Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang meliputi gonore, klamidia, dan sifilis. IMS menular dengan cepat dan berhubungan dengan penyakit akut dan kronis. Diagnosis laboratorium IMS meliputi pewarnaan gram, kultur, tes serologi, dan PCR untuk mendeteksi agen penyebabnya. Tes non-treponemal seperti VDRL dan RPR digunakan untuk skrining awal namun perlu dikonfirmasi dengan tes tre
2. Definisi
Penyakit infeksi menular seksual adalah
infeksi yang menular dari individu ke
individu lain melalui kontak seksual erat
Diagnosis IMS penting karena :
• IMS menular dengan cepat dalam
komunitas
• Berhubungan dengan penyakit akut dan
kronis Dr DIAN JENOVA 2
9. Tes non-treponemal
VDRL & RPR
• Adalah antibodi antilipoidal
yang juga terdapat pada
kondisi penyakit lain ,
kehamilan dan kadang-
kadang setelah vaksinasi
• Tidak spesifik untuk rule in
penyakit
• Hasil VDRL/ RPR positif
harus diukur titernya dalam
interval regular setelah terapi,
nilainya berhubungan
dengan respon terapi, tapi
tidak berhubungan dengan
resolusi gejala
• Pasien umumnya memiliki
hasil tes nontreponemal non 9
10. Tes non-treponemal
KEUNTUNGAN
• Cepat dan murah
• Mudah dikerjakan dan bisa
dilakukan di klinik/ kantor
• Kuantitatif
• Digunakan untuk follow up
terapi
• Dapat digunakan untuk
KEKURANGAN
• Kurang sensitif pada
beberapa stadium penyakit
• Dapat terjadi false positif
• Efek prozone dapat
menyebabkan reaksi false
negative (jarang)
10
11. Diagnosis
• Pasien dengan reaktif
VDRL/ RPR harus
dikonfirmasi dengan
pemeriksaan treponemal
spesifik: FTA-ABS
dan/atau EIA
• Pemeriksaan serologi
sifilis tersier digunakan
dalam diagnosis.
• Rekomendasi CDC
lumbal punksi dilakukan
pada pasien seroreaktif
dan HIV positif yang
memiliki gejala
neurosifilis
11
12. Pemeriksaan konfirmasi
• Sifilis dapat dikonfirmasi
melalui pemeriksaan
darah atau langsung
menggunakan
mikroskop
• Diagnosis khusus
dengan darah
menggunakan tes non-
treponemal dan
• Hasil tes non-
treponemal dapat positif
palsu dikonfirmasi
dengan tes treponemal:
treponemal pallidum
hemagglutination
(TPHA) atau
fluorescent treponemal
antibody absorbtion test
12
13. VDRL
13
The Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
• Satu dari dua variasi prosedur flokulasi yang digunakan untuk
pemeriksaan serologi sifilis lainnya adalah RPR
Pemeriksaan flokulasi
• deteksi antibodi berdasarkan reaksi antibodi dengan antigen
terlarut presipitat partikel halus
14. vdrl
• Pemeriksaan konfirmasi
serologis mikro-flokulasi
menggunakan slide untuk
deteksi antibodi sifilis
• Serum pasien diinaktivasi
panas dan dicampur
dengan suspensi buffer
salin yang mengandung
• Reaksi reagin dan antigen
VDRL akan membentuk
bekuan mikroskopis
flokulasi
• Dapat digunakan untuk
pemeriksaan kualitatif dan
kuantitatif
• Direkomendasikan pada
pasien suspek sifilis dengan:14
15. Prinsip pemeriksaan vdrl
• Antigen VDRLantigen non-treponemal yang terdiri dari
cardiolipin, kolesterol dan lecithin
• Tes non-treponemal mengukur antibodi anti-lipid yang
dibentuk tubuh sebagai respon terhadap lipid yang
dilepaskan dari sel tubuh yang rusak pada awal infeksi T.
pallidum dan material lipid yang berasal dari permukaan
sel treponema
• Selama infeksi sifilis substansi like antibody disebut 15