SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN 1
RESUME PEMBELAJARAN
NAMA : PEGY DWI LESTARI
NIM : 11011700713
KELAS : 2T-MA
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2017-2018
BAB 1
BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA
A. Pengertian Bursa
Bursa adalah sebuah pasar yang sangat terorganisasi, yang mempertemukan
pembeli dengan penjual tanpa mereka tahu siapa lawan transaksi mereka. Bursa
(terutama) menjadi tempat pedagang efek, komoditas, mata uang, dan kontrak
berjangka dan kontrak hak jual/beli.
Terdapat 3 jenis bursa, yaitu :
1. Bursa Valuta asing
Bursa khusus untuk transaksi jual beli mata uang asing, tinggi rendahnya
harga kurs valuta asing sangat tergantung pada faktor permintaan dan penawaran
Proses terjadinya jual beli valuta asing melalui tahap-tahap Sbb :
 Penjual maupun pembeli harus mendaftarkan diri pada kantor bursa setempat
 Pimpinan bursa mengadakan call devisa yang dipimpin oleh bank indonesia
2. Bursa efek
Menurut marzuki usman bursa efek adalah wadah tempat bertemunya para
broker dan dealer untuk melakukan jual beli efek (saham dan obligasi). Karena itu
umumnya diluar negeri bursa efek itu diselenggarakan oleh swasta, bahkan
pemiliknya adalah para broker dan dealer itu sendiri.
Menurut undang-undang pasar modal No.8 tahun 1995 adalah : “Bursa efek
adalah pihak yang meyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka”.
Selain mata uang asing , bursa efek juga memperdagangkan :
a. Saham
Saham adalah surat tanda bukti ikut serta menanamkan modal dalam
suatu badan hukum , atau membeli saham yang dijual oleh perusahaan go
public.
b. Obligasi
Obligasi yaitu surat buukti pinjaman yang diterbitkan oleh bak
indonesia atau badn hukum tertentu yang dipegang oleh pemilik modal
* pemilik modal dapat membeli surat obligasi dari bank indonesia atau
badan hukum yang sudah diakui oleh pemerintah .
c. Sertifikat
Sertifikat adalah surat-surat berharga yang dapat dierdagangkan seperti
surat-surat lainnya. Sertifikat merupakan surat yang berbentuk akte tentang
adanya peristiwa hukum tertentu.
B. Suku Bunga
Bunga adalah presentase uang yang dipinjam (pokok utang) yang harus
dibayarkan oleh nasabah sebagai balas jasa kepada jenis lembaga keuangan bank dan
bukan bank. Besarnya bunga dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini antara lain
persaingan, kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu, target laba, kualitas
agunan, reputasi perusahaan, jenis produk dan hubungan baik sebuah lembaga
keuangan dengan para nasabah.
Suku bunga yang berlaku pada pasar uang adalah suku bunga pada berbagai
macam instrumen pasar uang berupa faktor perekonomian secara umum dan yang
berkaitan dengan tingkat likuiditas, keamanan, besaran, dan jangka waktu investasi.
Sedangkan suku bunga pinjaman mengacu pada suku bunga pasar. Balas jasa atas
pinjaman uang sebagai bentuk kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat
uang pinjaman yang diinvestasikan sesuai siklus akuntansi biaya.
Tingkat bunga memberi keuntungan kepada para pengusaha yang direncanakan hanya
jika tingkat pengembalian modal yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga
berdasarkan sistem akuntansi biaya. Besarnya investasi pada jangka waktu tertentu
akan sama dengan nilai seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya lebih
besar atau sama dengan tingkat bunga. Jika tingkat bunga menurun maka badan usaha
biasanya memberikan pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku
bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar, maka semakin banyak
usaha yang bisa dilakukan para pengusaha yang mengajukan pinjaman maka fungsi
akuntansi biaya sangat terlihat.
C. Jenis Jenis Suku Bunga
1. Ada 2 jenis suku bunga secara umum. Berikut ini penjelasannya.
Real interest rate : Koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal interest
rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu Real rate =
Nominal rate – Rate of inflation
2. Nominal interest rate : Tingkat suku bunga pada rekening koran yang
menunjukkan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan non-bank selalu dibebani bunga
sebagai bentuk balas jasa yang menjadi keuntungan bagi lembaga tersebut. Berbeda
tipe pinjaman maka tipe bunga yang ditetapkan juga berbeda. Jika membandingkan
presentase bunga pinjaman antar bank biasanya jenis bunga yang dipakai berupa
bunga efektif, flat atau anuitas. Sebelum mengajukan kredit, cari tahu terlebih dahulu
cara perhitungan kredit dengan mempergunakan akuntansi sebagai sistem
informasi. Berikut ini beberapa jenis suku bunga yang dimaksud.
1. Bunga Flat
Jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit pada sistem bunga flat,
besarnya sama setiap bulan. Flat rate yang merupakan istilah akuntansi dalam
bahasa inggris ditujukan untuk kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan dan
KTA. Perhitungan bunga flat sangat mudah yakni setiap bulan angsurannya,
bunga, dan cicilan pokoknya sama. Plafon kredit dan besarnya bunga dihitung
secara seimbang sesuai dengan jangka waktu kredit yang dihitung sesuai jenis
jenis akuntansi.
Nilai bunga selalu tetap setiap bulan karena bunga dihitung dari presentasi bunga
yang dikalikan dengan pokok pinjaman awal. Jumlah pembayaran pokok dan
bunga setiap bulan akan sama besarnya. Contoh kasus perhitungan bunga flat. Jika
berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan
bunga yang dikenakan sebesar Rp 1.000.000 maka perhatikan rumus bunga tetap
berikut ini.
Bunga per bulan= Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12
Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x lama meminjam
dalam bulan
2. Bunga Efektif
Bunga efektif disebut juga sliding rate. Perhitungan bunga selalu dilakukan
pada setiap akhir periode angsuran karena dihitung dari saldo akhir setiap bulan.
Bunga efektif berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar sehingga besarnya
bunga per bulan akan berubah sesuai nilai pokok yang masih terhutang. Nilai
bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan menurun karena bunga yang
dibayarkan mengecil maka angsuran per bulan semakin menurun dari waktu ke
waktu. Berikut ini contoh perhitungannya.
Jika berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga efektif 12% per tahun maka cicilan
pokok Rp 10.000.000,- per bulan. Berikut rincian bunga yang harus dibayar.
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,-
Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,-
Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,-
dan seterusnya..
Rumus Bunga Efektif per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12
Tidak boleh membandingkan sistem bunga flat dengan bunga efektif hanya dari
angkanya. Persentase bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar
bunga efektif biasanya 1,8 hingga 2 kali bunga flat sehingga bunga flat 6% sama
dengan bunga efektif yaitu 10,8% – 12%.
3. Bunga Anuitas
Bunga anuitas mirip dengan perhitungan kredit bunga efektif namun ada
perubahan untuk mempermudah nasabah dalam membayar angsuran per bulan
karena angsuran setiap bulannya sama. Angsuran kredit dengan bunga anuitas
selalu tetap angsuran bulanannya tetapi komposisi bunga dan pokok angsuran
akan berubah pada setiap periode. Nilai bunga setiap bulan akan menurun, namun
angsuran pokok per bulan akan meningkat. Ketika mendekati berakhirnya masa
kredit, keadaan justru menjadi berbalik di mana porsi angsuran pokok membesar
sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.
4. Bunga Mengambang
Sistem bunga mengambang menerapkan tingkat suku bunga sesuai fluktuasi
(naik atau turunnya) suku bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga di pasar naik,
maka bunga kredit akan naik. Sedangkan saat suku bunga di pasar turun maka
suku bunga kredit akan turun juga. Sistem bunga mengambang biasa dipakai
untuk kredit jangka panjang seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha
dan investasi.
Fluktuasi suku bunga perbankan atau suku bunga pasar keuangan yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia sangat memengaruhi kinerja lembaga keuangan.
Tingkat suku bunga perbankan akan naik atau turun sehingga mempengaruhi
pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Pergerakan tingkat suku bunga
dengan pergerakan harga saham selalu berbanding terbalik. Jika tingkat suku
bunga naik maka harga-harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek akan
turun sehingga harga saham-saham naik karena para investor akan berinvestasi
kepada instrumen perbankan seperti deposito.
Jika tingkat suku bunga menurun, maka harga saham-saham naik karena para
investor beralih untuk investasi instrumen saham. Setiap perusahaan pasti
memiliki utang dan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang yang
mengacu pada macam macam rasio keuangan sehingga menyebabkan tingkat
bunga saham akan fluktuatif. Naiknya tingkat suku bunga tentu menambah beban
biaya perusahaan sehingga mengurangi laba perusahaan dan menambah risiko
seperti masalah likuiditas yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi.
Nilai suku bunga Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga internasional.
Penyebabnya adalah akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan
internasional dan kebijakan nilai tukar mata uang yang tidak fleksibel. Tingkat
diskonto suku bunga indonesia (SBI) juga menentukan suku bunga di Indonesia.
Peningkatan diskonto SBI segera berpengaruh kepada suku bunga Pasar Uang
Antar Bank (PUAB) sedangkan respon suku bunga deposito akan muncul setelah
7 sampai 8 bulan. Ada dua macam bunga perbankan yang dibebankan kepada
nasabah.
 Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai bentuk balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uang di bank serta menjadi daya tarik untuk
menambah nasabah baru. Bunga simpanan menjadi tanggung jawab bank yang
harus dibayarkan kepada nasabahnya.
 Bunga Pinjaman yaitu bunga yang menjadi tanggung jawab para peminjam
untuk dibayarkan kepada bank atau harga yang harus dibayar oleh nasabah
sebagai balas jasa pinjaman kepada bank.
Suku bunga memengaruhi kinerja lembaga keuangan konvensional yang
mengacu kepada fluktuasi suku bunga. Untuk itu pengetahuan tentang jenis
jenis suku bunga diperlukan agar tidak keliru dalam memahami tingkat suku
bunga jika ingin mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan. Perbedaan
bank konvensional dan bank syariah juga harus diketahui agar bisa
mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga yang seperti apa.
BAB 2
NILAI WAKTU UANG
A. PENGERTIAN NILAI WAKTU UANG
Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam
menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa
mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan
datang.
Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari berjalannya
waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan
berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung menunjukkan
waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang
mempengaruhi perubahan suatu nilai uang.
Contohnya :
Seorang pedagang meminjang uang di bank sebesar Rp. 1.000.000 untuk jangka
pengambilan satu tahun. Bunga pinjaman bank sebesar 10% .
Maka pada akhir tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang kepada bank sebesar
Rp. 1.100.000. pengambilan uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar
Rp. 100.000.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa pedagang dan pihak bank sepakat untuk
memberikan penilaian terhadap uang sebesar Rp. 1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama
dengan Rp. 1.000.000 pada saat ini.
Dengan kata lain, uang Rp. 1.000.000 yang dipegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar
dibanding dengan nilai Rp. 1.000.000 dikemudian hari. Jika saat ini uang sebesar Rp.
1.000.000 dapat di belanjakan untuk membeli sembako 100kg beras, maka pada tahun depan,
jumlah uang yang sama akan memperoleh beras kurang dari 100kg.
Istilah yang sering digunakan dalam konsep nilai waktu uang adalah sebagai berikut :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest (suku bunga)
n = Tahun ke-
An = Anuity
Si = Simple Interest dalam rupiah
Po = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
B. Contoh-Contoh Konsep Nilai Waktu Uang
1. Nilai yang akan datang
Nilai yang akan datang ialah nilai uang yang diterima di masa mendatang dari
sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu.
Contoh Kasus
Tuan Juan pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00
dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10%
per tahun, maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya
yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya.
Diketahui :
Mo = 100.000.000
I = 10% = 10/100 = 0,1
n = 1
Jawab :
FV = Mo(1 + i)n
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV = 100.000.000 (1,1)
FV = 110.000.000
Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juan adalah
Rp 110.000.000,00.
2. Nilai sekarang
Nilai sekarang ialah nilai sejumlah uang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Contoh Kasus
Dua tahun lagi Tama akan menerima uang sebanyak Rp 50.000,00.
Berapakah nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?
Diketahui :
Fv = 50.000,00
i = 0,12
n = 2
Jawab :
Pv = Fv/(1+i)n
Pv = 50.000/(1 + 0,12)(2)
Pv = 50.000/2,24
Pv = 22.321,43
Jadi, nilai sekarang uang milik Tama adalah Rp 22.321,43,00
3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
Faktor bunga pada nilai sekarang PVIF (r,n), yakni persamaan untuk diskonto
dalam mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF
(r,n).
Contoh Kasus
Jika Joni menabung Rp 5.000.000,00 dengan bunga 15% maka setelah 1 tahun
Joni akan mendapat?
Diketahui :
Ko = 5.000.000
r = 15% = 15/100 = 0,15
n = 1
Jawab :
FV = Ko (1 + r)^n
FV = 5.000.000 (1+0.15)^1
FV = 5.000.000 (1,15)
FV = 5.750.000
Jadi, nilai mendatang uang yang dimilik Joni adalah sebesar Rp 5.750.000.
4. Anuitas
Anuitas ialah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang
dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan
sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala
sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima
dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
C. PENILAIAN OBLIGASI DAN SAHAM
Definisi Penilaian
Penilaian adalah suatu proses yang menghubungkan risiko (risk) dan pengembalian
untuk menentukan/ menetapkan dari suatu aktiva.
1. Obligasi adalah surat promes jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
unit pemerintah.
2. Nilai Pari (Par value) adalah Nilai nominal saham atau obligasi.
3. Tanggal jatuh tempo adalah Tanggal yang ditetapkan, yang pada tanggal tersebut.
Nilai pari atas obligasi harus dilunasi.
4. Jatuh tempo awal adalah Jumlah tahun sampai jatuh tempo sejak obligasi
diterbitkan.
5. Akad penebusan (Call Provision) Suatu ketentuan dalam kontrak obligasi yang
memberikan hak kepada pihak yang menerbitkannya guna menebus obligasi itu
dengan syarat tertentu sebelum tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Konsep-konsep penilaian surat-surat berharga sangat penting dalam manajemen
keuangan. Manager harus mengetahui bagaimana penilaian kekayaan perusahaan yang
dilakukan,dan mengetahui bagaimana investor menilai surat-surat berharga perusahaan, serta
mengetahui bagaimana alternative tindakan yang mempengaruhi nilai saham dan obligasi
suatu perusahaan .
Penilaian obligasi dan saham berkaitan dengan nilaiperusahaan yang mengeluarkan surat
berharga tersebut.
Sekuritas yang akan dinilai adalah obligasi, saham preferen, saham biasa. Ketiga jenis
sekuritas ini disebut intrumen keuangan jangka panjang. Semua keputusan perusahaan adalah
yang terkait dengan penilaian.
Nilai Likudasi dan Going Concern
Nilai likudasi adalah jumlah uang yang dapat terlealisasi dari suatu penjualan aktiva,
sekelompok aktiva, atau aktiva perusahaan, jika penjualan tersebut terpisah dari kegiatan
perusahaan. Nila going concern adalah nilai jual perusahaan sebagai suatu kegiatan
perusahaan yang terus menerus menghasilkan arus kas positif.
Nilai Buku dan Nilai Pasar
• Nilai buku aktiva : nilai akuntansi suatu aktiva, harga perolehan aktiva dikurangi
dengan akumulasi depresiasinya.
• Nilai buku perusahaan : nilai ekuitas saham biasa, total aktiva dikurangi dengan
seluruh utang dan saham preferen yang terdaftar dalam neraca.
• Nilai pasar aktiva: harga pasar aktiva jika diperdagangkan.
• Nilai pasar perusahaan : nilai yang lebih tinggi antara likuidasi dengan nilai going
concern perusahaan.
1. Penilaian Obligasi
Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka jangka panjang yaitu utang yang jangka
waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/ pari yaitu nilai
yang tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, yaitu tanggal ditetapkan
yang pada tanggal tesebut, nilai pari obligasi harus dilunasi.
Pendekatan nilai untuk penilaian sekuritas jangka panjang adalah dengan menghitung nilai
intrinsic suatu surat berharga yaitu dengan menggunakan nilai sekarang dari aliran-aliran
kas masa yang akan datang.
Penilaian obligasi meliputi perhitungan nilai sekarang (kapitalisasi) aliran kas yang
dijanjikan oleh obligasiyang bersangkutan. Penilaian jenis-jenis obligasi :
• Perpeptual Bond
• Non Zero Coupon Bond
• Zero Coupon Bond
• Bunga tiap 6 bulan
2. Penilaian Saham
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau
sekuritas, salah satunya saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Dua macam penilaian saham:
1. Saham Preferen
2. Saham Biasa
Saham Preferen adalah campuran yang dalam berbagai hal sangat mirip dengan obligasi
dan dalam hal lain mirip dengan saham biasa. Deviden saham preferen mirip dengan
pembayaran bunga obligasi karena jumlahnya tetap dan umumnya harus dibayar lebih
dahulu sebelum deviden saham biasa. Saham preferen mirip dengan saham biasa dalamhal
tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan tidak bias tembus karena bersifat abadi atau
perpeptuitas.
Saham biasa menunjukan kepemilikan dalam suatu perusahaan (PT) tapi bagi investor
tertentu selembar saham biasa hanya selembar kertas yang di bedakan dengan 2 ciri :
 Ia memberi hak pada pemiliknya atas deviden tetapi hanya jika perusahaan
memiliki laba yang merupakan sumber dana bagi pembayaran deviden dan jika
manajemen memilih membayar deviden dari pada manehan seluruh laba.
 Saham dapat dijual pada suatu saat dikemudian hari dengan harapan harga
lebih tinggi daripada harga belinya.
BAB 3
ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN
A. Laporan Keuangan
Adalah suatu laporan yang merupakan hasil hasil dari proses akuntansi yang
digunakan sebagai alat informasi antara data keuangan dan aktivitas perusahaan
periode tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat
strategis. Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk
menilai kinerja perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan
diperdagangkan di bursa. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan
perusahaan dapat memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja
perusahaan yang juga mencerminkan fundamental perusahaan sehingga informasi
tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan investasi. Ada bagian dalam
laporan keuangan yang sering tidak diperhatikan investor, seperti laporan direksi atau
manajemen perusahaan. Padahal, pada bagian tersebut manajemen sering kali
menjelaskan mengenai perjalanan perusahaan selama ini, prospek dan recana mereka
kedepannya. Dari sini Anda juga dapat melihat seberapa yakin manajemen terhadap
prospek perusahaan. Dari ulasan manajemen ini Anda dapat pula melihat
perkembangan bisnis terakhir, produk, persaingan dan kondisi keuangannya.
Angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan itu menggambarkan kinerja
perusahaan dan kemampuan manajemennya dalam mengelola usaha tersebut. Dari
angka tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memproyeksikan apa yang akan
terjadi.
B. Laporan Tahunan (Annual Report)
Adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya yang intinya laporan keuangan utama serta opini manajemen
atas operasi tahun tahun lalu dan prospek perusahaan dimasa mendatang.
Pedoman untuk menyusun laporan keuangan di Indonesia berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), kalau di Amerika disebut GAAP atau Generally
Accepted Accounting Principles.
C. Jenis Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) bagian, yaitu :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Modal
5. Catatan atas Laporan Keuangan
D. Komponen Laporan Keuangan Perusahaan
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang
menunjukan aktiva (aset), kewajiban (hutang) dan ekuitas (modal) dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Aktiva atau aset adalah segala sesuatu yang dmiliki
perusahaan, sedangkan pasiva (kewajiban & ekuitas) dapat dikatakan segala sesuatu
yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh atau membiayai aset tadi. Dalam
neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancar
terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecuali untuk industri tertentu yang diatur secara
khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh temponya.
Komponen Utama Neraca :
Aktiva
1. Aktiva Lancar :
a. Kas dan Setara Kas;
b. Investasi Jangka Pendek;
c. Wesel Tagih;
d. Piutang Usaha;
e. Piutang Lain-Lain;
f. Persediaan;
g. Pajak Dibayar Dimuka;
h. Biaya Dibayar Dimuka;
i. Aktiva Lancar Lain-Lain.
2. Aktiva Tidak Lancar:
a. Piutang Hubungan Istimewa;
b. Aktiva Pajak Tangguhan;
c. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi;
d. Investasi Jangka Panjang Lain;
e. Aktiva Tetap;
f. Aktiva tak Berwujud;
g. Aktiva Lain-Lain.
Kewajiban
1. Kewajiban Lancar :
a. Pinjaman Jangka Pendek;
b. Wesel Bayar;
c. Hutang Usaha;
d. Hutang Pajak;
e. Beban Yang Masih Harus Dibayar;
f. Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu
Satu Tahun;
g. Kewajiban Lancar Lain-lain.
2. Kewajiban Tidak Lancar:
a. Hutang Hubungan Istimewa;
b. Kewajiban Pajak Tangguhan;
c. Pinjaman Jangka Panjang;
d. Hutang Sewa Guna Usaha;
e. Hutang Obligasi;
f. Kewajiban Tidak Lancar Lainnya;
g. Hutang Subordinasi;
h. Obligasi Konversi.
Ekuitas
1. Modal Saham;
2. Tambahan Modal Disetor;
3. Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Perusahaan;
4. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi;
5. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengandali;
6. Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual;
7. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap;
8. Saldo Laba;
9. Modal Saham Diperoleh Kembali.
2.Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode
tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha
dan aktivitas lainnya.
Komponen utama laporan laba rugi yang diuraikan di bawah ini menggunakan
metode beban fungsional. Bagi jenis-jenis industri tertentu, dimungkinkan untuk
menggunakan metode lain yang telah ditentukan.
Komponen Utama Laporan Laba Rugi :
a. Penjualan Bersih atau Pendapatan Usaha;
b. Beban Pokok Penjualan;
c. Laba (Rugi) Kotor;
d. Beban Usaha;
e. Laba (Rugi) Usaha;
f. Penghasilan (Beban) Lain-lain;
g. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi;
h. Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan;
i. Beban (Penghasilan) Pajak;
j. Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal;
k. Pos Luar Biasa;
l. Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas;
m. Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan;
n. Laba (Rugi) Bersih;
o. Laba (Rugi) Per Saham Dasar;
p. Laba (Rugi) Per Saham Dilusi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan yang
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode
pelaporan.
Laporan ini harus menyajikan :
a. Laba (Rugi) bersih periode pelaporan;
b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang diakui secara
langsung dalam ekuitas;
c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan
mendasar;
d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa
penyetoran modal saham dan pembagian dividen;
e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya;
f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan
disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan
akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Dari sinilah Anda dapat mengetahui apakah uang perusahaan cukup atau tidak
untuk membagi dividen. Laporan arus kas juga dapat mencerminkan apa yang
sesungguhnya terjadi pada perusahaan. Walaupun merugi, perusahaan masih dapat hidup
selama arus kasnya positif. Selain itu dapat juga dilihat dari free cash flow (arus kas
operasional dikurangi dengan capital expenditure), perusahaan yang free cash flow-nya
bertumbuh punya prospek yang bagus karena punya uang untuk ekspansi.
Komponen Utama Laporan Arus Kas :
 Arus Kas dari aktivitas operasi, adalah arus kas yang terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan, oleh karena itu arus kas ini pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi)
bersih. Arus kas dari aktivitas operasi antara lain dapat berupa arus kas dari transaksi
penjualan, pembayaran kepada pemasok, karyawan, bunga, beban operasional lainnya
dan pajak penghasilan. Perusahaan harus menyajikan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode langsung (direct methode). Perusahaan yang baik tentu
saja uang kasnya berasal dari sini.
 Arus kas dari aktivitas investasi, mencerminkan penerimaan dan pengeluran kas
sehubungan dengan perolehan atau pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi
antara lain dapat berasal dari transaksi pembelian dan penjualan aktiva tetap, aktiva
tak berwujud, dan aktiva lain, serta uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain. Tidak termasuk di sini adalah penempatan dana perusahaan untuk jangka
pendek seperti deposito yang kurang dari satu tahun dan investasi pada efek untuk
diperdagangkan.
 Arus kas dari aktivitas pendanaan, timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan pemegang saham
perusahaan dan kreditur. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain dapat berupa
penerimaan kas dari emisi saham dan obligasi, pembayaran dividen, serta pelunasan
pinjaman.
Catatan Laporan Keuangan Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan memberikan penjelasan mengenai gambaran
umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan
informasi penting lainnya.
Angka-angka pada laporan keuangan ibarat bahan mentah yang tidak ada gunanya jika
tidak diolah lebih dulu. Caranya yaitu dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Analisa
rasio-rasio pada laporan keuangan bermanfaat untuk membantu Anda untuk melakukan
berbagai analisis atas kinerja keuangan perusahaan. Anda juga harus membandingkan dengan
laporan keuangan dan rasio-rasio sebelumya, setidaknya sampai lima tahun kebelakang untuk
mengetahui tren bisnisnya. Untuk mengetahui bagus tidaknya angka rasio yang Anda
peroleh, Anda harus membandingkannya dengan rasio perusahaan-perusahaan lain disektor
sejenis atau dengan rasio rata-rata sektor tersebut. Melalui angka-angka rasio keuangan,
pemakai dapat membuat berbagai analisis kinerja perusahaan termasuk keputusan investasi.
Secara umum, rasio keuangan dibagi kedalam beberapa kelompok seperti : rasio likuiditas,
rasio aktivitas, rasio utang atau leverage, rasio kemampulabaan, serta rasio saham.
Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan
keuangan.
1. Current Ratio (Rasio Lancar). Rasio keuangan ini menunjukan sejauh mana aktiva
lancar dapat menutupi kewajiban lancar. Semakin besar hasil perbandingan aktiva
lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi
kewajiban jangka pendek.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
2. Quick Ratio. Mengukur apakah perusahaan memiliki aset lancar (tanpa harus menjual
persediaan) untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi quick ratio
perusahaan, semakn baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar – persediaan) / Utang Lancar
3. Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal). Rasio keuangan ini sering disebut
dengan istilah Rasio Laverage, menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang.
Semakin kecil angka rasio ini semakin baik.
Debt to Equity = Total Utang / Ekuitas
4. Total Debt to Total Asset. Menggambarkan aktiva yang dipergunakan oleh
perusahaan untuk menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Total Debt to Capital Asset = Total Utang / Total Aktiva
5. Operating Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan
penjualan terhadap laba operasi. Rasio ini semakin besar semakin baik.
OPM = Laba Operasi / Penjualan
6. Net Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan
penjualan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio ini semakin besar semakin baik.
NPM = Laba Bersih / Penjualan
7. Return on Equity (ROE) . Menggambarkan seberapa besar sumbangan keuntungan
terhadap pemegang saham.
ROE = Laba Bersih / Ekuitas
8. Return on Asset (ROA) . Mencerminkan seberapa besar laba yang bisa dicetak
perusahaan dengan menggunakan seluruh asetnya.
ROA = Laba Bersih / Total Aset
9. Asset Turnover. Menunjukan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi
(aset) untuk menghasilkan penjualan.
Asset Turnover = Penjualan Bersih / Total Aktiva
10. Receivable Turnover. Menunjukan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar
dalam satu tahun.
Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Dagang
11. Inventory Turnover. Menunjukan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan
berputar dalam suatu periode tertentu.
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan
12. Account Payable Turnover. Menunjukan perputaran utang dagang dalam suatu
periode tertentu.
Account Payable Turnover = Harga Pokok Penjualan / Utang Dagang
13. Earning Per Share (EPS) . Rasio keuangan ini menggambarkan jumlah laba yang
dihasilkan perusahaan untuk tiap saham yang diterbitkan.
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham
14. Price Earning Ratio (PER) . Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi investor,
semakin kecil PER-nya semakin bagus karena berarti saham tersebut relatif murah.
PER = Harga Saham / EPS
15. Book Value (Nilai Buku Saham). Menggambarkan perbandingan total dana pemegang
saham terhadap jumlah saham.
BV = Total Ekuitas / Jumlah Saham
16. Price to Book Value (PBV) . Rasio keuangan ini menggambarkan seberapa besar
pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti
pasar percaya akan prospek perusahaan.
PBV = Harga Saham / Nilai Buku Saham
Pada dasarnya penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dimaksudkan sebagai alat bantu
bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga dapat menentukan
kebijakan keuangan secara tepat. Sedangkan bagi pihak luar (Pemodal, maupun Kreditur)
laporan keuangan perusahaan dapat dipakai sebagai alat untuk pengambilan keputusan dalam
melakukan investasi.
BAB 4
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
A. Perencanaan keuangan
Manajemen perusahaaan selalu memandang kedepan, maka perusahaan akan selalu
terlibat dalam perencanaan jangka panjang dan juga beroperasi dengan efisien pada saat
sekarang. Hal ini semakin penting karena lingkupnya mencakup internasional dan
perekonomian dunia semakin terkait.
Ada 2 hal pentingdalam perencanaan keuangan
a. Perencanaan uang tunai (cash planning), persiapan menyusun anggaran kas
perusahaan (cash budget)
b. Perencanaan laba (proifit planning), perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam
laporan keuangan proforma (financial statement proforma)
Pengendalian keuangan
Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan proses
penyesuaian yang diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai perusahaan
dalam lingkungan operasi.
Analisis Break Even Point.
a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel,
volume penjualan dan laba.
b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya tetap dan
biaya variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun rugi
Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan (Shut Down Point)
Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena
perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya
tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan
pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan).
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun
perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik
harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down
Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai.
SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus
menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas.
Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
BAB 5
KEBIJAKAN MODAL KERJA
A. PENGERTIAN MODAL KERJA
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar
tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari
perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40%
dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga
piutang usaha dan barang tertagih. !
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu
jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu
rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya
pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam
aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah
relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit
yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan
piutang usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim
tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan
yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.
2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka
pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang
memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran
yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.
 Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar
yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang
berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
B. PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang
ditambah dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan
dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan)
akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada
umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada
sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di
bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada
kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku.
Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan
memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
 Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang
bersifat likuid.

Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan
suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening
seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo
kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp
50.000,-
BAB 6
PENGELOLAAN PIUTANG USAHA
A. Pengertian Piutang
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai,
karena dengan demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat
menghindarkan diri dari sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan
dilakukan secara kredit. Namun, untuk meningkatkan penjualan, di samping melakukan
penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan.
Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang dagang yang muncul
sebagai salah satu akun dalam neraca perusahaan, khususnya dalam kelompok aktiva lancar
karena normalnya piutang dagang berjangka waktu pendek.
Piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu
perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit (Van
Horne dan Wachowicz, 2005).
B. Jenis-jenis Piutang
Piutang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Piutang Usaha (account receivable)
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang
timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya
diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum, jenis
piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.
Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang usaha adalah piutang yang
dihubungkan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit
barang atau jasa untuk pelanggan.
b. Wesel Tagih (notes receivable)
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran
utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama
serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan
piutang usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan
piutang dagang (trade account).
Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang wesel adalah piutang yang diterbitkan
oleh janji tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu.
c. Piutang lain-lain (other receivable)
Piutang lain-lain adalah mencakup selain piutang dagang. Contoh: piutang
bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan
berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini
diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
Menurut Skousen dan Stice (2001:362) piutang lain-lain adalah piutang apapun
yang muncul dari transaksi yang tidak secara langsung berhubungan dengan
aktivitas opersi normal sebuah bisnis.
C. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut :
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon
kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut,
perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun
tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat
yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan
dengan adanya standar tersebut.
2. Syarat kredit
Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang
mempengaruhi syarat kredit adalah: a. Sifat ekonomik produk, b. Kondisi penjual, c.
Kondisi pembeli, d. Periode kredit, e. Potongan tunai dan d. Tingkat bunga bebas
risiko (tingkat bunga bank).
3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan
yaitu: a. Kualitas jumlah yang diterima,
b. Periode kredit,
c. Potongan tunai,
d. Persyaratan khusus, dan
e. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.
Banyaknya piutang yang tak tertagih akan membuat biaya penagihan
meningkat. Akan tetapi, usaha pengumpulan piutang juga tidak dianjurkan terlalu
agresif, karena dapat mengurangi penjualan dan keuntungan perusahaan di masa
mendatang karena pelanggan akan beralih ke perusahaan lain, dalam hal ini pesaing.
BAB 7
PEMBIAYAN JANGKA PENDEK
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
Sebelum membahas lebih lanjut menggenai apa yang dimaksud dengan
pembiayaan jangka pendek, sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu sendiri.
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan
pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap
nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu
1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) merupakan
pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap
nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
a. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts
payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang
sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan
utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan
atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji
atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika
operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh
dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak
ditentukan oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar
perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha
dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena
perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga
keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran
utang secara di sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama
periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui
komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak
diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah
dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan
serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada
direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati
akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan
kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir
sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan
hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini
dibayar pada saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di
bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil
daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan
kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang
akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang
akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri
akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya
menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga
nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya,
jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha
mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman
dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong
bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara
lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar
kecilnya modal bank yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga
mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada
perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan
perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka
pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of
accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang
dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak
dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without
recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi
tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh
dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian
dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran
dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan
adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai
agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari
tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya
hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan
yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu
menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh
manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang
masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan
jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan
memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa
mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha
biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.
1. Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self-
liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk
membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid)
sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan
sendirinya. Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates). Secara umum,
terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun
debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan
demikian, tingkat bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena
bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun,
maka tingkat bunga efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar
secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan
konsep time value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan.
Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan
reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit
belum jatuh tempo.
Contoh:
Jumlah kredit $ 10,000
Bunga 1 tahun $ 1,000
Berapa effective annual rate:
Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% =
10,0%. Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)?
{$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1%
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang
banyak diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas
pada saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai
20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya
administrasi kredit lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah:
($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian,
bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo
“nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya
kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.
B. Sumber Dana Jangka Pendek
Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek
dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah
apabila aktivitas perusahaan berubah.
2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan
untuk melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang
dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank
dalam bentuk kredit jangka pendek.
Daftar Pustaka
 Skousen, Stice, 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi kesembilan, JilidSatu,
Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.
 Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial:
Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: DewiFitriasari dan
Deny Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
 Lukas Setia Admaja, Ph.D, Teori dan Praktik Manajemen
Keuangan, Yogyakarta: ANDI 2008, hlm. 372
 Husnan Suad, Dr. M.B.A, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek)jilid 2, hlm.499

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangIbnu Siroj
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnIbnu Siroj
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)doni wijaya
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesianaeltalahaturuson
 
Resume makalah UTS MA KEUANGAN
Resume makalah UTS MA KEUANGANResume makalah UTS MA KEUANGAN
Resume makalah UTS MA KEUANGANiput saripah
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIalifbapuk123
 
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAagus niar nazara niar nazara
 
Suku bunga aloycius ivan v
Suku bunga   aloycius ivan vSuku bunga   aloycius ivan v
Suku bunga aloycius ivan vM Pratama
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1TitinSantiarini
 

What's hot (20)

Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of return
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
 
Resume makalah UTS MA KEUANGAN
Resume makalah UTS MA KEUANGANResume makalah UTS MA KEUANGAN
Resume makalah UTS MA KEUANGAN
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
 
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Asball
AsballAsball
Asball
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
 
Suku bunga aloycius ivan v
Suku bunga   aloycius ivan vSuku bunga   aloycius ivan v
Suku bunga aloycius ivan v
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 

Similar to Mku materi 1

PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxAhmadWp1
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesianaeltalahaturuson
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxTata172559
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptharis916240
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxEKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxristiyantiahmadul1
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganyogga adiwigunaa
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasyaNabila18
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 

Similar to Mku materi 1 (19)

PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
 
suku bunga.pptx
suku bunga.pptxsuku bunga.pptx
suku bunga.pptx
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
 
Bank & Lembaga Keuangan
Bank & Lembaga KeuanganBank & Lembaga Keuangan
Bank & Lembaga Keuangan
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxEKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 
Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungaTingkat suku bunga
Tingkat suku bunga
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (20)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Mku materi 1

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN 1 RESUME PEMBELAJARAN NAMA : PEGY DWI LESTARI NIM : 11011700713 KELAS : 2T-MA UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN 2017-2018
  • 2. BAB 1 BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA A. Pengertian Bursa Bursa adalah sebuah pasar yang sangat terorganisasi, yang mempertemukan pembeli dengan penjual tanpa mereka tahu siapa lawan transaksi mereka. Bursa (terutama) menjadi tempat pedagang efek, komoditas, mata uang, dan kontrak berjangka dan kontrak hak jual/beli. Terdapat 3 jenis bursa, yaitu : 1. Bursa Valuta asing Bursa khusus untuk transaksi jual beli mata uang asing, tinggi rendahnya harga kurs valuta asing sangat tergantung pada faktor permintaan dan penawaran Proses terjadinya jual beli valuta asing melalui tahap-tahap Sbb :  Penjual maupun pembeli harus mendaftarkan diri pada kantor bursa setempat  Pimpinan bursa mengadakan call devisa yang dipimpin oleh bank indonesia 2. Bursa efek Menurut marzuki usman bursa efek adalah wadah tempat bertemunya para broker dan dealer untuk melakukan jual beli efek (saham dan obligasi). Karena itu umumnya diluar negeri bursa efek itu diselenggarakan oleh swasta, bahkan pemiliknya adalah para broker dan dealer itu sendiri. Menurut undang-undang pasar modal No.8 tahun 1995 adalah : “Bursa efek adalah pihak yang meyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka”. Selain mata uang asing , bursa efek juga memperdagangkan : a. Saham Saham adalah surat tanda bukti ikut serta menanamkan modal dalam suatu badan hukum , atau membeli saham yang dijual oleh perusahaan go public. b. Obligasi Obligasi yaitu surat buukti pinjaman yang diterbitkan oleh bak
  • 3. indonesia atau badn hukum tertentu yang dipegang oleh pemilik modal * pemilik modal dapat membeli surat obligasi dari bank indonesia atau badan hukum yang sudah diakui oleh pemerintah . c. Sertifikat Sertifikat adalah surat-surat berharga yang dapat dierdagangkan seperti surat-surat lainnya. Sertifikat merupakan surat yang berbentuk akte tentang adanya peristiwa hukum tertentu. B. Suku Bunga Bunga adalah presentase uang yang dipinjam (pokok utang) yang harus dibayarkan oleh nasabah sebagai balas jasa kepada jenis lembaga keuangan bank dan bukan bank. Besarnya bunga dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini antara lain persaingan, kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu, target laba, kualitas agunan, reputasi perusahaan, jenis produk dan hubungan baik sebuah lembaga keuangan dengan para nasabah. Suku bunga yang berlaku pada pasar uang adalah suku bunga pada berbagai macam instrumen pasar uang berupa faktor perekonomian secara umum dan yang berkaitan dengan tingkat likuiditas, keamanan, besaran, dan jangka waktu investasi. Sedangkan suku bunga pinjaman mengacu pada suku bunga pasar. Balas jasa atas pinjaman uang sebagai bentuk kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat uang pinjaman yang diinvestasikan sesuai siklus akuntansi biaya. Tingkat bunga memberi keuntungan kepada para pengusaha yang direncanakan hanya jika tingkat pengembalian modal yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga berdasarkan sistem akuntansi biaya. Besarnya investasi pada jangka waktu tertentu akan sama dengan nilai seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya lebih besar atau sama dengan tingkat bunga. Jika tingkat bunga menurun maka badan usaha biasanya memberikan pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar, maka semakin banyak usaha yang bisa dilakukan para pengusaha yang mengajukan pinjaman maka fungsi akuntansi biaya sangat terlihat. C. Jenis Jenis Suku Bunga
  • 4. 1. Ada 2 jenis suku bunga secara umum. Berikut ini penjelasannya. Real interest rate : Koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu Real rate = Nominal rate – Rate of inflation 2. Nominal interest rate : Tingkat suku bunga pada rekening koran yang menunjukkan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan. Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan non-bank selalu dibebani bunga sebagai bentuk balas jasa yang menjadi keuntungan bagi lembaga tersebut. Berbeda tipe pinjaman maka tipe bunga yang ditetapkan juga berbeda. Jika membandingkan presentase bunga pinjaman antar bank biasanya jenis bunga yang dipakai berupa bunga efektif, flat atau anuitas. Sebelum mengajukan kredit, cari tahu terlebih dahulu cara perhitungan kredit dengan mempergunakan akuntansi sebagai sistem informasi. Berikut ini beberapa jenis suku bunga yang dimaksud. 1. Bunga Flat Jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit pada sistem bunga flat, besarnya sama setiap bulan. Flat rate yang merupakan istilah akuntansi dalam bahasa inggris ditujukan untuk kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan dan KTA. Perhitungan bunga flat sangat mudah yakni setiap bulan angsurannya, bunga, dan cicilan pokoknya sama. Plafon kredit dan besarnya bunga dihitung secara seimbang sesuai dengan jangka waktu kredit yang dihitung sesuai jenis jenis akuntansi. Nilai bunga selalu tetap setiap bulan karena bunga dihitung dari presentasi bunga yang dikalikan dengan pokok pinjaman awal. Jumlah pembayaran pokok dan bunga setiap bulan akan sama besarnya. Contoh kasus perhitungan bunga flat. Jika berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan bunga yang dikenakan sebesar Rp 1.000.000 maka perhatikan rumus bunga tetap berikut ini. Bunga per bulan= Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12 Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x lama meminjam dalam bulan
  • 5. 2. Bunga Efektif Bunga efektif disebut juga sliding rate. Perhitungan bunga selalu dilakukan pada setiap akhir periode angsuran karena dihitung dari saldo akhir setiap bulan. Bunga efektif berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar sehingga besarnya bunga per bulan akan berubah sesuai nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan menurun karena bunga yang dibayarkan mengecil maka angsuran per bulan semakin menurun dari waktu ke waktu. Berikut ini contoh perhitungannya. Jika berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga efektif 12% per tahun maka cicilan pokok Rp 10.000.000,- per bulan. Berikut rincian bunga yang harus dibayar. Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,- Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,- Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,- dan seterusnya.. Rumus Bunga Efektif per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12 Tidak boleh membandingkan sistem bunga flat dengan bunga efektif hanya dari angkanya. Persentase bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8 hingga 2 kali bunga flat sehingga bunga flat 6% sama dengan bunga efektif yaitu 10,8% – 12%. 3. Bunga Anuitas Bunga anuitas mirip dengan perhitungan kredit bunga efektif namun ada perubahan untuk mempermudah nasabah dalam membayar angsuran per bulan karena angsuran setiap bulannya sama. Angsuran kredit dengan bunga anuitas selalu tetap angsuran bulanannya tetapi komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah pada setiap periode. Nilai bunga setiap bulan akan menurun, namun angsuran pokok per bulan akan meningkat. Ketika mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan justru menjadi berbalik di mana porsi angsuran pokok membesar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. 4. Bunga Mengambang Sistem bunga mengambang menerapkan tingkat suku bunga sesuai fluktuasi (naik atau turunnya) suku bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga di pasar naik, maka bunga kredit akan naik. Sedangkan saat suku bunga di pasar turun maka
  • 6. suku bunga kredit akan turun juga. Sistem bunga mengambang biasa dipakai untuk kredit jangka panjang seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi. Fluktuasi suku bunga perbankan atau suku bunga pasar keuangan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sangat memengaruhi kinerja lembaga keuangan. Tingkat suku bunga perbankan akan naik atau turun sehingga mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham selalu berbanding terbalik. Jika tingkat suku bunga naik maka harga-harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek akan turun sehingga harga saham-saham naik karena para investor akan berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito. Jika tingkat suku bunga menurun, maka harga saham-saham naik karena para investor beralih untuk investasi instrumen saham. Setiap perusahaan pasti memiliki utang dan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang yang mengacu pada macam macam rasio keuangan sehingga menyebabkan tingkat bunga saham akan fluktuatif. Naiknya tingkat suku bunga tentu menambah beban biaya perusahaan sehingga mengurangi laba perusahaan dan menambah risiko seperti masalah likuiditas yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi. Nilai suku bunga Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga internasional. Penyebabnya adalah akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar mata uang yang tidak fleksibel. Tingkat diskonto suku bunga indonesia (SBI) juga menentukan suku bunga di Indonesia. Peningkatan diskonto SBI segera berpengaruh kepada suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sedangkan respon suku bunga deposito akan muncul setelah 7 sampai 8 bulan. Ada dua macam bunga perbankan yang dibebankan kepada nasabah.  Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai bentuk balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di bank serta menjadi daya tarik untuk menambah nasabah baru. Bunga simpanan menjadi tanggung jawab bank yang harus dibayarkan kepada nasabahnya.  Bunga Pinjaman yaitu bunga yang menjadi tanggung jawab para peminjam untuk dibayarkan kepada bank atau harga yang harus dibayar oleh nasabah sebagai balas jasa pinjaman kepada bank.
  • 7. Suku bunga memengaruhi kinerja lembaga keuangan konvensional yang mengacu kepada fluktuasi suku bunga. Untuk itu pengetahuan tentang jenis jenis suku bunga diperlukan agar tidak keliru dalam memahami tingkat suku bunga jika ingin mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah juga harus diketahui agar bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga yang seperti apa.
  • 8. BAB 2 NILAI WAKTU UANG A. PENGERTIAN NILAI WAKTU UANG Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang. Contohnya : Seorang pedagang meminjang uang di bank sebesar Rp. 1.000.000 untuk jangka pengambilan satu tahun. Bunga pinjaman bank sebesar 10% . Maka pada akhir tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang kepada bank sebesar Rp. 1.100.000. pengambilan uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp. 100.000. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pedagang dan pihak bank sepakat untuk memberikan penilaian terhadap uang sebesar Rp. 1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama dengan Rp. 1.000.000 pada saat ini. Dengan kata lain, uang Rp. 1.000.000 yang dipegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan nilai Rp. 1.000.000 dikemudian hari. Jika saat ini uang sebesar Rp. 1.000.000 dapat di belanjakan untuk membeli sembako 100kg beras, maka pada tahun depan, jumlah uang yang sama akan memperoleh beras kurang dari 100kg. Istilah yang sering digunakan dalam konsep nilai waktu uang adalah sebagai berikut : Pv = Present Value (Nilai Sekarang) Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) i = Interest (suku bunga) n = Tahun ke- An = Anuity
  • 9. Si = Simple Interest dalam rupiah Po = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu B. Contoh-Contoh Konsep Nilai Waktu Uang 1. Nilai yang akan datang Nilai yang akan datang ialah nilai uang yang diterima di masa mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Contoh Kasus Tuan Juan pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun, maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya. Diketahui : Mo = 100.000.000 I = 10% = 10/100 = 0,1 n = 1 Jawab : FV = Mo(1 + i)n FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1 FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 ) FV = 100.000.000 (1,1) FV = 110.000.000 Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juan adalah Rp 110.000.000,00. 2. Nilai sekarang Nilai sekarang ialah nilai sejumlah uang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang. Contoh Kasus Dua tahun lagi Tama akan menerima uang sebanyak Rp 50.000,00. Berapakah nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?
  • 10. Diketahui : Fv = 50.000,00 i = 0,12 n = 2 Jawab : Pv = Fv/(1+i)n Pv = 50.000/(1 + 0,12)(2) Pv = 50.000/2,24 Pv = 22.321,43 Jadi, nilai sekarang uang milik Tama adalah Rp 22.321,43,00 3. Nilai masa datang dan nilai sekarang Faktor bunga pada nilai sekarang PVIF (r,n), yakni persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF (r,n). Contoh Kasus Jika Joni menabung Rp 5.000.000,00 dengan bunga 15% maka setelah 1 tahun Joni akan mendapat? Diketahui : Ko = 5.000.000 r = 15% = 15/100 = 0,15 n = 1 Jawab : FV = Ko (1 + r)^n FV = 5.000.000 (1+0.15)^1 FV = 5.000.000 (1,15) FV = 5.750.000 Jadi, nilai mendatang uang yang dimilik Joni adalah sebesar Rp 5.750.000. 4. Anuitas
  • 11. Anuitas ialah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. C. PENILAIAN OBLIGASI DAN SAHAM Definisi Penilaian Penilaian adalah suatu proses yang menghubungkan risiko (risk) dan pengembalian untuk menentukan/ menetapkan dari suatu aktiva. 1. Obligasi adalah surat promes jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau unit pemerintah. 2. Nilai Pari (Par value) adalah Nilai nominal saham atau obligasi. 3. Tanggal jatuh tempo adalah Tanggal yang ditetapkan, yang pada tanggal tersebut. Nilai pari atas obligasi harus dilunasi. 4. Jatuh tempo awal adalah Jumlah tahun sampai jatuh tempo sejak obligasi diterbitkan. 5. Akad penebusan (Call Provision) Suatu ketentuan dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada pihak yang menerbitkannya guna menebus obligasi itu dengan syarat tertentu sebelum tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Konsep-konsep penilaian surat-surat berharga sangat penting dalam manajemen keuangan. Manager harus mengetahui bagaimana penilaian kekayaan perusahaan yang dilakukan,dan mengetahui bagaimana investor menilai surat-surat berharga perusahaan, serta mengetahui bagaimana alternative tindakan yang mempengaruhi nilai saham dan obligasi suatu perusahaan . Penilaian obligasi dan saham berkaitan dengan nilaiperusahaan yang mengeluarkan surat berharga tersebut. Sekuritas yang akan dinilai adalah obligasi, saham preferen, saham biasa. Ketiga jenis sekuritas ini disebut intrumen keuangan jangka panjang. Semua keputusan perusahaan adalah yang terkait dengan penilaian.
  • 12. Nilai Likudasi dan Going Concern Nilai likudasi adalah jumlah uang yang dapat terlealisasi dari suatu penjualan aktiva, sekelompok aktiva, atau aktiva perusahaan, jika penjualan tersebut terpisah dari kegiatan perusahaan. Nila going concern adalah nilai jual perusahaan sebagai suatu kegiatan perusahaan yang terus menerus menghasilkan arus kas positif. Nilai Buku dan Nilai Pasar • Nilai buku aktiva : nilai akuntansi suatu aktiva, harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi depresiasinya. • Nilai buku perusahaan : nilai ekuitas saham biasa, total aktiva dikurangi dengan seluruh utang dan saham preferen yang terdaftar dalam neraca. • Nilai pasar aktiva: harga pasar aktiva jika diperdagangkan. • Nilai pasar perusahaan : nilai yang lebih tinggi antara likuidasi dengan nilai going concern perusahaan. 1. Penilaian Obligasi Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka jangka panjang yaitu utang yang jangka waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/ pari yaitu nilai yang tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, yaitu tanggal ditetapkan yang pada tanggal tesebut, nilai pari obligasi harus dilunasi. Pendekatan nilai untuk penilaian sekuritas jangka panjang adalah dengan menghitung nilai intrinsic suatu surat berharga yaitu dengan menggunakan nilai sekarang dari aliran-aliran kas masa yang akan datang. Penilaian obligasi meliputi perhitungan nilai sekarang (kapitalisasi) aliran kas yang dijanjikan oleh obligasiyang bersangkutan. Penilaian jenis-jenis obligasi : • Perpeptual Bond • Non Zero Coupon Bond • Zero Coupon Bond • Bunga tiap 6 bulan 2. Penilaian Saham Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau
  • 13. kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Dua macam penilaian saham: 1. Saham Preferen 2. Saham Biasa Saham Preferen adalah campuran yang dalam berbagai hal sangat mirip dengan obligasi dan dalam hal lain mirip dengan saham biasa. Deviden saham preferen mirip dengan pembayaran bunga obligasi karena jumlahnya tetap dan umumnya harus dibayar lebih dahulu sebelum deviden saham biasa. Saham preferen mirip dengan saham biasa dalamhal tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan tidak bias tembus karena bersifat abadi atau perpeptuitas. Saham biasa menunjukan kepemilikan dalam suatu perusahaan (PT) tapi bagi investor tertentu selembar saham biasa hanya selembar kertas yang di bedakan dengan 2 ciri :  Ia memberi hak pada pemiliknya atas deviden tetapi hanya jika perusahaan memiliki laba yang merupakan sumber dana bagi pembayaran deviden dan jika manajemen memilih membayar deviden dari pada manehan seluruh laba.  Saham dapat dijual pada suatu saat dikemudian hari dengan harapan harga lebih tinggi daripada harga belinya.
  • 14. BAB 3 ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN A. Laporan Keuangan Adalah suatu laporan yang merupakan hasil hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat informasi antara data keuangan dan aktivitas perusahaan periode tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga mencerminkan fundamental perusahaan sehingga informasi tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan investasi. Ada bagian dalam laporan keuangan yang sering tidak diperhatikan investor, seperti laporan direksi atau manajemen perusahaan. Padahal, pada bagian tersebut manajemen sering kali menjelaskan mengenai perjalanan perusahaan selama ini, prospek dan recana mereka kedepannya. Dari sini Anda juga dapat melihat seberapa yakin manajemen terhadap prospek perusahaan. Dari ulasan manajemen ini Anda dapat pula melihat perkembangan bisnis terakhir, produk, persaingan dan kondisi keuangannya. Angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan itu menggambarkan kinerja perusahaan dan kemampuan manajemennya dalam mengelola usaha tersebut. Dari angka tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memproyeksikan apa yang akan terjadi. B. Laporan Tahunan (Annual Report) Adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya yang intinya laporan keuangan utama serta opini manajemen atas operasi tahun tahun lalu dan prospek perusahaan dimasa mendatang. Pedoman untuk menyusun laporan keuangan di Indonesia berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), kalau di Amerika disebut GAAP atau Generally Accepted Accounting Principles.
  • 15. C. Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan perusahaan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) bagian, yaitu : 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Modal 5. Catatan atas Laporan Keuangan D. Komponen Laporan Keuangan Perusahaan 1. Neraca Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang menunjukan aktiva (aset), kewajiban (hutang) dan ekuitas (modal) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Aktiva atau aset adalah segala sesuatu yang dmiliki perusahaan, sedangkan pasiva (kewajiban & ekuitas) dapat dikatakan segala sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh atau membiayai aset tadi. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecuali untuk industri tertentu yang diatur secara khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Komponen Utama Neraca : Aktiva 1. Aktiva Lancar : a. Kas dan Setara Kas; b. Investasi Jangka Pendek; c. Wesel Tagih; d. Piutang Usaha; e. Piutang Lain-Lain; f. Persediaan; g. Pajak Dibayar Dimuka; h. Biaya Dibayar Dimuka; i. Aktiva Lancar Lain-Lain. 2. Aktiva Tidak Lancar: a. Piutang Hubungan Istimewa;
  • 16. b. Aktiva Pajak Tangguhan; c. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi; d. Investasi Jangka Panjang Lain; e. Aktiva Tetap; f. Aktiva tak Berwujud; g. Aktiva Lain-Lain. Kewajiban 1. Kewajiban Lancar : a. Pinjaman Jangka Pendek; b. Wesel Bayar; c. Hutang Usaha; d. Hutang Pajak; e. Beban Yang Masih Harus Dibayar; f. Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun; g. Kewajiban Lancar Lain-lain. 2. Kewajiban Tidak Lancar: a. Hutang Hubungan Istimewa; b. Kewajiban Pajak Tangguhan; c. Pinjaman Jangka Panjang; d. Hutang Sewa Guna Usaha; e. Hutang Obligasi; f. Kewajiban Tidak Lancar Lainnya; g. Hutang Subordinasi; h. Obligasi Konversi. Ekuitas 1. Modal Saham; 2. Tambahan Modal Disetor; 3. Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Perusahaan; 4. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi; 5. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengandali;
  • 17. 6. Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual; 7. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap; 8. Saldo Laba; 9. Modal Saham Diperoleh Kembali. 2.Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Komponen utama laporan laba rugi yang diuraikan di bawah ini menggunakan metode beban fungsional. Bagi jenis-jenis industri tertentu, dimungkinkan untuk menggunakan metode lain yang telah ditentukan. Komponen Utama Laporan Laba Rugi : a. Penjualan Bersih atau Pendapatan Usaha; b. Beban Pokok Penjualan; c. Laba (Rugi) Kotor; d. Beban Usaha; e. Laba (Rugi) Usaha; f. Penghasilan (Beban) Lain-lain; g. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi; h. Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan; i. Beban (Penghasilan) Pajak; j. Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal; k. Pos Luar Biasa; l. Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas; m. Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan; n. Laba (Rugi) Bersih; o. Laba (Rugi) Per Saham Dasar; p. Laba (Rugi) Per Saham Dilusi. 3. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.
  • 18. Laporan ini harus menyajikan : a. Laba (Rugi) bersih periode pelaporan; b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas; c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan mendasar; d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa penyetoran modal saham dan pembagian dividen; e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya; f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan. 4. Laporan Arus Kas Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dari sinilah Anda dapat mengetahui apakah uang perusahaan cukup atau tidak untuk membagi dividen. Laporan arus kas juga dapat mencerminkan apa yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan. Walaupun merugi, perusahaan masih dapat hidup selama arus kasnya positif. Selain itu dapat juga dilihat dari free cash flow (arus kas operasional dikurangi dengan capital expenditure), perusahaan yang free cash flow-nya bertumbuh punya prospek yang bagus karena punya uang untuk ekspansi. Komponen Utama Laporan Arus Kas :  Arus Kas dari aktivitas operasi, adalah arus kas yang terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan, oleh karena itu arus kas ini pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus kas dari aktivitas operasi antara lain dapat berupa arus kas dari transaksi penjualan, pembayaran kepada pemasok, karyawan, bunga, beban operasional lainnya dan pajak penghasilan. Perusahaan harus menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung (direct methode). Perusahaan yang baik tentu saja uang kasnya berasal dari sini.  Arus kas dari aktivitas investasi, mencerminkan penerimaan dan pengeluran kas sehubungan dengan perolehan atau pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi
  • 19. antara lain dapat berasal dari transaksi pembelian dan penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva lain, serta uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Tidak termasuk di sini adalah penempatan dana perusahaan untuk jangka pendek seperti deposito yang kurang dari satu tahun dan investasi pada efek untuk diperdagangkan.  Arus kas dari aktivitas pendanaan, timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan pemegang saham perusahaan dan kreditur. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain dapat berupa penerimaan kas dari emisi saham dan obligasi, pembayaran dividen, serta pelunasan pinjaman. Catatan Laporan Keuangan Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya. Angka-angka pada laporan keuangan ibarat bahan mentah yang tidak ada gunanya jika tidak diolah lebih dulu. Caranya yaitu dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Analisa rasio-rasio pada laporan keuangan bermanfaat untuk membantu Anda untuk melakukan berbagai analisis atas kinerja keuangan perusahaan. Anda juga harus membandingkan dengan laporan keuangan dan rasio-rasio sebelumya, setidaknya sampai lima tahun kebelakang untuk mengetahui tren bisnisnya. Untuk mengetahui bagus tidaknya angka rasio yang Anda peroleh, Anda harus membandingkannya dengan rasio perusahaan-perusahaan lain disektor sejenis atau dengan rasio rata-rata sektor tersebut. Melalui angka-angka rasio keuangan, pemakai dapat membuat berbagai analisis kinerja perusahaan termasuk keputusan investasi. Secara umum, rasio keuangan dibagi kedalam beberapa kelompok seperti : rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang atau leverage, rasio kemampulabaan, serta rasio saham. Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan keuangan. 1. Current Ratio (Rasio Lancar). Rasio keuangan ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar. Semakin besar hasil perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek. Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
  • 20. 2. Quick Ratio. Mengukur apakah perusahaan memiliki aset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi quick ratio perusahaan, semakn baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya. Quick Ratio = (Aktiva Lancar – persediaan) / Utang Lancar 3. Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal). Rasio keuangan ini sering disebut dengan istilah Rasio Laverage, menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Semakin kecil angka rasio ini semakin baik. Debt to Equity = Total Utang / Ekuitas 4. Total Debt to Total Asset. Menggambarkan aktiva yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Total Debt to Capital Asset = Total Utang / Total Aktiva 5. Operating Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan penjualan terhadap laba operasi. Rasio ini semakin besar semakin baik. OPM = Laba Operasi / Penjualan 6. Net Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan penjualan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio ini semakin besar semakin baik. NPM = Laba Bersih / Penjualan 7. Return on Equity (ROE) . Menggambarkan seberapa besar sumbangan keuntungan terhadap pemegang saham. ROE = Laba Bersih / Ekuitas 8. Return on Asset (ROA) . Mencerminkan seberapa besar laba yang bisa dicetak perusahaan dengan menggunakan seluruh asetnya. ROA = Laba Bersih / Total Aset 9. Asset Turnover. Menunjukan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aset) untuk menghasilkan penjualan. Asset Turnover = Penjualan Bersih / Total Aktiva 10. Receivable Turnover. Menunjukan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Dagang 11. Inventory Turnover. Menunjukan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan berputar dalam suatu periode tertentu. Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan
  • 21. 12. Account Payable Turnover. Menunjukan perputaran utang dagang dalam suatu periode tertentu. Account Payable Turnover = Harga Pokok Penjualan / Utang Dagang 13. Earning Per Share (EPS) . Rasio keuangan ini menggambarkan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan untuk tiap saham yang diterbitkan. EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham 14. Price Earning Ratio (PER) . Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi investor, semakin kecil PER-nya semakin bagus karena berarti saham tersebut relatif murah. PER = Harga Saham / EPS 15. Book Value (Nilai Buku Saham). Menggambarkan perbandingan total dana pemegang saham terhadap jumlah saham. BV = Total Ekuitas / Jumlah Saham 16. Price to Book Value (PBV) . Rasio keuangan ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan. PBV = Harga Saham / Nilai Buku Saham Pada dasarnya penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dimaksudkan sebagai alat bantu bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga dapat menentukan kebijakan keuangan secara tepat. Sedangkan bagi pihak luar (Pemodal, maupun Kreditur) laporan keuangan perusahaan dapat dipakai sebagai alat untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.
  • 22. BAB 4 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN A. Perencanaan keuangan Manajemen perusahaaan selalu memandang kedepan, maka perusahaan akan selalu terlibat dalam perencanaan jangka panjang dan juga beroperasi dengan efisien pada saat sekarang. Hal ini semakin penting karena lingkupnya mencakup internasional dan perekonomian dunia semakin terkait. Ada 2 hal pentingdalam perencanaan keuangan a. Perencanaan uang tunai (cash planning), persiapan menyusun anggaran kas perusahaan (cash budget) b. Perencanaan laba (proifit planning), perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam laporan keuangan proforma (financial statement proforma) Pengendalian keuangan Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan: 1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana. 2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai perusahaan dalam lingkungan operasi. Analisis Break Even Point. a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan laba. b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya tetap dan biaya variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun rugi Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan).
  • 23. Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F / contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
  • 24. BAB 5 KEBIJAKAN MODAL KERJA A. PENGERTIAN MODAL KERJA Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. !  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
  • 25. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha. 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.  Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.  Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
  • 26. B. PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas. Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku. Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid. 
  • 27. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
  • 28. BAB 6 PENGELOLAAN PIUTANG USAHA A. Pengertian Piutang Pada umumnya, perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, karena dengan demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindarkan diri dari sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit. Namun, untuk meningkatkan penjualan, di samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan. Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang dagang yang muncul sebagai salah satu akun dalam neraca perusahaan, khususnya dalam kelompok aktiva lancar karena normalnya piutang dagang berjangka waktu pendek. Piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit (Van Horne dan Wachowicz, 2005). B. Jenis-jenis Piutang Piutang terdiri atas beberapa jenis, yaitu : a. Piutang Usaha (account receivable) Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan. Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang usaha adalah piutang yang dihubungkan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit barang atau jasa untuk pelanggan. b. Wesel Tagih (notes receivable) Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang (trade account).
  • 29. Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang wesel adalah piutang yang diterbitkan oleh janji tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. c. Piutang lain-lain (other receivable) Piutang lain-lain adalah mencakup selain piutang dagang. Contoh: piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca. Menurut Skousen dan Stice (2001:362) piutang lain-lain adalah piutang apapun yang muncul dari transaksi yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas opersi normal sebuah bisnis. C. Pengelolaan Piutang Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut : 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah: a. Sifat ekonomik produk, b. Kondisi penjual, c. Kondisi pembeli, d. Periode kredit, e. Potongan tunai dan d. Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
  • 30. 3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan yaitu: a. Kualitas jumlah yang diterima, b. Periode kredit, c. Potongan tunai, d. Persyaratan khusus, dan e. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang. Banyaknya piutang yang tak tertagih akan membuat biaya penagihan meningkat. Akan tetapi, usaha pengumpulan piutang juga tidak dianjurkan terlalu agresif, karena dapat mengurangi penjualan dan keuntungan perusahaan di masa mendatang karena pelanggan akan beralih ke perusahaan lain, dalam hal ini pesaing.
  • 31. BAB 7 PEMBIAYAN JANGKA PENDEK A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Sebelum membahas lebih lanjut menggenai apa yang dimaksud dengan pembiayaan jangka pendek, sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu sendiri. Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. a. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji
  • 32. atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
  • 33. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
  • 34. e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
  • 35. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
  • 36. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain : 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper. 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan
  • 37. • Biaya • Kerersediaan • Fleksibilitas SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers. 1. Pinjaman Bank (bank loans) Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates). Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga: a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar: {Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000
  • 38. 100.000.000 = Σ t = 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1 + 0.022)12 – 1 = 29,84% Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi. 2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit. 3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo. Contoh: Jumlah kredit $ 10,000 Bunga 1 tahun $ 1,000 Berapa effective annual rate: Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%. Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)? {$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1% Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu: 1. Single payment notes Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo. 2. Compensating balances Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya
  • 39. administrasi kredit lainnya. Contoh: Limit kredit $1,000,000 Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun. Compensating balances 20% atau $200,000 Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%) 3. Annual clean-up Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang. B. Sumber Dana Jangka Pendek Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah. 2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.
  • 40. Daftar Pustaka  Skousen, Stice, 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi kesembilan, JilidSatu, Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.  Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial: Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: DewiFitriasari dan Deny Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.  Lukas Setia Admaja, Ph.D, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta: ANDI 2008, hlm. 372  Husnan Suad, Dr. M.B.A, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek)jilid 2, hlm.499