SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
1
PENILAIAN SEKURITAS
Pertemuan ke-09
Matakuliah : F0322/Pengantar Pasar Modal
Tahun : 2 0 0 5
2
M A T E R I
A. Tujuan Penilaian
B. Analisis Fundamental
•Penilaian Harga Saham
•Penilaian Obligasi
C. Analisis Teknikal
3
T U J U A N
PENILAIAN SEKURITAS
• Memperoleh gambaran terhadap
kemampuan emiten dalam menumbuh
kembangkan perusahaannya
• Menilai pengaruh internal & ekternal
terhadap perusahaan emiten
• Menilai kemampuan emiten dalam
menjamin kontinuitas pembayaran deviden
• Memprediksi perkembangan nilai dari suatu
sekuritas
4
ANALISA FUNDAMENTAL
• Yaitu penelitian dalam bentuk fundamental/ basic
dalam menentukan nilai sekuritas
• Menganalisa faktor-faktor ekonomi yang mempe-
ngaruhi perusahaan dan memprediksi perkembang
an perusahaan a.l dengan mempergunakan
Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio
• Menekankan penilaian kepada faktor fundamental
dari emiten, seperti kondisi keuangan, hasil
operasi dan juga faktor ekonomi makro yang akan
mempengaruhi secara signifikan prospek usaha
emiten.
5
ASPEK DALAM MENGANALISA
FAKTOR FUNDAMENTAL
1. Aspek Makro Ekonomi
2. Aspek Industri
3. Aspek Perusahaan
6
1. Aspek Ekonomi Makro
• a. Tingkat Inflasi
• b. Tingkat Pengangguran
• c. Tingkat Suku Bunga
• d. Gross Domestic Product (GDP)
• e. Defisit Anggaran
7
a. Tingkat Inflasi
Yaitu peningkatan harga barang/jasa pada suatu
periode tertentu, yang disebabkan oleh :
• Terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran
• Penurunan nilai rupiah terhadap mata uang asing,
sehingga terjadi kenaikan biaya produksi yang
mendorong kenaikan harga jual
• Terjadi pertumbuhan uang yang beredar yang
melampaui kesediaan barang/jasa
Jika suatu negara mengalami tingkat inflasi yang
tinggi maka akan menurunkan pendapatan riil
dari investasi
8
b. Tingkat Pengangguran
Merupakan salah satu indikator untuk melihat
gambaran perekenomian suatu negara
• Dalam keadaan krisis ekonomi maka tingkat
pengganguran meningkat, sebaliknya jika
terjadipertumbuhan ekonomi maka akan terjadi
full capacity dalam produksi barang/jasa sehingga
banyak tanaga kerja yang terserap
• Tingkat pengangguran dapat digunakan sebagai
salah satu dasar untuk berinvestasi disuatu negara
apakah tersedia tenaga kerja yang cukup atau tidak
• Tingkat pengangguran secara tidak langsung
berhubungan dengan daya beli
9
c. Tingkat Suku Bunga
• Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan faktor
negatif bagi Pasar Modal. Karena investor lebih
cenderung menginvestasikan dananya di Bank
dengan perhitungan akan memberikan return yang
tinggi dan dengan risiko yang relatif rendah
(riskless investment)
• Suku Bunga yang tinggi kurang menguntungkan
bagi dunia usaha, karena akan menaikan harga
pokok produksi dan harga jual. Akibatnya
konsumen akan menunda pembelian yang pada
akhirnya menurunkan penjualan /profit perusahaan
10
d. Gross Domestic Product (GDP)
Yaitu jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasil –
kan oleh perusahaan domestik & asing pada suatu
negara dalam periode tertentu
• Merupakan indiktor pertumbuhan ekonomi
suatu negara
• Jika produksi barang/jasa meningkat, dapat
diasumsikan bahwa suatu negara sedang
mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan
dan ini dapat digunakan sebagai sinyal yang baik
untuk berinvestasi di negara tersebut
11
e. Defisit Anggaran
• Defisit anggaran didasarkan oleh Neraca Pemba-
yaran suatu negara terhadap aktivitas ekonomi
internasional, baik yang bersifat komersial maupun
finansial
• Kemampuan suatu negara untuk membiayai ang-
garan belanjanya merupakan salah satu indikator
perkembangan perkekonomian negara tersebut.
• Apabila untuk membiayai kebutuhan rutinnya saja
sudah sulit, tentu dapat diduga kemampuannya
dalam perdagangan internasional.
• Hal ini menjadi suatu pertimbangan bagi investor
untuk menginvestasikan dananya pada suatu
negara baik dalam rangka Direct Foreign Invest-
ment (DIF) maupun Undirect Foreign Investment
12
2. Aspek Industri
Penilaian ini sangat terkait dengan kinerja suatu
perusahaan dalam kelompok industrinya.
Sebagai contoh :
• Pada saat terjadi peristiwa WTC 1 September 2001
industri penerbangan dan asuransi di USA
mengalami pukulan, karena banyak orang takut
bepergian dengan pesawat dan asuransi harus
membayar klaim atas hancurnya gedung WTC
• Pada saat permulaaan krisis moneter hampir semua
industri dalam negeri mengalami dampaknya dan
yang paling parah adalah sektor keuangan dan
perbankan. Sebaliknya perusahaan costumer goods
dan sektor pertanian yang berorientasi ekspor justru
meraih keuntungan
13
3. Aspek Perusahaan
• Yaitu penilaian terhadap kinerja dan prospek
suatu perusahaan, sehingga diketahui apakah layak
untuk wadah berinvestasi atau tidak
• Salah satu alat untuk menilai kinerja dan prospek
perusahaan adalah melalu Laporan Keuangan yang
terdiri dari Neraca dan Laporan R/L
• Perusahaan yang telah listing di Bursa wajib
menyampaikan dan memberikan Laporan
Keuangannya kepada publik dan dipublikasikan
melalui media cetak
14
Analisa Laporan Keuangan & Analisa Rasio
Dari Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio
akan diketahui tentang kondisi perusahaan sbb. :
a. Tingkat Keuntungan (Profitabilitas)
b. Posisi Hutang (Solvabilitas)
c. Tingkat Likuiditas (Liquidity)
d. Penilaian Rasio Sekuritas (saham dan Obligasi)
15
a. Tingkat Keuntungan (Profability Ratio)
1. Return on Asset (ROA) :
EBT/Assets x 100 % =
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aset
perusahaan dapat dapat diberdayakan untuk
menghasilkan laba
2. Return on Equity (ROE)
EAT/Equity x 100% =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari modal sendiri (ekuitas)
3. Net Profit Margin (NPM)
EAT / Sals x 100% =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari total penjualan
16
b. Posisi Hutang (Solvability Ratio)
1. Debt to Equity Ratio :
Total Liability/Equity x 100 % =
Rasio ini menunjukkan porsi sumber dana
perusahaan apakah lebih banyak dari ekuitas
(modal sendiri) atau dari pinjaman/hutang
2. Debt to Total Asset :
Total Liability/Asset x 100 % =
Rasio ini menunjukkan berapa besar Asset
perusahaan yang telah dibiayai dari dana
pinjaman/ hutang atau berapa besar hutang
perusahaan dapat dijamin dengan assetnya
17
c. Tingkat Likuiditas (Liquidity Ratio)
1. Curent Ratio :
Current Asset/Current Liabilities x 100% =
Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi
hutang/kewajiban jangka pendeknya dari sumber
dana jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik
2. Quick Ratio :
(Current Asset-Inventory) / Current Liabilies x
100% =
Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi
hutang/kewajiban jangka pendeknya dari sumber
dana jangka pendek yang paling lancar (cash &
equivalent) . Semakin tinggi rasio ini semakin
tinggi tingkat likuiditas emiten.
18
d. Penilaian Rasio Sekuritas
S a h a m :
1. Earning Per Share (EPS) :
EPS : EAT/Total Share x Rp 1,- =
Merupakan keuntungan (return) yang diperoleh investor per
sahamnya
2. Price Earning Ratio (PER)
PER : Share Price/EPS x 1 kali =
Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampu- an
emiten dalam menghasilkan laba, yang dihitung dalam
satuan kali. Bagi investor semakin kecil rasio ini semakin
baik, karena saham ydm termasuk murah
3. Net Asset Value/Book Value Ratio (BV)
BV : Equity/Total Share x Rp 1,- =
Menggambarkan perbandingan antara Total Modal (Ekuitas)
terhadap jumlah saham yang beredar
19
4. Price to Book Value (PBV)
PBV : Share Price /Book Value x 1 kali =
Menunjukkan seberapa besar pasar menghargai nilai
saham emiten. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar
percaya akan prospek emiten tersebut.
5. Dividend Payout Ratio (DPR)
DPR : Dividend per share/EPS x 100%=
Menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepeda
investor dalam bentuk dividen
6. Dividend Yield (DY)
DY : Dividend per share/Share Price x 100% =
Menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh
dari investasi saham. Semakin besar rasio ini semakin
menarik bagi investor.
20
O b l i g a s i :
1. Current Yield (CY) :
CY : Annual Coupon/Bond Price x 100% =
Menggambarkan hasil kupon yang diperoleh dibandingkan
dengan Harga Pasar obligasi, dinilai dalam % tase
2. Convertion Ratio (Rasio Konversi) :
CR : Par Value Bond/ Convertion Share Price
x 1 kali =
Menggambarkan berapa kali obligasi konversi dihargai
dibandingkan dengan nilai saham yang diperoleh
21
ANALISA TEHNIKAL
• Yaitu analisa yang memfokuskan pada perkiraan
harga sekuritas (saham/obligasi) di masa yang
akan datang berdasarkan data pergerakan harga
sekuritas dan juga volume perdagangan sekuritas
dimasa lalu
• Analisis ini merupakan upaya untuk
memperkirakan harga saham (kondisi pasar)
dengan mengamati perubahan harga saham
tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu tanpa
memperhatikan faktor-faktor fundamental
22
Asumsi dasar Analisis Tehnikal :
• Harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran
dan permintaan
• Pemintaan dan penawaran dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik rasional atau tidak
• Harga saham bergerak dalam trend terus menerus
dan berlangsung cukup lama, meskipun ada
fluktuasi kecil di pasar
• Perubahan trend disebabkan hukum permintaan
dan penawaran
• Penyebab terjadinya pergeseran permintaan dan
penawaran tidak menjadi masalah, dapat dideteksi
lambat atau cepat melalui chart transaksi
• Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya
23
Model Analisis Tehnikal
• Banyak teori atau model yang digunakan oleh
analisis tehnikal yang pada umumnya
menggunakan chart (grafik-grafik) dimana nama
pola antara analis satu dengan lainnya berbeda.
• Dengan menggunakan grafik-grafik, maka analisis
ini disebut Chartis
• Dari sekian banyak teori/model grafik, diantaranya
adalah :
a- Dow Theory
b- The Head and Shoulders Top (HST)
24
a- Dow Theory
Merupakan salah satu analisis tehnikal yang
sudah lama dan cukup populer.
Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham
pada hari hari perdagangan sbb. :
1.Primary trend
Secara umum disebut pasar dalam keadaan
“bear” atau “bull” .
Gambaran primary trend adalah tujuan utama teori
ini yang dibagi menjadi upward primary trend
dan downward primary trend
25
2. Secondary movement
Hanya beberapa bulan yang terkadang disebut
“correction”
3. Tertiary moves
Adalah fluktuasi harian sederhana.
Analis membuat grafik dan memplot harga saham
atau indeks pasar setiap hari dalam upaya
menemukan primary trend dan secondary trend
26
b. The Head and Shoulders Top (HST)
Model ini mempelajari pola perdagangan saham.
Tingkah laku pasar yang dibentukteori ini dapat
dikategorikan dalam 4 fase,yaitu :
1.The Left Shoulder,
Yaitu periode pembelian yang ramai dan diikuti
dengan sepinya perdagangan, kemudian
mendorong harga ke puncak yang baru, sebelum
harga mulai menurun lagi
27
2.The Head,
Yaitu dorongan pembelian yang besar,
meningkatkan harga ke tingkat yang tinggi,
kemudian jatuh dibawah puncak “Left Shoulder”
3.The Right Shoulder,
Yaitu reli moderat diatas volume perdagangan
saham untuk mengangkat harga, tetapi gagal ke
puncak “the head” sebelumnya, harga-harga
mulai menurun
4.The Confirmation,
Yaitu harga jatuh dibawah garis leher (neckline)
Titik ini merupakan sinyal untuk menjual saham
28
Analisis Fundamental Vs Teknikal
No Variable Analisis
Fundamental
Analisi
Tehnikal
1. Fokus
Perhatian
Harga
Over/undervalued Timing
(up/downward)
2. Horison
Investasi
Jangka menengah &
panjang
Jangka pendek
3. Informasi
utama
Perusahaan/Emiten Psikologis
Investor
4. Motif utama Dividen &
pertumbuhan
Capital gain
5. Strategi
umum
Beli & simpan Berpindah
6. Karakter
Investor
Penabung &
Individual
Pedagang &
Institusional

More Related Content

What's hot

Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of returnYanu Priandana
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangwybawa
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of returnVj Dwi ShiNoda
 
Ekonomi Teknik (rate of return)
Ekonomi Teknik (rate of return)Ekonomi Teknik (rate of return)
Ekonomi Teknik (rate of return)nur_asifah
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...Futurum2
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Yoyo Sudaryo
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Mia Rarasputri
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganJudianto Nugroho
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4Yoyo Sudaryo
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangYanu Priandana
 

What's hot (20)

Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
P 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisienP 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisien
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Ekonomi Teknik (rate of return)
Ekonomi Teknik (rate of return)Ekonomi Teknik (rate of return)
Ekonomi Teknik (rate of return)
 
Analisis Rate Of Return
Analisis Rate Of ReturnAnalisis Rate Of Return
Analisis Rate Of Return
 
P 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio managementP 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio management
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 4
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Faktor diskonto
Faktor diskontoFaktor diskonto
Faktor diskonto
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 

Similar to test

5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.pptWiraCiptaOriza1
 
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptx
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptxAnalisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptx
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptxAthia Nur Kamilah
 
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMMateri Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMmahendrawin77
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamJudianto Nugroho
 
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptxKELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptxMichzanArobi
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptxKelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptxSalsabila456197
 
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...JasonGabrielPratama
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...Kanaidi ken
 
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)imangea1
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 

Similar to test (20)

5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptx
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptxAnalisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptx
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan.pptx
 
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMMateri Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
 
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptxKELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
 
Financial statement analysis
Financial statement analysisFinancial statement analysis
Financial statement analysis
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptxKelompok 7_Penilaian Saham.pptx
Kelompok 7_Penilaian Saham.pptx
 
Analisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuanganAnalisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuangan
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
 
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...
(Indonesia) Investment Analysis and Portfolio Management : Chapter 8 - Equity...
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
 
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)
Analisis_Fundamental_Dalam_Sekuritas (Manajemen Keuangan)
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 

test

  • 1. 1 PENILAIAN SEKURITAS Pertemuan ke-09 Matakuliah : F0322/Pengantar Pasar Modal Tahun : 2 0 0 5
  • 2. 2 M A T E R I A. Tujuan Penilaian B. Analisis Fundamental •Penilaian Harga Saham •Penilaian Obligasi C. Analisis Teknikal
  • 3. 3 T U J U A N PENILAIAN SEKURITAS • Memperoleh gambaran terhadap kemampuan emiten dalam menumbuh kembangkan perusahaannya • Menilai pengaruh internal & ekternal terhadap perusahaan emiten • Menilai kemampuan emiten dalam menjamin kontinuitas pembayaran deviden • Memprediksi perkembangan nilai dari suatu sekuritas
  • 4. 4 ANALISA FUNDAMENTAL • Yaitu penelitian dalam bentuk fundamental/ basic dalam menentukan nilai sekuritas • Menganalisa faktor-faktor ekonomi yang mempe- ngaruhi perusahaan dan memprediksi perkembang an perusahaan a.l dengan mempergunakan Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio • Menekankan penilaian kepada faktor fundamental dari emiten, seperti kondisi keuangan, hasil operasi dan juga faktor ekonomi makro yang akan mempengaruhi secara signifikan prospek usaha emiten.
  • 5. 5 ASPEK DALAM MENGANALISA FAKTOR FUNDAMENTAL 1. Aspek Makro Ekonomi 2. Aspek Industri 3. Aspek Perusahaan
  • 6. 6 1. Aspek Ekonomi Makro • a. Tingkat Inflasi • b. Tingkat Pengangguran • c. Tingkat Suku Bunga • d. Gross Domestic Product (GDP) • e. Defisit Anggaran
  • 7. 7 a. Tingkat Inflasi Yaitu peningkatan harga barang/jasa pada suatu periode tertentu, yang disebabkan oleh : • Terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran • Penurunan nilai rupiah terhadap mata uang asing, sehingga terjadi kenaikan biaya produksi yang mendorong kenaikan harga jual • Terjadi pertumbuhan uang yang beredar yang melampaui kesediaan barang/jasa Jika suatu negara mengalami tingkat inflasi yang tinggi maka akan menurunkan pendapatan riil dari investasi
  • 8. 8 b. Tingkat Pengangguran Merupakan salah satu indikator untuk melihat gambaran perekenomian suatu negara • Dalam keadaan krisis ekonomi maka tingkat pengganguran meningkat, sebaliknya jika terjadipertumbuhan ekonomi maka akan terjadi full capacity dalam produksi barang/jasa sehingga banyak tanaga kerja yang terserap • Tingkat pengangguran dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk berinvestasi disuatu negara apakah tersedia tenaga kerja yang cukup atau tidak • Tingkat pengangguran secara tidak langsung berhubungan dengan daya beli
  • 9. 9 c. Tingkat Suku Bunga • Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan faktor negatif bagi Pasar Modal. Karena investor lebih cenderung menginvestasikan dananya di Bank dengan perhitungan akan memberikan return yang tinggi dan dengan risiko yang relatif rendah (riskless investment) • Suku Bunga yang tinggi kurang menguntungkan bagi dunia usaha, karena akan menaikan harga pokok produksi dan harga jual. Akibatnya konsumen akan menunda pembelian yang pada akhirnya menurunkan penjualan /profit perusahaan
  • 10. 10 d. Gross Domestic Product (GDP) Yaitu jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasil – kan oleh perusahaan domestik & asing pada suatu negara dalam periode tertentu • Merupakan indiktor pertumbuhan ekonomi suatu negara • Jika produksi barang/jasa meningkat, dapat diasumsikan bahwa suatu negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan ini dapat digunakan sebagai sinyal yang baik untuk berinvestasi di negara tersebut
  • 11. 11 e. Defisit Anggaran • Defisit anggaran didasarkan oleh Neraca Pemba- yaran suatu negara terhadap aktivitas ekonomi internasional, baik yang bersifat komersial maupun finansial • Kemampuan suatu negara untuk membiayai ang- garan belanjanya merupakan salah satu indikator perkembangan perkekonomian negara tersebut. • Apabila untuk membiayai kebutuhan rutinnya saja sudah sulit, tentu dapat diduga kemampuannya dalam perdagangan internasional. • Hal ini menjadi suatu pertimbangan bagi investor untuk menginvestasikan dananya pada suatu negara baik dalam rangka Direct Foreign Invest- ment (DIF) maupun Undirect Foreign Investment
  • 12. 12 2. Aspek Industri Penilaian ini sangat terkait dengan kinerja suatu perusahaan dalam kelompok industrinya. Sebagai contoh : • Pada saat terjadi peristiwa WTC 1 September 2001 industri penerbangan dan asuransi di USA mengalami pukulan, karena banyak orang takut bepergian dengan pesawat dan asuransi harus membayar klaim atas hancurnya gedung WTC • Pada saat permulaaan krisis moneter hampir semua industri dalam negeri mengalami dampaknya dan yang paling parah adalah sektor keuangan dan perbankan. Sebaliknya perusahaan costumer goods dan sektor pertanian yang berorientasi ekspor justru meraih keuntungan
  • 13. 13 3. Aspek Perusahaan • Yaitu penilaian terhadap kinerja dan prospek suatu perusahaan, sehingga diketahui apakah layak untuk wadah berinvestasi atau tidak • Salah satu alat untuk menilai kinerja dan prospek perusahaan adalah melalu Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan R/L • Perusahaan yang telah listing di Bursa wajib menyampaikan dan memberikan Laporan Keuangannya kepada publik dan dipublikasikan melalui media cetak
  • 14. 14 Analisa Laporan Keuangan & Analisa Rasio Dari Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio akan diketahui tentang kondisi perusahaan sbb. : a. Tingkat Keuntungan (Profitabilitas) b. Posisi Hutang (Solvabilitas) c. Tingkat Likuiditas (Liquidity) d. Penilaian Rasio Sekuritas (saham dan Obligasi)
  • 15. 15 a. Tingkat Keuntungan (Profability Ratio) 1. Return on Asset (ROA) : EBT/Assets x 100 % = Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aset perusahaan dapat dapat diberdayakan untuk menghasilkan laba 2. Return on Equity (ROE) EAT/Equity x 100% = Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal sendiri (ekuitas) 3. Net Profit Margin (NPM) EAT / Sals x 100% = Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total penjualan
  • 16. 16 b. Posisi Hutang (Solvability Ratio) 1. Debt to Equity Ratio : Total Liability/Equity x 100 % = Rasio ini menunjukkan porsi sumber dana perusahaan apakah lebih banyak dari ekuitas (modal sendiri) atau dari pinjaman/hutang 2. Debt to Total Asset : Total Liability/Asset x 100 % = Rasio ini menunjukkan berapa besar Asset perusahaan yang telah dibiayai dari dana pinjaman/ hutang atau berapa besar hutang perusahaan dapat dijamin dengan assetnya
  • 17. 17 c. Tingkat Likuiditas (Liquidity Ratio) 1. Curent Ratio : Current Asset/Current Liabilities x 100% = Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi hutang/kewajiban jangka pendeknya dari sumber dana jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini semakin baik 2. Quick Ratio : (Current Asset-Inventory) / Current Liabilies x 100% = Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi hutang/kewajiban jangka pendeknya dari sumber dana jangka pendek yang paling lancar (cash & equivalent) . Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi tingkat likuiditas emiten.
  • 18. 18 d. Penilaian Rasio Sekuritas S a h a m : 1. Earning Per Share (EPS) : EPS : EAT/Total Share x Rp 1,- = Merupakan keuntungan (return) yang diperoleh investor per sahamnya 2. Price Earning Ratio (PER) PER : Share Price/EPS x 1 kali = Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampu- an emiten dalam menghasilkan laba, yang dihitung dalam satuan kali. Bagi investor semakin kecil rasio ini semakin baik, karena saham ydm termasuk murah 3. Net Asset Value/Book Value Ratio (BV) BV : Equity/Total Share x Rp 1,- = Menggambarkan perbandingan antara Total Modal (Ekuitas) terhadap jumlah saham yang beredar
  • 19. 19 4. Price to Book Value (PBV) PBV : Share Price /Book Value x 1 kali = Menunjukkan seberapa besar pasar menghargai nilai saham emiten. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek emiten tersebut. 5. Dividend Payout Ratio (DPR) DPR : Dividend per share/EPS x 100%= Menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepeda investor dalam bentuk dividen 6. Dividend Yield (DY) DY : Dividend per share/Share Price x 100% = Menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham. Semakin besar rasio ini semakin menarik bagi investor.
  • 20. 20 O b l i g a s i : 1. Current Yield (CY) : CY : Annual Coupon/Bond Price x 100% = Menggambarkan hasil kupon yang diperoleh dibandingkan dengan Harga Pasar obligasi, dinilai dalam % tase 2. Convertion Ratio (Rasio Konversi) : CR : Par Value Bond/ Convertion Share Price x 1 kali = Menggambarkan berapa kali obligasi konversi dihargai dibandingkan dengan nilai saham yang diperoleh
  • 21. 21 ANALISA TEHNIKAL • Yaitu analisa yang memfokuskan pada perkiraan harga sekuritas (saham/obligasi) di masa yang akan datang berdasarkan data pergerakan harga sekuritas dan juga volume perdagangan sekuritas dimasa lalu • Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor fundamental
  • 22. 22 Asumsi dasar Analisis Tehnikal : • Harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan • Pemintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional atau tidak • Harga saham bergerak dalam trend terus menerus dan berlangsung cukup lama, meskipun ada fluktuasi kecil di pasar • Perubahan trend disebabkan hukum permintaan dan penawaran • Penyebab terjadinya pergeseran permintaan dan penawaran tidak menjadi masalah, dapat dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi • Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya
  • 23. 23 Model Analisis Tehnikal • Banyak teori atau model yang digunakan oleh analisis tehnikal yang pada umumnya menggunakan chart (grafik-grafik) dimana nama pola antara analis satu dengan lainnya berbeda. • Dengan menggunakan grafik-grafik, maka analisis ini disebut Chartis • Dari sekian banyak teori/model grafik, diantaranya adalah : a- Dow Theory b- The Head and Shoulders Top (HST)
  • 24. 24 a- Dow Theory Merupakan salah satu analisis tehnikal yang sudah lama dan cukup populer. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham pada hari hari perdagangan sbb. : 1.Primary trend Secara umum disebut pasar dalam keadaan “bear” atau “bull” . Gambaran primary trend adalah tujuan utama teori ini yang dibagi menjadi upward primary trend dan downward primary trend
  • 25. 25 2. Secondary movement Hanya beberapa bulan yang terkadang disebut “correction” 3. Tertiary moves Adalah fluktuasi harian sederhana. Analis membuat grafik dan memplot harga saham atau indeks pasar setiap hari dalam upaya menemukan primary trend dan secondary trend
  • 26. 26 b. The Head and Shoulders Top (HST) Model ini mempelajari pola perdagangan saham. Tingkah laku pasar yang dibentukteori ini dapat dikategorikan dalam 4 fase,yaitu : 1.The Left Shoulder, Yaitu periode pembelian yang ramai dan diikuti dengan sepinya perdagangan, kemudian mendorong harga ke puncak yang baru, sebelum harga mulai menurun lagi
  • 27. 27 2.The Head, Yaitu dorongan pembelian yang besar, meningkatkan harga ke tingkat yang tinggi, kemudian jatuh dibawah puncak “Left Shoulder” 3.The Right Shoulder, Yaitu reli moderat diatas volume perdagangan saham untuk mengangkat harga, tetapi gagal ke puncak “the head” sebelumnya, harga-harga mulai menurun 4.The Confirmation, Yaitu harga jatuh dibawah garis leher (neckline) Titik ini merupakan sinyal untuk menjual saham
  • 28. 28 Analisis Fundamental Vs Teknikal No Variable Analisis Fundamental Analisi Tehnikal 1. Fokus Perhatian Harga Over/undervalued Timing (up/downward) 2. Horison Investasi Jangka menengah & panjang Jangka pendek 3. Informasi utama Perusahaan/Emiten Psikologis Investor 4. Motif utama Dividen & pertumbuhan Capital gain 5. Strategi umum Beli & simpan Berpindah 6. Karakter Investor Penabung & Individual Pedagang & Institusional