SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAKUAN
KERANGKA KONSEPTUAL
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Oleh:
Sujatmiko Wibowo, M.Ak
Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
DASAR HUKUM
PP Nomor 71 Tahun 2010
Cash Basis & Accrual Basis
Cash basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana
transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat
mengeluarkan kas.
Pada cash basis, pendapatan dicatat pada saat menerima kas,
sedangkan biaya dicatat pada saat mengeluarkan kas.
Accrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana
transaksi dicatat pada saat terjadi, meskipun belum menerima ataupun
mengeluarkan kas.
Pada accrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan
meskipun kas belum diterima, sedangkan biaya dicatat pada saat biaya
tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas.
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL
1. Tujuan Kerangka Konseptual
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen Laporan
Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta Kendala
Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL
Sebagai acuan bagi:
 Penyusun standar;
 Penyusun laporan keuangan;
 Pemeriksa;
 Para pengguna laporan.
POSISI KERANGKA KONSEPTUAL
 Kerangka Konseptual bukan standar
akuntansi
 Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan
jika terdapat masalah akuntansi yg belum
dinyatakan dalam SAP
 Jika terjadi pertentangan antara kerangka
konseptual dan standar akuntansi, maka
ketentuan standar akuntansi diunggulkan
relatif terhadap kerangka konseptual
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan
 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
 Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar
pemerintahan
 Adanya pengaruh proses politik
 Hub. antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.
Ciri keuangan pemerintah
 Anggaran sbg pernyataan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
 Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
 Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Dalam bentuk NKRI yang berazas demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat.
• Rakyat mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui proses pemilihan.
• Sejalan dengan pendelegasian kekuasaan ini adalah pemisahan wewenang di antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
• Sistem ini dimaksudkan untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan terhadap
kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan di antara penyelenggara pemerintahan.
 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
 Sebagaimana berlaku dalam lingkungan keuangan pemerintahan
• Pihak eksekutif menyusun anggaran dan menyampaikannya kepada pihak legislatif
untuk mendapatkan persetujuan.
• Setelah mendapat persetujuan, pihak eksekutif melaksanakannya dalam batas-batas
apropriasi dan ketentuan perundang-undangan yang berhubungan dengan apropriasi
tersebut.
• Pihak eksekutif bertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada
pihak legislatif dan rakyat.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar
pemerintahan
 Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam sistem
pemerintahan RI :
• pemerintah pusat,
• pemerintah propinsi, dan
• pemerintah kabupaten/kota.
 Pemerintah yang lebih luas cakupannya memberi arahan pada
pemerintahan yang cakupannya lebih sempit.
 Adanya pemerintah yang menghasilkan pendapatan pajak atau bukan
pajak yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakannya sistem :
bagi hasil, alokasi dana umum, hibah, atau subsidi antar entitas
pemerintahan.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Adanya pengaruh proses politik
 Salah satu tujuan utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan
seluruh rakyat.
• pemerintah berupaya untuk mewujudkan keseimbangan fiskal dengan
mempertahankan kemampuan keuangan negara yang bersumber dari
pendapatan pajak dan sumber-sumber lainnya
• guna memenuhi keinginan masyarakat.
 Satu ciri yang penting dalam mewujudkan keseimbangan tersebut adalah
berlangsungnya proses politik untuk menyelaraskan berbagai
kepentingan yang ada di masyarakat.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Hub. antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.
 Dalam keadaan tertentu pemerintah memungut secara langsung atas pelayanan yang
diberikan, pada dasarnya sebagian besar pendapatan pemerintah bersumber dari
pungutan pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Jumlah pajak yang dipungut tidak berhubungan langsung dengan pelayanan yang diberikan
pemerintah kepada wajib pajak.
 Pajak yang dipungut dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mengandung sifat-
sifat tertentu yang wajib dipertimbangkan dalam mengembangkan laporan keuangan,
antara lain:
• Pembayaran pajak bukan merupakan sumber pendapatan yang sifatnya suka rela.
• Jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh basis pengenaan pajak sebagaimana ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan, seperti penghasilan yang diperoleh, kekayaan yang dimiliki, aktivitas bernilai tambah
ekonomis, atau nilai kenikmatan yang diperoleh.
• Efisiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan pungutan yang digunakan untuk
pelayanan dimaksud sering sukar diukur sehubungan dengan monopoli pelayanan oleh pemerintah. Dengan
dibukanya kesempatan kepada pihak lain untuk menyelenggarakan pelayanan yang biasanya dilakukan
pemerintah, seperti layanan pendidikan dan kesehatan,
• pengukuran efisiensi pelayanan oleh pemerintah menjadi lebih mudah.
• Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan yang diberikan pemerintah adalah relatif sulit.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Anggaran sbg pernyataan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
 Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal
• hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif
• tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
 Pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja
tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau
surplus.
 Anggaran mengkoordinasikan aktivitas belanja pemerintah dan memberi landasan bagi
upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode
tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan.
• tidak tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran untuk jangka waktu lebih atau
kurang dari setahun
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Pemerintah menginvestasikan dana yang besar dalam bentuk aset yang tidak secara
langsung menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, seperti:
• gedung perkantoran, jembatan, jalan, taman, dan kawasan reservasi.
 Sebagian besar aset dimaksud mempunyai masa manfaat yang lama sehingga program
pemeliharaan dan rehabilitasi yang memadai diperlukan untuk mempertahankan
manfaat yang hendak dicapai.
• Fungsi aset dimaksud bagi pemerintah berbeda dengan fungsinya bagi organisasi
komersial.
• Sebagian besar aset tersebut tidak menghasilkan pendapatan secara langsung bagi
pemerintah, bahkan menimbulkan komitmen pemerintah untuk memeliharanya di
masa mendatang.
 Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana
 Akuntansi dana (fund accounting)
• merupakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang lazim diterapkan
di lingkungan pemerintah yang memisahkan kelompok dana menurut
tujuannya,
• sehingga masing-masing merupakan entitas akuntansi yang mampu
menunjukkan keseimbangan antara belanja dan pendapatan atau transfer
yang diterima.
 Akuntansi dana dapat diterapkan untuk tujuan pengendalian masing-masing
kelompok dana selain kelompok dana umum (the general fund)
• sehingga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pelaporan keuangan
pemerintah.
ANGGARAN
 Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
 Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan
keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang
diinginkan.
 Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki
konsekuensi hukum.
 Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.
 Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan
pemerintah sebagai pertanggungjawaban
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
 Masyarakat;
 Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan
lembaga pemeriksa;
 Pihak yang memberi atau berperan dalam
proses donasi, investasi, dan pinjaman
 Pemerintah
ENTITAS AKUNTANSI & ENTITAS PELAPORAN
NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
1 Definisi Unit pemerintahan
pengguna
anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya
wajib menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas
pelaporan
Unit pemerintahan yang
terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi
atau entitas pelaporan
yang menurut ketentuan
peraturan perundang-
undangan wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban
berupa laporan
keuangan
ENTITAS AKUNTANSI & ENTITAS PELAPORAN
NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
2 Komponen 1. KPA-K/L yang mempunyai
dokumen anggaran tersendiri
1. Pemerintah Pusat
2. Bendahara Umum Daerah
(BUD)
2. Pemerintah Daerah
3. Kuasa Pengguna Anggaran di
lingkungan Pemda bila
mempunyai dokumen
pelaksanaan anggaran yang
terpisah
3. Kementerian Negara/lembaga
di lingkungan Pemerintah
Pusat
4. Satuan organisasi di
lingkungan pusat/daerah atau
organisasi lainnya, jika
menurut peraturan
perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan
PERAN LAPORAN KEUANGAN
• mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai
tujuan
Akuntabilitas
• memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana
pemerintah
Manajemen
• memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur,
menyeluruh kepada stakeholders
Transparansi
• mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama
dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk
mencapai kinerja Transparansi
Evaluasi Kinerja
• memberikan informasi mengenai kecukupan
penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh
pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut
Keseimbangan Antar generasi
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Secara umum
 menyajikan informasi posisi keuangan, kinerja, dan
arus kas suatu entitas yang bermanfaat dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumber daya.
 peranan prediktif dan prospektif
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Secara spesifik
 Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran.
 Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan.
 Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
 Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
 Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
 Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan
Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
ASUMSI DASAR
 Asumsi kemandirian entitas
 setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga
tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan
keuangan.
 Asumsi kesinambungan entitas
• Entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya.
• Pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas
entitas pelaporan dalam jangka pendek.
 Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)
• Entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan
dapat dinilai dengan satuan uang.
• Agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam
akuntansi.
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN
 Relevan;
 Andal;
 Dapat dibandingkan; dan
 Dapat dipahami
RELEVAN
Memiliki manfaat umpan balik (feedback value).
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi
mereka di masa lalu.
Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang
berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.
Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, yaitu
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang
termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam
penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
KEANDALAN
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak
dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara
potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi
karakteristik:
 Penyajian Jujur
 Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
 Dapat Diverifikasi (verifiability)
 Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya
tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
 Netralitas
 Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
PRINSIP AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN
 Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Prinsip realisasi;
 Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
 Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
 Prinsip pengungkapan lengkap; dan
 Prinsip penyajian wajar.
BASIS AKUNTANSI
 Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah entitas adalah Basis Akrual
 Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO, beban,
aset, kewajiban dan ekuitas
 Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis
kas maka LRA disusun berdasarkan basis kas
PRINSIP NILAI HISTORIS
 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar
atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
 Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa
yang akan datang.
 Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain
karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
PRINSIP REALISASI
 Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah
diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama
suatu periode akuntansi akan digunakan untuk
membiayai utang dan belanja yang terjadi dalam
periode tersebut.
 Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak
mendapat penekanan seperti dalam akuntansi
komersial.
SUBSTANSI MENGUNGGULI
BENTUK FORMAL
Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan
hanya mengikuti aspek formalitas.
Substance over form
KONSISTENSI
 Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian
yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip
konsistensi internal).
 Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat
metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik
dari metode yang lama.
 Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan
dalam laporan keuangan.
PERIODESITAS
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas
pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode
pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
PENGUNGKAPAN LENGKAP
 Laporan keuangan harus menyajikan secara
lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
 Informasi tersebut dapat ditempatkan pada
lembar muka laporan keuangan atau catatan atas
laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan
perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan
pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN
 Materialitas
 Pertimbangan biaya dan manfaat
 Keseimbangan antar karakteristik kualitatif
PENGAKUAN ASET
 Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa
depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat
diukur dengan andal;
 Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim
untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat
ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau
tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut
dapat diukur atau diestimasi
 Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah
titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang
lebih rinci
PENGAKUAN KEWAJIBAN & PENDAPATAN
 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau
pada saat kewajiban timbul
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah
PENGAKUAN BEBAN & BELANJA
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa
 Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
 Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata
uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan menggunakan nilai
perolehan historis
 Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan
sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut
 Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya
ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
memenuhi kewajiban yang bersangkutan
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAKUAN
KUIS – 1 (30 menit)
1. Apakah perbedaan mendasar antara SAP menuju Akrual dan
SAP Berbasis Akrual? (PP 24/2015 & PP 71/2010)
2. Bagaimana perkembangan standar akuntansi dan sistem
akuntansi pemerintahan?
3. Jelaskan perbedaan kerangka konseptual SAP dengan SAK ?
4. Apakah yang dimaksud dengan kerangka konseptual
akuntansi pemerintahan?
5. Jelaskan pengertian dan kegunaan Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan serta hubungannya dengan Standar
Akuntansi Pemerintah?
Tugas Individu - 2
1. Setiap mahasiswa wajib membuat paper dengan tema:
“Analisis Implementasi SAP Berbasis Akrual pada....”
(sesuaikan dengan sampel laporan keuangan tugas sebelumnya)
2. Penulisan paper minimal 10 halaman dengan kertas ukuran A4,
Huruf Time New Roman, Spasi 1,5.
3. No Plagiarisme.

More Related Content

What's hot

Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikIsmail M
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanSujatmiko Wibowo
 

What's hot (20)

Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
 

Similar to Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanMateri 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanRaka Aprizal
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxWien Sotya
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganAdi Jauhari
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxAnggreineTamboto
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanFajar Adhi Partomo
 
PAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxPAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxAgung759333
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualNadia Amelia
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...YuditiaVirgiansyah
 
PPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxPPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxssusereda2ea1
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganphatar_augrah
 
makalah akuntansi sektor publik
makalah akuntansi sektor publikmakalah akuntansi sektor publik
makalah akuntansi sektor publikNova Amelia
 
Administrasi keuangan-negara
Administrasi keuangan-negaraAdministrasi keuangan-negara
Administrasi keuangan-negarahoyin rizmu
 

Similar to Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (20)

Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanMateri 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
 
AKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHANAKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
 
Gak bisa dibuka
Gak bisa dibukaGak bisa dibuka
Gak bisa dibuka
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
 
Ppt bab 4 fix
Ppt bab 4 fixPpt bab 4 fix
Ppt bab 4 fix
 
AKuntansi---1
AKuntansi---1AKuntansi---1
AKuntansi---1
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
 
PAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxPAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptx
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
 
PPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxPPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptx
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
4 penganggaran-berbasis-kinerja
4 penganggaran-berbasis-kinerja4 penganggaran-berbasis-kinerja
4 penganggaran-berbasis-kinerja
 
PPT M5KB1.pptx
PPT M5KB1.pptxPPT M5KB1.pptx
PPT M5KB1.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
makalah akuntansi sektor publik
makalah akuntansi sektor publikmakalah akuntansi sektor publik
makalah akuntansi sektor publik
 
Administrasi keuangan-negara
Administrasi keuangan-negaraAdministrasi keuangan-negara
Administrasi keuangan-negara
 

More from Sujatmiko Wibowo

Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan TinggiPengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan TinggiSujatmiko Wibowo
 
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfEvaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfSujatmiko Wibowo
 
Mekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdfMekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdfSujatmiko Wibowo
 
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...
Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...Sujatmiko Wibowo
 
Bimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdfBimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdfSujatmiko Wibowo
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfSujatmiko Wibowo
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Sujatmiko Wibowo
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Sujatmiko Wibowo
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdfSujatmiko Wibowo
 
Reviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNReviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNSujatmiko Wibowo
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New NormalPeran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New NormalSujatmiko Wibowo
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoSujatmiko Wibowo
 
SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19Sujatmiko Wibowo
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaSujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 

More from Sujatmiko Wibowo (20)

Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan TinggiPengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
 
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfEvaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
 
Mekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdfMekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdf
 
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...
Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...
 
Bimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdfBimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdf
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
Program PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdfProgram PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdf
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
 
Reviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNReviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTN
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New NormalPeran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan Desa
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

  • 1. PRODI S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS PAKUAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN Oleh: Sujatmiko Wibowo, M.Ak Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
  • 3. PP Nomor 71 Tahun 2010
  • 4. Cash Basis & Accrual Basis Cash basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas. Pada cash basis, pendapatan dicatat pada saat menerima kas, sedangkan biaya dicatat pada saat mengeluarkan kas. Accrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas. Pada accrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas belum diterima, sedangkan biaya dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas.
  • 5. RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL 1. Tujuan Kerangka Konseptual 2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan 3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna 4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan 5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen Laporan Keuangan 6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi 7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya
  • 6. TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL Sebagai acuan bagi:  Penyusun standar;  Penyusun laporan keuangan;  Pemeriksa;  Para pengguna laporan.
  • 7. POSISI KERANGKA KONSEPTUAL  Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi  Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yg belum dinyatakan dalam SAP  Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual
  • 8. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan  Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan  Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan  Adanya pengaruh proses politik  Hub. antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan. Ciri keuangan pemerintah  Anggaran sbg pernyataan publik, target fiskal dan sebagai alat pengendalian  Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan  Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana
  • 9. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Dalam bentuk NKRI yang berazas demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat. • Rakyat mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui proses pemilihan. • Sejalan dengan pendelegasian kekuasaan ini adalah pemisahan wewenang di antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. • Sistem ini dimaksudkan untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan terhadap kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan di antara penyelenggara pemerintahan.  Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan  Sebagaimana berlaku dalam lingkungan keuangan pemerintahan • Pihak eksekutif menyusun anggaran dan menyampaikannya kepada pihak legislatif untuk mendapatkan persetujuan. • Setelah mendapat persetujuan, pihak eksekutif melaksanakannya dalam batas-batas apropriasi dan ketentuan perundang-undangan yang berhubungan dengan apropriasi tersebut. • Pihak eksekutif bertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada pihak legislatif dan rakyat.
  • 10. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan  Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam sistem pemerintahan RI : • pemerintah pusat, • pemerintah propinsi, dan • pemerintah kabupaten/kota.  Pemerintah yang lebih luas cakupannya memberi arahan pada pemerintahan yang cakupannya lebih sempit.  Adanya pemerintah yang menghasilkan pendapatan pajak atau bukan pajak yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakannya sistem : bagi hasil, alokasi dana umum, hibah, atau subsidi antar entitas pemerintahan.
  • 11. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Adanya pengaruh proses politik  Salah satu tujuan utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. • pemerintah berupaya untuk mewujudkan keseimbangan fiskal dengan mempertahankan kemampuan keuangan negara yang bersumber dari pendapatan pajak dan sumber-sumber lainnya • guna memenuhi keinginan masyarakat.  Satu ciri yang penting dalam mewujudkan keseimbangan tersebut adalah berlangsungnya proses politik untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yang ada di masyarakat.
  • 12. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Hub. antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.  Dalam keadaan tertentu pemerintah memungut secara langsung atas pelayanan yang diberikan, pada dasarnya sebagian besar pendapatan pemerintah bersumber dari pungutan pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Jumlah pajak yang dipungut tidak berhubungan langsung dengan pelayanan yang diberikan pemerintah kepada wajib pajak.  Pajak yang dipungut dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mengandung sifat- sifat tertentu yang wajib dipertimbangkan dalam mengembangkan laporan keuangan, antara lain: • Pembayaran pajak bukan merupakan sumber pendapatan yang sifatnya suka rela. • Jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh basis pengenaan pajak sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, seperti penghasilan yang diperoleh, kekayaan yang dimiliki, aktivitas bernilai tambah ekonomis, atau nilai kenikmatan yang diperoleh. • Efisiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan pungutan yang digunakan untuk pelayanan dimaksud sering sukar diukur sehubungan dengan monopoli pelayanan oleh pemerintah. Dengan dibukanya kesempatan kepada pihak lain untuk menyelenggarakan pelayanan yang biasanya dilakukan pemerintah, seperti layanan pendidikan dan kesehatan, • pengukuran efisiensi pelayanan oleh pemerintah menjadi lebih mudah. • Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan yang diberikan pemerintah adalah relatif sulit.
  • 13. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Anggaran sbg pernyataan publik, target fiskal dan sebagai alat pengendalian  Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal • hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif • tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan  Pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus.  Anggaran mengkoordinasikan aktivitas belanja pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan. • tidak tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurang dari setahun
  • 14. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Pemerintah menginvestasikan dana yang besar dalam bentuk aset yang tidak secara langsung menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, seperti: • gedung perkantoran, jembatan, jalan, taman, dan kawasan reservasi.  Sebagian besar aset dimaksud mempunyai masa manfaat yang lama sehingga program pemeliharaan dan rehabilitasi yang memadai diperlukan untuk mempertahankan manfaat yang hendak dicapai. • Fungsi aset dimaksud bagi pemerintah berbeda dengan fungsinya bagi organisasi komersial. • Sebagian besar aset tersebut tidak menghasilkan pendapatan secara langsung bagi pemerintah, bahkan menimbulkan komitmen pemerintah untuk memeliharanya di masa mendatang.  Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
  • 15. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN  Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana  Akuntansi dana (fund accounting) • merupakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang lazim diterapkan di lingkungan pemerintah yang memisahkan kelompok dana menurut tujuannya, • sehingga masing-masing merupakan entitas akuntansi yang mampu menunjukkan keseimbangan antara belanja dan pendapatan atau transfer yang diterima.  Akuntansi dana dapat diterapkan untuk tujuan pengendalian masing-masing kelompok dana selain kelompok dana umum (the general fund) • sehingga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pelaporan keuangan pemerintah.
  • 16. ANGGARAN  Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.  Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.  Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.  Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.  Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah sebagai pertanggungjawaban
  • 17. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN  Masyarakat;  Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;  Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman  Pemerintah
  • 18. ENTITAS AKUNTANSI & ENTITAS PELAPORAN NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN 1 Definisi Unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan
  • 19. ENTITAS AKUNTANSI & ENTITAS PELAPORAN NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN 2 Komponen 1. KPA-K/L yang mempunyai dokumen anggaran tersendiri 1. Pemerintah Pusat 2. Bendahara Umum Daerah (BUD) 2. Pemerintah Daerah 3. Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Pemda bila mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah 3. Kementerian Negara/lembaga di lingkungan Pemerintah Pusat 4. Satuan organisasi di lingkungan pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan
  • 20. PERAN LAPORAN KEUANGAN • mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan Akuntabilitas • memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah Manajemen • memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders Transparansi • mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi Evaluasi Kinerja • memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut Keseimbangan Antar generasi
  • 21. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Secara umum  menyajikan informasi posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.  peranan prediktif dan prospektif
  • 22. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Secara spesifik  Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.  Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.  Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.  Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.  Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.  Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
  • 23. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) 3. Neraca 4. Laporan Operasional (LO) 5. Laporan Arus Kas (LAK) 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
  • 24. ASUMSI DASAR  Asumsi kemandirian entitas  setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.  Asumsi kesinambungan entitas • Entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya. • Pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.  Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement) • Entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. • Agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
  • 25. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN  Relevan;  Andal;  Dapat dibandingkan; dan  Dapat dipahami
  • 26. RELEVAN Memiliki manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. Memiliki manfaat prediktif (predictive value) Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. Lengkap Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
  • 27. KEANDALAN Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:  Penyajian Jujur  Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.  Dapat Diverifikasi (verifiability)  Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.  Netralitas  Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
  • 28. PRINSIP AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN  Basis akuntansi;  Prinsip nilai historis;  Prinsip realisasi;  Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;  Prinsip periodisitas;  Prinsip konsistensi;  Prinsip pengungkapan lengkap; dan  Prinsip penyajian wajar.
  • 29. BASIS AKUNTANSI  Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual  Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas  Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan basis kas
  • 30. PRINSIP NILAI HISTORIS  Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.  Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.  Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
  • 31. PRINSIP REALISASI  Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.  Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.
  • 32. SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas. Substance over form
  • 33. KONSISTENSI  Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).  Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama.  Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
  • 34. PERIODESITAS Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
  • 35. PENGUNGKAPAN LENGKAP  Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.  Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
  • 36. PENYAJIAN WAJAR Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati- hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
  • 37. KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN  Materialitas  Pertimbangan biaya dan manfaat  Keseimbangan antar karakteristik kualitatif
  • 38. PENGAKUAN ASET  Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;  Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi  Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci
  • 39. PENGAKUAN KEWAJIBAN & PENDAPATAN  Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul  Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi  Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah
  • 40. PENGAKUAN BEBAN & BELANJA  Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa  Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
  • 41. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN  Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis  Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut  Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan
  • 43. KUIS – 1 (30 menit) 1. Apakah perbedaan mendasar antara SAP menuju Akrual dan SAP Berbasis Akrual? (PP 24/2015 & PP 71/2010) 2. Bagaimana perkembangan standar akuntansi dan sistem akuntansi pemerintahan? 3. Jelaskan perbedaan kerangka konseptual SAP dengan SAK ? 4. Apakah yang dimaksud dengan kerangka konseptual akuntansi pemerintahan? 5. Jelaskan pengertian dan kegunaan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan serta hubungannya dengan Standar Akuntansi Pemerintah?
  • 44. Tugas Individu - 2 1. Setiap mahasiswa wajib membuat paper dengan tema: “Analisis Implementasi SAP Berbasis Akrual pada....” (sesuaikan dengan sampel laporan keuangan tugas sebelumnya) 2. Penulisan paper minimal 10 halaman dengan kertas ukuran A4, Huruf Time New Roman, Spasi 1,5. 3. No Plagiarisme.