SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
ABSTRAK
Investasi bagi sebagian besar perusahaan adalah pengembangan kegiatan saat bisnis dijalankan.
Investasi modal investasi tidak hanya sendiri, tetapi juga pada hal-hal lain yang berkaitan dengan
penggunaan dana, seperti pembelian aset, penggantian aset dan lain-lain. Pengelolaan investasi
harus dilakukan dengan hati-hati yang tentu saja akan menghasilkan pengembalian optimal. Untuk
pengukuran yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan investasi. Artikel ini berupaya
memberikan gambaran umum tentang penggunaan metode yang biasa digunakan dalam menilai
investasi dengan analisa Break Even Point (BEP). Melalui perbandingan antara beberapa metode
seperti rata-rata tingkat pengembalian, periode pengembalian (Payback Period), tingkat
pengembalian internal, indeks profitabilitas, Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate
of Return (MIRR), dan Net Present Value (NPV), hasil menunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode-metode dalam penilaian investasi dengan analisa Break Even Point (BEP) dapat dianggap
sebagai metode yang lebih representatif untuk menghasilkan kelayakan dan optimalisasi investasi.
PENDAHULUAN
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas
tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda
satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan
dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut
secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll. Mengingat bahwa
kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-
pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji
dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal
tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari
berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologidan lain sebagainya. Dan studi kelayakan biasanya
digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu
perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud
adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Pengertian keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana
perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa
yang akan datang. Pengertian BEP (Break even point) adalah total pendapatan yang didapatkan
sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0,
artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Perusahaan ini tidak
mengalami kerugian maupun keuntungan. Break even point juga dapat digunakan sebagai indikasi
dalam jual-beli saham. Dengan kalkulasi yang dibuat dengan menggunakan metode BEP
seseorang yang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat untuk
membeli (call) dan kapan harus menjual (put).
Break even analysis adalah dasar dari semua metode break even yang diterapkan baik dalam sales
ataupun dalam hal lainya, dimana break even analysis dapat diterapkan. Ada tiga poin penting
yang perlu kamu ketahui terkait break even analysis:
 Memberikan informasi seberapa banyak investasi yang kamu butuhkan agar dapat
mengimbangi pengeluaran awal yang telah dikeluarkan.
 Memberi margin atau jarak sebagai langkah pengaman agar tidak mengalami kerugian
 Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual-beli saham hingga menganalisa budget
berbagai macam project yang dilakukan oleh perusahaan.
LITERATUR TEORI
Break even point, dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada
keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Break event analysis (BEA) artinya juga
yaitu untuk menentukan apakah volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Break Event Point (BEP) merupakan titik yang menunjukkan besarnya penghasilan sama dengan
besarnya biaya. Jadi antara pengeluaran dengan pendapatan besarnya sama. Berikut konsep dalam
penggunaan break event analysis yaitu :
a. Fixed cost (biaya tetap), artinya biaya tetap atau tidak berubah meskipun volume produksi
berubah.
b. Variabel cost (biaya variabel), artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume
produksi.
c. Penghasilan (revenue), merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual barang.
d. Laba (profit), merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variable.
Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point
Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini :
1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan
produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga
kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung
dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti
variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik,
dll.
3. Semi variabel cost, merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian fixed, yang
kadang – kadang disebut pula dengan semi fixed cost. Yang tergolong dalam jenis biaya
ini misalnya, komisi bagi salesmen (salesmen's commission).
4. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Rumus Break Even Point
Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut:
1. Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP =
FC /(P-VC).
2. Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 –
(VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi
Per Unit.
Analisa Break Even Point (BEP), dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan antara
lain mengenai :
 Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
 Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
 Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
 Untuk mengetahui bagaiman efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk
memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan
uang/ pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam
suatu software akuntansi dan manajemen bisnis.
PEMBAHASAN
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau
seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break
even point, dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam operasinya
tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu
keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis
proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus
diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Dengan menggunakan analisa break
even dapat membantu memberikan informasi maupun pedoman kepada pimpinan dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dengan menentukan langkah-langkah/strategi-
strategi tertentu yang akan diambil guna untuk memperoleh laba dan dapat mempertahankan
penjualan yang minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian, serta pimpinan perusahaan
dapat menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan
oleh perusahaan tersebut. Kegunaan break even point bagi pimpinan dalam mengambil keputusan
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika perusahaan ingin
mendapatkan laba.
2. Untuk membantu menganalisis rencana untuk modernisasi atau otomatisasi untuk mengganti
biaya variabel menjadi biaya tetap.
3. Untuk membantu menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap tingkat operasi atau
kegiatan.
4. Untuk membantu dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya dan hasil penjualan.
Arti penting analisis break even point bagi pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
2. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu.
3. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak
menderita rugi.
Tipe-Tipe Keputusan Investasi yang Dilakukan Oleh Pimpinan yaitu :
 Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
 Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
 Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
 Untuk mengetahui bagaiman efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
 Mendesain Spesifikasi produk ( berkaitan dengan biaya).
 Penentuan harga jual persatuan.
 Produksi atau Penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian.
 Memaaksimlkan jumlah produksi.
 Perencanaan laba yang diingikan.
Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi yang dilakukan bisa dianalisis dengan berbagai
kriteria. Penilaian investasi yang "layak" bisa diberikan dengan membandingkan dengan
kecenderungan rata-rata industri sejenis. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada beberapa
metode penilaian investasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu investasi layak atau
tidak layak dilakukan sebuah perusahaan. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Metode yang dipakai tergangung dari kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Metode yang
mana yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan. Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya
tidak hanya mengandalkan satu metode saja, menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik.
Semakin banyak metode yang dipakai, maka akan semakin banyak gambaran yang lebih lengkap.
Informasi yang didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi bisa lebih tertarget dan
menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Beberapa metode dalam Analisa Break Even Point (BEP) yang umum dipakai oleh perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Metode Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari
investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang. Dalam
perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan
pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan.
Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan, yaitu :
1. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV positif.
Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
2. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV negatif.
Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Kelebihan Analisa Metode Net Present Value.
 Nilai waktu dari uang turut diperhitungkan.
 Nilai sisa proyek/investasi turut diperhitungkan.
 Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan.
Kekurangan Analisa Metode Net Present Value
 Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang juga berbeda.
Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menunjukkan investasi tersebut lebih baik.
 Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama masa investasi.
 Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor usia
lamanya investasi juga bisa mempengaruhi.
2. Metode Payback Period (PP)
Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk mengetahui kapan
waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback period mengukur lamanya dana
investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali seluruhnya seperti awal mula. Dengan analisa
metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi bisa dikembalikan ketika
terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas. Perhitungan metode ini diakukan dengan
menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan
jumlah arus kas yang keluar.
Kelebihan Payback Period
 Payback period memberi informasi tentang kapan lamanya dana investasi akan kembali.
 Payback period memberi informasi tentang jangka waktu break even point.
 Payback period bisa menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin pendek payback
period, semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga sebaliknya.
 Payback period bisa membandingkan dua jenis investasi yang mempunyai return dan
resiko yang sama dengan hanya melihat lamanya tempo pengembalian atas investasi.
Payback period yang lebih pendek itulah yang disarankan untuk dipilih.
 Dampak investasi yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan bisa
diminialisir.
Kekurangan Payback Period
 Payback period mengabaikan proceeds atau penerimaan investasi yang diperoleh setelah
masa payback period tercapai.
 Payback period tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (value of money).
 Payback period tidak memiliki informasi tentang tambahan value yang bisa diterima
perusahaan.
 Payback period hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi. Tidak
menganalisa keuntungan investasi/proyek pembangunan yang sudah direncanakan.
3. Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa besar keuntungan dari
sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih setelah pajak yang dibandingkan
dengan nilai rata-rata dari investasi. Jadi ARR diukur dari laba perusahaan. Bukan arus kas
investasi perusahaan. Apabila hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return
yang diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang terjadi sebaliknya,
maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Kelebihan Average Rate of Return
 Metode ARR menggunakan data-data akuntansi yang telah tersedia. Tidak diperlukan
tambahan perhitungan.
 Sebagai alat ukur bahwa investasi baru tidak berpengaruh negatif terhadap laba
perusahaan.
 Mudah dimengerti. Sangat sederhana. Cukup dengan melihat laporan laba rugi perusahaan.
Kekurangan Average Rate of Return
 Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money).
 Pendekatan yang digunakan jangka pendek. Angka-angka yang digunakan saat ini bisa
menyesatkan diwaktu yang akan datang.
 Terlalu memfokuskan pada nominal laba akuntansi. Mengabaikan aliran arus kas dari
investasi yang dijalankan.
 Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa investasi dengan
menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai sekarang) investasi saat ini
dengan present value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. Metode IRR ini mungkin
metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah digunakan dan banyak yang
beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat
return yang sebenarnya.
Kelebihan Internal Rate of Return (IRR)
 Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu dari uang.
 Dasar perhitungan menggunakan aliran arus kas.
 Tidak berefek pada aliran arus kas selama periode investasi.
 Hasil perhitungan dalam bentuk prosentase. Pengambilan keputusan investasi bisa
membuat prakiraan apabila discount rate tidak diketahui.
 Metode IRR lebih mengutamakan cash initial atau kas awal daripada arus kas belakangan.
Kekurangan Internal Rate of Return (IRR)
 Membutuhkan perhitungan biaya modal yang menjadi batas terbawah dari nilai yang
kemungkinan bisa dicapai.
 Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harus trial and error apabila
tidak menggunakan software.
 Tidak dapat membedakan antara proyek/investasi yang memiliki perbedaan dalam ukuran
dan keadaan investasi.
 Dalam perhitungan bisa menghasilkan hasil IRR ganda atau bahkan tidak menghasilkan
nilai IRR sama sekali.
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Sehubungan dengan sangat popularnya penggunaan IRR untuk analisa kelayakan project dan
karena adanya kekurangan IRR untuk menghitung project yang mempunyai non normal cash flows
(multiple IRR ) sehingga muncullah modified IRR yang memberikan hasil perhitungan yang lebih
valid. Modified internal rate of return (MIRR) mengasumsikan bahwa cash flows dari semua
project akan dapat diinvestasikan kembali pada cost of capital yang berlawanan dengan IRR
project itu sendiri. Hal ini membuat modified internal rate of return memberikan indicator yang
lebih valid untuk profitability. Sama dengan IRR apabila MIRR > WACC maka project harus
diterima sedangkan apabila MIRR WACC maka project yang diterima yang mempunyai MIRR
paling besar.
Kelebihan MIRR adalah :
 Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk
percentage.
 Sudah mempertimbangkan cost of capital.
 Sudah mempertimbangkan time value of money.
 Mempertimbankan semua cash flow.
 Memperbaiki kekurangan IRR yang tidak bisa digunakan untuk project yang mempunyai
cash flow yang berubah
Kekurangan MIRR adalah :
 Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
 Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung MIRR.
 Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika
digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.
 Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat
digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing.
Perbedaan IRR dengan MIRR
IRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya (cash outflow) sama
dengan present value nilai terminal, di mana nilai terminal adalah future value dari arus kas masuk
(cash inflow) yang digandakan dengan biaya modal. Beberapa kelemahan metode IRR: Metode
IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena metode ini tidak memperhatikan
skala investasi. Evaluasi suatu proyek dengan menggunakan metode IRR mungkin akan
memberikan hasil yang kurang memuaskan.
MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR mengasumsikan arus kas dari proyek
diinvestasikan kembali (digandakan) dengan menggunakan biaya modal. Selain itu MIRR juga
dapat menghindari masalah “multiple IRR” yang terjadi pada metode IRR.
Fungsi MIRR hampir sama dengan fungsi IRR didalam menghitung laju pengembalian sebuah
investasi. Bedanya, fungsi MIRR mengikutkan biaya uang atau dana yang dipinjamkan untuk
membiayai investasi dan menganggap kita akan menginvestasikan kembali uang yang dihasilkan.
Fungsi MIRR menganggap bahwa transaksi terjadi pada akhir periode dan menghasilkan suku
bunga ekuivalen untuk masa tersebut.
IRR menyiratkan metode perhitungan tingkat diskonto dengan mempertimbangkan faktor-faktor
internal, tingkat pengembaliannya terletak di mana NPV sama dengan nol, didasarkan pada prinsip
bahwa arus kas interim diinvestasikan kembali di IRR proyek, tidak terlalu akurat dibandingkan
dengan MIRR. Sedangkan MIRR menyinggung metode penganggaran modal yang menghitung
tingkat pengembalian dengan memperhitungkan biaya modal, tingkat pengembaliannya terletak di
mana NPV dari aliran masuk terminal sama dengan arus keluar yaitu investasi, didasarkan pada
prinsip bahwa arus kas terpisah dari arus kas awal diinvestasikan kembali pada tingkat
pengembalian perusahaan, MIRR lebih akurat dibandingkan dengan IRR karena MIRR mengukur
tingkat pengembalian yang sebenarnya.
KESIMPULAN
Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi di mana suatu perusahaan tidak mendapatkan
keuantungan dan juga tidak mendapat kerugian. Analisa Break Even Point (BEP) merupakan
sebuah analisa untuk menentukan pada produksi atau tingkat penjualan berapa sehingga suatu
perusahaan berada pada posisi tidak untung dan tidak rugi, atau dengan kata lain berada pada titik
impas.
Titik impas atau titik Break Even Point (BEP) ini berguna bagi pimpinan dalam membuat
keputusan bisnis, yaitu harus memproduksi atau menjual pada jumlah berapa sehingga perusahaan
tidak mengalami kerugian. Sehingga pimpinan tahu, apabila ingin jumlah keuntungan tertentu
maka harus memproduksi atau dapat menjual suatu jumlah yang dihitung berdasarkan titik impas
tersebut. Dalam menetukan titik impas tidak lepas dari penggunaan asumsi-asumsi dasar yang
harus dipenuhi. Paling tidak ada empat hal yang harus dipenuhi agar dapat menghitung titik impas,
yaitu biaya tetap, biaya variable, harga jual per unit, dan produksi/penjualan maksimum.
Analisis Break Even Point (BEP) mempunyai manfaat sebagai dasar perencanaan produksi dan
penjualan bagi pimpinan perusahaan. Akan tetapi di balik kegunaannya, analisa ini juga
menyimpan kekurangan-kekurangan berkaitan dengan linierity, klasifikasi biaya, dan jangka
waktu penggunaan. Metode menghitung Break Even Point (BEP) ada beberapa cara, yaitu metode
persamaan, metode kontribusi unit, metode grafis, metode Net Present Value (NPV), metode
Payback Period (PP), metode Internal Rate of Return (IRR), metode Modified Internal Rate of
Return (MIRR), dan sebagainya. Metode-metode ini apabila diterapkan akan menghasilkan angka
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
"Putra, Y. M., (2017). Analisis Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/metode-penilaian-investasi.html
https://zahiraccounting.com/id/blog/break-even-point-bep/
http://sunethz.blogspot.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-dari-masing.html
http://madces.blogspot.com/2011/02/capital-budgeting-decision-process.html

More Related Content

What's hot

Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangandiandie2
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02KuliahKita
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)KuliahKita
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Fox Broadcasting
 
Pasar Saham - 25 Balance Sheet Statement
Pasar Saham - 25 Balance Sheet StatementPasar Saham - 25 Balance Sheet Statement
Pasar Saham - 25 Balance Sheet StatementKuliahKita
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementKuliahKita
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanbudieto
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasionalchikma jaoharah
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Chapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizationsChapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizationsRahmat Febrianto
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanJudianto Nugroho
 
Essential Elements in Valuation _ Materi Training "Business Analysis and Va...
Essential Elements in Valuation  _ Materi Training  "Business Analysis and Va...Essential Elements in Valuation  _ Materi Training  "Business Analysis and Va...
Essential Elements in Valuation _ Materi Training "Business Analysis and Va...Kanaidi ken
 
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiSpm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiADE MAYA SARASWATI
 
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi Wahyudi Yudi
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
 

What's hot (20)

Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangan
 
Chapter#4
Chapter#4Chapter#4
Chapter#4
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
 
Pasar Saham - 25 Balance Sheet Statement
Pasar Saham - 25 Balance Sheet StatementPasar Saham - 25 Balance Sheet Statement
Pasar Saham - 25 Balance Sheet Statement
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutan
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
 
Laporan keuangan
Laporan keuangan Laporan keuangan
Laporan keuangan
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Chapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizationsChapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizations
 
Chapter#6
Chapter#6Chapter#6
Chapter#6
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
 
Essential Elements in Valuation _ Materi Training "Business Analysis and Va...
Essential Elements in Valuation  _ Materi Training  "Business Analysis and Va...Essential Elements in Valuation  _ Materi Training  "Business Analysis and Va...
Essential Elements in Valuation _ Materi Training "Business Analysis and Va...
 
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiSpm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi
Politeknik Pratama Mulia- Wahyudi
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 

Similar to Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi)

Print makalah analisis titik impas
Print   makalah analisis titik impasPrint   makalah analisis titik impas
Print makalah analisis titik impasAstri Yulia
 
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTEL
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTELBREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTEL
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTELcandra romanda
 
PPT TUGAS PRAKARYA.pptx
PPT TUGAS PRAKARYA.pptxPPT TUGAS PRAKARYA.pptx
PPT TUGAS PRAKARYA.pptxAjelinLahuse
 
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...RizkiAkbarMaulana1
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptAxellaLivi
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikFirman Pratama
 
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...Desikoes
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfssuser4522cc
 
upload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdfupload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdfssuserd8d335
 
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even PointMakalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Pointojicatel
 
Paper Analisis break even point
Paper Analisis break even pointPaper Analisis break even point
Paper Analisis break even pointYusuf Darismah
 
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingFundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingKanaidi ken
 
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...eddy sanusi silitonga
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development Plan
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development PlanAnalisis Aspek KEUANGAN_Business Development Plan
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development PlanKanaidi ken
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Dian Anggita
 

Similar to Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi) (20)

Print makalah analisis titik impas
Print   makalah analisis titik impasPrint   makalah analisis titik impas
Print makalah analisis titik impas
 
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTEL
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTELBREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTEL
BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA HOTEL
 
Present
PresentPresent
Present
 
PPT TUGAS PRAKARYA.pptx
PPT TUGAS PRAKARYA.pptxPPT TUGAS PRAKARYA.pptx
PPT TUGAS PRAKARYA.pptx
 
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...
Biru Elemen & Mockup Isometrik Teknologi dalam Pendidikan Presentasi Teknolog...
 
3777382.ppt
3777382.ppt3777382.ppt
3777382.ppt
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
 
upload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdfupload Analisis Keuangan i.pdf
upload Analisis Keuangan i.pdf
 
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even PointMakalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
 
Paper Analisis break even point
Paper Analisis break even pointPaper Analisis break even point
Paper Analisis break even point
 
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingFundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
 
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development Plan
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development PlanAnalisis Aspek KEUANGAN_Business Development Plan
Analisis Aspek KEUANGAN_Business Development Plan
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
 

More from wardahmega

Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanwardahmega
 
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100wardahmega
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganwardahmega
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanwardahmega
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenwardahmega
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalwardahmega
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuanganwardahmega
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 menewardahmega
 

More from wardahmega (8)

Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modal
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi)

  • 1. NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN NIM : 43219010100 ABSTRAK Investasi bagi sebagian besar perusahaan adalah pengembangan kegiatan saat bisnis dijalankan. Investasi modal investasi tidak hanya sendiri, tetapi juga pada hal-hal lain yang berkaitan dengan penggunaan dana, seperti pembelian aset, penggantian aset dan lain-lain. Pengelolaan investasi harus dilakukan dengan hati-hati yang tentu saja akan menghasilkan pengembalian optimal. Untuk pengukuran yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan investasi. Artikel ini berupaya memberikan gambaran umum tentang penggunaan metode yang biasa digunakan dalam menilai investasi dengan analisa Break Even Point (BEP). Melalui perbandingan antara beberapa metode seperti rata-rata tingkat pengembalian, periode pengembalian (Payback Period), tingkat pengembalian internal, indeks profitabilitas, Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate of Return (MIRR), dan Net Present Value (NPV), hasil menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode-metode dalam penilaian investasi dengan analisa Break Even Point (BEP) dapat dianggap sebagai metode yang lebih representatif untuk menghasilkan kelayakan dan optimalisasi investasi. PENDAHULUAN Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll. Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan- pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologidan lain sebagainya. Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
  • 2. Pengertian keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa yang akan datang. Pengertian BEP (Break even point) adalah total pendapatan yang didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Perusahaan ini tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Break even point juga dapat digunakan sebagai indikasi dalam jual-beli saham. Dengan kalkulasi yang dibuat dengan menggunakan metode BEP seseorang yang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli (call) dan kapan harus menjual (put). Break even analysis adalah dasar dari semua metode break even yang diterapkan baik dalam sales ataupun dalam hal lainya, dimana break even analysis dapat diterapkan. Ada tiga poin penting yang perlu kamu ketahui terkait break even analysis:  Memberikan informasi seberapa banyak investasi yang kamu butuhkan agar dapat mengimbangi pengeluaran awal yang telah dikeluarkan.  Memberi margin atau jarak sebagai langkah pengaman agar tidak mengalami kerugian  Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual-beli saham hingga menganalisa budget berbagai macam project yang dilakukan oleh perusahaan. LITERATUR TEORI Break even point, dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Break event analysis (BEA) artinya juga yaitu untuk menentukan apakah volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Break Event Point (BEP) merupakan titik yang menunjukkan besarnya penghasilan sama dengan besarnya biaya. Jadi antara pengeluaran dengan pendapatan besarnya sama. Berikut konsep dalam penggunaan break event analysis yaitu : a. Fixed cost (biaya tetap), artinya biaya tetap atau tidak berubah meskipun volume produksi berubah. b. Variabel cost (biaya variabel), artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. c. Penghasilan (revenue), merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual barang. d. Laba (profit), merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variable.
  • 3. Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini : 1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. 2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. 3. Semi variabel cost, merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian fixed, yang kadang – kadang disebut pula dengan semi fixed cost. Yang tergolong dalam jenis biaya ini misalnya, komisi bagi salesmen (salesmen's commission). 4. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Rumus Break Even Point Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut: 1. Dasar Unit Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC). 2. Dasar Penjualan Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit. Analisa Break Even Point (BEP), dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan antara lain mengenai :  Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.  Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.  Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.  Untuk mengetahui bagaiman efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
  • 4. Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang/ pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen bisnis. PEMBAHASAN Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break even point, dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Dengan menggunakan analisa break even dapat membantu memberikan informasi maupun pedoman kepada pimpinan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dengan menentukan langkah-langkah/strategi- strategi tertentu yang akan diambil guna untuk memperoleh laba dan dapat mempertahankan penjualan yang minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian, serta pimpinan perusahaan dapat menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut. Kegunaan break even point bagi pimpinan dalam mengambil keputusan adalah sebagai berikut : 1. Untuk menunjukkan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika perusahaan ingin mendapatkan laba. 2. Untuk membantu menganalisis rencana untuk modernisasi atau otomatisasi untuk mengganti biaya variabel menjadi biaya tetap. 3. Untuk membantu menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap tingkat operasi atau kegiatan. 4. Untuk membantu dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya dan hasil penjualan. Arti penting analisis break even point bagi pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut, yaitu : 1. Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian. 2. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu. 3. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita rugi.
  • 5. Tipe-Tipe Keputusan Investasi yang Dilakukan Oleh Pimpinan yaitu :  Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.  Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.  Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.  Untuk mengetahui bagaiman efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.  Mendesain Spesifikasi produk ( berkaitan dengan biaya).  Penentuan harga jual persatuan.  Produksi atau Penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian.  Memaaksimlkan jumlah produksi.  Perencanaan laba yang diingikan. Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi yang dilakukan bisa dianalisis dengan berbagai kriteria. Penilaian investasi yang "layak" bisa diberikan dengan membandingkan dengan kecenderungan rata-rata industri sejenis. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada beberapa metode penilaian investasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode yang dipakai tergangung dari kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Metode yang mana yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan. Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu metode saja, menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang dipakai, maka akan semakin banyak gambaran yang lebih lengkap. Informasi yang didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi bisa lebih tertarget dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Beberapa metode dalam Analisa Break Even Point (BEP) yang umum dipakai oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Metode Net Present Value (NPV) Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang. Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan. Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan, yaitu : 1. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. 2. Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
  • 6. Kelebihan Analisa Metode Net Present Value.  Nilai waktu dari uang turut diperhitungkan.  Nilai sisa proyek/investasi turut diperhitungkan.  Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan. Kekurangan Analisa Metode Net Present Value  Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menunjukkan investasi tersebut lebih baik.  Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama masa investasi.  Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor usia lamanya investasi juga bisa mempengaruhi. 2. Metode Payback Period (PP) Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali seluruhnya seperti awal mula. Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi bisa dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas. Perhitungan metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar. Kelebihan Payback Period  Payback period memberi informasi tentang kapan lamanya dana investasi akan kembali.  Payback period memberi informasi tentang jangka waktu break even point.  Payback period bisa menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin pendek payback period, semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga sebaliknya.  Payback period bisa membandingkan dua jenis investasi yang mempunyai return dan resiko yang sama dengan hanya melihat lamanya tempo pengembalian atas investasi. Payback period yang lebih pendek itulah yang disarankan untuk dipilih.  Dampak investasi yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan bisa diminialisir. Kekurangan Payback Period  Payback period mengabaikan proceeds atau penerimaan investasi yang diperoleh setelah masa payback period tercapai.  Payback period tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (value of money).  Payback period tidak memiliki informasi tentang tambahan value yang bisa diterima perusahaan.
  • 7.  Payback period hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi. Tidak menganalisa keuntungan investasi/proyek pembangunan yang sudah direncanakan. 3. Metode Average Rate of Return (ARR) Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa besar keuntungan dari sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih setelah pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari investasi. Jadi ARR diukur dari laba perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan. Apabila hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan. Kelebihan Average Rate of Return  Metode ARR menggunakan data-data akuntansi yang telah tersedia. Tidak diperlukan tambahan perhitungan.  Sebagai alat ukur bahwa investasi baru tidak berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan.  Mudah dimengerti. Sangat sederhana. Cukup dengan melihat laporan laba rugi perusahaan. Kekurangan Average Rate of Return  Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money).  Pendekatan yang digunakan jangka pendek. Angka-angka yang digunakan saat ini bisa menyesatkan diwaktu yang akan datang.  Terlalu memfokuskan pada nominal laba akuntansi. Mengabaikan aliran arus kas dari investasi yang dijalankan.  Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan. 4. Metode Internal Rate of Return (IRR) Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat return yang sebenarnya. Kelebihan Internal Rate of Return (IRR)  Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu dari uang.  Dasar perhitungan menggunakan aliran arus kas.  Tidak berefek pada aliran arus kas selama periode investasi.
  • 8.  Hasil perhitungan dalam bentuk prosentase. Pengambilan keputusan investasi bisa membuat prakiraan apabila discount rate tidak diketahui.  Metode IRR lebih mengutamakan cash initial atau kas awal daripada arus kas belakangan. Kekurangan Internal Rate of Return (IRR)  Membutuhkan perhitungan biaya modal yang menjadi batas terbawah dari nilai yang kemungkinan bisa dicapai.  Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harus trial and error apabila tidak menggunakan software.  Tidak dapat membedakan antara proyek/investasi yang memiliki perbedaan dalam ukuran dan keadaan investasi.  Dalam perhitungan bisa menghasilkan hasil IRR ganda atau bahkan tidak menghasilkan nilai IRR sama sekali. 5. Modified Internal Rate of Return (MIRR) Sehubungan dengan sangat popularnya penggunaan IRR untuk analisa kelayakan project dan karena adanya kekurangan IRR untuk menghitung project yang mempunyai non normal cash flows (multiple IRR ) sehingga muncullah modified IRR yang memberikan hasil perhitungan yang lebih valid. Modified internal rate of return (MIRR) mengasumsikan bahwa cash flows dari semua project akan dapat diinvestasikan kembali pada cost of capital yang berlawanan dengan IRR project itu sendiri. Hal ini membuat modified internal rate of return memberikan indicator yang lebih valid untuk profitability. Sama dengan IRR apabila MIRR > WACC maka project harus diterima sedangkan apabila MIRR WACC maka project yang diterima yang mempunyai MIRR paling besar. Kelebihan MIRR adalah :  Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk percentage.  Sudah mempertimbangkan cost of capital.  Sudah mempertimbangkan time value of money.  Mempertimbankan semua cash flow.  Memperbaiki kekurangan IRR yang tidak bisa digunakan untuk project yang mempunyai cash flow yang berubah
  • 9. Kekurangan MIRR adalah :  Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.  Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung MIRR.  Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.  Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing. Perbedaan IRR dengan MIRR IRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya (cash outflow) sama dengan present value nilai terminal, di mana nilai terminal adalah future value dari arus kas masuk (cash inflow) yang digandakan dengan biaya modal. Beberapa kelemahan metode IRR: Metode IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena metode ini tidak memperhatikan skala investasi. Evaluasi suatu proyek dengan menggunakan metode IRR mungkin akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR mengasumsikan arus kas dari proyek diinvestasikan kembali (digandakan) dengan menggunakan biaya modal. Selain itu MIRR juga dapat menghindari masalah “multiple IRR” yang terjadi pada metode IRR. Fungsi MIRR hampir sama dengan fungsi IRR didalam menghitung laju pengembalian sebuah investasi. Bedanya, fungsi MIRR mengikutkan biaya uang atau dana yang dipinjamkan untuk membiayai investasi dan menganggap kita akan menginvestasikan kembali uang yang dihasilkan. Fungsi MIRR menganggap bahwa transaksi terjadi pada akhir periode dan menghasilkan suku bunga ekuivalen untuk masa tersebut. IRR menyiratkan metode perhitungan tingkat diskonto dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal, tingkat pengembaliannya terletak di mana NPV sama dengan nol, didasarkan pada prinsip bahwa arus kas interim diinvestasikan kembali di IRR proyek, tidak terlalu akurat dibandingkan dengan MIRR. Sedangkan MIRR menyinggung metode penganggaran modal yang menghitung tingkat pengembalian dengan memperhitungkan biaya modal, tingkat pengembaliannya terletak di mana NPV dari aliran masuk terminal sama dengan arus keluar yaitu investasi, didasarkan pada prinsip bahwa arus kas terpisah dari arus kas awal diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian perusahaan, MIRR lebih akurat dibandingkan dengan IRR karena MIRR mengukur tingkat pengembalian yang sebenarnya.
  • 10. KESIMPULAN Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi di mana suatu perusahaan tidak mendapatkan keuantungan dan juga tidak mendapat kerugian. Analisa Break Even Point (BEP) merupakan sebuah analisa untuk menentukan pada produksi atau tingkat penjualan berapa sehingga suatu perusahaan berada pada posisi tidak untung dan tidak rugi, atau dengan kata lain berada pada titik impas. Titik impas atau titik Break Even Point (BEP) ini berguna bagi pimpinan dalam membuat keputusan bisnis, yaitu harus memproduksi atau menjual pada jumlah berapa sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Sehingga pimpinan tahu, apabila ingin jumlah keuntungan tertentu maka harus memproduksi atau dapat menjual suatu jumlah yang dihitung berdasarkan titik impas tersebut. Dalam menetukan titik impas tidak lepas dari penggunaan asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi. Paling tidak ada empat hal yang harus dipenuhi agar dapat menghitung titik impas, yaitu biaya tetap, biaya variable, harga jual per unit, dan produksi/penjualan maksimum. Analisis Break Even Point (BEP) mempunyai manfaat sebagai dasar perencanaan produksi dan penjualan bagi pimpinan perusahaan. Akan tetapi di balik kegunaannya, analisa ini juga menyimpan kekurangan-kekurangan berkaitan dengan linierity, klasifikasi biaya, dan jangka waktu penggunaan. Metode menghitung Break Even Point (BEP) ada beberapa cara, yaitu metode persamaan, metode kontribusi unit, metode grafis, metode Net Present Value (NPV), metode Payback Period (PP), metode Internal Rate of Return (IRR), metode Modified Internal Rate of Return (MIRR), dan sebagainya. Metode-metode ini apabila diterapkan akan menghasilkan angka yang sama. DAFTAR PUSTAKA "Putra, Y. M., (2017). Analisis Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi. Modul Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta". http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/metode-penilaian-investasi.html https://zahiraccounting.com/id/blog/break-even-point-bep/ http://sunethz.blogspot.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-dari-masing.html http://madces.blogspot.com/2011/02/capital-budgeting-decision-process.html