SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 1 
Oleh : Ns. Desiyani Nani, SKep. 
Mahasiswa mampu melakukan keterampilan pengambilan spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. 
Tek 
nik pengambilan pesimen darah tergantung pada kebutuhan, apakah dibutuhkan darah kapiler, arteri atau vena serta jumlah yang diperlukan. Kontraindikasi dilakukannya pengambilan spesimen darah adalah infus intravena atau keadaan setelah radikal mastektomi. 
Analisa Darah Vena Tujuannya adalah untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti : sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit dan trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri sulit diperoleh, namun hanya berguna untuk menganalisa pH, PaCO2 dan Base Excess. 
Antisept 
ik (alkohol) Tourniquet Kassa steril Spuit steril sesuai ukuran yang diinginkan Heparin dengan perbandingan 1 : 1000 Wadah untuk spesimen Label spesimen Sarung tangan Pengalas Bengkok Plester dan gunting 
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH, SEKRET VAGINAL (PAP SMEAR), SPUTUM, URIN, DAN FAECES 
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH PAP SMEAR LEARNING OUTCOME ALAT DAN BAHAN
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 2 
Pap Smear atau papanicolaou Smear dapat dilakukan pada berbagai sekret tubuh, termasuk : sekret gaster, sekret prostat, sputum, dan urin. Umumnya dilakukan untuk mendeteksi Ca cervix. Pemeriksaan vaginal dilakukan dengan mengambil sel-sel dari cervix. Sel-sel tersebut kemudian diklasifikasikan menurut grade mulai dari sel normal sampai sel Ca. Ada beberapa sistem klasifikasi, yaitu : 
1. Sistem Lama 
Grade I : Sel-sel tampak normal Grade II : Atypical (tidak khas, tidak teratur, tidak normal), namun tidak ditemukan tanda-tanda malignancy Grade III : Mengarah ke keganasan, tapi belum jelas Grade IV : Lebih mengarah ke keganasan Grade V : Jelas keganasan 
2. Sistem Terbaru 
o Normal 
o Inflammatory 
o Mild-cervical intraepithelial neoplasia 
o Severe-cervical intraepithelial neoplasia 
o Cancer 
Pap smear dianjurkan pada wanita 20 – 40 tahun. Setiap 3 tahun, jika dalam 1 tahun pemeriksaan 3 tanda smear normal. Pap smear rutin dianjurkan pada wanita lebih dari 40 tahun yang beresiko tinggi dan pada wanita yang hasil tes pap positif. Nilai normal : jika tidak ditemukan sel-sel abnormal Nilai abnormal, mempunyai arti : 
- Ca cerviks 
- Infeksi jamur 
- Proses Inflamasi 
- Infeksi parasitik 
- Penyakit kelamin 
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan pap smear abnormal : Hasil bisa rusak bila spesimen dibiarkan kering, jelly yang dipakai pada spekulum, semprotan air, mandi, pola menstruasi, dan infeksi. Obat-obatan yang mengganggu hasil pemeriksaan pap, yaitu : digitalis dan tetrasiklin. 
Kontra Indikasi :
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 3 
Saat menstruasi Pengkajian : 
1. Jelaskan tujuan tes dan perlunya pemeriksaan vaginal. Pastikan mengurangi ketidaknyamanan selama pemasangan spekulum 
2. Tidak perlu puasa sebelum pemeriksaan. 
3. Anjurkan klien tidak mandi 24 jam sebelum pemeriksaan 
4. Anjurkan klien untuk BAB sebelum pemeriksaan 
Prosedur 
1. Bantu klien pada posisi lithotomi dengan kaki sebagai pijakan 
2. Spekulum dilubrikasi dengan larutan saline atau air hangat lalu dimasukkan ke dalam vagina 
3. Sekret diambil dari cervix dan saluran endo cervical 
4. Slides dibuat dari sekret 
5. Pergunakan sarung tangan selama prosedur 
Pengkajian Akhir : 1. Bantu klien pada posisi tegak 
2. Jelaskan kemungkinan keluar sedikit darah darah dari cervix setelah prosedur 
3. Laporkan temuan yang abnormal pada dokter yang bertanggung jawab pada klien 
Kultur Sputum sering digunakan untuk membedakan diagnosa bakteri, fungal / jamur, dan non bakteri pada traktus respiratorius bawah 
Nilai Normal 
Ada atau tidaknya flora normal respiratory. Clinician mengevaluasi tipe-tipe dan jumlah tiap-tiap mikroba. 
Makna Nilai Abnormal 
- Infeksi bakteri (pnemonia, TB) 
- Infeksi fungal 
- Infeksi parasitik 
- Infeksi Viral 
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan abnormal : 
1. Spesimen yang terkontaminasi 
2. Pengumpulan saliva lebih banyak dari sputum 
3. Ketrlambatan spesimen dibawa ke lab KULTUR DAN SENSIVITAS SPUTUM
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 4 
4. Sedang menjalani terapi anti mikrobial 
Pengkajian awal 
1. Sputum dikumpulkan sebelum dimulainya terapi anti mikrobial 
2. Jelaskan prosedur pada klien : 
a. Spesimen paling pagi adalah lebih baik, karena lebih kental 
b. Klien sebaiknya menyikat gigi dan dan berkumur sebelum diambil sputum 
c. Sputum harus berasal dari cabang bronkial 
d. Ajarkan klien cara mengeluarkan sputum dengan taruk nafas dalam tiga kali kemudian batuk efektif 
e. Sempel yang diambil diletakkan dalam wadah steril 
f. Anjurkan klien memberi tanda jika spesimen telah siap 
3. Jika diduga terdapat TB diperalukan banyak spesimen 
Prosedur 
1. Gunakan sarung tangan selama prosedur dan saat membawa spesimen 
2. Klien dianjurkan mengambil nafas dalam dan kemudian batuk dalam / efektif untuk mendapatkan spesimen. Minimal satu sendok sputum diperlukan. 
3. cara lain untuk mengambil sputum melalui suction endotracheal, aspirasi transtracheal, fiseroptic bronchoscopy, dan gastric lavage. 
4. Selanjutnya sputum sebagai sampel dikirim ke Lab. Lab menentukan kecocokan spesimen dengan kultur dengan memberikan zat pewarna Gram (Gram Stain) dan mengevaluasinya secara mikrokopik. Pada sputum yang terkontaminasi dengan sekret dari saluran nafas atas akan ditemukan banyak sel-sel epitel 
5. Informasi awal tentang keberadaan mikroorganik primer dicatat selama melakukan pemeriksaan mikroskopik. 
6. Sampel sputum kemudian di inokulasi (di suntik) pada media kultur yang tepat kemudian diinkubasi. 
7. Laporan akhir dan kelemahan dari pemeriksaan terhadap agent- agent bakterial memerlukan 48 – 72 jam, sedangkan kultur fungal memerlukan waktu selama 4 mingu, dan kultur mikrobakterial (untuk TB agent) memakan waktu selama 6 minggu untuk laporan final / akhir. 
Pengkajian akhir 
1. Beri label pada wadah spesimen dan kirim ke Lab secepat mungkin. Tandai mikroorganisme yang diduga dan beberapa terapi anti mikrobial yang sedang dijalani pada label. Jangan memasukkan spesimen ke dalam kulkas / pendingin.
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 5 
2. Memulai terapi anti mikrobial sesuai anjuran setelah mengambil spesimen. 
3. Laporan hasil 
kultur dan sensifitasnya pada dokter yang yang menangani sebagai dasar dalam pemberian obat. 
Urine secara normalnya merupakan cairan tubuh yang steril. Walaupun beberapa bakteri secara normal terdapat didalam urethra, tapi bila tidak ada infeksi semestinya tidak ada bakteri di urine. Klien yang diduga menderita Urinary Tract Infection (UTI) kultur dan sensitivitas urine perlu diperiksa. 
Nilai Normal 
Tidak bertambah banyak 
Makna Nilai Abnormal 
Meningkat 
Kemungkinan sampel terkontaminasi dengan jumlah bakteri < 10,000/mL UTI dengan jumlah bakteri > 100,000/mL Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan hasil pemeriksaan : 
- Teknik pengumpulan sampel yang tidak tepat 
- Penggunaan obat-obat yang menurunkan jumlah bakteri : antibiotik 
Pengkajian awal : 
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan dan perlunya pengambilan sampel 
2. Sebelum pemeriksaan tidak perlu puasa 
Prosedur : 
1. Minimal diperlukan 5 ml urin untuk pemeriksaan ini 
2. Gunakan teknik pengambilan urin midstream untuk mengurangi kontaminasi spesimen 
3. Cara lain dengan : kateterisasi, stoma. Pada neonatus dan infants : aspirasi suprapubic. 
4. Gunakan sarung tangan selama prosedur 
Pengkajian Akhir : 
1. Beri label pada spesimen, segera bawa ke lab atau tempatkan pada es. KULTUR DAN SENSITIVITAS URINE
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 6 
2. Laporkan hasil pemeriksaan kultur dan sensitivitas urin pada dokter yang menangani untuk dasar pemberian terapi. 
Nilai Normal 
30-200 mg/100 g feses (50-300 mg/24 jam) 
Makna nilai Abnormal 
Meningkat Menurun Anemia hemolitik Anemia Aplastik Jaundice Hemolitik Obstruksi biliary komplit Hepatic jaundice Jaundice Obstruksi Terapi antibiotik oral Penyakit liver yang berat Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan hasil pemeriksaan : 
1. Obat-obat yang meningkatkan level urobilinogen fecal : salisilat, sulfonamida 
2. Obat-obat yang menurunkan level urobilinogen fecal : Antibiotik spektrum luas 
Pengkajian Awal : 
1. Jelaskan tujuan tes dan perlunya pengambilan feses 
2. Tidak perlu puasa sebelumnya 
3. Anjurkan klien untuk mencegah sampel terkontaminasi toilet paper dan urin 
Prosedur : 
1. Kumpulkan spesimen dengan tongue blade, letakkan di tempat kering, bersih, wadah yang bebas dari urin. 
2. Gunakan sarung tangan selama prosedur 
Pengkajian Akhir : 
1. Bungkus spesimen, beri label pada wadah dan bawa segera ke lab 
2. Laporkan hasil pemeriksaannya. 
TINJAUAN PUSTAKA UROBILINOGEN, FECAL
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 7 
1. Doengoes, M. E. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and Documenting Patient Care. 3 rd ed. Philadelphia : J.B. Lippincott Company. 
2. Earnest, V. V. 1993. Clinical Skills in Nursing Practice. 2nd ed. Philadelphia : J.B. Lippincott Company. 
3. Wilson, D.D. 1999. Nurses’ Guide to Understanding Laboratory and Diagnostic Test. Philadelphia : J.B. Lippincott Company.
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 8 
PENILAIAN KETRAMPILAN PENGAMBILAN SPESIMEN 
Nama : …………………… NIM : …………………… 
NO. 
ASPEK YANG DINILAI 
NILAI 
0 
1 
2 
DARAH VENA 
1. 
Cek catatan medik 
2. 
Siapkan formulir laboratorium 
3. 
Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan 
4. 
Sapa klien, panggil namanya 
5. 
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 
6. 
Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk bertanya 
7. 
Jaga privacy klien 
8. 
Dekatkan alat dan bahan 
9. 
Atur posisi klien agar nyaman 
10. 
Identifikasi tempat penusukan 
11. 
Posisikan klien dengan lengan ekstensi dengan telapak tangan di atas meja atau bantal 
12. 
Pasang torniquet 5 – 10 cm di atas daerha penusukan, cek adanya denyutan distal 
13. 
Letakkan pengalas 
14. 
Pasang sarung tangan 
15. 
Instruksikan klien untuk mengepal dan membuka beberapa kali 
16. 
Desinfeksi daerah penusukan dengan kapas alkohol 
17. 
Tempatkan ibu jari pada vena daerah distal dari tempat penusukan (kurang lebih 3 cm); tekan sampai kulit di atas vena tersebut menegang 
18. 
Masukkan jarum dengan sudut 30 derajat 
19. 
Bila sudah masuk dalam vena, tarik spuit dengan hati-hati dan perhatikan aliran darah yang keluar, pertahankan 
20. 
Lepaskan torniquet dengan tangan lain yang bebas
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 9 
21. 
Lakukan aspirasi, sampai mencapai volume yang dibutuhkan 
22. 
Tempatkan kapas alkohol 1-2 menit atau sampai darah berhenti (bila perlu diplester) 
23. 
Pindahkan darah ke tabung spesimen. Putar tabung perlahan jika terdapat zat EDTA 
24. 
Inspeksi daerah penusukan terhadap adanya perdarahan 
25. 
Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman 
SPUTUM 
26 
Gunakan sarung tangan selama prosedur dan saat membawa spesimen 
27 
Klien dianjurkan mengambil nafas dalam dan kemudian batuk dalam / efektif untuk mendapatkan spesimen. Minimal satu sendok sputum diperlukan. 
28 
Cara lain untuk mengambil sputum melalui suction endotracheal, aspirasi transtracheal, fiseroptic bronchoscopy, dan gastric lavage. 
PAP SMEAR 
29 
Jelaskan kemungkinan keluar sedikit darah dari cervix setelah prosedur 
30 
Bantu klien pada posisi lithotomi dengan kaki sebagai pijakan 
31 
Spekulum dilubrikasi dengan larutan saline atau air hangat lalu dimasukkan ke dalam vagina 
32 
Sekret diambil dari cervix dan saluran endo cervical 
33 
Slides dibuat dari sekret 
34 
Bantu klien pada posisi tegak 
URINE 
35 
Jika sadar dan mampu, Anjurkan klien untuk buang air kecil 
36 
Gunakan teknik pengambilan urin
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed 
Modul SkillabA-JILID I 1 0 
midstream untuk mengurangi kontaminasi spesimen 
37 
Cara lain dengan : kateterisasi, stoma. Pada neonatus dan infants : aspirasi suprapubic. 
FAECES 
38 
Anjurkan klien untuk buang air besar 
39 
Anjurkan klien untuk mencegah sampel terkontaminasi toilet paper dan urin 
40 
Kumpulkan spesimen dengan tongue blade, letakkan di tempat kering, bersih, wadah yang bebas dari urin. 
TAHAP AKHIR 
41 
Beri label pada wadah dan bawa segera ke lab 
42 
Laporkan hasil pemeriksaannya. 
43 
Bereskan alat 
44 
Cuci tangan 
Total skor

More Related Content

What's hot

Instrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesInstrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesIvan Hardivan
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostikAmat Rajasa
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen Oktarina Permatasari
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa pjj_kemenkes
 
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutan
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutanEkstraksi saponin dalam kulit rambutan
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutanSiti Rohmawati
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikaulia rahmah
 
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloSensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloListiana Dewi
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 niniekyusdia
 

What's hot (18)

SPUTUM
SPUTUMSPUTUM
SPUTUM
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Instrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesInstrumen analitik feses
Instrumen analitik feses
 
708 764-1-pb
708 764-1-pb708 764-1-pb
708 764-1-pb
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutan
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutanEkstraksi saponin dalam kulit rambutan
Ekstraksi saponin dalam kulit rambutan
 
Diagnostik helminth
Diagnostik helminthDiagnostik helminth
Diagnostik helminth
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
 
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloSensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19
 

Similar to Genap ii pengambilan sepesimen darah

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah nanda yudip
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfDennisa13
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorPatenPisan1
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmasrisa677527
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptxKelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptxChrismaLumbanTobing
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfindradwinata2
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaWarung Bidan
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxlaboratoriummuaraemb
 
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Warung Bidan
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinikdyahresmi
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptxBeiPrinting
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxThoriqfahranulsafiah
 

Similar to Genap ii pengambilan sepesimen darah (20)

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptxKelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetalia
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
 
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
Sop ukp kkp
Sop ukp kkpSop ukp kkp
Sop ukp kkp
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Genap ii pengambilan sepesimen darah

  • 1. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 1 Oleh : Ns. Desiyani Nani, SKep. Mahasiswa mampu melakukan keterampilan pengambilan spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Tek nik pengambilan pesimen darah tergantung pada kebutuhan, apakah dibutuhkan darah kapiler, arteri atau vena serta jumlah yang diperlukan. Kontraindikasi dilakukannya pengambilan spesimen darah adalah infus intravena atau keadaan setelah radikal mastektomi. Analisa Darah Vena Tujuannya adalah untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti : sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit dan trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri sulit diperoleh, namun hanya berguna untuk menganalisa pH, PaCO2 dan Base Excess. Antisept ik (alkohol) Tourniquet Kassa steril Spuit steril sesuai ukuran yang diinginkan Heparin dengan perbandingan 1 : 1000 Wadah untuk spesimen Label spesimen Sarung tangan Pengalas Bengkok Plester dan gunting PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH, SEKRET VAGINAL (PAP SMEAR), SPUTUM, URIN, DAN FAECES PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH PAP SMEAR LEARNING OUTCOME ALAT DAN BAHAN
  • 2. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 2 Pap Smear atau papanicolaou Smear dapat dilakukan pada berbagai sekret tubuh, termasuk : sekret gaster, sekret prostat, sputum, dan urin. Umumnya dilakukan untuk mendeteksi Ca cervix. Pemeriksaan vaginal dilakukan dengan mengambil sel-sel dari cervix. Sel-sel tersebut kemudian diklasifikasikan menurut grade mulai dari sel normal sampai sel Ca. Ada beberapa sistem klasifikasi, yaitu : 1. Sistem Lama Grade I : Sel-sel tampak normal Grade II : Atypical (tidak khas, tidak teratur, tidak normal), namun tidak ditemukan tanda-tanda malignancy Grade III : Mengarah ke keganasan, tapi belum jelas Grade IV : Lebih mengarah ke keganasan Grade V : Jelas keganasan 2. Sistem Terbaru o Normal o Inflammatory o Mild-cervical intraepithelial neoplasia o Severe-cervical intraepithelial neoplasia o Cancer Pap smear dianjurkan pada wanita 20 – 40 tahun. Setiap 3 tahun, jika dalam 1 tahun pemeriksaan 3 tanda smear normal. Pap smear rutin dianjurkan pada wanita lebih dari 40 tahun yang beresiko tinggi dan pada wanita yang hasil tes pap positif. Nilai normal : jika tidak ditemukan sel-sel abnormal Nilai abnormal, mempunyai arti : - Ca cerviks - Infeksi jamur - Proses Inflamasi - Infeksi parasitik - Penyakit kelamin Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan pap smear abnormal : Hasil bisa rusak bila spesimen dibiarkan kering, jelly yang dipakai pada spekulum, semprotan air, mandi, pola menstruasi, dan infeksi. Obat-obatan yang mengganggu hasil pemeriksaan pap, yaitu : digitalis dan tetrasiklin. Kontra Indikasi :
  • 3. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 3 Saat menstruasi Pengkajian : 1. Jelaskan tujuan tes dan perlunya pemeriksaan vaginal. Pastikan mengurangi ketidaknyamanan selama pemasangan spekulum 2. Tidak perlu puasa sebelum pemeriksaan. 3. Anjurkan klien tidak mandi 24 jam sebelum pemeriksaan 4. Anjurkan klien untuk BAB sebelum pemeriksaan Prosedur 1. Bantu klien pada posisi lithotomi dengan kaki sebagai pijakan 2. Spekulum dilubrikasi dengan larutan saline atau air hangat lalu dimasukkan ke dalam vagina 3. Sekret diambil dari cervix dan saluran endo cervical 4. Slides dibuat dari sekret 5. Pergunakan sarung tangan selama prosedur Pengkajian Akhir : 1. Bantu klien pada posisi tegak 2. Jelaskan kemungkinan keluar sedikit darah darah dari cervix setelah prosedur 3. Laporkan temuan yang abnormal pada dokter yang bertanggung jawab pada klien Kultur Sputum sering digunakan untuk membedakan diagnosa bakteri, fungal / jamur, dan non bakteri pada traktus respiratorius bawah Nilai Normal Ada atau tidaknya flora normal respiratory. Clinician mengevaluasi tipe-tipe dan jumlah tiap-tiap mikroba. Makna Nilai Abnormal - Infeksi bakteri (pnemonia, TB) - Infeksi fungal - Infeksi parasitik - Infeksi Viral Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan abnormal : 1. Spesimen yang terkontaminasi 2. Pengumpulan saliva lebih banyak dari sputum 3. Ketrlambatan spesimen dibawa ke lab KULTUR DAN SENSIVITAS SPUTUM
  • 4. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 4 4. Sedang menjalani terapi anti mikrobial Pengkajian awal 1. Sputum dikumpulkan sebelum dimulainya terapi anti mikrobial 2. Jelaskan prosedur pada klien : a. Spesimen paling pagi adalah lebih baik, karena lebih kental b. Klien sebaiknya menyikat gigi dan dan berkumur sebelum diambil sputum c. Sputum harus berasal dari cabang bronkial d. Ajarkan klien cara mengeluarkan sputum dengan taruk nafas dalam tiga kali kemudian batuk efektif e. Sempel yang diambil diletakkan dalam wadah steril f. Anjurkan klien memberi tanda jika spesimen telah siap 3. Jika diduga terdapat TB diperalukan banyak spesimen Prosedur 1. Gunakan sarung tangan selama prosedur dan saat membawa spesimen 2. Klien dianjurkan mengambil nafas dalam dan kemudian batuk dalam / efektif untuk mendapatkan spesimen. Minimal satu sendok sputum diperlukan. 3. cara lain untuk mengambil sputum melalui suction endotracheal, aspirasi transtracheal, fiseroptic bronchoscopy, dan gastric lavage. 4. Selanjutnya sputum sebagai sampel dikirim ke Lab. Lab menentukan kecocokan spesimen dengan kultur dengan memberikan zat pewarna Gram (Gram Stain) dan mengevaluasinya secara mikrokopik. Pada sputum yang terkontaminasi dengan sekret dari saluran nafas atas akan ditemukan banyak sel-sel epitel 5. Informasi awal tentang keberadaan mikroorganik primer dicatat selama melakukan pemeriksaan mikroskopik. 6. Sampel sputum kemudian di inokulasi (di suntik) pada media kultur yang tepat kemudian diinkubasi. 7. Laporan akhir dan kelemahan dari pemeriksaan terhadap agent- agent bakterial memerlukan 48 – 72 jam, sedangkan kultur fungal memerlukan waktu selama 4 mingu, dan kultur mikrobakterial (untuk TB agent) memakan waktu selama 6 minggu untuk laporan final / akhir. Pengkajian akhir 1. Beri label pada wadah spesimen dan kirim ke Lab secepat mungkin. Tandai mikroorganisme yang diduga dan beberapa terapi anti mikrobial yang sedang dijalani pada label. Jangan memasukkan spesimen ke dalam kulkas / pendingin.
  • 5. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 5 2. Memulai terapi anti mikrobial sesuai anjuran setelah mengambil spesimen. 3. Laporan hasil kultur dan sensifitasnya pada dokter yang yang menangani sebagai dasar dalam pemberian obat. Urine secara normalnya merupakan cairan tubuh yang steril. Walaupun beberapa bakteri secara normal terdapat didalam urethra, tapi bila tidak ada infeksi semestinya tidak ada bakteri di urine. Klien yang diduga menderita Urinary Tract Infection (UTI) kultur dan sensitivitas urine perlu diperiksa. Nilai Normal Tidak bertambah banyak Makna Nilai Abnormal Meningkat Kemungkinan sampel terkontaminasi dengan jumlah bakteri < 10,000/mL UTI dengan jumlah bakteri > 100,000/mL Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan hasil pemeriksaan : - Teknik pengumpulan sampel yang tidak tepat - Penggunaan obat-obat yang menurunkan jumlah bakteri : antibiotik Pengkajian awal : 1. Jelaskan tujuan pemeriksaan dan perlunya pengambilan sampel 2. Sebelum pemeriksaan tidak perlu puasa Prosedur : 1. Minimal diperlukan 5 ml urin untuk pemeriksaan ini 2. Gunakan teknik pengambilan urin midstream untuk mengurangi kontaminasi spesimen 3. Cara lain dengan : kateterisasi, stoma. Pada neonatus dan infants : aspirasi suprapubic. 4. Gunakan sarung tangan selama prosedur Pengkajian Akhir : 1. Beri label pada spesimen, segera bawa ke lab atau tempatkan pada es. KULTUR DAN SENSITIVITAS URINE
  • 6. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 6 2. Laporkan hasil pemeriksaan kultur dan sensitivitas urin pada dokter yang menangani untuk dasar pemberian terapi. Nilai Normal 30-200 mg/100 g feses (50-300 mg/24 jam) Makna nilai Abnormal Meningkat Menurun Anemia hemolitik Anemia Aplastik Jaundice Hemolitik Obstruksi biliary komplit Hepatic jaundice Jaundice Obstruksi Terapi antibiotik oral Penyakit liver yang berat Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan hasil pemeriksaan : 1. Obat-obat yang meningkatkan level urobilinogen fecal : salisilat, sulfonamida 2. Obat-obat yang menurunkan level urobilinogen fecal : Antibiotik spektrum luas Pengkajian Awal : 1. Jelaskan tujuan tes dan perlunya pengambilan feses 2. Tidak perlu puasa sebelumnya 3. Anjurkan klien untuk mencegah sampel terkontaminasi toilet paper dan urin Prosedur : 1. Kumpulkan spesimen dengan tongue blade, letakkan di tempat kering, bersih, wadah yang bebas dari urin. 2. Gunakan sarung tangan selama prosedur Pengkajian Akhir : 1. Bungkus spesimen, beri label pada wadah dan bawa segera ke lab 2. Laporkan hasil pemeriksaannya. TINJAUAN PUSTAKA UROBILINOGEN, FECAL
  • 7. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 7 1. Doengoes, M. E. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and Documenting Patient Care. 3 rd ed. Philadelphia : J.B. Lippincott Company. 2. Earnest, V. V. 1993. Clinical Skills in Nursing Practice. 2nd ed. Philadelphia : J.B. Lippincott Company. 3. Wilson, D.D. 1999. Nurses’ Guide to Understanding Laboratory and Diagnostic Test. Philadelphia : J.B. Lippincott Company.
  • 8. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 8 PENILAIAN KETRAMPILAN PENGAMBILAN SPESIMEN Nama : …………………… NIM : …………………… NO. ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 1 2 DARAH VENA 1. Cek catatan medik 2. Siapkan formulir laboratorium 3. Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan 4. Sapa klien, panggil namanya 5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 6. Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk bertanya 7. Jaga privacy klien 8. Dekatkan alat dan bahan 9. Atur posisi klien agar nyaman 10. Identifikasi tempat penusukan 11. Posisikan klien dengan lengan ekstensi dengan telapak tangan di atas meja atau bantal 12. Pasang torniquet 5 – 10 cm di atas daerha penusukan, cek adanya denyutan distal 13. Letakkan pengalas 14. Pasang sarung tangan 15. Instruksikan klien untuk mengepal dan membuka beberapa kali 16. Desinfeksi daerah penusukan dengan kapas alkohol 17. Tempatkan ibu jari pada vena daerah distal dari tempat penusukan (kurang lebih 3 cm); tekan sampai kulit di atas vena tersebut menegang 18. Masukkan jarum dengan sudut 30 derajat 19. Bila sudah masuk dalam vena, tarik spuit dengan hati-hati dan perhatikan aliran darah yang keluar, pertahankan 20. Lepaskan torniquet dengan tangan lain yang bebas
  • 9. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 9 21. Lakukan aspirasi, sampai mencapai volume yang dibutuhkan 22. Tempatkan kapas alkohol 1-2 menit atau sampai darah berhenti (bila perlu diplester) 23. Pindahkan darah ke tabung spesimen. Putar tabung perlahan jika terdapat zat EDTA 24. Inspeksi daerah penusukan terhadap adanya perdarahan 25. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman SPUTUM 26 Gunakan sarung tangan selama prosedur dan saat membawa spesimen 27 Klien dianjurkan mengambil nafas dalam dan kemudian batuk dalam / efektif untuk mendapatkan spesimen. Minimal satu sendok sputum diperlukan. 28 Cara lain untuk mengambil sputum melalui suction endotracheal, aspirasi transtracheal, fiseroptic bronchoscopy, dan gastric lavage. PAP SMEAR 29 Jelaskan kemungkinan keluar sedikit darah dari cervix setelah prosedur 30 Bantu klien pada posisi lithotomi dengan kaki sebagai pijakan 31 Spekulum dilubrikasi dengan larutan saline atau air hangat lalu dimasukkan ke dalam vagina 32 Sekret diambil dari cervix dan saluran endo cervical 33 Slides dibuat dari sekret 34 Bantu klien pada posisi tegak URINE 35 Jika sadar dan mampu, Anjurkan klien untuk buang air kecil 36 Gunakan teknik pengambilan urin
  • 10. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 1 0 midstream untuk mengurangi kontaminasi spesimen 37 Cara lain dengan : kateterisasi, stoma. Pada neonatus dan infants : aspirasi suprapubic. FAECES 38 Anjurkan klien untuk buang air besar 39 Anjurkan klien untuk mencegah sampel terkontaminasi toilet paper dan urin 40 Kumpulkan spesimen dengan tongue blade, letakkan di tempat kering, bersih, wadah yang bebas dari urin. TAHAP AKHIR 41 Beri label pada wadah dan bawa segera ke lab 42 Laporkan hasil pemeriksaannya. 43 Bereskan alat 44 Cuci tangan Total skor