SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS FILSAFAT “KUMPULAN SOAL”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Filsafat Ilmu
Dosen Pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MS
Oleh
Pika Elvia 1221800019
Yayuk Srihandayani 1221800029
Mita Dwi Setyani 1221800042
PRODI AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019
1.1 Manfaat belajar filsafat Bagi Mahasiswa
1. Apa manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa?
Jawab;
1. Dengan mempelajari filsafat diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis
terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah Maupin dari
sumber – sumber lainnya.
2. Mempelajari filsafat mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon
ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penilitan
ilmiah.dengan mempelajaran filsafat ilmu diharapkan merekan miliki pemahaman
yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai
landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilimah
2. Bagaimana menurut plato tentang filsafat?
Jawab:
Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebeneran yang asli.
3. Bagaimana ruang lingkup filsafat ?
Jawab:
Secara umum, filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada dan mugkin
ada dan boleh juga diaplikasikan , yaitu tuhan, alam semesta, dan sebagainya. Objek
adalah sesuatu yang merupakan bahan dari sesuatu penelitian atau dibedakan menjadi
dua, yaitu objek material dan objek formal.
1.2 PERKEMBANGAN FILSAFAT
1. Apa yang melatarbelakangi lahirnya filsafat ?
Jawab :
Ada yang terjadi dari kisah perintang hari, keluar dari mulut orang yang suka bercerita.
Ada muslihat yang menakut-nakuti supaya anak tidak nakal. Ada pula yang timbul dari
keajaiban alam yang menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu alam ini penuh dengan
dewa-dewa. Lama kelamaan timbul berbagai fantasi. Dengan fantasi itu manusia dapat
menyatukan ruhnya dengan alam sekitarnya. Orang yang membuat fantasi itu tidak ingin
membuktikan kebenaran fantasinya karena kesenangan ruhnya terletak pada fantasi itu.
Tetapi kemudian ada orang yang ingin mengetahui lebih jauh. Diantaranya ada orang
yang tidak percaya, ada yang bersifat kritis, lama kelamaan timbul keinginan pada
kebenaran
2. Bagaimana perkembangan filsafat pada zaman keemasan Yunani kuno?
Jawab:
Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat
berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai berpidato (rethorika)
dinamakan kaum sofis. Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum
muda. Yang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia,
sebagaimana yang dikatakan oleh Prothagoras, Manusia adalah ukuran untuk segala-
galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates dengan mengatakan bahwa yang benar dan yang
baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh semua orang.
Akibat ucapannya tersebut Socrates dihukum mati.
Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato. Dalam filsafatnya
Plato mengatakan: realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yang hanya terbuka bagi
pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dunia yang pertama adalah
dunia jasmani dan yang kedua dunia ide.
Pendapat tersebut dikritik oleh Aristoteles dengan mengatakan bahwa yang ada itu
adalah manusia-manusia yang konkret. “Ide manusia” tidak terdapat dalam kenyataan.
Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada perkembangan ilmu
pengetahuan besar sekali. Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan dalam
ilmu pengetahuan adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di mana seseorang
memperoleh pengetahuan. Menurut Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi
fisis, abstraksi matematis, dan metafisis.
3. Bagaimana perkembangan filsafat pada zaman yunani kuno?
Jawab;
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada
masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu
tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal
tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan bangsa Yunani
tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara
lain Thales (625-545 SM), Phytagoras (580-500 SM), Socrates (469-399 SM), Plato
(427-347 SM), hingga Aristoteles (384-322 SM).
Zaman Kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Tokoh-tokohnya dikenal
dengan nama filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang
dianggap asal dari segala sesuatu. Menurut Thales arche itu air, Anaximandros
berpendapat arche itu “yang tak terbatas” (to apeiron). Anaximenes arche itu udara,
Pythagoras arche itu bilangan, Heraklitos arche itu api, ia juga berpendapat bahwa segala
sesuatu itu terus mengalir (panta rhei). Parmenedes mengatakan bahwa segala sesuatu itu
tetap tidak bergerak.
1.3 FILSAFAT ILMU DAN PENGETAHUAN
1. Apa saja karakteristik ilmu pengetahuan?
Jawab:
Karakteristik ilmu pengetahuan di antaranya sebdagai berikut :
a. Konkrit, yaitu dapat diukur kebenarannya.
b. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau memiliki keterkaitan satu
sama lainnya.
c. Tidak terbatas sehingga masih banyak ilmu pengetahuan yang harus digali lagi dan
tidak mempunyai keterbatasan tertentu.
d. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
e. Rasionalis ; Penalarannya berdasarkan ide yang dianggap jelas dan dapat diterima
oleh akal.
f. Wahyu ; Tidak menggunakan penalaran, tetapi menggunakan wahyu sebagai sumber
pengetahuan.
g. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama
h. Kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan
i. Obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi
2. Bagaimana pengetian filsafat ilmu?
Jawab:
Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu
merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
3. Manfaat dari peranan filsafat dalam ilmu pengetahuan?
Jawab:
Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul dalam
dirinya. Manusia ingin tahu tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri,
tentang nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap seperi ini pada
dasarnya sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang secara metodis dan
sistematis dapat dibagi atas banyak jenis ilmu.
Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan
diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang,
manusia tidak dapat membiarkan insting mengatur perilakunya. Untuk mengatasi
masalah-masalah, manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami lingkungannya.
Di sinilah ilmu-ilmu membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui
manusia dan mengorganisasikan proses pencariannya.
1.4 LOGIKA BERPIKIR DAN KEBENARAN ILMIAH
1. Apa pengertian logika deduktif dan induktif ?
Jawab :
Logika deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan
dari pangkal pikirnya sehiingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Dari logika jenis
ini yang terutama ditelaah yaitu bentuk dari bekerjanya akal, keruntutannya, serta
kesesuaiannya dengan langkah-langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran
yang terjadi adalah tepat dan sah.
Logika induktif merupakan suagam atu ragam logika yang mempelajari asas
penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan
umum yang bersifat boleh jadi.penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi.
Induksi adalah bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasarkan pengamatan
terhadap sejumlah hal kecil, atau anggota suatu himpunan, untuk tiba pada suatu
kesimpulan yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau seluruh anggota
himpunan itu, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi saja.
2. Bagaimana cara menemukan kebenaran ilmiah?
Jawab:
Adapun beberapa cara menemukan kebenaran antara lain :
1. Secara Kebetulan
Disebut secara kebetulan karena memang menemukannya tidak sengaja atau
direncanakan, tetapi memiliki kegunaan bagi manusia. Seperti halnya ditemukannya
kina sebagai obat malaria.
2. Secara Coba-coba (Trial and Error)
Aktifitas mencari kebenaran dilakukan secara spekulasi, tidak dapat dipastikan dapat
tidaknya. Biasanya memerlukan waktu yang lama, tetapi tidak menutup kemungkinan
justru lebih cepat dibanding cara lain.
3. Melalui Otoritas atau Kewibawaan
Meski tidak berdasarkan pembuktian secara ilmiah, tetapi seringkali pendapat orang-
orang yang memiliki kewibawannya karena kedudukannya, diterima sebagai
kebenaran.
4. Penemuan Kebenaran Secara Spekulatif
Cara ini memiliki persamaan dengan coba-coba, perbedaannya adalah memiliki
sejumlah alternatif. Maka alternatif yang dipilih adalah yang memiliki tingkat
keberhasilan yang paling memungkinkan.
5. Melalui Berfikir Kritis dan Rasional
Dengan kemampuan berfikirnya yang kritis, dan tingkat rasionalitasnya yang terlatih,
serta pemahamannya atas berbagai pengalaman yang dimiliki, seseorang dapat
menemukan kebenaran tanpa harus mengadakan penelitian secara ilmiah.
6. Melalui Penelitian Ilmiah
Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian ilmiah biasanya memiliki akuratisasi
atau obyektifitas yang memadai, karena dilakukan dengan prosedur atau langkah-
langkah yang standart, dan dengan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Apa manfaat mempelajari ilmu logika ?
Jawab :
1. Melatih kesanggupan akal dan menumbuhkan serta mengembangkan dengan
pembiasaan membahas metode berfikir.
2. Menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya.
Jadi sangat bertentang dengan logika, apabila membebani seseorang dengan sesuatu di
luar kesanggupannya dan menunda pekerjaan hari ini ke hari esok.
3. Membuat seseorang mampu membedakan antara pikiran yang benar dan pikiran yang
salah. Ini merupakan manfaat yang paling asasi ilmu logika (mantik), antara urut pikir
yang benar oleh karenanya, akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan urut pikir
yang salah yang dengan sendirinya akan menampilkan kesimpulan yang salah. Al-
Ghazali memandang ilmu logika (mantik) sangat berperan membina kebenaran
berpikir, orang yang tidak mengerti ilmu logika (mantik), pendapatnya atau
kesimpulannya yang di kemukakannya tidak bisa dipercaya. Dan melatih jiwa
manusia agar dapat memperhalus pikirannya
1.5 FILSAFAT MORAL DAN ETIKA
1. Apa pengertian dari etika menurut filsafat ?
Jawab :
Etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran. Pada dasarnya, etika membahas tentang tingkah laku
manusia.
2. Bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan dalam kegiatannya yang erat
hubungannya dengan etika ?
Jawab :
Tanggung jawab mereka dipertaruhkan dalam proses kegiatan ilmiahnya. Pokok
perhatian lain dalam etika keilmuan adalah masalah bebas nilai. Bebas nilai adalah suatu
posisi atau keadaan dimana seseorang ilmuwan memiliki hak berupa kebebasannya untuk
melakukan penelitian ilmiahnya. Mereka bebas meneliti apa saja sesuai dengan
keinginan atau tujuan penelitiannya. Kebalikan bebas nilai adalah tidak bebas nilai, yakni
adanya hambatan dari luar seperti norma agama, norma hukum, norma budaya yang
muncul dalam proses penelitiannya. Norma-norma tersebut semacam “pagar” yang
merintangi kebebasan seorang peneliti atas dasar tujuan dan kepentingan norma tersebut.
Misalnya, pada kasus penelitian kloning untuk manusia.
3. Apa manfaat Upaya Pengembangan Nilai, Moral, Dan Sikap
Jawab:
untuk menanamkan nilai-nilai luhur, moral dan sikap yang baik bagi anak-anaknya agar
dapat berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan. Seseorang yang sikapnya
berhasil seperti apa yang diharapkan, umumnya adalah seseorang yang hidup dalam
lingkungan yang positif, jujur dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku
yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai hidup.
1.6 ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
1. Apa saja aspek yang di selidiki dalam ontology ?
Jawab:
Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara
yang berbeda dimana entitas (wujud) dari kategori-kategori yang logis yang berlainan
(objek-objek fisik, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada dalam rangka tradisional.
ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan
dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa
yang ada.
2. Bagaimana istilah ilmu dalam cakupan pokok bahasan secara epistomologi ?
Jawab:
1) Makna leksikal ilmu adalah sama dengan pengideraan secara umum dan mencakup
segala hal yang hakiki, sains, teknologi, keterampilan,kemahiran dan juga meliputi
ilmu-ilmu seperti hudhûrî, hushûlî,ilmu Tuhan, ilmu para malaikat dan ilmu manusia.
2) Ilmu adalah kehadiran (hudhûrî) dan segala bentuk penyingkapan. Istilah ini
digunakan dalam filsafat Islam. Makna ini mencakup ilmu hushûlî dan ilmu hudhûrî.
3) Ilmu yang hanya dimaknakan sebagai ilmu hushûlî dimana berhubungan dengan ilmu
logika (mantik).
4) Ilmu adalah pembenaran (at-tashdiq) dan hukum yang meliputi kebenaran yang
diyakini dan belum diyakini.
5) Ilmu ialah kebenaran dan keyakinan yang bersesuaian dengan kenyataan dan realitas
eksternal.
6) Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang saling bersesuaian dimana
tidak berhubungan dengan masalah-masalah sejarah dan geografi.
7) Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang bersifat empirik.
3. Apa manfaat mempelajari ontologi sebagai cabang filsafat ilmu ?
Jawab :
Sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang garapan, konsep-konsep, asumsi-asumsi
dan postulat-postulat ilmu. Di antara asumsi dasar keilmuan antara lain:
a. Dunia ini ada, dan kita dapat mengetahui bahwa dunia ini benar-benar ada.
b. Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia dengan pancaindera.
c. Fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu dengan lainnya secara
kausal.
Ontologi membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia yang integral,
komprehensif dan koheren. Ilmu dengan ciri khasnya mengkaji hal-hal yang khusus
untuk dikaji secara tuntas yang pada akhirnya diharapkan dapat memperoleh
gambaran tentang objek telaahannya, namun pada kenyataannya kadang hasil temuan
ilmiah berhenti pada simpulan-simpulan yang parsial dan terpisah-pisah. Jika terjadi
seperti itu, ilmuwan berarti tidak mampu mengintegrasikan pengetahuan tersebut
dengan pengetahuan lain.
Ontologi memberikan masukan informasi untuk mengatasi permasalahan yang
tidak mampu dipecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Pembagian objek kajian ilmu yang
satu dengan lainnya kadang menimbulkan berbagai permasalahan, di antaranya ada
kemungkinan terjadinya konflik perebutan bidang kajian, misalnya ilmu bioetika itu
masuk disiplin etika atau disiplin biologi. Kemungkinan lain adalah justru terbukanya
bidang kajian yang sama sekali belum dikaji oleh ilmu apa pun. Dalam hal ini
ontologi berfungsi membantu memetakan batas-batas kajian ilmu. Dengan demikian
berkembanglah ilmu-ilmu yang dapat diketahui manusia itu dari tahun ke tahun atau
dari abad ke abad
1.7 FILSAFAT PANCASILA
1. Apa pengertian Pancasila secara umum dan dalam kelompok filsafat apa Pancasila itu?
Jawab:
Filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana,
paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Kalau dibedakan anatara filsafat yang religius dan non religius, maka filsafat
Pancasila tergolong filsafat yang religius.Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam hal
kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan
kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya.
2. Bagaimana penjelasan Pancasila bias dijadikan pandangan hidup dan dasar Negara
Indonesia ?
Jawab :
Bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan lahirnya
bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar
negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun
1945, melainkan telah berjuang, denga melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan
diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar dunia., dengan tetap berakar pada
kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa kita sendiri.
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD yang pernah kita miliki yaitu
dalam pembukaan UUD 1945, dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia
1950. Pancasila itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu dikukuhkan dalam
kehidupan konstitusional itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat
terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti
sejarah sebagai dasar kerohanian negar, dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena
sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat. Oleh karena itu, ia juga merupakan
dasasr yang mamapu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
3. Apa manfaat kita memahami secara penuh makna Pancasila dalam kehidupan ?
Jawab :
Untuk mengetahui secara benar tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia,
yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.
1.8 FILSAFAT METODE ILMIAH
1. Apa hubungan metode ilmiah dengan ilmu yang ilmiah ?
Jawab :
Ilmu sendiri adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dari alam manusia.
Sedangkan ilmiah adalah suatu hal yang bersifat keilmuan/sains (pemahaman tentang
sesuatu yang dapat diterima secara logika/pikiran/penalaran). Sedangkan ilmu yang
ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau yang
memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah. Perlu juga
dipahami bahwa ilmi berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan menurut Jujun S.
Sumantri adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk
didalamnya ilmu. Jadi, ilmu lebih sempit dari pengetahuan. Pengetahuan bias
mencakup seni, agama, ilmu dsb.
2. Bagaimana cara untuk menentukan pertanyaan penelitian?
Jawab :
 Melihat suatu proses dari perwujudan teori
 Melihat hungan dari suatu proposisi suatu teori, lalu bermaksud memperbaikinya
 Merisaukan keberlakuan suatu teori, dalil, model disuatu tempat atau waktu tertentu
 Melihat tingkat kebeliaian informasi sebyah teori lalu bermaksud meningkatkannya
 Segala sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan teori yang sudah ada, atau belum
dapat dijelaskan secara sempurna
Metode ilmiah dimulai dengan perumusan masalah karena bila tidak ada masalah, maka
tidak aka nada pengetahuan. Sedangkan pengetahuan ilmiah adalah sebuah pengetahuan
hasil dari penyelesaian masalah-masalah ilmiah. Ruhnya ilmu adalah problem solving
(penyelesaian masalah). Berangkat dari hal-hal tersebutlah, maka metode ilmiah dimulai
dengan perumusan masalah.
3. Apa manfaat metode ilmiah ?
Jawab:
Metode ini perlu, agar tujuan keilmuan yang berupa kebenaran objektif dan dapat
dibuktikan bias tercapai. Dengan, metode ilmiah,kedudukan pengetahuan, yaitu
menjadi lebih khusus dan terbatas lingkupan studinya.
Pada dasarnya, didalam bidang ilmu pengetahuan dalam bidang dan disiplin
apapun, baik ilmu-ilmu humaniora, sosial maupun ilmu-ilmu alam, masing-masing
menggunakan metode yang sama. Jika ada perbedaan, hal itu tergantung pada jenis,
sifat dan bentuk objek materi dan objek forma ( tujuan ) yang tercakup didalamnya
pendekatan (approach), sudut pandang (point of view), tujuan dan ruang lingkup
(scope) masing-masing disiplin itu (Suparlan Suhartono, 2008, p. 71).
Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran. Dengan
begitu, diharapkan pengetahuan yang dihasilkan memiliki ciri-ciri tertentu yang
memenuhi kriteria pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang
memungkinkan pengetahuan yang dihasilkan benar-benar dapat diandalkan. Dalam hal
ini maka metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif.
NAMA KELOMPOK :
1.PIKA ELVIA 1221800019
2.YAYUK SRI HANDAYANI 1221800029
3.MITA DWI SETYANI 1221800042

More Related Content

What's hot

Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)febrisukma
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...FitriOktaviani7
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Agnes Ervinda Ginting
 
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyKelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyM Fatkhur Rohman
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Listia wati
 
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYKELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYDINAFRENTI17
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmuuliecha
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuKristinaMala
 
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msTugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msBeautyPuji
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 

What's hot (20)

Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Pengantar Fisafat
Pengantar Fisafat Pengantar Fisafat
Pengantar Fisafat
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
Ringkasan filsafat ilmu
Ringkasan filsafat ilmuRingkasan filsafat ilmu
Ringkasan filsafat ilmu
 
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
 
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyKelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Tugas 2 filsafat ilmu
Tugas 2 filsafat ilmuTugas 2 filsafat ilmu
Tugas 2 filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
 
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYKELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
 
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msTugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 

Similar to tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S

Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiTugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiFebriyantiDwiningrum
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Sbaguspw12
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanSerenity 101
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatjotimustika
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafatAndi Uli
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat AnggiChaca
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUSeptiTirta
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 

Similar to tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S (20)

Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiTugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafat
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
UTS Filsafat Ilmu.pdf
UTS Filsafat Ilmu.pdfUTS Filsafat Ilmu.pdf
UTS Filsafat Ilmu.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S

  • 1. TUGAS FILSAFAT “KUMPULAN SOAL” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Filsafat Ilmu Dosen Pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MS Oleh Pika Elvia 1221800019 Yayuk Srihandayani 1221800029 Mita Dwi Setyani 1221800042 PRODI AKUNTASI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2019
  • 2. 1.1 Manfaat belajar filsafat Bagi Mahasiswa 1. Apa manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa? Jawab; 1. Dengan mempelajari filsafat diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah Maupin dari sumber – sumber lainnya. 2. Mempelajari filsafat mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penilitan ilmiah.dengan mempelajaran filsafat ilmu diharapkan merekan miliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilimah 2. Bagaimana menurut plato tentang filsafat? Jawab: Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebeneran yang asli. 3. Bagaimana ruang lingkup filsafat ? Jawab: Secara umum, filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada dan mugkin ada dan boleh juga diaplikasikan , yaitu tuhan, alam semesta, dan sebagainya. Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari sesuatu penelitian atau dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
  • 3. 1.2 PERKEMBANGAN FILSAFAT 1. Apa yang melatarbelakangi lahirnya filsafat ? Jawab : Ada yang terjadi dari kisah perintang hari, keluar dari mulut orang yang suka bercerita. Ada muslihat yang menakut-nakuti supaya anak tidak nakal. Ada pula yang timbul dari keajaiban alam yang menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu alam ini penuh dengan dewa-dewa. Lama kelamaan timbul berbagai fantasi. Dengan fantasi itu manusia dapat menyatukan ruhnya dengan alam sekitarnya. Orang yang membuat fantasi itu tidak ingin membuktikan kebenaran fantasinya karena kesenangan ruhnya terletak pada fantasi itu. Tetapi kemudian ada orang yang ingin mengetahui lebih jauh. Diantaranya ada orang yang tidak percaya, ada yang bersifat kritis, lama kelamaan timbul keinginan pada kebenaran 2. Bagaimana perkembangan filsafat pada zaman keemasan Yunani kuno? Jawab: Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai berpidato (rethorika) dinamakan kaum sofis. Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum muda. Yang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia, sebagaimana yang dikatakan oleh Prothagoras, Manusia adalah ukuran untuk segala- galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates dengan mengatakan bahwa yang benar dan yang baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh semua orang. Akibat ucapannya tersebut Socrates dihukum mati. Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato. Dalam filsafatnya Plato mengatakan: realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yang hanya terbuka bagi pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dunia yang pertama adalah dunia jasmani dan yang kedua dunia ide. Pendapat tersebut dikritik oleh Aristoteles dengan mengatakan bahwa yang ada itu adalah manusia-manusia yang konkret. “Ide manusia” tidak terdapat dalam kenyataan. Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada perkembangan ilmu pengetahuan besar sekali. Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan dalam
  • 4. ilmu pengetahuan adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di mana seseorang memperoleh pengetahuan. Menurut Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi matematis, dan metafisis. 3. Bagaimana perkembangan filsafat pada zaman yunani kuno? Jawab; Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales (625-545 SM), Phytagoras (580-500 SM), Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), hingga Aristoteles (384-322 SM). Zaman Kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Tokoh-tokohnya dikenal dengan nama filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala sesuatu. Menurut Thales arche itu air, Anaximandros berpendapat arche itu “yang tak terbatas” (to apeiron). Anaximenes arche itu udara, Pythagoras arche itu bilangan, Heraklitos arche itu api, ia juga berpendapat bahwa segala sesuatu itu terus mengalir (panta rhei). Parmenedes mengatakan bahwa segala sesuatu itu tetap tidak bergerak.
  • 5. 1.3 FILSAFAT ILMU DAN PENGETAHUAN 1. Apa saja karakteristik ilmu pengetahuan? Jawab: Karakteristik ilmu pengetahuan di antaranya sebdagai berikut : a. Konkrit, yaitu dapat diukur kebenarannya. b. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau memiliki keterkaitan satu sama lainnya. c. Tidak terbatas sehingga masih banyak ilmu pengetahuan yang harus digali lagi dan tidak mempunyai keterbatasan tertentu. d. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan e. Rasionalis ; Penalarannya berdasarkan ide yang dianggap jelas dan dapat diterima oleh akal. f. Wahyu ; Tidak menggunakan penalaran, tetapi menggunakan wahyu sebagai sumber pengetahuan. g. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama h. Kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan i. Obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi 2. Bagaimana pengetian filsafat ilmu? Jawab: Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. 3. Manfaat dari peranan filsafat dalam ilmu pengetahuan? Jawab: Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Manusia ingin tahu tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri,
  • 6. tentang nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap seperi ini pada dasarnya sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang secara metodis dan sistematis dapat dibagi atas banyak jenis ilmu. Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang, manusia tidak dapat membiarkan insting mengatur perilakunya. Untuk mengatasi masalah-masalah, manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami lingkungannya. Di sinilah ilmu-ilmu membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan proses pencariannya.
  • 7. 1.4 LOGIKA BERPIKIR DAN KEBENARAN ILMIAH 1. Apa pengertian logika deduktif dan induktif ? Jawab : Logika deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari pangkal pikirnya sehiingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Dari logika jenis ini yang terutama ditelaah yaitu bentuk dari bekerjanya akal, keruntutannya, serta kesesuaiannya dengan langkah-langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi adalah tepat dan sah. Logika induktif merupakan suagam atu ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah hal kecil, atau anggota suatu himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau seluruh anggota himpunan itu, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi saja. 2. Bagaimana cara menemukan kebenaran ilmiah? Jawab: Adapun beberapa cara menemukan kebenaran antara lain : 1. Secara Kebetulan Disebut secara kebetulan karena memang menemukannya tidak sengaja atau direncanakan, tetapi memiliki kegunaan bagi manusia. Seperti halnya ditemukannya kina sebagai obat malaria. 2. Secara Coba-coba (Trial and Error) Aktifitas mencari kebenaran dilakukan secara spekulasi, tidak dapat dipastikan dapat tidaknya. Biasanya memerlukan waktu yang lama, tetapi tidak menutup kemungkinan justru lebih cepat dibanding cara lain. 3. Melalui Otoritas atau Kewibawaan
  • 8. Meski tidak berdasarkan pembuktian secara ilmiah, tetapi seringkali pendapat orang- orang yang memiliki kewibawannya karena kedudukannya, diterima sebagai kebenaran. 4. Penemuan Kebenaran Secara Spekulatif Cara ini memiliki persamaan dengan coba-coba, perbedaannya adalah memiliki sejumlah alternatif. Maka alternatif yang dipilih adalah yang memiliki tingkat keberhasilan yang paling memungkinkan. 5. Melalui Berfikir Kritis dan Rasional Dengan kemampuan berfikirnya yang kritis, dan tingkat rasionalitasnya yang terlatih, serta pemahamannya atas berbagai pengalaman yang dimiliki, seseorang dapat menemukan kebenaran tanpa harus mengadakan penelitian secara ilmiah. 6. Melalui Penelitian Ilmiah Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian ilmiah biasanya memiliki akuratisasi atau obyektifitas yang memadai, karena dilakukan dengan prosedur atau langkah- langkah yang standart, dan dengan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Apa manfaat mempelajari ilmu logika ? Jawab : 1. Melatih kesanggupan akal dan menumbuhkan serta mengembangkan dengan pembiasaan membahas metode berfikir. 2. Menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya. Jadi sangat bertentang dengan logika, apabila membebani seseorang dengan sesuatu di luar kesanggupannya dan menunda pekerjaan hari ini ke hari esok. 3. Membuat seseorang mampu membedakan antara pikiran yang benar dan pikiran yang salah. Ini merupakan manfaat yang paling asasi ilmu logika (mantik), antara urut pikir yang benar oleh karenanya, akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan urut pikir yang salah yang dengan sendirinya akan menampilkan kesimpulan yang salah. Al- Ghazali memandang ilmu logika (mantik) sangat berperan membina kebenaran berpikir, orang yang tidak mengerti ilmu logika (mantik), pendapatnya atau kesimpulannya yang di kemukakannya tidak bisa dipercaya. Dan melatih jiwa manusia agar dapat memperhalus pikirannya
  • 9.
  • 10. 1.5 FILSAFAT MORAL DAN ETIKA 1. Apa pengertian dari etika menurut filsafat ? Jawab : Etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Pada dasarnya, etika membahas tentang tingkah laku manusia. 2. Bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan dalam kegiatannya yang erat hubungannya dengan etika ? Jawab : Tanggung jawab mereka dipertaruhkan dalam proses kegiatan ilmiahnya. Pokok perhatian lain dalam etika keilmuan adalah masalah bebas nilai. Bebas nilai adalah suatu posisi atau keadaan dimana seseorang ilmuwan memiliki hak berupa kebebasannya untuk melakukan penelitian ilmiahnya. Mereka bebas meneliti apa saja sesuai dengan keinginan atau tujuan penelitiannya. Kebalikan bebas nilai adalah tidak bebas nilai, yakni adanya hambatan dari luar seperti norma agama, norma hukum, norma budaya yang muncul dalam proses penelitiannya. Norma-norma tersebut semacam “pagar” yang merintangi kebebasan seorang peneliti atas dasar tujuan dan kepentingan norma tersebut. Misalnya, pada kasus penelitian kloning untuk manusia. 3. Apa manfaat Upaya Pengembangan Nilai, Moral, Dan Sikap Jawab: untuk menanamkan nilai-nilai luhur, moral dan sikap yang baik bagi anak-anaknya agar dapat berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan. Seseorang yang sikapnya berhasil seperti apa yang diharapkan, umumnya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang positif, jujur dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai hidup.
  • 11.
  • 12. 1.6 ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI 1. Apa saja aspek yang di selidiki dalam ontology ? Jawab: Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas (wujud) dari kategori-kategori yang logis yang berlainan (objek-objek fisik, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada dalam rangka tradisional. ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada. 2. Bagaimana istilah ilmu dalam cakupan pokok bahasan secara epistomologi ? Jawab: 1) Makna leksikal ilmu adalah sama dengan pengideraan secara umum dan mencakup segala hal yang hakiki, sains, teknologi, keterampilan,kemahiran dan juga meliputi ilmu-ilmu seperti hudhûrî, hushûlî,ilmu Tuhan, ilmu para malaikat dan ilmu manusia. 2) Ilmu adalah kehadiran (hudhûrî) dan segala bentuk penyingkapan. Istilah ini digunakan dalam filsafat Islam. Makna ini mencakup ilmu hushûlî dan ilmu hudhûrî. 3) Ilmu yang hanya dimaknakan sebagai ilmu hushûlî dimana berhubungan dengan ilmu logika (mantik). 4) Ilmu adalah pembenaran (at-tashdiq) dan hukum yang meliputi kebenaran yang diyakini dan belum diyakini. 5) Ilmu ialah kebenaran dan keyakinan yang bersesuaian dengan kenyataan dan realitas eksternal. 6) Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang saling bersesuaian dimana tidak berhubungan dengan masalah-masalah sejarah dan geografi. 7) Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang bersifat empirik. 3. Apa manfaat mempelajari ontologi sebagai cabang filsafat ilmu ? Jawab :
  • 13. Sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang garapan, konsep-konsep, asumsi-asumsi dan postulat-postulat ilmu. Di antara asumsi dasar keilmuan antara lain: a. Dunia ini ada, dan kita dapat mengetahui bahwa dunia ini benar-benar ada. b. Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia dengan pancaindera. c. Fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu dengan lainnya secara kausal. Ontologi membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia yang integral, komprehensif dan koheren. Ilmu dengan ciri khasnya mengkaji hal-hal yang khusus untuk dikaji secara tuntas yang pada akhirnya diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang objek telaahannya, namun pada kenyataannya kadang hasil temuan ilmiah berhenti pada simpulan-simpulan yang parsial dan terpisah-pisah. Jika terjadi seperti itu, ilmuwan berarti tidak mampu mengintegrasikan pengetahuan tersebut dengan pengetahuan lain. Ontologi memberikan masukan informasi untuk mengatasi permasalahan yang tidak mampu dipecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Pembagian objek kajian ilmu yang satu dengan lainnya kadang menimbulkan berbagai permasalahan, di antaranya ada kemungkinan terjadinya konflik perebutan bidang kajian, misalnya ilmu bioetika itu masuk disiplin etika atau disiplin biologi. Kemungkinan lain adalah justru terbukanya bidang kajian yang sama sekali belum dikaji oleh ilmu apa pun. Dalam hal ini ontologi berfungsi membantu memetakan batas-batas kajian ilmu. Dengan demikian berkembanglah ilmu-ilmu yang dapat diketahui manusia itu dari tahun ke tahun atau dari abad ke abad
  • 14. 1.7 FILSAFAT PANCASILA 1. Apa pengertian Pancasila secara umum dan dalam kelompok filsafat apa Pancasila itu? Jawab: Filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam- dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Kalau dibedakan anatara filsafat yang religius dan non religius, maka filsafat Pancasila tergolong filsafat yang religius.Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya. 2. Bagaimana penjelasan Pancasila bias dijadikan pandangan hidup dan dasar Negara Indonesia ? Jawab : Bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, denga melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar dunia., dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa kita sendiri. Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia 1950. Pancasila itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti
  • 15. sejarah sebagai dasar kerohanian negar, dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr yang mamapu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. 3. Apa manfaat kita memahami secara penuh makna Pancasila dalam kehidupan ? Jawab : Untuk mengetahui secara benar tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
  • 16. 1.8 FILSAFAT METODE ILMIAH 1. Apa hubungan metode ilmiah dengan ilmu yang ilmiah ? Jawab : Ilmu sendiri adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dari alam manusia. Sedangkan ilmiah adalah suatu hal yang bersifat keilmuan/sains (pemahaman tentang sesuatu yang dapat diterima secara logika/pikiran/penalaran). Sedangkan ilmu yang ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau yang memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah. Perlu juga dipahami bahwa ilmi berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan menurut Jujun S. Sumantri adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk didalamnya ilmu. Jadi, ilmu lebih sempit dari pengetahuan. Pengetahuan bias mencakup seni, agama, ilmu dsb. 2. Bagaimana cara untuk menentukan pertanyaan penelitian? Jawab :  Melihat suatu proses dari perwujudan teori  Melihat hungan dari suatu proposisi suatu teori, lalu bermaksud memperbaikinya  Merisaukan keberlakuan suatu teori, dalil, model disuatu tempat atau waktu tertentu  Melihat tingkat kebeliaian informasi sebyah teori lalu bermaksud meningkatkannya  Segala sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan teori yang sudah ada, atau belum dapat dijelaskan secara sempurna Metode ilmiah dimulai dengan perumusan masalah karena bila tidak ada masalah, maka tidak aka nada pengetahuan. Sedangkan pengetahuan ilmiah adalah sebuah pengetahuan hasil dari penyelesaian masalah-masalah ilmiah. Ruhnya ilmu adalah problem solving (penyelesaian masalah). Berangkat dari hal-hal tersebutlah, maka metode ilmiah dimulai dengan perumusan masalah.
  • 17. 3. Apa manfaat metode ilmiah ? Jawab: Metode ini perlu, agar tujuan keilmuan yang berupa kebenaran objektif dan dapat dibuktikan bias tercapai. Dengan, metode ilmiah,kedudukan pengetahuan, yaitu menjadi lebih khusus dan terbatas lingkupan studinya. Pada dasarnya, didalam bidang ilmu pengetahuan dalam bidang dan disiplin apapun, baik ilmu-ilmu humaniora, sosial maupun ilmu-ilmu alam, masing-masing menggunakan metode yang sama. Jika ada perbedaan, hal itu tergantung pada jenis, sifat dan bentuk objek materi dan objek forma ( tujuan ) yang tercakup didalamnya pendekatan (approach), sudut pandang (point of view), tujuan dan ruang lingkup (scope) masing-masing disiplin itu (Suparlan Suhartono, 2008, p. 71). Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran. Dengan begitu, diharapkan pengetahuan yang dihasilkan memiliki ciri-ciri tertentu yang memenuhi kriteria pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan pengetahuan yang dihasilkan benar-benar dapat diandalkan. Dalam hal ini maka metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif. NAMA KELOMPOK : 1.PIKA ELVIA 1221800019 2.YAYUK SRI HANDAYANI 1221800029 3.MITA DWI SETYANI 1221800042