SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PEMERIKSAAN LABORATORIUM HIV
OLEH:
Bayu Ari Saputra
STIKES BHAKTI BANGSA MEDIKA
Kenapa harus melakukan tes
HIV?
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendeteksi infeksi HIV pada tubuh pasien.
 Selain itu, tes HIV dilakukan juga untuk mendeteksi infeksi yang
sebelumnya tidak diketahui dan sekaligus untuk memastikan
status HIV pada orang yang berisiko HIV.
 Melakukan tes ini dapat mendeteksi penyakit lebih dini. Dengan
begitu, dokter bisa merekomendasikan tindakan pengobatan
atau pencegahan supaya kondisi tidak bertambah buruk.
Siapa saja yang perlu tes HIV?
 Pekerja seks, pengguna NAPZA suntik (penasun), laki-laki
hubungan seksual dengan laki-laki (LSL), dan waria.
 Pasangan ODHA.
 Ibu hamil di wilayah epidemi meluas dan epidemi terkonsentrasi.
 Pasien TB.
 Semua orang yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan di
daerah epidemi HIV meluas.
 Pasien penyakit kelamin.
 Pasien hepatitis.
 Warga binaan permasyarakatan.
Peringatan Tes Lab HIV
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi hasil tes HIV, antara
lain:
 Memiliki gangguan kesehatan, seperti penyakit autoimun,
leukemia, atau sifilis.
 Konsumsi obat kortikosteroid.
 Masa jendela (window period), yaitu periode di mana antibodi
terhadap HIV belum terbentuk, sehingga hasil tes masih negatif.
 Konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
Keadaan di atas dapat membuat hasil tes HIV positif walaupun
pasien tidak terinfeksi HIV (positif palsu),
atau sebaliknya hasil tes negatif padahal pasien terinfeksi HIV
(negatif palsu).
Tatalaksana tes lab HIV
Tes HIV umumnya dilakukan melalui prosedur pengambilan
sampel darah. Langkah-langkah sebagai berikut:
 Lengan atas pasien akan diikat dengan tali elastis untuk
membendung aliran darah, sehingga pembuluh darah di bawah ikatan
membesar dan akan lebih mudah menusuk jarum ke pembuluh darah
vena.
 Area kulit yang akan ditusuk jarum dibersihkan dengan alkohol.
 Tusukkan ujung jarum ke dalam vena dan memasang tabung pada
ujung lainnya, kemudian darah akan terisi ke dalam tabung.
 Setelah jumlah darah yang diambil cukup, lepaskan tali elastis dari
lengan pasien.
 Kapas atau kain kasa beralkohol digunakan untuk menekan area
suntikan ketika jarum dilepas.
 Tutup area suntikan dengan perban atau plester luka.
Jenis Tes Laboratorium HIV
Ada tiga jenis utama tes HIV, antara lain:
 Tes ANTIBODY
 Tes PCR (polymerase chain reaction)
 Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test)
Tes Antibody
 Tes antibodi, yaitu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi
antibodi HIV dalam darah.
Tes antibodi terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).
ELISA merupakan tes HIV yang umumnya digunakan sebagai
langkah awal untuk mendeteksi antibodi HIV. Sampel darah yang
telah diambil akan dibawa ke laboratorium dan dimasukkan ke
dalam wadah yang telah diberi antigen HIV. Selanjutnya, enzim
akan dimasukkan ke dalam wadah tersebut untuk mempercepat
reaksi kimia antara darah dan antigen. Jika darah mengandung
antibodi HIV, maka darah akan mengikat antigen tersebut di
dalam wadah.
 IFA (immunofluorescene antibody assay).
Tes yang dilakukan dengan menggunakan pewarna fluoresens
untuk mengidentifikasi keberadaan antibodi HIV. Pengamatan
dilakukan dengan bantuan mikroskop beresolusi tinggi. Tes ini
biasanya digunakan untuk mengonfirmasi hasil tes ELISA.
 Western Blot.
Tes yang dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan
protein antibodi yang diekstrak dari sel darah. Sebelumnya, tes ini
juga digunakan untuk mengonfirmasi hasil tes ELISA, namun saat
ini Western Blot sudah jarang digunakan sebagai tes HIV.
Tes PCR (polymerase chain reaction)
 Tes yang digunakan untuk mendeteksi RNA atau DNA HIV
dalam darah. Tes PCR dilakukan dengan cara memperbanyak
DNA melalui reaksi enzim. Tes PCR dapat dilakukan untuk
memastikan keberadaan virus HIV ketika hasil tes antibodi
masih diragukan.
Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag
test)
 Tes yang dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal
dengan p24 dan antibodi HIV-1 atau HIV-2. Dengan
mengidentifikasi antigen p24, maka keberadaan virus HIV dapat
terdeteksi sejak dini sebelum antibodi HIV diproduksi dalam
tubuh. Tubuh umumnya membutuhkan waktu 2-6 minggu untuk
memproduksi antigen dan antibodi sebagai respons terhadap
infeksi.
Hasil setelah Tes HIV
Ada beberapa jenis hasil tes HIV, yaitu:
 Normal atau negatif. Hasil tes dikatakan normal atau negatif jika:
 Tidak ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien.
 Tes PCR tidak mendeteksi keberadaan RNA atau DNA HIV.
 Abnormal atau positif. Hasil tes dikatakan abnormal atau positif
jika:
 Ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien.
 Tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik HIV (RNA atau DNA).
 Tidak dapat ditentukan (indeterminate result). Hasil tes tidak
menunjukkan secara jelas apakah pasien terinfeksi HIV atau tidak.
Kondisi ini mungkin terjadi ketika antibodi HIV belum berkembang
atau ketika jenis antibodi lain mengganggu hasil tes. Jika ini terjadi,
tes PCR dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus. Pasien
yang tetap memiliki hasil tes tidak tentu selama 6 bulan atau lebih
disebut stable indeterminate dan dianggap tidak terinfeksi HIV.
Jika hasil tes HIV negatif, bukan berarti pasien tidak terinfeksi HIV.
Pasien mungkin masih dalam masa inkubasi virus atau di
dalam masa WINDOWS PERIOD, yaitu rentang waktu mulai dari
awal penularan hingga muncul antibodi HIV.
Oleh karena itu disarankan untuk pasien dianjurkan untuk
pemeriksaan ulang 3 bulan setelah pemeriksaan awal untuk benar
benar menyatakan orang itu terbebas/terinfeksi virus HIV
SEKIAN TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

Similar to Pemeriksaan laboratorium hiv

Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Syscha Lumempouw
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdfdrday1
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivTriIndahBudiarty
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxadinugraha772035
 
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxkurnia537765
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxrabiatulkhafifah2
 
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptxAulia TAn
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxbismillah41
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endangandreei
 

Similar to Pemeriksaan laboratorium hiv (20)

2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
 
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
Pemeriksaan hiv
Pemeriksaan hivPemeriksaan hiv
Pemeriksaan hiv
 
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
 
Tanya jawab hiv AKPER PEMKAB MUNA
Tanya jawab hiv AKPER PEMKAB MUNA Tanya jawab hiv AKPER PEMKAB MUNA
Tanya jawab hiv AKPER PEMKAB MUNA
 
Tanya jawab hiv
Tanya jawab hivTanya jawab hiv
Tanya jawab hiv
 
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx
#POWER_POINT_HIV_and_AIDS.pptx
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endang
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Pemeriksaan laboratorium hiv

  • 1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM HIV OLEH: Bayu Ari Saputra STIKES BHAKTI BANGSA MEDIKA
  • 2. Kenapa harus melakukan tes HIV? Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV pada tubuh pasien.  Selain itu, tes HIV dilakukan juga untuk mendeteksi infeksi yang sebelumnya tidak diketahui dan sekaligus untuk memastikan status HIV pada orang yang berisiko HIV.  Melakukan tes ini dapat mendeteksi penyakit lebih dini. Dengan begitu, dokter bisa merekomendasikan tindakan pengobatan atau pencegahan supaya kondisi tidak bertambah buruk.
  • 3. Siapa saja yang perlu tes HIV?  Pekerja seks, pengguna NAPZA suntik (penasun), laki-laki hubungan seksual dengan laki-laki (LSL), dan waria.  Pasangan ODHA.  Ibu hamil di wilayah epidemi meluas dan epidemi terkonsentrasi.  Pasien TB.  Semua orang yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan di daerah epidemi HIV meluas.  Pasien penyakit kelamin.  Pasien hepatitis.  Warga binaan permasyarakatan.
  • 4. Peringatan Tes Lab HIV Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi hasil tes HIV, antara lain:  Memiliki gangguan kesehatan, seperti penyakit autoimun, leukemia, atau sifilis.  Konsumsi obat kortikosteroid.  Masa jendela (window period), yaitu periode di mana antibodi terhadap HIV belum terbentuk, sehingga hasil tes masih negatif.  Konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Keadaan di atas dapat membuat hasil tes HIV positif walaupun pasien tidak terinfeksi HIV (positif palsu), atau sebaliknya hasil tes negatif padahal pasien terinfeksi HIV (negatif palsu).
  • 5. Tatalaksana tes lab HIV Tes HIV umumnya dilakukan melalui prosedur pengambilan sampel darah. Langkah-langkah sebagai berikut:  Lengan atas pasien akan diikat dengan tali elastis untuk membendung aliran darah, sehingga pembuluh darah di bawah ikatan membesar dan akan lebih mudah menusuk jarum ke pembuluh darah vena.  Area kulit yang akan ditusuk jarum dibersihkan dengan alkohol.  Tusukkan ujung jarum ke dalam vena dan memasang tabung pada ujung lainnya, kemudian darah akan terisi ke dalam tabung.  Setelah jumlah darah yang diambil cukup, lepaskan tali elastis dari lengan pasien.  Kapas atau kain kasa beralkohol digunakan untuk menekan area suntikan ketika jarum dilepas.  Tutup area suntikan dengan perban atau plester luka.
  • 6. Jenis Tes Laboratorium HIV Ada tiga jenis utama tes HIV, antara lain:  Tes ANTIBODY  Tes PCR (polymerase chain reaction)  Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test)
  • 7. Tes Antibody  Tes antibodi, yaitu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah. Tes antibodi terdiri atas beberapa jenis, antara lain: ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). ELISA merupakan tes HIV yang umumnya digunakan sebagai langkah awal untuk mendeteksi antibodi HIV. Sampel darah yang telah diambil akan dibawa ke laboratorium dan dimasukkan ke dalam wadah yang telah diberi antigen HIV. Selanjutnya, enzim akan dimasukkan ke dalam wadah tersebut untuk mempercepat reaksi kimia antara darah dan antigen. Jika darah mengandung antibodi HIV, maka darah akan mengikat antigen tersebut di dalam wadah.
  • 8.  IFA (immunofluorescene antibody assay). Tes yang dilakukan dengan menggunakan pewarna fluoresens untuk mengidentifikasi keberadaan antibodi HIV. Pengamatan dilakukan dengan bantuan mikroskop beresolusi tinggi. Tes ini biasanya digunakan untuk mengonfirmasi hasil tes ELISA.  Western Blot. Tes yang dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan protein antibodi yang diekstrak dari sel darah. Sebelumnya, tes ini juga digunakan untuk mengonfirmasi hasil tes ELISA, namun saat ini Western Blot sudah jarang digunakan sebagai tes HIV.
  • 9. Tes PCR (polymerase chain reaction)  Tes yang digunakan untuk mendeteksi RNA atau DNA HIV dalam darah. Tes PCR dilakukan dengan cara memperbanyak DNA melalui reaksi enzim. Tes PCR dapat dilakukan untuk memastikan keberadaan virus HIV ketika hasil tes antibodi masih diragukan.
  • 10. Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test)  Tes yang dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan antibodi HIV-1 atau HIV-2. Dengan mengidentifikasi antigen p24, maka keberadaan virus HIV dapat terdeteksi sejak dini sebelum antibodi HIV diproduksi dalam tubuh. Tubuh umumnya membutuhkan waktu 2-6 minggu untuk memproduksi antigen dan antibodi sebagai respons terhadap infeksi.
  • 11. Hasil setelah Tes HIV Ada beberapa jenis hasil tes HIV, yaitu:  Normal atau negatif. Hasil tes dikatakan normal atau negatif jika:  Tidak ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien.  Tes PCR tidak mendeteksi keberadaan RNA atau DNA HIV.  Abnormal atau positif. Hasil tes dikatakan abnormal atau positif jika:  Ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien.  Tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik HIV (RNA atau DNA).  Tidak dapat ditentukan (indeterminate result). Hasil tes tidak menunjukkan secara jelas apakah pasien terinfeksi HIV atau tidak. Kondisi ini mungkin terjadi ketika antibodi HIV belum berkembang atau ketika jenis antibodi lain mengganggu hasil tes. Jika ini terjadi, tes PCR dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus. Pasien yang tetap memiliki hasil tes tidak tentu selama 6 bulan atau lebih disebut stable indeterminate dan dianggap tidak terinfeksi HIV.
  • 12. Jika hasil tes HIV negatif, bukan berarti pasien tidak terinfeksi HIV. Pasien mungkin masih dalam masa inkubasi virus atau di dalam masa WINDOWS PERIOD, yaitu rentang waktu mulai dari awal penularan hingga muncul antibodi HIV. Oleh karena itu disarankan untuk pasien dianjurkan untuk pemeriksaan ulang 3 bulan setelah pemeriksaan awal untuk benar benar menyatakan orang itu terbebas/terinfeksi virus HIV