SlideShare a Scribd company logo
1 of 281
Ekonomi Manajerial
&
Strategi Bisnis

Bab 1 Dasar Ekonomi Manajerial
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Pendahuluan
• Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat
analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan
keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi
manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu
manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku
manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan
mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang
tersedia untuk mewujudkannya.
• Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat
diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana
mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya
perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah
aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan
bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.
• Aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
pengambilan keputusan untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan
cara yang paling efisien.
• Manajer
• Seseorang yang mengarahkan sumber daya untuk mencapai
tujuan.

• Ilmu Ekonomi
• Ilmu tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi
kelangkaan sumber daya

• Ilmu Ekonomi Manajerial
• Studi tentang bagaimana pengolahan sumber daya yang langka
dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga tujuan
manajerial dapat tercapai

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy,
5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

Definisi ekonomi manajerial
Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial
Masalah Keputusan Manajemen
Teori Ekonomi
Teori Ekonomi ::
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro

Ilmu Keputusan ::
Ilmu Keputusan
Matematika Ekonomi
Matematika Ekonomi
Ekonometrika
Ekonometrika

Ekonomi Manajerial :
Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan
untuk memecahkan masalah keputusan
manajerial
Solusi Optimal untuk masalah
Keputusan Manajerial
Organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemen dengan
menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan
Ekonomi mikro : Tingkah laku ekonomi secara individual sebagai
pengambil keputusan, seperti konsumen individu dan
pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis.
Ekonomi makro : Membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan,
konsumsi, investasi dan harga dilihat secara agregat
Teori ekonomi : memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi
Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model
Model : abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan
berusaha mengindentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu
yang penting dari suatu kejadian.
Metodologi ekonomi adalah menerima teori atau model bila dapat
memprediksi secara tepat dan prediksi tersebut secara logis mengikuti
asumsi.
EKMAN

Ilmu Keputusan

Matematika Ekonomi dan Ekonometrika
Memformulasikan dalam bentuk
persamaan model ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi.

Menerapkan peralatan statistik (regresi)
pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi.

Model Matematika Q = f(P,Y,PC, PS, A)
Dengan mengumpulkan data Q, P,Y PC, PS, A, kita dapat mengestimasi
hubungan emperisnya (ekonometrik)

EKMAN : Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan
keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah
keputusan manajerial.
EKMAN

ILMU ADMINISTRASI BISNIS
(Akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM,
dan produksi) = Lingkungan bisnis dimana prshan
beroperasi.

Proses pengambilan keputusan secara
keseluruhan yang akan membawa
perusahaan mencapai tujuannya.
EKMAN bukan merupakan ilmu yang terdiri dari
banyak topik yang terpisah melainkan penggunaan teori
ekonomi dan perangkat ilmu manajemen untuk
mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di
dalam lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.
Tinjauan
Ilmu Ekonomi untuk Manajemen yang Efektif








Mengidentifikasi Tujuan dan Kendala
Mengenali Peranan Laba
Memahami Insentif
Lima Model Kekuatan
Memahami Pasar
Memahami Nilai Waktu dari Uang
Penggunaan Analisis Marjinal

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
1.2.1. Identify goals and constraints

Langkah awal Membuat Keputusan : Menentukan tujuan
Untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda
akan membuat keputusan berbeda.

Tujuan : distribusi makanan
Rural areas

Innercity residents

Decisions and optimal distribution network will differ
The decision maker faces constraints that affect the ability
to achieve a goal
Unit berbeda dalam perusahaan memiliki tujuan berbeda.
Departemen Marketing : bertujuan menggunakan sumberdaya
untuk memaksimumkan penjualan atau
Departemen Financial :bertujuan meningkatkan laba
market share
atau mengurangi risiko

Unfortunately, constraints make it difficult for managers to achieve
goals, such as maximizing profit or increasing market share
Kendala : ketersediaan teknologi, harga input yang digunakan dalam
proses produksi.
Tujuan memaksimumkan profit, maka manajer harus
memutuskan : optimal price to charge for a product, how much
to produce, which technology to use, how much of each input to
use, how to react to decisions made by competitors, and so on.
1.2.2. Recognize the Nature and Importance of Profit
Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan
profit atau nilai perusahaan
Accounting Versus Economic Profits
Accounting Profit : sejumlah uang yang diperoleh dari penjualan
(Total Penerimaan = harga dikali kuantitas barang
yang dijual) dikurangi biaya produksi barang dan jasa

Apa yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan, dan dilaporkan
kepada manager oleh bagian keuangan.

Economic Profit : perbedaan total penerimaan dengan total biaya
opportunity dalam memproduksi barang atau jasa.

Biaya opportunity > Biaya akuntansi

Explicit (or Accounting) cost of resource and the implicit cost of giving-up
the next-best alternative use of the resource)
Contoh : Bisnis Bread-talk atau Jico donuts memiliki gedung sendiri.
Biaya untuk memproduksi merupakan biaya akuntansi.
Pada akhir tahun, bagian keuangan melaporkan bahwa biaya produksi
sebesar Rp. 300 juta, dan total penerimaan adalah Rp. 1 miliar, maka
laba akuntansi adalah Rp. 700 juta.
Untuk Menentukan Laba ekonomi beberapa hal harus diperhitungkan :
Gaji pemilik jika bekerja diperusahaan lain, misalkan digaji Rp. 240 juta,
sehingga biaya implisit untuk pemilik dalam menjalankan bisnis donut
adalah sebesar Rp. 240 juta yang dikurangi dari laba akuntansi.
Menyewa gedung dari orang lain, misalkan jika menyewa gedung yang
sama ditempat lain sebesar Rp. 480 juta pertahun, maka biaya sewa
gedung merupakan biaya implisit
Biaya ekonomi untuk kasus tersebut = 300 juta + 240 juta + 480 juta
= 1miliar 20 juta
Laba ekonomi= Rp. 1 miliar – Rp. 1 miliar 20 juta = - 20 juta
atau mengalami rugi sebesar Rp. 20 juta
Lima Kekuatan Kerangka Kerja

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
1.2.3. Understand Incentives

Insentif berpengaruh terhadap bagaiamana sumber daya digunakan
dan bagaimana SDM bekerja keras.
Perusahaan harus mempunyai suatu aturan tentang pemberian insentif untuk
membangkitkan semangat kerja
Insentif diberikan dalam bentuk bonus dengan mekanisme yang jelas yang
diperoleh mulai dari CEO hingga manajemen yang paling bawah.
Beberapa individu mendapatkan insentif berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan untuk pemilik perusahaan. Seperti tenaga penjualan, jika usaha
yang dilakukan sedikit maka insentif yang diperoleh kecil dan sebaliknya jika
usaha yang dilakukan besar sehingga diperoleh insentif yang tinggi.
1.2.4. Understand Market
Terdapat dua sisi setiap transaksi dalam pasar :
Untuk setiap pembeli dari barang/jasa terdapat hubungan
dengan penjual.
Outcome akhir dari pasar tergantung pada kekuatan pembeli
dan penjual di pasar yang ditempati.
The power or bargaining position, of consumers and producers
in the market is limited by three sources of rivalry that exist in
economic transaction :
Consumer-producer rivalry, consumer-consumer rivalry,
producer-producer rivalry.
Interaksi Pasar


Persaingan Konsumen – Produsen
 Konsumen berupaya menawar harga semurah mungkin, sementara
produsen berupaya memberi harga setinggi mungkin.



Persaingan Konsumen – Konsumen
 Kelangkaan barang akan mengurangi kekuatan tawar konsumen
sebab mereka bersaing satu sama lain untuk memperoleh barang
tersebut



Persaingan Produsen – Produsen
 Kelangkaan jumlah konsumen akan menyebabkan produsen bersaing
satu sama lain untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan



Peranan Pemerintah
 Mendisiplinkan proses pasar

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
1.3. Teori Perusahaan
Perusahaan : suatu organisasi yang mengkombinasikan,
mengorganisir berbagai sumberdaya yang bertujuan memproduksi
barang dan jasa untuk dijual
Perusahaan

menghemat biaya transaksi

Fungsi Perusahaan : membeli sumberdaya atau input berupa tenaga kerja,
modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi
barang dan jasa untuk dijual
(bagian dari circular flow of economic activity)

Tujuan perusahaan : Memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek
Tujuan perusahaan : memaksimumkan kekayaaan atau nilai perusahaan.
(Dicerminkan dari nilai sekarang dari keuntungan
perusahaan yang diharapkan masa depan)
Nilai uang berdasarkan
waktu


Present value (PV) dari sejumlah uang (FV) yang diterima
pada akhir periode ke “n” ketika tingkat bunga per-periode
sama dengan “i” :



Contoh :
 Lotto sebagai pemenang dalam memilih antara pembayaran
yang berskala 104 juta dolar atau 108 juta dolar lebih dari 25
tahun.
 Menentukan ganti rugi dalam sebuah kasus yang melanggar
hak cipta
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Rangkaian Present Value
• Present value multi periodik dari sejumlah model ( FVt ) yang
diterima pada akhir dari tiap periode untuk “n” periode :

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Net Present Value
• Jika seorang manajer dapat memperoleh aliran uang yang masuk di
masa yang akan datang (FVt ) dengan menghabiskan “C0” dollar hari
ini. Maka NPV dari keputusan tersebut adalah :

Aturan Keputusan :
Jika NPV < 0 : Tolak proyek
Jika NPV > 0 : Terima proyek
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Present value of a Perpetuity
• Aset yang secara terus menerus menghasilkan aliran cash flow
(CF) pada akhir tiap periode disebut perpetuity
• Present value (PF) dari sebuah perpetuity of cash flows paying
yang berjumlah sama pada akhir tiap periode adalah

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Teori Perusahaan
• Perusahaan : organisasi yg mengkombinasi dan
mengorganisasikan berbagai sumberdaya dalam
memproduksi barang dan jasa untuk dijual
• Tujuan Perusahaan : memaksimum kekayaan
atau nilai perusahaan
n
π1
π2
πn
πt
PV =
+
+L+
=∑
1
2
n
t
(1 + r ) (1 + r )
(1 + r )
t =1 (1 + r )
n
πt
TRt − TCt
Value of Firm = ∑
=∑
t
t
t =1 (1 + r )
t =1 (1 + r )
n
Teori Perusahaan
Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan:
• Upaya mencapai tujuan dihambat oleh berbagai kendala
adanya keterbatasan dalam penyediaan input, seperti :
terbatasnya tenaga ahli, terbatasnya bahan baku dan
juga modal, kemudian adanya kendala hukum dan
peraturan perundangan, misalnya tentang upah
minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar
emisi polusi
• Teori perusahaan yang mempostulatkan tujuan
perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan dinilai
terlau sempit dan tidak realistik.
• Beberapa alternatif adalah : memaksimumkan
penjualan (Baumol 1959), memaksimumkan
kepuasan manajemen (Wiliamson, 1963) dan perilaku
pemuasan (Cyet dan March, 1949)
Penaksiran Perusahaan


Nilai dari sebuah perusahaan sama dengan present value dari
keuntungan sekarang dan di masa datang
 PV = Σ πt / (1 + i)t



Jika keuntungan tumbuh dengan laju konstan
(g < i) dan keuntungan periode saat ini adalah πο :
sebelum keuntungan sekarang
telah dibayar sebagai bunga
segera setelah keuntungan
sekarang dibayar sebagai bunga
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Lanjutan …
• Jika laju pertumbuhan keuntungan < tingkat suku bunga dan
keduanya tetap konstan, memaksimalkan present value dari
seluruh keuntungan masa datang sama dengan
memaksimalkan keuntungan sekarang

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Marginal (tambahan)
• Variabel kontrol
•
•
•
•
•

Output
Harga
Kualitas Produk
Periklanan
Penelitian dan Pengembangan

• Pertanyaan manajerial yang mendasar :
Seberapa banyak dari variabel kontrol yang sebaiknya
digunakan untuk memaksimalkan laba bersih

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
SIFAT DAN FUNGSI LABA
Definisi Laba
• Laba = Penerimaan dikurangi Biaya
• Laba Bisnis (Business Profit) : Penerimaan dikurangi
Biaya Akuntasi (biaya eksplisit)
• Laba Ekonomi (Economic Profit) : Penerimaan
dikurangi Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
Contoh :
• Sebuah perusahaan melaporkan laba bisnisnya Rp. 30
juta per bulan, tetapi sebenarnya sang pengusaha dapat
memperoleh penghasilan sesebear Rp 35 juta per bulan
dari bekerja di perusahaan lain, dan modalnya bisa
menghasilkan Rp 15 juta per bulan jika diinvestasikan di
bisnis lain.
Teori Laba
• Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing
Theories of Profit) : laba di atas normal dibutuhkan agar
bertahan di industri yang beresiko tinggi (mis.
Pengeboran minyak)
• Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit):
laba krn adanya gangguan pada keseimbangan jangka
panjang
• Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit): laba
krn monopoli, membatasi output dan mengenakan harga
yang tinggi
• Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit): laba krn
adanya inovasi yang berhasil
• Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency
Theory of Profit) : laba krn perusahaan efisien
Fungsi Laba
• Laba merupakan tanda yang memandu alokasi sumberdaya
masyarakat.
• Laba yang tinggi di suatu industri merupakan tanda bahwa
pembeli menginginkan lebih banyak produk yang dihasilkan
oleh industri tersebut.
• Laba rendah/negatif dalam suatu industri merupakan tanda
bahwa pemebli menginginkan lebih sedikit produk yang
dihasilkan oleh industri tersebut.
Laba Bersih

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Keuntungan Marjinal /
Marginal Benefit (MB)
• Perubahan pada total keuntungan muncul dari perubahan
dalam variabel kontrol, Q :

• Slope (calculus derivative) dari total kurva keuntungan

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Marginal /
Marginal Cost (MC)
• Perubahan biaya total muncul dari perubahan variabel
kontrol, Q :

• Slope (calculus derivative) dari total kurva biaya

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Prinsip Marginal
• Untuk memaksimalkan laba bersih, variabel kontrol manajerial
seharusnya ditingkatkan ke titik di mana MB = MC
• Dalam setiap periode, perusahaan memaksimumkan laba
(jangka pendek) dengan menseting output dan harga pada
tingkat dimana kurva MC berpotongan dengan MR. Dengan
keputusan interdependen temporal maksimisasi profit jangka
pendek juga merupakan maksimisasi profit jangka panjang.
• MB > MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol
meningkatkan keuntungan lebih banyak daripada
peningkatan biaya itu sendiri
• MB < MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol
meningkatkan biaya lebih besar daripada peningkatan
keuntungan
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kesimpulan
• Pastikan anda menyertakan seluruh biaya dan keuntungan
ketika membuat suatu keputusan (opportunity cost)
• Ketika memutuskan jangka waktu, pastikan anda
membandingkan apples to apples (PV analisis)
• Keputusan optimal ekonomi dibuat dengan margin (analisis
marginal)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ekonomi Manajerial &
Strategi Bisnis

Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Pendahuluan
I. Kurva Permintaan Pasar




Fungsi Permintaan
Faktor Penentu Permintaan
Surplus Konsumen

II. Kurva Penawaran Pasar




Fungsi Penawaran
Penawaran Bergeser
Surplus Produsen

III. Keseimbangan Pasar
IV. Pembatasan Harga
V. Perbandingan Statis

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kurva Permintaan Pasar
• Menunjukkan sejumlah barang yang akan dibeli pada harga
alternatif, dengan menganggap faktor lain konstan.
• Hukum Permintaan (Law of Demand)
• Kurva Permintaan mengarah ke bawah
• Hukum permintaan adalah makin rendah harga suatu barang
makin banyak permintaan atas barang tersebut dan sebaliknya
makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan atas
barang tersebut.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Faktor Penentu Permintaan


Pendapatan
 Barang Normal
 Barang Inferior



Harga barang yang saling berhubungan
 Harga substitusi
 Harga pelengkap





Periklanan dan selera konsumen
Populasi
Harapan Konsumen

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fungsi Permintaan


Persamaan umum yang mempresentasikan kurva permintaan
Qxd = f(Px, Py, M, H)
 Qxd = banyaknya permintaan barang X
 Px = harga barang X
 Py = harga barang yang berhubungan dengan barang Y
 Barang substitusi
 Barang pelengkap

 M = pendapatan
 Barang normal
 Barang inferior

 H = variabel lain yang mempengaruhi permintaan
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Invers dari Fungsi
Permintaan
• Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitas
• Contoh :
• Fungsi permintaan
• Qxd = 10 – 2Px

• Invers fungsi permintaan
• 2Px = 10 – Qxd
•

Px = 5 – 0.5Qxd

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan dalam
Permintaan Kuantitas

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan dalam
Permintaan

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Surplus Konsumen
• Nilai konsumen didapat dari sebuah barang tetapi tidak
harus membayar
• Surplus konsumen (consumer’s surplus) didefinisikan
sebagai keuntungan yang diterima oleh konsumen karena
mempunyai kesempatan untuk membeli suatu barang
pada harga marjinalnya bukan pada harga rata-ratanya.
Misalnya kurva permintaan Marshallian berbentuk garis
linier dengan slope menurun seperti pada gambar 1
berikut ini. Kurva ini mempunyai persamaan fungsi.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
• X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa :
•jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-, maka konsumen
akan membeli sebanyak 1 unit barang X.
•Jika harga barang aadalah Rp. 25,-, maka konsumen membeli
sebaanyak 2 unit barang X dan seterusnya.
•Misal dibeli konsumen 4 unit barang X, dengan harga perunit
Rp. 15,-, maka total yang harus dibayar konsumen adalah
sebesar : 4 x Rp. 15,- = Rp. 60,- . Nilai ini dikatakan bahwa
konsumen membeli dengan nilai marjinalnya, dan dalam
gambar 1 di tunjukkan oleh bagian ke 2.
• Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli dengan :
•
•
•
•

1 unit pertama sebesar
Rp.30,1 unit kedua sebesar
Rp. 25,1 unit ketiga sebesar
Rp. 20,1 unit keempat sebesar
Rp. 15,- , maka total yang harus
doibayar adalah Rp. 90,-.Nilai ini dikatakan bahwa konsumen
membayar dengan nilai rata-ratanya.

• Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya. Nilai ratarata perunit dibayar adalah :
= Rp. 22.50,• Untuk 4 unit yang dibeli, konsumen harus membaayar : 4 x Rp.
22.50 = Rp. 90,-

• Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan 2.
• Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,- merupakan
surplus konsumen (consumer’s surplus) dan digambar 1
ditunjukkan pada bagian 1.
• Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,- perunit, maka
konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp. 60,• Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30,• unit kedua sebesar Rp. 25,- dan
• unit ketiga sebesar Rp. 20,-, maka total yang harus dibayar oleh
konsumen adalah sebesar :
• Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75,• Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp. 15.- merupakan surplus
konsumen
• Perubahan harga dari Rp. 15,-perunit menjadi Rp. 20,menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp, 15,- = Rp.
15,-
Kurva Penawaran Pasar
• Kurva penawaran menunjukkan jumlah dari barang yang akan
diproduksi pada harga alternatif
• Hukum Penawaran (Law of Supply)
• Kurva penawaran miring ke atas (naik)
• Hukum Penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang
makin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh
penjual sebaliknya semakin rendah harga suatu barang makin
sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan oleh penjual.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Pergeseran Penawaran




Harga-harga input
Teknologi atau peraturan pemerintah
Jumlah perusahaan
 Masuk
 Keluar




Pergantian dalam produksi
Pajak-pajak
 Bea cukai
 Pajak berdasarkan nilai



Harapan produsen

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fungsi Penawaran
• Persamaan yang mempresentasikan kurva penawaran :
QXS = f(PX, PR, W, H)
• QXS = banyaknya persediaan barang X
• PX = harga barang X
• PR = harga pergantian produksi
• W = harga input (mis. gaji)
• H = variabel lain yang mempengaruhi penawaran

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Invers dari Fungsi
Penawaran
• Harga sebagai fungsi dari penawaran kuantitas
• Contoh :
• Fungsi Penawaran
• QXS = 10 + 2PX

• Invers dari Fungsi Penawaran
• 2PX = 10 + QXS
•

PX = 5 + 0.5QXS

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan dlm Penawaran
Kuantitas

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan dalam penawaran

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Surplus Produsen
• Jumlah produsen yang menerima kelebihan dari jumlah yang
diperlukan untuk menyebabkan mereka untuk memproduksi barang
• Menurut Varian
S

P

P1

X
X1
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Surplus Produsen
• Segi empat R adalah
keuntungan dari
penjualan untuk
barang-barang
• Segi tiga T
keuntungan dari
penjualan ekstra dari
harga (PII)
Keseimbangan Pasar
• Harga dan jumlah suatu barang yang
diperjualbelikan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang
tersebut. keadaan di suatu pasar dikatakan
dalam keseimbangan atau equilibrium,
apabila jumlah yang ditawarkan para
penjual pada suatu harga tertentu adalah
sama dengan jumlah yang diminta para
pembeli pada harga tersebut.
• Menjaga keseimbangan penawaran dan
permintaan
• Qxs = Qxd

• Posisi yang stabil
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Contoh: daftar permintaan
dan penawaran buku tulis
P
(Rp)
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000

QD
(unit)
200
400
600
900
1.300

QS
(unit)
900
800
600
375
100

Sifat Interaksi
Kelebihan penawaran
Keseimbangan
Kelebihan permintaan
PERUBAHAN
KESEIMBANGAN PASAR
Perubahan faktor lain di luar harga – mempengaruhi
permintaan atau penawaran – akan menyebabkan
perubahan keseimbangan. Terdapat 4 kemungkinan
perubahan/pergeseran, yaitu:
•Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke
kanan)
•Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke
kiri)
•Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke
kanan)
•Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).
• Disamping perubahan di atas, ada beberapa
kemungkinan perubahan serentak permintaan dan
penawaran yang dapat berlaku, yaitu:
• Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama (samasama mengalami kenaikan atau penurunan).
• Perubahan mungkin berlaku ke arah yang berlawanan:
• Permintaan turun  Penawaran bertambah
• Permintaan bertambah  Penawaran turun

• Apabila pertambahan permintaan sama dengan
pertambahan penawaran, maka tingkat harga tidak
berubah.
• Apabila pertambahan permintaan kurang dari
pertambahan penawaran, maka harga akan merosot.
Pembatasan Harga
• Harga tertinggi (Price Ceiling)
• Harga sah maksimum yang dapat dibebankan
• Contoh :
• Harga bensin tahun 1970an
• Perumahan di kota New York
• Mengajukan pembatasan pada biaya ATM

• Harga terendah (Price Floor)
• Harga minimum yang dapat dibebankan
• Contoh :
• Upah minimum
• Harga penunjang pertanian

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Dampak dari harga tertinggi

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Harga penuh ekonomi
• Banyaknya uang yang dibayarkan pada perusahaan di bawah
harga tertinggi (price ceiling), ditambah harga yang tidak
berkaitan dengan uang
PF = PC + (PF – PC)
Keterangan :
• PF = harga penuh ekonomi
• PC = harga tertinggi
• PF – PC = harga yang tidak berkaitan dengan uang

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Contoh dari tahun 1970an
• Harga tertinggi dari bensin : $1
• Antrian 3 jam untuk membeli 15 galon bensin
• Harga kesempatan (opportunity cost) : $5 / jam
• Nilai total dari waktu yang dihabiskan : 3 x $5 = $15
• Harga yang tidak berkaitan dengan uang per galon : $15/15=$1

• Harga penuh ekonomi dari sebuah galon bensin : PF = $1 + $1 =
$2

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Dampak dari harga terendah

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Perbandingan Statis
• Bagaimanakah harga keseimbangan dan perubahan kuantitas ketika
sebuah faktor penentu dari penawaran dan/atau permintaan
berubah ?

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Aplikasi dari Analisis
Permintaan dan Penawaran





Peristiwa :
WSJ (Wall Street Journal) melaporkan bahwa harga dari
komponen PC diharapkan turun sekitar 5-8 persen enam
bulan ke depan
Skenario 1 :
Anda mengelola perusahaan kecil yang memproduksi PC
Skenario 2 :
Anda mengelola perusahaan kecil pembuat software

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Gunakan Perbandingan Statis
Analisis untuk melihat
gambaran yang besar
• Analisis perbandingan statis menunjukkan bagaimana
keseimbangan harga dan kuantitas akan berubah ketika sebuah
faktor penentu penawaran atau permintaan mengalami
perubahan.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Skenario 1 :
Implikasi untuk pembuat PC kecil
• Langkah 1 : Carilah “Gambaran yang Besar”
• Langkah 2 : Atur sebuah rencana tindakan
(jangan kuatir tentang detail)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Gambaran Besar : Dampak dari penurunan harga
komponen pasaran PC

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Gambaran Besar :
Pasar PC
• Harga keseimbangan dari PC akan turun, dan kuantitas
keseimbangan dari penjualan komputer akan naik
• Gunakan hal-hal ini untuk mengorganisir rencana tindakan :
•
•
•
•
•

Perjanjian / suplier ?
Menginventariskan ?
Sumber daya manusia ?
Marketing ?
Apakah saya membutuhkan estimasi kuantitatif ?

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Skenario 2 :
Pembuat Software
• Rantai yang lebih rumit dari sebuah alasan untuk menetapkan
“gambaran besar”
• Langkah 1 : Gunakan analisis seperti dalam skenario 1 untuk
menyimpulkan bahwa harga komponen dasar akan membawa ke
arah :
• Harga keseimbangan yang lebih rendah untuk komputer
• Lebih banyak jumlah komputer yang terjual

• Langkah 2 : Bagaimanakah perubahan ini mempengaruhi
“Gambaran Besar” di dalam pasar software ?

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Gambaran Besar : Dampak dari harga PC
paling rendah pada pasar

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Gambaran Besar :
Pasar Software
• Harga software akan naik, dan banyak software akan terjual
• Gunakan ini untuk mengorganisasi rencana tindakan

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kesimpulan
• Gunakan analisis permintaan dan penawaran untuk :
• Memperjelas “gambaran besar” (dampak umum dari peristiwa
saat ini pada keseimbangan harga dan kuantitas)
• Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam
produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia,
rencana pemasaran, dll)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
&
Strategi Bisnis

Bab 4 Teori Perilaku Individu
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Pendahuluan
• Teori ini menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan
dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya. Seorang
konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan
kepuasannya dalam menggunakan pendapatannya untuk
membeli barang dan jasa, oleh karenanya ia harus membuat
pilihan.
Tinjauan
I.

Perilaku Konsumen
•
•

I.

Kendala
•
•
•

I.
II.

Analisis Kurva Indiferen
Urutan Ketertarikan Konsumen
Kendala Anggaran
Perubahan dalam Pendapatan
Perubahan dalam Harga

Ekuilibrium Konsumen
Analisis Kurva Indiferen & Kurva Permintaan
•
•

Permintaan Perseorangan
Permintaan Pasar

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perilaku Konsumen
• Peluang Konsumen (consumer’s opportunity)
• Kemungkinan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh konsumen

• Ketertarikan Konsumen (Consumer’s preference)
• Barang dan jasa konsumen yang benar-benar dikonsumsi

• Memberikan pilihan diantara 2 kumpulan barang pada konsumen
baik
• Lebih memilih barang A daripada barang B : A > B
• Lebih memilih barang B daripada barang A : A < B
• Biasa saja antara kedua barang tersebut
:A~B

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Kurva Indiferen


Kurva Indiferen
 Sebuah kurva yang mendefinisikan
kombinasi antara 2 atau lebih
barang yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama pada
konsumen



Tingkat Marginal Substitusi
 Tingkat dimana konsumen bersedia
untuk mengganti satu barang untuk
yang lain dan mempertahankan
tingkat kepuasan yang sama.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Sifat-sifat Urutan
Ketertarikan Konsumen
•
•
•
•

Kesempurnaan
Lebih Banyak adalah Lebih Baik
Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal
Transitivitas

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kesempurnaan


Sifat kesempurnaan
 Konsumen mampu mengungkapkan
sesuatu yang lebih disukai (atau biasa
saja) antara seluruh kemungkinan
barang. (“Saya tidak tahu bahwa itu
BUKAN suatu pilihan!”)
 Jika satu-satunya barang yang tersedia
untuk konsumen adalah A, B, dan C,
maka konsumen
 Biasa saja antara A dan C (dalam kurva
yang sama)
 Lebih memilih B daripada A
 Lebih memilih B daripada C

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Lebih Banyak adalah Lebih Baik


Sifat Lebih Banyak adalah Lebih Baik
 Barang yang mempunyai setidaknya
sama banyak pada setiap barang dan
banyak dari beberapa barang lebih
disuka daripada barang lain
 Barang B lebih disukai daripada A karena
B mengandung setidaknya sama banyak
dengan barang Y dan banyak barang X
 Barang B juga lebih disukai dari C karena
B mengandung setidaknya sama banyak
dengan barang X dan banyak barang Y
 Secara umum, seluruh barang di ICIII lebih
disukai daripada barang pada ICII atau ICI.
Dan seluruh barang dari ICII lebih disukai
daripada ICI
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Tingkat Substitusi Marginal








Substitusi Tingkat Marginal
 Kesediaan konsumen untuk mengorbankan
barang Y untuk mempertahankan
pengurangan tingkat kepuasan yang sama
karena lebih banyak barang X yang diperoleh
 Tingkat dimana konsumen bersedia untuk
mengganti satu barang dengan yang lain dan
mempertahankan tingkat kepuasan yang
sama
Untuk beralih dari konsumsi barang A ke B
konsumen harus menyerahkan 50 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Untuk beralih dari konsumsi barang B ke C
konsumen harus menyerahkan 16.67 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Untuk beralih dari konsumsi barang C ke D
konsumen harus menyerahkan hanya 8.33 unit
dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Tingkat penggantian marjinal
(marginal rate of substitution – MRS)
• MRSxy menunjukan jumlah barang Y yang bersedia konsumen
korbankan untuk menambah konsumsi barang X dan tetap
berada dalam tingkat kepuasan yang sama (nilainya semakin

mengecil dan inilah alasan mengapa kurva indiferen
melengkung)
• MRSxy = Δ Y/ Δ X
• MRSxy = Δ Y/ Δ X = - (MUx/MUy)
Contoh tabel dan kurva indiferen
Titik IC1
untuk
TU=12
X

Y

IC2
untuk
TU = 16
X

Y

A

1

10

1

14

B

2

8

2

12

C

3

6

3

10

D

4

4

4

5

2

5

Y
14

8

E

• Gambar kurva IC

6

10
6

Ic2
IC1

1

3

5

X
Konsistensi Preferensi
(transitivity)
• Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen
menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan.
Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi
konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama
disukai (indifference). Misalnya ada dua barang A dan B, maka
konsumen mengatakan A lebih disukai daripada B (A > B) atau
A sama-sama disukai seperti B (A = B). syarat lain agar
perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki
konsistensi preferensi. Bila barang A lebih disukai dari B (A>B)
dan barang B lebih disukai dari C (B>C), maka barang A lebih
disukai dari C (A>C). konsep ini disebut transitivitas
(transitivity).
Pemesanan Barang yg Konsisten


Sifat Transitivitas
 Untuk tiga barang A, B, dan C,
sifat transitivitas menyiratkan
bahwa jika C > B dan B > A, maka
C > A.
 Preferensi transitivitas dengan
sifat lebih banyak lebih baik
menunjukkan bahwa
 Kurva indiferen tidak akan
berpotongan
 Konsumen tidak akan terjebak
dalam siklus keragu-raguan yang
lama

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kendala Anggaran(budget Constraint)


Himpunan Oportunitas
 Himpunan dari barang konsumsi
yang terjangkau untuk dibeli
 PxX + PyY ≤ M



Garis Anggaran
 Kumpulan barang yang
dikeluarkan dari pendapatan
konsumen
 PxX + PyY = M



Substitusi Tingkat Pasar
 Kemiringan dari garis anggaran
 -Px / Py

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Garis kendala anggaran
(budget line)
• Garis kendala anggaran adalah kurva yang
menghubungkan berbagai kombinasi konsumsi
dua barang (x dan y) yang dapat dibeli dengan
anggaran yang sama besarnya.
• Kendala anggaran konsumen secara matematis
adalah: PxQx+PyQy ≤ I,
• Jika semua anggaran harus terpakai maka: PxQx
+ PyQy = I
• (I = besarnya anggaran)
Contoh kasus
•

a.
b.

Seorang konsumen mengkonsumsi X dan Y. Harga sebuah X
Rp 100 dan harga sebuah Y Rp 200. Anggaran yang
disediakan sebesar Rp 1.000.
Buatlah persamaan garis anggaran
Buatlah kurva garis kendala anggaranya
Garis kendala anggaran
• Persamaan kendala anggaran adalah:100X +
200Y = Rp 1000, dan
• Skedul kendala anggaran adalah sbb:
Kombinasi a

b

c

d

e

f

X

0

2

4

6

8

10

Y

5

4

3

2

1

0
Kurva Anggaran
• Budget line
Y
a
5
b

4

c
3
d
2
e

1

f
0

X
2

4

6

8

10
Perubahan dalam Garis
Anggaran


Perubahan Pendapatan
 Peningkatan mengarah pada
keadaan paralel, pergeseran ke
luar dalam garis anggaran (M1 > M0)
 Pengurangan mengarah pada
keadaan paralel, pergeseran ke
bawah (M2 < M0)



Perubahan Harga
 Penurunan harga dari X memutar
garis anggaran berlawanan arah
jarum jam (PX0 > PX1)
 Peningkatan memutar garis
anggaran searah jarum jam (tidak
diperlihatkan di gambar)
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Efek perubahan pendapatan pada posisi
keseimbangan
Y

Kurva konsumsi pendapatan

I3/Py

(income consumption curve)

I2/Py
I1/Py

C
B
A

IC3
IC2
IC1

0

I1/Px

I2/Px

I3/Px

X
Menurunkan kurva permintaan:
Kasus barang normal
Y
I/Py
A

B
IC2
IC1
X
I/Px2

I/Px1
Px

A

Px1

B

Px2

Dx
X1

X2

X
Menurunkan kurva permintaan: Kasus
barang Giffen
Y
I/Py
B

IC2

A
IC1
I/Px1

Px
Px1

X
I/Px2

A

Px2

B
Dx
X
Kasus 2
Keseimbangan Konsumen
• Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum
apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran
menyinggung kurva kepuasan sama (kurva indiferensi).
Y

Y

Y1

E

IC3
IC1

0

X1

BL21

E

Y1

BL3

IC2

IC1
BL1

BL1

X

0

X1

BL2
X
Keseimbangan Konsumen


Keseimbangan pada konsumsi barang
adalah terjangkaunya harga barang yang
memberikan tingkat kepuasan tertinggi.

 Keseimbangan konsumen terjadi pada titik
dimana

MRSxy = −

Px
Py

MUx
Px
−
=−
MUy
Py
Px
MUx ∂Y
MRSxy = −
=−
=
Py
MUy ∂X
MRS = Px / Py
 Dengan kata lain, kemiringan dari kurva
indiferen sama dengan garis anggaran.
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan Harga dan
Keseimbangan Konsumen


Barang Substitusi
 Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah
pada sebuah peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang Y.
 Contoh :
 Coca-cola dan Pepsi
 Verizon Wireless atau T-Mobile



Barang Komplementer
 Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah
pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang Y
 Contoh :
 DVD dan DVD player
 CPU Komputer dan Monitor

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Barang Komplementer
Ketika harga dari barang
X jatuh dan konsumsi dari
Y meningkat, maka X dan
Y adalah barang
komplementer (PX1 > PX2)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Perubahan Pendapatan dan
Keseimbangan Konsumen
• Barang Normal
• Barang X adalah barang normal jika peningkatan (penurunan)
dalam pendapatan mengarah pada peningkatan (penurunan)
dalam konsumsi barang tersebut

• Barang Inferior
• Barang X adalah barang inferior jika peningkatan (penurunan)
dari pendapatan mengarah pada penurunan (peningkatan) dalam
konsumsi barang tersebut

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Barang Normal
Sebuah peningkatan dalam pendapatan akan meningkatkan
konsumsi dari barang normal (M0 < M1)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Menguraikan Pendapatan dan
Dampak Substitusi
Awalnya, barang A dikonsumsi.
Penurunan dalam harga barang X
memperluas himpunan oportunitas dari
konsumen.
Substitution Effect (SE) menyebabkan
konsumen berpidah dari barang A ke B.
“Pendapatan riil” yang lebih tinggi
memungkinkan konsumen untuk
mencapai kurva indiferen yang lebih
tinggi.
Pergerakan dari barang B ke C
menunjukkan Income Effect (IE). Titik
keseimbangan baru didapat pada titik C.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kurva Permintaan Individu
Kurva permintaan individu berasal
dari tiap-tiap titik ekuilibrium yang
baru didapat pada kurva indiferen
sebagai harga dari barang X yang
bervariasi

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Permintaan Pasar
• Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva
permintaan individu
• Hal ini menunjukkan jumlah total seluruh konsumen akan membeli
pada setiap titik harga.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Sebuah Aplikasi
Pemasaran Klasik

Penawaran pizza
beli satu, gratis
satu.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
• In Figure 4–14, a awalnya garis anggaran konsumen yang
menghubungkan titik-titik A dan B dan dalam keseimbangan di C.
titik titik C mewakili setengah dari pizza besar (mengatakan, pizza
kecil), sehingga konsumen memutuskan itu yang terbaik untuk
membeli pizza kecil daripada yang besar. Point D mewakili titik di
mana ia membeli satu pizza besar, tapi, seperti yang kita lihat,
konsumen suka bundel C daripada bundel D, karena terletak di
kurva indifference yang lebih tinggi.
• Ketika konsumen ditawarkan “beli satu, dapatkan satu gratis”
terjadi kesepakatan, garis anggaran menjadi ADEF. Alasannya
adalah sebagai berikut: jika dia membeli kurang dari satu pizza
besar, dia tidak mendapatkan kesepakatan dan garis anggaran ke
kiri satu pizza tetap seperti itu, yaitu AD. Tetapi jika ia membeli
satu pizza besar, dia mendapat kedua yang gratis. Dalam contoh
ini, garis anggaran menjadi DEF segera setelah dia membeli satu
pizza. Dengan kata lain, harga pizza adalah nol untuk unit antara
satu dan dua besar pizza.
• Ini berarti bahwa garis anggaran pizza horisontal antara satu dan
dua unit (ingat bahwa kemiringan garis anggaran (Px /Py), dan
untuk unit-unit Px adalah nol). Jika konsumen ingin
mengkonsumsi lebih dari dua besar pizza, dia harus membelinya
di harga reguler. Namun perlu dicatat bahwa jika ia
menghabiskan semua pendapatan pada pizza, ia bisa membeli
satu lagi daripada sebelumnya (karena salah satu pizza gratis).
• Dengan demikian, pizza lebih dari dua unit, kendala anggaran
adalah garis yang menghubungkan titik-titik E dan F. Setelah
kesepakatan yang ditawarkan, kesempatan mengatur meningkat.
Pada kenyataannya, bundel E kini bundel terjangkau. Selain itu,
sudah jelas bahwa bundel E pilihan daripada bundel C, dan
pilihan optimal konsumen untuk mengkonsumsi bundel E,
seperti pada gambar 4. Teknik penjualan yang telah diinduksi
konsumen untuk membeli pizza lebih daripada ia akan
mempunyai dan sebaliknya.
Kesimpulan


Sifat kurva indiferen mengungkapkan informasi tentang
ketertarikan konsumen antara kumpulan barang








Kesempurnaan
Lebih Banyak adalah Lebih Baik
Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal
Transitivitas

Kurva indiferen bersama dengan perubahan harga
menentukan kurva permintaan individu
Permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva
permintaan individu

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ekonomi Manajerial &
Strategi Bisnis

Bab 5 Proses Produksi dan Biaya-Biaya
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Tinjauan
I. Analisis Produksi
•
•
•
•

Total Produk, Produk Marginal, Produk Rata-Rata
Isoquants
Isocost
Minimalisasi Biaya

II. Analisis Biaya
•
•
•

Biaya Total, Biaya Variabel, Biaya Tetap
Biaya Fungsi Kubik
Hubungan Biaya

III. Fungsi Biaya Multi-Produk

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Produksi
• fungsi produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah
maksimum output yang dapat diproduksi dengan seperangkat
input yang diberikan.
• Fungsi Produksi
• Q = F(K,L)
• Jumlah output maksimal yang dapat diproduksi dengan K unit
untuk modal dan L unit untuk tenaga kerja

• Keputusan Jangka Pendek vs. Keputusan Jangka Panjang
• Input Tetap vs. Input Variabel
Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana manajer tidak
dapat menyesuaikan dalam jangka pendek. Faktor-faktor
variabel adalah input yang mana manajer dapat mengatur
untuk mengubah produksi.
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy,
5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Total Produk
• Total produk adalah tingkat output maksimum yang dapat
diproduksi dengan jumlah input tertentu.
• Fungsi produksi menurut Cobb-Douglas
• Contoh :
Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
• K adalah tetap sebanyak 16 unit
• Fungsi produksi jangka pendek :
Q = (16)0.5 L0.5 = 4 L0.5

• Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan :
Q = 4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy,
5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

Average product
• Average Product adalah Ukuran output yang dihasilkan per unit
input.
Ukuran Produktivitas
Marginal
• Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan
oleh unit terakhir dari input.
• Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL
• Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja terakhir
• Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek (terhadap tenaga
kerja)

• Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK
• Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal yang terakhir
• Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka pendek maka MP K
adalah kemiringan dari fungsi produksi (terhadap modal)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ukuran Rata-Rata Produktivitas


Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja
 APL = Q/L
 Mengukur output dari “rata-rata” pekerja
 Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
 Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari tenaga
kerja adalah APL = [(16)0.5(16)0.5]/16=1



Produk Rata-Rata dari Modal
 APK = Q/K
 Mengukur output dari “rata-rata” unit modal
 Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5
 Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari modal
adalah APK = [(16)0.5(16)0.5]/16=1
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Increasing, Diminishing and
Negative Marginal Returns

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The
McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

• Increasing Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal meningkat.
• Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal menurun.
• Negatif Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal negatif.
• Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai penggunaan
input meningkat, produk marjinal awalnya
meningkatkan (marjinal return meningkat), kemudian
mulai menurun (penurunan marjinal return ), dan
akhirnya menjadi negatif (marjinal return negatif ).
Petunjuk untuk Proses Produksi


Memproduksi dari fungsi produksi
 Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk memaksimalkan
usaha pekerja.



Mempekerjakan pada input yang tepat
 Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam jangka pendek,
untuk memaksimalkan keuntungan seorang manajer akan
mempekerjakan
 Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal tenaga kerja sama
dengan gaji :
VMPL = w, di mana
VMPL = P x MPL
 Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa :
VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Isoquant
• Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen tingkat
output yang sama
• Bentuk dari isoquant mencerminkan kemudahan di mana
produsen dapat mensubstitusi antara input-input sementara
tetap menjaga tingkat output yang sama.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Marginal Rate of Technical
Substitution (MRTS)
• Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan menjaga
tingkat output yang sama

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Isoquant Linear


Modal dan tenaga kerja adalah
substitusi yang sempurna
 Q = aK + bL
 MRTSKL = b/a
 Isoquant yang linear menyiratkan
bahwa input-input dapat disubstitusi
pada tingkat yang konstan, tidak
terpengaruh dari tingkat input yang
digunakan.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Leontief Isoquant





Modal dan tenaga kerja adalah
komplemen yang sempurna
Modal dan tenaga kerja digunakan
dalam proporsi yang tetap
Q = min{bK,cL}
Karena modal dan tenaga kerja
digunakan dalam proporsi yang
tetap maka tidak ada input
pengganti sepanjang isoquant
(sehingga, tidak ada MRTSKL)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Cobb-Douglas Isoquants



Input tidak selamanya dapat
disubstitusi
Penurunan tingkat marginal dari teknis
substitusi
 Ketika paling sedikit satu input
digunakan dalam proses produksi,
maka semakin bertambah banyak dari
input yang lain yang harus digunakan
untuk menghasilkan tingkat output
yang sama.




Q = KaLb
MRTSKL = MPL/MPK
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Isocost


Kombinasi dari input-input yang
menghasilkan tingkat output pada
biaya yang sama:
 wL + rK = C



Disusun kembali,
 K = (l/r)C – (w/r)L





Untuk harga input yang diberikan,
isocost yang lebih jauh dari titik asal
adalah berhubungan dengan biayabiaya yang lebih tinggi
Perubahan dari harga input
mengubah kemiringan dari garis
isocost
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Minimalisasi Biaya
• Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus sama untuk
semua input :

• Namun, hal ini hanya

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Minimalisasi Biaya

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Substitusi Input Optimal


Sebuah perusahaan awalnya
memproduksi Q0 dengan
menggunakan kombinasi input yang
diwakili oleh titik A pada biaya C0



Misalkan w0 turun menjadi w1
 Kurva isocost berputar berlawanan
arah jarum jam; di mana mewakili
tingkat biaya yang sama sebelum
perubahan gaji.
 Untuk menghasilkan tingkat output
yang sama, Q0, perusahaan akan
menghasilkan isocost pada garis
yang lebih rendah (C1) pada titik B
 Kemiringan dari garis isocost yang
baru mewakili hubungan gaji yang
lebih rendah terhadap tarif sewa
Michael
modal R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Analisis Fungsi Biaya
• short-run cost Function adalah Fungsi
yang mendefinisikan minimum biaya
yang mungkin dalam memproduksi
tingkat setiap output ketika faktor
variabel yang digunakan dalam model
cost-minimizing.
• Jenis-jenis Biaya
•
•
•
•

Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)
Biaya Variabel / Variable Cost (VC)
Biaya Total / Total Cost (TC)
Biaya Penyusutan / Sunk Cost

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Total dan Biaya
Variabel
TC(Q) : Biaya total minimum untuk menghasilkan berbagai
tigkat alternatif output. TC(Q) = VC(Q) + FC
VC(Q) : Biaya yang berbeda dengan output
FC : Biaya yang tidak berbeda dengan output

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Beberapa Definisi
Average Total Cost
ATC = AVC + AFC
ATC = TC(Q)/Q
Average Variable Cost
AVC = VC(Q)/Q
Average Fixed Cost
AFC = FC/Q
Marginal Cost
MC = ΔTC/ΔQ

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Tetap (Fixed Cost)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Variabel (Variable Cost)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Total (Total Cost)

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fungsi Kubik Biaya
• Adalah kubik biaya sebuah fungsi dari
output; menyediakan aproksimasi yang
wajar untuk hampir setiap fungsi biaya.
• C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3
• Biaya Marginal?
• Dihafalkan :
MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2
• Kalkulus :
dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Contoh
• Biaya Total : C(Q) = 10 + Q + Q2
• Fungsi biaya variabel : VC(Q) = Q + Q2
• Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit :
VC(2) = 2 + (2)2 = 6
• Biaya tetap : FC = 10
• Fungsi biaya marginal : MC(Q) = 1 + 2Q
• Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit :
MC(2) = 1 + 2(2) = 5

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Long Run Average Cost Curve

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy,
5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

• Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-rata
memproduksi tingkat alternatif output, memungkinkan untuk
seleksi yang optimal dari kedua faktor produksi tetap dan
faktor produksi variabel.
• Dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau
mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi
yang direncanakan. Kemampuan tersebut memungkinkan
perusahaan beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum
pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang menunjukkan titiktitik biaya rata-rata minimum pada berbagai tingkat produksi
disebut kurva amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya ratarata jangka panjang atau long run average cost (LAC).

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy,
5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006

Long Run Average Cost Curve
Skala Ekonomi
Econoomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun menurun
karena output yang meningkat.
Diseconomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun naik karena
output yang meningkat.
Constant Return to Scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun tetap
konstan sebagai output yang meningkat.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fungsi Biaya Multi-Produk
• C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua
output secara bersama
• Bentuk umum fungsi :

C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + bQ12 + cQ22

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Lingkup Ekonomi
• C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2)
• Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua output secara
bersama-sama daripada secara terpisah

• Contoh :
• Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk memproduksi
layanan koneksi internet dan layanan Instant Messaging secara
bersama-sama daripada secara terpisah

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Komplementaritas Biaya
• Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun karena
banyak dari barang 2 diproduksi :
ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2 < 0
• Contoh :
Sapi bersembunyi dan menyerang

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fungsi Kuadrat
Biaya Multi-Produk
• C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
• MC1(Q1,Q2) = aQ2 + 2Q1
• MC2(Q1,Q2) = aQ1 + 2Q2
• Komplementaritas biaya : a < 0
• Lingkup ekonomi : f > aQ1Q2
C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
f > aQ1Q2 : Produksi bersama lebih murah
f - aQ1Q2 > 0 : Produksi bersama lebih murah

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Contoh Numerik :
• C(Q1,Q2) = 90 - 2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
• Komplementaritas biaya?
Ya, ketika a = -2 < 0
MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1
• Lingkup Ekonomi?
Ya, ketika 90 > -2Q1Q2

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kesimpulan





Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya)
manajer harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga
nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang harus
dibayar perusahaan untuk menggunakan input
Input optimal dapat dicapai ketika
MRTSKL = (w/r)
Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan
perilaku memaksimalkan keuntungan di bab selanjutnya.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ekonomi Manajerial &
Strategi Bisnis

Bab 6 Organisasi Perusahaan
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Tinjauan
I. Metode Mendapatkan Input
•
•
•

II.

Pertukaran di Tempat (Spot Exchange)
Kontrak
Integrasi Vertikal (Vertical Integration)

Biaya Transaksi
•

•
•

Investasi Khusus

Pengadaan Input secara Optimal
Masalah Principal-Agent
•
•

Pemilik – Manajer
Manajer - Pekerja

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Peran Manager






Mendapatkan input dengan biaya
paling sedikit, seperti titik B
Menyediakan insentif bagi pekerja
untuk dapat menambah semangat
kerja
Kegagalan untuk mencapai hasil ini
ditunjukkan seperti titik A
Untuk mencapai titik B seorang
manajer harus
 Menggunakan semua input secara
efisien
 Memperoleh input menggunakan
metode dengan biaya terkecil
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Metode Pengadaan Input
• Pertukaran di tempat (Spot Exchange)
• Ketika pembeli dan penjual dari sebuah input bertemu di suatu
tempat, terjadi pertukaran, dan kemudian berpisah.

• Kontrak
• Sebuah dokumen yang sah yang menciptakan hubungan
berkelanjutan antara pembeli dan penjual.

• Integrasi Vertikal
• Ketika suatu perusahaan menghindari pemasok lain dan memilih
untuk menghasilkan input sendiri

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Fitur Utama


Pertukaran di tempat (Spot Exchange)
 Spesialisasi, menghindari biaya kontrak, menghindari biaya
integrasi vertikal
 Memungkinkan untuk “Mencegah Permasalahan”



Kontrak
 Spesialisasi, mengurangi oportunisme, menghindari skimping
pada investasi khusus
 Biaya besar dalam lingkungan yang kompleks



Integrasi Vertikal
 Mengurangi oportunisme, menghindari biaya kontrak
 Menghilangkan spesialisasi dan memungkinkan meningkatnya
biaya organisasi

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Biaya Transaksi
• Biaya untuk memperoleh input melebihi dan di atas jumlah
yang dibayarkan kepada pemasok input
• Meliputi :
• Biaya pencarian
• Biaya negosiasi
• Investasi lain yang layak atau pengeluaran

• Beberapa transaksi bersifat umum di mana yang lain bersifat
spesifik dalam suatu hubungan perdagangan

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Investasi Khusus




Investasi dibuat untuk memungkinkan dua belah pihak
untuk saling bertukar tetapi memiliki sedikit atau tidak ada
nilainya di luar hubungan pertukaran
Jenis-jenis investasi khusus :







Tempat khusus
Aset pribadi yang khusus
Aset yang bernilai
Sumber Daya Manusia

Mengarah ke biaya transaksi yang lebih tinggi
 Tawar menawar yang berbiaya besar
 Kurangnya investasi
 Oportunisme dan Mencegah Permasalahan
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Investasi Khusus dan
Lama Perjanjian

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Pengadaan Input secara Optimal

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Principal-Agent Problem


Terjadi ketika pimpinan tidak dapat mengamati upaya agen
 Contoh : Pemegang saham (pemimpin) tidak dapat mengamati
upaya manajer (agen)
 Contoh : Manajer (pemimpin) tidak dapat mengamati upaya
pekerja (agen)







Masalah : Pimpinan tidak dapat menentukan apakah suatu
hasil yang buruk merupakan rendahnya hasil dari usaha agen
atau karena nasib buruk
Manajer harus mengakui keberadaan masalah principal-agen
dan menyusun rencana untuk menyesuaikan kepentingan
pekerja dengan perusahaan
Pemegang saham harus membuat rencana untuk
menyelaraskan kepentingan manajer dengan para pemegang
saham
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Penyelesaian Masalah antara
Pemilik dan Manajer
• Insentif internal
• Insentif kontrak
• Opsi saham, bonus akhir tahunan

• Insentif eksternal
• Reputasi pribadi
• Potensi untuk pengambilalihan

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Penyelesaian Masalah antara
Manajer dan Pekerja
•
•
•
•

Pembagian Keuntungan
Pembagian Pendapatan
Tingkat Pendapatan
Jam kerja dan pemeriksaan mendadak

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Kesimpulan
• Metode optimal untuk memperoleh input tergantung pada
sifat dari biaya transaksi dan sifat khusus input yang diperoleh
• Untuk mengatasi masalah principal-agent, pimpinan
(principal) harus merancang rencana untuk menyesuaikan
kepentingan agen dengan pemimpin.

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ekonomi Manajerial &
Strategi Bisnis

Bab 7

The Nature of Industry
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
Ikhtisar
• Struktur I. Pasar
• Ukuran Industri Konsentrasi

• II. Tingkah laku
• Perilaku Harga
• Integrasi dan Merger Kegiatan

• III. Prestasi
• Indeks Dansby-Willig
• Struktur-Perilaku-Kinerja Paradigma

• IV. Preview Atraksi berikutnya
Analisis Industri
• Struktur Pasar
•
•
•
•
•

Jumlah dan ukuran perusahaan.
Konsentrasi industri.
Kondisi teknologi dan biaya.
Kondisi permintaan.
Kemudahan masuk dan keluar.

• Tingkah laku
•
•
•
•

Harga.
Advertising.
R & D.
Aktivitas merger.

• Prestasi
• Profitabilitas.

• Kesejahteraan sosial.
Pendekatan untuk
Mempelajari Industri
• Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) Paradigma: kausal View

Struktur
Pasar

Tingkah
Laku

Prestasi

• Tanggapan Kritik
• Tidak ada hubungan sebab akibat satu arah.
• Perilaku dapat mempengaruhi struktur pasar.

• Kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku serta
struktur pasar.
Konsentrasi Industri
• Empat Rasio Konsentrasi Industri
Jumlah saham pasar dari empat perusahaan di industri yang
ditetapkan. Membiarkan S i menunjukkan penjualan untuk
perusahaan i dan S T menunjukkan total penjualan industri.
C4 = w1 + w2 + w3 + w4 , where w1 =

Si
ST

• Herfindahl-Hirschman Index (HHI)
Jumlah saham pasar kuadrat dari perusahaan dalam suatu
industri tertentu, dikalikan dengan 10.000: HHI = 10.000 × S w
2,
i di mana w i = S i / S T.
Contoh
Ada lima bank bersaing di pasar lokal. Masing-masing dari lima
bank memiliki pangsa pasar 20 persen.
•Berapa rasio konsentrasi empat perusahaan?

C4 = 0.2 + 0.2 + 0.2 + 0.2 = 0.8
•Apakah HHI?

(

)

HHI = 10,000 ( .2) + ( .2) + ( .2) + ( .2) + ( .2) = 2,000
2

2

2

2

2
Batasan Tindakan
Konsentrasi
• Definisi Pasar: nasional, regional, atau lokal?
• Pasar Global: produsen asing dikecualikan. Ini cenderung
melebih-lebihkan tingkat konsentrasi dalam industri di mana
sejumlah besar produsen asing melayani pasar.
• Definisi industri dan produk kelas
Teknologi
• Industries berbeda mengenai teknologi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa.
• Beberapa industri padat karya, kemajuan teknologi
menyebabkan porsi penggunaan tenaga kerja menjadi lebih
besar
• Beberapa industri yang padat modal, kemajuan teknologi
mengakibatkan porsi penggunaan barang modal menjadi lebih
besar dibanding tenaga kerja
• Industri lain menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal,
Jika tidak mengubah porsi (rasio faktor Mesin
produksi tetap).
Mesin
Mesin

0

TK
Capital Intensive

TK
Neutral
Gambar 35.
Tipe Kemajuan Teknologi

TK
Labour Intensive
Mengukur Permintaan
Pasar dan Kondisi Pasar
• The Rothschild Index (R) mengukur elastisitas
permintaan industri untuk produk relatif terhadap
sebuah perusahaan individu:
R = E T / E F.
• E T = elastisitas permintaan total pasar.
• E F = elastisitas permintaan untuk produk sebuah perusahaan
individu.
• The Rothschild Index adalah nilai antara 0 (persaingan sempurna)
dan 1 (monopoli).

• Ketika suatu industri terdiri dari banyak perusahaan,
masing-masing memproduksi produk sejenis, indeks
Rothschild akan mendekati nol.
Own-Price Elasticities of Demand
and Rothschild Indices
Industry
Food
Tobacco
Textiles
Apparel
Paper
Chemicals
Rubber

Elasticity
of Market
Demand
-1.0
-1.3
-1.5
-1.1
-1.5
-1.5
-1.8

Elasticity
of Firm’s
Demand
-3.8
-1.3
-4.7
-4.1
-1.7
-1.5
-2.3

Rothschild
Index
0.26
1.00
0.32
0.27
0.88
1.00
0.78

7-172
Kondisi Pasar Entry dan
Exit untuk masuk
• Hambatan
• Kebutuhan modal.
• Paten dan hak cipta.
• Skala ekonomi. Di beberapa pasar, hanya satu atau dua
perusahaan ada karena skala ekonomi. Jika perusahaan
tambahan mencoba untuk masuk, perusahaan tidak akan dapat
menghasilkan volume yang diperlukan untuk menikmati
pengurangan biayarata-rata yang berkaitan dengan skala
ekonomi.
• Economies of scope. Ruang lingkup ekonomi cenderung
mendorong perusahaan menjadi besar. Pada gilirannya, hal ini
dapat menyediakan akses ke pasar modal, lebih besar di mana
dana untuk investasi dan modal kerja yang diperoleh. Sejauh
bahwa peusahaan yang lebih kecil punya lebih banyak kesulitan
memperoleh dana dibandingkan yang, perusahaan besar
mempunyai biaya yang lebih tinggi dari modal yang pada
akhirnya sebagai penghalang untuk masuk.
Melakukan: Perilaku Harga
• The Lerner Index
L = (P - MC) / P
• Sebuah ukuran selisih antara harga dan marjinal biaya sebagai
sebagian kecil dari harga produk.
• Indeks berkisar dari 0 sampai 1.
• Ketika P = MC, Indeks Lerner adalah nol, perusahaan tidak memiliki
kekuatan pasar.
• Sebuah Indeks Lerner mendekati 1 menunjukkan persaingan harga
yang relatif lemah, perusahaan memiliki kekuatan pasar.
Factor Markup
• Dari Indeks Lerner, perusahaan dapat menentukan
faktor mana harus MC over . Menata ulang Indeks Lerner
 1 
P=
 MC
1− L 

• Faktor markup adalah 1 / (1-L).
• Ketika Indeks Lerner adalah nol (L = 0), faktor markup adalah 1
dan P = MC.
• Ketika Indeks Lerner adalah 0,20 (L = 0,20), faktor markup adalah
1,25 dan perusahaan menetapkan harga yang 1,25 kali marjinal
biaya .
Lerner Indices & Markup
Factors
Industry
Food
Tobacco
Textiles
Apparel
Paper
Chemicals
Petroleum

Lerner Index
0.26
0.76
0.21
0.24
0.58
0.67
0.59

Markup Factor
1.35
4.17
1.27
1.32
2.38
3.03
2.44

7-176
Integrasi dan Merger
Kegiatan
• Integrasi vertikal
• Dimana berbagai tahap dalam produksi satu produk dilakukan
oleh satu perusahaan.

• Integrasi horisontal
• Penggabungan produksi produk sejenis ke dalam satu
perusahaan.

• Merger Konglomerat
• Integrasi lini produk yang berbeda ke dalam satu perusahaan.
The Federal Trade Commission (FTC) or the Antitrust
Division of the U.S. Department of Justice (DOJ)
Horizontal Merger Guidelines
• diberi wewenang untuk mengajukan gugatan untuk mencegah perusahaan dari
penggabungan menjadi satu perusahaan.
• Berdasarkan HHI = 10.000 S w i 2, di mana
w i = S i / S T.
• Merger dapat ditentang jika
• HHI melebihi 1800, atau akan setelah merger, dan
• Merger meningkatkan HHI oleh lebih dari 100.
• Tapi ...
• Mengakui efisiensi: "Manfaat utama dari merger terhadap perekonomian
potensi efisiensi mereka ... yang dapat mengakibatkan harga yang lebih
rendah kepada konsumen ... Pada kebanyakan kasus Pedoman akan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai efisiensi melalui merger tanpa
gangguan ... "
Prestasi
• Kinerja mengacu pada keuntungan dan kesejahteraan sosial
yang menghasilkan suatu industri tertentu.
• Kesejahteraan Sosial = CS + PS
• Performance Index Dansby-Willig diukur dengan berapa
banyak kesejahteraan sosial akan meningkat jika perusahaan
dalam output industri diperluas dengan cara yang efisien
secara sosial.
Dansby-Willig
Performance Index
Industry
Food
Textiles
Apparel
Paper
Chemicals
Petroleum
Rubber

Dansby-Willig Index
0.51
0.38
0.47
0.63
0.67
0.63
0.49

7-180
Preview Coming Atraksi
• Diskusi keputusan manajerial optimal dalam berbagai
struktur pasar, termasuk:
•
•
•
•

Persaingan sempurna
Monopoli
Persaingan monopolistik
Oligopoli
Kesimpulan
• Pendekatan modern untuk mempelajari industri
melibatkan memeriksa keterkaitan antara struktur,
perilaku, dan kinerja.
• Industri dramatis bervariasi sehubungan dengan tingkat
konsentrasi.
• Empat perusahaan-rasio konsentrasi dan Herfindahl-Hirschman
konsentrasi industri mengukur indeks.

• Indeks Lerner mengukur sejauh mana perusahaan dapat
markup harga di atas biaya marjinal, yang merupakan
ukuran kekuatan pasar perusahaan.
• Kinerja industri diukur dengan profitabilitas industri dan
kesejahteraan sosial.
Ekonomi Manajerial &
Strategi Bisnis

Bab 8

The Managing in Competitive, Monopolistic, and Monopolitically
Competitive Markets
Dosen :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc.,
2006
8-184

Overview
I. Perfect Competition
• Characteristics and profit outlook.
• Effect of new entrants.

II. Monopolies
• Sources of monopoly power.
• Maximizing monopoly profits.
• Pros and cons.

III. Monopolistic Competition
• Profit maximization.
• Long run equilibrium.
8-185

Perfect Competition Environment
• Jumlah pembeli dan penjual dalam pasar sangat banyak .
• Produk/barang bersifat homogen/mirip.
• Pembeli dan penjual memiliki pengetahuan/informasi sempurna

• Tidak ada biaya transaksi.
• Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar/industri.
8-186

Key Implications
• Kedudukan satu perusahaan dalam pasar sangat kecil sehingga
tidak mampu mempengaruhi pasar (hanya sebagai Price Taker) (P =

MR).
• In the short-run, firms may earn profits or losses.
• Entry and exit forces long-run profits to zero.
8-187

Unrealistic? Why Learn?
• Many small businesses are “price-takers,” and decision
rules for such firms are similar to those of perfectly
competitive firms.
• It is a useful benchmark.
• Explains why governments oppose monopolies.
• Illuminates the “danger” to managers of competitive
environments.
• Importance of product differentiation.
• Sustainable advantage.
Managing a Perfectly
Competitive Firm
(or Price-Taking Business)

8-188
8-189

Setting Price
$

$

S

Pe

Df

D
QM
Market

Qf
Firm
8-190

Profit-Maximizing Output Decision
• MR = MC.
• Since, MR = P,
• Set P = MC to maximize profits.
8-191

Graphically: Representative Firm’s Output Decision
Profit = (Pe - ATC) × Qf*

MC

$

ATC
AVC
Pe = Df = MR

Pe
ATC

Qf*

Qf
A Numerical Example
• Given
• P=$10
• C(Q) = 5 + Q2

• Optimal Price?
• P=$10

• Optimal Output?
• MR = P = $10 and MC = 2Q
• 10 = 2Q
• Q = 5 units

• Maximum Profits?
• PQ - C(Q) = (10)(5) - (5 + 25) = $20

8-192
Should this Firm Sustain Short Run Losses
or Shut Down?
Profit = (Pe - ATC) × Qf* < 0
$

ATC

MC

AVC
ATC
Pe

Loss

Pe = Df = MR

Qf*

Qf

8-193
8-194

Shutdown Decision Rule
• A profit-maximizing firm should continue to operate (sustain
short-run losses) if its operating loss is less than its fixed costs.
• Operating results in a smaller loss than ceasing operations.

• Decision rule:
• A firm should shutdown when P < min AVC.
• Continue operating as long as P ≥ min AVC.
Firm’s Short-Run Supply Curve: MC
Above Min AVC
ATC

MC

$

AVC

P min AVC

Qf*

Qf

8-195
8-196

Short-Run Market Supply Curve
• The market supply curve is the summation of
each individual firm’s supply at each price.
P

Firm 1

Market

Firm 2
P

P

S1

S2
SM

15
5
10

18

Q

20

25

Q

30

43Q
8-197

Long Run Adjustments?
• Jika perusahaan pengambil harga tetapi ada hambatan masuk,
keuntungan akan bertahan.
• Jika industri ini sangat kompetitif, perusahaan tidak hanya price
taker tetapi ada free entry.
• Other “greedy capitalists” enter the market.
8-198

Effect of Entry on Price?
$

$

S
S*

Entry
Pe

Df

Pe*

Df*
D
QM
Market

Qf
Firm
8-199

Effect of Entry on the Firm’s
Output and Profits?
MC

$

AC

Pe

Df

Pe*

Df*

QL

Qf *

Q
8-200

Summary of Logic
• Short run profits leads to entry.
• Entry increases market supply, drives down the market price,
increases the market quantity.
• Demand for individual firm’s product shifts down.
• Firm reduces output to maximize profit.
• Long run profits are zero.
8-201

Features of Long Run Competitive
Equilibrium
• P = MC
• Socially efficient output.

• P = minimum AC
• Efficient plant size.
• Zero profits
• Firms are earning just enough to offset their opportunity cost.
8-202

Monopoly Environment
•
•
•
•

Single firm serves the “relevant market.”
Most monopolies are “local” monopolies.
The demand for the firm’s product is the market demand curve.
Firm has control over price.
• But the price charged affects the quantity demanded of the
monopolist’s product.
8-203

“Natural” Sources of
Monopoly Power
• Economies of scale
• Economies of scope
• Cost complementarities
8-204

“Created” Sources of
Monopoly Power
•
•
•
•

Patents and other legal barriers (like licenses)
Tying contracts
Exclusive contracts
Collusion
Contract...
I.
II.
III.
8-205

Managing a Monopoly
• Market power permits you to price
above MC
• Is the sky the limit?
• No. How much you sell depends
on the price you set!
8-206

A Monopolist’s Marginal
Revenue
P
100

TR

Unit elastic

Elastic
Unit elastic
1200

60
Inelastic

40

800

20

0

10

20

30

40

50 Q

0

10

20

30

40

MR
Elastic

Inelastic

50 Q
Monopoly Profit Maximization
Produce where MR = MC.
Charge the price on the demand curve that corresponds to that quantity.

MC

$

ATC

Profit

PM
ATC
D

QM

MR

Q

8-207
Alternative Profit
Computation
π = Total Revenue - Total Cost
π = P × Q − Total Cost
π P × Q − Total Cost
=
Q
Q
π
Total Cost
= P−
Q
Q
π
= P − ATC
Q
π = ( P − ATC ) Q

8-208
8-209

Useful Formulae
• What’s the MR if a firm faces a linear demand
curve for its product?

P = a + bQ
MR = a + 2bQ, where b < 0.

• Alternatively,

1 + E 
MR = P 
E 


A Numerical Example
• Given estimates of
• P = 10 - Q
• C(Q) = 6 + 2Q

• Optimal output?
•
•
•
•

MR = 10 - 2Q
MC = 2
10 - 2Q = 2
Q = 4 units

• Optimal price?
• P = 10 - (4) = $6

• Maximum profits?
• PQ - C(Q) = (6)(4) - (6 + 8) = $10

8-210
8-211

Long Run Adjustments?
• None, unless the source of
monopoly power is
eliminated.
8-212

Why Government Dislikes
Monopoly?
• P > MC
• Too little output, at too high a price.

• Deadweight loss of
monopoly.
8-213

Deadweight Loss of Monopoly
$

Deadweight Loss
of Monopoly

MC
ATC

PM

D
MC
QM

MR

Q
8-214

Arguments for Monopoly
• The beneficial effects of economies of scale, economies of scope, and
cost complementarities on price and output may outweigh the
negative effects of market power.
• Encourages innovation.
8-215

Monopoly Multi-Plant Decisions
• Consider a monopoly that produces identical
output at two production facilities (think of a firm
that generates and distributes electricity from
two facilities).
• Let C1(Q2) be the production cost at facility 1.
• Let C2(Q2) be the production cost at facility 2.

• Decision Rule: Produce output where
MR(Q) = MC1(Q1) and MR(Q) = MC2(Q2)
• Set price equal to P(Q), where Q = Q1 + Q2.
Monopolistic Competition: Environment
and Implications
• Numerous buyers and sellers
• Differentiated products
• Implication: Since products are differentiated, each firm faces a
downward sloping demand curve.
• Consumers view differentiated products as close substitutes: there
exists some willingness to substitute.

• Free entry and exit
• Implication: Firms will earn zero profits in the long run.

8-216
Managing a Monopolistically
Competitive Firm
• Like a monopoly, monopolistically competitive
firms
• have market power that permits pricing above marginal cost.
• level of sales depends on the price it sets.

• But …
• The presence of other brands in the market makes the demand for
your brand more elastic than if you were a monopolist.
• Free entry and exit impacts profitability.

• Therefore, monopolistically competitive firms
have limited market power.

8-217
8-218

Marginal Revenue Like a
Monopolist
P
100

TR

Unit elastic

Elastic
Unit elastic
1200

60
Inelastic

40

800

20

0

10

20

30

40

50 Q

0

10

20

30

40

MR
Elastic

Inelastic

50 Q
8-219

Monopolistic Competition:
Profit Maximization
• Maximize profits like a monopolist
• Produce output where MR = MC.
• Charge the price on the demand curve that corresponds to that
quantity.
8-220

Short-Run Monopolistic Competition
MC

$

ATC

Profit

PM
ATC
D

QM

MR

Quantity of Brand
X
8-221

Long Run Adjustments?
• If the industry is truly monopolistically competitive, there is free
entry.
• In this case other “greedy capitalists” enter, and their new brands steal
market share.
• This reduces the demand for your product until profits are ultimately
zero.
Long-Run Monopolistic
Competition
Long Run Equilibrium
(P = AC, so zero profits)

$

8-222

MC
AC

P*
P1
Entry
MR
Q1 Q*

MR1

D

D1
Quantity of Brand
X
8-223

Monopolistic Competition
The Good (To consumers)
• Product Variety

The Bad (To Society)
• P > MC
• Excess capacity
• Unexploited economies of scale

The Ugly (To Managers)
• P = ATC > minimum of average
costs.
• Zero Profits (in the long run)!
8-224

Optimal Advertising Decisions
• Advertising is one way for firms with market power to
differentiate their products.
• But, how much should a firm spend on advertising?
• Advertise to the point where the additional revenue generated from
advertising equals the additional cost of advertising.
• Equivalently, the profit-maximizing level of advertising occurs where
the advertising-to-sales ratio equals the ratio of the advertising
elasticity of demand to the own-price elasticity of demand.

EQ , A
A
=
R − EQ , P
8-225

Maximizing Profits: A
Synthesizing Example
• C(Q) = 125 + 4Q2
• Determine the profit-maximizing output and price, and discuss its
implications, if
• You are a price taker and other firms charge $40 per unit;
• You are a monopolist and the inverse demand for your product is P =
100 - Q;
• You are a monopolistically competitive firm and the inverse demand for
your brand is P = 100 – Q.
8-226

Marginal Cost
• C(Q) = 125 + 4Q2,
• So MC = 8Q.
• This is independent of market structure.
Price Taker
• MR = P = $40.
• Set MR = MC.
• 40 = 8Q.
• Q = 5 units.

• Cost of producing 5 units.
• C(Q) = 125 + 4Q2 = 125 + 100 = $225.

• Revenues:
• PQ = (40)(5) = $200.

• Maximum profits of -$25.
• Implications: Expect exit in the long-run.

8-227
Monopoly/Monopolistic
Competition P = 100 - Q).
• MR = 100 - 2Q (since

8-228

• Set MR = MC, or 100 - 2Q = 8Q.
• Optimal output: Q = 10.
• Optimal price: P = 100 - (10) = $90.
• Maximal profits:
• PQ - C(Q) = (90)(10) -(125 + 4(100)) = $375.

• Implications
• Monopolist will not face entry (unless patent or other entry barriers are
eliminated).
• Monopolistically competitive firm should expect other firms to clone, so
profits will decline over time.
Conclusion
• Firms operating in a perfectly competitive market
take the market price as given.
• Produce output where P = MC.
• Firms may earn profits or losses in the short run.
• … but, in the long run, entry or exit forces profits to zero.

• A monopoly firm, in contrast, can earn persistent
profits provided that source of monopoly power is
not eliminated.
• A monopolistically competitive firm can earn profits
in the short run, but entry by competing brands will
erode these profits over time.

8-229
Pasar Persaingan Sempurna
Yaitu pasar dimana dalam
suatu industri terdapat sangat banyak
penjual maupun pembeli dan produk
yang diperdagangkan bersifat homogen
sempurna.
Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna
1.
2.
3.
4.
5.

Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga
(price taker)
Perusahaan mudah keluar masuk industri
Produk yang dihasilkan semua perusahaan bersifat
homogen
Terdapat banyak perusahaan di pasar
Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai
pasar
Terbentuknya harga di pasar
persaingan sempurna

Setiap perusahaan hanya bertindak sbg pengambil harga
(price taker) bukan penentu harga (price maker). Harga
ditetapkan berdasarkan interaksi kekuatan penawaran
(supply) dan permintaan (demand) pasar
Gambar hubungan antara permintaan pasar
dan permintaan yang dihadapi perusahaan
Harga (Rp)

Harga (Rp)

300

300 D

200

d

s

200

100

100
0

500 1000 1500 2000
Jumlah barang
(i) Perusahaan

0

1000 2000 3000
Jumlah barang
(ii) Pasar
Pengertian penting berkaitan
dengan penjualan
1.
2.
3.

Penjualan marjinal (marginal revenue/MR)
Penjualan rata-rata atau penjualan per unit (Average
revenue/AR)
Penjualan total (total revenue/TR)
Penjualan marjinal (MR)
• Yaitu perubahan nilai hasil penjualan perusahaan sbg akibat
terjadinya perubahan satu unit penjualan
• MR = TRn – TRn-1
• MR = ∆TR / ∆ Q
Penjualan rata-rata atau hasil
penjualan per unit (AR)

Yaitu hasil penjualan yang diperhitungkan untuk setiap unit
output yang terjual
• AR = TR / Q
• Pada persaingan sempurna P = MR = AR karena harga (P)
yang terjadi adalah konstan pada berbagai tingkat unit
penjualan
Penjualan total (TR)
• Yaitu keseluruhan hasil penjualan yang diperoleh
perusahaan sbg akibat menjual sejumlah unit tertentu
• TR = P X Q
Gambar hasil penjualan rata – rata marginal dan
total untuk perusahaan dalam persaingan sempurna

Harga (Rp)

Harga (Rp)

d1 = Ar1 = MC1

400

400

200

200

do = Aro = MRo

0

0
Jumlah barang
(i)Perusahaan

Jumlah barang
(ii) Pasar
Maksimisasi keuntungan
jangka pendek
• Pendekatan total (total approach)
yaitu selisih positif tertinggi antara total penjualan (TR)
dikurangi biaya total (TC).
• Pendekatan marginal (marginal approach)
keuntungna maksimum dicapai pada saat MR=MC (atau MRMC = positif terkecil )
Tabel jumlah produksi, ongkos dan hasil
penjualan suatu perusahaan dalam
persaingan sempurna
Ongkos total (TC)
(ribu rupiah
Jumlah
produksi
(unit)

(Q)
1

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Ongkos rata-rata
dan Marginal
(ribu rupiah)

Harga penjualan
Untung/rugi
(ribu rupiah)

Ongkos
tetap
total

Ongkos
berubah
total

Ongkos
Total

Ongkos
berubah
rata-rata

Ongkos
total
rata-rata

Ongkos
marginal

Harga =
hasil
penjualan
marginal

hasil
penjualan
total

Keuntungan
atau
kerugian

(TFC)
2

(TVC)
3

(TC)
4

(AVC)
5

(AC)
6

(MC)
7

(P = MR)
8

(TR)
9

10

Rp. 20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

Rp. 8
14
18
20
24
31
42
56
76
108

Rp. 20
28
34
38
40
44
51
62
76
96
128

Rp. 8
7
6
5
4.8
5.2
6
7
8.4
10.8

Rp. 28
17
12.7
10
8.8
8.5
8.9
9.5
10.7
12.8

Rp. 8
6
4
2
4
7
11
14
20
32

Rp.

10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

Rp.

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Rp.

20
-18
-14
-8
0
6
9
8
4
-6
-28
Menemukan keuntungan
maksimum
• Pendekatan total

πmax = TR – TC
= 60- 51
= 9 ( pada penjualan 6 unit)
• pedekatan marginal
MR = MC atau
MR = MC = positif terkecil
10 – 7 = 3 (pada penjualan 6 unit)
Tiga kemungkinan posisi kegiatan
perusahaan jangka pendek
• Memperoleh laba normal atau melebihi normal.
• Merugi tetapi dapat menutup sebagian biaya tetap.
• Merugi dan menutup usaha ( shutdown point)
Perusahaan dan industri
jangka panjang
• Semua faktor produksi bersifat variabel.
• Jika dipandang industri menguntungkan banyak perusahaan
baru yang masuk.
• Perusahaan yang tidak efisien akan meninggalkan industri.
Mekanisme perubahan harga
dalam jangka panjang
• Akibat kenaikan permintaan
• Akibat penurunan permintaan
Mekanisme perubahan harga
akibat naiknya permintaan
• Harga cenderung tetap sebab :
harga mula – mula (Po) terjadi kenaikan permintaan ( Do 
D1) mengakibatkan harga naik (Po > P1) terjadi laba diatas
normal  perusahaan baru masuk  supply bertambah
(So  S1)  harga jatuh kembali ke Po.
Kurva penawaran industri
dalam jangka panjang
• Ongkos konstan
• Biaya yang semakin naik
• Biaya yang semakin berkurang
Kebaikan persaingan
sempurna
• Memaksimumkan efisiensi
• Kebebasan bertindak dan memilih
Efisiensi
• Efisiensi produktif
1.
2.

Setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah
minimum
Industri harus memproduksi barang pada biaya rata – rata
yang terendah

• Efisiensi alokatif
P = MC
Kelemahan persaingan sempurna
• Tidak inovatif ( sebab teknologi mudah
dicontoh dengan mudah)
• Menimbulkan ongkos sosial (agar tercapai
efisiensi biasanya mengabaikan kepentingan
sosial)
• Membatasi pilihan konsumen ( sebab produk
homogen)
• Biaya produksi mungkin saja lebih tinggi ( tidak
menikmati skala ekonomis)
• Tidak selalu memeratakan distribusi
pendapatan
KEKUATAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Merupakan bentuk pasar yang ideal
Perusahaan berproduksi pada skala yang efisien
dengan harga produk paling murah
• Output maksimum
• Memberikan kemakmuran yang maksimal karena:
1. Harga jual yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga ratio output
per penduduk maksimal
3. Masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ditipu
karena informasi sempurna.
•
•
KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Kelemahan dalam hal asumsi
Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan
sempurna mustahil terwujud.
• Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Dalam jangka panjang perusahaan dapat laba
normal sehingga apakah mungkin perusahaan
dapat melakukan kegiatan riset.
• Konflik efisiensi-keadilan
Definisi pasar monopoli
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana dalam
sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan
produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang
sempurna
Ciri-ciri pasar monopoli
1. Dlm industri hanya terdapat sebuah
perusahaan
2. Produk yang dihasilkan tidak memiliki
pengganti yang sempurna
3. Perusahaan baru sulit memasuki industri
4. Perusahaan memiliki kemampuan
menentukan harga (price maker)
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya
monopoli
1.
2.
3.
a.
b.

Memiliki sumberdaya yang unik
Perusahaan menikmati skala ekonomis
Mendapatkan hak monopoli dari pemerintah:
Hak paten, hak cipta
Hak usaha ekslusif
Maksimasi keuntungan
a.

b.

Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih
penjualan total (TR) dg biaya total (TC) memiliki nilai
positif terbesar
Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR
= MC atau MR – MC menghasilkan angka positif minimum
dan MC sedang meningkat
TABEL PRODUKSI ONGKOS,HASIL PENJUALAN DAN KEUNTUNGAN
PERUSAHAAN MONOPOLI

jumlah harga
hasil
ongkos keuntungan ongkos
hasil
ongkos
produksi
penjualan total
total
total
penjualan marginal
total
rata- rata marginal
(Q)
(P)
(TR)
(TC)
(TP)
(AC)
(MR)
(MC)
1
2
3
4
5
6
7
8
0 2000
0
1450
1 1800
1800
1750
50
1750
1800
300
2 1600
3200
2000
1200
1000
1400
250
3 1400
4200
2200
2000
733
1000
200
4 1200
4800
2500
2300
625
600
300
5 1000
5000
3000
2000
600
200
500
6
800
4800
3700
1100
617
-200
700
7
600
4200
4600
-400
670
-600
900
8
400
3200
5700
-2500
712
-1000
1100
Keuntungan maksimum
1.
2.

Pendekatan total, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit
dengan laba Rp 2.300
Pendekatan marjinal, dicapai pada tingkat penjualan 4
unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp 300 (terkecil)
dan nilai MC dalam keadaan meningkat
Maksimasi keuntungan dalam kurva
(pendekatan total)
200
1600
MC
1200
AC
800
D=AR
400
MC
0
1

2

4

6

8
Maksimasi keuntungan dalam kurva
(pendekatan marjinal)
4800
TC
3600
TR
2400
Keuntungan
Maksimum

1200

0
1

2

4

6

8
Monopolis tidak selalu
memperoleh keuntungan di atas
normal
HARGA
DAN ONGKOS

HARGA
DAN ONGKOS

D1

Do
MCo
ACo

M
Po

MC1
AC1
Po

D1=AR1
Do=ARo

O
O

MR
Qo
JUMLAH BARANG (I) KEUNTUNGAN NORMAL

MR1
Q1

JUMLAH BARANG (II) KERUGIAN
Kurva MC bukanlah kurva
penawaran
• Dalam perusahaan monopoli atau perusahaan dalam pasar
lainya yg kurva permintaanya bergerak menurun ke kanan
bawah kurva penawaranya tidak dapat ditunjukan karena
tidak tdpt sifat hubungan yang tetap diantara harga dan
jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan itu
Gambar Kurva MC bukan merupakan Kurva
Penawaran
HARGA
DAN ONGKOS

Do
P1
MC
Po
Do
MR1

MRo

O
Q
JUMLAH BARANG

Do
Diskriminasi harga dlm
monopoli
1.
2.

Menjual outputnya di dua pasar yang berbeda
Sifat permintaan di dua pasar harus berbeda
Gbr Kebijakan Deskriminasi Harga
HARGA
DAN ONGKOS

HARGA
DAN ONGKOS
b

e

Pw

po

Dw
C

Dd
C

a

d
MRw

MRd

O

O

Qw
jumlah barang (I) pasar dalam negeri

Qd
jumlah barang (I) pasar dalam negeri
HARGA
DAN ONGKOS
MC

AC

D d+w

c
MR d+w
O

Qd+w
Jumlah barang (III) keseimbangan monopoli
Syarat-syarat diskriminasi harga
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu
pasar ke pasar lain
2. Sifat barang/jasa memungkinkan
dilakukan diskriminasi harga
3. Sifat dan elastisitas permintaan di masingmasing pasar harus berbeda
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak
membutuhkan biaya yang melebihi
keuntungan kebijakan tsb
5. Produsen dapat mengekploitasi sikap tidak
rasional konsumen
Contoh kebijakan diskriminasi
harga
1.
2.
3.

Penetapan tarif listrik yang berbeda oleh PLN
Tarif yang berbeda yg ditetapkan oleh dokter, kansultan
akuntansi, konsultan hukum dll
Kebijakan harga domestik dan harga di pasar luar negeri
Monopoli alamiah dan
pengendalian harga

Monopoli alamiah adalah perusahaan yang
menperoleh kekuasaan monopoli karena mencapai skala
usaha ekonomis pada tingkat produksi yang sangat banyak
jumlahnya
Gbr Kebijakan Pemerintah Mengatur
Monopoli Alamiah
Po

Eo
MC

P1
Co

E1
AC
E2

A

C1
D
MR
O
Qo
Jumlah barang

Q1

Q2
Campur tangan pemerintah atas
kegiatan monopoli alamiah

Supaya monopolis bersedia menjual dalam jumlah yang

banyak dan harga yang relatif rendah (mengakibatkan
keuntungan mengecil atau bahkan nol) pemerintah biasanya
memberikan subsidi kepada perusahaan tsb
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN
EKMAN

More Related Content

What's hot

Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanRobbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanErniSiregar
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialmas karebet
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan PenawaranMelly Chairul
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikIzul chumzq
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkElsia Rahyuani
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanErniSiregar
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasimas karebet
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 

What's hot (20)

MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanRobbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
[EM-Safrida] Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
 
MO I Strategi Lokasi
MO I Strategi LokasiMO I Strategi Lokasi
MO I Strategi Lokasi
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 
Ppt strategi proses
Ppt strategi prosesPpt strategi proses
Ppt strategi proses
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasi
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 

Similar to EKMAN

Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialNurulHuda552
 
ekonomi-menajerial.pdf
ekonomi-menajerial.pdfekonomi-menajerial.pdf
ekonomi-menajerial.pdfwendymuliadi1
 
Ekonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viEkonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viNurulHuda552
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxRinaldiLaresta
 
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialPengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialFarakhanMuhammad
 
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)Ch 01 (sifat & ruang lingkup)
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)Amaizi Purba
 
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdf
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdfTeori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdf
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdfRaihanAbid1
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
 
Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fixFikahati Rachmawati
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalPutriaRahmadani2
 

Similar to EKMAN (20)

ekman-1.ppt
ekman-1.pptekman-1.ppt
ekman-1.ppt
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Ekman bab 1
Ekman bab 1Ekman bab 1
Ekman bab 1
 
Ekman bab1
Ekman bab1Ekman bab1
Ekman bab1
 
Ekman bab 1
Ekman bab 1Ekman bab 1
Ekman bab 1
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
ekonomi-menajerial.pdf
ekonomi-menajerial.pdfekonomi-menajerial.pdf
ekonomi-menajerial.pdf
 
Ekonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viEkonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester vi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
 
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialPengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
 
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)Ch 01 (sifat & ruang lingkup)
Ch 01 (sifat & ruang lingkup)
 
bab 1.pptx
bab 1.pptxbab 1.pptx
bab 1.pptx
 
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdf
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdfTeori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdf
Teori Laba dan Manajemen Laba dalam Pelaporan Akuntanasi pada BCA.pdf
 
RUANG_LINGKUP.ppt
RUANG_LINGKUP.pptRUANG_LINGKUP.ppt
RUANG_LINGKUP.ppt
 
Bisnis
BisnisBisnis
Bisnis
 
EM BAB 1.pptx
EM BAB 1.pptxEM BAB 1.pptx
EM BAB 1.pptx
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
 
Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fix
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
 

More from Universitas Mulawarman Samarinda

More from Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 
Seminar hasil disertasi per 20 juni 2013
Seminar hasil disertasi per 20 juni 2013Seminar hasil disertasi per 20 juni 2013
Seminar hasil disertasi per 20 juni 2013
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 

Recently uploaded

etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 

Recently uploaded (12)

etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 

EKMAN

  • 1. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 1 Dasar Ekonomi Manajerial Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 2. Pendahuluan • Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkannya. • Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.
  • 3. • Aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu pengambilan keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien. • Manajer • Seseorang yang mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. • Ilmu Ekonomi • Ilmu tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi kelangkaan sumber daya • Ilmu Ekonomi Manajerial • Studi tentang bagaimana pengolahan sumber daya yang langka dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga tujuan manajerial dapat tercapai Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Definisi ekonomi manajerial
  • 4. Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial Masalah Keputusan Manajemen Teori Ekonomi Teori Ekonomi :: Ekonomi Mikro Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Makro Ilmu Keputusan :: Ilmu Keputusan Matematika Ekonomi Matematika Ekonomi Ekonometrika Ekonometrika Ekonomi Manajerial : Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan untuk memecahkan masalah keputusan manajerial Solusi Optimal untuk masalah Keputusan Manajerial
  • 5. Organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemen dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan Ekonomi mikro : Tingkah laku ekonomi secara individual sebagai pengambil keputusan, seperti konsumen individu dan pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Ekonomi makro : Membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi dan harga dilihat secara agregat Teori ekonomi : memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model Model : abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan berusaha mengindentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu yang penting dari suatu kejadian. Metodologi ekonomi adalah menerima teori atau model bila dapat memprediksi secara tepat dan prediksi tersebut secara logis mengikuti asumsi.
  • 6. EKMAN Ilmu Keputusan Matematika Ekonomi dan Ekonometrika Memformulasikan dalam bentuk persamaan model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Menerapkan peralatan statistik (regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Model Matematika Q = f(P,Y,PC, PS, A) Dengan mengumpulkan data Q, P,Y PC, PS, A, kita dapat mengestimasi hubungan emperisnya (ekonometrik) EKMAN : Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah keputusan manajerial.
  • 7. EKMAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS (Akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM, dan produksi) = Lingkungan bisnis dimana prshan beroperasi. Proses pengambilan keputusan secara keseluruhan yang akan membawa perusahaan mencapai tujuannya. EKMAN bukan merupakan ilmu yang terdiri dari banyak topik yang terpisah melainkan penggunaan teori ekonomi dan perangkat ilmu manajemen untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di dalam lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.
  • 8. Tinjauan Ilmu Ekonomi untuk Manajemen yang Efektif        Mengidentifikasi Tujuan dan Kendala Mengenali Peranan Laba Memahami Insentif Lima Model Kekuatan Memahami Pasar Memahami Nilai Waktu dari Uang Penggunaan Analisis Marjinal Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 9. 1.2.1. Identify goals and constraints Langkah awal Membuat Keputusan : Menentukan tujuan Untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda akan membuat keputusan berbeda. Tujuan : distribusi makanan Rural areas Innercity residents Decisions and optimal distribution network will differ The decision maker faces constraints that affect the ability to achieve a goal
  • 10. Unit berbeda dalam perusahaan memiliki tujuan berbeda. Departemen Marketing : bertujuan menggunakan sumberdaya untuk memaksimumkan penjualan atau Departemen Financial :bertujuan meningkatkan laba market share atau mengurangi risiko Unfortunately, constraints make it difficult for managers to achieve goals, such as maximizing profit or increasing market share Kendala : ketersediaan teknologi, harga input yang digunakan dalam proses produksi. Tujuan memaksimumkan profit, maka manajer harus memutuskan : optimal price to charge for a product, how much to produce, which technology to use, how much of each input to use, how to react to decisions made by competitors, and so on.
  • 11. 1.2.2. Recognize the Nature and Importance of Profit Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan profit atau nilai perusahaan Accounting Versus Economic Profits Accounting Profit : sejumlah uang yang diperoleh dari penjualan (Total Penerimaan = harga dikali kuantitas barang yang dijual) dikurangi biaya produksi barang dan jasa Apa yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan, dan dilaporkan kepada manager oleh bagian keuangan. Economic Profit : perbedaan total penerimaan dengan total biaya opportunity dalam memproduksi barang atau jasa. Biaya opportunity > Biaya akuntansi Explicit (or Accounting) cost of resource and the implicit cost of giving-up the next-best alternative use of the resource)
  • 12. Contoh : Bisnis Bread-talk atau Jico donuts memiliki gedung sendiri. Biaya untuk memproduksi merupakan biaya akuntansi. Pada akhir tahun, bagian keuangan melaporkan bahwa biaya produksi sebesar Rp. 300 juta, dan total penerimaan adalah Rp. 1 miliar, maka laba akuntansi adalah Rp. 700 juta. Untuk Menentukan Laba ekonomi beberapa hal harus diperhitungkan : Gaji pemilik jika bekerja diperusahaan lain, misalkan digaji Rp. 240 juta, sehingga biaya implisit untuk pemilik dalam menjalankan bisnis donut adalah sebesar Rp. 240 juta yang dikurangi dari laba akuntansi. Menyewa gedung dari orang lain, misalkan jika menyewa gedung yang sama ditempat lain sebesar Rp. 480 juta pertahun, maka biaya sewa gedung merupakan biaya implisit Biaya ekonomi untuk kasus tersebut = 300 juta + 240 juta + 480 juta = 1miliar 20 juta Laba ekonomi= Rp. 1 miliar – Rp. 1 miliar 20 juta = - 20 juta atau mengalami rugi sebesar Rp. 20 juta
  • 13. Lima Kekuatan Kerangka Kerja Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 14. 1.2.3. Understand Incentives Insentif berpengaruh terhadap bagaiamana sumber daya digunakan dan bagaimana SDM bekerja keras. Perusahaan harus mempunyai suatu aturan tentang pemberian insentif untuk membangkitkan semangat kerja Insentif diberikan dalam bentuk bonus dengan mekanisme yang jelas yang diperoleh mulai dari CEO hingga manajemen yang paling bawah. Beberapa individu mendapatkan insentif berdasarkan pendapatan yang dihasilkan untuk pemilik perusahaan. Seperti tenaga penjualan, jika usaha yang dilakukan sedikit maka insentif yang diperoleh kecil dan sebaliknya jika usaha yang dilakukan besar sehingga diperoleh insentif yang tinggi.
  • 15. 1.2.4. Understand Market Terdapat dua sisi setiap transaksi dalam pasar : Untuk setiap pembeli dari barang/jasa terdapat hubungan dengan penjual. Outcome akhir dari pasar tergantung pada kekuatan pembeli dan penjual di pasar yang ditempati. The power or bargaining position, of consumers and producers in the market is limited by three sources of rivalry that exist in economic transaction : Consumer-producer rivalry, consumer-consumer rivalry, producer-producer rivalry.
  • 16. Interaksi Pasar  Persaingan Konsumen – Produsen  Konsumen berupaya menawar harga semurah mungkin, sementara produsen berupaya memberi harga setinggi mungkin.  Persaingan Konsumen – Konsumen  Kelangkaan barang akan mengurangi kekuatan tawar konsumen sebab mereka bersaing satu sama lain untuk memperoleh barang tersebut  Persaingan Produsen – Produsen  Kelangkaan jumlah konsumen akan menyebabkan produsen bersaing satu sama lain untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan  Peranan Pemerintah  Mendisiplinkan proses pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 17. 1.3. Teori Perusahaan Perusahaan : suatu organisasi yang mengkombinasikan, mengorganisir berbagai sumberdaya yang bertujuan memproduksi barang dan jasa untuk dijual Perusahaan menghemat biaya transaksi Fungsi Perusahaan : membeli sumberdaya atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk dijual (bagian dari circular flow of economic activity) Tujuan perusahaan : Memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek Tujuan perusahaan : memaksimumkan kekayaaan atau nilai perusahaan. (Dicerminkan dari nilai sekarang dari keuntungan perusahaan yang diharapkan masa depan)
  • 18. Nilai uang berdasarkan waktu  Present value (PV) dari sejumlah uang (FV) yang diterima pada akhir periode ke “n” ketika tingkat bunga per-periode sama dengan “i” :  Contoh :  Lotto sebagai pemenang dalam memilih antara pembayaran yang berskala 104 juta dolar atau 108 juta dolar lebih dari 25 tahun.  Menentukan ganti rugi dalam sebuah kasus yang melanggar hak cipta Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 19. Rangkaian Present Value • Present value multi periodik dari sejumlah model ( FVt ) yang diterima pada akhir dari tiap periode untuk “n” periode : Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 20. Net Present Value • Jika seorang manajer dapat memperoleh aliran uang yang masuk di masa yang akan datang (FVt ) dengan menghabiskan “C0” dollar hari ini. Maka NPV dari keputusan tersebut adalah : Aturan Keputusan : Jika NPV < 0 : Tolak proyek Jika NPV > 0 : Terima proyek Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 21. Present value of a Perpetuity • Aset yang secara terus menerus menghasilkan aliran cash flow (CF) pada akhir tiap periode disebut perpetuity • Present value (PF) dari sebuah perpetuity of cash flows paying yang berjumlah sama pada akhir tiap periode adalah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 22. Teori Perusahaan • Perusahaan : organisasi yg mengkombinasi dan mengorganisasikan berbagai sumberdaya dalam memproduksi barang dan jasa untuk dijual • Tujuan Perusahaan : memaksimum kekayaan atau nilai perusahaan n π1 π2 πn πt PV = + +L+ =∑ 1 2 n t (1 + r ) (1 + r ) (1 + r ) t =1 (1 + r ) n πt TRt − TCt Value of Firm = ∑ =∑ t t t =1 (1 + r ) t =1 (1 + r ) n
  • 23. Teori Perusahaan Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan: • Upaya mencapai tujuan dihambat oleh berbagai kendala adanya keterbatasan dalam penyediaan input, seperti : terbatasnya tenaga ahli, terbatasnya bahan baku dan juga modal, kemudian adanya kendala hukum dan peraturan perundangan, misalnya tentang upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi • Teori perusahaan yang mempostulatkan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan dinilai terlau sempit dan tidak realistik. • Beberapa alternatif adalah : memaksimumkan penjualan (Baumol 1959), memaksimumkan kepuasan manajemen (Wiliamson, 1963) dan perilaku pemuasan (Cyet dan March, 1949)
  • 24. Penaksiran Perusahaan  Nilai dari sebuah perusahaan sama dengan present value dari keuntungan sekarang dan di masa datang  PV = Σ πt / (1 + i)t  Jika keuntungan tumbuh dengan laju konstan (g < i) dan keuntungan periode saat ini adalah πο : sebelum keuntungan sekarang telah dibayar sebagai bunga segera setelah keuntungan sekarang dibayar sebagai bunga Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 25. Lanjutan … • Jika laju pertumbuhan keuntungan < tingkat suku bunga dan keduanya tetap konstan, memaksimalkan present value dari seluruh keuntungan masa datang sama dengan memaksimalkan keuntungan sekarang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 26. Analisis Marginal (tambahan) • Variabel kontrol • • • • • Output Harga Kualitas Produk Periklanan Penelitian dan Pengembangan • Pertanyaan manajerial yang mendasar : Seberapa banyak dari variabel kontrol yang sebaiknya digunakan untuk memaksimalkan laba bersih Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 27. SIFAT DAN FUNGSI LABA Definisi Laba • Laba = Penerimaan dikurangi Biaya • Laba Bisnis (Business Profit) : Penerimaan dikurangi Biaya Akuntasi (biaya eksplisit) • Laba Ekonomi (Economic Profit) : Penerimaan dikurangi Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit Contoh : • Sebuah perusahaan melaporkan laba bisnisnya Rp. 30 juta per bulan, tetapi sebenarnya sang pengusaha dapat memperoleh penghasilan sesebear Rp 35 juta per bulan dari bekerja di perusahaan lain, dan modalnya bisa menghasilkan Rp 15 juta per bulan jika diinvestasikan di bisnis lain.
  • 28. Teori Laba • Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing Theories of Profit) : laba di atas normal dibutuhkan agar bertahan di industri yang beresiko tinggi (mis. Pengeboran minyak) • Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit): laba krn adanya gangguan pada keseimbangan jangka panjang • Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit): laba krn monopoli, membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi • Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit): laba krn adanya inovasi yang berhasil • Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory of Profit) : laba krn perusahaan efisien
  • 29. Fungsi Laba • Laba merupakan tanda yang memandu alokasi sumberdaya masyarakat. • Laba yang tinggi di suatu industri merupakan tanda bahwa pembeli menginginkan lebih banyak produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. • Laba rendah/negatif dalam suatu industri merupakan tanda bahwa pemebli menginginkan lebih sedikit produk yang dihasilkan oleh industri tersebut.
  • 30. Laba Bersih Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 31. Keuntungan Marjinal / Marginal Benefit (MB) • Perubahan pada total keuntungan muncul dari perubahan dalam variabel kontrol, Q : • Slope (calculus derivative) dari total kurva keuntungan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 32. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) • Perubahan biaya total muncul dari perubahan variabel kontrol, Q : • Slope (calculus derivative) dari total kurva biaya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 33. Prinsip Marginal • Untuk memaksimalkan laba bersih, variabel kontrol manajerial seharusnya ditingkatkan ke titik di mana MB = MC • Dalam setiap periode, perusahaan memaksimumkan laba (jangka pendek) dengan menseting output dan harga pada tingkat dimana kurva MC berpotongan dengan MR. Dengan keputusan interdependen temporal maksimisasi profit jangka pendek juga merupakan maksimisasi profit jangka panjang. • MB > MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol meningkatkan keuntungan lebih banyak daripada peningkatan biaya itu sendiri • MB < MC berarti unit terakhir dari variabel kontrol meningkatkan biaya lebih besar daripada peningkatan keuntungan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 34. Kesimpulan • Pastikan anda menyertakan seluruh biaya dan keuntungan ketika membuat suatu keputusan (opportunity cost) • Ketika memutuskan jangka waktu, pastikan anda membandingkan apples to apples (PV analisis) • Keputusan optimal ekonomi dibuat dengan margin (analisis marginal) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 35. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 36. Pendahuluan I. Kurva Permintaan Pasar    Fungsi Permintaan Faktor Penentu Permintaan Surplus Konsumen II. Kurva Penawaran Pasar    Fungsi Penawaran Penawaran Bergeser Surplus Produsen III. Keseimbangan Pasar IV. Pembatasan Harga V. Perbandingan Statis Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 37. Kurva Permintaan Pasar • Menunjukkan sejumlah barang yang akan dibeli pada harga alternatif, dengan menganggap faktor lain konstan. • Hukum Permintaan (Law of Demand) • Kurva Permintaan mengarah ke bawah • Hukum permintaan adalah makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan atas barang tersebut dan sebaliknya makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan atas barang tersebut. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 38. Faktor Penentu Permintaan  Pendapatan  Barang Normal  Barang Inferior  Harga barang yang saling berhubungan  Harga substitusi  Harga pelengkap    Periklanan dan selera konsumen Populasi Harapan Konsumen Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 39. Fungsi Permintaan  Persamaan umum yang mempresentasikan kurva permintaan Qxd = f(Px, Py, M, H)  Qxd = banyaknya permintaan barang X  Px = harga barang X  Py = harga barang yang berhubungan dengan barang Y  Barang substitusi  Barang pelengkap  M = pendapatan  Barang normal  Barang inferior  H = variabel lain yang mempengaruhi permintaan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 40. Invers dari Fungsi Permintaan • Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitas • Contoh : • Fungsi permintaan • Qxd = 10 – 2Px • Invers fungsi permintaan • 2Px = 10 – Qxd • Px = 5 – 0.5Qxd Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 41. Perubahan dalam Permintaan Kuantitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 42. Perubahan dalam Permintaan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 43. Surplus Konsumen • Nilai konsumen didapat dari sebuah barang tetapi tidak harus membayar • Surplus konsumen (consumer’s surplus) didefinisikan sebagai keuntungan yang diterima oleh konsumen karena mempunyai kesempatan untuk membeli suatu barang pada harga marjinalnya bukan pada harga rata-ratanya. Misalnya kurva permintaan Marshallian berbentuk garis linier dengan slope menurun seperti pada gambar 1 berikut ini. Kurva ini mempunyai persamaan fungsi. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 44. • X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0
  • 45. Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa : •jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-, maka konsumen akan membeli sebanyak 1 unit barang X. •Jika harga barang aadalah Rp. 25,-, maka konsumen membeli sebaanyak 2 unit barang X dan seterusnya. •Misal dibeli konsumen 4 unit barang X, dengan harga perunit Rp. 15,-, maka total yang harus dibayar konsumen adalah sebesar : 4 x Rp. 15,- = Rp. 60,- . Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membeli dengan nilai marjinalnya, dan dalam gambar 1 di tunjukkan oleh bagian ke 2.
  • 46. • Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli dengan : • • • • 1 unit pertama sebesar Rp.30,1 unit kedua sebesar Rp. 25,1 unit ketiga sebesar Rp. 20,1 unit keempat sebesar Rp. 15,- , maka total yang harus doibayar adalah Rp. 90,-.Nilai ini dikatakan bahwa konsumen membayar dengan nilai rata-ratanya. • Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya. Nilai ratarata perunit dibayar adalah : = Rp. 22.50,• Untuk 4 unit yang dibeli, konsumen harus membaayar : 4 x Rp. 22.50 = Rp. 90,- • Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan 2. • Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,- merupakan surplus konsumen (consumer’s surplus) dan digambar 1 ditunjukkan pada bagian 1.
  • 47. • Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,- perunit, maka konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp. 60,• Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30,• unit kedua sebesar Rp. 25,- dan • unit ketiga sebesar Rp. 20,-, maka total yang harus dibayar oleh konsumen adalah sebesar : • Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75,• Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp. 15.- merupakan surplus konsumen • Perubahan harga dari Rp. 15,-perunit menjadi Rp. 20,menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp, 15,- = Rp. 15,-
  • 48. Kurva Penawaran Pasar • Kurva penawaran menunjukkan jumlah dari barang yang akan diproduksi pada harga alternatif • Hukum Penawaran (Law of Supply) • Kurva penawaran miring ke atas (naik) • Hukum Penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang makin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual sebaliknya semakin rendah harga suatu barang makin sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan oleh penjual. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 49. Pergeseran Penawaran    Harga-harga input Teknologi atau peraturan pemerintah Jumlah perusahaan  Masuk  Keluar   Pergantian dalam produksi Pajak-pajak  Bea cukai  Pajak berdasarkan nilai  Harapan produsen Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 50. Fungsi Penawaran • Persamaan yang mempresentasikan kurva penawaran : QXS = f(PX, PR, W, H) • QXS = banyaknya persediaan barang X • PX = harga barang X • PR = harga pergantian produksi • W = harga input (mis. gaji) • H = variabel lain yang mempengaruhi penawaran Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 51. Invers dari Fungsi Penawaran • Harga sebagai fungsi dari penawaran kuantitas • Contoh : • Fungsi Penawaran • QXS = 10 + 2PX • Invers dari Fungsi Penawaran • 2PX = 10 + QXS • PX = 5 + 0.5QXS Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 52. Perubahan dlm Penawaran Kuantitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 53. Perubahan dalam penawaran Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 54. Surplus Produsen • Jumlah produsen yang menerima kelebihan dari jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan mereka untuk memproduksi barang • Menurut Varian S P P1 X X1 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 55. Surplus Produsen • Segi empat R adalah keuntungan dari penjualan untuk barang-barang • Segi tiga T keuntungan dari penjualan ekstra dari harga (PII)
  • 56. Keseimbangan Pasar • Harga dan jumlah suatu barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau equilibrium, apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. • Menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan • Qxs = Qxd • Posisi yang stabil Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 57. Contoh: daftar permintaan dan penawaran buku tulis P (Rp) 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 QD (unit) 200 400 600 900 1.300 QS (unit) 900 800 600 375 100 Sifat Interaksi Kelebihan penawaran Keseimbangan Kelebihan permintaan
  • 58.
  • 59. PERUBAHAN KESEIMBANGAN PASAR Perubahan faktor lain di luar harga – mempengaruhi permintaan atau penawaran – akan menyebabkan perubahan keseimbangan. Terdapat 4 kemungkinan perubahan/pergeseran, yaitu: •Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan) •Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri) •Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan) •Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).
  • 60.
  • 61. • Disamping perubahan di atas, ada beberapa kemungkinan perubahan serentak permintaan dan penawaran yang dapat berlaku, yaitu: • Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama (samasama mengalami kenaikan atau penurunan). • Perubahan mungkin berlaku ke arah yang berlawanan: • Permintaan turun  Penawaran bertambah • Permintaan bertambah  Penawaran turun • Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran, maka tingkat harga tidak berubah. • Apabila pertambahan permintaan kurang dari pertambahan penawaran, maka harga akan merosot.
  • 62. Pembatasan Harga • Harga tertinggi (Price Ceiling) • Harga sah maksimum yang dapat dibebankan • Contoh : • Harga bensin tahun 1970an • Perumahan di kota New York • Mengajukan pembatasan pada biaya ATM • Harga terendah (Price Floor) • Harga minimum yang dapat dibebankan • Contoh : • Upah minimum • Harga penunjang pertanian Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 63. Dampak dari harga tertinggi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 64. Harga penuh ekonomi • Banyaknya uang yang dibayarkan pada perusahaan di bawah harga tertinggi (price ceiling), ditambah harga yang tidak berkaitan dengan uang PF = PC + (PF – PC) Keterangan : • PF = harga penuh ekonomi • PC = harga tertinggi • PF – PC = harga yang tidak berkaitan dengan uang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 65. Contoh dari tahun 1970an • Harga tertinggi dari bensin : $1 • Antrian 3 jam untuk membeli 15 galon bensin • Harga kesempatan (opportunity cost) : $5 / jam • Nilai total dari waktu yang dihabiskan : 3 x $5 = $15 • Harga yang tidak berkaitan dengan uang per galon : $15/15=$1 • Harga penuh ekonomi dari sebuah galon bensin : PF = $1 + $1 = $2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 66. Dampak dari harga terendah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 67. Analisis Perbandingan Statis • Bagaimanakah harga keseimbangan dan perubahan kuantitas ketika sebuah faktor penentu dari penawaran dan/atau permintaan berubah ? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 68. Aplikasi dari Analisis Permintaan dan Penawaran    Peristiwa : WSJ (Wall Street Journal) melaporkan bahwa harga dari komponen PC diharapkan turun sekitar 5-8 persen enam bulan ke depan Skenario 1 : Anda mengelola perusahaan kecil yang memproduksi PC Skenario 2 : Anda mengelola perusahaan kecil pembuat software Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 69. Gunakan Perbandingan Statis Analisis untuk melihat gambaran yang besar • Analisis perbandingan statis menunjukkan bagaimana keseimbangan harga dan kuantitas akan berubah ketika sebuah faktor penentu penawaran atau permintaan mengalami perubahan. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 70. Skenario 1 : Implikasi untuk pembuat PC kecil • Langkah 1 : Carilah “Gambaran yang Besar” • Langkah 2 : Atur sebuah rencana tindakan (jangan kuatir tentang detail) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 71. Gambaran Besar : Dampak dari penurunan harga komponen pasaran PC Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 72. Analisis Gambaran Besar : Pasar PC • Harga keseimbangan dari PC akan turun, dan kuantitas keseimbangan dari penjualan komputer akan naik • Gunakan hal-hal ini untuk mengorganisir rencana tindakan : • • • • • Perjanjian / suplier ? Menginventariskan ? Sumber daya manusia ? Marketing ? Apakah saya membutuhkan estimasi kuantitatif ? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 73. Skenario 2 : Pembuat Software • Rantai yang lebih rumit dari sebuah alasan untuk menetapkan “gambaran besar” • Langkah 1 : Gunakan analisis seperti dalam skenario 1 untuk menyimpulkan bahwa harga komponen dasar akan membawa ke arah : • Harga keseimbangan yang lebih rendah untuk komputer • Lebih banyak jumlah komputer yang terjual • Langkah 2 : Bagaimanakah perubahan ini mempengaruhi “Gambaran Besar” di dalam pasar software ? Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 74. Gambaran Besar : Dampak dari harga PC paling rendah pada pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 75. Analisis Gambaran Besar : Pasar Software • Harga software akan naik, dan banyak software akan terjual • Gunakan ini untuk mengorganisasi rencana tindakan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 76. Kesimpulan • Gunakan analisis permintaan dan penawaran untuk : • Memperjelas “gambaran besar” (dampak umum dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga dan kuantitas) • Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia, rencana pemasaran, dll) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 77. & Strategi Bisnis Bab 4 Teori Perilaku Individu Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
  • 78. Pendahuluan • Teori ini menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya. Seorang konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasannya dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa, oleh karenanya ia harus membuat pilihan.
  • 79. Tinjauan I. Perilaku Konsumen • • I. Kendala • • • I. II. Analisis Kurva Indiferen Urutan Ketertarikan Konsumen Kendala Anggaran Perubahan dalam Pendapatan Perubahan dalam Harga Ekuilibrium Konsumen Analisis Kurva Indiferen & Kurva Permintaan • • Permintaan Perseorangan Permintaan Pasar Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 80. Perilaku Konsumen • Peluang Konsumen (consumer’s opportunity) • Kemungkinan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh konsumen • Ketertarikan Konsumen (Consumer’s preference) • Barang dan jasa konsumen yang benar-benar dikonsumsi • Memberikan pilihan diantara 2 kumpulan barang pada konsumen baik • Lebih memilih barang A daripada barang B : A > B • Lebih memilih barang B daripada barang A : A < B • Biasa saja antara kedua barang tersebut :A~B Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 81. Analisis Kurva Indiferen  Kurva Indiferen  Sebuah kurva yang mendefinisikan kombinasi antara 2 atau lebih barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama pada konsumen  Tingkat Marginal Substitusi  Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang untuk yang lain dan mempertahankan tingkat kepuasan yang sama. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 82. Sifat-sifat Urutan Ketertarikan Konsumen • • • • Kesempurnaan Lebih Banyak adalah Lebih Baik Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal Transitivitas Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 83. Kesempurnaan  Sifat kesempurnaan  Konsumen mampu mengungkapkan sesuatu yang lebih disukai (atau biasa saja) antara seluruh kemungkinan barang. (“Saya tidak tahu bahwa itu BUKAN suatu pilihan!”)  Jika satu-satunya barang yang tersedia untuk konsumen adalah A, B, dan C, maka konsumen  Biasa saja antara A dan C (dalam kurva yang sama)  Lebih memilih B daripada A  Lebih memilih B daripada C Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 84. Lebih Banyak adalah Lebih Baik  Sifat Lebih Banyak adalah Lebih Baik  Barang yang mempunyai setidaknya sama banyak pada setiap barang dan banyak dari beberapa barang lebih disuka daripada barang lain  Barang B lebih disukai daripada A karena B mengandung setidaknya sama banyak dengan barang Y dan banyak barang X  Barang B juga lebih disukai dari C karena B mengandung setidaknya sama banyak dengan barang X dan banyak barang Y  Secara umum, seluruh barang di ICIII lebih disukai daripada barang pada ICII atau ICI. Dan seluruh barang dari ICII lebih disukai daripada ICI Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 85. Tingkat Substitusi Marginal     Substitusi Tingkat Marginal  Kesediaan konsumen untuk mengorbankan barang Y untuk mempertahankan pengurangan tingkat kepuasan yang sama karena lebih banyak barang X yang diperoleh  Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang dengan yang lain dan mempertahankan tingkat kepuasan yang sama Untuk beralih dari konsumsi barang A ke B konsumen harus menyerahkan 50 unit dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X Untuk beralih dari konsumsi barang B ke C konsumen harus menyerahkan 16.67 unit dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X Untuk beralih dari konsumsi barang C ke D konsumen harus menyerahkan hanya 8.33 unit dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X
  • 86. Tingkat penggantian marjinal (marginal rate of substitution – MRS) • MRSxy menunjukan jumlah barang Y yang bersedia konsumen korbankan untuk menambah konsumsi barang X dan tetap berada dalam tingkat kepuasan yang sama (nilainya semakin mengecil dan inilah alasan mengapa kurva indiferen melengkung) • MRSxy = Δ Y/ Δ X • MRSxy = Δ Y/ Δ X = - (MUx/MUy)
  • 87. Contoh tabel dan kurva indiferen Titik IC1 untuk TU=12 X Y IC2 untuk TU = 16 X Y A 1 10 1 14 B 2 8 2 12 C 3 6 3 10 D 4 4 4 5 2 5 Y 14 8 E • Gambar kurva IC 6 10 6 Ic2 IC1 1 3 5 X
  • 88. Konsistensi Preferensi (transitivity) • Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference). Misalnya ada dua barang A dan B, maka konsumen mengatakan A lebih disukai daripada B (A > B) atau A sama-sama disukai seperti B (A = B). syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki konsistensi preferensi. Bila barang A lebih disukai dari B (A>B) dan barang B lebih disukai dari C (B>C), maka barang A lebih disukai dari C (A>C). konsep ini disebut transitivitas (transitivity).
  • 89. Pemesanan Barang yg Konsisten  Sifat Transitivitas  Untuk tiga barang A, B, dan C, sifat transitivitas menyiratkan bahwa jika C > B dan B > A, maka C > A.  Preferensi transitivitas dengan sifat lebih banyak lebih baik menunjukkan bahwa  Kurva indiferen tidak akan berpotongan  Konsumen tidak akan terjebak dalam siklus keragu-raguan yang lama Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 90. Kendala Anggaran(budget Constraint)  Himpunan Oportunitas  Himpunan dari barang konsumsi yang terjangkau untuk dibeli  PxX + PyY ≤ M  Garis Anggaran  Kumpulan barang yang dikeluarkan dari pendapatan konsumen  PxX + PyY = M  Substitusi Tingkat Pasar  Kemiringan dari garis anggaran  -Px / Py Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 91. Garis kendala anggaran (budget line) • Garis kendala anggaran adalah kurva yang menghubungkan berbagai kombinasi konsumsi dua barang (x dan y) yang dapat dibeli dengan anggaran yang sama besarnya. • Kendala anggaran konsumen secara matematis adalah: PxQx+PyQy ≤ I, • Jika semua anggaran harus terpakai maka: PxQx + PyQy = I • (I = besarnya anggaran)
  • 92. Contoh kasus • a. b. Seorang konsumen mengkonsumsi X dan Y. Harga sebuah X Rp 100 dan harga sebuah Y Rp 200. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 1.000. Buatlah persamaan garis anggaran Buatlah kurva garis kendala anggaranya
  • 93. Garis kendala anggaran • Persamaan kendala anggaran adalah:100X + 200Y = Rp 1000, dan • Skedul kendala anggaran adalah sbb: Kombinasi a b c d e f X 0 2 4 6 8 10 Y 5 4 3 2 1 0
  • 94. Kurva Anggaran • Budget line Y a 5 b 4 c 3 d 2 e 1 f 0 X 2 4 6 8 10
  • 95. Perubahan dalam Garis Anggaran  Perubahan Pendapatan  Peningkatan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke luar dalam garis anggaran (M1 > M0)  Pengurangan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke bawah (M2 < M0)  Perubahan Harga  Penurunan harga dari X memutar garis anggaran berlawanan arah jarum jam (PX0 > PX1)  Peningkatan memutar garis anggaran searah jarum jam (tidak diperlihatkan di gambar) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 96. Efek perubahan pendapatan pada posisi keseimbangan Y Kurva konsumsi pendapatan I3/Py (income consumption curve) I2/Py I1/Py C B A IC3 IC2 IC1 0 I1/Px I2/Px I3/Px X
  • 97. Menurunkan kurva permintaan: Kasus barang normal Y I/Py A B IC2 IC1 X I/Px2 I/Px1 Px A Px1 B Px2 Dx X1 X2 X
  • 98. Menurunkan kurva permintaan: Kasus barang Giffen Y I/Py B IC2 A IC1 I/Px1 Px Px1 X I/Px2 A Px2 B Dx X
  • 100. Keseimbangan Konsumen • Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama (kurva indiferensi). Y Y Y1 E IC3 IC1 0 X1 BL21 E Y1 BL3 IC2 IC1 BL1 BL1 X 0 X1 BL2 X
  • 101. Keseimbangan Konsumen  Keseimbangan pada konsumsi barang adalah terjangkaunya harga barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi.  Keseimbangan konsumen terjadi pada titik dimana MRSxy = − Px Py MUx Px − =− MUy Py Px MUx ∂Y MRSxy = − =− = Py MUy ∂X MRS = Px / Py  Dengan kata lain, kemiringan dari kurva indiferen sama dengan garis anggaran. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 102. Perubahan Harga dan Keseimbangan Konsumen  Barang Substitusi  Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada sebuah peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang Y.  Contoh :  Coca-cola dan Pepsi  Verizon Wireless atau T-Mobile  Barang Komplementer  Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang Y  Contoh :  DVD dan DVD player  CPU Komputer dan Monitor Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 103. Barang Komplementer Ketika harga dari barang X jatuh dan konsumsi dari Y meningkat, maka X dan Y adalah barang komplementer (PX1 > PX2) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 104. Perubahan Pendapatan dan Keseimbangan Konsumen • Barang Normal • Barang X adalah barang normal jika peningkatan (penurunan) dalam pendapatan mengarah pada peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang tersebut • Barang Inferior • Barang X adalah barang inferior jika peningkatan (penurunan) dari pendapatan mengarah pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang tersebut Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 105. Barang Normal Sebuah peningkatan dalam pendapatan akan meningkatkan konsumsi dari barang normal (M0 < M1) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 106. Menguraikan Pendapatan dan Dampak Substitusi Awalnya, barang A dikonsumsi. Penurunan dalam harga barang X memperluas himpunan oportunitas dari konsumen. Substitution Effect (SE) menyebabkan konsumen berpidah dari barang A ke B. “Pendapatan riil” yang lebih tinggi memungkinkan konsumen untuk mencapai kurva indiferen yang lebih tinggi. Pergerakan dari barang B ke C menunjukkan Income Effect (IE). Titik keseimbangan baru didapat pada titik C. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 107. Kurva Permintaan Individu Kurva permintaan individu berasal dari tiap-tiap titik ekuilibrium yang baru didapat pada kurva indiferen sebagai harga dari barang X yang bervariasi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 108. Permintaan Pasar • Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu • Hal ini menunjukkan jumlah total seluruh konsumen akan membeli pada setiap titik harga. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 109. Sebuah Aplikasi Pemasaran Klasik Penawaran pizza beli satu, gratis satu. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 110. • In Figure 4–14, a awalnya garis anggaran konsumen yang menghubungkan titik-titik A dan B dan dalam keseimbangan di C. titik titik C mewakili setengah dari pizza besar (mengatakan, pizza kecil), sehingga konsumen memutuskan itu yang terbaik untuk membeli pizza kecil daripada yang besar. Point D mewakili titik di mana ia membeli satu pizza besar, tapi, seperti yang kita lihat, konsumen suka bundel C daripada bundel D, karena terletak di kurva indifference yang lebih tinggi. • Ketika konsumen ditawarkan “beli satu, dapatkan satu gratis” terjadi kesepakatan, garis anggaran menjadi ADEF. Alasannya adalah sebagai berikut: jika dia membeli kurang dari satu pizza besar, dia tidak mendapatkan kesepakatan dan garis anggaran ke kiri satu pizza tetap seperti itu, yaitu AD. Tetapi jika ia membeli satu pizza besar, dia mendapat kedua yang gratis. Dalam contoh ini, garis anggaran menjadi DEF segera setelah dia membeli satu pizza. Dengan kata lain, harga pizza adalah nol untuk unit antara satu dan dua besar pizza.
  • 111. • Ini berarti bahwa garis anggaran pizza horisontal antara satu dan dua unit (ingat bahwa kemiringan garis anggaran (Px /Py), dan untuk unit-unit Px adalah nol). Jika konsumen ingin mengkonsumsi lebih dari dua besar pizza, dia harus membelinya di harga reguler. Namun perlu dicatat bahwa jika ia menghabiskan semua pendapatan pada pizza, ia bisa membeli satu lagi daripada sebelumnya (karena salah satu pizza gratis). • Dengan demikian, pizza lebih dari dua unit, kendala anggaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik E dan F. Setelah kesepakatan yang ditawarkan, kesempatan mengatur meningkat. Pada kenyataannya, bundel E kini bundel terjangkau. Selain itu, sudah jelas bahwa bundel E pilihan daripada bundel C, dan pilihan optimal konsumen untuk mengkonsumsi bundel E, seperti pada gambar 4. Teknik penjualan yang telah diinduksi konsumen untuk membeli pizza lebih daripada ia akan mempunyai dan sebaliknya.
  • 112. Kesimpulan  Sifat kurva indiferen mengungkapkan informasi tentang ketertarikan konsumen antara kumpulan barang       Kesempurnaan Lebih Banyak adalah Lebih Baik Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal Transitivitas Kurva indiferen bersama dengan perubahan harga menentukan kurva permintaan individu Permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 113. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 5 Proses Produksi dan Biaya-Biaya Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 114. Tinjauan I. Analisis Produksi • • • • Total Produk, Produk Marginal, Produk Rata-Rata Isoquants Isocost Minimalisasi Biaya II. Analisis Biaya • • • Biaya Total, Biaya Variabel, Biaya Tetap Biaya Fungsi Kubik Hubungan Biaya III. Fungsi Biaya Multi-Produk Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 115. Analisis Produksi • fungsi produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dengan seperangkat input yang diberikan. • Fungsi Produksi • Q = F(K,L) • Jumlah output maksimal yang dapat diproduksi dengan K unit untuk modal dan L unit untuk tenaga kerja • Keputusan Jangka Pendek vs. Keputusan Jangka Panjang • Input Tetap vs. Input Variabel Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana manajer tidak dapat menyesuaikan dalam jangka pendek. Faktor-faktor variabel adalah input yang mana manajer dapat mengatur untuk mengubah produksi. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 116. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 117. Total Produk • Total produk adalah tingkat output maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah input tertentu. • Fungsi produksi menurut Cobb-Douglas • Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5 • K adalah tetap sebanyak 16 unit • Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4 L0.5 • Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q = 4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 118. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Average product • Average Product adalah Ukuran output yang dihasilkan per unit input.
  • 119. Ukuran Produktivitas Marginal • Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh unit terakhir dari input. • Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL • Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja terakhir • Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek (terhadap tenaga kerja) • Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK • Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal yang terakhir • Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka pendek maka MP K adalah kemiringan dari fungsi produksi (terhadap modal) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 120. Ukuran Rata-Rata Produktivitas  Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja  APL = Q/L  Mengukur output dari “rata-rata” pekerja  Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5  Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari tenaga kerja adalah APL = [(16)0.5(16)0.5]/16=1  Produk Rata-Rata dari Modal  APK = Q/K  Mengukur output dari “rata-rata” unit modal  Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5  Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari modal adalah APK = [(16)0.5(16)0.5]/16=1 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 121. Increasing, Diminishing and Negative Marginal Returns Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 122. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 • Increasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal meningkat. • Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal menurun. • Negatif Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input dimana produk marjinal negatif. • Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai penggunaan input meningkat, produk marjinal awalnya meningkatkan (marjinal return meningkat), kemudian mulai menurun (penurunan marjinal return ), dan akhirnya menjadi negatif (marjinal return negatif ).
  • 123. Petunjuk untuk Proses Produksi  Memproduksi dari fungsi produksi  Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk memaksimalkan usaha pekerja.  Mempekerjakan pada input yang tepat  Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan seorang manajer akan mempekerjakan  Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal tenaga kerja sama dengan gaji : VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL  Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa : VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 124. Isoquant • Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen tingkat output yang sama • Bentuk dari isoquant mencerminkan kemudahan di mana produsen dapat mensubstitusi antara input-input sementara tetap menjaga tingkat output yang sama. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 125. Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) • Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan menjaga tingkat output yang sama Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 126. Isoquant Linear  Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna  Q = aK + bL  MRTSKL = b/a  Isoquant yang linear menyiratkan bahwa input-input dapat disubstitusi pada tingkat yang konstan, tidak terpengaruh dari tingkat input yang digunakan. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 127. Leontief Isoquant     Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna Modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap Q = min{bK,cL} Karena modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap maka tidak ada input pengganti sepanjang isoquant (sehingga, tidak ada MRTSKL) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 128. Cobb-Douglas Isoquants   Input tidak selamanya dapat disubstitusi Penurunan tingkat marginal dari teknis substitusi  Ketika paling sedikit satu input digunakan dalam proses produksi, maka semakin bertambah banyak dari input yang lain yang harus digunakan untuk menghasilkan tingkat output yang sama.   Q = KaLb MRTSKL = MPL/MPK Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 129. Isocost  Kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat output pada biaya yang sama:  wL + rK = C  Disusun kembali,  K = (l/r)C – (w/r)L   Untuk harga input yang diberikan, isocost yang lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan dengan biayabiaya yang lebih tinggi Perubahan dari harga input mengubah kemiringan dari garis isocost Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 130. Minimalisasi Biaya • Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus sama untuk semua input : • Namun, hal ini hanya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 131. Minimalisasi Biaya Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 132. Substitusi Input Optimal  Sebuah perusahaan awalnya memproduksi Q0 dengan menggunakan kombinasi input yang diwakili oleh titik A pada biaya C0  Misalkan w0 turun menjadi w1  Kurva isocost berputar berlawanan arah jarum jam; di mana mewakili tingkat biaya yang sama sebelum perubahan gaji.  Untuk menghasilkan tingkat output yang sama, Q0, perusahaan akan menghasilkan isocost pada garis yang lebih rendah (C1) pada titik B  Kemiringan dari garis isocost yang baru mewakili hubungan gaji yang lebih rendah terhadap tarif sewa Michael modal R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 133. Analisis Fungsi Biaya • short-run cost Function adalah Fungsi yang mendefinisikan minimum biaya yang mungkin dalam memproduksi tingkat setiap output ketika faktor variabel yang digunakan dalam model cost-minimizing. • Jenis-jenis Biaya • • • • Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) Biaya Variabel / Variable Cost (VC) Biaya Total / Total Cost (TC) Biaya Penyusutan / Sunk Cost Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 134. Biaya Total dan Biaya Variabel TC(Q) : Biaya total minimum untuk menghasilkan berbagai tigkat alternatif output. TC(Q) = VC(Q) + FC VC(Q) : Biaya yang berbeda dengan output FC : Biaya yang tidak berbeda dengan output Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 135. Beberapa Definisi Average Total Cost ATC = AVC + AFC ATC = TC(Q)/Q Average Variable Cost AVC = VC(Q)/Q Average Fixed Cost AFC = FC/Q Marginal Cost MC = ΔTC/ΔQ Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 136. Biaya Tetap (Fixed Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 137. Biaya Variabel (Variable Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 138. Biaya Total (Total Cost) Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 139. Fungsi Kubik Biaya • Adalah kubik biaya sebuah fungsi dari output; menyediakan aproksimasi yang wajar untuk hampir setiap fungsi biaya. • C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3 • Biaya Marginal? • Dihafalkan : MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2 • Kalkulus : dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 140. Contoh • Biaya Total : C(Q) = 10 + Q + Q2 • Fungsi biaya variabel : VC(Q) = Q + Q2 • Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit : VC(2) = 2 + (2)2 = 6 • Biaya tetap : FC = 10 • Fungsi biaya marginal : MC(Q) = 1 + 2Q • Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit : MC(2) = 1 + 2(2) = 5 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 141. Long Run Average Cost Curve Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 • Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-rata memproduksi tingkat alternatif output, memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari kedua faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel.
  • 142. • Dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan. Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang menunjukkan titiktitik biaya rata-rata minimum pada berbagai tingkat produksi disebut kurva amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya ratarata jangka panjang atau long run average cost (LAC). Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006 Long Run Average Cost Curve
  • 143. Skala Ekonomi Econoomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun menurun karena output yang meningkat. Diseconomies of scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun naik karena output yang meningkat. Constant Return to Scale. Ada ketika biaya rata-rata longrun tetap konstan sebagai output yang meningkat. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 144. Fungsi Biaya Multi-Produk • C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua output secara bersama • Bentuk umum fungsi : C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + bQ12 + cQ22 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 145. Lingkup Ekonomi • C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2) • Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua output secara bersama-sama daripada secara terpisah • Contoh : • Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk memproduksi layanan koneksi internet dan layanan Instant Messaging secara bersama-sama daripada secara terpisah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 146. Komplementaritas Biaya • Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun karena banyak dari barang 2 diproduksi : ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2 < 0 • Contoh : Sapi bersembunyi dan menyerang Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 147. Fungsi Kuadrat Biaya Multi-Produk • C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2 • MC1(Q1,Q2) = aQ2 + 2Q1 • MC2(Q1,Q2) = aQ1 + 2Q2 • Komplementaritas biaya : a < 0 • Lingkup ekonomi : f > aQ1Q2 C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2 C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2 f > aQ1Q2 : Produksi bersama lebih murah f - aQ1Q2 > 0 : Produksi bersama lebih murah Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 148. Contoh Numerik : • C(Q1,Q2) = 90 - 2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2 • Komplementaritas biaya? Ya, ketika a = -2 < 0 MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1 • Lingkup Ekonomi? Ya, ketika 90 > -2Q1Q2 Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 149. Kesimpulan    Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) manajer harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan untuk menggunakan input Input optimal dapat dicapai ketika MRTSKL = (w/r) Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan perilaku memaksimalkan keuntungan di bab selanjutnya. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 150. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 6 Organisasi Perusahaan Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 151. Tinjauan I. Metode Mendapatkan Input • • • II. Pertukaran di Tempat (Spot Exchange) Kontrak Integrasi Vertikal (Vertical Integration) Biaya Transaksi • • • Investasi Khusus Pengadaan Input secara Optimal Masalah Principal-Agent • • Pemilik – Manajer Manajer - Pekerja Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 152. Peran Manager     Mendapatkan input dengan biaya paling sedikit, seperti titik B Menyediakan insentif bagi pekerja untuk dapat menambah semangat kerja Kegagalan untuk mencapai hasil ini ditunjukkan seperti titik A Untuk mencapai titik B seorang manajer harus  Menggunakan semua input secara efisien  Memperoleh input menggunakan metode dengan biaya terkecil Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 153. Metode Pengadaan Input • Pertukaran di tempat (Spot Exchange) • Ketika pembeli dan penjual dari sebuah input bertemu di suatu tempat, terjadi pertukaran, dan kemudian berpisah. • Kontrak • Sebuah dokumen yang sah yang menciptakan hubungan berkelanjutan antara pembeli dan penjual. • Integrasi Vertikal • Ketika suatu perusahaan menghindari pemasok lain dan memilih untuk menghasilkan input sendiri Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 154. Fitur Utama  Pertukaran di tempat (Spot Exchange)  Spesialisasi, menghindari biaya kontrak, menghindari biaya integrasi vertikal  Memungkinkan untuk “Mencegah Permasalahan”  Kontrak  Spesialisasi, mengurangi oportunisme, menghindari skimping pada investasi khusus  Biaya besar dalam lingkungan yang kompleks  Integrasi Vertikal  Mengurangi oportunisme, menghindari biaya kontrak  Menghilangkan spesialisasi dan memungkinkan meningkatnya biaya organisasi Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 155. Biaya Transaksi • Biaya untuk memperoleh input melebihi dan di atas jumlah yang dibayarkan kepada pemasok input • Meliputi : • Biaya pencarian • Biaya negosiasi • Investasi lain yang layak atau pengeluaran • Beberapa transaksi bersifat umum di mana yang lain bersifat spesifik dalam suatu hubungan perdagangan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 156. Investasi Khusus   Investasi dibuat untuk memungkinkan dua belah pihak untuk saling bertukar tetapi memiliki sedikit atau tidak ada nilainya di luar hubungan pertukaran Jenis-jenis investasi khusus :      Tempat khusus Aset pribadi yang khusus Aset yang bernilai Sumber Daya Manusia Mengarah ke biaya transaksi yang lebih tinggi  Tawar menawar yang berbiaya besar  Kurangnya investasi  Oportunisme dan Mencegah Permasalahan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 157. Investasi Khusus dan Lama Perjanjian Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 158. Pengadaan Input secara Optimal Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 159. Principal-Agent Problem  Terjadi ketika pimpinan tidak dapat mengamati upaya agen  Contoh : Pemegang saham (pemimpin) tidak dapat mengamati upaya manajer (agen)  Contoh : Manajer (pemimpin) tidak dapat mengamati upaya pekerja (agen)    Masalah : Pimpinan tidak dapat menentukan apakah suatu hasil yang buruk merupakan rendahnya hasil dari usaha agen atau karena nasib buruk Manajer harus mengakui keberadaan masalah principal-agen dan menyusun rencana untuk menyesuaikan kepentingan pekerja dengan perusahaan Pemegang saham harus membuat rencana untuk menyelaraskan kepentingan manajer dengan para pemegang saham Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 160. Penyelesaian Masalah antara Pemilik dan Manajer • Insentif internal • Insentif kontrak • Opsi saham, bonus akhir tahunan • Insentif eksternal • Reputasi pribadi • Potensi untuk pengambilalihan Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 161. Penyelesaian Masalah antara Manajer dan Pekerja • • • • Pembagian Keuntungan Pembagian Pendapatan Tingkat Pendapatan Jam kerja dan pemeriksaan mendadak Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 162. Kesimpulan • Metode optimal untuk memperoleh input tergantung pada sifat dari biaya transaksi dan sifat khusus input yang diperoleh • Untuk mengatasi masalah principal-agent, pimpinan (principal) harus merancang rencana untuk menyesuaikan kepentingan agen dengan pemimpin. Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 163. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 7 The Nature of Industry Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 164. Ikhtisar • Struktur I. Pasar • Ukuran Industri Konsentrasi • II. Tingkah laku • Perilaku Harga • Integrasi dan Merger Kegiatan • III. Prestasi • Indeks Dansby-Willig • Struktur-Perilaku-Kinerja Paradigma • IV. Preview Atraksi berikutnya
  • 165. Analisis Industri • Struktur Pasar • • • • • Jumlah dan ukuran perusahaan. Konsentrasi industri. Kondisi teknologi dan biaya. Kondisi permintaan. Kemudahan masuk dan keluar. • Tingkah laku • • • • Harga. Advertising. R & D. Aktivitas merger. • Prestasi • Profitabilitas. • Kesejahteraan sosial.
  • 166. Pendekatan untuk Mempelajari Industri • Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) Paradigma: kausal View Struktur Pasar Tingkah Laku Prestasi • Tanggapan Kritik • Tidak ada hubungan sebab akibat satu arah. • Perilaku dapat mempengaruhi struktur pasar. • Kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku serta struktur pasar.
  • 167. Konsentrasi Industri • Empat Rasio Konsentrasi Industri Jumlah saham pasar dari empat perusahaan di industri yang ditetapkan. Membiarkan S i menunjukkan penjualan untuk perusahaan i dan S T menunjukkan total penjualan industri. C4 = w1 + w2 + w3 + w4 , where w1 = Si ST • Herfindahl-Hirschman Index (HHI) Jumlah saham pasar kuadrat dari perusahaan dalam suatu industri tertentu, dikalikan dengan 10.000: HHI = 10.000 × S w 2, i di mana w i = S i / S T.
  • 168. Contoh Ada lima bank bersaing di pasar lokal. Masing-masing dari lima bank memiliki pangsa pasar 20 persen. •Berapa rasio konsentrasi empat perusahaan? C4 = 0.2 + 0.2 + 0.2 + 0.2 = 0.8 •Apakah HHI? ( ) HHI = 10,000 ( .2) + ( .2) + ( .2) + ( .2) + ( .2) = 2,000 2 2 2 2 2
  • 169. Batasan Tindakan Konsentrasi • Definisi Pasar: nasional, regional, atau lokal? • Pasar Global: produsen asing dikecualikan. Ini cenderung melebih-lebihkan tingkat konsentrasi dalam industri di mana sejumlah besar produsen asing melayani pasar. • Definisi industri dan produk kelas
  • 170. Teknologi • Industries berbeda mengenai teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. • Beberapa industri padat karya, kemajuan teknologi menyebabkan porsi penggunaan tenaga kerja menjadi lebih besar • Beberapa industri yang padat modal, kemajuan teknologi mengakibatkan porsi penggunaan barang modal menjadi lebih besar dibanding tenaga kerja • Industri lain menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal, Jika tidak mengubah porsi (rasio faktor Mesin produksi tetap). Mesin Mesin 0 TK Capital Intensive TK Neutral Gambar 35. Tipe Kemajuan Teknologi TK Labour Intensive
  • 171. Mengukur Permintaan Pasar dan Kondisi Pasar • The Rothschild Index (R) mengukur elastisitas permintaan industri untuk produk relatif terhadap sebuah perusahaan individu: R = E T / E F. • E T = elastisitas permintaan total pasar. • E F = elastisitas permintaan untuk produk sebuah perusahaan individu. • The Rothschild Index adalah nilai antara 0 (persaingan sempurna) dan 1 (monopoli). • Ketika suatu industri terdiri dari banyak perusahaan, masing-masing memproduksi produk sejenis, indeks Rothschild akan mendekati nol.
  • 172. Own-Price Elasticities of Demand and Rothschild Indices Industry Food Tobacco Textiles Apparel Paper Chemicals Rubber Elasticity of Market Demand -1.0 -1.3 -1.5 -1.1 -1.5 -1.5 -1.8 Elasticity of Firm’s Demand -3.8 -1.3 -4.7 -4.1 -1.7 -1.5 -2.3 Rothschild Index 0.26 1.00 0.32 0.27 0.88 1.00 0.78 7-172
  • 173. Kondisi Pasar Entry dan Exit untuk masuk • Hambatan • Kebutuhan modal. • Paten dan hak cipta. • Skala ekonomi. Di beberapa pasar, hanya satu atau dua perusahaan ada karena skala ekonomi. Jika perusahaan tambahan mencoba untuk masuk, perusahaan tidak akan dapat menghasilkan volume yang diperlukan untuk menikmati pengurangan biayarata-rata yang berkaitan dengan skala ekonomi. • Economies of scope. Ruang lingkup ekonomi cenderung mendorong perusahaan menjadi besar. Pada gilirannya, hal ini dapat menyediakan akses ke pasar modal, lebih besar di mana dana untuk investasi dan modal kerja yang diperoleh. Sejauh bahwa peusahaan yang lebih kecil punya lebih banyak kesulitan memperoleh dana dibandingkan yang, perusahaan besar mempunyai biaya yang lebih tinggi dari modal yang pada akhirnya sebagai penghalang untuk masuk.
  • 174. Melakukan: Perilaku Harga • The Lerner Index L = (P - MC) / P • Sebuah ukuran selisih antara harga dan marjinal biaya sebagai sebagian kecil dari harga produk. • Indeks berkisar dari 0 sampai 1. • Ketika P = MC, Indeks Lerner adalah nol, perusahaan tidak memiliki kekuatan pasar. • Sebuah Indeks Lerner mendekati 1 menunjukkan persaingan harga yang relatif lemah, perusahaan memiliki kekuatan pasar.
  • 175. Factor Markup • Dari Indeks Lerner, perusahaan dapat menentukan faktor mana harus MC over . Menata ulang Indeks Lerner  1  P=  MC 1− L  • Faktor markup adalah 1 / (1-L). • Ketika Indeks Lerner adalah nol (L = 0), faktor markup adalah 1 dan P = MC. • Ketika Indeks Lerner adalah 0,20 (L = 0,20), faktor markup adalah 1,25 dan perusahaan menetapkan harga yang 1,25 kali marjinal biaya .
  • 176. Lerner Indices & Markup Factors Industry Food Tobacco Textiles Apparel Paper Chemicals Petroleum Lerner Index 0.26 0.76 0.21 0.24 0.58 0.67 0.59 Markup Factor 1.35 4.17 1.27 1.32 2.38 3.03 2.44 7-176
  • 177. Integrasi dan Merger Kegiatan • Integrasi vertikal • Dimana berbagai tahap dalam produksi satu produk dilakukan oleh satu perusahaan. • Integrasi horisontal • Penggabungan produksi produk sejenis ke dalam satu perusahaan. • Merger Konglomerat • Integrasi lini produk yang berbeda ke dalam satu perusahaan.
  • 178. The Federal Trade Commission (FTC) or the Antitrust Division of the U.S. Department of Justice (DOJ) Horizontal Merger Guidelines • diberi wewenang untuk mengajukan gugatan untuk mencegah perusahaan dari penggabungan menjadi satu perusahaan. • Berdasarkan HHI = 10.000 S w i 2, di mana w i = S i / S T. • Merger dapat ditentang jika • HHI melebihi 1800, atau akan setelah merger, dan • Merger meningkatkan HHI oleh lebih dari 100. • Tapi ... • Mengakui efisiensi: "Manfaat utama dari merger terhadap perekonomian potensi efisiensi mereka ... yang dapat mengakibatkan harga yang lebih rendah kepada konsumen ... Pada kebanyakan kasus Pedoman akan memungkinkan perusahaan untuk mencapai efisiensi melalui merger tanpa gangguan ... "
  • 179. Prestasi • Kinerja mengacu pada keuntungan dan kesejahteraan sosial yang menghasilkan suatu industri tertentu. • Kesejahteraan Sosial = CS + PS • Performance Index Dansby-Willig diukur dengan berapa banyak kesejahteraan sosial akan meningkat jika perusahaan dalam output industri diperluas dengan cara yang efisien secara sosial.
  • 181. Preview Coming Atraksi • Diskusi keputusan manajerial optimal dalam berbagai struktur pasar, termasuk: • • • • Persaingan sempurna Monopoli Persaingan monopolistik Oligopoli
  • 182. Kesimpulan • Pendekatan modern untuk mempelajari industri melibatkan memeriksa keterkaitan antara struktur, perilaku, dan kinerja. • Industri dramatis bervariasi sehubungan dengan tingkat konsentrasi. • Empat perusahaan-rasio konsentrasi dan Herfindahl-Hirschman konsentrasi industri mengukur indeks. • Indeks Lerner mengukur sejauh mana perusahaan dapat markup harga di atas biaya marjinal, yang merupakan ukuran kekuatan pasar perusahaan. • Kinerja industri diukur dengan profitabilitas industri dan kesejahteraan sosial.
  • 183. Ekonomi Manajerial & Strategi Bisnis Bab 8 The Managing in Competitive, Monopolistic, and Monopolitically Competitive Markets Dosen : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc., 2006
  • 184. 8-184 Overview I. Perfect Competition • Characteristics and profit outlook. • Effect of new entrants. II. Monopolies • Sources of monopoly power. • Maximizing monopoly profits. • Pros and cons. III. Monopolistic Competition • Profit maximization. • Long run equilibrium.
  • 185. 8-185 Perfect Competition Environment • Jumlah pembeli dan penjual dalam pasar sangat banyak . • Produk/barang bersifat homogen/mirip. • Pembeli dan penjual memiliki pengetahuan/informasi sempurna • Tidak ada biaya transaksi. • Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar/industri.
  • 186. 8-186 Key Implications • Kedudukan satu perusahaan dalam pasar sangat kecil sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar (hanya sebagai Price Taker) (P = MR). • In the short-run, firms may earn profits or losses. • Entry and exit forces long-run profits to zero.
  • 187. 8-187 Unrealistic? Why Learn? • Many small businesses are “price-takers,” and decision rules for such firms are similar to those of perfectly competitive firms. • It is a useful benchmark. • Explains why governments oppose monopolies. • Illuminates the “danger” to managers of competitive environments. • Importance of product differentiation. • Sustainable advantage.
  • 188. Managing a Perfectly Competitive Firm (or Price-Taking Business) 8-188
  • 190. 8-190 Profit-Maximizing Output Decision • MR = MC. • Since, MR = P, • Set P = MC to maximize profits.
  • 191. 8-191 Graphically: Representative Firm’s Output Decision Profit = (Pe - ATC) × Qf* MC $ ATC AVC Pe = Df = MR Pe ATC Qf* Qf
  • 192. A Numerical Example • Given • P=$10 • C(Q) = 5 + Q2 • Optimal Price? • P=$10 • Optimal Output? • MR = P = $10 and MC = 2Q • 10 = 2Q • Q = 5 units • Maximum Profits? • PQ - C(Q) = (10)(5) - (5 + 25) = $20 8-192
  • 193. Should this Firm Sustain Short Run Losses or Shut Down? Profit = (Pe - ATC) × Qf* < 0 $ ATC MC AVC ATC Pe Loss Pe = Df = MR Qf* Qf 8-193
  • 194. 8-194 Shutdown Decision Rule • A profit-maximizing firm should continue to operate (sustain short-run losses) if its operating loss is less than its fixed costs. • Operating results in a smaller loss than ceasing operations. • Decision rule: • A firm should shutdown when P < min AVC. • Continue operating as long as P ≥ min AVC.
  • 195. Firm’s Short-Run Supply Curve: MC Above Min AVC ATC MC $ AVC P min AVC Qf* Qf 8-195
  • 196. 8-196 Short-Run Market Supply Curve • The market supply curve is the summation of each individual firm’s supply at each price. P Firm 1 Market Firm 2 P P S1 S2 SM 15 5 10 18 Q 20 25 Q 30 43Q
  • 197. 8-197 Long Run Adjustments? • Jika perusahaan pengambil harga tetapi ada hambatan masuk, keuntungan akan bertahan. • Jika industri ini sangat kompetitif, perusahaan tidak hanya price taker tetapi ada free entry. • Other “greedy capitalists” enter the market.
  • 198. 8-198 Effect of Entry on Price? $ $ S S* Entry Pe Df Pe* Df* D QM Market Qf Firm
  • 199. 8-199 Effect of Entry on the Firm’s Output and Profits? MC $ AC Pe Df Pe* Df* QL Qf * Q
  • 200. 8-200 Summary of Logic • Short run profits leads to entry. • Entry increases market supply, drives down the market price, increases the market quantity. • Demand for individual firm’s product shifts down. • Firm reduces output to maximize profit. • Long run profits are zero.
  • 201. 8-201 Features of Long Run Competitive Equilibrium • P = MC • Socially efficient output. • P = minimum AC • Efficient plant size. • Zero profits • Firms are earning just enough to offset their opportunity cost.
  • 202. 8-202 Monopoly Environment • • • • Single firm serves the “relevant market.” Most monopolies are “local” monopolies. The demand for the firm’s product is the market demand curve. Firm has control over price. • But the price charged affects the quantity demanded of the monopolist’s product.
  • 203. 8-203 “Natural” Sources of Monopoly Power • Economies of scale • Economies of scope • Cost complementarities
  • 204. 8-204 “Created” Sources of Monopoly Power • • • • Patents and other legal barriers (like licenses) Tying contracts Exclusive contracts Collusion Contract... I. II. III.
  • 205. 8-205 Managing a Monopoly • Market power permits you to price above MC • Is the sky the limit? • No. How much you sell depends on the price you set!
  • 206. 8-206 A Monopolist’s Marginal Revenue P 100 TR Unit elastic Elastic Unit elastic 1200 60 Inelastic 40 800 20 0 10 20 30 40 50 Q 0 10 20 30 40 MR Elastic Inelastic 50 Q
  • 207. Monopoly Profit Maximization Produce where MR = MC. Charge the price on the demand curve that corresponds to that quantity. MC $ ATC Profit PM ATC D QM MR Q 8-207
  • 208. Alternative Profit Computation π = Total Revenue - Total Cost π = P × Q − Total Cost π P × Q − Total Cost = Q Q π Total Cost = P− Q Q π = P − ATC Q π = ( P − ATC ) Q 8-208
  • 209. 8-209 Useful Formulae • What’s the MR if a firm faces a linear demand curve for its product? P = a + bQ MR = a + 2bQ, where b < 0. • Alternatively, 1 + E  MR = P  E   
  • 210. A Numerical Example • Given estimates of • P = 10 - Q • C(Q) = 6 + 2Q • Optimal output? • • • • MR = 10 - 2Q MC = 2 10 - 2Q = 2 Q = 4 units • Optimal price? • P = 10 - (4) = $6 • Maximum profits? • PQ - C(Q) = (6)(4) - (6 + 8) = $10 8-210
  • 211. 8-211 Long Run Adjustments? • None, unless the source of monopoly power is eliminated.
  • 212. 8-212 Why Government Dislikes Monopoly? • P > MC • Too little output, at too high a price. • Deadweight loss of monopoly.
  • 213. 8-213 Deadweight Loss of Monopoly $ Deadweight Loss of Monopoly MC ATC PM D MC QM MR Q
  • 214. 8-214 Arguments for Monopoly • The beneficial effects of economies of scale, economies of scope, and cost complementarities on price and output may outweigh the negative effects of market power. • Encourages innovation.
  • 215. 8-215 Monopoly Multi-Plant Decisions • Consider a monopoly that produces identical output at two production facilities (think of a firm that generates and distributes electricity from two facilities). • Let C1(Q2) be the production cost at facility 1. • Let C2(Q2) be the production cost at facility 2. • Decision Rule: Produce output where MR(Q) = MC1(Q1) and MR(Q) = MC2(Q2) • Set price equal to P(Q), where Q = Q1 + Q2.
  • 216. Monopolistic Competition: Environment and Implications • Numerous buyers and sellers • Differentiated products • Implication: Since products are differentiated, each firm faces a downward sloping demand curve. • Consumers view differentiated products as close substitutes: there exists some willingness to substitute. • Free entry and exit • Implication: Firms will earn zero profits in the long run. 8-216
  • 217. Managing a Monopolistically Competitive Firm • Like a monopoly, monopolistically competitive firms • have market power that permits pricing above marginal cost. • level of sales depends on the price it sets. • But … • The presence of other brands in the market makes the demand for your brand more elastic than if you were a monopolist. • Free entry and exit impacts profitability. • Therefore, monopolistically competitive firms have limited market power. 8-217
  • 218. 8-218 Marginal Revenue Like a Monopolist P 100 TR Unit elastic Elastic Unit elastic 1200 60 Inelastic 40 800 20 0 10 20 30 40 50 Q 0 10 20 30 40 MR Elastic Inelastic 50 Q
  • 219. 8-219 Monopolistic Competition: Profit Maximization • Maximize profits like a monopolist • Produce output where MR = MC. • Charge the price on the demand curve that corresponds to that quantity.
  • 221. 8-221 Long Run Adjustments? • If the industry is truly monopolistically competitive, there is free entry. • In this case other “greedy capitalists” enter, and their new brands steal market share. • This reduces the demand for your product until profits are ultimately zero.
  • 222. Long-Run Monopolistic Competition Long Run Equilibrium (P = AC, so zero profits) $ 8-222 MC AC P* P1 Entry MR Q1 Q* MR1 D D1 Quantity of Brand X
  • 223. 8-223 Monopolistic Competition The Good (To consumers) • Product Variety The Bad (To Society) • P > MC • Excess capacity • Unexploited economies of scale The Ugly (To Managers) • P = ATC > minimum of average costs. • Zero Profits (in the long run)!
  • 224. 8-224 Optimal Advertising Decisions • Advertising is one way for firms with market power to differentiate their products. • But, how much should a firm spend on advertising? • Advertise to the point where the additional revenue generated from advertising equals the additional cost of advertising. • Equivalently, the profit-maximizing level of advertising occurs where the advertising-to-sales ratio equals the ratio of the advertising elasticity of demand to the own-price elasticity of demand. EQ , A A = R − EQ , P
  • 225. 8-225 Maximizing Profits: A Synthesizing Example • C(Q) = 125 + 4Q2 • Determine the profit-maximizing output and price, and discuss its implications, if • You are a price taker and other firms charge $40 per unit; • You are a monopolist and the inverse demand for your product is P = 100 - Q; • You are a monopolistically competitive firm and the inverse demand for your brand is P = 100 – Q.
  • 226. 8-226 Marginal Cost • C(Q) = 125 + 4Q2, • So MC = 8Q. • This is independent of market structure.
  • 227. Price Taker • MR = P = $40. • Set MR = MC. • 40 = 8Q. • Q = 5 units. • Cost of producing 5 units. • C(Q) = 125 + 4Q2 = 125 + 100 = $225. • Revenues: • PQ = (40)(5) = $200. • Maximum profits of -$25. • Implications: Expect exit in the long-run. 8-227
  • 228. Monopoly/Monopolistic Competition P = 100 - Q). • MR = 100 - 2Q (since 8-228 • Set MR = MC, or 100 - 2Q = 8Q. • Optimal output: Q = 10. • Optimal price: P = 100 - (10) = $90. • Maximal profits: • PQ - C(Q) = (90)(10) -(125 + 4(100)) = $375. • Implications • Monopolist will not face entry (unless patent or other entry barriers are eliminated). • Monopolistically competitive firm should expect other firms to clone, so profits will decline over time.
  • 229. Conclusion • Firms operating in a perfectly competitive market take the market price as given. • Produce output where P = MC. • Firms may earn profits or losses in the short run. • … but, in the long run, entry or exit forces profits to zero. • A monopoly firm, in contrast, can earn persistent profits provided that source of monopoly power is not eliminated. • A monopolistically competitive firm can earn profits in the short run, but entry by competing brands will erode these profits over time. 8-229
  • 230. Pasar Persaingan Sempurna Yaitu pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat homogen sempurna.
  • 231. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna 1. 2. 3. 4. 5. Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga (price taker) Perusahaan mudah keluar masuk industri Produk yang dihasilkan semua perusahaan bersifat homogen Terdapat banyak perusahaan di pasar Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
  • 232. Terbentuknya harga di pasar persaingan sempurna Setiap perusahaan hanya bertindak sbg pengambil harga (price taker) bukan penentu harga (price maker). Harga ditetapkan berdasarkan interaksi kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand) pasar
  • 233. Gambar hubungan antara permintaan pasar dan permintaan yang dihadapi perusahaan Harga (Rp) Harga (Rp) 300 300 D 200 d s 200 100 100 0 500 1000 1500 2000 Jumlah barang (i) Perusahaan 0 1000 2000 3000 Jumlah barang (ii) Pasar
  • 234. Pengertian penting berkaitan dengan penjualan 1. 2. 3. Penjualan marjinal (marginal revenue/MR) Penjualan rata-rata atau penjualan per unit (Average revenue/AR) Penjualan total (total revenue/TR)
  • 235. Penjualan marjinal (MR) • Yaitu perubahan nilai hasil penjualan perusahaan sbg akibat terjadinya perubahan satu unit penjualan • MR = TRn – TRn-1 • MR = ∆TR / ∆ Q
  • 236. Penjualan rata-rata atau hasil penjualan per unit (AR) Yaitu hasil penjualan yang diperhitungkan untuk setiap unit output yang terjual • AR = TR / Q • Pada persaingan sempurna P = MR = AR karena harga (P) yang terjadi adalah konstan pada berbagai tingkat unit penjualan
  • 237. Penjualan total (TR) • Yaitu keseluruhan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan sbg akibat menjual sejumlah unit tertentu • TR = P X Q
  • 238. Gambar hasil penjualan rata – rata marginal dan total untuk perusahaan dalam persaingan sempurna Harga (Rp) Harga (Rp) d1 = Ar1 = MC1 400 400 200 200 do = Aro = MRo 0 0 Jumlah barang (i)Perusahaan Jumlah barang (ii) Pasar
  • 239. Maksimisasi keuntungan jangka pendek • Pendekatan total (total approach) yaitu selisih positif tertinggi antara total penjualan (TR) dikurangi biaya total (TC). • Pendekatan marginal (marginal approach) keuntungna maksimum dicapai pada saat MR=MC (atau MRMC = positif terkecil )
  • 240. Tabel jumlah produksi, ongkos dan hasil penjualan suatu perusahaan dalam persaingan sempurna Ongkos total (TC) (ribu rupiah Jumlah produksi (unit) (Q) 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ongkos rata-rata dan Marginal (ribu rupiah) Harga penjualan Untung/rugi (ribu rupiah) Ongkos tetap total Ongkos berubah total Ongkos Total Ongkos berubah rata-rata Ongkos total rata-rata Ongkos marginal Harga = hasil penjualan marginal hasil penjualan total Keuntungan atau kerugian (TFC) 2 (TVC) 3 (TC) 4 (AVC) 5 (AC) 6 (MC) 7 (P = MR) 8 (TR) 9 10 Rp. 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Rp. 8 14 18 20 24 31 42 56 76 108 Rp. 20 28 34 38 40 44 51 62 76 96 128 Rp. 8 7 6 5 4.8 5.2 6 7 8.4 10.8 Rp. 28 17 12.7 10 8.8 8.5 8.9 9.5 10.7 12.8 Rp. 8 6 4 2 4 7 11 14 20 32 Rp. 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Rp. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rp. 20 -18 -14 -8 0 6 9 8 4 -6 -28
  • 241. Menemukan keuntungan maksimum • Pendekatan total πmax = TR – TC = 60- 51 = 9 ( pada penjualan 6 unit) • pedekatan marginal MR = MC atau MR = MC = positif terkecil 10 – 7 = 3 (pada penjualan 6 unit)
  • 242. Tiga kemungkinan posisi kegiatan perusahaan jangka pendek • Memperoleh laba normal atau melebihi normal. • Merugi tetapi dapat menutup sebagian biaya tetap. • Merugi dan menutup usaha ( shutdown point)
  • 243. Perusahaan dan industri jangka panjang • Semua faktor produksi bersifat variabel. • Jika dipandang industri menguntungkan banyak perusahaan baru yang masuk. • Perusahaan yang tidak efisien akan meninggalkan industri.
  • 244. Mekanisme perubahan harga dalam jangka panjang • Akibat kenaikan permintaan • Akibat penurunan permintaan
  • 245. Mekanisme perubahan harga akibat naiknya permintaan • Harga cenderung tetap sebab : harga mula – mula (Po) terjadi kenaikan permintaan ( Do  D1) mengakibatkan harga naik (Po > P1) terjadi laba diatas normal  perusahaan baru masuk  supply bertambah (So  S1)  harga jatuh kembali ke Po.
  • 246. Kurva penawaran industri dalam jangka panjang • Ongkos konstan • Biaya yang semakin naik • Biaya yang semakin berkurang
  • 247. Kebaikan persaingan sempurna • Memaksimumkan efisiensi • Kebebasan bertindak dan memilih
  • 248. Efisiensi • Efisiensi produktif 1. 2. Setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah minimum Industri harus memproduksi barang pada biaya rata – rata yang terendah • Efisiensi alokatif P = MC
  • 249. Kelemahan persaingan sempurna • Tidak inovatif ( sebab teknologi mudah dicontoh dengan mudah) • Menimbulkan ongkos sosial (agar tercapai efisiensi biasanya mengabaikan kepentingan sosial) • Membatasi pilihan konsumen ( sebab produk homogen) • Biaya produksi mungkin saja lebih tinggi ( tidak menikmati skala ekonomis) • Tidak selalu memeratakan distribusi pendapatan
  • 250. KEKUATAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Merupakan bentuk pasar yang ideal Perusahaan berproduksi pada skala yang efisien dengan harga produk paling murah • Output maksimum • Memberikan kemakmuran yang maksimal karena: 1. Harga jual yang termurah 2. Jumlah output paling banyak sehingga ratio output per penduduk maksimal 3. Masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ditipu karena informasi sempurna. • •
  • 251. KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • Kelemahan dalam hal asumsi Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud. • Kelemahan dalam pengembangan teknologi Dalam jangka panjang perusahaan dapat laba normal sehingga apakah mungkin perusahaan dapat melakukan kegiatan riset. • Konflik efisiensi-keadilan
  • 252. Definisi pasar monopoli Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna
  • 253. Ciri-ciri pasar monopoli 1. Dlm industri hanya terdapat sebuah perusahaan 2. Produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna 3. Perusahaan baru sulit memasuki industri 4. Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price maker) 5. Promosi iklan kurang diperlukan
  • 254. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli 1. 2. 3. a. b. Memiliki sumberdaya yang unik Perusahaan menikmati skala ekonomis Mendapatkan hak monopoli dari pemerintah: Hak paten, hak cipta Hak usaha ekslusif
  • 255. Maksimasi keuntungan a. b. Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih penjualan total (TR) dg biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR – MC menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat
  • 256. TABEL PRODUKSI ONGKOS,HASIL PENJUALAN DAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN MONOPOLI jumlah harga hasil ongkos keuntungan ongkos hasil ongkos produksi penjualan total total total penjualan marginal total rata- rata marginal (Q) (P) (TR) (TC) (TP) (AC) (MR) (MC) 1 2 3 4 5 6 7 8 0 2000 0 1450 1 1800 1800 1750 50 1750 1800 300 2 1600 3200 2000 1200 1000 1400 250 3 1400 4200 2200 2000 733 1000 200 4 1200 4800 2500 2300 625 600 300 5 1000 5000 3000 2000 600 200 500 6 800 4800 3700 1100 617 -200 700 7 600 4200 4600 -400 670 -600 900 8 400 3200 5700 -2500 712 -1000 1100
  • 257. Keuntungan maksimum 1. 2. Pendekatan total, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit dengan laba Rp 2.300 Pendekatan marjinal, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp 300 (terkecil) dan nilai MC dalam keadaan meningkat
  • 258. Maksimasi keuntungan dalam kurva (pendekatan total) 200 1600 MC 1200 AC 800 D=AR 400 MC 0 1 2 4 6 8
  • 259. Maksimasi keuntungan dalam kurva (pendekatan marjinal) 4800 TC 3600 TR 2400 Keuntungan Maksimum 1200 0 1 2 4 6 8
  • 260. Monopolis tidak selalu memperoleh keuntungan di atas normal HARGA DAN ONGKOS HARGA DAN ONGKOS D1 Do MCo ACo M Po MC1 AC1 Po D1=AR1 Do=ARo O O MR Qo JUMLAH BARANG (I) KEUNTUNGAN NORMAL MR1 Q1 JUMLAH BARANG (II) KERUGIAN
  • 261. Kurva MC bukanlah kurva penawaran • Dalam perusahaan monopoli atau perusahaan dalam pasar lainya yg kurva permintaanya bergerak menurun ke kanan bawah kurva penawaranya tidak dapat ditunjukan karena tidak tdpt sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan itu
  • 262. Gambar Kurva MC bukan merupakan Kurva Penawaran HARGA DAN ONGKOS Do P1 MC Po Do MR1 MRo O Q JUMLAH BARANG Do
  • 263. Diskriminasi harga dlm monopoli 1. 2. Menjual outputnya di dua pasar yang berbeda Sifat permintaan di dua pasar harus berbeda
  • 264. Gbr Kebijakan Deskriminasi Harga HARGA DAN ONGKOS HARGA DAN ONGKOS b e Pw po Dw C Dd C a d MRw MRd O O Qw jumlah barang (I) pasar dalam negeri Qd jumlah barang (I) pasar dalam negeri HARGA DAN ONGKOS MC AC D d+w c MR d+w O Qd+w Jumlah barang (III) keseimbangan monopoli
  • 265. Syarat-syarat diskriminasi harga 1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain 2. Sifat barang/jasa memungkinkan dilakukan diskriminasi harga 3. Sifat dan elastisitas permintaan di masingmasing pasar harus berbeda 4. Kebijakan diskriminasi harga tidak membutuhkan biaya yang melebihi keuntungan kebijakan tsb 5. Produsen dapat mengekploitasi sikap tidak rasional konsumen
  • 266. Contoh kebijakan diskriminasi harga 1. 2. 3. Penetapan tarif listrik yang berbeda oleh PLN Tarif yang berbeda yg ditetapkan oleh dokter, kansultan akuntansi, konsultan hukum dll Kebijakan harga domestik dan harga di pasar luar negeri
  • 267. Monopoli alamiah dan pengendalian harga Monopoli alamiah adalah perusahaan yang menperoleh kekuasaan monopoli karena mencapai skala usaha ekonomis pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya
  • 268. Gbr Kebijakan Pemerintah Mengatur Monopoli Alamiah Po Eo MC P1 Co E1 AC E2 A C1 D MR O Qo Jumlah barang Q1 Q2
  • 269. Campur tangan pemerintah atas kegiatan monopoli alamiah Supaya monopolis bersedia menjual dalam jumlah yang banyak dan harga yang relatif rendah (mengakibatkan keuntungan mengecil atau bahkan nol) pemerintah biasanya memberikan subsidi kepada perusahaan tsb

Editor's Notes

  1. an cara
  2. Pendapatan. Pendapatan dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat. Harga barang lain yang terkait.Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan akan suatu barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Suatu barang menjadi substitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi yang sama dan atau kandungan yang sama. Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang. Beras misalnya. Walaupun harganya sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku mungkin lebih rendah dibanding dengan di Sumatera Utara. Mengapa ? karena orang-orang Maluku lebih menyukai sagu. Jumlah penduduk. Kita ambil contoh beras, sebagai makanan pokok rakyat Indonesia, maka permintaan akan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan akan beras makin banyak.
  3. Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini juga akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba suatu industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran akan barang. Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran akan suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang. Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran akan suatu barang. Di Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi. Apabila jumlah perusahaan suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.