1. HOW DO PHILOSOPHY AND SCIENCE DIFFER?
(Bagaimana Filsafat dan Ilmu Berpisah?)
2. HOW DO PHILOSOPHY AND SCIENCE
DIFFER?
(Bagaimana Filsafat dan Ilmu Berpisah?)
by:
Nurul Mu’minin MZ
halaman depan
13712251021
3. PENDAHULUAN
Tuhan telah menganugerahi manusia akal yang
digunakan untuk berpikir, kegiatan berpikir inilah
yang
digunakan
manusia
untuk
mengembangkan dirinya, memahami fenomena
yang terjadi di sekitarnya, bahkan hingga
merubah lingkungannya.
Kemampuan untuk berubah dan perubahan
yang terjadi pada manusia merupakan makna
pokok yang terkandung dalam kegiatan berpikir.
men
u
4. Akal yang dimiliki manusia untuk melakukan
kegiatan berpikir dalam memperoleh ilmu
pengetahuan terbatas, banyak fenomena dan
kejadian di sekitar yang tidak dapat dipecahkan
oleh ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.
Dari sinilah banyak muncul pertanyaan yang
kemudian
melahirkan
filosof-filosof
yang
awalnya berpikir mitologi.
men
u
5. RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana filsafat dan ilmu berpisah?
Apa yang terjadi saat filsafat dan ilmu berpisah?
TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana filsafat dan ilmu berpisah
Untuk mengetahui apa yang terjadi saat filsafat dan ilmu
berpisah
men
u
6. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Jika semua filsuf Amerika dikumpulkan ke dalam
satu tempat dan sebuah bom atom meledak
(pada mereka), masyarakat Amerika akan tetap
sama sekali tidak terpengaruh. Tidak seorang
pun akan melihat perbedaan apapun, dan tidak
akan ada kesenjangan, tidak ada vakum dalam
ekonomi intelektual yang akan memerlukan
pengisian. (Ernest Gellner, The Devil in Modern
Philosophy (1984) dalam Gjertsen 1989:18)
men
u
7. Pada
kenyataannya,
ilmu
pengetahuan
mengalami perkembangan yang cukup baik.
Sebaliknya, filsafat terkesan seperti “jalan di
tempat”,
tidak
begitu
menampakkan
perkembangan yang signifikan dari masa ke
masa, demikian yang terjadi pada abad ke-6
Sebelum Masehi (SM).
Hal
ini menyebabkan para pakar ilmu
pengetahuan menginginkan untuk memisahkan
diri dengan filsafat. men
u
8.
Ilmu pengetahuan saat itu masih didominasi oleh
ilmu alam, yang bercirikan rasional empiris,
menganggap bahwa segala permasalahan dapat
diselesaikan dengan pendekatan ilmiah.
Objek kajian ilmu hanya menekankan dari
pengalaman manusia yang didapat melalui
inderanya, melalui penyelidikan empiris untuk
mendapatkan bukti-bukti rasional yang telah
dituangkan dalam hipotesis.
Namun, pada kenyataannya tidak semua
permasalahan
dalam
kehidupan
dapat
dipecahkan menggunakan pendekatan ilmiah.
men
u
9. FILSAFAT
Sejarah filsafat pada abad ke-6 SM digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan
menjurus ke arah pengkajian yang bersifat mitologi.
Filsafat perlahan tapi pasti mencoba merubah paradigma
keilmuannya dengan lahirnya “trio filsuf besar”, yaitu Socrates,
Plato, dan Aristotles pada abad ke-3 SM menjadi ilmu pengetahuan
yang meliputi segala bidang ilmu seperti yang kita fahami saat ini.
Dimensi kajian filsafat meliputi tiga hal:
Epistemologi berupaya mencari kebenaran berdasarkan fakta
(Mohadjir, 2011:63),
Ontologi
yaitu mencari hakikat dari apa yang dikaji
(Suriasumantri, 2003: 62),
Aksiologi akan membahas tentang nilai kegunaan dari ilmu
pengetahuan yang dihasilkan, apakah dapat berguna bagi
kehidupan atau justru akan merusak kehidupan.
men
u
10. AKIBAT PEMISAHAN FILSAFAT
DENGAN ILMU
Tidak terpungkiri akan perkembangan ilmu
pengetahuan dalam berbagai bidang, tak
terkecuali teknologi.
Namun,
tidak
semua
hasil
dari
perkembangan
teknologi
memberikan
dampak positif bagi kehidupan.
Contoh yang cukup klasik pemboman yang
terjadi di Hirosima dan Nagasaki yang
dilakukan oleh pasukan Sekutu terhadap
bangsa Jepang. men
u
11.
Hal ini menjadi bahan kajian pokok bagi para filsuf
dan ilmuwan, berbicara tentang dimensi
aksiologis ilmu pengetahuan, dan menyisipkan
dimensi etis dan agamis agar memberikan
manfaat bagi manusia menjadi sesuatu yang
mutlak.
Dalam hal ini, filsafat melalui salah satu cabang
ilmunya yaitu filsafat ilmu, dapat mengkaji tentang
bagaimana sebenarnya subtansi ilmu, hal ini juga
menjadi refleksi sekunder atas ilmu sekaligus
menentang
bahaya
bagi
manusia
dan
kemanusiaan yang mungkin dimunculkan dari
penerapan ilmu tersebut.
men
u
12. KESIMPULAN
Usaha pemisahan ilmu dengan filsafat berawal dari
ketimpangan yang terjadi antara perkembangan ilmu
pengetahuan yang dianggap berkembang cukup pesat
dengan filsafat yang dianggap tidak memiliki progres yang
baik.
Ternyata pemisahan ini tidak dapat dilakukan dengan mudah
bahkan cenderung gagal, karena ilmu dan filsafat merupakan
dua hal yang cukup kompleks dan tidak dapat dilihat hanya
melalui kriteria yang sederhana.
Orang menganggap kajian filsafat lebih sempit dibandingkan
wilayah kajian ilmu, ini yang menganggap filsafat tidak
dibutuhkan lagi.
Padahal filsafat menghendaki pengetahuan komprehensif
yang luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat
diperoleh dalam ilmu. Sehingga filsafat dapat ditempatkan
pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat
men
dijangkau oleh ilmu.
u
13.
Dampak yang terjadi seandainya filsafat
dipisahkan dengan ilmu yaitu tidak adanya
kajian dimensi aksiologis terhadap ilmu, yang
membicarakan tentang nilai kegunaan sebuah
ilmu sebelum diaplikasikan, pada akhirnya
tidak akan dijamin ilmu tersebut dalam
aplikasinya akan memberikan manfaat bagi
manusia dan kemanusiaan.
men
u