2. TIGA BENTUK UMUM PERUSAHAAN
1. Perusahaan Perorangan, yaitu satu usaha yang
dimiliki dan dikelola oleh satu orang untuk
memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
Keuntungan dari bentuk usaha perorangan :
Mudah dan murah dalam proses pembentukannya
Pemilik mengendalikan secara langsung (bertindak
lebih cepat)
Tidak dipengaruhi oleh peraturan pemerintah
Pemilik menerima semua keuntungan dan
menanggung kerugian usaha
Bebas dari pajak penghasilan
3. Kelamahan dari usaha perorangan :
Kesulitan mendapat dana yang lebih besar
Tanggung jawab tidak terbatas terhadap
hutang
Usia perusahaan sangat tergantung dari
owner
Keterbatasan keahlian manajemen
Karyawan terbatas
4. 2. Perusahaan Persekutuan, yaitu usaha dimana dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama membentuk satu badan
usaha.
Keuntungan bentuk usaha persekutuan :
Mudah dalam pembentukannya
Mengumpulkan dana relatif mudah
Tersedia keahlian managerial yang lebih banyak
Tingkat pajak penghasilan yang rendah
Kelemahan usaha persekutuan :
Tanggung jawab terhadap hutang perusahaan tidak terbatas
Usia perusahaan terbatas, apabila salah satu anggota keluar
atau meninggal maka usaha tersebut bubar.
Kesulitan dalam pemindahan kepemilikan
5. 3. Perseroan Terbatas, yaitu bentuk badan hukum yang
diciptakan atas dasar hukum yang berlaku. Dalam PT
terdapat pemisahan antara pemilik dan manajer.
Keuntungan dari PT :
Tanggung jawab terhadap hutang perusahaan yang
terbatas
Usia perusahaan tidak terbatas
Pemidahan kepemilikan yang mudah dengan cara
menjual saham dan obligasi dibursa
Lebih mudah memperoleh manajemen yang profesional
6. Kelemahan PT :
Pemilik perusahaan harus membayar pajak yang lebih
besar
Biaya pembentukan mahal dan masalah yang lebih
kompleks
Timbulnya agency problem atau konflik antar kelompok
dalam perusahaan
Lebih banyak campur tangan dari pemerintah
7. Lingkungan Pasar Keuangan
Tujuan sistem keuangan adalah untuk menjembatani
aliran dana dari pihak yang surplus dana kepada pihak
yang difisit dana
Pasar keuangan terdidi dari lembaga dan mekanisme yang
memungkinkan terciptanya aliran dana dari pihak yang
mengalami surplus dana kepada pihak yang defisit dana.
Fungsi pasar keuangan sebagai menjembatani proses
pemindahan dana secara cepat dan paling efisien
Pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo aset keuangan
yang diperjualbelikan terdiri dari pasar uang, medium
term loan (MTL) dan pasar modal.
8. Laporan keuangan
• Merupakan hasil akhir dari proses akuntansi meliputi
dua laporan utama berupa neraca dan laporan laba
rugi.
• Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk
menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
• Umumnya terdiri dari :
1. Laporan Neraca
2. Laporan Rugi-Laba
3. Laporan perubahan ekuitas (modal)
4. Laporan perubahan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
9. Tujuan Analisis
• Memberikan informasi bagi pihak-pihak dalam
pengambilan keputusan :
1. Manajemen Perusahaan
2. Investor
3. Pemberi Kredit (Bank)
4. Suplier
5. Pemerintah
6. Pemilik Perusahaan (Anggota)
10. Tujuan Umum
Memberikan informasi yang bermanfaat bagi
investor, kreditur, dan pemakai lainnya sekarang atau
masa yang akan datang untuk membuat keputusan
investasi,pemberian kredit, dan keputusan lainnya
yang rasional.
Mengetahui Perkembangan perusahaan.
Mengetahui Kondisi keuangan perusahaan
Mengetahui Posisi Likuiditas, Solvabilitas dan
Profitabilitas perusahaan.
11. MACAM LAPORAN KEUANGAN
• Ada 3 macam Laporan Keuangan yang Pokok
1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba (Perhitungan Hasil Usaha)
3. Laporan Aliran Kas
Laporan Pendukung :
Laporan Laba ditahan
Laporan Perubahan Modal sendiri (Ekuitas)
12. NERACA
Neraca adalah Laporan yang menunjukan posisi Aktiva
(Asset, Harta) , Hutang (Kewajiban) dan Modal suatu
perusahaan pada suatu waktu tertentu.
Misal pada tanggal 31 des… 30 juni….
HARTA = HUTANG + MODAL
13. LAPORAN RUGI-LABA
Laporan Rugi-Laba adalah Laporan yang menunjukan
hasil kegiatan perusahaan (pendapatan dan biaya-
biaya) selama periode tertentu.
Misal satu tahun, 6 bulan, 3 bulan.
Isi laporan Rugi-laba : Pendapatan, Biaya, Laba atau
Rugi.
Isi Neraca : Harta, Hutang dan Modal
14. Penggolongan Biaya
Biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu barang dan
atau jasa.
Jenis-jenis Biaya
A. Jenis biaya berdasarkan fungsi pokok perusahaan :
1. Biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi terdiri dari biaya bahan baku, tebaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik.
2. Biaya non produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan selain biaya produksi. Exp : biaya
pemasaran dan biaya adm & umum.
15. B. Biaya berdasarkan perilaku biaya
1. Biaya variable, yaitu biaya yang jumlahnya
berubah-ubah dan perubahan proposional
dengan satuan kegiatan. Exp ; biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlahnya tetap
tidak terpengaruh oleh perubahan satuan
kegiatan. Exp : b.penyusutan, b.gaji.
3. Biaya semi variable, biaya ini jumlahnya berubah-
ubah tetapi perubahannya tidak proporsional
dengan satuan kegiatan. Exp : b.gaji salesmen
dan persentase tertentu dari hasil penjualan.
16. Keterbatasan lap.keu
1. Laporan keuangan dibuat secara periodik (interim
report)
2. Angka dalam lap.keu kelihatanya pasti dan tepat
tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda dan berubah.
3. Masalah purchasing power (daya beli) uang yang
semakin menurun.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan perudahaan. Misal : reputasi, kontrak
kerja , kemampuan manajemen
17. Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan yang telah dibuat oleh
perusahaan (koperasi). Sehingga diketahui tingkat
profitabilitas, tingkat risiko dan tingkat kesehatan
perusahaan (koperasi).
Dengan melakukan analisis terhadap laporan
keuangan sehingga bisa ditentukan apa rencana ke
depan yang akan dilakukan perusahaan.
18. Analisis Pembandingan
Untuk mengetahui kemajuan ,perkembangan
keuangan perusahaan biasanya dilakukan
pembandingan rasio-rasio keuangan perusahaan
dengan :
1. Rasio Industri
2. Rasio perusahaan lain yang sejenis
3. Rasio perusahaan sendiri masa yang lalu
4. Analisis Trend rasio perusahaan
19. Rasio-Rasio Keuangan
1. Rasio-Rasio Likuiditas
2. Rasio-Rasio Solvabilitas
3. Rasio-Rasio Aktivitas
4. Rasio-Rasio Profitabilitas
5. Rasio Nilai Pasar
ada pula yang menambahkan dengan
5. Rasio Pertumbuhan
6. Rasio Perkembangan
20. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibanya yang harus segera dipenuhi.
a. Current Ratio (Rasio Lancar) :
(aktiva lancar/hutang lancar)
b. Quick Ratio :
{ (aktiva lancar - persediaan) / hutang lancar }
c. Cash Ratio :
{(Kas + Efek) / hutang lancar}
21. Contoh :
PT X
Akt lancar hutang lancar
1000 500
Likuiditas = 1000/500 = 2
Artinya setiap Rp 1,- hutang lancar perusahaan dijamin
dengan Rp 2,- aktiva lancar perusahaan.
Semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin baik
dipandang dari sisi kreditur jangka pendek. Tetapi bila
likuiditas terlalu tinggi menunjukkan adanya
ketidakefisienan penggunaan dana, karena menunjukkan
banyaknya dana yang menganggur atau iddle fund.
22. Solvabilitas / leverage
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansilnya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
a. Debt to equity ratio (DER)
(Total hutang / Modal ) x 100%
b. Debt Ratio (DR)
(Total Hutang / Total Aktiva ) x 100%
Contoh : - total aktiva = 800
- total hutang = 320
Solvabilitas : 800/320 = 2,5
Artinya setiap Rp1,- hutang perusahaan dijamin oleh Rp2,5
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
23. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber
dananya.
a. Perputaran persediaan :
Harga pokok penjualan / rata-rata persediaan = …. X
b. Perputaran piutang :
Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang = …..X
c. Perputaran Aktiva tetap :
Penjualan /Total aktiva tetap =……..X
d. Perputaran Total Aktiva :
Penjualan / Total Aktiva) =…………. X
24. Rasio Profitabilitas
Rasio ini merupakan rasio keuntungan untuk mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.
Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaan.
a. Net Profit Margin (NPM)
(EBIT / Penjualan ) x 100%
b. Return On Asset (ROA)
(EAT / Total Asset) x 100%
c. Return On Equity (ROE)
EAT / Modal Sendiri) x 100%
d. Return On Investment (ROI)
(EAT / Investasi ) x 100
e. Earning Per Share ( EPS)
(EAT/ Jumlah saham beredar )
25. Rasio Nilai pasar (Penilaian)
Rasio penilaian merupakan suatu ratio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai pada masyarakat
(investor) atau para pemegang saham.
1. Price Earning Ratio (PER)
Harga pasar saham / EPS
2. Market to Book Value Ratio (MBV)
Hatga pasar saham / nilai buku saham
26. NERACA PT ABC 31 DES 2017
AKTIVA PASSIVA
KAS Rp 2.540,- HUTANG DAGANG Rp 9.721,-
SURAT
BERHARGA
1.800,- HUTANG WESEL 8.500,-
PIUTANG 18.320,- HUTANG PAJAK 3.200,-
PERSEDIAAN 27.530,- HUTANG GAJI 4.102,-
TOTAL AKT
LANCAR
50.190,- TOTAL HT LANCAR 25.523,-
TOTAL HT JK PANJG 22.000,-
BANGUNAN 43100,- MODAL SAHAM 13.000,-
AKUM.DEPRES
IASI
(11.400,-) CAPITAL SURPLUS 10.000,-
TOTAL AKT
TETAP
31.700,- LABA DITAHAN 11.367,-
TOTAL MODAL
SENDIRI
34.367
TOTAL AKTIVA 81.890,- TOTAL PASSIVA 81.890,-
27. LAPORAN RUGI-LABA PT ABC 2017
PENJUALAN BERSIH Rp 112.760,-
HARGA POKOK
PENJUALAN
85.300,-
LABA KOTOR 27.460,-
BIAYA PEMASARAN RP 6.540,-
BIAYA ADM +UMUM 9.400,-
BIAYA OPERASIONAL 15.940,-
LABA SBL BUNGA+PAJAK 11.520
BUNGA HUTANG 3.160,-
LABA SBLM PAJAK 8.360,-
PAJAK 4.013,-
LABA BERSIH 4.347,-
PEMBAYARAN DEVIDEN 2.800,-
LABA DITAHAN 1.547,-