SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Kelompok 5 
• Mutia Dian Puspita (
K7113149 )
• Nadhifa Zahra Al-Khansa (
K7113150 )
• Nisa Romadhoni (
K7113153)
• Nurul Hajjah M (
Otonomi pendidikan memberikan peluang kepada pihak-pihak yang
terkait dengan dunia persekolahan untuk dapat berinteraksi dan
berkontribusi secara lebih intensif. Dengan demikian, perubahan
kebijakan pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi
desentralistik. Apabila pada awalnya dunia persekolahan terkesan
sebatas dunianya pemerintah, kepala sekolah, dan guru, sekarang
menjadi dunia yang demikian terbuka dan menjadikan banyak pihak
dapat terlibat.
Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah dan pihak-pihak yang
terkait selanjutnya menjadi pedoman pelaksanaan pendidikan
pada masing-masing sekolah yang mengembangkannya.
Diharapkan menjadikan sekolah lebih berinsiatif dan bertanggung
jawab dalam merancang dan melaksanakan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Interaksi intensif ini menjadi sangat wajar karena keberadaan
sekolah memang tidak dapat dilepaskan dari dunia luar
(masyarakat). Masyarakat adalah pengguna jasa pendidikan.
Mereka memiliki dan menaruh harapan pada sekolah untuk
dapat memberikan bekal pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
Karenanya, sangatlah wajar apabila mereka disertakan dan turut
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan. Namun demikian,
keterlibatan masyarakat tentu harus diatur sehingga keterlibatan
mereka dapat memberikan dampak positif bagi perbaikan dan
peningkatan mutu sekolah, bukan sebaliknya
Berkaitan dengan tim pengembang kurikulum, mereka
berkedudukan dalam kegiatan pengembangan. Ketika
pengembangan kurikulum masih bersifat sentralistik, maka tim
pengembang berada pada tingkat nasional. Namun, ketika
pengembangan kurikulum bersifat desentralistik, tim
pengembang kurikulum dapat berada pada tingkat nasional,
propinsi, kota/kabupaten, dan sekolah.
Penetapan siapa saja tim pengembang kurikulum tak dapat
dilepaskan dari model pengembangan kurikulum yang dianut.
Diikuti kemandirian dalam mengelola pendidikan untuk dapat
mencapai tujuan pendidikannya sescara efisien. Dalam konteks
ini, pemeran utama dalam pengembangan kurikulum adalah
kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Pihak lain yang dapat
dilibatkan dalam pengembangan kurikulum itu diantaranya
adalah pemerintah, perguruan tinggi, ahli kurikulum dan
berbagai lapisan masyarakat umumnya, seperti golongan agama,
industri, politik, dan juga siswa
 Strategi Pengembangan Kurikulum
 Langkah Langkah Pengembangan
Kurikulum
 Prinsip Pengembangan Kurikulum
 Pihak Yang Terlibat dalam
Pengembangan Kurikulum
Pihak yang Terlibat Dalam Pengembangan
Kurikulum
 Kepala Sekolah
 Guru
 Komite
 Siswa
Kepala Sekolah
• Pertama, peran sebagai sebagai manajer.
• Kedua, peran sebagai inovator .
• Ketiga, peran sebagai fasilitator.
Guru
• Guru sebagai pemberi
pertimbangan.
• Guru sebagai pelaksana
pengembangan kurikulum
sekolah.
• Guru sebagai pelaksana
kurikulum
yang dikembangkan sekolah.
Komite Sekolah
1. Advisory agency, yaitu pemberi pertimbangan.
2. Suporting agency, yaitu sebagai agen pendukung.
3. Controlling agency, yaitu pengontrol.
4. Mediate agency, yaitu mediator antara pemerintah dan
masyarakat.
Siswa
Namun pada tingkat kegiatan kelas, bila guru
bertanya, bagaimana pendapatnya tentang
pelajaran, apa yang ingin dipelajarinya tentang
suatu topik, atau bila guru mengajak siswa turut-
serta dalam perencanaan suatu kegiatan belajar,
pada intinya mereka sudah dilibatkan dalam
kurikulum.
Pada umumnya siswa kurang
dipertimbangan dalam
pengembangan kurikulum karena
memang mereka belum
mempunyai kompetensi.
Prinsip pengembangan Kurikulum
1. Peningkatan keimanan, budi pekerti, dan penghayatan
nilai-nilai budaya.
2. Keseimbangan etika,logika, estetika, dan kinestetika.
3. Penguatan integritas nasional.
4.Perkembangan pengetahuan dan IPTEK.
5. Pengembangan kecakapan hidup.
6. Pilar pendidikan.
7. Komprehensif dan berkesinambungan.
8. Belajar sepanjang hayat.
9. Diversifikasi pengembangan kurikulum.
Strategi Pengembangan Kurikulum
Dari prinsip pengembangan
kurikulum di atas, maka
pijakan untuk menetapkan
starategi pengembangan
kurikulum dalam proses
mengubah atau
mengembangkan kurikulum
mencakup hal-hal sebagai
berikut.
Mengubah Sistem Pendidikan
Mengubah seluruh sistem pendidikan hanya dapat dilakukan oleh
pemerintah pusat, yakni Depdiknas, yang mempunyai wewenang
penuh untuk mengadakan perubahan kurikulum secara total. Di
samping itu, pemerintah pusat pun memiliki sumber daya
personalia yang profesional dan sumber daya lainnya untuk
merencanakan perubahan kurikulum itu sebaik-baiknya.
Perubahan ini menyeluruh dan dijalankan secara seragam di
seluruh negara.
Mengubah Kurikulum Tingkat Lokal
Kurikulum yang nyata, yang riil, hanya terdapat di tempat guru dan murid
berada, yakni di sekolah atau dalam kelas. Di sinilah masalah kurikulum yang
sesungguhnya berada. Di bawah pimpinan kepala sekolah dapat diadakan rapat
seluruh staf, setiap tingkatan, atau setiap bidang studi. Rapat-rapat mengenai
pengembangan kurikulum sebaiknya dilakukan secara kontinu. Pengembangan
yang sesungguhnya akan terjadi bila guru sendiri menyadari kekurangannya,
baik karena pemikirannya sendiri, interaksi dengan siswa, maupun diskusi
dengan teman guru lainnya. Usaha pengembangan yang dijalankan oleh guru-
guru memerlukan kordinasi kepala sekolah.
Memberikan pendidikan in-service dan
pengembangan staf
Kurikulum sekolah akan mengalami pengembangan jika mutu
guru ditingkatkan. In-service training dianggap lebih formal.
Pengembangan staf lebih baik tidak formal, sehingga lebih bebas
dan sesuai dengan kebutuhan guru. Guru dengan menerapkan
apa yang sudah diperolehnya dalam pendidikan in-service atau
kegiatan pengembangan staf lainnya, misalnya dapat disuruh
mengobservasi dan menilai dirinya dalam mengajar dengan
melihat rekaman kegiatan mengajar yang ia lakukan.
Supervisi
Ketika penilik sekolah mengunjungi sekolah untuk
mengadakan inspeksi dan memberi penilaian,
Tujuannya ialah membantu guru mengadakan
pengembangan dalam pengajaran. Supervisi adalah
memberi pelayanan kepada guru agar dapat melakukan
pembelajaran lebih efektif. Seorang penilik sekolah
harus senantiasa mempelajari perkembangan
kurikulum dan metode mengajar modern serta dapat
pula menerapkannya. Dialah sebenarnya yang menjadi
hulubalang dalam modernisasi pendidikan
Reorganisasi Sekolah
Reorganisasi diadakan bila sekolah itu ingin merombak seluruh
cara mendidik di sekolah itu dengan menerima cara yang sama
sekali baru. Hal ini antara lain dapat terjadi bila sekolah itu akan
menerapkan misalnya team teaching, non-grading, metode unit,
dan open school, yang memerlukan perubahan pada semua
aspek pengajaran, seperti bentuk ruangan, fasilitas,
penjadwalan, tugas guru, kegiatan siswa, administrasi, dan
sebagainya.
Eksperimentasi dan Penelitian
Ciri kemajuan ialah perubahan dan perbaikan. Penelitian atau
riset pendidikan belum cukup banyak dilakukan di negara kita.
Hasil penelitian pun tidak langsung dapat diterapkan. Diperlukan
waktu yang cukup sebelum hasil penelitian itu dapat diterima
oleh khalayak luas. Yang lebih mungkin dilaksanakan ialah
eksperimentasi, yakni mencobakan metode atau bahan baru.
Pada dasarnya setiap kurikulum baru harus diujicobakan lebih
dahulu sebelum disebarkan ke semua sekolah.
Langkah Langkah Pengembangan Kurikulum
Usaha pengembangan kurikulum di sekolah dapat berhasil
baik, maka perlu diperhatikan langkah-langkah
pengembangan kurikulum di sekolah. Langkah-langkah itu
mencakup melakukan penilaian umum tentang sekolah
1. Selidiki berbagai kebutuhan sekolah.
2. Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya.
3. Mengajukan saran perbaikan, yang dapat
didiskusikan bersama.
4. Menyiapkan desain perencanaan yang mencakup
tujuan, cara mengevaluasi, menentukan bahan
pelajaran, metode penyampaian, percobaan,
penilaian, balikan, perbaikan dan pelaksanaan
5. Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan
kompetensi masingmasing.
6. Mengawasi pekerjaan panitia, biasanya oleh kepala sekolah.
7. Melaksanakan hasil kerja panitia oleh guru dalam kelas.
8. Menerapkan cara-cara evaluasi, apakah yang direncanakan
itu dapat direalisasikan, karena apa yang indah di atas kertas
belum tentu dapat diwujudkan.
9. Memantapkan perbaikan, bila ternyata usaha itu berhasil
baik dan dijadikan pedoman selanjutnya.
Pada taraf permulaan hendaknya diambil suatu proyek yang sederhana, yang
memungkinkan untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Perlu pula memilih
orang-orang yang benar-benar memiliki motivasi untuk mengadakan
pengembangan dan mempunyai kompetensi yang memadai. Pengembangan
kurikulum memerlukan waktu lama sebelum membudaya, kadang-kadang 2
sampai 5 tahun, bergantung pada luas pengembangan yang akan diadakan.
Jadi, jangan didesak melakukannya dengan tergesa-gesa. Sering kurikulum
yang dijalankan masih mirip dengan kurikulum yang terdapat pada puluhan
bahkan ratusan tahun yang silam. Perubahan kurikuium senantiasa
melibatkan perubahan manusia yang melaksanakannya
Thanks for your
attention :*

More Related Content

What's hot

Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Anwar Sari
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
rudinofindra1
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
Tugasan individu npqel
Tugasan individu npqelTugasan individu npqel
Tugasan individu npqel
hallic
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusif
Junidah Sukiman
 
PPGB Modul 2011
PPGB Modul 2011PPGB Modul 2011
PPGB Modul 2011
MAT ABE
 
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolahPelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Syuhaibah Sue
 

What's hot (20)

2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Sikap Guru part 3
Sikap Guru part 3Sikap Guru part 3
Sikap Guru part 3
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
Tugas guru
Tugas guruTugas guru
Tugas guru
 
Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
 
LIRP6-2016
LIRP6-2016LIRP6-2016
LIRP6-2016
 
LIRP5-2016
LIRP5-2016LIRP5-2016
LIRP5-2016
 
Latihan 1
Latihan 1Latihan 1
Latihan 1
 
Melindungi Masa Intruksional MMI
Melindungi Masa Intruksional MMIMelindungi Masa Intruksional MMI
Melindungi Masa Intruksional MMI
 
Tugasan individu npqel
Tugasan individu npqelTugasan individu npqel
Tugasan individu npqel
 
Peran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikanPeran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikan
 
LIRP4-2016
LIRP4-2016LIRP4-2016
LIRP4-2016
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusif
 
PPGB Modul 2011
PPGB Modul 2011PPGB Modul 2011
PPGB Modul 2011
 
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolahPelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
 

Similar to Pik pengembangan kurikulum dan peranannya

Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VIUpaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Susi Novita
 
5.sri wahyuni (06111404005)
5.sri wahyuni (06111404005)5.sri wahyuni (06111404005)
5.sri wahyuni (06111404005)
Dewi_Sejarah
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
iskawia
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
iskawia
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
ZULPANSSi
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
Dewi_Sejarah
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
Dewi_Sejarah
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
dian_pamungkas
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
Pena Bangsa
 

Similar to Pik pengembangan kurikulum dan peranannya (20)

Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikanMenjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
 
ppt kurikulum kel 1.pptx
ppt kurikulum kel 1.pptxppt kurikulum kel 1.pptx
ppt kurikulum kel 1.pptx
 
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VIUpaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
 
5.sri wahyuni (06111404005)
5.sri wahyuni (06111404005)5.sri wahyuni (06111404005)
5.sri wahyuni (06111404005)
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 

More from Mitha Ye Es

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
Mitha Ye Es
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Mitha Ye Es
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
Mitha Ye Es
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
Mitha Ye Es
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Mitha Ye Es
 

More from Mitha Ye Es (20)

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuuRencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
 
Mulok
MulokMulok
Mulok
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
 
Dialog mulok
Dialog mulokDialog mulok
Dialog mulok
 
Story for mulok
Story for mulokStory for mulok
Story for mulok
 
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisionalTugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Pik pengembangan kurikulum dan peranannya

  • 1.
  • 2. Kelompok 5  • Mutia Dian Puspita ( K7113149 ) • Nadhifa Zahra Al-Khansa ( K7113150 ) • Nisa Romadhoni ( K7113153) • Nurul Hajjah M (
  • 3. Otonomi pendidikan memberikan peluang kepada pihak-pihak yang terkait dengan dunia persekolahan untuk dapat berinteraksi dan berkontribusi secara lebih intensif. Dengan demikian, perubahan kebijakan pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik. Apabila pada awalnya dunia persekolahan terkesan sebatas dunianya pemerintah, kepala sekolah, dan guru, sekarang menjadi dunia yang demikian terbuka dan menjadikan banyak pihak dapat terlibat.
  • 4. Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah dan pihak-pihak yang terkait selanjutnya menjadi pedoman pelaksanaan pendidikan pada masing-masing sekolah yang mengembangkannya. Diharapkan menjadikan sekolah lebih berinsiatif dan bertanggung jawab dalam merancang dan melaksanakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
  • 5. Interaksi intensif ini menjadi sangat wajar karena keberadaan sekolah memang tidak dapat dilepaskan dari dunia luar (masyarakat). Masyarakat adalah pengguna jasa pendidikan. Mereka memiliki dan menaruh harapan pada sekolah untuk dapat memberikan bekal pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Karenanya, sangatlah wajar apabila mereka disertakan dan turut terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan. Namun demikian, keterlibatan masyarakat tentu harus diatur sehingga keterlibatan mereka dapat memberikan dampak positif bagi perbaikan dan peningkatan mutu sekolah, bukan sebaliknya
  • 6. Berkaitan dengan tim pengembang kurikulum, mereka berkedudukan dalam kegiatan pengembangan. Ketika pengembangan kurikulum masih bersifat sentralistik, maka tim pengembang berada pada tingkat nasional. Namun, ketika pengembangan kurikulum bersifat desentralistik, tim pengembang kurikulum dapat berada pada tingkat nasional, propinsi, kota/kabupaten, dan sekolah.
  • 7. Penetapan siapa saja tim pengembang kurikulum tak dapat dilepaskan dari model pengembangan kurikulum yang dianut. Diikuti kemandirian dalam mengelola pendidikan untuk dapat mencapai tujuan pendidikannya sescara efisien. Dalam konteks ini, pemeran utama dalam pengembangan kurikulum adalah kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Pihak lain yang dapat dilibatkan dalam pengembangan kurikulum itu diantaranya adalah pemerintah, perguruan tinggi, ahli kurikulum dan berbagai lapisan masyarakat umumnya, seperti golongan agama, industri, politik, dan juga siswa
  • 8.  Strategi Pengembangan Kurikulum  Langkah Langkah Pengembangan Kurikulum  Prinsip Pengembangan Kurikulum  Pihak Yang Terlibat dalam Pengembangan Kurikulum
  • 9. Pihak yang Terlibat Dalam Pengembangan Kurikulum  Kepala Sekolah  Guru  Komite  Siswa
  • 10. Kepala Sekolah • Pertama, peran sebagai sebagai manajer. • Kedua, peran sebagai inovator . • Ketiga, peran sebagai fasilitator.
  • 11. Guru • Guru sebagai pemberi pertimbangan. • Guru sebagai pelaksana pengembangan kurikulum sekolah. • Guru sebagai pelaksana kurikulum yang dikembangkan sekolah.
  • 12. Komite Sekolah 1. Advisory agency, yaitu pemberi pertimbangan. 2. Suporting agency, yaitu sebagai agen pendukung. 3. Controlling agency, yaitu pengontrol. 4. Mediate agency, yaitu mediator antara pemerintah dan masyarakat.
  • 13. Siswa Namun pada tingkat kegiatan kelas, bila guru bertanya, bagaimana pendapatnya tentang pelajaran, apa yang ingin dipelajarinya tentang suatu topik, atau bila guru mengajak siswa turut- serta dalam perencanaan suatu kegiatan belajar, pada intinya mereka sudah dilibatkan dalam kurikulum. Pada umumnya siswa kurang dipertimbangan dalam pengembangan kurikulum karena memang mereka belum mempunyai kompetensi.
  • 14. Prinsip pengembangan Kurikulum 1. Peningkatan keimanan, budi pekerti, dan penghayatan nilai-nilai budaya. 2. Keseimbangan etika,logika, estetika, dan kinestetika. 3. Penguatan integritas nasional.
  • 15. 4.Perkembangan pengetahuan dan IPTEK. 5. Pengembangan kecakapan hidup. 6. Pilar pendidikan.
  • 16. 7. Komprehensif dan berkesinambungan. 8. Belajar sepanjang hayat. 9. Diversifikasi pengembangan kurikulum.
  • 17. Strategi Pengembangan Kurikulum Dari prinsip pengembangan kurikulum di atas, maka pijakan untuk menetapkan starategi pengembangan kurikulum dalam proses mengubah atau mengembangkan kurikulum mencakup hal-hal sebagai berikut.
  • 18. Mengubah Sistem Pendidikan Mengubah seluruh sistem pendidikan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat, yakni Depdiknas, yang mempunyai wewenang penuh untuk mengadakan perubahan kurikulum secara total. Di samping itu, pemerintah pusat pun memiliki sumber daya personalia yang profesional dan sumber daya lainnya untuk merencanakan perubahan kurikulum itu sebaik-baiknya. Perubahan ini menyeluruh dan dijalankan secara seragam di seluruh negara.
  • 19. Mengubah Kurikulum Tingkat Lokal Kurikulum yang nyata, yang riil, hanya terdapat di tempat guru dan murid berada, yakni di sekolah atau dalam kelas. Di sinilah masalah kurikulum yang sesungguhnya berada. Di bawah pimpinan kepala sekolah dapat diadakan rapat seluruh staf, setiap tingkatan, atau setiap bidang studi. Rapat-rapat mengenai pengembangan kurikulum sebaiknya dilakukan secara kontinu. Pengembangan yang sesungguhnya akan terjadi bila guru sendiri menyadari kekurangannya, baik karena pemikirannya sendiri, interaksi dengan siswa, maupun diskusi dengan teman guru lainnya. Usaha pengembangan yang dijalankan oleh guru- guru memerlukan kordinasi kepala sekolah.
  • 20. Memberikan pendidikan in-service dan pengembangan staf Kurikulum sekolah akan mengalami pengembangan jika mutu guru ditingkatkan. In-service training dianggap lebih formal. Pengembangan staf lebih baik tidak formal, sehingga lebih bebas dan sesuai dengan kebutuhan guru. Guru dengan menerapkan apa yang sudah diperolehnya dalam pendidikan in-service atau kegiatan pengembangan staf lainnya, misalnya dapat disuruh mengobservasi dan menilai dirinya dalam mengajar dengan melihat rekaman kegiatan mengajar yang ia lakukan.
  • 21. Supervisi Ketika penilik sekolah mengunjungi sekolah untuk mengadakan inspeksi dan memberi penilaian, Tujuannya ialah membantu guru mengadakan pengembangan dalam pengajaran. Supervisi adalah memberi pelayanan kepada guru agar dapat melakukan pembelajaran lebih efektif. Seorang penilik sekolah harus senantiasa mempelajari perkembangan kurikulum dan metode mengajar modern serta dapat pula menerapkannya. Dialah sebenarnya yang menjadi hulubalang dalam modernisasi pendidikan
  • 22. Reorganisasi Sekolah Reorganisasi diadakan bila sekolah itu ingin merombak seluruh cara mendidik di sekolah itu dengan menerima cara yang sama sekali baru. Hal ini antara lain dapat terjadi bila sekolah itu akan menerapkan misalnya team teaching, non-grading, metode unit, dan open school, yang memerlukan perubahan pada semua aspek pengajaran, seperti bentuk ruangan, fasilitas, penjadwalan, tugas guru, kegiatan siswa, administrasi, dan sebagainya.
  • 23. Eksperimentasi dan Penelitian Ciri kemajuan ialah perubahan dan perbaikan. Penelitian atau riset pendidikan belum cukup banyak dilakukan di negara kita. Hasil penelitian pun tidak langsung dapat diterapkan. Diperlukan waktu yang cukup sebelum hasil penelitian itu dapat diterima oleh khalayak luas. Yang lebih mungkin dilaksanakan ialah eksperimentasi, yakni mencobakan metode atau bahan baru. Pada dasarnya setiap kurikulum baru harus diujicobakan lebih dahulu sebelum disebarkan ke semua sekolah.
  • 24. Langkah Langkah Pengembangan Kurikulum Usaha pengembangan kurikulum di sekolah dapat berhasil baik, maka perlu diperhatikan langkah-langkah pengembangan kurikulum di sekolah. Langkah-langkah itu mencakup melakukan penilaian umum tentang sekolah
  • 25. 1. Selidiki berbagai kebutuhan sekolah. 2. Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya. 3. Mengajukan saran perbaikan, yang dapat didiskusikan bersama. 4. Menyiapkan desain perencanaan yang mencakup tujuan, cara mengevaluasi, menentukan bahan pelajaran, metode penyampaian, percobaan, penilaian, balikan, perbaikan dan pelaksanaan
  • 26. 5. Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan kompetensi masingmasing. 6. Mengawasi pekerjaan panitia, biasanya oleh kepala sekolah. 7. Melaksanakan hasil kerja panitia oleh guru dalam kelas.
  • 27. 8. Menerapkan cara-cara evaluasi, apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan, karena apa yang indah di atas kertas belum tentu dapat diwujudkan. 9. Memantapkan perbaikan, bila ternyata usaha itu berhasil baik dan dijadikan pedoman selanjutnya.
  • 28. Pada taraf permulaan hendaknya diambil suatu proyek yang sederhana, yang memungkinkan untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Perlu pula memilih orang-orang yang benar-benar memiliki motivasi untuk mengadakan pengembangan dan mempunyai kompetensi yang memadai. Pengembangan kurikulum memerlukan waktu lama sebelum membudaya, kadang-kadang 2 sampai 5 tahun, bergantung pada luas pengembangan yang akan diadakan. Jadi, jangan didesak melakukannya dengan tergesa-gesa. Sering kurikulum yang dijalankan masih mirip dengan kurikulum yang terdapat pada puluhan bahkan ratusan tahun yang silam. Perubahan kurikuium senantiasa melibatkan perubahan manusia yang melaksanakannya