SlideShare a Scribd company logo
1
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS),
KUNCI SUKSES PENGELOLAAN PENDIDIKAN
OLEH : JOKO PRASETIYO
Penulis adalah Kepala SMKN 4 Bintan,
Alumnus Program Magister Manajemen UGM.
Salah satu indikator kesuksesan pendidikan diukur dari keberhasilan dari institusi
pendidikan atau sekolah, karena sekolah/institusi pendidikan merupakan tempat untuk mendidik
dan melatih sumber daya manusia (SDM). Pengelolaan pendidikan yang baik dan benar akan
sangat mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam mencetak SDM yang kompeten dan
berkualitas.
Seperti kita ketahui bersama bahwa manajemen sekolah selama masa orde baru bersifat
sentralistik, pemerintah pusat yang mengatur segala sesuatu yang terkait dengan pengelolaan
pendidikan, hal ini membuat sekolah berada pada posisi marginal dan kurang diberdayakan.
Sistem yang sentralistik ini membuat manajemen sekolah menjadi kurang mandiri, inisiatifnya
lambat, kurang kreatif dan terbiasa menunggu instruksi. Namun sejak diberlakukannya otonomi
daerah, maka sektor pendidikan pun ikut terpengaruh.
Sekolah diberikan otonomi untuk mengelola sistem sekolahnya sendiri. Dengan
kebijakan otonomi daerah, berarti kewenangan pengelolaan pendidikan sebagian besar
diserahkan ke pemerintah daerah. Kewenengan yang diserahkan meliputi administrasi pegawai,
keuangan, perlengkapan dan dokumen pendukungnya. Semenjak diberlakukannya otonomi
daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun terdorong untuk melakukan reorientasi
manajemen sekolah dari manajemen berbasis pusat menjadi Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) atau School Based Management (SBM).
Konsep MBS
2
Konsep MBS ditegaskan oleh pemerintah dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pada pasal 51 ayat (1) yang berbunyi “Pengelolaan satuan pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS)”. Dengan demikian
terjadi perubahan paradigma manajemen sekolah yang awalnya serba diatur oleh birokrasi luar
sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu sendiri.
MBS pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri
oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan
sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Manajemen berbasis
sekolah sebagai model manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar
kepada sekolah. Model ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
secara langsung semua warga sekolah sesuai standar mutu.
MBS secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan budaya mutu sebagai wujud dari
reformasi pendidikan dengan prinsip memperoleh delegasi kewenangan yang bertumpu pada
sekolah dan masyarakat yang jauh dari praktik birokrasi sentralistik yang selama ini dijalankan.
Apabila manajemen berbasis lokasi lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka MBS
akan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat di mana sekolah itu berada. Ciri-ciri MBS, bisa dilihat dari sudut sejauh mana
sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, pengelolaan SDM, proses
belajar mengajar dan sumber daya.
Tujuan MBS
Adapun tujuan MBS secara spesifik antara lain: (1) Untuk menjamin mutu pembelajaran
anak didik yang berpijak pada asas pelayanan dan prestasi hasil belajar, (2) Meningkatkan
kualitas transfer ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa yang berbudaya, (3)
Meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan pemberdayaan melalui kemandirian,
kreatifitas, inisiatif, dan inovatif dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya sekolah, (4)
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan
melalui pengambilan keputusan dengan mengakomodir aspirasi bersama, (5) Meningkatkan
tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolah, (6)
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
3
MBS sendiri berasal dari Amerika Serikat, pada tahun 1970-an sebagai salah satu cara
melakukan reformasi sekolah. Di Amerika MBS dikenal dengan istilah Site Base Management.
Menurut Raynolds (1997) Site Base Management didefinisikan menjadi tiga komponen pokok
seperti berikut: (1) Pendelegasian otoritas kepada masing-masing sekolah untuk membuat
keputusan tentang program pendidikan sekolah yang meliputi kepegawaian (staffing), anggaran
(budgeting), dan program. (2) Pengadopsian model pengambilan keputusan bersama (shared
decision making model) pada tingkat sekolah oleh tim manajemen yang meliputi kepala sekolah,
para guru, orang tua siswa dan kadang-kadang para siswa dan anggota masyarakat. (3) Suatu
harapan bahwa Site Base Management akan mempermudah kepemimpinan pada tingkat sekolah
dalam upaya meningkatkan (kualitas) sekolah.
Prinsip-prinsip MBS
Mengutip pendapat Yin Cheong Cheng (1996) dalam bukunya yang berjudul School
Efectiveness and School Based Management, a Mechanism for Development, MBS dilaksanakan
berdasarkan empat prinsip yaitu:
Pertama, Prinsip Ekuifinalitas (principle of equifinality). Prinsip ini didasarkan pada teori
manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan. Praktik dari prinsip ini misalnya sekolah menghadapi permasalahan, maka
diharapkan sekolah mampu memecahkan permasalahan tersebut dengan cara yang paling tepat
dan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Cara penanganan masalah pada setiap sekolah
tentunya akan berbeda-beda.
Kedua, Prinsip Desentralisasi (principle of decentralization). Prinsip desentralisasi ini
konsisten dengan prinsip ekuifinalitas di mana sekolah diberi ruang yang lebih luas untuk
bergerak, berkembang dan bekerja menurut strategi-strategi unik mereka untuk menjalani dan
mengelola sekolahnya secara efektif.
Ketiga, Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (principle of self managing system). Sekolah
diberi otonomi untuk mengembangkan tujuan pengajaran, strategi manajemen, distribusi sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya, memecahkan masalah dan mencapai tujuan berdasarkan
kondisi sekolah masing-masing. Karena sekolah dikelola secara mandiri maka mereka lebih
memiliki inisiatif dan tanggung jawab.
Keempat, Prinsip Inisiatif Manusia (principle of human initiative). Prinsip ini mengakui
bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis. Oleh karena itu potensi
sumber daya manusia harus selalu digali, ditemukan dan dikembangkan. Prinsip ini sejalan
4
dengan pendekatan human resources development, dimana sumber daya manusia dalam lembaga
pendidikan harus dipandang sebagai aset penting dan mempunyai potensi untuk berkembang.
Pengelolaan pendidikan yang baik dan benar akan mempengaruhi kualitas pendidikan
yang bermutu, dengan kualitas pendidikan yang bermutu, maka akan menghasilkan sumber daya
manusia yang kompeten, handal dan berkarakter baik.

More Related Content

What's hot

Guru berkesan
Guru berkesanGuru berkesan
Guru berkesan
Roziaini Azhar
 
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolahPelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolahSyuhaibah Sue
 
4.0 Pengurusan Murid
4.0  Pengurusan  Murid4.0  Pengurusan  Murid
4.0 Pengurusan Muridshockgadof
 
Eem 522 kaedah startegi mengajar moral
Eem 522 kaedah startegi mengajar moralEem 522 kaedah startegi mengajar moral
Eem 522 kaedah startegi mengajar moral
Intan Nurbaizurra Mohd Rosmi
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
Hariyatunnisa Ahmad
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
Fathimah Sari
 
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruProfesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruHishamuddin Jabar
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralWan Nor Faezah
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajarbaharnizam
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaMar Tunis
 
Bilik darjah dinamik
Bilik darjah dinamikBilik darjah dinamik
Bilik darjah dinamik
noorashikin ikin
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
EMMA SAFWANAH SAHIRIN
 
Strategi membina-hubungan-positif-guru
Strategi membina-hubungan-positif-guruStrategi membina-hubungan-positif-guru
Strategi membina-hubungan-positif-guruPensil Dan Pemadam
 
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah (EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
Nadiah Husna Zaini
 
Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7
cikli7
 

What's hot (20)

Guru berkesan
Guru berkesanGuru berkesan
Guru berkesan
 
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolahPelaksanaan pendidikan moral di sekolah
Pelaksanaan pendidikan moral di sekolah
 
4.0 Pengurusan Murid
4.0  Pengurusan  Murid4.0  Pengurusan  Murid
4.0 Pengurusan Murid
 
Eem 522 kaedah startegi mengajar moral
Eem 522 kaedah startegi mengajar moralEem 522 kaedah startegi mengajar moral
Eem 522 kaedah startegi mengajar moral
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
 
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guruProfesionalisme+dan+akautabiliti+guru
Profesionalisme+dan+akautabiliti+guru
 
Guru sebagai agen perubahan(murid)
Guru sebagai agen perubahan(murid)Guru sebagai agen perubahan(murid)
Guru sebagai agen perubahan(murid)
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moral
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
 
Bilik darjah dinamik
Bilik darjah dinamikBilik darjah dinamik
Bilik darjah dinamik
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
 
Strategi membina-hubungan-positif-guru
Strategi membina-hubungan-positif-guruStrategi membina-hubungan-positif-guru
Strategi membina-hubungan-positif-guru
 
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah (EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
(EDUP 3043) Pengurusan Bilik Darjah
 
Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7
 
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
 
Makalah konsep pembelajaran
Makalah konsep pembelajaranMakalah konsep pembelajaran
Makalah konsep pembelajaran
 

Similar to Manajemen Berbasis Sekolah

Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
bagibagiilmu
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
sugimulyani
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsOwner Fashion
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
Khanifah Inabah
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsrinanj
 
Ppt
PptPpt
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
sinta suryani
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Ghian Velina
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
ErdinHidayat
 
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.pptManagemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
AkbarSetia1
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
bagibagiilmu
 
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis SekolahKonsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Sobirin15
 
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiStrategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiUniversitas Islam Balitar
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
Rima Trianingsih
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
Affandi Nur
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Rachma Wati
 
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptxPPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
anqitamyizah
 

Similar to Manajemen Berbasis Sekolah (20)

Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Menejemen pendidikan
Menejemen pendidikanMenejemen pendidikan
Menejemen pendidikan
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
 
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.pptManagemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
 
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis SekolahKonsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
 
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiStrategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Strategi sukses impelementasi mbs, Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
 
Strategi sukses impelementasi mbs
Strategi sukses impelementasi mbsStrategi sukses impelementasi mbs
Strategi sukses impelementasi mbs
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptxPPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
 

More from Joko Prasetiyo

Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Joko Prasetiyo
 
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Joko Prasetiyo
 
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko PrasetiyoBest Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Joko Prasetiyo
 
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoSummary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Joko Prasetiyo
 
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Joko Prasetiyo
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Joko Prasetiyo
 
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Joko Prasetiyo
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Joko Prasetiyo
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Joko Prasetiyo
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Joko Prasetiyo
 
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Joko Prasetiyo
 
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian KinerjaMembayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Joko Prasetiyo
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Joko Prasetiyo
 
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarTransparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Joko Prasetiyo
 
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Joko Prasetiyo
 
The 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective PeopleThe 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective People
Joko Prasetiyo
 
ISO 9000
ISO 9000ISO 9000
ISO 9000
Joko Prasetiyo
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Joko Prasetiyo
 
Twitter
TwitterTwitter
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Joko Prasetiyo
 

More from Joko Prasetiyo (20)

Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
 
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
 
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko PrasetiyoBest Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
 
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoSummary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
 
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
 
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
 
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
 
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian KinerjaMembayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
 
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarTransparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
 
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
 
The 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective PeopleThe 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective People
 
ISO 9000
ISO 9000ISO 9000
ISO 9000
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada Mesin
 
Twitter
TwitterTwitter
Twitter
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Manajemen Berbasis Sekolah

  • 1. 1 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS), KUNCI SUKSES PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH : JOKO PRASETIYO Penulis adalah Kepala SMKN 4 Bintan, Alumnus Program Magister Manajemen UGM. Salah satu indikator kesuksesan pendidikan diukur dari keberhasilan dari institusi pendidikan atau sekolah, karena sekolah/institusi pendidikan merupakan tempat untuk mendidik dan melatih sumber daya manusia (SDM). Pengelolaan pendidikan yang baik dan benar akan sangat mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam mencetak SDM yang kompeten dan berkualitas. Seperti kita ketahui bersama bahwa manajemen sekolah selama masa orde baru bersifat sentralistik, pemerintah pusat yang mengatur segala sesuatu yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, hal ini membuat sekolah berada pada posisi marginal dan kurang diberdayakan. Sistem yang sentralistik ini membuat manajemen sekolah menjadi kurang mandiri, inisiatifnya lambat, kurang kreatif dan terbiasa menunggu instruksi. Namun sejak diberlakukannya otonomi daerah, maka sektor pendidikan pun ikut terpengaruh. Sekolah diberikan otonomi untuk mengelola sistem sekolahnya sendiri. Dengan kebijakan otonomi daerah, berarti kewenangan pengelolaan pendidikan sebagian besar diserahkan ke pemerintah daerah. Kewenengan yang diserahkan meliputi administrasi pegawai, keuangan, perlengkapan dan dokumen pendukungnya. Semenjak diberlakukannya otonomi daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun terdorong untuk melakukan reorientasi manajemen sekolah dari manajemen berbasis pusat menjadi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau School Based Management (SBM). Konsep MBS
  • 2. 2 Konsep MBS ditegaskan oleh pemerintah dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 51 ayat (1) yang berbunyi “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS)”. Dengan demikian terjadi perubahan paradigma manajemen sekolah yang awalnya serba diatur oleh birokrasi luar sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu sendiri. MBS pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Manajemen berbasis sekolah sebagai model manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah. Model ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai standar mutu. MBS secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan budaya mutu sebagai wujud dari reformasi pendidikan dengan prinsip memperoleh delegasi kewenangan yang bertumpu pada sekolah dan masyarakat yang jauh dari praktik birokrasi sentralistik yang selama ini dijalankan. Apabila manajemen berbasis lokasi lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka MBS akan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat di mana sekolah itu berada. Ciri-ciri MBS, bisa dilihat dari sudut sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, pengelolaan SDM, proses belajar mengajar dan sumber daya. Tujuan MBS Adapun tujuan MBS secara spesifik antara lain: (1) Untuk menjamin mutu pembelajaran anak didik yang berpijak pada asas pelayanan dan prestasi hasil belajar, (2) Meningkatkan kualitas transfer ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa yang berbudaya, (3) Meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan pemberdayaan melalui kemandirian, kreatifitas, inisiatif, dan inovatif dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya sekolah, (4) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan dengan mengakomodir aspirasi bersama, (5) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolah, (6) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
  • 3. 3 MBS sendiri berasal dari Amerika Serikat, pada tahun 1970-an sebagai salah satu cara melakukan reformasi sekolah. Di Amerika MBS dikenal dengan istilah Site Base Management. Menurut Raynolds (1997) Site Base Management didefinisikan menjadi tiga komponen pokok seperti berikut: (1) Pendelegasian otoritas kepada masing-masing sekolah untuk membuat keputusan tentang program pendidikan sekolah yang meliputi kepegawaian (staffing), anggaran (budgeting), dan program. (2) Pengadopsian model pengambilan keputusan bersama (shared decision making model) pada tingkat sekolah oleh tim manajemen yang meliputi kepala sekolah, para guru, orang tua siswa dan kadang-kadang para siswa dan anggota masyarakat. (3) Suatu harapan bahwa Site Base Management akan mempermudah kepemimpinan pada tingkat sekolah dalam upaya meningkatkan (kualitas) sekolah. Prinsip-prinsip MBS Mengutip pendapat Yin Cheong Cheng (1996) dalam bukunya yang berjudul School Efectiveness and School Based Management, a Mechanism for Development, MBS dilaksanakan berdasarkan empat prinsip yaitu: Pertama, Prinsip Ekuifinalitas (principle of equifinality). Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan. Praktik dari prinsip ini misalnya sekolah menghadapi permasalahan, maka diharapkan sekolah mampu memecahkan permasalahan tersebut dengan cara yang paling tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Cara penanganan masalah pada setiap sekolah tentunya akan berbeda-beda. Kedua, Prinsip Desentralisasi (principle of decentralization). Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip ekuifinalitas di mana sekolah diberi ruang yang lebih luas untuk bergerak, berkembang dan bekerja menurut strategi-strategi unik mereka untuk menjalani dan mengelola sekolahnya secara efektif. Ketiga, Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (principle of self managing system). Sekolah diberi otonomi untuk mengembangkan tujuan pengajaran, strategi manajemen, distribusi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya, memecahkan masalah dan mencapai tujuan berdasarkan kondisi sekolah masing-masing. Karena sekolah dikelola secara mandiri maka mereka lebih memiliki inisiatif dan tanggung jawab. Keempat, Prinsip Inisiatif Manusia (principle of human initiative). Prinsip ini mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis. Oleh karena itu potensi sumber daya manusia harus selalu digali, ditemukan dan dikembangkan. Prinsip ini sejalan
  • 4. 4 dengan pendekatan human resources development, dimana sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan harus dipandang sebagai aset penting dan mempunyai potensi untuk berkembang. Pengelolaan pendidikan yang baik dan benar akan mempengaruhi kualitas pendidikan yang bermutu, dengan kualitas pendidikan yang bermutu, maka akan menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, handal dan berkarakter baik.