SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HIV & AIDS
2
Apakah perbedaan antara HIV dan
Stadium HIV Lanjut (AHD) ?
Apakah perbedaan HIV
& AHD?
3
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh
manusia:
* Menyerang sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah
putih.
* Banyak di dalam darah, Air mani, Cairan Vagina dan Air susu
Ibu
* Sel darah CD4 berfungsi menjadi alarm dalam menjaga
tubuh kita melawan infeksi
* HIV masuk sel CD4, akan berkembang dan akhirnya
membunuhnya.
* Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh
menjadi rentan terhadap penyakit
HIV: Human
Immunodeficiency
Virus
Virus yang menurunkan
kekebalan tubuh
manusia
AHD: Advance HIV
Diseases
Penyakit HIV lanjut (AHD) sebagai
jumlah CD4 <200sel/mm3 atau
WHO stadium 3 atau 4 pada orang
dewasa dan remaja.
Semua anak < 5 tahun AHD stadium
lanjut.
Termasuk individu yang belum
pernah menerima terapi
antiretroviral (ART) dan mereka yang
HUBUNGAN SEXUAL
BERISIKO
PENGGUNAAN JARUM
& ALAT SUNTIK
BERGANTIAN
TRANSFUSI DARAH DARI IBU KE BAYI
HIV DITULARKAN melalui:
HIV TIDAK MENULAR melalui:
BERJABATAN
TANGAN
MAKAN BERSAMA
/PENGGUNAAN ALAT
MAKAN BERSAMA
BERCIUMAN GIGITAN NYAMUK BERENANG
BERSAMA
Abstinent | Be faithfull | Condom use | Drug |
Education
HIV DAPAT DICEGAH
Tidak melakukan
hubungan
seksual berisiko
Setia kepada
pasangan
Menggunakan
kondom pada
hubungan seksual
berisiko
Tidak
menggunak
an napza
Tingkatkan
pengetahuan
Pasca Pajanan (PEP) Pra Pajanan (PrEP)
Pilihan: TDF + 3TC + DTG
Okupasional atau
non okupasional
ART selama 28 hari
Pilihan: TDF + FTC
Kondom dan PrEP
Selama berisiko atau
’event driven’
PENCEGAHAN HIV
7
PRINSIP PENULARAN HIV
• EXIT – Virus harus keluar
dari tubuh orang yang
terinfeksi
• SURVIVE – Virus harus
bertahan hidup untuk
menyerang system
pertahanan tubuh
• SUFFICIENT – Jumlah
virus yang bertahan
hidup harus cukup
untuk menginfeksi
• ENTER – Virus harus
masuk ke tubuh
seseorang melalui kulit
yang luka, rapuh karena
infeksi, untuk
menginfeksi seseorang
FASE PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV
FASE I
Periode Jendela
FASE II
Masa Laten
FASE III
Masa Terminal
Tubuh sudah terinfeksi HIV
namun hasil pemeriksanaan
darah belum ditemukan anti-
HIV
Sangat infeksius
Beberapa orang mengalami
gejala HIV akut, Fase ‘flu-like
syndrome” terjadi akibat
serokonversi dalam darah
Sekitar 2-3 minggu sejak
infeksi awal
disertai gejala ringan atau
tanpa gejala dan tanda
viral load menurun dan
relatif stabil, namun cd4
berangsur menurun
Tes darah antobody terhadap
HIV menunjukkan hasil
reaktif, walaupun gejala
belum timbul
Masa tanpa gejala tapi tetap
dapat menularkan kepada
orang lain, terjadi selama 2-
3 tahun
Masa dengan gejala ringan
dapat berlangsung selama 5-
8 tahun
Fase infeksi HIV dengan
kekebalan tubuh yang
menurun drastic, dengan VL
makin tinggi dan CD4 rendah
sehingga timbul IO. Infeksi
yang mungkin jarang ditemui
pada orang dengan
kekebalan baik, misalnya TB,
herpes zoster, oral hairy
leukoplakia, infeksi jamur di
mulut dan saluran
pencernaan, Infeksi jamur
pada paru, infeksi
cytomegalovirus, infeksi dan
peradangan pada kulit yang
dikenal dengan popular
pruritic eruption
9
TES HIV DAN MASA JENDELA
KONSELING & TESTING HIV
KTHIV adalah pintu masuk utama pada layanan pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV.
5 komponen dasar/prinsip KT HIV:
1. Informed consent
2. Confidentiality
3. Counselling
4. Correct test results
5. Connection to care, treatment, and prevention services
Layanan HIV terintegrasi:
o Pada daerah epidemi rendah atau terkonsentrasi – harus terintegrasi dengan pelayanan KIA, KB, Kespro,
kesehatan remaja, IMS, TB, Hepatitis, Napza dan rehabilitasi
KONSELING DAN TESTING HIV
KT HIV dilakukan dengan alasan:
1. Orang atau pasangan yang ingin mengetahui status HIVnya;
2. Ibu hamil yang masuk dalam Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA);
3. Penegakan diagnosis untuk keperluan pasien (pasien Hepatitis, pasien TB, pasien IMS, ibu
hamil, bayi yang lahir dari ibu dengan HIV);
4. Pasien yang diduga telah terinfeksi HIV;
5. Penapisan darah donor transfusi atau organ tubuh;
6. Tata laksana Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) setelah terjadinya tusukan pada kecelakaan kerja
okupasional;
7. Prosedur pemeriksaan dalam kasus perkosaan; dan
8. Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan sebagainya.
Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan darah donor dan transplantasi,
surveilans, dan penegakan diagnosis.
95-95-95 treatment for all
MANFAAT TERAPI ANTIRETROVIRAL
(ART)
Menurunkan angka
kematian karena HIV
Mencegah penularan
HIV kepada pasangan
Menurunkan jumlah
anak kehilangan
orang tuanya
Meningkatkan kinerja
Memperpanjang usia
harapan hidup
Mencegah penularan
dari Ibu ke bayi
Profilaksis pasca pajanan
untuk mencegah
penularan HIV
Meningkatkan harkat dan
martabat Orang dengan
HIV
KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV
Kualitas hidup meningkat
Transmisi menurun
(U=U)
ODHA SEHAT &
BERTANGGUNG JAWAB
VL menurun (tersupresi)
CD4 meningkat
Klinis membaik
OBAT ARV
TU-HAN
HAN-TU
KHASIAT
EFEK SAMPING
TINGGI
RENDAH
DTG 50mg
TLE
TLD
Zero AIDS-
Related Death
Zero
Discrimination
Zero New HIV
Infections
95%
Aware of their
HIV status
95%
On HIV
treatment
95%
Virally
suppressed
CEGAH HIV DI TEMPAT KERJA
1
6
TERKENA TUBUH
PADA BAGIAN
MUKOSA/ MEMBRAN
KULIT
Risiko sangat rendah,
meskipun ada darah
Resiko sekitar 0,09%
TERKENA CAIRAN
TUBUH
Hampir tidak
berisiko sama
sekali, meskipun
cairan tersebut
mengandung darah
RISIKO PENULARAN HIV PADA TENAGA KESEHATAN
17
TERTUSUK JARUM
Risiko KURANG DARI
1%
Bahkan ada yg
menyebutkan antara
0.03 – 0,3%
MENCEGAH HIV DI TEMPAT KERJA 
01
• Berhati-
hati
02
• Cuci tangan/
bagian kulit
luar lainnya
03 • Gunakan
APD yg
sesuai
18
Gunakan APD yang sesuai ketika melakukan kontak
dengan darah atau cairan tubuh lainnya
Cuci tangan/bagian tubuh lainnya – setelah kontak
dengan darah atau cairan tubuh
Berhati-hati ketika membawa, menggunakann dan
membuang peralatan tajam dan alat suntik
Jika berisiko terpajan HIV:
• Lapor Tim PDP dalam waktu kurang dari 72 jam
setelah pajanan.
• Cuci dengan air mengalir – jangan dipencet
• Cek status HIV
• Mulai Prophylaxis Pasca Pajanan jika diperlukan
3 Langkah pasca laporan paparan:
Sumber
Petugas
Kesehatan
Anti-HIV √ √
Anti HCV √ √
HBsAg √ √
Anti-HBs √
Sifilis √ √
PPIA - Pencegahan penularan infeksi dari Ibu
ke Anak
Penanganan komprehensif dan berkelanjutan pada perempuan dengan HIV sejak sebelum kehamilan
hingga setelah kehamilan, termasuk penanganan bayi lahir dari ibu HIV +.
Empat pilar pendekatan komprehensif untuk mencegah trasmisi vertikal HIV dikenal dengan PRONG:
Prong 1: Pencegahan primer infeksi HIV pada wanita usia reproduksi
Prong 2: Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita yang terinfeksi HIV
Prong 3: Pencegahan transmisi vertikal HIV pada ibu kepada bayi
Prong 4: penyediaan terapi, perawatan dan dukungan yang baik bagi Ibu dengan HIV, serta anak dan
keluarganya.
19
Faktor Ibu Faktor bayi Faktor obstetrik
 Jumlah virus HIV/viral load dalam
darah
 Hitung CD4
 Status gizi selama kehamilan
 Penyakit infeksi selama kehamilan
 Masalah payudara, jika menyusui
 Prematuritas dan berat lahir rendah
 Lama menyusu
 Luka pada mulut bayi jika bayi
menyusu
 Jenis persalinan
 Lama persalinan
 Ketuban pecah dini
 Tindakan episiotomi, ekstrasi vakum
dan forsep
Faktor Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
20
Any Question?

More Related Content

Similar to IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx

Similar to IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx (20)

Hiv dr.joni
Hiv dr.joniHiv dr.joni
Hiv dr.joni
 
Hiv dan konseling
Hiv dan konselingHiv dan konseling
Hiv dan konseling
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
leaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfleaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdf
 
MATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptxMATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptx
 
Apakah hiv,
Apakah hiv, Apakah hiv,
Apakah hiv,
 
HIV.pptx
HIV.pptxHIV.pptx
HIV.pptx
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
PPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxPPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptx
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 
HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Ppt hiv
Ppt hivPpt hiv
Ppt hiv
 
PPT HIV.pptx
PPT HIV.pptxPPT HIV.pptx
PPT HIV.pptx
 
223760355 leaflet-hiv-aids
223760355 leaflet-hiv-aids223760355 leaflet-hiv-aids
223760355 leaflet-hiv-aids
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 

Recently uploaded

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (18)

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx

  • 2. 2 Apakah perbedaan antara HIV dan Stadium HIV Lanjut (AHD) ?
  • 3. Apakah perbedaan HIV & AHD? 3 HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia: * Menyerang sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah putih. * Banyak di dalam darah, Air mani, Cairan Vagina dan Air susu Ibu * Sel darah CD4 berfungsi menjadi alarm dalam menjaga tubuh kita melawan infeksi * HIV masuk sel CD4, akan berkembang dan akhirnya membunuhnya. * Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit HIV: Human Immunodeficiency Virus Virus yang menurunkan kekebalan tubuh manusia AHD: Advance HIV Diseases Penyakit HIV lanjut (AHD) sebagai jumlah CD4 <200sel/mm3 atau WHO stadium 3 atau 4 pada orang dewasa dan remaja. Semua anak < 5 tahun AHD stadium lanjut. Termasuk individu yang belum pernah menerima terapi antiretroviral (ART) dan mereka yang
  • 4. HUBUNGAN SEXUAL BERISIKO PENGGUNAAN JARUM & ALAT SUNTIK BERGANTIAN TRANSFUSI DARAH DARI IBU KE BAYI HIV DITULARKAN melalui: HIV TIDAK MENULAR melalui: BERJABATAN TANGAN MAKAN BERSAMA /PENGGUNAAN ALAT MAKAN BERSAMA BERCIUMAN GIGITAN NYAMUK BERENANG BERSAMA
  • 5. Abstinent | Be faithfull | Condom use | Drug | Education HIV DAPAT DICEGAH Tidak melakukan hubungan seksual berisiko Setia kepada pasangan Menggunakan kondom pada hubungan seksual berisiko Tidak menggunak an napza Tingkatkan pengetahuan
  • 6. Pasca Pajanan (PEP) Pra Pajanan (PrEP) Pilihan: TDF + 3TC + DTG Okupasional atau non okupasional ART selama 28 hari Pilihan: TDF + FTC Kondom dan PrEP Selama berisiko atau ’event driven’ PENCEGAHAN HIV
  • 7. 7 PRINSIP PENULARAN HIV • EXIT – Virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi • SURVIVE – Virus harus bertahan hidup untuk menyerang system pertahanan tubuh • SUFFICIENT – Jumlah virus yang bertahan hidup harus cukup untuk menginfeksi • ENTER – Virus harus masuk ke tubuh seseorang melalui kulit yang luka, rapuh karena infeksi, untuk menginfeksi seseorang
  • 8. FASE PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV FASE I Periode Jendela FASE II Masa Laten FASE III Masa Terminal Tubuh sudah terinfeksi HIV namun hasil pemeriksanaan darah belum ditemukan anti- HIV Sangat infeksius Beberapa orang mengalami gejala HIV akut, Fase ‘flu-like syndrome” terjadi akibat serokonversi dalam darah Sekitar 2-3 minggu sejak infeksi awal disertai gejala ringan atau tanpa gejala dan tanda viral load menurun dan relatif stabil, namun cd4 berangsur menurun Tes darah antobody terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala belum timbul Masa tanpa gejala tapi tetap dapat menularkan kepada orang lain, terjadi selama 2- 3 tahun Masa dengan gejala ringan dapat berlangsung selama 5- 8 tahun Fase infeksi HIV dengan kekebalan tubuh yang menurun drastic, dengan VL makin tinggi dan CD4 rendah sehingga timbul IO. Infeksi yang mungkin jarang ditemui pada orang dengan kekebalan baik, misalnya TB, herpes zoster, oral hairy leukoplakia, infeksi jamur di mulut dan saluran pencernaan, Infeksi jamur pada paru, infeksi cytomegalovirus, infeksi dan peradangan pada kulit yang dikenal dengan popular pruritic eruption
  • 9. 9 TES HIV DAN MASA JENDELA
  • 10. KONSELING & TESTING HIV KTHIV adalah pintu masuk utama pada layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV. 5 komponen dasar/prinsip KT HIV: 1. Informed consent 2. Confidentiality 3. Counselling 4. Correct test results 5. Connection to care, treatment, and prevention services Layanan HIV terintegrasi: o Pada daerah epidemi rendah atau terkonsentrasi – harus terintegrasi dengan pelayanan KIA, KB, Kespro, kesehatan remaja, IMS, TB, Hepatitis, Napza dan rehabilitasi
  • 11. KONSELING DAN TESTING HIV KT HIV dilakukan dengan alasan: 1. Orang atau pasangan yang ingin mengetahui status HIVnya; 2. Ibu hamil yang masuk dalam Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA); 3. Penegakan diagnosis untuk keperluan pasien (pasien Hepatitis, pasien TB, pasien IMS, ibu hamil, bayi yang lahir dari ibu dengan HIV); 4. Pasien yang diduga telah terinfeksi HIV; 5. Penapisan darah donor transfusi atau organ tubuh; 6. Tata laksana Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) setelah terjadinya tusukan pada kecelakaan kerja okupasional; 7. Prosedur pemeriksaan dalam kasus perkosaan; dan 8. Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan sebagainya. Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan darah donor dan transplantasi, surveilans, dan penegakan diagnosis.
  • 12. 95-95-95 treatment for all MANFAAT TERAPI ANTIRETROVIRAL (ART) Menurunkan angka kematian karena HIV Mencegah penularan HIV kepada pasangan Menurunkan jumlah anak kehilangan orang tuanya Meningkatkan kinerja Memperpanjang usia harapan hidup Mencegah penularan dari Ibu ke bayi Profilaksis pasca pajanan untuk mencegah penularan HIV Meningkatkan harkat dan martabat Orang dengan HIV
  • 13. KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV Kualitas hidup meningkat Transmisi menurun (U=U) ODHA SEHAT & BERTANGGUNG JAWAB VL menurun (tersupresi) CD4 meningkat Klinis membaik
  • 15. Zero AIDS- Related Death Zero Discrimination Zero New HIV Infections 95% Aware of their HIV status 95% On HIV treatment 95% Virally suppressed
  • 16. CEGAH HIV DI TEMPAT KERJA 1 6
  • 17. TERKENA TUBUH PADA BAGIAN MUKOSA/ MEMBRAN KULIT Risiko sangat rendah, meskipun ada darah Resiko sekitar 0,09% TERKENA CAIRAN TUBUH Hampir tidak berisiko sama sekali, meskipun cairan tersebut mengandung darah RISIKO PENULARAN HIV PADA TENAGA KESEHATAN 17 TERTUSUK JARUM Risiko KURANG DARI 1% Bahkan ada yg menyebutkan antara 0.03 – 0,3%
  • 18. MENCEGAH HIV DI TEMPAT KERJA  01 • Berhati- hati 02 • Cuci tangan/ bagian kulit luar lainnya 03 • Gunakan APD yg sesuai 18 Gunakan APD yang sesuai ketika melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya Cuci tangan/bagian tubuh lainnya – setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh Berhati-hati ketika membawa, menggunakann dan membuang peralatan tajam dan alat suntik Jika berisiko terpajan HIV: • Lapor Tim PDP dalam waktu kurang dari 72 jam setelah pajanan. • Cuci dengan air mengalir – jangan dipencet • Cek status HIV • Mulai Prophylaxis Pasca Pajanan jika diperlukan 3 Langkah pasca laporan paparan: Sumber Petugas Kesehatan Anti-HIV √ √ Anti HCV √ √ HBsAg √ √ Anti-HBs √ Sifilis √ √
  • 19. PPIA - Pencegahan penularan infeksi dari Ibu ke Anak Penanganan komprehensif dan berkelanjutan pada perempuan dengan HIV sejak sebelum kehamilan hingga setelah kehamilan, termasuk penanganan bayi lahir dari ibu HIV +. Empat pilar pendekatan komprehensif untuk mencegah trasmisi vertikal HIV dikenal dengan PRONG: Prong 1: Pencegahan primer infeksi HIV pada wanita usia reproduksi Prong 2: Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita yang terinfeksi HIV Prong 3: Pencegahan transmisi vertikal HIV pada ibu kepada bayi Prong 4: penyediaan terapi, perawatan dan dukungan yang baik bagi Ibu dengan HIV, serta anak dan keluarganya. 19 Faktor Ibu Faktor bayi Faktor obstetrik  Jumlah virus HIV/viral load dalam darah  Hitung CD4  Status gizi selama kehamilan  Penyakit infeksi selama kehamilan  Masalah payudara, jika menyusui  Prematuritas dan berat lahir rendah  Lama menyusu  Luka pada mulut bayi jika bayi menyusu  Jenis persalinan  Lama persalinan  Ketuban pecah dini  Tindakan episiotomi, ekstrasi vakum dan forsep Faktor Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Editor's Notes

  1. © Copyright Showeet.com – Creative & Free PowerPoint Templates
  2. © Copyright Showeet.com – Creative & Free PowerPoint Templates
  3. © Copyright Showeet.com – Creative & Free PowerPoint Templates
  4. Informed consent – persetujuan tindakan pemeriksaan lab HIV yang diberikan oleh passien atau walinya setelah mendapatkan informasi dan memahami penjelasan yang diberikan secara lengkap oleh petugas kesehatan tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Confidentiality – semua isi informasi dan konseling antara klien dengan petugas pemeriksa atau konselor dan hasil lab nya tidak akan diungkapkan kepada pihak lain, tanpa persetujuan klien. Konfidensialitas dapat dibagikan kepada pemberi layanan kesehatan yg akan menangani pasien untuk kepentingan layanan kesehatan, sesuai indikasi penyakit pasien. Counselling – proses dialog antara konselor dengan klien bertujuan untuk memberikan informasi yg jelas dan dapat dimengerti klien atau pasien. Correct test results. Layanan tes HIV harus mengikuti standar pemeriksaan HIV nasional yang berlaku Connection to care, treatment, and prevention services. Pasien/klien harus dihubungkan atau dirujuk ke layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV yang didukung dengan sistem rujukan yg baik dan terpantau.
  5. Untuk mendorong demand creation di RS – KT HIV perlu dilakukan sesuai Permenkes 23 Tahun 2022
  6. Slide ini dimasukan untuk memberikan informasi bahwa layanan primer juga dapat membantu persalinan Ibu dengan HIV AIDS – kami masih mendapatkan informasi kasus Ibu hamil dengan HIV ditolak untuk melahirkan di layanan kesehatan.