4. Tujuan Pelaporan Laba
1. Pengukur efisiensi.
2. Pengukur kinerja badan usaha & manajemen.
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
4. Alat pengendali alokasi sumber daya ekonomik.
5. Dasar penentuan & penilaian tarif jasa publik.
6. Alat pengendali terhadap debitur dalam kontrak utang piutang.
7. Dasar kompensasi & pembagian bonus.
8. Alat motivasi manajemen.
9. Dasar pembagian dividen.
5. Dua Pendekatan yang harus
dipertimbangkan dalam Akuntansi
Laba:
Satu angka laba untuk
berbagai tujuan
Pendekatan ini adalah memformulasikan
konsep laba tunggal (umum) dan
menyajikannya untuk memenuhi berbagai
tujuan secara umum.
Beda tujuan, beda laba
Pendekatan ini menggunakan berbagai
konsep laba dan menyajikannya secara
jelas berbagai konsep laba tersebut secara
khusus.
7. • Laba adalah selisih pendapatan dan biaya yang diukur
dan disajikan sesuai prinsip PABU (Prinsip Akuntansi
Berterima Umum).
• Kelemahan-kelemahan laba akuntansi:
1. Laba akuntansi belum didefinisikan secara
semantik.
2. Penyajian dan pengukuran laba masih berfokus
pada pemegang saham biasa.
3. PABU masih memberi peluang perbedaan antara
perusahaan.
4. Berbasis cost historis.
5. Investor dan kreditor hanya sebagian memberi
masukan kepada perusahaan.
9. Konsep Laba dalam Tataran
Semantik
• Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan
dengan masalah makna apa yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada
simbol atau elemen laba sehingga laba
bermanfaat dan bermakna sebagai informasi:
a. Pengukur kinerja.
b. Konfirmasi harapan investor.
c. Estimator laba ekonomik.
10. Laba Akuntansi vs Laba Ekonomi
ASPEK PEMBEDA LABA AKUNTANSI LABA EKONOMI
Sudut pandang
Perekayasa, penyusun
standar dan statement.
Pemegang saham.
Dasar pengukuran
Kos historis. Kos kesempatan, nilai
pasar, nilai likuidasi.
Makna “ekonomik”
Kelayakan ekonomik jangka
panjang.
Kelayakan ekonomi jangka
pendek.
Makna “depresiasi” Alokasi kos. Penurunan nilai ekonomik.
Unit pengukur Nominal rupiah. Daya beli.
Sasaran pengukuran Laba uang/nominal. Laba real.
Konsep landasan Kontinuitas, akrual. Likuidasi, nilai tunai.
Fungsi aset
Sisa potensi jasa. Simpanan atau sediaan
nilai.
11. Makna Laba
• Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode
akibat kegiatan produktif yang dapat dibagi atau
di distribusikan kepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak,
dan dividen) tanpa mem-pengaruhi keutuhan
ekuitas pemegang saham semula.
• Karakteristik umum laba:
a. Kenaikan kemakmuran/capital.
b. Kenaikan dalam suatu periode.
c. Dapat dinikmati, di distribusi, atau ditarik oleh
entitas yang menguasai atau mempunyai klaim
terhadap kemakmuran/capital asalkan kemakmuran
mula-mula (awal) tetap dijaga keutuhannya.
13. Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai
klaim (ditandai dengan sertifikat utang, misalnya
obligasi).
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai
klaim (ditandai dengan setifikat saham).
ASET
Kewajiban
Ekuitas
Kapital bagi badan usaha/manajemen yang
menguasai sumber ekonomi ini (fisis/finansial)
14. “Laba” dan “Kapital”
Kapital dapat dipandang sebagai sediaan kemakmuran pada
saat tertentu.
Sementara itu, laba dapat diasosiasi dengan aliran kemakmuran.
Jadi, laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam
kurun waktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat
potensi jasa mula-mula.
15. Konsep Pemertahanan Kapital
• Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas
(perusahaan/investor) berhak mendapatkan imbalan/return dan
menikmatinya setelah kapital (investasi) dipertahankan
keutuhannya/dipulihkan seperti sedia kala.
• Laba dapat didevinisikan sebagai:
– “Tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan
kenaikan capital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan
produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh
entitas penguasa atau pemilih capital tanpa mengurangi
kemampuan ekonomi capital mula-mula (awal periode)”.
16. Konsep Laba dalam Tataran Sintantik
Penjabaran makna laba secara sintantik adalah mendefinisikan laba
sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan
biaya.
Terdapat dua kriteria/pendekatan dalam pengukuran laba yaitu:
1. Pendekatan transaksi, yaitu laba diukur & diakui pada saat terjadinya
transaksi (terutama transaksi eksternal) yang kemudian terakumulasi
sampai akhir periode.
2. Pendekatan kegiatan, yaitu laba dianggap timbul bersamaan dengan
berlangsungnya kegiatan/kejadian bukan sebagai hasil suatu
transaksi pada saat tertentu.
18. Pengukuran Laba dengan mempertahankan
Kapital
• Berbagai pendekatan penilaian kapital dan
implikasinya terhadap penentuan laba antara
lain:
1. Kapitalisasi aliran kas harapan
2. Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan
3. Setara kas sekarang
4. Harga masukan historis
5. Harga masukan sekarang
6. Pemertahanan daya beli konstan
19. Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik
• Teori akuntansi pragmatik memusatkan
perhatiannya pada pengaruh informasi
terhadap perubahan perilaku pemakai informasi
akuntansi.
• Bila dikaitkan dengan laba, tataran ini
membahas apakah informasi laba bermanfaat
atau apakah informasi laba nyatanya digunakan.
20. Prediktor Aliran Kas ke Investor
• Aliran kas yang diterima atau diharapkan
investor akan dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan untuk menciptakan kas yang
cukup untuk:
– Membayar semua kewajiban pada saatnya.
– Mendanai keperluan operasi.
– Reinvestasi.
– Membayar bunga.
– Membayar dividen.
21. Laba dan Harga Saham
• Kebermanfaatan laba dapat diukur dari hubungan
antara laba dan harga saham. Bahwa laba
merupakan prediktor aliran kas ke investor.
• Aliran kas masa datang ke investor digunakan
untuk menentukan apa yang disebut nilai intrinsik
sekuritas/saham.
22. Perkontrakan Efisisen
• Teori perkontrakan efisien merupakan turunan dari teori
keagenan.
• Teori ini didasarkan atas berbagai aspek dan implikasi
hubungan keagenan.
• Hubungan keagenan adalah hubungan antara principal
dan agen yang didalamnya agen bertindak atas nama dan
untuk kepentingan principal dan atas tindakannya tersebut
agen mendapat imbalan tertentu.
23. Pengendalian Manajemen
• Dalam tataran pragmatik, laba digunakan sebagai pengukur kinerja
divisi atau manajernya.
• Laba mempunyai peran penting dalam suatu sistem pengendalian
manajemen.
• Sistem ini dirancang untuk mengarahkan perilaku para manajer agar
mereka memaksimumkan kepentingan dirinya atau divisinya tetapi
pada saat yang sama kepentingan perusahaan secara keseluruhan
juga tercapai. Bila hal ini tercapai, terjadilah apa yang disebut
keselarasan tujuan.
24. Teori Pasar Efisien
• Pasar dikatakan efisien dalam kaitan dengan
informasi atau signal tertentu hanya jika harga
saham berperilaku seakan-akan semua pelaku
pasar menangkap signal tersebut dan segera
merevisi harga saham harapannya kemudian
mengambil strategi investasi sehingga terjadi
ekuilibrium baru.
25. Bentuk Efisiensi Pasar
• Terdapat 3 bentuk efisiensi, yaitu:
– Bentuk Lemah
– Bentuk Semi-Kuat
– Bentuk Kuat.
26. Laba sebagai Signal
• Laba merupakan sarana untuk menyampaikan signal-signal dari
manajemen yang tidak disampaikan secara publik.
• Laba mempunyai kandungan informasi yang penting bagi pasar modal.
• Sementara itu, investor berusaha untuk mencari informasi untuk
memprediksi laba yang akan diumumkan atas dasar data yang tersedia
secara publik.
• Oleh karena itu, informasi laba sangat diharapkan para analis untuk
menangkap informasi privat atau dalam yang dikandungnya dan untuk
mengkonfirmasi laba harapan investor.
27. Laba & Teori Entitas
• Laba adalah kenaikan kemakmuran suatu entitas
yang dapat dikonsumsi tanpa mempengaruhi kapital
semua.
• Teori entitas/ekuitas yang banyak dibahas dalam
literatur teori akuntansi adalah:
1. Entitas usaha bersama.
2. Entitas usaha/bisnis.
3. Entitas investor.
4. Entitas pemilik.
5. Entitas pemilik residual.
6. Entitas pengendali.
7. Entitas dana.