Arah Kebijakan Ditjen GTK oleh Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Materi ini dipaparkan pada kegiatan Seminar Pembelajaran Kontekstual Fungsional dalam Mengembangkan Kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB secara daring pada tanggal 29 Mei 2020.
Arah Kebijakan Ditjen GTK oleh Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Materi ini dipaparkan pada kegiatan Seminar Pembelajaran Kontekstual Fungsional dalam Mengembangkan Kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB secara daring pada tanggal 29 Mei 2020.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Supervisi Pendidikan
Supervisi berasal dari kata super dan
vision,
artinya melihat atau pandangan kedepan.
jadi supervisi diartikan melihat dan
memperbaiki pengajaran (Adam&Dicky)
3. • Wiles Kimberly menyatakan bahwa supervisi
adalah bantuan dalam perkembangan proses
belajar mengajar yang baik serta menjelaskan
teknik pelayanan dengan tujuan utama
mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama fakor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pembelajaran.
4. Lanjutan, pengawasan pendidikan
• Merupakan kegiatan:
• Mengkaji,
• Menilai,
• Memperbaiki,
• Meningkatkan, dan
• Mengembangkan mutu kegiatan belajaran mengajar yang
dilakukan bersama oleh pengawas sekolah dengan guru
(perorangan /kelompok),
• >>>>> melalui pendekatan bimbingan dan konsultasi
dalam nuansa profesional. ( Husaini Usman, 2010)
5. • >> pengawasan sekolah (Satuan Pendidikan)
• Adalah Tugas pengawas sekolah dalam
menilai dan membina kegiatan sekolah.
• Membina berarti pemberian arahan,
bimbingan, contoh, dan saran dalam
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
satuan pendidikan
6. Lanjutan, pengertian pengawasan
• >> Pengawasan dilakukan melalui tiga unsur:
• 1.Proses pengarahan, bantuan, termasuk
dari atasan/ kepala sekolah
• 2. Unsur yang diberi bantuan : guru,
• 3. Obyek yang diperbaiki yaitu unsur
belajar mengajar dan strategi belajar
mengajar.
8. Peran pengawasan dalam manajemen
sekolah
1. dapat memastikan apakah tahapan pembelajaran
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
2. membantu kepala sekolah dalam melakukan
supervisi kelas sehari-hari,
3. mendeteksi secara dini terhadap hambatan dalam
proses pembelajaran baik yang dialami
peserta didik, guru, maupun kepala sekolah.
9. 4.dapat mendeteksi secara dini seberapa
kompetensi guru dalam menyampaikan materi
ajar pada setiap rombongan belajar.
5.dapat meyakinkan kepada seluruh pemangku
kepentingan bahwa sekolah yang menjadi
perhatiannya telah mampu meraih kualitas
sesuai dengan harapannya.
10. Siapa yang melakukan supervisi??
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB XIX pasal 66.
Penyelenggaraan
pendidikan pada
semua jenjang
daqn jenis
pendidikan
prinsip
1. Pemerintah .
2. Pemerintah
Daerah,
3. Dewan
Pendidikan,
4. Komite
Sekolah/madr
asah.
Melak
ukan
penga
wasan
1. transpar
ansi,
2. Akuntab
ilitas
publik
11. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
• Secara umum tujuan supervisi pendidikan
adalah :
Mengembangkan situasi belajar
mengajar kearah yang lebih baik untuk
mencapai tujuan akhir dari pendidikan
yakni pembentukan pribadi yang
maksimal ( Rugaiyah cs 2011.
12. Secara operasional tujuan supervisi
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan
pendidikan.
2. Membantu guru dalam membimbing
pengalaman belajar siswa.
3. Membantu guru dalam menggunakan
sumber dan pengalaman belajar.
4. Membantu guru dalam menggunakan
metode dan alat pembelajaran.
13. Tujuan supervisi. lanjutan
• 5. Membantu guru dalam memenuhi
kebutuhan belajar siswa.
• 6. Membantu guru dalam hal menilai
kemajuan siswa dan hasil pekerjaan
guru itu sendiri.
• 7. Membantu guru dalam membina reaksi
mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan guru.
• . >>>>>>> meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah
14. • 8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka
merasa senang dalam menjalankan tugas yang
diperolehnya.
• 9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan
penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara
menggunakan sumber dari masyarakat, dst,
• 10. Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurah
sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
15. Fungsi supervisi pendidikan
• Adalah usaha perbaikan yang merupakan proses
bimbingan sesuai perubahan dan kebutuhan
masyarakat. (Rugaiyah 2011)
• -Burton dalam Rugaiyah 2011, mengatakan bahwa
fungsi supervisi adalah menilai dan memperbaiki
faktor yang mempengaruhi hal belajar.
• - supervisi adalah memperbaiki situasi belajar anak
(Wiles)
16. • Secara rinci fungsi supervisi pendidikan
adalah:
• 1. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah.
• 2. melengkapi kepemimpinan sekolah. 3. .....
• 3. Memperluas pengalaman guru.
• 4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
• 5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang
terus menerus.
17. Fungsi supervisi, lanjutan
• 6. Menganalisa situasi belajar mengajar.
• 7. Memberikan pengetahuan dan skill
kepada setiap staf.
• 8.Mengintegrasikan tujuan pendidikan
dan membantu meningkatkan
kemampuan mengajar guru.
18. Prinsip-prinsip supervisi
• Prinsip supervisi meliputi unsur2 sistematis, obyektif,
demokratis, kooperatif, konstruktif, dan kreatif.
• -Sistematis: secara teratur, terencana, dengan
menggunakan instrumen.
• -Obyektif, data yang didapat berdasarkan observasi nyata
dan bukan merupakan tafsiran.
• -Demokratis, menjunjung tinggi asas musyawarah, jiwa
kekeluargaan dan menerima pendapat orang lain.
.
19. • -Kooperatif, dapat bekerja bersama,
menciptakan situasi belajar mengajar yang
lebih baik.
• -Konstruktif dan kreatif, membina inisiatif guru
dan mendorongnya untuk aktif menciptakan
suasana dimana orang merasa nyaman dan
dapat mengembangkan potensinya yang
didapat dari informasi sebagai umpan balik
dan mengadakan penilaian terhadap proses
belajar mengajar
20. Teknik supervisi
• Berbagai teknik dapat digunakan oleh supervisor
yakni teknik individual atau teknik kelompok.
• 1. Teknik individual,
Dalam teknik indvidual dilakukan sendiri oleh
supervisior melalui kegiatan sbb.
- Kunjungan kelas, yakni kunjungan yang dilakukan
oleh pengawas sekolah atau kepala sekolah ke kelas
baik saat ada guru atau tidak ada guru dan hanya
siswa saja.
21. • -Mengadakan observasi kelas, dengan
mencermati suasana dan peristiwa yang
sedang berlangsung di kelas tersebut,
misalnya saat guru mengajar, metode yang
digunakan, materi yang diajarkan cara
meggunakan alat belajar,
• >> jika terdapat kekeliruan, supervisor
langsung memberikan contoh yang benar.
22. Teknik Individu Lanjutan
• - Mengadakan wawancara perseorangan
dengan guru.
• Hal ini dilakukan apabila ada permasalahan
yang hanya bisa dijawab oleh individu2, dan
segera mendapatkan penyelesaiannya dan
masalah tersebut tidak boleh didengar oleh
orang lain. Atau supervisor ingin mengecek
kebenaran data yang telah dikumpulkan untuk
klarifikasi.
24. Teknik Kelompok
Yakni supervisi dilakukan dengan diskusi
kelompok, rapat, penataran atau seminar.
Dengan tahapan sbb. - mengadakan
pertemuan/rapat.
Dalam hal ini fungsi manajemen komunikasi
sekolah dapat berlangsung baik apabila seluruh
peserta rapat mempunyai hak yang sama dalam
menyampaikan pendapat. Dan segala informasi
yang ada segera disampaikan kepada seluruh
peserta rapat
25. Teknik kelompok, lanjutan
• Tujuan teknik dengan rapat ini adalah memberikan
bantuan secara umum kepada seluruh guru dan staf
dengan menggunakan seluruh fungsi manajemen
khususnya fungsi pengarahan, kordinasi,
komunikasi, dll), pertukarandan perbedaan
pendapat akan dapat akan berlangsung dengan
baik.
26. Teknik kelompok
• - mengadakan diskusi kelompok.
• Dalam diskusi kelompok ini, di dapat metode untuk
mengumpulkan data,
• Dalam diskusi dapat diperoleh pemecahah
masalah yang dihadapi selama ini. Karena dalam
diskusi terdapat sharing idea/berbagi ilmu dalam
pemecahan masalah, Karena tujuan metode
kelompok adalah untuk memecahkan masalah oleh
tim. Dan bagi kepala sekolah akan didapat cara yang
dianggap baik untuk memberikan bantuan dan
pelayanan yang diterapkan di sekolah-sekolah.
27. - Mengadakan penataran
• Salah satu sarana untuk meningkakan kemampuan
guru dan staf adalah penataran.
• In-service training, artinya penataran yang
dilangsungkan bagi guru dan staf selama ybs
berada dalam tugas dan jabatannya, sedangkan
yang lain adalah pre-servive training yakni
penataran, pelatihan kepada guru dan staf pada
saat mereka belum diangkat/ menjalankan tugas
dan jabatannya.
.
28. • -seminar, semacam diskusi dengan tujuan
memberikan wawasan kepada guru dan staf
dalam merespon kebijakan/isu-isu yang
berkembang
• MBS (School-Based Management) merupakan
bentuk pendelegasian wewenang dari
Pemerintah kepada sekolah dalam:
• 1. pengambilan keputusan, yang melibatkan
seluruh komponen sekolah ( Kepala sekolah,
Guru, staf, siswa orang tua, masyarakat dan
seluruh pemangku kepentingan
29. Supervisi pendidikan dalam MBS
2. keleluasaan dan sekaligus tanggungjawab yang
lebih besar dalam merencanakan, mengelola,
melaksanakan, dan memecahkan permasalahan yang
dihadapi, dan menentukan strategi dalam mewujudkan
sekolah yang efektif.
• >>> kepala sekolah merasa memiliki otonomi penuh
dalam mengelola pendidikan di sekolah
30. • - guru memiliki kebebasan penuh dalam
kegiatan belajar mengajar,
• - kepala daerah sebagai penyelenggara
pendidikan dasar dan menengah memiliki
kewenangan penuh dalam menjalankan
pembangunan bidang pendidikan.>>> disini
peran pengawas sekoah sangat penting dalam
membina, memberi arahan, membantu
mengelola kegiatan beajar mengajar
31. Hubungan supervisi dan efektifitas
sekolah(Blanford, 2000)
» Guru
• Siswa Sekolah
Supervisi
32. • Memiliki pengetahuan, trampilan,
pengalaman.
• Berpikir cepat, cerdas, dan tanggap (
intellligent)
• Matang emosi (emotinally stable)
• Terampil berkomunikasi (interpersonal skill)
• Komitmen yang tinggi (commitment)
• Berpikir kritis (critical thinking)
33. Kiat menjadi supervisor yang baik
- Daya kreatifitas tinggi (sense of creativity)
- Komunikatif, suka berdialog
- Berjiwa estetika dan etika
- Terbuka terhadap gagasan orang
-Transparan dan jujur
-Tanggung jawab dan tanggung gugat.
34. Supervisi manajerial
• Adalah kegiatan pemantauan, pembinan dan pengawasan
terhadap pimpinan lembaga pendidikan dan seluruh
elemen lembaga lseta meemnuhi standar
nasionalpendidikanaain di dalam mengelola,
mengadministrasikan dan melaksanakan seluruh aktivitas
lembaga pendidkan, sehingga dapat berjalan dengan efektif
dan efisien dalam rangka mencapai tujuan lembaga
pendidkan. >>>> diperlukan tenaga yang memiliki
kompetensi supervisi manajerial
• Kompetensi supervisi manajerial:
• 1. memilik kemampuan teknik dan prinsip supervisi dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan, lembaga
pendidikan.
35. Kompetensi supervisi manajerial
.1. memilik kemampuan teknik dan prinsip
supervisi dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, lembaga pendidikan.
• 2. mampu menyusun program kepengawasan
berdasarkan visi dan isi, tujuan, dan program
pendidikan
• 3. mampu menyusun metode kerja dan
instrumen yang diperlukan untk melaksanakan
tugas pokok dan fufngsi pengawasan
36. • 4. mampu menyusun laporan hasil
pengawasan dan menindaklanjuti untuk
perbaikan program pengawasan berikutnya.
• 5. Mampu membina kepala satuan pendidikan
dalam pengelolaan dan pengadministrasian
lembaga pendidikan berdasarkan manajemen
peningkatan mutu.
37. Lanjutan kompetensi s,m
• 6. mampu membina kepala sekolah dan pendidik dan
seluruh pemangku kepentingan pada satuan pendidikan
• Mampu memotivasi kepala sekolah dan pendidik dalam
merefleksikan hasil yang telah dicapai untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas
• 7. mampu memahaminm standar nasional pendidikan dan
memanfaatkanya untuk membantu dalam mempersiapkan
akreditasi.
38. Tujuan supervisi manajerial
1. Meningkatkan kemampuan (enabling) pimpinan
satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan
2. Meningkatkan kinerjanya dalam mengelola
dan memimpin lembaga pendidikan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
secara berkelanjutan
39. Prinsip-prinsip supervisi manajerial
1. Demokratis
2. Mengedepankan usaha kelompok (team effort) dan
proses kelompok (group process)
3. Kontekstual
4. Berorientasi pada hubungan kemanusiaan yang
harmonis
5. Terpadu ddengn perogram pendidikan
6. Komprehesif
7. Konstruktif, dan
8. Obyektif
40. Ruang lingkup supervisi manajerial
• Meliputi:
1. Sistem tata kelola dan organiasi lembaga pendidikan.
2. Kepemimpinan dan manajemen pembelajaran.
3. Manajemen peserta didik.
4. Manajeme sumberdaya manusia.
5. Manajemen sarana prasarana
6. Manajemen keuangan
7. Sistem informasi manajemen
8. Manajemen kerjasama dengan masyarakat
9. Manajemen layanan khusus.
41. Fungsi supervisi Manajerial
1. Sebagai kolaborator dan negosiator dalam proses
perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen
lembaga pendidikan
2. Sebagai asessor dalam mengendintifikasikan kelemahan
dan menganalisis potensi lembaga pendidikan
3. Sebagai pusat informasi pengembangan mutu sekolah
4. Sebagai evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan
43. Supervisi akademik
• Adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru untuk
mengembangkan kemampuan mengelola proses
pembejaran dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran ( Daresh 1989, Gickman 2077) >>>>> tidak
terlepas dari kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.
• Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa Refleksi praktis
penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah
melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan misalnya; apa yang sebenarnya
yang terjadi di dalam kelas? Apa yang dilakukan oleh guru
dan siswa dalam kelaws? Apa yang dilkakukan guru untuk
mencapai tujuan akademik? Apa kelebihan dan
kekurangan guru, bagaimana cara mengembangkannya?
44. Tujuan supervisi akademik
• Tujuan:
1. Membantu guru mengembangkan potensinya,
2. Mengembangkan kurikulum
3. Mengembangkan kelompok kerja guru,
dan membimbing guru dalam
melakukan penelitian tindakan kelas
/PTK (Glickman 2007, Sergiovanni 1987)
45. Peranan supervisi akademik
• memahami konsep, prinsip, teori dasar,
karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan tiap bidang pengembangan
pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan
masalah, berpikir kritis dan naluri
kewirausahaan.
46. • Membimbing guru dalam menyusun silabus
tiap bidang pengembangan di
sekolah/madrasah, atau mata pelajaran
berlandaskann pada standar isi.
• Standar kompetensi dan membimbing guru
mencapai kompetensi dasar, prinsip-prinsip
pengembangan KTSP
47. lanjutan
• Membimbing guru dalam memilih strategi/
metode/ teknik pembelajaran/ bimbingan
yang dapat mengembangkan berbagai potensi
siswa
• Membimbing guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran/bimbingan ( di kelas, lab,
dan/atau di lapangan) untuk mengembankan
potensi siswa
48. • Mebimbing guru dalam mengelola, merawat
dan mengembangkan serta menggunakan
media pembelajaran dan fasilitas
pembelajaran
• Memotivasi guru untuk memanfaatkan
teknologi informasi untuk pembelajaran
49. Kompetensi kepala sekolah sebagai
supervisor akademik
1. Memahami konsep supervisi akademik
2. Membuat rencana, program supervisi akademik.
3. Menerapkan teknik-teknik supervisi akademik.
4. Menerfapkan supervisi klinis, dan
5. Melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik.
50. Prinsip-prinsip supervisi akademik
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah
2. Sistematis artinya dikembangkan sesuai perencanaan
program suprvisi yang matang sesuai tujuan
pembelajaran
3. Obyektif, artinya masukan sesuai dengan aspek-aspek
instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya
5. Antisipatif, mampu menghadapi masalah-masalah yang
mungkin akan terjadi
51. 6. Konstruktif artinya mengembangkan kreativitas dan
inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran
7. Kooperatif, artinya ada kerjasama yang baik antara
supervisor dan guru dalam mengembangkan
pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling
asah, asih, asuh dalam mengembangkan
pembelajaran
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh
mendominasi pelaksanaan supervisi akademik
52. 10. Aktif artinya guru dan supervisor harus aktif
berpartisipasi
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg,
sabar, antusias dan penuh humor
12. Berkesinambungan, artinya supervisi dilakukan
secara teratur berkerlanjutan
13. Terpadu artinya menyatu dengan program
pendidikan
14. Komprehensif artinya memenuhi tujuan supervisi
akademik
54. Ruang lingkup supervisi akademik
1. Pelaksanaan Kurikulum
2. Persiapan, pelwksanaan dan penilian pembelejaran oleh guru
3. Pencapaian stanbdar kompetensi luusn, dstandar proses, standar isi,
dan peraturan oelamnksanannnya
4. Peningkatan mutu pembeljaran melalui:
a. Model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar proses,
b. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
menadi sdm yang kreatif, inovetaif, danmandiri
c. Peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta
kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan, mengembangkan
kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif
dan beawasan kebangsaan
55. lanjutan
• d. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar yang dilakukan secara mendalam
untuk mencapai pemahaman konsep, tidak
terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.
• e. Bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan
kegiatan untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya.
56. Contoh teknik supervisi
Teknik supervisi
1. Kunjungan kelas
2. Pertemuan/percakapan
pribadi
3. Rapat rutin
4. Kunjungan sekolah
5. Kunjungan antar kelas
6. Teuskan dengan teknik
Pelaksanaan
Mengobservasi pelaksanaan
pembelajaran
Berdialog langsung dengan
guru
Pertemuan antar kepala
sekolah/pengawas sekolah
dengan guru
Secara berkala atau saat
diundang oleh sekolah
Guru mengunjungi atara kelas
dalam satu sekolah maupun
antar sekolah
?
Tujuan
Mengetahui cara guru
melaksanakan KBM
Memberikan bantuan/
layanan khusus untuk
masalah yang bersifat khusus
Memberikan bantuan secara
umum
Untuk mengetahui kegiatan
sebenarnya
Agar guru mengetahui atau
memperoleh ilmu dari rekan
guru yang lain.
?
57. Contoh pedoman wawancara
• Nama responden:
• Mata pelajatan/kelas:
• Tanggal wawancara
• Pertanyaan:
1. Apakah anda selalu mempersiapkan bahan yang akan anda ajarkan
pada siswa?
2. Apakah anda selalu menambah (up date ) informasi baru baik untuk
diri sendiri maupun untuk siswa?
3. Apakah anda menyukai apabila siswa anda bertanya atau
mengemukakan pendapat?
4. Apakah anda memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya ?
5. Apakah anda memberikan evaluasi kepada siswa secara periodik
dan berkesinambungan?
6. Teruskan dengan pertanyaan lain, sebanyak-banyaknya.......
58. Contoh kuesioner
• 1. Dalam memimpin rapat, yang dilakukan pemimpin rapat:
• (1)... Tetap berfokus pada agenda rapat,
• (2)... Berfokus pada setiap perasaan individu dan membantu peserta rapat mengekspresikan
perasaanya.
• (3).... Berfokus pada orang yang berbeda pendapat dan bagaimana menengahinya.
• 2. Ketika ada perbedaan pendapat yang sangat kuat antara guru dan kepala sekolah, yang
dilakukan oleh kepala sekolah adalah:
• (1) ...Mendengarkan pendapat mereka dan mencoba mencari letak perbedaannya.
• (2)...membiarkan orang lain memberikan pandangan.
• (3)... Mendukung orang yang mengeluarkan pertanyaan natau ketidak setujuannya.
• 3. Dalam mengevaluasi kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya, yang dilakukan
kepala sekolah adalah:
• (1)...melibatkan seluruh warga sekolah dalam menetapkan tujuan dan nmengevaluasi kinerja
guru dan tenaga kependidikan.
• (2) .. membuat tujuan penilaian sendiri dari tiap penyelesaian tugas setiap guru
• (3)... Membiarkan setiap warga sekolah terlibat dalam menetapkan standar kinerja.
• 4. Lanjutkan dengan pertanyaan lain sebanyak-banyaknya. ........