Dokumen ini membahas tentang penilaian kinerja sekolah yang meliputi faktor-faktor penentu kinerja sekolah, penggunaan portofolio untuk menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf, penggunaan penelitian tindakan untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaiki kinerja, penegakan disiplin, serta pentingnya penilaian kinerja sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
Tugas guru adalah mendiagnosis kebutuhan belajar, merencanakan pelajaran, memberikan presentasi, mengajukan pertanyaan, dan mengevaluasi pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi kegiatan intruksional yang efektif agar seorang guru berhasil mengelola kelas hendaklah ia mampu mengantisipasi tingkah laku siswa yang salah dan mencegah tingkah laku demikian agar tidak terjadi.
Berdasarkan hal di atas sudah seharusnya dalam proses belajar mengajar seorang guru mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai tujuan yang diharapkan. Peranan guru dalam menentukan metode pembelajaran sangatlah penting, sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja. Kondisi tersebut tentu menjadi keprihatinan tersendiri bagi kepala sekolah. Oleh karena itu, pada tahap awal peneliti yang sekaligus kepala sekolah di SMAN 1 Madapangga berupaya melakukan upaya pendekatan dengan sesama guru melalui perbincangan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kendala oleh guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pembelajaran.
Dari hasil wawancara tersebut, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa kesulitan guru dalam memilih didasari oleh sulitnya menentukan materi dengan kegiatan pembelajaran yang tepat. Selain itu kondisi siswa yang motivasinya rendah menjadi kendala tersendiri dalam mengaplikasikan metode pembelajaran tertentu pembelajaran yang belum memenuhi semua kebutuhan pembelajaran.
Mengacu pada hasil di atas, maka guru dan peneliti melakukan kesepakatan untuk memperbaiki kondisi yang ada melalui kegiatan supervisi yaitu supervisi klinis. Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan professional guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkat laku mengajar tersebut (John J. Bolla dalam Ngalim Purwanto 2009: 91). Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan member dampak terhadap terbentuknya sikap professional guru.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Melalui Supervisi Klinis di SMAN 1 Madapangga Tahun Pelajaran 2016/2017”.
1. Nama : SriWahyuni
Nim : 06111404005
Dosen Pembimbing :
1. Drs. DidiTahjuddin, M.Pd
2.Dra. Evi Ratna Kertikawati, M.Pd
2. 2. Kinerja Performansi
Ada sejumlah factor yang menjadi penentu kinerja
sekolah seperti kepemimpinan kepala sekolah yang
kuat, profesionalisme guru, dukungan tim ahli
manajemen sekolah, ketersediaan sarana dan
prasarana sekolah, penggunaan secara optimal fasilitas
belajar di kelas, laboratorium, perpustakaan dan
tempat belajar lainnya, serta ketersediaan anggaran
yang mendukung penyeenggaraan program sekolah.
Kepala sekoah sebagai pemimpin disekolah harus
tau dan mengenali apa yang dinilai tinggi oleh
masyarakatdan memilih proposisi nilai apa yang akan
diberikan.
3. Seluruh personal sekolah harus memikirkan cara-cara yang benar dalam
berkarya atau berkerja untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sesuai
dengan harapan mereka masing-masingdan sesuai pula dengan tujuan
sekolah. Mengingat pentingnya peran para personal pendidikan di sekolah,
manajemen sekolah harus mempunyai program pendidikan dan pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuansekaligus meningkatkan
kualitas kinerja sekolah. Dengan kualitas kinerja yang tinggi diharapkan
dapat member sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dankemajuan
sekolah khususnya mutu pendidikan.
4.
B. Portopolio Kinerja Sekolah
1. Pengertian dan Karakteristik Penilaian Portopolio
Penilaian portopolio ialah kumpulan hasil karya
seseorang baik dalam bentuk tulisan, kerya seni,
maupun berbagai penampilan yang tersimpan dalam
bentuk kaset, video atau audio, namun portopolio
penilaian tidak sekadar kumpulan karya seseorang.
Karya yang dikumpulkan tersebut haruslah dipilih dan
ditata sesuai dengan tujuan penilaian. Proses seperti ini
dekenal dengan koleksi, seleksi dan refleksi.
Biasanya portopolio merupakan kinerja unggulan
yang dapat memberi gambaran akan kualitas kinerja
masing-masing kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, karyawan sekolah, peserta didik, dan
lainnya.
5. 2. Menilai Portopolio
Karena portopolio digunakan sebagai alat penilaian yang dapat memberi
balikan baik bagi perserta didik, bagi guru, maupun personal lainnya di
sekolah penilaian portopolio dilakukan secara terus menerus/berkelanjutan.
Portopolio dinilai dengan cara menganalisis, membandingkan dan
menyimpulkan. Tujuan memberi balikan, setiap dokumen/karya dianalisis
kemudian disimpulkan. Apakah karya tersebut menunjukan bahwa peserta
didik telah belajar sesuatu. Apakah guru telah melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan rencana strategik sekolah. Kesimpulan ini diketahui bukan saja
oleh guru melainkan juga oleh perserta didik.
C. Penilaian Kinerja Sekolah Menggunakan Penelitian Tindakan
1. Pengertian dan Manfaat Penelitian Tindakan
Prosedur penelitaian adalah ukran ukuran pekerjaan yang harus
dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian adalah menggunkan alat-
alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Metode
penelitan adlah pedoman peneliti tentang urutan bagaimana penelitian itu
dilakukan.
6. Penelitian memegang peranan penting dalam membantu
memperoleh pengetahuan baru dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian akan menambah ragam pengetahuan dalam
menyelesaikan maslah dengan menggunakan metode ilmiah.
2. Masalah dan Rumusan Penelitian
Masalah dapat bersumber dari kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, bahan ajar, interaksi pembelajaran,
hasil belajar, lingkungan social sekolah, dan sebagainya.
Identifikasi masaah dimulai dari pernyataan apakah yang
menjadi kepriharinan peneliti, khususnya dalam maslah tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepada peneliti.
7. 3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan sama dengan metode pengumpulan data dalam
penelitian secara umum. Pengumpulan data penelitian tindakan
dengan kegiatan pengamatan, daftar cek dan angket,
wawancara, sekala bertingkat, tes, kuesioner, dokumentasi dan
yang sejenisnya. Pemilihan metode dan alat pengumpulan data
harus mengacu pada tujuan penelitian yang hendak dicapai dan
jenis data yang hendak dikumpulkan jika data yang dikumpulkan
berasal dari manusia (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
dan personal lainya) berupa pendapat, maka dapat diungkapkan
dengan metode wawancara dan angket. Apabila yang menjadi
objek adalah fisik atau gerakannya, maka metode yang
digunakan adalah observasi atau pengamatan.
8. D. Penegakkan Disiplin Sekolah
Kedisiplinan merupakan salah satu yang menonjol dari sekolah.
Banyak orang tua peserta didik, menyekolakan anaknya, selain
factor kualitas, motivasi utamanya adalah kedisiplinan.
Kedisiplinan disekolah mencakup berbagai dimensi, antara lain :
1. disiplin dalam kehadiran
2. disiplin pergaulan antara peserta didik
3. disiplin dalam kegiatan belajar dan ujian
4. disiplin dalam pengawasan anak yang ijin atau membolos
5. disiplin dalam kegiatan ritual
6. disiplin dalam pengawasan
7. dan di siplin dalam pengawasan.
Dalam menegakkan disiplin, sekolah membentuk tim yang
terdiri atas beberapa guru yang khusus menanggani anak-anak
salah satu unsur penilaian yang dilaporkan kepada orang tua
bersama dengan pembagian nilai (raport)
9. E. Pentingnya Penilaian Kinerja Sekolah
Penilaian dan pengukuran kinerja sekolah dapat menggunakan
berbagai pendekatan khususnya penggunaan pendekatan
berbagai metode penelitian. Bagi sekolah tentu disarankan untuk
menggunakan pendekatan yang paling mungkin dapat
mengungkap permasalahan secara spesifik, mudan dan tidak
menggunakan waktu yang lama sehingga kebijakan dan perbaikan
dapat dilakukan dengan tepat sasaran.
Kecuali kepala sekolah secara terbuka bersedia mendeteksi
kelemahan dirinya sendiri, kemudian ia berupaya
nmengembangkan atau memperbaiki diri serta kariernya. Dengan
demikian perlu dinyatakan, bahwa ukuran yang dilakukan dalam
penilaian kinerja sekolah ini menggunakan model penyelidian
hanyalah alat saja, dan hanya berarti bila dinilai dalam
hubungannya dengan unsur-unsur penting lain dalam rangka
keseluruhan penilaian kinerja sekolah pada situasi itu.