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya yang
berguna dalam kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak dengan
bahan-bahan yang korosif. Refraktori dibuat dari berbagai jenis material terutama keramik
yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina, lempung (clay), magnesia, chromit,
silicon karbida dan lain-lain. Refraktori digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi
struktur yang berhubungan dengan temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace.
Untuk dapat melayani aplikasi yang diminta, refraktori memerlukan sifat-sifat tertentu.
Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur yang tinggi, kekuatan yang bagus pada temperatur tinggi,
tahan terhadap degradasi, mudah dipasang, dan biaya masuk akal.
Material Bahan Baku (Raw Material) Bagian I.
1. Lempung (Clays)
Lempung dari berbagai kelompok material terbentuk dari proses pelapukan batuan
metamorphosis atau batuan beku. Material ini umumnya sangat halus dengan ukuran
partikel kurang dari 2 mikron. Material yang menarik bagi pembuat (manufaktur) refraktori
adalah yang mempunyai kandungan alumino-silikat yang tinggi.
Kelompok refraktori ini biasanya mempunyai ketahanan yang bagus terhadap slag asam
(acid slag). Secara umum property dari kelompok ini yaitu sebagai berikut:
o Bagus sebagai material insulator.
o Beberapa jenis mempunyai perilaku ekspansi yang kompleks, tetapi kebanyakan
hanya mempunyai ekspansi panas yang kecil.
o Kekuatan yang sedang pada temperatur tinggi, mengandung fasa gelas yang bertitik
lebur rendah.
o Ketahanan yang bagus terhadap slag asam(acid slag).
o Ketahanan yang bagus terhadap kejut panas (thermal shock)
o Tidak mahal dan mudah tersedia.
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 2
Lempung adalah campuran dari beberapa mineral lempung, yang biasanya juga
mengandung jumlah yang bervariasi dari mineral bukan lempung.
 Lempung Cina (China Clay) atau Kaolin adalah jenis lempung yang mempunyai
kandungan mineral utama berupa kaolinite. Mineral yang lain seperti kwarsa,
feldspar dan mika.
 Lempung Bola (Ball clays) terdiri dari mineral utama kaolinite dan illite, dan sering
juga mengandung sejulah tertentu bahan-bahan organic. Ukuran butiran dari ball
clays biasanya lebih kecil dari pada China clay, selain itu juga mempunyai tingkat
plastilitas yang tinggi serta kekuatan yang bagus bila kering. Jumlah illite yang besar
di dalam material cenderung menurunkan titik lebur dari ball clays.
 Fire clay (lempung api) adalah ball clay dengan kandungan kaolinite yang tinggi dan
kandungan illite yang rendah. Sebagai akibatnya, fire clay mempunyai titik lebur
yang tinggi untuk jenis lempung, oleh karena itu digunakan untuk aplikasi sebagai
refraktori.
 Flint clays (lempung batu api) adalah lempung dengan kandungan silica yang tinggi,
juga digunakan untuk aplikasi sebagai refraktori.
 Bata lempung (Brick clay) mempunyai rentang komposisi yang lebar, tetapi biasanya
komposisi utamanya kaolinite atau illite. Selain itu juga mengandung mineral besi
yang menghasilkan warna merah ketika dibakar.
2. Alumina
Alumina untuk refraktori berasal dari deposit alami dan buatan. Sumber-sumber alami
terdiri dari Bauksite dan Diaspore. Sedangkan yang buatan terdiri dari Calcined Alumina,
Sintered Alumina, dan Fused Alumina.
Bauksit adalah bijih yang mengandung Boehmite (Al2O3.H2O) atau Gibbsite (Al2O3.3H2O)
dalam proporsi yang bervariasi. Bauksit juga mengandung oksida besi, alumino-silikat dan
titania. Bauksit yang kaya akan oksida besi dan pengotor lain dapat digunkan untuk
membuat Calcined Alumina melalui proses Bayer atau untuk membuat logam alumunium.
Bauksit yang langsung digunakan unuk membuat refraktori harus memiliki kandungan
pengotor yang rendah. Segera setelah ditambang kemudian bauksit dikalsinasi di rotary kiln
untuk penyetabilan. Komponen utama adalah corundum (alumina α) dengan sedikit Mullit
dan sejumlah kecil fasa glas.
Gambar 1. Calcined Alumina
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 3
Diaspore adalah monohidrat alumina, membentuk corundum langsung selama pemanasan,
sehingga hanya membutuhkan kalsinasi sebelum digunakan sebagai bahan baku refraktori.
Calcined alumina dibuat dengan proses Bayer, beberapa grade tersedia dengan property
yang sesuai dengan aplikasinya.
Sintered Alumina dibuat dengan peletisasi (peletizing) calcined alumina, lalu disinterisasi
pada temperature sangat tinggi (> 1800 C) di Rotary Kiln. Sintered pellet kemudian di remuk
(crushing) yang akan menghasilkan alumina kualitas sangat tinggi dengan butiran kasar.
Kadang-kadang juga disebut tabular alumina karena bentuk kristalnya yang besar
menyerupai tablet. Kandungan mineral utama adalah alumina α dengan hanya sejumlah
kecil sangat kecil (trace) alumina β (Na2O.11Al2O3).
Fused Alumina dibuat dengan cara melebur calcined bauxite atau calcined alumina di
electric Arc furnace (EAF). Material yang telah lebur tersebut lalu dicetak menjadi ingot dan
kemudian diremuk. Terdapat beberapa jenis fused Alumina, yaitu:
o Brown Fused Alumina yang terbuat dari bauksit, selama peleburan pengotor-pengotor
dipisahkan sehingga akan diperoleh kandungan alumina sebesar 94-97%, pengotor
yang tersisa akan memberikan warna coklat.
o White Fused Alumina yang terbuat dari calcined Alumina dan mengandung alumina
sebesar > 99%, material ini bersifat sangat refraktori (> 1900 C), densitasnya tinggi
dan tangguh, bila warnanya pink maka mengandung oksida Khrom sekitar 2%.
Gambar 2. White fused Alumina
Fused alumina mempunyai kristalisasi yang hamper sempurna sehingga membuatnya sangat
stabil, oleh karena itu mempunyai kekuatan yang sangat bagus pada temperature tinggi dan
ketahanan yang prima terhadap abrasi dan korosi.
Properti umum yang dimiliki refraktori alumina adlah sebagai berikut:
o Kekuatan yang tinggi pada temperatur tinggi.
o Sangat keras.
o Bersifat Amphoter, ketahanan korosi yang bagus terhadap berbagai variasi slag.
o Konduktivitas panasnya lebih tinggi daripada kelompok alumino-silikat.
o Kurang tahan terhadap kejut panas.
3. Silika
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 4
Silika membentuk sekitar 60% dari lapisan kerak bumi, sehingga bahan baku untuk refraktori
silica mudah tersedia. Sumber alaminya adalah kwarsa dan tanah diatomae. Pasir silica
adalah bahan baku utama. Pasir dpat berasal dari pantai, lempung pasir, atau dibuat dengan
meremuk batu pasir. Sedangkan tanah diatomae atau diatomit mengandung rangka-rangka
silica dari alga bersel tunggal yang disebut diatom. Rangka-rangka tersebut tersusun dari
silica hidrat dan silica amorf. Setelah dikalsinasi material bersifat sangat porous dan ringan
sehingga bagus digunakan sebagi material insulator.
Gambar 3. Pasir Silika
Fused silica dibuat dengan melebur pasir murni, hampir sama dengan cara membuat fused
alumina, dengan sedikit perbedaan yaitu disertai quenching terhadap material. Produknya
bersifat amorf dan mempunyai ekspansi panas yang sangat rendah, sehingga volumenya
sangat stabil. Akan tetapi material hanya dapat digunakan untuk periode yang panjang pada
temperature sampai 1200 C, ketika itu material gelas akan melunak dan membentuk
kristobalit pada 1270 C.
Silika mempunyai banyak polimorf sehingga perubahan fasa akan terjadi bila memanaskan
silica, selain itu juga disertai dengan perubahan volume yang cukup berarti. Hal ini akan
menyebabkan masalah jika memanaskan material yang mengandung kwarsa.
Penggunaan refraktori silica penggunaannya terus menurun, hal ini disebabkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi pada teknologi steelmaking dimana membutuhkan
refraktori yang mampu mengatasi temperature yang lebih tinggi. Selain itu juga masalah
kesehatan yang berkaitan dengan handling silica (silikosis) juga turut menyumbang pada
penurunan popularitasnya.
Properti umum dari refraktori silica adalah sebagai berikut:
Masih dapat menanggung beban sampai mendekati titik leburnya.
Hanya sedikit menyusut sampai 1600 C.
o Tahan terhadap korosi leburan Fe dan slag asam
o Insulator yang baik.
o Sensitif terhadap kejut panas pada 600 C.
o Bila terkena uap air dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hancur (crumbling).
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 5
o Debu SiO2 dapat menyebabkan masalah kesehatan (Silikosis).
SPESIFIKASI BATU BATA TAHAN API
Batu Bata Tahan Api atau Bata Tahan Api atau Batu Tahan Api sebagai peredam sekaligus
perambat panas. Biasa digunakan didalam Boiler, Furnace, Incinerator, Cerobong, Tobong,
Kiln, Dryer, Rotary, dll.
SPESIFIKASI:
- Temperatur Kerja Maksimum ( Celcius) :
SK/ TN-30 = 1100;
SK/ TN-32 = 1200;
SK/ TN-33 = 1250;
SK/ TN-34 = 1350;
SK/ TN-36 = 1500
SILICA FIRE BRICK
Batu bata silika merupakan suatu refraktori yang
mengandung paling sedikit 93 persen SiO2. Bahan bakunya merupakan batu yang
berkualitas. Batu bata silika berbagai kelas memiliki penggunaan yang luas dalam tungku
INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014
PengetahuanBahan | 6
pelelehan besi dan baja dan industri kaca. Sebagai tambahan terhadap refraktori jenis multi
dengan titik fusi yang tinggi, sifat penting lainnya adalah ketahanannya yang tinggi terhadap
kejutan panas (spalling) dan kerefraktoriannya. Sifat batu bata silika yang terkemuka adalah
bahwa bahan ini tidak melunak pada beban tinggi sampai titik fusi terdekati. Sifat ini sangat
berlawanan dengan beberapa refraktori lainnya, contohnya bahan silikatalumina, yang
mulai berfusi dan retak pada suhu jauh lebih rendah dari suhu fusinya.Keuntungan lainnya
adalah tahanan flux dan stag, stabilitas volumdan tahanan spalling tinggi.

More Related Content

What's hot

Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimadeputra93
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPrayoga Wibhawa
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasUIN Alauddin Makassar
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alamialihamda
 
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutanBab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutanAndreas Cahyadi
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Winda Sari
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanAgataMelati
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDSofiaNofianti
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimia
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimiaCara menata alat dan bahan di laboratorium kimia
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimiaEKO SUPRIYADI
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 

What's hot (20)

Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutanBab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimia
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimiaCara menata alat dan bahan di laboratorium kimia
Cara menata alat dan bahan di laboratorium kimia
 
EFEK STERIK
EFEK STERIKEFEK STERIK
EFEK STERIK
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 

Similar to REFRACTORY BRICK PROCESS

Similar to REFRACTORY BRICK PROCESS (20)

Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
 
bahan teknik
bahan teknikbahan teknik
bahan teknik
 
TUGAS MT ''KERAMIK''.pptx
TUGAS MT ''KERAMIK''.pptxTUGAS MT ''KERAMIK''.pptx
TUGAS MT ''KERAMIK''.pptx
 
Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptxPower Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
pp pa ate keramik dan kaca .pptx
pp pa ate keramik dan kaca .pptxpp pa ate keramik dan kaca .pptx
pp pa ate keramik dan kaca .pptx
 
Materi gelas (1)
Materi gelas (1)Materi gelas (1)
Materi gelas (1)
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
 
Kimia industri persentasi
Kimia industri persentasiKimia industri persentasi
Kimia industri persentasi
 
Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11
 
Pengolahan keramik 1
Pengolahan keramik 1Pengolahan keramik 1
Pengolahan keramik 1
 
batu Kyanite
batu Kyanitebatu Kyanite
batu Kyanite
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 

Recently uploaded (9)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 

REFRACTORY BRICK PROCESS

  • 1. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 1 PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API Pendahuluan Material refraktori sangat diperlukan untuk banyak industri proses. Material ini melapisi furnace, tundish, ladle dan sebagainya. Material ini juga digunakan sebagai Nozzle, Spout, dan Sliding Gate. Biaya untuk pembelian dan instalasi refraktori adalah faktor yang menentukan dalam biaya proses secara keseluruhan. Kegagalan (failure) material refraktori ketika digunakan dalam suatu proses dapat berarti suatu bencana. Material refraktori diharapkan dapat tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap korosi slag cair, logam cair dan gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan terhadap benturan dan abrasi dengan hanya sedikit perawatan. Banyak orang bekerja di Industri yang menggunakan refraktori tetapi hanya sedikit yang mengerti tentang material ini, sehingga pemborosan biaya tidak dapat dihindari. Refraktori didefinisikan sebagai material konstruksi yang mampu mempertahankan bentuk dan kekuatannya pada temperatur sangat tinggi dibawah beberapa kondisi seperti tegangan mekanik (mechanical stress) dan serangan kimia (chemical attack) dari gas-gas panas, cairan atau leburan dan semi leburan dari gelas, logamatau slag [Hancock, 1988 ]. Dengan kata lain refraktori adalah material yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya yang berguna dalam kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak dengan bahan-bahan yang korosif. Refraktori dibuat dari berbagai jenis material terutama keramik yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina, lempung (clay), magnesia, chromit, silicon karbida dan lain-lain. Refraktori digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi struktur yang berhubungan dengan temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace. Untuk dapat melayani aplikasi yang diminta, refraktori memerlukan sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur yang tinggi, kekuatan yang bagus pada temperatur tinggi, tahan terhadap degradasi, mudah dipasang, dan biaya masuk akal. Material Bahan Baku (Raw Material) Bagian I. 1. Lempung (Clays) Lempung dari berbagai kelompok material terbentuk dari proses pelapukan batuan metamorphosis atau batuan beku. Material ini umumnya sangat halus dengan ukuran partikel kurang dari 2 mikron. Material yang menarik bagi pembuat (manufaktur) refraktori adalah yang mempunyai kandungan alumino-silikat yang tinggi. Kelompok refraktori ini biasanya mempunyai ketahanan yang bagus terhadap slag asam (acid slag). Secara umum property dari kelompok ini yaitu sebagai berikut: o Bagus sebagai material insulator. o Beberapa jenis mempunyai perilaku ekspansi yang kompleks, tetapi kebanyakan hanya mempunyai ekspansi panas yang kecil. o Kekuatan yang sedang pada temperatur tinggi, mengandung fasa gelas yang bertitik lebur rendah. o Ketahanan yang bagus terhadap slag asam(acid slag). o Ketahanan yang bagus terhadap kejut panas (thermal shock) o Tidak mahal dan mudah tersedia.
  • 2. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 2 Lempung adalah campuran dari beberapa mineral lempung, yang biasanya juga mengandung jumlah yang bervariasi dari mineral bukan lempung.  Lempung Cina (China Clay) atau Kaolin adalah jenis lempung yang mempunyai kandungan mineral utama berupa kaolinite. Mineral yang lain seperti kwarsa, feldspar dan mika.  Lempung Bola (Ball clays) terdiri dari mineral utama kaolinite dan illite, dan sering juga mengandung sejulah tertentu bahan-bahan organic. Ukuran butiran dari ball clays biasanya lebih kecil dari pada China clay, selain itu juga mempunyai tingkat plastilitas yang tinggi serta kekuatan yang bagus bila kering. Jumlah illite yang besar di dalam material cenderung menurunkan titik lebur dari ball clays.  Fire clay (lempung api) adalah ball clay dengan kandungan kaolinite yang tinggi dan kandungan illite yang rendah. Sebagai akibatnya, fire clay mempunyai titik lebur yang tinggi untuk jenis lempung, oleh karena itu digunakan untuk aplikasi sebagai refraktori.  Flint clays (lempung batu api) adalah lempung dengan kandungan silica yang tinggi, juga digunakan untuk aplikasi sebagai refraktori.  Bata lempung (Brick clay) mempunyai rentang komposisi yang lebar, tetapi biasanya komposisi utamanya kaolinite atau illite. Selain itu juga mengandung mineral besi yang menghasilkan warna merah ketika dibakar. 2. Alumina Alumina untuk refraktori berasal dari deposit alami dan buatan. Sumber-sumber alami terdiri dari Bauksite dan Diaspore. Sedangkan yang buatan terdiri dari Calcined Alumina, Sintered Alumina, dan Fused Alumina. Bauksit adalah bijih yang mengandung Boehmite (Al2O3.H2O) atau Gibbsite (Al2O3.3H2O) dalam proporsi yang bervariasi. Bauksit juga mengandung oksida besi, alumino-silikat dan titania. Bauksit yang kaya akan oksida besi dan pengotor lain dapat digunkan untuk membuat Calcined Alumina melalui proses Bayer atau untuk membuat logam alumunium. Bauksit yang langsung digunakan unuk membuat refraktori harus memiliki kandungan pengotor yang rendah. Segera setelah ditambang kemudian bauksit dikalsinasi di rotary kiln untuk penyetabilan. Komponen utama adalah corundum (alumina α) dengan sedikit Mullit dan sejumlah kecil fasa glas. Gambar 1. Calcined Alumina
  • 3. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 3 Diaspore adalah monohidrat alumina, membentuk corundum langsung selama pemanasan, sehingga hanya membutuhkan kalsinasi sebelum digunakan sebagai bahan baku refraktori. Calcined alumina dibuat dengan proses Bayer, beberapa grade tersedia dengan property yang sesuai dengan aplikasinya. Sintered Alumina dibuat dengan peletisasi (peletizing) calcined alumina, lalu disinterisasi pada temperature sangat tinggi (> 1800 C) di Rotary Kiln. Sintered pellet kemudian di remuk (crushing) yang akan menghasilkan alumina kualitas sangat tinggi dengan butiran kasar. Kadang-kadang juga disebut tabular alumina karena bentuk kristalnya yang besar menyerupai tablet. Kandungan mineral utama adalah alumina α dengan hanya sejumlah kecil sangat kecil (trace) alumina β (Na2O.11Al2O3). Fused Alumina dibuat dengan cara melebur calcined bauxite atau calcined alumina di electric Arc furnace (EAF). Material yang telah lebur tersebut lalu dicetak menjadi ingot dan kemudian diremuk. Terdapat beberapa jenis fused Alumina, yaitu: o Brown Fused Alumina yang terbuat dari bauksit, selama peleburan pengotor-pengotor dipisahkan sehingga akan diperoleh kandungan alumina sebesar 94-97%, pengotor yang tersisa akan memberikan warna coklat. o White Fused Alumina yang terbuat dari calcined Alumina dan mengandung alumina sebesar > 99%, material ini bersifat sangat refraktori (> 1900 C), densitasnya tinggi dan tangguh, bila warnanya pink maka mengandung oksida Khrom sekitar 2%. Gambar 2. White fused Alumina Fused alumina mempunyai kristalisasi yang hamper sempurna sehingga membuatnya sangat stabil, oleh karena itu mempunyai kekuatan yang sangat bagus pada temperature tinggi dan ketahanan yang prima terhadap abrasi dan korosi. Properti umum yang dimiliki refraktori alumina adlah sebagai berikut: o Kekuatan yang tinggi pada temperatur tinggi. o Sangat keras. o Bersifat Amphoter, ketahanan korosi yang bagus terhadap berbagai variasi slag. o Konduktivitas panasnya lebih tinggi daripada kelompok alumino-silikat. o Kurang tahan terhadap kejut panas. 3. Silika
  • 4. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 4 Silika membentuk sekitar 60% dari lapisan kerak bumi, sehingga bahan baku untuk refraktori silica mudah tersedia. Sumber alaminya adalah kwarsa dan tanah diatomae. Pasir silica adalah bahan baku utama. Pasir dpat berasal dari pantai, lempung pasir, atau dibuat dengan meremuk batu pasir. Sedangkan tanah diatomae atau diatomit mengandung rangka-rangka silica dari alga bersel tunggal yang disebut diatom. Rangka-rangka tersebut tersusun dari silica hidrat dan silica amorf. Setelah dikalsinasi material bersifat sangat porous dan ringan sehingga bagus digunakan sebagi material insulator. Gambar 3. Pasir Silika Fused silica dibuat dengan melebur pasir murni, hampir sama dengan cara membuat fused alumina, dengan sedikit perbedaan yaitu disertai quenching terhadap material. Produknya bersifat amorf dan mempunyai ekspansi panas yang sangat rendah, sehingga volumenya sangat stabil. Akan tetapi material hanya dapat digunakan untuk periode yang panjang pada temperature sampai 1200 C, ketika itu material gelas akan melunak dan membentuk kristobalit pada 1270 C. Silika mempunyai banyak polimorf sehingga perubahan fasa akan terjadi bila memanaskan silica, selain itu juga disertai dengan perubahan volume yang cukup berarti. Hal ini akan menyebabkan masalah jika memanaskan material yang mengandung kwarsa. Penggunaan refraktori silica penggunaannya terus menurun, hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada teknologi steelmaking dimana membutuhkan refraktori yang mampu mengatasi temperature yang lebih tinggi. Selain itu juga masalah kesehatan yang berkaitan dengan handling silica (silikosis) juga turut menyumbang pada penurunan popularitasnya. Properti umum dari refraktori silica adalah sebagai berikut: Masih dapat menanggung beban sampai mendekati titik leburnya. Hanya sedikit menyusut sampai 1600 C. o Tahan terhadap korosi leburan Fe dan slag asam o Insulator yang baik. o Sensitif terhadap kejut panas pada 600 C. o Bila terkena uap air dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hancur (crumbling).
  • 5. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 5 o Debu SiO2 dapat menyebabkan masalah kesehatan (Silikosis). SPESIFIKASI BATU BATA TAHAN API Batu Bata Tahan Api atau Bata Tahan Api atau Batu Tahan Api sebagai peredam sekaligus perambat panas. Biasa digunakan didalam Boiler, Furnace, Incinerator, Cerobong, Tobong, Kiln, Dryer, Rotary, dll. SPESIFIKASI: - Temperatur Kerja Maksimum ( Celcius) : SK/ TN-30 = 1100; SK/ TN-32 = 1200; SK/ TN-33 = 1250; SK/ TN-34 = 1350; SK/ TN-36 = 1500 SILICA FIRE BRICK Batu bata silika merupakan suatu refraktori yang mengandung paling sedikit 93 persen SiO2. Bahan bakunya merupakan batu yang berkualitas. Batu bata silika berbagai kelas memiliki penggunaan yang luas dalam tungku
  • 6. INDAH NUUR HASANAH (201412062) TPHP B 2014 PengetahuanBahan | 6 pelelehan besi dan baja dan industri kaca. Sebagai tambahan terhadap refraktori jenis multi dengan titik fusi yang tinggi, sifat penting lainnya adalah ketahanannya yang tinggi terhadap kejutan panas (spalling) dan kerefraktoriannya. Sifat batu bata silika yang terkemuka adalah bahwa bahan ini tidak melunak pada beban tinggi sampai titik fusi terdekati. Sifat ini sangat berlawanan dengan beberapa refraktori lainnya, contohnya bahan silikatalumina, yang mulai berfusi dan retak pada suhu jauh lebih rendah dari suhu fusinya.Keuntungan lainnya adalah tahanan flux dan stag, stabilitas volumdan tahanan spalling tinggi.