2. Ada 4 (empat) hal yang harus dipahami
oleh seorang investor, antara lain yaitu :
Seluk beluk berdagang saham
Memilih broker
Memilih saham
Mengestimasi harga saham
3. I. Seluk beluk berdagang saham
tujuan investasi
Diversifikasi keuangan
Tipe investor
Pembukaan rekening dana dan
rekening efek
Penempatan dan pemanfaatan
order
4. tujuan investasi
untuk mendapatkan capital gain (selisih
harga beli < harga jual suatu efek)
untuk mendapatkan keuntungan jangka
pendek dan keuntungan jangka panjang.
Tujuan investasi jangka pendek atau
jangka panjang memiliki konsekuensi pada
pemilihan analisis yang berbeda.
Tujuan investasi jangka pendek lebih tepat
menggunakan analisis teknis sedangkan
tujuan investasi jangka panjang sangat
cocok menggunakan analisis fundamental.
5. Diversifikasi keuangan
Jumlah dana yang diinvestasikan
merupakan ”kelebihan dana” untuk
kebutuhan rutin masa sekarang dan dana
rutin masa datang.
Investor harus menyisihkan terlebih dahulu
dana untuk kehidupan hidup bulanan, dana
kesehatan, premi asuransi jiwa, dana
pendidikan anak-anak, dana iuran pensiun,
dan dana pengeluaran tak terduga.
6. Tipe investor
Risk taker, risk lover, risk seeker, yaitu
suatu tipe investor yang berani
mengambil risiko.
Risk averter, risk aversion, yaitu suatu
tipe investor yang takut atau enggan
menanggung risiko.
Risk moderate, moderate investor,
indifference investor, yaitu suatu tipe
investor yang hanya berani menanggung
risiko sebanding dengan return yang
akan diperolehnya.
7. Pembukaan rekening dana dan
rekening efek
Rekening dana adalah rekening yang
memuat catatan masuk keluarnya
uang nasabah dan saldo nasabah
setiap saat.
Rekening efek adalah rekening yang
memuat saldo efek milik nasabah
yang disimpan di broker efek.
8. Penempatan dan pemanfaatan
order
Beberapa cara yang dapat ditempuh oleh
nasabah untuk melakukan pesanan jual
atau pesanan beli, adalah :
nasabah datang langsung ke kantor
broker dan memberi order jual atau beli
langsung kepada Wakil Perantara dan
Pedagang Efek (WPPE) secara lisan tau
tertulis.
Nasabah memberi order jual atau beli
lewat telepon atau handphone atau surat
tertulis kepada WPPE.
9. II. Memilih broker
Ada beberapa kriteria pilihan broker efek
sesuai dengan yang diinginkan oleh
seorang investor, yaitu yang dapat
memberikan pelayanan, berikut :
Informasi perdagangan efek
Pelayanan informasi mikro dan makro
Pelayanan Margin Trading
Produk berdagangan bervariasi
Biaya transaksi
Pelayanan khusus
10. Informasi perdagangan efek
Broker yang baik tercermin dari indikator
pelayanan saat pertama kali akan menerima calon
investor sebagai nasabah, yaitu :
Adanya pemberitahuan kepada nasabah segera setelah
terjadi transaksi perdagangan telah dilaksanakan dan
tereksekusi.
Adanya informasi setiap perkembangan saham yang
dipesan.
Adanya beberapa pandangan terhadap saham yang baik
untuk dibeli, untuk dijual ataupun untuk ditahan.
Dapat memberikan pemahaman yang mudah dimengerti
terhadap pilihan saham yang baik yang dapat dibeli
ataupun yang dijual.
Menyediakan informasi perdagangan selama jam
perdagangan berlangsung yang tersedia lewat RTI, IMQ,
Bloomberg, atau Reuter.
11. Pelayanan informasi mikro dan
makro
Setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi
dan langsung berhubungan dengan
kepentingan perusahaan baik yang bersifat
merugikan maupun menguntungkan
perusahaan, selalu diinformasikan kepada
para nasabahnya baik itu apakah informasi
mikro ataupun informasi makro.
Informasi mikro mencakup mengenai informasi
keadaan internal perusahaan tersebut.
Dan informasi makro mencakup mengenai
informasi keadaan lingkungan eksternal
perusahaan tersebut.
12. Pelayanan Margin Trading
Kebijakan margin trading adalah
kebijakan untuk memberikan kredit
kepada nasabahnya agar dapat
melakukan transaksi maksimal satu
kali modal yang dimiliki nasabah.
Nasabah akan melakukan margin
trading apabila kondisi Bursa Efek di
masa datang diperkirakan mengalami
bullish.
13. Produk berdagangan bervariasi
Produk yang dijual di Bursa Efek terdiri dari
saham, obligasi, bukti right, waran, futures,
dan options.
Perusahaan broker efek yang dapat
melakukan transaksi atas semua produk
yang ada di Bursa Efek dapat dianggap
sebagai broker yang lebih baik daripada
yang lain, yang hanya dapat melakukan
transaksi atas sebagian produk yang ada.
Perlu diketahui bahwa tidak semua broker
efek dapat melayani transaksi atas semua
produk dari Bursa Efek.
14. Biaya transaksi
Ada 2 (dua) jenis biaya transaksi, yaitu :
Biaya transaksi membeli saham atau biaya
transaksi mensual saham. Biaya transaksi
menjual saham selisihnya lebih besar 0,1 %
daripada biaya transaksi membeli saham.
Biaya transaksi yang dibayar oleh preusan
broker efek lepada pihak penyelenggara Bursa
Efek, biaya ini jauh lebih kecil daripada yang
dibayar oleh investor, yaitu 0,03% untuk
saham, dan 0,05% untuk obligasi.
15. Pelayanan khusus
Pelayanan khusus ini mencakup
ruangan yang sangat sejuk bagi
nasabah, komputer informasi secara
gratis, ruang khusus bagi investor
besar, dan lainnya.
16. III. Memilih saham
Pilihan saham yang dilakukan investor, bergantung
pada :
Tipe invetor itu sendiri, apakah ia seorang risk
taker, risk averter, atau risk moderate. Hal ini
berkaitan dengan risiko dan return yang diperoleh
oleh investor.
Siklus ekonomi, apakah siklus ekonomi
mengalami krisis, resesi, atau depresi, pilihan
investor akan mengerah kepada saham dari
perusahaan yang menghasilkan produk tahan
lama atau tidak tahan lama.
Likuiditas perdagangan. Berkaitan dengan
perdagangan yang terjadi baik itu terjadi tiap hari
ataupun tidak tiap hari terjadi perdagangan.
17. IV. Mengestimasi harga saham
Beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi
harga saham :
Relative approach, meliputi :
Price Earning Ratio
Price Book Value Ratio
Price Dividend Ratio
Discounted approach
18. Price Earning Ratio
Pendekatan PER, harga saham
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu laba
per saham yang disingkat E, dan
tingkat risiko atas suatu saham yang
biasa disebut ratio, disingkat R,
dengan rumus sebagai berikut :
P = E X R
REP ×= REP ×= REP ×=
19. Laba per saham
Banyak cara untuk mengetahui prospek laba per
saham, seperti :
Menghitung rata-rata laba per saham beberapa tahun
yang lalu.
Laba per saham tahun berjalan sama dengan laba per
saham tahun depan.
Laba per saham beberapa bulan dalam tahun berjalan
dikonversi menjadi satu tahun.
Laba per saham dapat diperoleh dari laporan rugi
laba yang disediakan oleh PRPM (Pusat Referensi
Pasar Modal).
Rumusnya :
Laba per saham = Laba bersih / jumlah saham
20. Rasio atau multiplier
Suatu rasio, atau R, yang
menyatakan berapa kali EPS modal
itu dapat kembali. Penghitungan R
dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
R teoritis
R aktual
21. R teoritis
Kita dapat menulis kembali rumus PER, dimana R
adalah kebalikan daripada return.
P = E X R atau
P = E x 1/k atau P = E/k
Rumus ini hanya berlaku untuk laba per saham
yang stabil (tidak ada perkembangan). Laba per
saham akan berkembang jika hanya sebagian
laba bersih yang dibagikan kepada pemegang
saham dan sebagian lagi ditahan untuk
reinvestasi.
Dalam hal ini, k = cost of capital atau minimum
rate of return, atau expected return, k dapat
ditetapkan oleh setiap investor dengan cara :
Intuitif, yaitu berdasarkan pengalaman dan keberanian.
Rasional, yaitu menggunakan penghitungan secara
ilmiah, misalnya capital asset pricing model (CAPM).
22. R aktual
Rumus R aktual :
R aktual = P aktual / E aktual
Dimana :
R aktual = rasio aktual masa lalu
P aktual = harga aktual masa lalu
E aktual = laba per saham masa lalu
Rumus ini hanya dapat digunakan untuk
menghitung Raktual tahunan ketika
laporan keuangan yang telah diaudit per
Desember sudah diterbitkan dan harga
saham juga telah diketahui.
23. Price Book Value Ratio
Adalah suatu metode estimasi harga saham yang
menggunakan variabel nilai buku per saham dan suatu rasio
atau multiplier. Rumusnya :
P = B x R
Dimana :
P = harga estimasi saham yang dapat dihitung (estimated
price)
B = nilai buku per saham (book value per share)
R = rasio atau multiplier
Nilai buku per saham dapat dihitung dengan rumus :
B = Ekuitas/ jumlah saham
Ekuitas dan jumlah saham diperoleh dari neraca yang
diterbitkan setiap triwulan, tengah tahunan, dan tahunan.
Neraca yang digunakan untuk analisis adalah laporan
terakhir yang paling dekat dengan saat estimasi harga
dilakukan.
24. Price Dividend Ratio
Adalah suatu metode estimasi harga
saham yang didasarkan pada variabel
dividen tunai dan tingkat risiko, rumusnya :
P = D x R
Dimana : P estimasi = dividen tunai x rasio
Pendekatan PDR jarang digunakan dalam
praktik karena dividen tunai tidak selalu
berarti perusahaan mendapatkan laba.
25. Discounted approach
Merupakan model penghitungan harga saham
yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua
cashflow yang akan diterima di masa datang.
Cashflow disini adalah dividen tunai yang akan
diterima setiap tahun dan harga saham terakhir
pada saat akan dijual (terminal value).
Disini rumus present valuenya adalah :
V0 = (D1+P1)/(1+k)
Apabila rencana investasi adalah selama 2 tahun,
maka rumusnya adalah :
V0 = (D1)/(1+k)+ (D2)/(1+k)2
+ (P2)/(1+k)2