SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODULPERKULIAHAN
Hukum Perdagangan
internasional
Hukum Perdagangan
internasional
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1
14
HBL IntanDwi Kumalagusti
Abstract Kompetensi
Para pembaca mengerti apa yang
dijelaskan dnegan hukum
perdagngan internasional
Para pembaca diharapkan dapat
memahami serta mampu
menjelaskan definisi dan tujuan dari
adanya Hukum Perdagangan
internasional
2015
2 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
Pengadaan barang dan jasa antara lain dilakukan melalui perdagangan yang tidak hanya
terjadi dalam suatu negara melainkan beberapa. Perdagangan yang melibatkan para
pihak dari lebih satu negara disebut perdagangan internasional (international trade) atau
bisnis internasional (internatioal business).
Perdagangan internasional berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk hukum terutama
Hukum Perdagangan Internasional. Schmitthoff mendefinisikan hukum perdagangan
internasional sebagai: “…the body of rules governing commercial relationship of a
private law nature involving different nations“. Dari definisi ini didapatkan unsur-unsur
sebagai berikut.
1) Hukum perdagangan internasional adalah sekumpulan aturan yang mengatur
hukungan-hubungan komersial yang sifatnya hukum perdata.
2) Aturan-aturan hukum tersebut mengatur transaksi-transaksi yang berbeda negara.
Sumber hukum perdagangan internasional meliputi perjanjian internasional, hukum
kebiasaan internasional, prinsip-prinsip hukum umum, putusan-putusan badan
pengadilan dan doktrin, kontrak, dan hukum nasional. Diantara berbagai sumber hukum
tersebut yang terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh sendiri oleh
para pedagang sendiri.
Perjanjian/Kontrak
Perdagangan internasional atau bisnis internasional terutama dilaksanakan melalui
perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli internasional dikenal dengan sebutan perjanjian
ekspor/impor. Dalam jual beli semacam ini kegiatan jual disebut ekspor dan kegiatan
beli disebut impor. Pihak penjual disebut eksportir dan pihak pembeli disebut importir.
Secara ringkas kegiatan ini disebut ekspor dan impor.
Hukum perjanjian menganut sistem terbuka. Hukum perjanjian memberikan kebebasan
kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja, asalkan tidak
melanggar ketertiban umum dan kesusilaan.[12] Sistem ini melahirkan prinsip
kebebasan berkontrak (freedom of contract) yang membuka kesempatan kepada para
pihak yang membuat perjanjian untuk menentukan hal-hal berikut ini.
a. Pilihan hukum (choice of law), dalam hal ini para pihak menentukan sendiri dalam
kontrak tentang hukum mana yang berlaku terhadap interpretasi kontrak tersebut.
b. Pilihan forum (choice of jurisdiction), yakni para pihak menentukan sendiri dalam
kontrak tentang pengadilan atau forum mana yang berlaku jika terjadi sengketa di antara
para pihak dalam kontrak tersebut.
c. Pilihan domisili (choice of domicile), dalam hal ini masing-masing pihak melakukan
penunjukan di manakah domisili hukum dari para pihak tersebut.
2015
3 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
PRINSIP-PRINSIP DASAR HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Prinsip-prinsip dasar (fundamental principles) yang dikenal
dalam hukum perdagangan internasional diperkenalkan oleh Profesor Aleksancer
Goldštajn yaitu :
1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak
Prinsip pertama, kebebasan berkontrak, sebenarnya adalah
prinsip universal dalam hukum perdagangan internasional. Setiap
sistem hukum pada bidang hukum dagang mengakui kebebasan para pihak ini
untuk membuat kontrak-kontrak dagang (internasional).
Kebebasan tersebut mencakup bidang hukum yang cukup luas, meliputi kebebasan
untuk melakukan jenis-jenis kontrak yang para pihak sepakati,
kebebasan untuk memilih forum penyelesaian sengketa dagangnya dan juga
kebebasan untuk memilih hukum yang akan berlaku terhadap kontrak, dll.
Kebebasan ini tentu tidak boleh bertentangan dengan UU, kepentingan umum,
kesusilaan, kesopanan, dan lain-lain persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing
sistem hukum.
2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda
Prinsip kedua, pacta sunt servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa
kesepakatan atau kontrak yang telah
ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (dengan
itikad baik). Prinsip ini pun sifatnya universal. Setiap sistem hukum di dunia
menghormati prinsip ini.
3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase
Prinsip ketiga, prinsip penggunaan arbitrase tampaknya
terdengar agak ganjil. Namun demikian pengakuan Goldštajn
menyebut prinsip ini bukan tanpa alasan yang kuat. Arbitrase
dalam perdagangan internasional adalah forum penyelesaian
sengketa yang semakin umum digunakan. Klausul arbitrase sudah
semakin banyak dicantumkan dalam kontrak-kontrak dagang. Oleh karena itulah
prinsip ketiga ini memang relevan.
TUJUAN HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Tujuan hukum perdagangan internasional sebenarnya tidak
berbeda dengan tujuan GATT (General Agreement on Tariffs and
Trade, 1947) yang termuat dalam Preambule-nya. Tujuan tersebut adalah:
 Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan-
kebijakan dan praktik-praktik perdagangan nasional yang merugikan negara
lainnya.
2015
4 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
 Meningkatkan volume perdagangan dunia
 Meningkatkan standar hidup manusia;
 Meningkatkan lapangan tenaga kerja;
 Mengembangkan sistem perdagangan multilateral;
 Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia, meningkatkan
produk dan transaksi jual beli barang.
SUMBER HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional adalah salah satu sumber hukum yang terpenting. Secara
umum, perjanjian internasional terbagi ke
dalam tiga bentuk, yaitu perjanjian multilateral, regional dan bilateral.
2. Hukum Kebiasaan Internasional
Sebagai suatu sumber hukum, hukum kebiasaan perdagangan
merupakan sumber hukum yang dapat dianggap sebagai sumber hukum
yang pertama-tama lahir dalam hukum perdagangan internasional.
Dari awal perkembangannya, yang disebut dengan hukum perdagangan
internasional justru lahir dari adanya praktek-praktek para
pedagang yang dilakukan berulang-ulang sedemikian rupa sehingga
kebiasaan yang berulang-ulang dengan waktu yang relatif lama tersebut menjadi
mengikat.
3. Prinsip-prinsip Hukum Umum
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip hukum umum belum ada
pengertian yang diterima luas. Peran sumber hukum
ini biasanya diyakini lahir baik dari sistem hukum nasional maupun hukum
internasional.
Sumber hukum ini akan mulai berfungsi manakala hukum
perjanjian (internasional) dan hukum kebiasaan internasional tidak memberi jawaban
atas sesuatu persoalan. Karena itu prinsip-
prinsip hukum umum ini dipandang sebagai sumber hukum penting
dalam upaya mengembangkan hukum, termasuk hukum perdagangan internasional.
4. Putusan-putusan Badan Pengadilan dan Doktrin
Sumber hukum ini akan memainkan perannya apabila sumber-sumber hukum terdahulu
tidak memberi kepastian atau jawaban atas suatu persoalan hukum (di bidang
perdagangan internasional).
Putusan-putusan pengadilan dalam hukum perdagangan
internasional tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat seperti
2015
5 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
yang dikenal dalam sistem hukum Common Law (Anglo Saxon).
Statusnya sedikit banyak sama seperti yang kita kenal dalam
sistem hukum kontinental (Civil Law). Bahwa putusan pengadilan
sebelumnya hanya untuk dipertimbangkan. Jadi ada semacam ‘kewajiban’ yang
tidak mengikat bagi badan-badan pengadilan untuk mempertimbangkan putusan-
putusan pengadilan sebelumnya (dalam sengketa yang terkait dengan perdagangan
internasional).
Sifat putusan pengadilan ini ditegaskan dalam sengketa Japan-
Taxes on Alcoholic Beverages yang diputus oleh Badan
Penyelesaian Sengketa (DSB atau Dispute Settlement Body) WTO.
5. Kontrak
Sumber hukum perdagangan internasional yang sebenarnya
merupakan sumber utama dan terpenting adalah perjanjian atau
kontrak yang dibuat oleh para pedagang sendiri. Seperti kita
dapat pahami, kontrak tersebut adalah ‘undang-undang’ bagi para pihak yang
membuatnya.
Para pelaku perdagangan dalam melakukan transaksi-transaksi perdagangan
internasional dalam melakukan transaksi-transaksi perdagangan
internasional, mereka menuangkannya dalam perjanjian-perjanjian
tertulis (kontrak). Karena itu, kontrak adalah sangat esensial.
Karena itu kontrak berperan sebagai sumber hukum yang perlu dan
terlebih dahulu mereka jadikan acuan penting dalam melaksanakan hak dan
kewajiban mereka dalam perdagangan internasional.
6. Hukum Nasional
Signifikansi hukum nasional sebagai sumber hukum dalam
hukum perdagangan internasional terlihat
dari Peran hukum nasional ini antara lain akan mulai lahir manakala
timbul sengketa sebagai pelaksanaan dari kontrak. Dalam hal yang
demikian ini maka pengadilan (badan arbitrase) pertama-tama akan
melihat klausul pilihan hukum dalam kontrak untuk menentukan hukum yang akan
digunakan untuk menyelesaikan sengketanya.
SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 Negara
Negara merupakan subyek hukum terpenting di dalam hukum perdagangan
internasional. Sudah dikenal umum bahwa negara adalah
subyek hukum yang paling sempurna. Pertama, ia satu-satunya subyek hukum yang
memiliki kedaulatan.
2015
6 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
Dengan atribut kedaulatannya ini, negara antara lain berwenang membuat hukum
(regulator) yang mengikat segala subyek hukum lainnya (yaitu individu,
perusahaan), mengikat benda dan peristiwa hukum yang terjadi di dalam
wilayahnya, termasuk perdagangan, di wilayahnya.
Kedua, negara juga berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembentukan organisasi-organisasi
(perdagangan) internasional di dunia, misalnya WTO, UNCTAD,
UNCITRAL, dll. Organisasi-organisasi internasional di bidang perdagangan
internasional inilah yang kemudian berperan dalam membentuk aturan-aturan hukum
perdagangan internasional.
Ketiga, peran penting negara lainnya adalah Negara juga bersama – sama
dengan Negara lain mengadakan perjanjian internasional guna mengatur
transaksi perdagangan di antara mereka. Contoh
perjanjian seperti ini adalah perjanjian Friendship, Commerce and Navigation,
perjanjian penanaman modal bilateral, perjanjian penghindaran pajak berganda, dll
diperdagangkan atau dijual ke subyek hukum lainnya yang memerlukannya.
 Organisasi Perdagangan Internasional
1. Organisasi Internsional Antar Pemerintah (Publik)
Organisasi internasional yang bergerak di bidang perdagangan internasional
memainkan peran yang signifikan.
Organisasi internasional dibentuk oleh dua atau lebih ngara guna mencapai tujuan
bersama.
Untuk mendirikan suatu organisasi internasional perlu
dibentuk suatu dasar hukum yang biasanya adalah perjanjian
internasional. Dalam perjanjian inilah termuat tujuan, fungsi, dan struktur
organisasi perdagangan internasional yang bersangkutan.
Biasanya peran organisasi internasional dalam perdagangan
internasional kurang begitu signifikan. Memang organisasi
internasional membeli kebutuhan-kebutuhannya dari penjual
(procurement). Misalnya komputer, peralatan kantor/administrasi, telekomunikasi,
transportasi, dll.
Di antara berbagai organisasi internasional yang ada dewasa ini, organisasi perdagangan
internasional di bawah PBB, seperti
UNCITRAL atau UNCTAD. UNCITRAL adalah organisasi internasional
yang berperan cukup penting dalam perkembangan hukum perdagangan
internasional.
2. Organisasi Internasional Non-Pemerintah
2015
7 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
NGO Internasional dibentuk oleh pihak swasta (pengusaha)
atau asosiasi dagang. Peran penting NGO dalam mengembangkan aturan-
aturan hukum perdagangan internasional tidak dapat
dipandang dengan sebelah mata. Misalnya, ICC (International
Chamber of Commerce atau Kamar Dagang Internasional), telah
berhasil merancang dan melahirkan berbagai bidang hukum
perdagangan dan keuangan internasional, misalnya: INCOTERMS, Arbitration
Rules dan Court of Arbitration, serta Uniform Customs and Practices for Documentary
Credits (UCP).
Khusus untuk UCP, misalnya, aturan-aturannya sekarang sudah
menjadi acuan hukum sangat penting bagi pengusaha dalam
melaksanakan transaksi perdagangan internasional. Aturan-aturan UCP yang terkait
dengan sistem pembayaran melalui perbankan telah
ditaati dan dihormati oleh sebagian besar pengusaha-pengusaha besar di dunia.
 Individu
Individu atau perusahaan adalah pelaku utama dalam
perdagangan internasional. Adalah individu yang pada akhirnya
akan terikat oleh aturan-aturan hukum perdagangan internasional.
Selain itu, aturan-aturan hukum yang dibentuk oleh Negara
memiliki tujuan untuk memfasilitasi perdagangan internasional yang dilakukan
individu.
Dibanding dengan negara atau organisasi internasional,
status individu dalam hukum perdagangan internasional tidaklah terlalu penting.
Biasanya individu dipandang sebagai subyek hokum
dengan sifat hukum perdata (legal persons of a private law nature).
1) Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (MNCs atau Multinational
Corporations) telah lama diakui sebagai subyek hukum yang
berperan penting dalam perdagangan internasional. Peran ini sangat mungkin karena
kekuatan finansial yang dimilikinya. Dengan kemampuan finansialnya,
hukum (perdagangan) internasional berupaya mengaturnya.
Pasal 2 (2) (b) Piagam Hak dan Kewajiban Ekonomi Negara-
negara antara lain menyebutkan bahwa MNCs tidak boleh campur
tangan terhadap masalah-masalah dalam negeri dari suatu negara.
Alasan pengaturan ini tampaknya masuk akal. Tidak jarang MNCs
seperti Freport McMoran Company (yang beroperasi di Papua), Mitsubishi, atau M
NCs di bidang telekomunikasi, ABC, CNN, Singapore Telecommunication(Singtel
yang memiliki saham mayoritas
2015
8 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
PT Indosat), sedikit banyak dapat mempengaruhi situasi dan kondisi politik dan
ekonomi di Indonesia.
2) Bank
Sama seperti individu atau MNCs, bank dapat digolongkan sebagai subyek
hukum perdagangan internasional dalam arti yang terbatas. Bank pun tunduk pada
hukum nasional di mana bank tersebut didirikan.
Yang membuat subyek hukum ini penting adalah:
 peran bank dalam perdagangan internasional dapat dikatakan
sebagai pemain kunci. Tanpa bank, perdagangan internasional mungkin
tidak dapat berjalan.
 Bank menjembatani antara penjual dan pembeli yang satu sama
lain mungkin saja tidak mengenal karena mereka berada di negara yang
berbeda. Perannya di sini adalah peran bank dalam memfasilitasi pembayaran
antara penjual dan pembeli.
 Bank berperan penting dalam menciptakan aturan-aturan hukum dalam
perdagangan internasional khususnya dalam mengembangkan
hukum perbankan internasional. Salah satu instrumen hukum
yang bank telah kembangkan adalah sistem pembayaran dalam transaksi
perdagangan internasional. Misalnya adalah
terbentuknya ‘kredit berdokumen’ yang disebut ‘documentary
credit’. Mekanisme dan praktek ini kemudian dikodifikasi dan dirumuskan
secara sistematis oleh ICC menjadi UCP.
Implementasi kasus
Kasus Ekspor Tuna Salah Satu Alasan Jokowi Evaluasi
Perdagangan Bebas
Jakarta - Kasus tuna Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa kena tarif tinggi
dibandingkan dengan negara-negara lainnya menjadi salah satu pertimbangan
pemerintahan Jokowi mengevaluasi kerjasama perdagangan bebas. Dalam kasus tuna,
justru Indonesia tertinggal dengan negara lain karena belum menjalin Free Trade
Agreement (FTA) dengan Uni Eropa. Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional,
Kemendag Bachrul Chairi mencontoh Indonesia di ASEAN adalah produksi tuna
terbesar, tetapi bea masuk tuna Indonesia di Eropa itu dikenakan 22,5%, namun
Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang sebagian tunanya datang dari perairan Indonesia,
itu hanya dikenakan bea masuk impor 0%. "Akibat 22,5% itu kita sudah sulit besaing
dengan mereka. Alasannya, mereka sudah melakukan apa yang disebut FTA dengan
Eropa. Indonesia ketinggalan dalam hal ini," kata Bachrul usai rakor soal FTA di Kantor
2015
9 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/3/2015) Kasus serupa juga terjadi di Jepang,
tuna asal Indonesia harus kena bea masuk impor 7,5%, sedangkan di negara lain hanya
0%. Padahal Indonesia dan Jepang sudah ada kerjasama perdagang bebas bilateral
dengan Jepang yaitu Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Menurut Bachrul dengan posisi Indonesia yang belum masuk FTA dengan kawasan
lain, dan adanya FTA yang sudah berlaku namun belum memberikan keuntungan, maka
investor kurang tertarik masuk Indonesia. Alasannya investor akan memilih masuk ke
negara yang sudah banyak perdagangan bebas, sehingga pasarnya akan lebih luas dan
besar. "Walau Indonesia punya demografi tenaga kerja yang cukup, infrastruktur akan
membaik, tetap kalau pasarnya cuma 250 juta jiwa mereka kurang tertarik, karena
mereka mampu lebih dari 250 juta penduduk," jelasnya. Bachrul mengatakan, posisi
pemerintahan saat ini terus mendukung adanya FTA namun akan dievaluasi dari sisi
keuntungan bagi Indonesia, terutama dari mendorong ekspor dan menarik investasi ke
dalam negeri. "Kalau kita tidak terbuka, kita kehilangan 'kereta' dengan negara lain, kita
kehilangan investasi, kita kehilangan kemampuan mendorong ekonomi yang kita
harapkan," katanya. Terkait dengan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement
(IJEPA), telah disepakati akan dievaluasi. Pemerintah Indonesia sudah melakukan
pertemuan dengan Jepang. "FTA kebijakan Jokowi-JK dalam rangka mengamankan
ekspor Indonesia," katanya. Ia mengaku dalam rapat internal pemerintah, ada beberapa
Kementerian menyarankan agar beberapa FTA untuk dihentikan, namun kini arahannya
berubah, yaitu FTA diminta untuk terus lanjutkan dengan evaluasi. "Umumnya masalah
FTA tidak jalan tadi karena masalah transposisi, belum disetujuinya kesepakatan
dengan negara. Contohnya, misal perdagangan untuk pulpen, disepakati 0%, waktu kita
lakukan transposisi justru dikenakan jadi 15% bea masuk. Harusnya itu 0%," katanya.
(rrd/hen)
2015
10 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
https://masrurifarhan.wordpress.com/2012/06/27/hukum-perdagangan-internasional
http://genkartikel.blogspot.com/2015/12/hukum-perdagangan-internasional.html
https://bnpds.wordpress.com/2008/05/20/perdagangan-internasional/
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2861721/kasus-ekspor-tuna-salah-
satu-alasan-jokowi-evaluasi-perdagangan-bebas

More Related Content

What's hot

Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalUniversity of Mataram
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalMeita Purnamasari
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalslempack c
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalAnnisa Khoerunnisya
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
 
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas  Hukum Internasional Fenti Anita SariTugas  Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Mirza Afrizal
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalrradityaaa
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGFair Nurfachrizi
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BIlham Sousuke
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalKiki Evi Wahyuliana
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalSri Rahayu
 

What's hot (20)

Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas  Hukum Internasional Fenti Anita SariTugas  Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Resume HPI
Resume HPIResume HPI
Resume HPI
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
 

Similar to HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...Jihan Nabilah
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxRIhsanFadhelAhmad1
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...lenianggr
 
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...nurcholismn
 
HUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptxHUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptxFauzan880971
 
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...AS_Ramadhandy
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade lawganangsetiadi
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...AS_Ramadhandy
 
Hukum Bisnis Internasional.pptx
Hukum Bisnis Internasional.pptxHukum Bisnis Internasional.pptx
Hukum Bisnis Internasional.pptxNurainiJafar
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...claramonalisa09
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...claramonalisa09
 
Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum InternasionalSumber Hukum Internasional
Sumber Hukum Internasionalmayasungeb
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxlalalaksana
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGDian Oktavia
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptxauroraaurora41
 
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...farizsatiano32
 

Similar to HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL (20)

14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
 
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...
Hbl 14,nurcholis muttaqin,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universi...
 
HUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptxHUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptx
 
HUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptxHUKUM-DAGANG-1.pptx
HUKUM-DAGANG-1.pptx
 
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade law
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
 
Hukum Bisnis Internasional.pptx
Hukum Bisnis Internasional.pptxHukum Bisnis Internasional.pptx
Hukum Bisnis Internasional.pptx
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
 
Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum InternasionalSumber Hukum Internasional
Sumber Hukum Internasional
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
 

More from intandwik_

HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...intandwik_
 
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...intandwik_
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...intandwik_
 
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...intandwik_
 
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...intandwik_
 
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...intandwik_
 
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...intandwik_
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...intandwik_
 
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...intandwik_
 
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...intandwik_
 
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...intandwik_
 
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...intandwik_
 

More from intandwik_ (12)

HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
 
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
 
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...
HBL, 10, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Anti Monopoli dan Persaingan Usaha...
 
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...
HBL, 9, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung ...
 
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
 
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...
HBL, 6, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Tindak Pencucian Uang, Universitas ...
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
 
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...
HBL, 4, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Definisi Jenis Lembaga Pembiayaan d...
 
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
 
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
 
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...
HBL, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu Bu...
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

  • 1. MODULPERKULIAHAN Hukum Perdagangan internasional Hukum Perdagangan internasional Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1 14 HBL IntanDwi Kumalagusti Abstract Kompetensi Para pembaca mengerti apa yang dijelaskan dnegan hukum perdagngan internasional Para pembaca diharapkan dapat memahami serta mampu menjelaskan definisi dan tujuan dari adanya Hukum Perdagangan internasional
  • 2. 2015 2 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id Pembahasan Pengadaan barang dan jasa antara lain dilakukan melalui perdagangan yang tidak hanya terjadi dalam suatu negara melainkan beberapa. Perdagangan yang melibatkan para pihak dari lebih satu negara disebut perdagangan internasional (international trade) atau bisnis internasional (internatioal business). Perdagangan internasional berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk hukum terutama Hukum Perdagangan Internasional. Schmitthoff mendefinisikan hukum perdagangan internasional sebagai: “…the body of rules governing commercial relationship of a private law nature involving different nations“. Dari definisi ini didapatkan unsur-unsur sebagai berikut. 1) Hukum perdagangan internasional adalah sekumpulan aturan yang mengatur hukungan-hubungan komersial yang sifatnya hukum perdata. 2) Aturan-aturan hukum tersebut mengatur transaksi-transaksi yang berbeda negara. Sumber hukum perdagangan internasional meliputi perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, prinsip-prinsip hukum umum, putusan-putusan badan pengadilan dan doktrin, kontrak, dan hukum nasional. Diantara berbagai sumber hukum tersebut yang terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh sendiri oleh para pedagang sendiri. Perjanjian/Kontrak Perdagangan internasional atau bisnis internasional terutama dilaksanakan melalui perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli internasional dikenal dengan sebutan perjanjian ekspor/impor. Dalam jual beli semacam ini kegiatan jual disebut ekspor dan kegiatan beli disebut impor. Pihak penjual disebut eksportir dan pihak pembeli disebut importir. Secara ringkas kegiatan ini disebut ekspor dan impor. Hukum perjanjian menganut sistem terbuka. Hukum perjanjian memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja, asalkan tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan.[12] Sistem ini melahirkan prinsip kebebasan berkontrak (freedom of contract) yang membuka kesempatan kepada para pihak yang membuat perjanjian untuk menentukan hal-hal berikut ini. a. Pilihan hukum (choice of law), dalam hal ini para pihak menentukan sendiri dalam kontrak tentang hukum mana yang berlaku terhadap interpretasi kontrak tersebut. b. Pilihan forum (choice of jurisdiction), yakni para pihak menentukan sendiri dalam kontrak tentang pengadilan atau forum mana yang berlaku jika terjadi sengketa di antara para pihak dalam kontrak tersebut. c. Pilihan domisili (choice of domicile), dalam hal ini masing-masing pihak melakukan penunjukan di manakah domisili hukum dari para pihak tersebut.
  • 3. 2015 3 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id PRINSIP-PRINSIP DASAR HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Prinsip-prinsip dasar (fundamental principles) yang dikenal dalam hukum perdagangan internasional diperkenalkan oleh Profesor Aleksancer Goldštajn yaitu : 1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak Prinsip pertama, kebebasan berkontrak, sebenarnya adalah prinsip universal dalam hukum perdagangan internasional. Setiap sistem hukum pada bidang hukum dagang mengakui kebebasan para pihak ini untuk membuat kontrak-kontrak dagang (internasional). Kebebasan tersebut mencakup bidang hukum yang cukup luas, meliputi kebebasan untuk melakukan jenis-jenis kontrak yang para pihak sepakati, kebebasan untuk memilih forum penyelesaian sengketa dagangnya dan juga kebebasan untuk memilih hukum yang akan berlaku terhadap kontrak, dll. Kebebasan ini tentu tidak boleh bertentangan dengan UU, kepentingan umum, kesusilaan, kesopanan, dan lain-lain persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing sistem hukum. 2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda Prinsip kedua, pacta sunt servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa kesepakatan atau kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (dengan itikad baik). Prinsip ini pun sifatnya universal. Setiap sistem hukum di dunia menghormati prinsip ini. 3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Prinsip ketiga, prinsip penggunaan arbitrase tampaknya terdengar agak ganjil. Namun demikian pengakuan Goldštajn menyebut prinsip ini bukan tanpa alasan yang kuat. Arbitrase dalam perdagangan internasional adalah forum penyelesaian sengketa yang semakin umum digunakan. Klausul arbitrase sudah semakin banyak dicantumkan dalam kontrak-kontrak dagang. Oleh karena itulah prinsip ketiga ini memang relevan. TUJUAN HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan hukum perdagangan internasional sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade, 1947) yang termuat dalam Preambule-nya. Tujuan tersebut adalah:  Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan- kebijakan dan praktik-praktik perdagangan nasional yang merugikan negara lainnya.
  • 4. 2015 4 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id  Meningkatkan volume perdagangan dunia  Meningkatkan standar hidup manusia;  Meningkatkan lapangan tenaga kerja;  Mengembangkan sistem perdagangan multilateral;  Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia, meningkatkan produk dan transaksi jual beli barang. SUMBER HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Perjanjian Internasional Perjanjian internasional adalah salah satu sumber hukum yang terpenting. Secara umum, perjanjian internasional terbagi ke dalam tiga bentuk, yaitu perjanjian multilateral, regional dan bilateral. 2. Hukum Kebiasaan Internasional Sebagai suatu sumber hukum, hukum kebiasaan perdagangan merupakan sumber hukum yang dapat dianggap sebagai sumber hukum yang pertama-tama lahir dalam hukum perdagangan internasional. Dari awal perkembangannya, yang disebut dengan hukum perdagangan internasional justru lahir dari adanya praktek-praktek para pedagang yang dilakukan berulang-ulang sedemikian rupa sehingga kebiasaan yang berulang-ulang dengan waktu yang relatif lama tersebut menjadi mengikat. 3. Prinsip-prinsip Hukum Umum Sebenarnya apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip hukum umum belum ada pengertian yang diterima luas. Peran sumber hukum ini biasanya diyakini lahir baik dari sistem hukum nasional maupun hukum internasional. Sumber hukum ini akan mulai berfungsi manakala hukum perjanjian (internasional) dan hukum kebiasaan internasional tidak memberi jawaban atas sesuatu persoalan. Karena itu prinsip- prinsip hukum umum ini dipandang sebagai sumber hukum penting dalam upaya mengembangkan hukum, termasuk hukum perdagangan internasional. 4. Putusan-putusan Badan Pengadilan dan Doktrin Sumber hukum ini akan memainkan perannya apabila sumber-sumber hukum terdahulu tidak memberi kepastian atau jawaban atas suatu persoalan hukum (di bidang perdagangan internasional). Putusan-putusan pengadilan dalam hukum perdagangan internasional tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat seperti
  • 5. 2015 5 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id yang dikenal dalam sistem hukum Common Law (Anglo Saxon). Statusnya sedikit banyak sama seperti yang kita kenal dalam sistem hukum kontinental (Civil Law). Bahwa putusan pengadilan sebelumnya hanya untuk dipertimbangkan. Jadi ada semacam ‘kewajiban’ yang tidak mengikat bagi badan-badan pengadilan untuk mempertimbangkan putusan- putusan pengadilan sebelumnya (dalam sengketa yang terkait dengan perdagangan internasional). Sifat putusan pengadilan ini ditegaskan dalam sengketa Japan- Taxes on Alcoholic Beverages yang diputus oleh Badan Penyelesaian Sengketa (DSB atau Dispute Settlement Body) WTO. 5. Kontrak Sumber hukum perdagangan internasional yang sebenarnya merupakan sumber utama dan terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh para pedagang sendiri. Seperti kita dapat pahami, kontrak tersebut adalah ‘undang-undang’ bagi para pihak yang membuatnya. Para pelaku perdagangan dalam melakukan transaksi-transaksi perdagangan internasional dalam melakukan transaksi-transaksi perdagangan internasional, mereka menuangkannya dalam perjanjian-perjanjian tertulis (kontrak). Karena itu, kontrak adalah sangat esensial. Karena itu kontrak berperan sebagai sumber hukum yang perlu dan terlebih dahulu mereka jadikan acuan penting dalam melaksanakan hak dan kewajiban mereka dalam perdagangan internasional. 6. Hukum Nasional Signifikansi hukum nasional sebagai sumber hukum dalam hukum perdagangan internasional terlihat dari Peran hukum nasional ini antara lain akan mulai lahir manakala timbul sengketa sebagai pelaksanaan dari kontrak. Dalam hal yang demikian ini maka pengadilan (badan arbitrase) pertama-tama akan melihat klausul pilihan hukum dalam kontrak untuk menentukan hukum yang akan digunakan untuk menyelesaikan sengketanya. SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL  Negara Negara merupakan subyek hukum terpenting di dalam hukum perdagangan internasional. Sudah dikenal umum bahwa negara adalah subyek hukum yang paling sempurna. Pertama, ia satu-satunya subyek hukum yang memiliki kedaulatan.
  • 6. 2015 6 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id Dengan atribut kedaulatannya ini, negara antara lain berwenang membuat hukum (regulator) yang mengikat segala subyek hukum lainnya (yaitu individu, perusahaan), mengikat benda dan peristiwa hukum yang terjadi di dalam wilayahnya, termasuk perdagangan, di wilayahnya. Kedua, negara juga berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan organisasi-organisasi (perdagangan) internasional di dunia, misalnya WTO, UNCTAD, UNCITRAL, dll. Organisasi-organisasi internasional di bidang perdagangan internasional inilah yang kemudian berperan dalam membentuk aturan-aturan hukum perdagangan internasional. Ketiga, peran penting negara lainnya adalah Negara juga bersama – sama dengan Negara lain mengadakan perjanjian internasional guna mengatur transaksi perdagangan di antara mereka. Contoh perjanjian seperti ini adalah perjanjian Friendship, Commerce and Navigation, perjanjian penanaman modal bilateral, perjanjian penghindaran pajak berganda, dll diperdagangkan atau dijual ke subyek hukum lainnya yang memerlukannya.  Organisasi Perdagangan Internasional 1. Organisasi Internsional Antar Pemerintah (Publik) Organisasi internasional yang bergerak di bidang perdagangan internasional memainkan peran yang signifikan. Organisasi internasional dibentuk oleh dua atau lebih ngara guna mencapai tujuan bersama. Untuk mendirikan suatu organisasi internasional perlu dibentuk suatu dasar hukum yang biasanya adalah perjanjian internasional. Dalam perjanjian inilah termuat tujuan, fungsi, dan struktur organisasi perdagangan internasional yang bersangkutan. Biasanya peran organisasi internasional dalam perdagangan internasional kurang begitu signifikan. Memang organisasi internasional membeli kebutuhan-kebutuhannya dari penjual (procurement). Misalnya komputer, peralatan kantor/administrasi, telekomunikasi, transportasi, dll. Di antara berbagai organisasi internasional yang ada dewasa ini, organisasi perdagangan internasional di bawah PBB, seperti UNCITRAL atau UNCTAD. UNCITRAL adalah organisasi internasional yang berperan cukup penting dalam perkembangan hukum perdagangan internasional. 2. Organisasi Internasional Non-Pemerintah
  • 7. 2015 7 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id NGO Internasional dibentuk oleh pihak swasta (pengusaha) atau asosiasi dagang. Peran penting NGO dalam mengembangkan aturan- aturan hukum perdagangan internasional tidak dapat dipandang dengan sebelah mata. Misalnya, ICC (International Chamber of Commerce atau Kamar Dagang Internasional), telah berhasil merancang dan melahirkan berbagai bidang hukum perdagangan dan keuangan internasional, misalnya: INCOTERMS, Arbitration Rules dan Court of Arbitration, serta Uniform Customs and Practices for Documentary Credits (UCP). Khusus untuk UCP, misalnya, aturan-aturannya sekarang sudah menjadi acuan hukum sangat penting bagi pengusaha dalam melaksanakan transaksi perdagangan internasional. Aturan-aturan UCP yang terkait dengan sistem pembayaran melalui perbankan telah ditaati dan dihormati oleh sebagian besar pengusaha-pengusaha besar di dunia.  Individu Individu atau perusahaan adalah pelaku utama dalam perdagangan internasional. Adalah individu yang pada akhirnya akan terikat oleh aturan-aturan hukum perdagangan internasional. Selain itu, aturan-aturan hukum yang dibentuk oleh Negara memiliki tujuan untuk memfasilitasi perdagangan internasional yang dilakukan individu. Dibanding dengan negara atau organisasi internasional, status individu dalam hukum perdagangan internasional tidaklah terlalu penting. Biasanya individu dipandang sebagai subyek hokum dengan sifat hukum perdata (legal persons of a private law nature). 1) Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional (MNCs atau Multinational Corporations) telah lama diakui sebagai subyek hukum yang berperan penting dalam perdagangan internasional. Peran ini sangat mungkin karena kekuatan finansial yang dimilikinya. Dengan kemampuan finansialnya, hukum (perdagangan) internasional berupaya mengaturnya. Pasal 2 (2) (b) Piagam Hak dan Kewajiban Ekonomi Negara- negara antara lain menyebutkan bahwa MNCs tidak boleh campur tangan terhadap masalah-masalah dalam negeri dari suatu negara. Alasan pengaturan ini tampaknya masuk akal. Tidak jarang MNCs seperti Freport McMoran Company (yang beroperasi di Papua), Mitsubishi, atau M NCs di bidang telekomunikasi, ABC, CNN, Singapore Telecommunication(Singtel yang memiliki saham mayoritas
  • 8. 2015 8 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id PT Indosat), sedikit banyak dapat mempengaruhi situasi dan kondisi politik dan ekonomi di Indonesia. 2) Bank Sama seperti individu atau MNCs, bank dapat digolongkan sebagai subyek hukum perdagangan internasional dalam arti yang terbatas. Bank pun tunduk pada hukum nasional di mana bank tersebut didirikan. Yang membuat subyek hukum ini penting adalah:  peran bank dalam perdagangan internasional dapat dikatakan sebagai pemain kunci. Tanpa bank, perdagangan internasional mungkin tidak dapat berjalan.  Bank menjembatani antara penjual dan pembeli yang satu sama lain mungkin saja tidak mengenal karena mereka berada di negara yang berbeda. Perannya di sini adalah peran bank dalam memfasilitasi pembayaran antara penjual dan pembeli.  Bank berperan penting dalam menciptakan aturan-aturan hukum dalam perdagangan internasional khususnya dalam mengembangkan hukum perbankan internasional. Salah satu instrumen hukum yang bank telah kembangkan adalah sistem pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional. Misalnya adalah terbentuknya ‘kredit berdokumen’ yang disebut ‘documentary credit’. Mekanisme dan praktek ini kemudian dikodifikasi dan dirumuskan secara sistematis oleh ICC menjadi UCP. Implementasi kasus Kasus Ekspor Tuna Salah Satu Alasan Jokowi Evaluasi Perdagangan Bebas Jakarta - Kasus tuna Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa kena tarif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya menjadi salah satu pertimbangan pemerintahan Jokowi mengevaluasi kerjasama perdagangan bebas. Dalam kasus tuna, justru Indonesia tertinggal dengan negara lain karena belum menjalin Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa. Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kemendag Bachrul Chairi mencontoh Indonesia di ASEAN adalah produksi tuna terbesar, tetapi bea masuk tuna Indonesia di Eropa itu dikenakan 22,5%, namun Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang sebagian tunanya datang dari perairan Indonesia, itu hanya dikenakan bea masuk impor 0%. "Akibat 22,5% itu kita sudah sulit besaing dengan mereka. Alasannya, mereka sudah melakukan apa yang disebut FTA dengan Eropa. Indonesia ketinggalan dalam hal ini," kata Bachrul usai rakor soal FTA di Kantor
  • 9. 2015 9 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/3/2015) Kasus serupa juga terjadi di Jepang, tuna asal Indonesia harus kena bea masuk impor 7,5%, sedangkan di negara lain hanya 0%. Padahal Indonesia dan Jepang sudah ada kerjasama perdagang bebas bilateral dengan Jepang yaitu Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Menurut Bachrul dengan posisi Indonesia yang belum masuk FTA dengan kawasan lain, dan adanya FTA yang sudah berlaku namun belum memberikan keuntungan, maka investor kurang tertarik masuk Indonesia. Alasannya investor akan memilih masuk ke negara yang sudah banyak perdagangan bebas, sehingga pasarnya akan lebih luas dan besar. "Walau Indonesia punya demografi tenaga kerja yang cukup, infrastruktur akan membaik, tetap kalau pasarnya cuma 250 juta jiwa mereka kurang tertarik, karena mereka mampu lebih dari 250 juta penduduk," jelasnya. Bachrul mengatakan, posisi pemerintahan saat ini terus mendukung adanya FTA namun akan dievaluasi dari sisi keuntungan bagi Indonesia, terutama dari mendorong ekspor dan menarik investasi ke dalam negeri. "Kalau kita tidak terbuka, kita kehilangan 'kereta' dengan negara lain, kita kehilangan investasi, kita kehilangan kemampuan mendorong ekonomi yang kita harapkan," katanya. Terkait dengan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), telah disepakati akan dievaluasi. Pemerintah Indonesia sudah melakukan pertemuan dengan Jepang. "FTA kebijakan Jokowi-JK dalam rangka mengamankan ekspor Indonesia," katanya. Ia mengaku dalam rapat internal pemerintah, ada beberapa Kementerian menyarankan agar beberapa FTA untuk dihentikan, namun kini arahannya berubah, yaitu FTA diminta untuk terus lanjutkan dengan evaluasi. "Umumnya masalah FTA tidak jalan tadi karena masalah transposisi, belum disetujuinya kesepakatan dengan negara. Contohnya, misal perdagangan untuk pulpen, disepakati 0%, waktu kita lakukan transposisi justru dikenakan jadi 15% bea masuk. Harusnya itu 0%," katanya. (rrd/hen)
  • 10. 2015 10 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning Nama Dosen Peny usun http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka https://masrurifarhan.wordpress.com/2012/06/27/hukum-perdagangan-internasional http://genkartikel.blogspot.com/2015/12/hukum-perdagangan-internasional.html https://bnpds.wordpress.com/2008/05/20/perdagangan-internasional/ https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2861721/kasus-ekspor-tuna-salah- satu-alasan-jokowi-evaluasi-perdagangan-bebas