SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung
1. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk SPT: 91-01: Bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
Badan Standardisasi Nasional
SNI 7833:2012
Badan Standardisasi Nasional
Tata cara perancangan beton pracetak dan beton
prategang untuk bangunan gedung
ICS 91.080.40
25. SNI 7833:2012
3.3.73
Tendon dengan lekatan
Tendon dalam mana baja prategang direkatkan ke beton baik secara langsung ataupun
dengan cara grouting.
3.3.74
Tendon tanpa lekatan
Tendon dalam mana baja prategang dicegah melekat pada beton dan bebas bergerak relatif
terhadap beton. Gaya prategang secara permanen disalurkan terhadap beton pada ujung-ujung
tendon hanya melalui pengangkuran.
3.3.75
Tinggi efektif penampang d
29. SNI 7833:2012
4.5.1.4 Detail sambungan yang hanya mengandalkan friksi yang disebabkan oleh beban
gravitasi, tidak boleh digunakan.
4.5.2 Untuk struktur dinding penumpu beton pracetak yang tingginya tiga tingkat atau lebih,
berlaku ketentuan minimum dari 4.5.2.1 sampai 4.5.2.5.
4.5.2.1 Sengkang pengikat longitudinal dan transversal harus dipasang pada sistem lantai
dan atap sedemikian hingga menghasilkan kekuatan nominal 22 kNper meter lebar atau
panjang. Sengkang pengikat harus dipasang di atas tumpuan dinding dalam dan di antara
komponen struktur dan dinding luar. Sengkang pengikat harus diletakkan pada atau di dalam
jarak 600mm dari bidang sistem lantai atau atap.
4.5.2.2 Sengkang pengikat longitudinal yang sejajar dengan bentang pelat lantai atau atap
harus berjarak tidak lebih dari 3 m. Pengaturan harus dilakukan untuk menyalurkan gaya-gaya
di sekitar bukaan.
4.5.2.3 Sengkang pengikat transversal yang tegak lurus bentang pelat lantai atau atap
harus berjarak tidak lebih besar dari spasi dinding penumpu.
4.5.2.4 Sengkang pengikat di sekeliling perimeter setiap lantai dan atap, di dalam 1,2 m
dari tepi, harus memberikan kekuatan tarik nominal sedikitnya 71 kN.
4.5.2.5 Sengkang pengikat tarik vertikal harus dipasang di semua dinding dan harus
menerus di seluruh tinggi bangunan gedung. Sengkang tersebut harus memberikan
kekuatan tarik nominal tidak kurang dari 44 kN per meter horisontal dinding. Sedikitnya dua
sengkang pengikat harus dipasang pada setiap panel pracetak.
4.6 Desain sambungan dan tumpuan
4.6.1 Gaya-gaya boleh disalurkan antara komponen struktur dengan joint yang digrout, kunci
geser, konektor mekanis, sambungan baja tulangan, topping bertulang, atau kombinasi dari
cara-cara tersebut.
4.6.1.1 Kemampuan sambungan untuk menyalurkan gaya-gaya antara komponen struktur
harus ditentukan dengan analisis atau dengan pengujian. Ketentuan 11.6 ACI 318-08 harus
diterapkan,apabila geser merupakan pembebanan utama.
4.6.1.2 Bila desain sambungan menggunakan material dengan sifat struktural yang berbeda,
maka kekakuan, kekuatan, dan daktilitas relatifnya harus diperhitungkan.
4.6.2 Tumpuan untuk komponen lantai dan atap pracetak di atas perletakan sederhana
harus memenuhi 4.6.2.1 dan 4.6.2.2.
4.6.2.1 Tegangan tumpu ijin di permukaan kontak antara komponen yang didukung dan yang
mendukung dan antara masing-masing elemen-elemen pendukung menengah tidak boleh
melebihi kekuatan tumpu untuk permukaan dan elemen pendukung, atau keduanya.
Kekuatan tumpu beton harus sesuai dengan 4.6.2.1.1.
4.6.2.1.1 Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
37. SNI 7833:2012
5.5.3.3 Bila dipasang sengkang pengikat menurut 5.6, dan permukaan kontak bersih,
bebas dari serpihan, dan dengan sengaja dikasarkan hingga mencapai tingkat amplitudo
kekasaran penuh kira-kira 6 mm, maka Vnh harus diambil sama dengan v fy
38. bvd 1,8 0,6 U O ,
tetapi tidak lebih besar dari b d v 3,5 . Nilai untuk O dalam 5.5.3.4.1.3 harus diterapkan
dan v U
adalahA b s
39. v v / .
5.5.3.4 Apabila gaya geser terfaktor u V pada penampang yang ditinjau melebihi b d
40. v I 3,5 ,
maka desain untuk geser horisontal harus menurut 5.5.3.4.1.
5.5.3.4.1 Metode desain friksi geser
5.5.3.4.1.1 Bila tulangan friksi geser tegak lurus bidang geser, Vn harus dihitung dengan
P Vn Avf fy (6)
di mana P adalah koefisien friksi sesuai dengan 5.5.3.4.1.3.
5.5.3.4.1.2 Bila tulangan friksi geser dimiringkan terhadap bidang geser, maka gaya geser
hasil tarik dalam tulangan friksi geser, Vn harus dihitung dengan
PsinD cosD