SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pemeriksaan Serologi
HIV
0KTARINI S.Tr.Kes
LabKes Provinsi Jawa Barat
Pendahuluan
• HIV : virus yang menyebabkan
penyakit defisiensi imun didapat
(AIDS)
• 1981 : Kasus AIDS pertama kali
dilaporkan
• Penularan :
o Transfusi
o Kontak seksual
o Tusukan benda tercemar cairan
tubuh penderita
o Vertikal dari ibu ke bayi
• Diagnosis dipastikan : pemeriksaan
laboratorium
Struktur Virus HIV
https://web.stanford.edu/group/virus/retro/2005gongishmail/hiv1.jpg
Pemeriksaan HIV
Berdasarkan Tujuan Pemeriksaan :
• Diagnosis
o Uji cepat (rapid test)
o EIA
o Western Blot
• Pemeriksaan dini pada bayi
o DNA provirus
• Pemantauan
o Viral load
o CD4
Pemeriksaan Serologis
HIV
Tujuan:
• Surveilance
• Keamanan Transfusi/Transplantasi
• Diagnosis
Strategi Pemeriksaan
(WHO)
Strategi Pemeriksaan
HIV
Dikutip dari WHO/BTS/99.1
Strategi I
• Menggunakan 1
pemeriksaan rapid test
atau EIA dengan
sensitivitas > 99%
• Untuk keamanan
transfusi/transplantasi
• Tidak untuk diagnosis
Strategi II
Strategi
III
Interpretasi Hasil
Hasil Reaktif :
• Bila A1, A2, A3 reaktif
Hasil Non reaktif :
• Bila hasil A1 non reaktif
• Bila hasil A1 reaktif, tetapi pada pengulangan A1 dan A2
non reaktif
• Bila salah satu reaktif, tetapi pasien tidak berisiko
Hasil Indeterminate:
• Bila dua hasil tes reaktif
• Bila 1 tes reaktif, pasien berisiko
Tindak Lanjut Pemeriksaan
Hasil Reaktif :
• Rujuk ke pengobatan HIV
Hasil Non reaktif :
• Bila hasil non reaktif dengan risiko  ulang pemeriksaan
min. 3, 6, dan 12 bulan
• Bila hasil non reaktif dan tidak berisiko  dianjurkan
perilaku hidup sehat
Hasil Indeterminate:
• Tes diulang dengan sample baru, min 2 minggu kemudian
• Bila hasil sama  PCR
• Bila tidak ada PCR : ulang 3, 6, 12 bulan  bila tetap
indeterminate : dinyatakan non reaktif
Catatan
• Pemeriksaan HIV untuk diagnosis harus
sepengetahuan & persetujuan pasien. Jika menolak,
pasien harus menyatakan secara tertulis.
• Untuk individu baru terdiagnosis, hasil reaktif perlu
diulang dalam waktu 14 hari dengan sample baru.
• Hasil indeterminate bisa disebabkan:
penyakit autoimun (SLE), window period,
keganasan, kehamilan multipara
Pemeriksaan Serologi
• Deteksi Antigen p24
• Deteksi Antibodi
Metode pemeriksaan
• Rapid Test
• EIA
• Aglutinasi
• Western Blot
Prinsip pemeriksaan Rapid Test
• Antigen HIV dilekatkan
pada absorbent
• Antibodi dari serum akan
terikat
• Kompleks antigen-
antibodi akan
divisualisasi dengan
penambahan konjugat
berwarna
Kelebihan
• Meningkatkan akses untuk pencegahan dan
intervensi
• Konseling dan diagnosis di hari yang sama
• Mudah digunakan
• Tidak dibutuhkan keahlian khusus
• Waktu pemeriksaanan di bawah 30 menit
• Tidak membutuhkan pendinginan
• Tidak membutuhkan peralatan khusus
Kekurangan
• Jumlah pemeriksaan yang dapat dikerjakan per running
sedikit
• Quality Assurance (QA)/Quality Kontrol (QC) sulit
dilakukan
• Pembacaan hasil pemeriksaan subyektif
• Hasil harus dibaca pada waktu singkat.
• Dokumentasi pemeriksaan rendah
Pemilihan Reagen Strategi
Pemeriksaan HIV
Permenkes 15 Tahun 2015
• Reagensia pertama harus memiliki sensitivitas
tertinggi, ≥ 99 %.
• Reagensia kedua memiliki sensitivitas ≥ 98% serta
lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama
• Reagensia ketiga memiliki spesifisitas ≥ 99% serta
lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama atau
kedua.

More Related Content

Similar to 2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
LAYANAN TES HIV.pptx
LAYANAN TES HIV.pptxLAYANAN TES HIV.pptx
LAYANAN TES HIV.pptxArmandAp1
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endangandreei
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanDaniel Ds Farhan
 
Buku saku rapid test & swab test-pcr
Buku saku rapid test & swab test-pcr Buku saku rapid test & swab test-pcr
Buku saku rapid test & swab test-pcr SitiMuthiaRahmaWarda
 
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDiagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDian Jenova
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Syscha Lumempouw
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfemiinayah
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxIrielTaufiec
 
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatalJournal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatalwendylobo25
 

Similar to 2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx (20)

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
Pemeriksaan hiv
Pemeriksaan hivPemeriksaan hiv
Pemeriksaan hiv
 
LAYANAN TES HIV.pptx
LAYANAN TES HIV.pptxLAYANAN TES HIV.pptx
LAYANAN TES HIV.pptx
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endang
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
 
Buku saku rapid test & swab test-pcr
Buku saku rapid test & swab test-pcr Buku saku rapid test & swab test-pcr
Buku saku rapid test & swab test-pcr
 
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDiagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)
Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)
Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
 
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatalJournal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
 
konselinghiv.pptx
konselinghiv.pptxkonselinghiv.pptx
konselinghiv.pptx
 

Recently uploaded

Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCokDevitia
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 

Recently uploaded (20)

Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx

  • 2. Pendahuluan • HIV : virus yang menyebabkan penyakit defisiensi imun didapat (AIDS) • 1981 : Kasus AIDS pertama kali dilaporkan • Penularan : o Transfusi o Kontak seksual o Tusukan benda tercemar cairan tubuh penderita o Vertikal dari ibu ke bayi • Diagnosis dipastikan : pemeriksaan laboratorium
  • 4. Pemeriksaan HIV Berdasarkan Tujuan Pemeriksaan : • Diagnosis o Uji cepat (rapid test) o EIA o Western Blot • Pemeriksaan dini pada bayi o DNA provirus • Pemantauan o Viral load o CD4
  • 5. Pemeriksaan Serologis HIV Tujuan: • Surveilance • Keamanan Transfusi/Transplantasi • Diagnosis Strategi Pemeriksaan (WHO)
  • 7. Strategi I • Menggunakan 1 pemeriksaan rapid test atau EIA dengan sensitivitas > 99% • Untuk keamanan transfusi/transplantasi • Tidak untuk diagnosis
  • 10. Interpretasi Hasil Hasil Reaktif : • Bila A1, A2, A3 reaktif Hasil Non reaktif : • Bila hasil A1 non reaktif • Bila hasil A1 reaktif, tetapi pada pengulangan A1 dan A2 non reaktif • Bila salah satu reaktif, tetapi pasien tidak berisiko Hasil Indeterminate: • Bila dua hasil tes reaktif • Bila 1 tes reaktif, pasien berisiko
  • 11. Tindak Lanjut Pemeriksaan Hasil Reaktif : • Rujuk ke pengobatan HIV Hasil Non reaktif : • Bila hasil non reaktif dengan risiko  ulang pemeriksaan min. 3, 6, dan 12 bulan • Bila hasil non reaktif dan tidak berisiko  dianjurkan perilaku hidup sehat Hasil Indeterminate: • Tes diulang dengan sample baru, min 2 minggu kemudian • Bila hasil sama  PCR • Bila tidak ada PCR : ulang 3, 6, 12 bulan  bila tetap indeterminate : dinyatakan non reaktif
  • 12. Catatan • Pemeriksaan HIV untuk diagnosis harus sepengetahuan & persetujuan pasien. Jika menolak, pasien harus menyatakan secara tertulis. • Untuk individu baru terdiagnosis, hasil reaktif perlu diulang dalam waktu 14 hari dengan sample baru. • Hasil indeterminate bisa disebabkan: penyakit autoimun (SLE), window period, keganasan, kehamilan multipara
  • 13. Pemeriksaan Serologi • Deteksi Antigen p24 • Deteksi Antibodi Metode pemeriksaan • Rapid Test • EIA • Aglutinasi • Western Blot
  • 14. Prinsip pemeriksaan Rapid Test • Antigen HIV dilekatkan pada absorbent • Antibodi dari serum akan terikat • Kompleks antigen- antibodi akan divisualisasi dengan penambahan konjugat berwarna
  • 15. Kelebihan • Meningkatkan akses untuk pencegahan dan intervensi • Konseling dan diagnosis di hari yang sama • Mudah digunakan • Tidak dibutuhkan keahlian khusus • Waktu pemeriksaanan di bawah 30 menit • Tidak membutuhkan pendinginan • Tidak membutuhkan peralatan khusus
  • 16. Kekurangan • Jumlah pemeriksaan yang dapat dikerjakan per running sedikit • Quality Assurance (QA)/Quality Kontrol (QC) sulit dilakukan • Pembacaan hasil pemeriksaan subyektif • Hasil harus dibaca pada waktu singkat. • Dokumentasi pemeriksaan rendah
  • 17. Pemilihan Reagen Strategi Pemeriksaan HIV Permenkes 15 Tahun 2015 • Reagensia pertama harus memiliki sensitivitas tertinggi, ≥ 99 %. • Reagensia kedua memiliki sensitivitas ≥ 98% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama • Reagensia ketiga memiliki spesifisitas ≥ 99% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama atau kedua.