SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS HUKUM INTERNASIONAL
“Resume Buku Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja S.H. LLM Mengenai
Sumber Hukum Internasional”
Disusun Oleh :
Fenti Anita Sari (17.02.51.0039)
A1/ SEMESTER 3
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapakn puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa Atas karuniannya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan oleh ibu Wenny Megawati
selaku dosen Hukum Internasional. Semoga tugas makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca.
Tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Hukum Internasional, dan saya mencoba untuk memaparkan apa yang telah saya baca dan
resume kedalam sebuah tugas makalah ini.
Semoga tugas makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Semarang, 20 September 2018
DAFTAR ISI
Judul..........................................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
Resume....................................................................................................................................1
Daftar Pustaka........................................................................................................................10
1
RESUME
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber hukum dipakai dalam beberapa arti. Kata sumber hukum pertama-tama
dipakai dalam arti dasar berlakunya sumber hukum. Sumber hukum dalam arti
material karena menyelidiki masalah, sumber hukum dalam arti formal yang
memberikan jawaban kepada pertanyaan. Kata sumber hukum dipergunakan juga
dalam arti lain yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis, kemasyarakatan,
ekonomis, teknis,psikologis). Sumber hukum dalam arti yang ketiga meneliti faktor
kausal atau penyebab yang turut membantu dalam pembentukan suatu kaidah. Bidang
luar ilmu hukum (ekstra yuridis) sebagaimana juga masalah sumber hukum material
merupakan soal ekstra yuridis yakni pada hakekatnya merupakan persoalan falsafah.
Dalam hukum tertulis ada 2 tempat yang menunjukkan atau mencantumkan secara
tertulis sumber hukum dalam arti formal yakni pasal 7 konvensi den haag XII
tertanggal 18 otober 1907 yang mendirikan mahkamah Internasional perampasan
kapal dilaut (Internasional Prize Court) dan dalam pasal 38 Piagam Mahkamah
Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 yang kini tercantum dalam
pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB
tertanggal 26 juni 1945.
Bagi hukum internasional sajalah yang penting pasal 38 ayat (1) mengatakan bahwa
dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya,Mahkamah Internasional akan
menggunakan :
(1) Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang
mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang
bersengketa.
(2) Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari kebiasaan umum yang telah diterima
sebagai hukum.
(3) Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
(4) Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari
berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum.
2
Sumber hukum formal dibagi atas 2 golongan yaitu sumber hukum utama atau primer
yang meliputi ketiga golongan sumber hukum yang tersebut terdahulu, dan sumber
hukum tambahan atau subsidier yaitu keputusan-keputusan pengadilan dan ajaran
sarjana hukum yang paling terkemuka dari berbagai bangsa. Sumber yang ketiga yaitu
prinsip hukum umum juga dapat kita anggap sebagai sumber yang terpenting apabila
kita menilikinya dari sudut fungsi sumber hukum ini dalam perkembangan hukum
baru oleh mahkamah internasional.
1. Perjanjian Internasional.
Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat
bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Bahwa
untuk dapat dinamakan perjanjian internasional, perjanjian itu harus diadakan oleh
subyek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional.
Perjanjian Internasional ini ada kalanya dinamakan traktat (treaty), pakta (pact),
konvensi (convention), piagam(statte), charter, deklarasi, protokol,
arragement,accord, modus vivendi,covenant, dan sebagainnya. Pada satu pihak
terdapat perjanjian internasional yang diadakan menurut tiga tahap pembentukan
yakni perundingan, penandatanganan dan ratifikasi, dan pada pihak lain perjanjian
internasional yang hanya melewati 2 tahap yakni perundingan dan penandatanganan.
Biasanya perjanjian golongan pertama diadakan untuk hal yang dianggap penting
sehingga memerlukan persetujuan dari badan yang memiliki hak untuk mengadakan
perjanjian (treaty making power), sedangkan perjanjian golongan kedua yang lebih
sederhana sifatnya diadakan untuk perjanjian yang tidak begitu penting dan
memerlukan penyelesaian yang cepat seperti misalnya perjanjian perdagangan yang
berjangka pendek.
Klasifikasi perjanjian internasional sebagai sumber hukum formal, penggolongan
yang pertama yaitu perbedaan perjajian internasional dalam 2 golongan yaitu :
perjanjian bilateral dan multilateral. Perjanjian bilateral adalah perjanjian antara 2
pihak edangkan perjanjian multilateral berarti perjanjian antar banyak pihak.
Law-making treatiec secara langsung menimbulkan kaidah bagi semua anggota
masyarakat internasional dan tidak hanya bagi pihak-pihak peserta, sedangkan treaty
contact hanya menimbulkan hukum bagi para peserta. Bahwa pada umumnya law
making treaties adalah perjanjian multilateral sedangkan perjanjian khusus merupakan
perjanjian birateral.
3
Mengingat pentingnya perjanjian internasional sebagai sumber hukum, akan diuraikan
lebih lanjut mengenai perjanjian ini dengan membaginya, dalam 3 bagian yaitu : (a)
trntang hal membuat dan mulai berlakunya perjanjian, (b) tentang hal penaatan
perjanjian dan (c) tentang hal punahnya perjanjian.
a. Tentang hal membuat perjanjian internasional
Tentang hal membuat perjanjian internasional dapat dibagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Perundingan (negotiation)
2. Penandatanganan (signature)
3. Pengesahan (ratification)
Persoalan persyaratan (reservation) dan mulai berlakunya (entry into force),
menurut hukum internasional dewasa ini, setiap negara mempunyai kemampuan
mengadakan perjanjian internasional. Dengan negara disini dimaksudkan negara
dalam arti hukum internasional.
b. Tentang hal berakhir dan ditangguhkan berlakunya perjanjian.
Secara umum suatu perjanjian bisa punah atau berakhir karena beberapa sebab
yang tersebut di bawah ini :
1. Karena telah tercapai tujuan perjanjian itu.
2. Karena habis waktu berlakunya perjanjian itu.
3. Karena punahnya salah satu pihak peserta untuk mengakhiri obyek perjanjian
itu.
4. Karena adanya persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.
5. Karena diadakannya perjanjian antara para peserta kemudian yang
meniadakan perjanjian yang terdahulu.
6. Karena dipenuhinya syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan
ketentuan perjanjian itu sendiri dan,
7. Diakhirinya perjanjian secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterimanya
pengakhiran itu oleh pihak lain.
Dari berbagai ketentuan umum mengenai punahnya perjanjian diatas tampak
bahwa berakhirnya perjajian itu dalam banyak hal dapat diatur oleh para peserta
perjanjian itu sendirir berupa ketentuan yang disepakati kedua belah pihak dan
mengikat mereka.
4
2. Kebiasaan Internasional
Kebiasaan internasional merupakan sumber hukum yang terpenting dari sumber
hukum internasional. Kebiasaan internasional memegang peranan yang sangat penting
sebagai sumber hukum. Dalam pasal 38 ayat 1 “International custom, as evidence of a
general practice accepted as law”
Artinya hukum kebiasaan internasional adalah kebiasaan internasional yang
merupakan kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum.
Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu merupakan sumber hukum
perlu terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1) Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum.
2) Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum.
Dari perincian diatas dapatlah dikatakan bahwa supaya kebiasaan internasioanal itu
merupakan sumber hukum internasinal, harus dipenuhi 2 unsur, yang masing-masing
dapat kita namakan unsur material dan unsur psikologis, yaitu kenyataan adanya
kebiasaan yang bersifat umum dan diterimanya kebiasaan internasional itu sebagai
hukum.
3. Prinsip hukum umum
Sumber hukum yang ketiga menurut pasal 38 ayat 1 piagam Mahkamah Internasional
ialah “asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab” (general
principle of law recognized by civilized nations).
Yang dimaksud dengan asas hukum umum ialah asas hukum yang mendasari sistem
hukum modern. Yang dimaksud sistem hukum modern ialah sistem hukum yang
positif yang didasarkab atas asas dan lembaga hukum negara barat yang untuk
sebagian besar didasarkan atas asas dan lembaga hukum romawi. Bahwa yang
menjadi sumber hukum ialah prinsip hukum umum dan tidak hanya asas hukum
internasional. Dengan demikian jelaslah bahwa hukum internasional sebagai suatu
sistem hukum merupakan sebagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar yaitu
hukum pada umumnya. Maka dengan asas hykym umum dimaksudkan misalnya asas
hukum perdata seperti asas “pacta sunt servanda”, asas bona fides (itikad baik) asas
penyalahgunaan hak (abus de droit) serta “asas adimplenti non est adiplendum” dalam
hukum perjanjian.
5
4. a. Sumber Hukum tambahan : keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana
terkemuka di dunia.
Berlainan dengan sumber hukum utama (primer),keputusan pengadilan dan pendapat
para sarjana hanya merupakan sumber subsidier atau sumber tambahan. Artinya
keputusan pengadilan dan pendapatan para sarjana dapat dikemukakan untuk
membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu persoalan yang
didasarkan atas sumber primer yakni perjanjian internasional, kebiasaan dan asas
hukum umum. Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana itu sendiri tidak
mengikat,artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum. Mahkamah
Internasional dapat memutuskan perkara tidak berdasarkan hukum melainkan
berdasarkan kepatutan dan kepantasan atau dalam bahasa latin “ex aequo et bono”,
demikian dikatakan pada pasal 38 ayat 2. Mahkamah internasional belum pernah
mengadili perkara/memutuskan perkara berdasarkan ayat 2 pasal 38.
b. Keputusan badan perlengkapan (organs) organisasi dan lembaga internasional.
Pertumbuhan lembaga dan organisasi internasional 50 tahun belakangan ini telah
mengakibatkan timbulnya berbagai keputusan baik dari badan legislatif,eksekutif
maupun yudikatif dari lembaga atau organisasi internasional itu yang dapat diabaikan
dalam suatu pembahasan tentang sumber hukum internasional, walaupun mungkin
keputusan demikian belum dapat dikatakan merupakan sumber hukum internasional
dalam arti sesungguhnya. Keputusan badan tersebut di atas sedikit-sedikitnya dalam
lingkungan terbatas yaitu di lingkungan lembaga atau organisasi internasional itu
sendiri, melahirkan berbagai kaidah yang mengatur pergaulan antara anggota-
anggotanya. Dalam hal lain kekuatan yang mengikat yang meliputi beberapa negara,
sedangkan ada pula keputusan jenis lain yang mempunyai pengaruh yang jauh lebih
besar dari semestinya.
6
Ditinjau dalam rangka pembahasan sumber hukum Internasional maka resolusi
majelis umum perserikatan bangsa-bangsa yang dihadiri oleh lebih dari 120 negara
memang mau tidak mau mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan suatu
pendapat umum yang tersebar di seluruh dunia. Dengan demikian, maka walaupun
sebagai keputusan majelis umum resolusi tidak mempunyai kekuatan mengikat yang
langsung, namun sepanjang mengenai persoalan yang menyangkut hukum resolusi
tadi penting peranannya dalam membentuk apa yang dinamakan unsur psikologis
dalam hukum kebiasaan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar Kusumaatmadja,S.H., Prof. 1999. Pengantar Hukum Internasional. bandung:
Putra A Bordin.

More Related Content

What's hot

Pengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaPengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaalsalcunsoed
 
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional dayurikaperdana19
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatIAIN Ponorogo
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaRizqy Putra
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Suksesi negara
Suksesi negaraSuksesi negara
Suksesi negara
 
Pengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaPengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidana
 
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional
PPT Kel 6 Pengakuan dalam HUkum Internasional
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 

Similar to Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari

Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional
  Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional  Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional
Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana InternasionalDanelAditiaSitungkir
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Mirza Afrizal
 
KULIAH-V (1).pptx
KULIAH-V (1).pptxKULIAH-V (1).pptx
KULIAH-V (1).pptxtrblAGr
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalSri Rahayu
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalJesica Grace
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
 
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...intandwik_
 
Asas perjanjian internasional
Asas perjanjian internasionalAsas perjanjian internasional
Asas perjanjian internasionalAdam Hecc
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalDimebag Darrell
 
Tugas pkn meri maartapia power piont
Tugas pkn meri maartapia power piontTugas pkn meri maartapia power piont
Tugas pkn meri maartapia power piontAsmadi Asmadi
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalAnnisa Khoerunnisya
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intdixon8888
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxlalalaksana
 

Similar to Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari (20)

Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional
  Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional  Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional
Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Penegakan Hukum Pidana Internasional
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
 
KULIAH-V (1).pptx
KULIAH-V (1).pptxKULIAH-V (1).pptx
KULIAH-V (1).pptx
 
Tugas elearning tik
Tugas elearning tikTugas elearning tik
Tugas elearning tik
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...
HBL, 14, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perdagangan Internasional, U...
 
Asas perjanjian internasional
Asas perjanjian internasionalAsas perjanjian internasional
Asas perjanjian internasional
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
 
Tugas pkn meri maartapia power piont
Tugas pkn meri maartapia power piontTugas pkn meri maartapia power piont
Tugas pkn meri maartapia power piont
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
 
Hukum Internasional
Hukum InternasionalHukum Internasional
Hukum Internasional
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
 

More from Fenti Anita Sari

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriFenti Anita Sari
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Fenti Anita Sari
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Fenti Anita Sari
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterFenti Anita Sari
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuFenti Anita Sari
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Fenti Anita Sari
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanFenti Anita Sari
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )Fenti Anita Sari
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)Fenti Anita Sari
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
 

More from Fenti Anita Sari (20)

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
 
Perwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAMPerwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAM
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
 

Recently uploaded

aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 

Recently uploaded (7)

aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 

Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari

  • 1.
  • 2. TUGAS HUKUM INTERNASIONAL “Resume Buku Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja S.H. LLM Mengenai Sumber Hukum Internasional” Disusun Oleh : Fenti Anita Sari (17.02.51.0039) A1/ SEMESTER 3 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG 2018
  • 3. KATA PENGANTAR Dengan mengucapakn puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa Atas karuniannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan oleh ibu Wenny Megawati selaku dosen Hukum Internasional. Semoga tugas makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca. Tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hukum Internasional, dan saya mencoba untuk memaparkan apa yang telah saya baca dan resume kedalam sebuah tugas makalah ini. Semoga tugas makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Semarang, 20 September 2018
  • 4. DAFTAR ISI Judul..........................................................................................................................................i Kata Pengantar.........................................................................................................................ii Daftar Isi.................................................................................................................................iii Resume....................................................................................................................................1 Daftar Pustaka........................................................................................................................10
  • 5. 1 RESUME SUMBER HUKUM INTERNASIONAL Sumber hukum dipakai dalam beberapa arti. Kata sumber hukum pertama-tama dipakai dalam arti dasar berlakunya sumber hukum. Sumber hukum dalam arti material karena menyelidiki masalah, sumber hukum dalam arti formal yang memberikan jawaban kepada pertanyaan. Kata sumber hukum dipergunakan juga dalam arti lain yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis, kemasyarakatan, ekonomis, teknis,psikologis). Sumber hukum dalam arti yang ketiga meneliti faktor kausal atau penyebab yang turut membantu dalam pembentukan suatu kaidah. Bidang luar ilmu hukum (ekstra yuridis) sebagaimana juga masalah sumber hukum material merupakan soal ekstra yuridis yakni pada hakekatnya merupakan persoalan falsafah. Dalam hukum tertulis ada 2 tempat yang menunjukkan atau mencantumkan secara tertulis sumber hukum dalam arti formal yakni pasal 7 konvensi den haag XII tertanggal 18 otober 1907 yang mendirikan mahkamah Internasional perampasan kapal dilaut (Internasional Prize Court) dan dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 yang kini tercantum dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB tertanggal 26 juni 1945. Bagi hukum internasional sajalah yang penting pasal 38 ayat (1) mengatakan bahwa dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya,Mahkamah Internasional akan menggunakan : (1) Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa. (2) Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum. (3) Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab. (4) Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum.
  • 6. 2 Sumber hukum formal dibagi atas 2 golongan yaitu sumber hukum utama atau primer yang meliputi ketiga golongan sumber hukum yang tersebut terdahulu, dan sumber hukum tambahan atau subsidier yaitu keputusan-keputusan pengadilan dan ajaran sarjana hukum yang paling terkemuka dari berbagai bangsa. Sumber yang ketiga yaitu prinsip hukum umum juga dapat kita anggap sebagai sumber yang terpenting apabila kita menilikinya dari sudut fungsi sumber hukum ini dalam perkembangan hukum baru oleh mahkamah internasional. 1. Perjanjian Internasional. Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Bahwa untuk dapat dinamakan perjanjian internasional, perjanjian itu harus diadakan oleh subyek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional. Perjanjian Internasional ini ada kalanya dinamakan traktat (treaty), pakta (pact), konvensi (convention), piagam(statte), charter, deklarasi, protokol, arragement,accord, modus vivendi,covenant, dan sebagainnya. Pada satu pihak terdapat perjanjian internasional yang diadakan menurut tiga tahap pembentukan yakni perundingan, penandatanganan dan ratifikasi, dan pada pihak lain perjanjian internasional yang hanya melewati 2 tahap yakni perundingan dan penandatanganan. Biasanya perjanjian golongan pertama diadakan untuk hal yang dianggap penting sehingga memerlukan persetujuan dari badan yang memiliki hak untuk mengadakan perjanjian (treaty making power), sedangkan perjanjian golongan kedua yang lebih sederhana sifatnya diadakan untuk perjanjian yang tidak begitu penting dan memerlukan penyelesaian yang cepat seperti misalnya perjanjian perdagangan yang berjangka pendek. Klasifikasi perjanjian internasional sebagai sumber hukum formal, penggolongan yang pertama yaitu perbedaan perjajian internasional dalam 2 golongan yaitu : perjanjian bilateral dan multilateral. Perjanjian bilateral adalah perjanjian antara 2 pihak edangkan perjanjian multilateral berarti perjanjian antar banyak pihak. Law-making treatiec secara langsung menimbulkan kaidah bagi semua anggota masyarakat internasional dan tidak hanya bagi pihak-pihak peserta, sedangkan treaty contact hanya menimbulkan hukum bagi para peserta. Bahwa pada umumnya law making treaties adalah perjanjian multilateral sedangkan perjanjian khusus merupakan perjanjian birateral.
  • 7. 3 Mengingat pentingnya perjanjian internasional sebagai sumber hukum, akan diuraikan lebih lanjut mengenai perjanjian ini dengan membaginya, dalam 3 bagian yaitu : (a) trntang hal membuat dan mulai berlakunya perjanjian, (b) tentang hal penaatan perjanjian dan (c) tentang hal punahnya perjanjian. a. Tentang hal membuat perjanjian internasional Tentang hal membuat perjanjian internasional dapat dibagi dalam 3 tahap yaitu : 1. Perundingan (negotiation) 2. Penandatanganan (signature) 3. Pengesahan (ratification) Persoalan persyaratan (reservation) dan mulai berlakunya (entry into force), menurut hukum internasional dewasa ini, setiap negara mempunyai kemampuan mengadakan perjanjian internasional. Dengan negara disini dimaksudkan negara dalam arti hukum internasional. b. Tentang hal berakhir dan ditangguhkan berlakunya perjanjian. Secara umum suatu perjanjian bisa punah atau berakhir karena beberapa sebab yang tersebut di bawah ini : 1. Karena telah tercapai tujuan perjanjian itu. 2. Karena habis waktu berlakunya perjanjian itu. 3. Karena punahnya salah satu pihak peserta untuk mengakhiri obyek perjanjian itu. 4. Karena adanya persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri perjanjian itu. 5. Karena diadakannya perjanjian antara para peserta kemudian yang meniadakan perjanjian yang terdahulu. 6. Karena dipenuhinya syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sendiri dan, 7. Diakhirinya perjanjian secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterimanya pengakhiran itu oleh pihak lain. Dari berbagai ketentuan umum mengenai punahnya perjanjian diatas tampak bahwa berakhirnya perjajian itu dalam banyak hal dapat diatur oleh para peserta perjanjian itu sendirir berupa ketentuan yang disepakati kedua belah pihak dan mengikat mereka.
  • 8. 4 2. Kebiasaan Internasional Kebiasaan internasional merupakan sumber hukum yang terpenting dari sumber hukum internasional. Kebiasaan internasional memegang peranan yang sangat penting sebagai sumber hukum. Dalam pasal 38 ayat 1 “International custom, as evidence of a general practice accepted as law” Artinya hukum kebiasaan internasional adalah kebiasaan internasional yang merupakan kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum. Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu merupakan sumber hukum perlu terdapat unsur-unsur sebagai berikut : 1) Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum. 2) Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum. Dari perincian diatas dapatlah dikatakan bahwa supaya kebiasaan internasioanal itu merupakan sumber hukum internasinal, harus dipenuhi 2 unsur, yang masing-masing dapat kita namakan unsur material dan unsur psikologis, yaitu kenyataan adanya kebiasaan yang bersifat umum dan diterimanya kebiasaan internasional itu sebagai hukum. 3. Prinsip hukum umum Sumber hukum yang ketiga menurut pasal 38 ayat 1 piagam Mahkamah Internasional ialah “asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab” (general principle of law recognized by civilized nations). Yang dimaksud dengan asas hukum umum ialah asas hukum yang mendasari sistem hukum modern. Yang dimaksud sistem hukum modern ialah sistem hukum yang positif yang didasarkab atas asas dan lembaga hukum negara barat yang untuk sebagian besar didasarkan atas asas dan lembaga hukum romawi. Bahwa yang menjadi sumber hukum ialah prinsip hukum umum dan tidak hanya asas hukum internasional. Dengan demikian jelaslah bahwa hukum internasional sebagai suatu sistem hukum merupakan sebagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar yaitu hukum pada umumnya. Maka dengan asas hykym umum dimaksudkan misalnya asas hukum perdata seperti asas “pacta sunt servanda”, asas bona fides (itikad baik) asas penyalahgunaan hak (abus de droit) serta “asas adimplenti non est adiplendum” dalam hukum perjanjian.
  • 9. 5 4. a. Sumber Hukum tambahan : keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana terkemuka di dunia. Berlainan dengan sumber hukum utama (primer),keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana hanya merupakan sumber subsidier atau sumber tambahan. Artinya keputusan pengadilan dan pendapatan para sarjana dapat dikemukakan untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu persoalan yang didasarkan atas sumber primer yakni perjanjian internasional, kebiasaan dan asas hukum umum. Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana itu sendiri tidak mengikat,artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum. Mahkamah Internasional dapat memutuskan perkara tidak berdasarkan hukum melainkan berdasarkan kepatutan dan kepantasan atau dalam bahasa latin “ex aequo et bono”, demikian dikatakan pada pasal 38 ayat 2. Mahkamah internasional belum pernah mengadili perkara/memutuskan perkara berdasarkan ayat 2 pasal 38. b. Keputusan badan perlengkapan (organs) organisasi dan lembaga internasional. Pertumbuhan lembaga dan organisasi internasional 50 tahun belakangan ini telah mengakibatkan timbulnya berbagai keputusan baik dari badan legislatif,eksekutif maupun yudikatif dari lembaga atau organisasi internasional itu yang dapat diabaikan dalam suatu pembahasan tentang sumber hukum internasional, walaupun mungkin keputusan demikian belum dapat dikatakan merupakan sumber hukum internasional dalam arti sesungguhnya. Keputusan badan tersebut di atas sedikit-sedikitnya dalam lingkungan terbatas yaitu di lingkungan lembaga atau organisasi internasional itu sendiri, melahirkan berbagai kaidah yang mengatur pergaulan antara anggota- anggotanya. Dalam hal lain kekuatan yang mengikat yang meliputi beberapa negara, sedangkan ada pula keputusan jenis lain yang mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar dari semestinya.
  • 10. 6 Ditinjau dalam rangka pembahasan sumber hukum Internasional maka resolusi majelis umum perserikatan bangsa-bangsa yang dihadiri oleh lebih dari 120 negara memang mau tidak mau mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan suatu pendapat umum yang tersebar di seluruh dunia. Dengan demikian, maka walaupun sebagai keputusan majelis umum resolusi tidak mempunyai kekuatan mengikat yang langsung, namun sepanjang mengenai persoalan yang menyangkut hukum resolusi tadi penting peranannya dalam membentuk apa yang dinamakan unsur psikologis dalam hukum kebiasaan.
  • 11. 7 DAFTAR PUSTAKA Mochtar Kusumaatmadja,S.H., Prof. 1999. Pengantar Hukum Internasional. bandung: Putra A Bordin.