SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Click to edit Master title style
1
OPTIMASI :
FUNGSI DENGAN
SATU VARIABEL
PERUBAH
Click to edit Master title style
2
Dalam fungsi non linier sering
ditemui titik ekstrim , terutama
titik maksimum dan minimum.
Titik ini sangat penting untuk
menentukan arah grafik,
S u b t i t l e
2
Click to edit Master title style
3
Titik ekstrim merupakan yang pertamabahan
fungsinya mencapai posisi terendah dan
kemudian menurun atau sebaliknya. Titik ekstrim
ini merupakan titik stasioner. Titik ekstrim dapat
berupa titik maksimum atau titik minimu. Syarat
utama titik ekstrim ini adalah turunan atau
diferensial fungsinya sama dengan nol ( dy/dx =
0 ).
3
Pengertian Titik Ekstrim
Click to edit Master title style
4
Suatu fungsi berlaku untuk batas-batas tertentu y =
f(x) dimana a ≤ x ≤ b, mempunyai kemiringan ke bawah
seperti pada gambar 1.1. Maka, fungsi tersebut
dinakaman fungsi yang menurun (decreasing
function). Dalam hal ini nilai fungsi y menurun pada
saat nilai x bertamab, sehingga kemiringan kurva yaitu
dy/dx = tg α < 0, Sebaliknya apabila fungsi itu
mempunyai kemiringan ke atas atau meningkat seperti
pada gambar 1.2. Fungsi tersebut dinamakan fungsi
yang menaik ( increasing function). Dalam hal ini nilai
fungsi y menaik pada saat nilai x bertambah sehingga
kemiringan kurva yaitu dy/dx = tg α >0
4
Click to edit Master title style
5
Gambar 1.1
5
x
a b
y
Y =f(x)
Gambar 1.2. Grafik
fungsi menurun
Click to edit Master title style
6
Gambar 1.2
6
x
a b
y Y =f(x)
Gambar 1.1. Grafik
fungsi menaik
Click to edit Master title style
7
Dalam batas-batas a dan b itu, fungsi f(x)
terebut akan mempunyai nilai fungsi y
tertinggi/maksimum, dan nilai fungsi y
yang terendah/minimum. Dengan begitu,
ada dua istilah yang perlu kita ketahui,
yaitu
1. absolut maksimum/minimum
2. relative maksimum/minimum.
7
Click to edit Master title style
8
Absolut Maksimum
8
Ialah titik dimana nilai fungsi y adalah paling
tinggi dari seluruh nilai fungsi yang ada. Jadi,
fungsi f(x) mempunyai nilai fungsi yang absolut
maksimum pada nilai x = x0 dalam batas-batas a
≤ x ≤ b jika fungsi f(x) tersebut mempunyai nilai
y yang paling tinggi atau f(x0) ≥ f(x).
Demikian pula sebaliknya dengan absolut
minimum, yaitu titik berupa nila fungsi y adalah
paling rendah dari seluruh nilai fungsi y yang
ada. Jadi f(x0) ≤ f(x)
Click to edit Master title style
9
Relatif Maksimum
9
Ialah titik dimana nilai fungsi y adalah terbesar
dibandingkan dengan nilai x yang lain yang
berdekatan/sekitarnya. Fungsi f(x) mempunyai
nilai fungsi yang relatif maksimum pada nilai x
= x1 dalam batas-batas a ≤ x ≤ b Jadi fungsi f(x)
tersebut mempunyai nilai yang terbesar pada
x=x1 apabila dibandingkan dengan nilai x yang
lain yang berdekatan /sekitarnya. Dengan kata
lain f(x1 - Δx) ≤ f(x) ≥ f(x1 + Δx).
Click to edit Master title style
10
Relatif Minimum
10
Sebaliknya Relatif minimu yaitu
titik dimana nilai fungsi y adalah
yang terkecil dibandingkan
dengan nilai x yang lain yang
berdeketan/sekitarnya.
Jadi f(x1 - Δx) ≥ f(x) ≤ f(x1 + Δx).
Click to edit Master title style
11
Opimasi fungsi mencari titik optimuam
(maksimum/minimum) atau titik stationer
kurva. Aplikasinya termasuk
menentukannilai maksimum/minimum
fungsi, missal profit, biaya, utility dan
produksi, titik yang dimaksud dapat dilihat
pada grafik berikut.
11
Click to edit Master title style
12
12
Titik maksimum
dy/dx = 0
dy/dx = 0
dy/dx = 0
dy/dx = 0
Titik minimum
A
B
C
D
Y
X
Gambar. Titik maksimum dan minimum
Click to edit Master title style
13
Berdasarkan Gambar diatas :
Titik A,B,C,dan D disebut titik stationer
Titik A dan B disebut titik balik maksimum atau titik maksimum
Titik C dan D disebut titik balik minimum atau titik minimum
Pada titik stationer slope = dy/dx =f ‘ (x) = 0.
Tabel 1. Titik maksimum dan Minimum
13
Terminologi Titik Penjelasan
Lokal minimum C Titik terendah pada suatu interval
Lokal maksimum B Titik tertinggi pada suatu interval
Global minimum D Titik terendah pada kurva
Global maksimum A Titik tertinggi pada kurva
Click to edit Master title style
14
Menentukan Titik Balik
14
• Jika dx/dx = 0 tidak memeiliki suatu
penyelesaian, maka tidak ada titik balik.
• Jika dy/dx = 0, memiliki penyelesaian,
maka x = c kemungkinan merupakan titik
balik atau titik belok.
• Jika benar merupakan titik balik, maka
dy/dx = 0.
Click to edit Master title style
15
Menentukan Titik Balik
15
Contoh :
Diberikan fungsi y = f(x) = 1/x
Tentukanlah : Apakah memiliki titik balik
Penyelesaian :
Y = f(x) = 1/x
dy/dx = f ‘ (x) = - 𝑥−2
dy/dx = 0
0 = - 𝑥−2
Y = f(x) = 1/x tidak memiliki titik balik.
Click to edit Master title style
16
Menentukan Titik Balik
16
Contoh :
Diberikan fungsi y = f(x) = 𝑥2
-10x + 26
Tentukanlah : Apakah memiliki titik balik
Penyelesaian :
Y = f(x) = 𝑥2
-10x + 26
dy/dx = f ‘ (x) = 2x -10
dy/dx = 0
0 = 2x - 10
X = 5 ; titik balik, Y = f(x) = 10x - 𝑥2
adalah di x = 5
Click to edit Master title style
17
17
Click to edit Master title style
18
18
Click to edit Master title style
19
19
Click to edit Master title style
20
Jenis Titik Balik Fungsi
20
1. Titik balik minimum Fungsi
a. Jika y = f(x) fungsi turun, maka
y’ = f’(x) < 0 dan y” = f”(x) < 0
b. Jika y = f(x) fungsi naik, maka
y’ = f’(x) > 0 dan y” = f”(x) > 0
2. Titik balik Maksimum fungsi
a. Jika y = f(x) fungsi naik, maka
y’ = f’(x) > 0 dan y” = f”(x) > 0
b. Jika y = f(x) fungsi turun, maka
y’ = f’(x) < 0 dan y” = f”(x) < 0
Click to edit Master title style
21
21
Fungsi Turun Fungsi Naik
Click to edit Master title style
22
Gambar 1.3. Garif fungsi f(x) y = (x – 1)²(5 – 2x)
22
A ( 0,5 )
C ( 2, 1 )
B ( 1,0 )
4
3
2
1
1 2 3
y
x
Click to edit Master title style
23
Dalam grafik seperti terdapat pada gambar
1.3, dalam batas a ≤ x ≤ b, titik
maksimumnya adalah
1. Titik A adalah titik absolut maksimum
2. Titik B adalah titik relative minimum
3. Titik C adalah titik relative maksimum
4. Titik D adalah titik absolut minimum
23
SKETSA FUNGSI NAIK DAN TURUN
Dari grafik di atas, fungsi bergerak naik dari lokasi A ke B, kemudian
bergerak turun dari B ke C. Fungsi f(x) disebut fungsi naik dalam daerah
interval a < x < b. Fungsi dikatakan naik apabila x makin bertambah (ke
kanan), maka nilai f(x) atau y semakin bertambah. Sedangkan fungsi f(x)
disebut fungsi turun dalam daerah interval b < x < c. Fungsi dikatakan turun
apabila nilai x makin bertambah (ke kanan), maka nilai g(x) atau nilai y
semakin berkurang.
Fungsi Naik dan Fungsi Turun
a. f’(x) > 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi
naik pada interval (a,b)
b. f’(x) < 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi
turun pada interval (a,b)
c. f’(x) = 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi
naik pada interval (a,b)
SIFAT DAN GRAFIK FUNGSI
 Sifat dan grafik fungsi suatu kurva f(x) dapat ditentukan
dengan turunan.
 Sifat-sifat fungsi pada interval tertentu:
1. Tentukan interval agar fungsi
f(x) = 𝑥2
+ 10𝑥 − 5 naik atau turun?
 Fungsi naik jika f’(x) > 0
f(x) = 𝑥2
+ 10𝑥 − 5
f’(x) > 0
2x + 10 > 0
2x > -10
x > -5
 Fungsi turun jika f’(x) < 0
f(x) = 𝑥2 + 10𝑥 − 5
f’(x) < 0
2x + 10 < 0
2x < -10
x < -5
2. Tentukan interval agar fungsi f(x) =
1
3
𝑥3
−
3
2
𝑥2
− 4𝑥 + 5 naik dan turun?
 Fungsi naik jika f’(x) > 0
f(x) =
1
3
𝑥3
−
3
2
𝑥2
− 4𝑥 + 5
 f’(x) > 0
𝑥2 − 3𝑥 − 4 > 0
(x-4)(x+1) > 0
x > 4 v x < -1
 Fungsi turun jika f’(x) < 0
f(x) =
1
3
𝑥3
−
3
2
𝑥2
− 4𝑥 + 5
 f’(x) < 0
𝑥2 − 3𝑥 − 4 < 0
(x-4)(x+1) < 0
-1 < x < 4
3. Tunjukkan secara aljabar bahwa fungsi
f(x) = 𝑥3
− 3𝑥2
+ 3𝑥 − 10 tidak pernah turun
 Karena Fungsi f(x) tidak pernah turun
berarti termasuk fungsi naik, maka
Fungsi naik jika f’(x) ≥ 0
3𝑥2 − 6𝑥 + 3𝑥 ≥ 0
Kedua ruas dibagi 3, sehingga
𝑥2-2x+1 ≥ 0
(x−1)2
≥ 0
x -1 ≥ 0
x ≥ 1
4. Tentukan secara aljabar fungsi
f(x) = −2𝑥3
− 3𝑥2
+ 12𝑥 selalu turun
 Karena Fungsi f(x) selalu turun berarti termasuk
fungsi turun, maka
Fungsi turun jika f’(x) < 0
-6𝑥2 − 6𝑥 + 12 < 0
Kedua ruas dibagi -6, sehingga
𝑥2
+ x − 2 > 0
(x + 2)(x – 1) > 0
x< -2 v x > 1
STASIONER
 Sebelumnya, telah dipelajari
hubungan antara turunan fungsi
dengan fungsi naik atau fungsi
turun. Lalu bagaimanakah
hubungan turunan fungsi dengan
fungsi konstan? Untuk
mengetahuinya, kita cermati dulu
gradien garis singgung (m) pada
gambar berikut ini.
Pada kurva A, fungsi berhenti turun dan mulai
naik setelah titik A. Sedangkan pada kurva B,
fungsi berhenti naik untuk sementara dan
mulai naik lagi setelah titik B. Titik A dan
titik B disebut titik stasioner.
TITIK STASIONER
 Titik stasioner adalah titik tempat
fungsi berhenti naik atau turun
untuk sementara, yaitu mempunyai
gradien sama dengan nol
 Syarat stasioner adalah f’(x) = 0
atau
𝑑𝑦
𝑑𝑥
= 0
JENIS STASIONER
 Misalkan, f’(x) = 0 untuk suatu konstanta a, maka titik
stasioner terjadi ketika x = a dan y = f (a), sehingga
koordinat titik stasionernya (a, f(a)).
 Jenis titik stasioner juga dapat ditentukan dari turunan
kedua fungsi (f’’(x)).
1) Jika pada suatu titik f’(x) = 0 dan f’’(x) ≠ 0, maka titik itu
adalah titik balik.
a. Titik balik maksimum bila f’’(x) < 0.
b. Titik balik minimum bila f’’(x) > 0.
2) Jika pada suatu titik f’(x) = 0 dan f’’(x) = 0, maka titik itu
adalah titik belok yang jenisnya diuji dengan turunan pertama
fungsi (f’(x)).
JENIS STASIONER
1. Titik balik maksimum pada
titik x = a
 jika x < a, maka f ' (x) > 0
 Jika x > a, maka f ' (x) < 0
2. Titik balik minimum pada titik
x = a
 Jika x < a, maka f ' (x) < 0
 Jika x > a, maka f ' (x) > 0
JENIS STASIONER
3. Titik belok stasioner positif
pada titik x = a
 Jika x < a, maka f ' (x) > 0
 Jika x > a, maka f ' (x) > 0
4. Titik belok stasioner negatif
pada titik x = a
 jika x < a, maka f ' (x) < 0
 Jika x > a, maka f ' (x) < 0
NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM
 Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi kurva f(x)
pada suatu interval dapat ditentukan dengan turunan.
 Langkah-langkah menentukan nilai maksimum dan
minimum fungsi f(x) pada interval a ≤ x ≤ b:
1) Tentukan nilai titik a dan titik b (f(a) dan f(b)),
2) Tentukan titik-titik dan nilai-nilai stasioner pada
interval tersebut,
3) Tentukan mana nilai terbesar (maksimum) dan nilai
terkecil (minimum) dari semua nilai di atas dengan
mensubstitusi nilai tersebut ke persamaan awal
SOAL-SOAL PEMBAHASAN
1. Tentukan titik stasioner
dari kurva y = 𝒙𝟐
– 3x +5!
f ' (x) = 2x – 3
Syarat stasioner: f ' (x)
= 0
2x – 3 = 0
2x = 3
x =
3
2
Jadi, titik stasionernya
adalah
3
2
2. Tentukan koordinat titik stasioner
dari kurva y = x3 – 6x2 + 9x + 2!
 y = x3 – 6x2 + 9x + 2
 y ' = 3x2 – 12x + 9
 Syarat stasioner y’= 0
Sehingga 3x2 – 12x + 9 = 0
(3x – 3) (x – 3) = 0
3x – 3 = 0 atau x – 3 = 0
3x = 3 x = 3
x = 1
untuk x = 1 o y = 13 – 6. 12 + 9. 1 + 2 = 6
untuk x = 3 o y = 33 – 6. 32 + 9. 3 + 2 = 2
Jadi, koordinat titik stasionernya (1,6)
dan (3,2).
3. Tentukan titik stasioner dan jenisnya
dari fungsi f(x) = 2𝑥3
− 9𝑥2
+ 12𝑥
Fungsi awal : f (x) = 2𝑥3 − 9𝑥2 + 12𝑥
f '(x) = 6𝑥2 - 18x +12
 f’’(x) = 12x -18
Syarat stasioner f’(x) = 0
6(𝑥2 - 3x +2) = 0
Kedua ruas bagi 6
𝑥2 - 3x +2 = 0
(x-2)(x-1) = 0
x= 2 v x = 1
Utk x = 1 => f(1) =2. 13
− 9. 12
+ 12.1 =
5, jadi T1 (1,5)
Utk x = 2 => f(2) = 2. 23 − 9. 22 + 12.2 =
4, jadi T2 (2,4)
 Menentukan jenis
stasioner: gunakan turunan
kedua
Utk x = 1 => f’’(1) =12-18 = -6
Karena -6 < 0 maka T1(titik
balik maksimum)
Utk x = 2 => f’’(2) = 24 – 18= 6
Karena 6>0 maka T2(2,4) titik
balik minimum
4. Fungsi f (x) = a𝑥3
+ b𝑥2
memiliki titik
stasioner (1, -1) tentukan nilai a dan b.
 f (x) = a𝑥3 + b𝑥2
f '(x) = 3a𝑥2
+ 2bx
 Syarat stasioner f '(x) = 0
3a𝑥2 + 2bx = 0 ,
untuk x = 1  3a.12 + 2b.1 = 0  3a + 2b = 0 (...1)
Titik stasioner (1, -1) maka
f (1) = a.13
+ b.12
-1 = a.13 + b.12  -1 = a + b  b = -a-1 (...1)
Subs b = -a-1 ke pers. 1, diperoleh
3a + 2(-a-1) = 0  3a -2a +2 = 0
a + 2 = 0  a = -2
b= -a - 1 = -2 – 1 = -3
5. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi
f(x) = 2𝑥3 - 15𝑥2 + 36x dalam interval 1≤ 𝑥 ≤ 5
 Fungsi awal: 2𝑥3
- 15𝑥2
+ 36x
 f’(x) = 6𝑥2
- 30x + 36 dan f’’(x) = 12x-30
 Menentukan nilai x dari syarat stasioner: f’(x) = 0
 f '(x) = 6𝑥2 - 30x + 36 = 0
6 (x - 2)(x - 3) = 0 (kedua ruas bagi 6)
(x - 2)(x - 3) = 0
x = 2 atau x = 3
Jadi x = [1,2,3,5]
Menentukan nilai fungsi pada x =[0,1,3, 5] ke pers awal
Untuk x = 2 maka f (2) = 2. 23 -15. 22 + 36.2 = 28
Untuk x = 3 maka f (3) = 2.33 -15.32 + 36.3 = 27
Lanjutan
 Menentukan nilai f (1) dan f (5)
 f (1) = 2. 13 -15. 12 + 36.1 = 23 dan
 f (5) = 2. 53 -15. 52 + 36.5 = 55
Dari nilai- nilai tersebut dapat kita lihat
bahwa nilai maksimumnya adalah 55 dan
nilai minimumnya adalah 23.
6. Tentukan nilai maksimum dari fungsi
f(x)= -𝑥2
+ 4𝑥 + 3
 Fungsi awal : f(x)= -𝑥2
+ 4𝑥 + 3
f’(x) = -2x + 4 dan f’’(x) = -2
 Menentukan nilai x dari syarat stasioner: f’(x) = 0
f’(x) = 0  -2x + 4 = 0  -2x = -4  x = 2
 Menentukan jenis stasioner: gunakan turunan kedua
Utk x = 2 => f’’(2) = -2 (negatif) jenisnya maksimum dan x = 2
menyebabkan fungsinya maksimum
 Menentukan nilai maksimum saat x = 2, subsitusi ke fungsi awal
f maks = f(2) = -(2)2+4.2 + 3 = 7
Jadi nilai maksimum 7 diperoleh saat x = 2
7. Tentukan nilai minimum fungsi
f(x) =
1
3
𝑥3
+
1
2
𝑥2
− 2𝑥 + 3
 Fungsi awal f(x) =
1
3
𝑥3 +
1
2
𝑥2 − 2𝑥 + 3
f’(x) = 𝑥2 + 𝑥 − 2 dan f’’(x) = 2x + 1
 Menentukan nilai x dari syarat stasioner f’(x) = 0
f’(x) = 0  𝑥2 + 𝑥 − 2 = 0
 (x+2)(x-1)= 0  x = -2 v x = 1
 Menentukan jenis stasioner gunakan turunan kedua
Utk x = -2 => f’’(-2) = 2(-2) +1= -3 (negatif) jenisnya maks
Utk x = 1 => f’’(1) = 2(1) + 1 = 3 (positif) jenisnya min
 Menentukan nilai min saat x = 1 subs ke pers awal
f min = f(1)=
1
3
13 +
1
2
12 − 2.1 + 3 =
11
6
8. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi
f(x) = 𝑥3
- 6𝑥2
+ 12x - 6 dalam interval 0 ≤ 𝑥 ≤ 3
 Fungsi awal f x = 𝑥3− 6𝑥2 + 12x – 6
f’(x) = 3𝑥2
− 12𝑥 + 12 dan f’’(x) = 6x – 12
 Menentukan nilai x dari syarat stasioner f’(x) = 0
f’(x) = 0  3𝑥2 − 12𝑥 + 12 = 0 (kedua ruas bagi 3)
𝑥2
− 4𝑥 + 3 = 0  (x-3)(x-1)  x = 3 v x = 1
Menentukan nilai fungsi pada x =[0,1,3] ke pers awal
f(0) = 03
- 6(0)2
+ 12.0 – 6 = -6 (min)
f(1) = 13 - 6(1)2 + 12.1 – 6 = 1-6+12-6 = 13 (maks)
f(3) = 33 - 6(3)2 + 12.3 – 6 = 27-54+36-6 = 3
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Amri Sandy
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2radar radius
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzDadang Hamzah
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Optimasi dengan satu variabel bebas
Optimasi dengan satu variabel bebasOptimasi dengan satu variabel bebas
Optimasi dengan satu variabel bebasAyu Sefryna sari
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)bernypebo
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukMukhrizal Effendi
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukanisukani
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomiAchmad Pradana
 

What's hot (20)

TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Optimasi dengan satu variabel bebas
Optimasi dengan satu variabel bebasOptimasi dengan satu variabel bebas
Optimasi dengan satu variabel bebas
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
 
3.metode dua fase
3.metode dua fase3.metode dua fase
3.metode dua fase
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 

Similar to OPTIMASI FUNGSI

Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)nurul limsun
 
Fungsi naik dan turun .pptx
Fungsi naik dan turun                    .pptxFungsi naik dan turun                    .pptx
Fungsi naik dan turun .pptxsatori14
 
Kemonotonan fungsi
Kemonotonan fungsiKemonotonan fungsi
Kemonotonan fungsirickyandreas
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.pptFahmiAchtaPratama2
 
Kelompok3farmasi matematika ppt
Kelompok3farmasi matematika pptKelompok3farmasi matematika ppt
Kelompok3farmasi matematika pptGeTakapulungang
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanDani Ibrahim
 
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdisKelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdisHeruChairul
 
Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanDaud Sulaeman
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsimfebri26
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiSiti Lestari
 

Similar to OPTIMASI FUNGSI (20)

Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Fungsi naik dan turun .pptx
Fungsi naik dan turun                    .pptxFungsi naik dan turun                    .pptx
Fungsi naik dan turun .pptx
 
Kemonotonan fungsi
Kemonotonan fungsiKemonotonan fungsi
Kemonotonan fungsi
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Kelompok3farmasi matematika ppt
Kelompok3farmasi matematika pptKelompok3farmasi matematika ppt
Kelompok3farmasi matematika ppt
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
 
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdisKelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
 
Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunan
 
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptxLIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (18)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

OPTIMASI FUNGSI

  • 1. Click to edit Master title style 1 OPTIMASI : FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL PERUBAH
  • 2. Click to edit Master title style 2 Dalam fungsi non linier sering ditemui titik ekstrim , terutama titik maksimum dan minimum. Titik ini sangat penting untuk menentukan arah grafik, S u b t i t l e 2
  • 3. Click to edit Master title style 3 Titik ekstrim merupakan yang pertamabahan fungsinya mencapai posisi terendah dan kemudian menurun atau sebaliknya. Titik ekstrim ini merupakan titik stasioner. Titik ekstrim dapat berupa titik maksimum atau titik minimu. Syarat utama titik ekstrim ini adalah turunan atau diferensial fungsinya sama dengan nol ( dy/dx = 0 ). 3 Pengertian Titik Ekstrim
  • 4. Click to edit Master title style 4 Suatu fungsi berlaku untuk batas-batas tertentu y = f(x) dimana a ≤ x ≤ b, mempunyai kemiringan ke bawah seperti pada gambar 1.1. Maka, fungsi tersebut dinakaman fungsi yang menurun (decreasing function). Dalam hal ini nilai fungsi y menurun pada saat nilai x bertamab, sehingga kemiringan kurva yaitu dy/dx = tg α < 0, Sebaliknya apabila fungsi itu mempunyai kemiringan ke atas atau meningkat seperti pada gambar 1.2. Fungsi tersebut dinamakan fungsi yang menaik ( increasing function). Dalam hal ini nilai fungsi y menaik pada saat nilai x bertambah sehingga kemiringan kurva yaitu dy/dx = tg α >0 4
  • 5. Click to edit Master title style 5 Gambar 1.1 5 x a b y Y =f(x) Gambar 1.2. Grafik fungsi menurun
  • 6. Click to edit Master title style 6 Gambar 1.2 6 x a b y Y =f(x) Gambar 1.1. Grafik fungsi menaik
  • 7. Click to edit Master title style 7 Dalam batas-batas a dan b itu, fungsi f(x) terebut akan mempunyai nilai fungsi y tertinggi/maksimum, dan nilai fungsi y yang terendah/minimum. Dengan begitu, ada dua istilah yang perlu kita ketahui, yaitu 1. absolut maksimum/minimum 2. relative maksimum/minimum. 7
  • 8. Click to edit Master title style 8 Absolut Maksimum 8 Ialah titik dimana nilai fungsi y adalah paling tinggi dari seluruh nilai fungsi yang ada. Jadi, fungsi f(x) mempunyai nilai fungsi yang absolut maksimum pada nilai x = x0 dalam batas-batas a ≤ x ≤ b jika fungsi f(x) tersebut mempunyai nilai y yang paling tinggi atau f(x0) ≥ f(x). Demikian pula sebaliknya dengan absolut minimum, yaitu titik berupa nila fungsi y adalah paling rendah dari seluruh nilai fungsi y yang ada. Jadi f(x0) ≤ f(x)
  • 9. Click to edit Master title style 9 Relatif Maksimum 9 Ialah titik dimana nilai fungsi y adalah terbesar dibandingkan dengan nilai x yang lain yang berdekatan/sekitarnya. Fungsi f(x) mempunyai nilai fungsi yang relatif maksimum pada nilai x = x1 dalam batas-batas a ≤ x ≤ b Jadi fungsi f(x) tersebut mempunyai nilai yang terbesar pada x=x1 apabila dibandingkan dengan nilai x yang lain yang berdekatan /sekitarnya. Dengan kata lain f(x1 - Δx) ≤ f(x) ≥ f(x1 + Δx).
  • 10. Click to edit Master title style 10 Relatif Minimum 10 Sebaliknya Relatif minimu yaitu titik dimana nilai fungsi y adalah yang terkecil dibandingkan dengan nilai x yang lain yang berdeketan/sekitarnya. Jadi f(x1 - Δx) ≥ f(x) ≤ f(x1 + Δx).
  • 11. Click to edit Master title style 11 Opimasi fungsi mencari titik optimuam (maksimum/minimum) atau titik stationer kurva. Aplikasinya termasuk menentukannilai maksimum/minimum fungsi, missal profit, biaya, utility dan produksi, titik yang dimaksud dapat dilihat pada grafik berikut. 11
  • 12. Click to edit Master title style 12 12 Titik maksimum dy/dx = 0 dy/dx = 0 dy/dx = 0 dy/dx = 0 Titik minimum A B C D Y X Gambar. Titik maksimum dan minimum
  • 13. Click to edit Master title style 13 Berdasarkan Gambar diatas : Titik A,B,C,dan D disebut titik stationer Titik A dan B disebut titik balik maksimum atau titik maksimum Titik C dan D disebut titik balik minimum atau titik minimum Pada titik stationer slope = dy/dx =f ‘ (x) = 0. Tabel 1. Titik maksimum dan Minimum 13 Terminologi Titik Penjelasan Lokal minimum C Titik terendah pada suatu interval Lokal maksimum B Titik tertinggi pada suatu interval Global minimum D Titik terendah pada kurva Global maksimum A Titik tertinggi pada kurva
  • 14. Click to edit Master title style 14 Menentukan Titik Balik 14 • Jika dx/dx = 0 tidak memeiliki suatu penyelesaian, maka tidak ada titik balik. • Jika dy/dx = 0, memiliki penyelesaian, maka x = c kemungkinan merupakan titik balik atau titik belok. • Jika benar merupakan titik balik, maka dy/dx = 0.
  • 15. Click to edit Master title style 15 Menentukan Titik Balik 15 Contoh : Diberikan fungsi y = f(x) = 1/x Tentukanlah : Apakah memiliki titik balik Penyelesaian : Y = f(x) = 1/x dy/dx = f ‘ (x) = - 𝑥−2 dy/dx = 0 0 = - 𝑥−2 Y = f(x) = 1/x tidak memiliki titik balik.
  • 16. Click to edit Master title style 16 Menentukan Titik Balik 16 Contoh : Diberikan fungsi y = f(x) = 𝑥2 -10x + 26 Tentukanlah : Apakah memiliki titik balik Penyelesaian : Y = f(x) = 𝑥2 -10x + 26 dy/dx = f ‘ (x) = 2x -10 dy/dx = 0 0 = 2x - 10 X = 5 ; titik balik, Y = f(x) = 10x - 𝑥2 adalah di x = 5
  • 17. Click to edit Master title style 17 17
  • 18. Click to edit Master title style 18 18
  • 19. Click to edit Master title style 19 19
  • 20. Click to edit Master title style 20 Jenis Titik Balik Fungsi 20 1. Titik balik minimum Fungsi a. Jika y = f(x) fungsi turun, maka y’ = f’(x) < 0 dan y” = f”(x) < 0 b. Jika y = f(x) fungsi naik, maka y’ = f’(x) > 0 dan y” = f”(x) > 0 2. Titik balik Maksimum fungsi a. Jika y = f(x) fungsi naik, maka y’ = f’(x) > 0 dan y” = f”(x) > 0 b. Jika y = f(x) fungsi turun, maka y’ = f’(x) < 0 dan y” = f”(x) < 0
  • 21. Click to edit Master title style 21 21 Fungsi Turun Fungsi Naik
  • 22. Click to edit Master title style 22 Gambar 1.3. Garif fungsi f(x) y = (x – 1)²(5 – 2x) 22 A ( 0,5 ) C ( 2, 1 ) B ( 1,0 ) 4 3 2 1 1 2 3 y x
  • 23. Click to edit Master title style 23 Dalam grafik seperti terdapat pada gambar 1.3, dalam batas a ≤ x ≤ b, titik maksimumnya adalah 1. Titik A adalah titik absolut maksimum 2. Titik B adalah titik relative minimum 3. Titik C adalah titik relative maksimum 4. Titik D adalah titik absolut minimum 23
  • 24. SKETSA FUNGSI NAIK DAN TURUN Dari grafik di atas, fungsi bergerak naik dari lokasi A ke B, kemudian bergerak turun dari B ke C. Fungsi f(x) disebut fungsi naik dalam daerah interval a < x < b. Fungsi dikatakan naik apabila x makin bertambah (ke kanan), maka nilai f(x) atau y semakin bertambah. Sedangkan fungsi f(x) disebut fungsi turun dalam daerah interval b < x < c. Fungsi dikatakan turun apabila nilai x makin bertambah (ke kanan), maka nilai g(x) atau nilai y semakin berkurang.
  • 25. Fungsi Naik dan Fungsi Turun a. f’(x) > 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi naik pada interval (a,b) b. f’(x) < 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi turun pada interval (a,b) c. f’(x) = 0 untuk ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑎, 𝑏), maka f adalah fungsi naik pada interval (a,b)
  • 26. SIFAT DAN GRAFIK FUNGSI  Sifat dan grafik fungsi suatu kurva f(x) dapat ditentukan dengan turunan.  Sifat-sifat fungsi pada interval tertentu:
  • 27. 1. Tentukan interval agar fungsi f(x) = 𝑥2 + 10𝑥 − 5 naik atau turun?  Fungsi naik jika f’(x) > 0 f(x) = 𝑥2 + 10𝑥 − 5 f’(x) > 0 2x + 10 > 0 2x > -10 x > -5  Fungsi turun jika f’(x) < 0 f(x) = 𝑥2 + 10𝑥 − 5 f’(x) < 0 2x + 10 < 0 2x < -10 x < -5
  • 28. 2. Tentukan interval agar fungsi f(x) = 1 3 𝑥3 − 3 2 𝑥2 − 4𝑥 + 5 naik dan turun?  Fungsi naik jika f’(x) > 0 f(x) = 1 3 𝑥3 − 3 2 𝑥2 − 4𝑥 + 5  f’(x) > 0 𝑥2 − 3𝑥 − 4 > 0 (x-4)(x+1) > 0 x > 4 v x < -1  Fungsi turun jika f’(x) < 0 f(x) = 1 3 𝑥3 − 3 2 𝑥2 − 4𝑥 + 5  f’(x) < 0 𝑥2 − 3𝑥 − 4 < 0 (x-4)(x+1) < 0 -1 < x < 4
  • 29. 3. Tunjukkan secara aljabar bahwa fungsi f(x) = 𝑥3 − 3𝑥2 + 3𝑥 − 10 tidak pernah turun  Karena Fungsi f(x) tidak pernah turun berarti termasuk fungsi naik, maka Fungsi naik jika f’(x) ≥ 0 3𝑥2 − 6𝑥 + 3𝑥 ≥ 0 Kedua ruas dibagi 3, sehingga 𝑥2-2x+1 ≥ 0 (x−1)2 ≥ 0 x -1 ≥ 0 x ≥ 1
  • 30. 4. Tentukan secara aljabar fungsi f(x) = −2𝑥3 − 3𝑥2 + 12𝑥 selalu turun  Karena Fungsi f(x) selalu turun berarti termasuk fungsi turun, maka Fungsi turun jika f’(x) < 0 -6𝑥2 − 6𝑥 + 12 < 0 Kedua ruas dibagi -6, sehingga 𝑥2 + x − 2 > 0 (x + 2)(x – 1) > 0 x< -2 v x > 1
  • 31. STASIONER  Sebelumnya, telah dipelajari hubungan antara turunan fungsi dengan fungsi naik atau fungsi turun. Lalu bagaimanakah hubungan turunan fungsi dengan fungsi konstan? Untuk mengetahuinya, kita cermati dulu gradien garis singgung (m) pada gambar berikut ini.
  • 32. Pada kurva A, fungsi berhenti turun dan mulai naik setelah titik A. Sedangkan pada kurva B, fungsi berhenti naik untuk sementara dan mulai naik lagi setelah titik B. Titik A dan titik B disebut titik stasioner.
  • 33. TITIK STASIONER  Titik stasioner adalah titik tempat fungsi berhenti naik atau turun untuk sementara, yaitu mempunyai gradien sama dengan nol  Syarat stasioner adalah f’(x) = 0 atau 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 0
  • 34. JENIS STASIONER  Misalkan, f’(x) = 0 untuk suatu konstanta a, maka titik stasioner terjadi ketika x = a dan y = f (a), sehingga koordinat titik stasionernya (a, f(a)).  Jenis titik stasioner juga dapat ditentukan dari turunan kedua fungsi (f’’(x)). 1) Jika pada suatu titik f’(x) = 0 dan f’’(x) ≠ 0, maka titik itu adalah titik balik. a. Titik balik maksimum bila f’’(x) < 0. b. Titik balik minimum bila f’’(x) > 0. 2) Jika pada suatu titik f’(x) = 0 dan f’’(x) = 0, maka titik itu adalah titik belok yang jenisnya diuji dengan turunan pertama fungsi (f’(x)).
  • 35. JENIS STASIONER 1. Titik balik maksimum pada titik x = a  jika x < a, maka f ' (x) > 0  Jika x > a, maka f ' (x) < 0 2. Titik balik minimum pada titik x = a  Jika x < a, maka f ' (x) < 0  Jika x > a, maka f ' (x) > 0
  • 36. JENIS STASIONER 3. Titik belok stasioner positif pada titik x = a  Jika x < a, maka f ' (x) > 0  Jika x > a, maka f ' (x) > 0 4. Titik belok stasioner negatif pada titik x = a  jika x < a, maka f ' (x) < 0  Jika x > a, maka f ' (x) < 0
  • 37. NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM  Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi kurva f(x) pada suatu interval dapat ditentukan dengan turunan.  Langkah-langkah menentukan nilai maksimum dan minimum fungsi f(x) pada interval a ≤ x ≤ b: 1) Tentukan nilai titik a dan titik b (f(a) dan f(b)), 2) Tentukan titik-titik dan nilai-nilai stasioner pada interval tersebut, 3) Tentukan mana nilai terbesar (maksimum) dan nilai terkecil (minimum) dari semua nilai di atas dengan mensubstitusi nilai tersebut ke persamaan awal
  • 38. SOAL-SOAL PEMBAHASAN 1. Tentukan titik stasioner dari kurva y = 𝒙𝟐 – 3x +5! f ' (x) = 2x – 3 Syarat stasioner: f ' (x) = 0 2x – 3 = 0 2x = 3 x = 3 2 Jadi, titik stasionernya adalah 3 2 2. Tentukan koordinat titik stasioner dari kurva y = x3 – 6x2 + 9x + 2!  y = x3 – 6x2 + 9x + 2  y ' = 3x2 – 12x + 9  Syarat stasioner y’= 0 Sehingga 3x2 – 12x + 9 = 0 (3x – 3) (x – 3) = 0 3x – 3 = 0 atau x – 3 = 0 3x = 3 x = 3 x = 1 untuk x = 1 o y = 13 – 6. 12 + 9. 1 + 2 = 6 untuk x = 3 o y = 33 – 6. 32 + 9. 3 + 2 = 2 Jadi, koordinat titik stasionernya (1,6) dan (3,2).
  • 39. 3. Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = 2𝑥3 − 9𝑥2 + 12𝑥 Fungsi awal : f (x) = 2𝑥3 − 9𝑥2 + 12𝑥 f '(x) = 6𝑥2 - 18x +12  f’’(x) = 12x -18 Syarat stasioner f’(x) = 0 6(𝑥2 - 3x +2) = 0 Kedua ruas bagi 6 𝑥2 - 3x +2 = 0 (x-2)(x-1) = 0 x= 2 v x = 1 Utk x = 1 => f(1) =2. 13 − 9. 12 + 12.1 = 5, jadi T1 (1,5) Utk x = 2 => f(2) = 2. 23 − 9. 22 + 12.2 = 4, jadi T2 (2,4)  Menentukan jenis stasioner: gunakan turunan kedua Utk x = 1 => f’’(1) =12-18 = -6 Karena -6 < 0 maka T1(titik balik maksimum) Utk x = 2 => f’’(2) = 24 – 18= 6 Karena 6>0 maka T2(2,4) titik balik minimum
  • 40. 4. Fungsi f (x) = a𝑥3 + b𝑥2 memiliki titik stasioner (1, -1) tentukan nilai a dan b.  f (x) = a𝑥3 + b𝑥2 f '(x) = 3a𝑥2 + 2bx  Syarat stasioner f '(x) = 0 3a𝑥2 + 2bx = 0 , untuk x = 1  3a.12 + 2b.1 = 0  3a + 2b = 0 (...1) Titik stasioner (1, -1) maka f (1) = a.13 + b.12 -1 = a.13 + b.12  -1 = a + b  b = -a-1 (...1) Subs b = -a-1 ke pers. 1, diperoleh 3a + 2(-a-1) = 0  3a -2a +2 = 0 a + 2 = 0  a = -2 b= -a - 1 = -2 – 1 = -3
  • 41. 5. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = 2𝑥3 - 15𝑥2 + 36x dalam interval 1≤ 𝑥 ≤ 5  Fungsi awal: 2𝑥3 - 15𝑥2 + 36x  f’(x) = 6𝑥2 - 30x + 36 dan f’’(x) = 12x-30  Menentukan nilai x dari syarat stasioner: f’(x) = 0  f '(x) = 6𝑥2 - 30x + 36 = 0 6 (x - 2)(x - 3) = 0 (kedua ruas bagi 6) (x - 2)(x - 3) = 0 x = 2 atau x = 3 Jadi x = [1,2,3,5] Menentukan nilai fungsi pada x =[0,1,3, 5] ke pers awal Untuk x = 2 maka f (2) = 2. 23 -15. 22 + 36.2 = 28 Untuk x = 3 maka f (3) = 2.33 -15.32 + 36.3 = 27
  • 42. Lanjutan  Menentukan nilai f (1) dan f (5)  f (1) = 2. 13 -15. 12 + 36.1 = 23 dan  f (5) = 2. 53 -15. 52 + 36.5 = 55 Dari nilai- nilai tersebut dapat kita lihat bahwa nilai maksimumnya adalah 55 dan nilai minimumnya adalah 23.
  • 43. 6. Tentukan nilai maksimum dari fungsi f(x)= -𝑥2 + 4𝑥 + 3  Fungsi awal : f(x)= -𝑥2 + 4𝑥 + 3 f’(x) = -2x + 4 dan f’’(x) = -2  Menentukan nilai x dari syarat stasioner: f’(x) = 0 f’(x) = 0  -2x + 4 = 0  -2x = -4  x = 2  Menentukan jenis stasioner: gunakan turunan kedua Utk x = 2 => f’’(2) = -2 (negatif) jenisnya maksimum dan x = 2 menyebabkan fungsinya maksimum  Menentukan nilai maksimum saat x = 2, subsitusi ke fungsi awal f maks = f(2) = -(2)2+4.2 + 3 = 7 Jadi nilai maksimum 7 diperoleh saat x = 2
  • 44. 7. Tentukan nilai minimum fungsi f(x) = 1 3 𝑥3 + 1 2 𝑥2 − 2𝑥 + 3  Fungsi awal f(x) = 1 3 𝑥3 + 1 2 𝑥2 − 2𝑥 + 3 f’(x) = 𝑥2 + 𝑥 − 2 dan f’’(x) = 2x + 1  Menentukan nilai x dari syarat stasioner f’(x) = 0 f’(x) = 0  𝑥2 + 𝑥 − 2 = 0  (x+2)(x-1)= 0  x = -2 v x = 1  Menentukan jenis stasioner gunakan turunan kedua Utk x = -2 => f’’(-2) = 2(-2) +1= -3 (negatif) jenisnya maks Utk x = 1 => f’’(1) = 2(1) + 1 = 3 (positif) jenisnya min  Menentukan nilai min saat x = 1 subs ke pers awal f min = f(1)= 1 3 13 + 1 2 12 − 2.1 + 3 = 11 6
  • 45. 8. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = 𝑥3 - 6𝑥2 + 12x - 6 dalam interval 0 ≤ 𝑥 ≤ 3  Fungsi awal f x = 𝑥3− 6𝑥2 + 12x – 6 f’(x) = 3𝑥2 − 12𝑥 + 12 dan f’’(x) = 6x – 12  Menentukan nilai x dari syarat stasioner f’(x) = 0 f’(x) = 0  3𝑥2 − 12𝑥 + 12 = 0 (kedua ruas bagi 3) 𝑥2 − 4𝑥 + 3 = 0  (x-3)(x-1)  x = 3 v x = 1 Menentukan nilai fungsi pada x =[0,1,3] ke pers awal f(0) = 03 - 6(0)2 + 12.0 – 6 = -6 (min) f(1) = 13 - 6(1)2 + 12.1 – 6 = 1-6+12-6 = 13 (maks) f(3) = 33 - 6(3)2 + 12.3 – 6 = 27-54+36-6 = 3

Editor's Notes

  1. f(x)
  2. f(x)
  3. f(x)