diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
1.
2. Diagnosis Infeksi Bakteri
• Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan gejala, riwayat
kesehatan, dan faktor risiko yang dimiliki.
• Setelah itu, dapat melanjutkan proses diagnosis dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan tes penunjang, guna memastikan dan
mendeteksi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
3. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi bakteri, antara lain:
• Tes kultur darah.
Akan diambil 2 atau lebih sampel darah untuk diuji di laboratorium. Biasanya, darah diambil
dari lokasi atau pembuluh darah yang berbeda.
• Tes pewarnaan gram.
Dalam prosesnya, diambil sampel berupa dahak, nanah, atau menyeka cairan yang terdapat
pada bagian tubuh yang terinfeksi.
• Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA).
Tes ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis tuberkulosis. Pemeriksaan BTA dilakukan
dengan mengambil sampel, setidaknya sebanyak 3 kali. Masing-masing sampel diambil pada
waktu yang berbeda.
• Tes urine.
Tes ini menggunakan sampel berupa urine yang nantinya akan diperiksa dalam laboratorium.
Akan diminta terlebih dahulu membersihkan alat genital sebelum menempatkan urine pada
wadah yang disediakan.
• Tes tinja.
Hampir sama seperti tes urine, namun bedanya tes ini menggunakan tinja sebagai sampel
untuk diuji di laboratorium.
4. Diagnosis Infeksi Virus
• Hitung darah lengkap.
Hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah putih. Hal ini karena jumlah sel
darah putih dapat meningkat atau menurun akibat infeksi virus.
• Tes C-reactive protein (CRP).
Tes CRP bertujuan untuk mengukur kadar protein C reaktif yang diproduksi di hati. Pada umumnya,
level CRP pada seseorang yang terinfeksi virus akan meningkat, namun tidak lebih dari 50 mg/L.
• Enzyme-liked immunosorbent assay (ELISA).
Tes ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi dalam darah yang terkait dengan infeksi virus. Tes
ELISA digunakan untuk mendeteksi antibodi yang terkait virus varicella zoster, virus HIV, serta virus
hepatitis B dan C.
• Polymerase chain reaction (PCR).
Tes PCR bertujuan memisahkan dan menggandakan DNA virus, sehingga tipe virus yang
menginfeksi dapat diketahui lebih cepat dan lebih tepat. Tes PCR dapat digunakan untuk
mendeteksi infeksi akibat virus herpes simplex dan varicella zoster.
• Pemindaian dengan mikroskop elektron.
Mikroskop elektron digunakan untuk memindai sampel darah atau jaringan tubuh pasien. Dengan
menggunakan mikroskop elektron, gambar yang dihasilkan akan lebih jelas dari mikroskop biasa.