SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009


           PENGARUH ASAM KARBONAT (H2CO3) TERHADAP
            KEKUATAN TUMBUKAN AGREGAT BATU KAPUR

           I. M. Alit K. Salain1, M. Dodiek W. Ardana1, dan W. Tahriri2
      1
          Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.
            2
              Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.
                              E-mail : imaksalain@civil.unud.ac.id



Abstrak : Batu kapur banyak digunakan sebagai bahan urugan dan lapisan pondasi
perkerasan jalan raya, karena batu kapur memiliki daya dukung yang cukup baik.
Namun diketahui bahwa asam karbonat (H2CO3) yang berada di dalam air tanah
dapat melarutkan batu kapur. Hal ini memungkinkan penurunan kekuatan (daya
dukung) pada urugan maupun lapisan pondasi, yang dibuat dari batu kapur yang
berada pada lingkungan yang mengandung asam karbonat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asam karbonat terhadap
kekuatan tumbukan agregat batu kapur (aggregate impact value atau AIV). Nilai
AIV merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam teknik jalan raya untuk
mengetahui kekuatan agregat. Nilai AIV menunjukkan agregat relatif tidak terlalu
kuat terhadap beban tekan yang akan diterima dari beban roda kendaraan maupun
beban pada saat pemadatan. Pengujian kekuatan batu kapur dilakukan setelah
merendam batu kapur di dalam larutan asam karbonat dengan variasi konsentrasi 5,
10, 15, 20 dan 25 ppm. Perendaman untuk masing-masing konsentrasi
dilaksanakan selama 10, 15, 20, 25 dan 30 hari. Adapun rancangan dasar yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial, yang mempelajari faktor-
faktor sebagai berikut: variasi konsentrasi asam karbonat dan variasi umur
perendaman. Kemudian hasilnya dianalisa dengan analisa Sidik Ragam, uji Beda
Nyata Terkecil dan Diagram Pencar.

Dari hasil analisa diperoleh bahwa variasi konsentrasi dari 5 sampai dengan 25
ppm tidak berpengaruh nyata terhadap kekuatan tumbukan agregat batu kapur,
namun umur perendaman berpengaruh nyata. Tidak terdapat interaksi antara variasi
konsentrasi larutan asam karbonat dengan variasi umur perendaman.

Kata kunci: batu kapur, asam karbonat, aggregate impact value

              THE EFFECT OF CARBONATE ACID (H2CO3)
          ON COLLISION STRENGTH OF CHALK AGREGGATE

Abstract : Chalk or limestone is frequently used for backfill materials and for
stabilizing foundation layers of highway because of it’s good support in bearing
capacity. However it is known that carbonate acid (H2CO3), which is soluble in the
ground water, can dissolve chalks or limestone chemically. The natural acid
environment is able to decrease the strength (support capability) of backfill and
foundation layer.

This study is conducted to determine the effect of carbonate acid on aggregate
collision strength value of limestone (aggregate impact value or AIV). The AIV
value is one of the indicators used in measuring the strength of aggregate. The AIV
indicates that the aggregate was not too strong to receive loads from the burden of
vehicle’s wheel or other load while it is being compacted. The tests on limestone
strength were conducted after soaking the limestone into carbonate acid solution in
a series of acid concentration as follows: 5, 10, 15, 20, and 25 parts per million.



                                                                                         108
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009


      The soaking process of each solution was carried out for 10, 15, 20, 25, and 30
      days long. The basic design used was a Factorial Complete Random Design, which
      studied matters such as the variation of carbonate acid concentration and the
      variation of soaking time. Then the test results was analyzed using a Style
      Investigation Analysis, Least Significant Different test and Disperse Diagram

      The test results show that the variation of concentration from 5 to 25 parts per
      million does not significantly affect the strength of limestone aggregate impact, but
      the time soaking has a real effect. There is an interaction between the variations of
      carbonate acid concentration solution with the time of soaking.

      Keyword: limestone, carbonate acid, aggregate impact value

PENDAHULUAN                                       yang digunakan pada lingkungan tersebut.
                                                  Proses pelarutan batu kapur dapat dilihat
Latar Belakang                                    melalui persamaan reaksi berikut ini:
    Batu kapur sebagai bahan stabilisasi
(stabilizing agent) tanah dasar telah lama        CaCO3 (s) + H2CO3 (aq)→ H2(CO3)2 (aq)
digunakan untuk pembuatan jalan raya
seperti: di Roma, Yunani, India, Cina                 Berdasarkan permasalahan di atas, ma-
[Oglesby dan Hicks,1996]. Selain sebagai          ka dilakukan penelitian tentang pengaruh
bahan stabilisasi tanah, batu kapur dapat         asam karbonat terhadap kekuatan batu ka-
juga digunakan sebagai bahan pondasi,             pur dengan parameter kekuatan tumbukan
urugan, dan bahan campuran dalam pem-             (Aggregate Impact Value/AIV) agregat
buatan semen Portland. Penggunaan batu            batu kapur.
kapur sebagai urugan disebabkan karena
batu kapur memiliki daya dukung yang              TINJAUAN PUSTAKA
cukup baik. Di Bali, batu kapur digunakan
sebagai lapisan pondasi bawah pada kons-          Batu Kapur – Limestone
truksi jalan raya, tanah urugan untuk                 Di Indonesia terdapat beberapa batuan
membangun rumah, dan tembok. Kemu-                yang mengandung senyawa karbonat, an-
dahan untuk mendapatkan batu kapur dan            tara lain: batu kapur, batu kapur kerang
harganya yang relative murah dibanding-           dan batu kapur magnesia. Batu kapur me-
kan dengan agregat batu pecah menyebab-           rupakan salah satu bahan galian industri
kan semakin sering penggunaan batu ka-            yang potensinya sangat besar dengan ca-
pur di Bali.                                      dangan diperkirakan lebih dari 28 milyar
    Penggunaan batu kapur untuk keperlu-          ton yang tersebar di seluruh daerah di
an struktur harus mempertimbangkan per-           Indonesia [NI-7,1979]. Menurut Data dan
syaratan teknis seperti: daya dukung, ke-         Informasi Pertambangan Propinsi Bali Ta-
awetan, dan keausan. Menurut Modul                hun 2001, Propinsi Bali sendiri memiliki
Praktikum Bahan Perkerasan Jalan Raya,            potensi batu kapur dan masih tersisa
tes kekuatan tumbukan merupakan salah             sekitar 11.220.945.960 m3 dengan luas
satu tes yang dapat memberi petunjuk ten-         areal 25.559 Ha (Badung, Klungkung, Bu-
tang kekuatan relative suatu agregat terha-       leleng, Jembrana) pada akhir tahun 2000.
dap beban tekan yang akan digunakan un-           Produksi batu kapur di Bali sebagian besar
tuk konstruksi jalan raya. Di sisi lain, laru-    dipergunakan untuk bahan bangunan, bia-
tan asam karbonat (H2CO3) dapat melarut-          sanya digunakan untuk pondasi gedung
kan batu kapur atau CaCO3 [Brady, 1998].          maupun jalan raya.
Larutan asam karbonat bisa terdapat di da-            Batu kapur merupakan jenis batuan
lam air tanah, sehingga memungkinkan              sedimen (sedimentary rock) yang mengan-
dapat menurunkan kekuatan batu kapur              dung senyawa karbonat atau organik. Pada


109
Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri


umumnya batu kapur yang banyak terda-                    hujan juga mengandung CO2 dari udara
pat adalah batu kapur yang mengandung                    maupun dari hasil pembentukan zat-zat
kalsit. Batu kapur memiliki warna putih,                 organik di permukaan tanah [Riyan-
putih kekuningan, abu-abu hingga hitam.                  to,1993]. Setiap tetes air hujan mengan-
Pembentukan warna ini tergantung dari                    dung 0,6 ppm karbondioksida yang terda-
campuran yang ada dalam batu kapur ter-                  pat di udara [Sastrawijaya, 2000]. Gas
sebut, misalnya: lempung, kwarts, oksida                 CO2 dapat juga diperoleh dari sisa-sisa
besi, mangan dan unsur organik. Batu ka-                 pembakaran di rumah tangga, mesin-
pur dapat terbentuk dari sisa-sisa kerang                mesin industri ataupun mesin-mesin ken-
di laut maupun dari proses presipitasi ki-               daraan bermotor yang lepas ke udara [Su-
mia. Berat jenis dari batu kapur berkisar                rakitti, 1989]. Meningkatnya gas kar-
2,6-2,8 dalam keadaan murni dengan ben-                  bondioksida dapat menyebabkan semakin
tuk kristal kalsit (CaCO3), sedangkan be-                tingginya konsentrasi asam karbonat yang
rat volumenya berkisar 1,7-2,6 gr/cm3. Je-               terbentuk dan mempercepat proses pelaru-
nis batuan karbonat dapat di bagi menjadi                tan batu kapur.
2 bagian utama, yaitu: batu kapur (lime-
stone) dan dolomit (dolostone). Suatu ba-                Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap
tuan disebut batu kapur apabila mengan-                  Tumbukan
dung kalsit (CaCO3) ≥ 90 % dan disebut                       Banyak metode yang telah dikem-
dolomit apabila mengandung dolomit                       bangkan untuk menguji kekuatan batuan
(CaMgCO3) ≥ 90 % [Boggs, 1987].                          terhadap beban, khususnya beban lalu lin-
    Di beberapa daerah endapan batu ka-                  tas. Salah satunya dengan melakukan si-
pur, seringkali ditemukan gua dan sungai                 mulasi pemberian beban terhadap suatu
di bawah tanah.Hal ini terjadi sebagai aki-              sampel agregat. Salah satu beban yang da-
bat reaksi air tanah dengan karbondioksi-                pat dipakai adalah beban tumbukan (im-
da (CO2) yang membentuk asam karbonat                    pact). Prinsipnya adalah sampel agregat
(H2CO3) yang dapat melarutkan batu ka-                   ditumbuk dengan alat khusus selama be-
pur yang dilaluinya. Pembentukan asam                    berapa waktu. Agregat yang hancur kemu-
karbonat ini dapat dinyatakan dengan per-                dian ditimbang dan dibandingkan dengan
samaan reaksi sebagai berikut:                           berat sampel awal. Perbandingan ini me-
                                                         rupakan nilai dari Aggregate Impact Value
CO2 ( g ) + H2O ( l )  H2CO3 ( aq )
                      →                                 (AIV).
                                                             Di lapangan beban tumbukan didapat
   Sedangkan proses pelarutan batu ka-                   dari proses pemadatan jalan dan terakhir
pur oleh asam karbonat dapat dinyatakan                  beban tumbukan di dapat dari beban lalu-
dengan persamaan reaksi sebagai berikut:                 lintas. Dengan demikian pengujian kekua-
                                                         tan agregat terhadap tumbukan penting di-
CaCO3 ( s ) + H2CO3 ( aq ) 
                           → Ca ( HCO3 )2 ( aq )        lakukan sebagai analisis perencanaan tebal
                                                         perkerasan jalan. Pemeriksaan ini pada da-
                                                         sarnya mengukur kekuatan relatif agregat
    Reaksi kimia dapat berjalan dengan
                                                         terhadap beban tekan yang dinyatakan de-
cepat atau lambat tergantung dari faktor-
                                                         ngan rumus:
faktor yang mempengaruhinya, faktor–
faktor yang mempengaruhi kecepatan (la-
                                                                  B
ju) reaksi adalah : sifat dasar pereaksi,                AIV =      x100% …………………….. (1)
temperatur, adanya katalis dan konsentrasi                        A
[Keenan, Kleinfelter and Wood].
    Air tanah biasanya mengandung kar-                   di mana:
bondioksida bebas kurang dari 10 ppm                     AIV : Aggregate Impact Value (%)
(part per million atau milligram per liter)              A      : berat awal sampel (gram)
[Sastrawijaya, 2000]. Selain air tanah, air


                                                                                                           110
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009


B       : berat sampel lolos saringan 2,36     yang berukuran 14 mm dan 10 mm. Benda
          mm (gram).                           uji adalah agregat yang lolos saringan 14
    Nilai AIV yang besar menunjukkan           mm dan tertahan 10 mm sebanyak ± 1000
bahwa jumlah agregat yang hancur cukup         gram. Agregat yang terdapat pada fraksi
besar. Hal ini berarti bahwa sampel terse-     tersebut dioven selama ± 4 jam dengan
but relatif tidak terlalu kuat terhadap be-    suhu (110 ± 5)o C. Setelah dioven agregat
ban tekan. Batas toleransi nilai AIV yang      didinginkan, kemudian ditumbuk dengan
diperkenankan untuk batuan adalah sebe-        Aggregate Impact Value Machine seba-
sar 30 %.                                      nyak 15 kali tumbukan. Kemudian agregat
                                               diayak pada saringan 2,36 mm selama 1
MATERI DAN METODE                              menit, agregat yang lolos dan tertahan pa-
                                               da saringan ditimbang.
      Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari batu kapur beru-   HASIL DAN PEMBAHASAN
pa agregat limestone dan larutan asam
karbonat. Larutan asam karbonat dipero-            Hasil pengujian kekuatan tumbukan
leh dari P.T Polari Limunisa Indonesia,        yang dilakukan di laboratorium dianalisa
sedangkan batu kapur diperoleh dari pe-        dengan menggunakan Rancangan Acak
nambangan batu kapur di daerah Garuda          Lengkap Faktoril, Uji Beda Nyata dan di-
Wisnu Kencana,Ungasan-Bukit Jimbaran,          lanjutkan dengan Digram Pencar. Hasil
Bali. Pengambilan batu kapur untuk pene-       pengujian kekuatan tumbukan ditunjukan
litian dilakukan pada lokasi yang sama.        pada Tabel 1
Sebelum dilakukan proses perendaman                Dari hasil analisa ketiga metode terse-
agregat batu kapur dicampur terlebih da-       but menunjukkan bahwa konsentrasi asam
hulu. Selain menjaga keseragaman warna,        karbonat dari 5 sampai dengan 25 ppm ti-
batu kapur diambil pada pagi hari dengan       dak berpengaruh terhadap nilai AIV, teta-
tujuan untuk mengurangi proses pengua-         pi umur perendaman dari 10 sampai de-
pan yang disebabkan oleh sinar matahari.       ngan 30 hari menunjukkan adanya penga-
Pengambilan batu kapur dilakukan dengan        ruh. Sedangkan kedua perlakuan berinte-
cara peledakan, kemudian dipecah dengan        raksi. Pada konsentrasi 5 dan 25 ppm terli-
menggunakan tenaga manusia untuk men-          hat nilai AIV yang berfluktuasi. Tidak ter-
dapatkan ukuran butir antara 5 mm sampai       dapat pengaruh konsentrasi kemungkinan
dengan 20 mm tanpa meninjau gradasi            disebabkan oleh waktu pengamatan yang
agregat tersebut. Selanjutnya agregat ter-     tidak cukup untuk mengamati proses reak-
sebut direndam dengan larutan asam kar-        si kimia yang terjadi secara menyeluruh.
bonat sebanyak 3000 mL dalam ember             Adanya pengaruh umur perendaman ter-
plastik dan berat batu kapur sebanyak          hadap nilai AIV kemungkinan disebabkan
2000 gram.                                     oleh pelarutan batu kapur yang berjalan
Variasi yang dilakukan terhadap benda uji      seiring dengan umur perendaman. Se-
adalah sebagai berikut:                        dangkan nilai AIV yang berfluktuasi ke-
• Variasi konsentrasi larutan asam karbo-      mungkinan disebabkan oleh benda uji
   nat dari 5 sampai dengan 25 ppm de-         yang digunakan kurang homogen dan efek
   ngan interval 5 ppm                         peledakan pada saat pengambilan.
• Variasi umur perendaman dari 10 sam-
   pai dengan 30 hari dengan interval 5 ha-
   ri.
Batu kapur yang telah direndam dengan
larutan asam karbonat dan umur peren-
daman tertentu dikeringudarakan selama ±
48 jam. Kemudian diayak pada saringan


111
Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri


Tabel 1. Hasil Pengujian Kekuatan Tumbukan dalam Persen

         a. Umur Perendaman 10 - 15 hari
                         Umur                                         Konsentrasi H2CO3 (ppm)
                      Perendaman            N
                         (hari)                         5             10        15         20       25
                                            1         21,106      25,754      22,846     23,088    23,124
                           10               2         20,259      24,334      22,658     23,475    24,465
                                            3         24,179      19,172      22,551     21,685    22,091
                            Sub total                 65,544      69,260      68,055     68,248    69,680
                        Rata-rata ulangan             21,848      23,087      22,685     22,749    23,227
                                            1         25,465      22,828      22,745     23,076    22,438
                           15               2         24,905      24,398      22,092     23,178    22,624
                                            3         25,005      21,774      23,821     22,446    21,620
                            Sub total                 75,375      69,000      68,658     68,700    66,682
                        Rata-rata ulangan             25,125      23,000      22,886     22,900    22,227


         b. Umur Perendaman 20 - 30 hari

                        Umur                                    Konsentrasi H2CO3 (ppm)
                     Perendaman         N
                        (hari)                    5              10          15          20         25
                                        1       24,168         23,549      24,518      24,996     25,687
                          20            2       23,669         23,488      21,723      21,978     25,620
                                        3       24,847         22,498      23,265      22,644     23,225
                          Sub total             72,684         46,047      69,506      69,618     74,532
                     Rata-rata ulangan          24,228         23,178      23,169      23,206     24,844
                                        1       25,872         23,512      23,299      24,860     25,025
                          25            2       25,911         22,888      23,804      24,118     24,081
                                        3       24,911         24,480      24,728      23,176     23,030
                          Sub total             76,694         70,880      71,831      72,154     72,136
                     Rata-rata ulangan          25,565         23,627      23,944      24,051     24,045
                                        1       25,610         25,412      24,854      25,340     21,444
                          30            2       25,473         26,655      24,682      24,192     23,408
                                        3       24,665         24,319      25,122      25,298     24,336
                          Sub total             75,748         76,386      74,658      74,830     69,188
                     Rata-rata ulangan          25,249         25,462      24,886      24,943     23,063
                            Total               366,045        331,573     352,708     353,550    352,218




                                                                                                            112
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009


Berikut pada Gambar 1. dapat dilihat Diagram Pencar Hubungan Antara Konsentrasi
Asam Karbonat (H2CO3) dengan Nilai AIV.


                  26,000
                                                                     10 Hari
                                                                     15 Hari
                                                                     20 Hari
                  24,000
                                                                     25 Hari
        AIV (%)




                                                                     30 Hari

                  22,000



                  20,000
                           5    10        15        20        25
                               Konsentrasi H2CO 3 (ppm)


  Gambar 1. Diagram Pencar Hubungan antara Konsentrasi H2CO3
                    dengan Konsentrasi AIV

SIMPULAN DAN SARAN                                 2. Menjaga suhu dan tekanan yang kons-
                                                      tan dalam proses perendaman batu ka-
Simpulan                                              pur
    Berdasarkan hasil penelitian yang te-          3. Kekuatan ditentukan dengan parame-
lah dilakukan, maka dapat diambil kesim-              ter tes kuat tekan.
pulan sebagai berikut:
1. Variasi konsentrasi asam karbonat dari          UCAPAN TERIMA KASIH
    5 sampai dengan 25 ppm berpengaruh
    berbeda tidak nyata terhadap nilai AIV             Ucapan terima kasih kepada Pimpinan
    agregat batu kapur.                            Jurusan Teknik Sipil dan teknisi Laborato-
2. Variasi umur perendaman berpengaruh             rium Jalan, Fakultas Teknik, Universitas
    sangat nyata terhadap nilai AIV agre-          Udayana yang telah menyediakan perala-
    gat batu kapur.                                tan untuk melaksanakan penelitian serta
3. Interaksi antara variasi konsentrasi            semua pihak yang telah banyak membantu
    larutan asam karbonat dan variasi u-           hingga selesainya penelitian ini.
    mur perendaman memiliki pengaruh
    berbeda tidak nyata terhadap nilai AIV         DAFTAR PUSTAKA
    agregat batu kapur.
4. Nilai AIV yang berfluktuasi pada                Bowles, J.E., 1993, Sifat-Sifat Fisis dan
    konsentrasi 5 dan 25 ppm kemungki-                Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah),
    nan dapat disebabkan benda uji yang               Erlangga, Jakarta.
    kurang homogen.                                Brady, J.E, 1998, Kimia Universitas Asas
                                                      & Struktur Jilid I (Terjemahan), Bina-
Saran                                                 rupa Aksara, Jakarta.
    Untuk pengembangan penelitian lebih            Das, B.M, 1995, Mekanika Tanah
lanjut disarankan:                                    (Prinsip – Prinsip Rekayasa Geotek-
1. Menguji batu kapur dengan konsentra-               nis), Erlangga, Jakarta.
    si asam karbonat yang lebih tinggi dan
    umur perendaman yang lebih lama

113
Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri


Fakultas Teknik Universitas Udayana,                     Pitts, J, 1984, A Manual of Geology for
   2000, Modul Praktikum Bahan Per-                          Civil Engineers, Nanyang Technolo-
   kerasan Jalan Raya, Fakultas Teknik                       gical Institute, Singapore.
   Universitas Udayana, Bali.                            Riyanto, A, 1993, Batu Gamping, Direk-
Gaspersz, V, 1995, Teknik Analisis Dalam                     torat Jenderal Pertambangan Umum
   Penelitian Percobaan, Tarsito, Ban-                       Pusat Penelitian Dan Pengembangan
   dung.                                                     Teknologi Mineral, Jakarta.
Gomez, A.K, 1995, Prosedur Statistik                     Tanaya, N, 1986, Perancangan Percoba-
   Untuk Penelitian Pertanian , Universi-                    an I dan II, Diktat Kuliah, Labora-
   tas Indonesia, Jakarta.                                   torium Statistika Fakultas Pertanian,
Hanafiah, A. K, 2001, Rancangan                              Universitas Udayana, Bali.
   Percobaan, Raja Grafindo Persada, Ja-                 Verhoef, P.N.W, 1992, Geologi Untuk
   karta.                                                    Teknik Sipil, Erlangga, Jakarta.
Munir, M, 1996, Geologi & Mineralogi                     Waltham, A.C, 1994, Foundations of
   Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta.                             Engineering Geology, Civil Enginee-
Oglesby, C. H. and R. G. Hicks, 1996,                        ring Departement, Nottingham Trent
   Teknik Jalan Raya Jilid 2 (Terjema-                       University, Oxford.
   han), Erlangga, Jakarta.




                                                                                                           114

More Related Content

Similar to Pengaruh kadar h2 co3

stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
yusmanaydin2
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
Nety Chan
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
UDIN MUHRUDIN
 
Proposal skripsi annike
Proposal skripsi annikeProposal skripsi annike
Proposal skripsi annike
al azhar
 

Similar to Pengaruh kadar h2 co3 (20)

review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptxreview Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
review Strength properties of Fly ash and GGBS based.pptx
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
 
Batako_dari_limbah_batubara.pptx
Batako_dari_limbah_batubara.pptxBatako_dari_limbah_batubara.pptx
Batako_dari_limbah_batubara.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Batu kapur
Batu kapurBatu kapur
Batu kapur
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
Kadar aspal
Kadar aspalKadar aspal
Kadar aspal
 
Kadar aspal
Kadar aspalKadar aspal
Kadar aspal
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
 
Teknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapurTeknik Industri proses kimia semen dan kapur
Teknik Industri proses kimia semen dan kapur
 
KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIKA SEMEN POZOLAN KAPUR YANG DIPERKAYA SILIKA ABU...
KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIKA SEMEN POZOLAN KAPUR  YANG DIPERKAYA SILIKA ABU...KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIKA SEMEN POZOLAN KAPUR  YANG DIPERKAYA SILIKA ABU...
KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIKA SEMEN POZOLAN KAPUR YANG DIPERKAYA SILIKA ABU...
 
Batubara
BatubaraBatubara
Batubara
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
 
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxPresentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Proposal skripsi annike
Proposal skripsi annikeProposal skripsi annike
Proposal skripsi annike
 

Pengaruh kadar h2 co3

  • 1. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009 PENGARUH ASAM KARBONAT (H2CO3) TERHADAP KEKUATAN TUMBUKAN AGREGAT BATU KAPUR I. M. Alit K. Salain1, M. Dodiek W. Ardana1, dan W. Tahriri2 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar. 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar. E-mail : imaksalain@civil.unud.ac.id Abstrak : Batu kapur banyak digunakan sebagai bahan urugan dan lapisan pondasi perkerasan jalan raya, karena batu kapur memiliki daya dukung yang cukup baik. Namun diketahui bahwa asam karbonat (H2CO3) yang berada di dalam air tanah dapat melarutkan batu kapur. Hal ini memungkinkan penurunan kekuatan (daya dukung) pada urugan maupun lapisan pondasi, yang dibuat dari batu kapur yang berada pada lingkungan yang mengandung asam karbonat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asam karbonat terhadap kekuatan tumbukan agregat batu kapur (aggregate impact value atau AIV). Nilai AIV merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam teknik jalan raya untuk mengetahui kekuatan agregat. Nilai AIV menunjukkan agregat relatif tidak terlalu kuat terhadap beban tekan yang akan diterima dari beban roda kendaraan maupun beban pada saat pemadatan. Pengujian kekuatan batu kapur dilakukan setelah merendam batu kapur di dalam larutan asam karbonat dengan variasi konsentrasi 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm. Perendaman untuk masing-masing konsentrasi dilaksanakan selama 10, 15, 20, 25 dan 30 hari. Adapun rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial, yang mempelajari faktor- faktor sebagai berikut: variasi konsentrasi asam karbonat dan variasi umur perendaman. Kemudian hasilnya dianalisa dengan analisa Sidik Ragam, uji Beda Nyata Terkecil dan Diagram Pencar. Dari hasil analisa diperoleh bahwa variasi konsentrasi dari 5 sampai dengan 25 ppm tidak berpengaruh nyata terhadap kekuatan tumbukan agregat batu kapur, namun umur perendaman berpengaruh nyata. Tidak terdapat interaksi antara variasi konsentrasi larutan asam karbonat dengan variasi umur perendaman. Kata kunci: batu kapur, asam karbonat, aggregate impact value THE EFFECT OF CARBONATE ACID (H2CO3) ON COLLISION STRENGTH OF CHALK AGREGGATE Abstract : Chalk or limestone is frequently used for backfill materials and for stabilizing foundation layers of highway because of it’s good support in bearing capacity. However it is known that carbonate acid (H2CO3), which is soluble in the ground water, can dissolve chalks or limestone chemically. The natural acid environment is able to decrease the strength (support capability) of backfill and foundation layer. This study is conducted to determine the effect of carbonate acid on aggregate collision strength value of limestone (aggregate impact value or AIV). The AIV value is one of the indicators used in measuring the strength of aggregate. The AIV indicates that the aggregate was not too strong to receive loads from the burden of vehicle’s wheel or other load while it is being compacted. The tests on limestone strength were conducted after soaking the limestone into carbonate acid solution in a series of acid concentration as follows: 5, 10, 15, 20, and 25 parts per million. 108
  • 2. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009 The soaking process of each solution was carried out for 10, 15, 20, 25, and 30 days long. The basic design used was a Factorial Complete Random Design, which studied matters such as the variation of carbonate acid concentration and the variation of soaking time. Then the test results was analyzed using a Style Investigation Analysis, Least Significant Different test and Disperse Diagram The test results show that the variation of concentration from 5 to 25 parts per million does not significantly affect the strength of limestone aggregate impact, but the time soaking has a real effect. There is an interaction between the variations of carbonate acid concentration solution with the time of soaking. Keyword: limestone, carbonate acid, aggregate impact value PENDAHULUAN yang digunakan pada lingkungan tersebut. Proses pelarutan batu kapur dapat dilihat Latar Belakang melalui persamaan reaksi berikut ini: Batu kapur sebagai bahan stabilisasi (stabilizing agent) tanah dasar telah lama CaCO3 (s) + H2CO3 (aq)→ H2(CO3)2 (aq) digunakan untuk pembuatan jalan raya seperti: di Roma, Yunani, India, Cina Berdasarkan permasalahan di atas, ma- [Oglesby dan Hicks,1996]. Selain sebagai ka dilakukan penelitian tentang pengaruh bahan stabilisasi tanah, batu kapur dapat asam karbonat terhadap kekuatan batu ka- juga digunakan sebagai bahan pondasi, pur dengan parameter kekuatan tumbukan urugan, dan bahan campuran dalam pem- (Aggregate Impact Value/AIV) agregat buatan semen Portland. Penggunaan batu batu kapur. kapur sebagai urugan disebabkan karena batu kapur memiliki daya dukung yang TINJAUAN PUSTAKA cukup baik. Di Bali, batu kapur digunakan sebagai lapisan pondasi bawah pada kons- Batu Kapur – Limestone truksi jalan raya, tanah urugan untuk Di Indonesia terdapat beberapa batuan membangun rumah, dan tembok. Kemu- yang mengandung senyawa karbonat, an- dahan untuk mendapatkan batu kapur dan tara lain: batu kapur, batu kapur kerang harganya yang relative murah dibanding- dan batu kapur magnesia. Batu kapur me- kan dengan agregat batu pecah menyebab- rupakan salah satu bahan galian industri kan semakin sering penggunaan batu ka- yang potensinya sangat besar dengan ca- pur di Bali. dangan diperkirakan lebih dari 28 milyar Penggunaan batu kapur untuk keperlu- ton yang tersebar di seluruh daerah di an struktur harus mempertimbangkan per- Indonesia [NI-7,1979]. Menurut Data dan syaratan teknis seperti: daya dukung, ke- Informasi Pertambangan Propinsi Bali Ta- awetan, dan keausan. Menurut Modul hun 2001, Propinsi Bali sendiri memiliki Praktikum Bahan Perkerasan Jalan Raya, potensi batu kapur dan masih tersisa tes kekuatan tumbukan merupakan salah sekitar 11.220.945.960 m3 dengan luas satu tes yang dapat memberi petunjuk ten- areal 25.559 Ha (Badung, Klungkung, Bu- tang kekuatan relative suatu agregat terha- leleng, Jembrana) pada akhir tahun 2000. dap beban tekan yang akan digunakan un- Produksi batu kapur di Bali sebagian besar tuk konstruksi jalan raya. Di sisi lain, laru- dipergunakan untuk bahan bangunan, bia- tan asam karbonat (H2CO3) dapat melarut- sanya digunakan untuk pondasi gedung kan batu kapur atau CaCO3 [Brady, 1998]. maupun jalan raya. Larutan asam karbonat bisa terdapat di da- Batu kapur merupakan jenis batuan lam air tanah, sehingga memungkinkan sedimen (sedimentary rock) yang mengan- dapat menurunkan kekuatan batu kapur dung senyawa karbonat atau organik. Pada 109
  • 3. Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri umumnya batu kapur yang banyak terda- hujan juga mengandung CO2 dari udara pat adalah batu kapur yang mengandung maupun dari hasil pembentukan zat-zat kalsit. Batu kapur memiliki warna putih, organik di permukaan tanah [Riyan- putih kekuningan, abu-abu hingga hitam. to,1993]. Setiap tetes air hujan mengan- Pembentukan warna ini tergantung dari dung 0,6 ppm karbondioksida yang terda- campuran yang ada dalam batu kapur ter- pat di udara [Sastrawijaya, 2000]. Gas sebut, misalnya: lempung, kwarts, oksida CO2 dapat juga diperoleh dari sisa-sisa besi, mangan dan unsur organik. Batu ka- pembakaran di rumah tangga, mesin- pur dapat terbentuk dari sisa-sisa kerang mesin industri ataupun mesin-mesin ken- di laut maupun dari proses presipitasi ki- daraan bermotor yang lepas ke udara [Su- mia. Berat jenis dari batu kapur berkisar rakitti, 1989]. Meningkatnya gas kar- 2,6-2,8 dalam keadaan murni dengan ben- bondioksida dapat menyebabkan semakin tuk kristal kalsit (CaCO3), sedangkan be- tingginya konsentrasi asam karbonat yang rat volumenya berkisar 1,7-2,6 gr/cm3. Je- terbentuk dan mempercepat proses pelaru- nis batuan karbonat dapat di bagi menjadi tan batu kapur. 2 bagian utama, yaitu: batu kapur (lime- stone) dan dolomit (dolostone). Suatu ba- Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap tuan disebut batu kapur apabila mengan- Tumbukan dung kalsit (CaCO3) ≥ 90 % dan disebut Banyak metode yang telah dikem- dolomit apabila mengandung dolomit bangkan untuk menguji kekuatan batuan (CaMgCO3) ≥ 90 % [Boggs, 1987]. terhadap beban, khususnya beban lalu lin- Di beberapa daerah endapan batu ka- tas. Salah satunya dengan melakukan si- pur, seringkali ditemukan gua dan sungai mulasi pemberian beban terhadap suatu di bawah tanah.Hal ini terjadi sebagai aki- sampel agregat. Salah satu beban yang da- bat reaksi air tanah dengan karbondioksi- pat dipakai adalah beban tumbukan (im- da (CO2) yang membentuk asam karbonat pact). Prinsipnya adalah sampel agregat (H2CO3) yang dapat melarutkan batu ka- ditumbuk dengan alat khusus selama be- pur yang dilaluinya. Pembentukan asam berapa waktu. Agregat yang hancur kemu- karbonat ini dapat dinyatakan dengan per- dian ditimbang dan dibandingkan dengan samaan reaksi sebagai berikut: berat sampel awal. Perbandingan ini me- rupakan nilai dari Aggregate Impact Value CO2 ( g ) + H2O ( l )  H2CO3 ( aq ) → (AIV). Di lapangan beban tumbukan didapat Sedangkan proses pelarutan batu ka- dari proses pemadatan jalan dan terakhir pur oleh asam karbonat dapat dinyatakan beban tumbukan di dapat dari beban lalu- dengan persamaan reaksi sebagai berikut: lintas. Dengan demikian pengujian kekua- tan agregat terhadap tumbukan penting di- CaCO3 ( s ) + H2CO3 ( aq )  → Ca ( HCO3 )2 ( aq ) lakukan sebagai analisis perencanaan tebal perkerasan jalan. Pemeriksaan ini pada da- sarnya mengukur kekuatan relatif agregat Reaksi kimia dapat berjalan dengan terhadap beban tekan yang dinyatakan de- cepat atau lambat tergantung dari faktor- ngan rumus: faktor yang mempengaruhinya, faktor– faktor yang mempengaruhi kecepatan (la- B ju) reaksi adalah : sifat dasar pereaksi, AIV = x100% …………………….. (1) temperatur, adanya katalis dan konsentrasi A [Keenan, Kleinfelter and Wood]. Air tanah biasanya mengandung kar- di mana: bondioksida bebas kurang dari 10 ppm AIV : Aggregate Impact Value (%) (part per million atau milligram per liter) A : berat awal sampel (gram) [Sastrawijaya, 2000]. Selain air tanah, air 110
  • 4. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009 B : berat sampel lolos saringan 2,36 yang berukuran 14 mm dan 10 mm. Benda mm (gram). uji adalah agregat yang lolos saringan 14 Nilai AIV yang besar menunjukkan mm dan tertahan 10 mm sebanyak ± 1000 bahwa jumlah agregat yang hancur cukup gram. Agregat yang terdapat pada fraksi besar. Hal ini berarti bahwa sampel terse- tersebut dioven selama ± 4 jam dengan but relatif tidak terlalu kuat terhadap be- suhu (110 ± 5)o C. Setelah dioven agregat ban tekan. Batas toleransi nilai AIV yang didinginkan, kemudian ditumbuk dengan diperkenankan untuk batuan adalah sebe- Aggregate Impact Value Machine seba- sar 30 %. nyak 15 kali tumbukan. Kemudian agregat diayak pada saringan 2,36 mm selama 1 MATERI DAN METODE menit, agregat yang lolos dan tertahan pa- da saringan ditimbang. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari batu kapur beru- HASIL DAN PEMBAHASAN pa agregat limestone dan larutan asam karbonat. Larutan asam karbonat dipero- Hasil pengujian kekuatan tumbukan leh dari P.T Polari Limunisa Indonesia, yang dilakukan di laboratorium dianalisa sedangkan batu kapur diperoleh dari pe- dengan menggunakan Rancangan Acak nambangan batu kapur di daerah Garuda Lengkap Faktoril, Uji Beda Nyata dan di- Wisnu Kencana,Ungasan-Bukit Jimbaran, lanjutkan dengan Digram Pencar. Hasil Bali. Pengambilan batu kapur untuk pene- pengujian kekuatan tumbukan ditunjukan litian dilakukan pada lokasi yang sama. pada Tabel 1 Sebelum dilakukan proses perendaman Dari hasil analisa ketiga metode terse- agregat batu kapur dicampur terlebih da- but menunjukkan bahwa konsentrasi asam hulu. Selain menjaga keseragaman warna, karbonat dari 5 sampai dengan 25 ppm ti- batu kapur diambil pada pagi hari dengan dak berpengaruh terhadap nilai AIV, teta- tujuan untuk mengurangi proses pengua- pi umur perendaman dari 10 sampai de- pan yang disebabkan oleh sinar matahari. ngan 30 hari menunjukkan adanya penga- Pengambilan batu kapur dilakukan dengan ruh. Sedangkan kedua perlakuan berinte- cara peledakan, kemudian dipecah dengan raksi. Pada konsentrasi 5 dan 25 ppm terli- menggunakan tenaga manusia untuk men- hat nilai AIV yang berfluktuasi. Tidak ter- dapatkan ukuran butir antara 5 mm sampai dapat pengaruh konsentrasi kemungkinan dengan 20 mm tanpa meninjau gradasi disebabkan oleh waktu pengamatan yang agregat tersebut. Selanjutnya agregat ter- tidak cukup untuk mengamati proses reak- sebut direndam dengan larutan asam kar- si kimia yang terjadi secara menyeluruh. bonat sebanyak 3000 mL dalam ember Adanya pengaruh umur perendaman ter- plastik dan berat batu kapur sebanyak hadap nilai AIV kemungkinan disebabkan 2000 gram. oleh pelarutan batu kapur yang berjalan Variasi yang dilakukan terhadap benda uji seiring dengan umur perendaman. Se- adalah sebagai berikut: dangkan nilai AIV yang berfluktuasi ke- • Variasi konsentrasi larutan asam karbo- mungkinan disebabkan oleh benda uji nat dari 5 sampai dengan 25 ppm de- yang digunakan kurang homogen dan efek ngan interval 5 ppm peledakan pada saat pengambilan. • Variasi umur perendaman dari 10 sam- pai dengan 30 hari dengan interval 5 ha- ri. Batu kapur yang telah direndam dengan larutan asam karbonat dan umur peren- daman tertentu dikeringudarakan selama ± 48 jam. Kemudian diayak pada saringan 111
  • 5. Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri Tabel 1. Hasil Pengujian Kekuatan Tumbukan dalam Persen a. Umur Perendaman 10 - 15 hari Umur Konsentrasi H2CO3 (ppm) Perendaman N (hari) 5 10 15 20 25 1 21,106 25,754 22,846 23,088 23,124 10 2 20,259 24,334 22,658 23,475 24,465 3 24,179 19,172 22,551 21,685 22,091 Sub total 65,544 69,260 68,055 68,248 69,680 Rata-rata ulangan 21,848 23,087 22,685 22,749 23,227 1 25,465 22,828 22,745 23,076 22,438 15 2 24,905 24,398 22,092 23,178 22,624 3 25,005 21,774 23,821 22,446 21,620 Sub total 75,375 69,000 68,658 68,700 66,682 Rata-rata ulangan 25,125 23,000 22,886 22,900 22,227 b. Umur Perendaman 20 - 30 hari Umur Konsentrasi H2CO3 (ppm) Perendaman N (hari) 5 10 15 20 25 1 24,168 23,549 24,518 24,996 25,687 20 2 23,669 23,488 21,723 21,978 25,620 3 24,847 22,498 23,265 22,644 23,225 Sub total 72,684 46,047 69,506 69,618 74,532 Rata-rata ulangan 24,228 23,178 23,169 23,206 24,844 1 25,872 23,512 23,299 24,860 25,025 25 2 25,911 22,888 23,804 24,118 24,081 3 24,911 24,480 24,728 23,176 23,030 Sub total 76,694 70,880 71,831 72,154 72,136 Rata-rata ulangan 25,565 23,627 23,944 24,051 24,045 1 25,610 25,412 24,854 25,340 21,444 30 2 25,473 26,655 24,682 24,192 23,408 3 24,665 24,319 25,122 25,298 24,336 Sub total 75,748 76,386 74,658 74,830 69,188 Rata-rata ulangan 25,249 25,462 24,886 24,943 23,063 Total 366,045 331,573 352,708 353,550 352,218 112
  • 6. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli 2009 Berikut pada Gambar 1. dapat dilihat Diagram Pencar Hubungan Antara Konsentrasi Asam Karbonat (H2CO3) dengan Nilai AIV. 26,000 10 Hari 15 Hari 20 Hari 24,000 25 Hari AIV (%) 30 Hari 22,000 20,000 5 10 15 20 25 Konsentrasi H2CO 3 (ppm) Gambar 1. Diagram Pencar Hubungan antara Konsentrasi H2CO3 dengan Konsentrasi AIV SIMPULAN DAN SARAN 2. Menjaga suhu dan tekanan yang kons- tan dalam proses perendaman batu ka- Simpulan pur Berdasarkan hasil penelitian yang te- 3. Kekuatan ditentukan dengan parame- lah dilakukan, maka dapat diambil kesim- ter tes kuat tekan. pulan sebagai berikut: 1. Variasi konsentrasi asam karbonat dari UCAPAN TERIMA KASIH 5 sampai dengan 25 ppm berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap nilai AIV Ucapan terima kasih kepada Pimpinan agregat batu kapur. Jurusan Teknik Sipil dan teknisi Laborato- 2. Variasi umur perendaman berpengaruh rium Jalan, Fakultas Teknik, Universitas sangat nyata terhadap nilai AIV agre- Udayana yang telah menyediakan perala- gat batu kapur. tan untuk melaksanakan penelitian serta 3. Interaksi antara variasi konsentrasi semua pihak yang telah banyak membantu larutan asam karbonat dan variasi u- hingga selesainya penelitian ini. mur perendaman memiliki pengaruh berbeda tidak nyata terhadap nilai AIV DAFTAR PUSTAKA agregat batu kapur. 4. Nilai AIV yang berfluktuasi pada Bowles, J.E., 1993, Sifat-Sifat Fisis dan konsentrasi 5 dan 25 ppm kemungki- Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah), nan dapat disebabkan benda uji yang Erlangga, Jakarta. kurang homogen. Brady, J.E, 1998, Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid I (Terjemahan), Bina- Saran rupa Aksara, Jakarta. Untuk pengembangan penelitian lebih Das, B.M, 1995, Mekanika Tanah lanjut disarankan: (Prinsip – Prinsip Rekayasa Geotek- 1. Menguji batu kapur dengan konsentra- nis), Erlangga, Jakarta. si asam karbonat yang lebih tinggi dan umur perendaman yang lebih lama 113
  • 7. Pengaruh Asam Karbonat (H2CO3) .................................................... Salain, Ardana, dan Tahriri Fakultas Teknik Universitas Udayana, Pitts, J, 1984, A Manual of Geology for 2000, Modul Praktikum Bahan Per- Civil Engineers, Nanyang Technolo- kerasan Jalan Raya, Fakultas Teknik gical Institute, Singapore. Universitas Udayana, Bali. Riyanto, A, 1993, Batu Gamping, Direk- Gaspersz, V, 1995, Teknik Analisis Dalam torat Jenderal Pertambangan Umum Penelitian Percobaan, Tarsito, Ban- Pusat Penelitian Dan Pengembangan dung. Teknologi Mineral, Jakarta. Gomez, A.K, 1995, Prosedur Statistik Tanaya, N, 1986, Perancangan Percoba- Untuk Penelitian Pertanian , Universi- an I dan II, Diktat Kuliah, Labora- tas Indonesia, Jakarta. torium Statistika Fakultas Pertanian, Hanafiah, A. K, 2001, Rancangan Universitas Udayana, Bali. Percobaan, Raja Grafindo Persada, Ja- Verhoef, P.N.W, 1992, Geologi Untuk karta. Teknik Sipil, Erlangga, Jakarta. Munir, M, 1996, Geologi & Mineralogi Waltham, A.C, 1994, Foundations of Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta. Engineering Geology, Civil Enginee- Oglesby, C. H. and R. G. Hicks, 1996, ring Departement, Nottingham Trent Teknik Jalan Raya Jilid 2 (Terjema- University, Oxford. han), Erlangga, Jakarta. 114